Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)

Disusun Oleh :
Esi Mentari
Fittriya Kristanti
Hosea Jori
Januarius Akuino Januri
Maria Ima Kulata P G
Ni Wayan Widya Stuti

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ST BORROMEUS PADALARANG
2017/2018
SATUAN PENYULUHAN
HIV

Topik : Human Imunodeficiency Virus ( HIV)


Sasaran : Rumah Sakit
Tempat : Ruangan Rawat Inap
Hari/tanggal :
Waktu : 2 X 60 Menit
Waktu Pemberian Materi : 90 Menit

A. PENGORGANISASIAN
1. Peserta
Keluarga pasien
2. Penyuluh
a. Mahasiswa/Mahasiswi Tingkat 1 Profesi Ners STIKes Santo Borromeus
b. Panitia :
Moderator : Hosea Jori
Penyaji : Esi Mentari
Notulen : Ni Wayan Widya Stuti
Humas : Januarius Akuino Januri
Observer : Fittriya Kristanti dan Maria Ima Kulata PG

Latar Belakang
Gangguan autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh yang
membuat badan meyerang jaringannya sendiri. Sistem imuninitas menjaga tubuh
melawan pada apa yang terlihatnya sebagai bahan asing atau berbahaya. Bahan yang
bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen adalah molekul yang
mungkin terdapat dalam sel atau diatas permukaan sel (seperti bakteri, virus, atau sel
kanker). Respon ini disebut respon autoimun.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiensy Virus adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV adalah virus RNA sebagai molekul
pembawa informasi genetic yang dapat merusak system kekebalan tubuh manusia.
Sedangkan AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human
Immunodefeciency Virus(HIV). Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh manusia
terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina, air susu ibu. Virus tersebut
merusak system kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau
hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.
Jumlah keseluruhan dari kasus HIV di seluruh dunia telah mencapai 47.000.000
dan 34.000.000 dari antaranya hidup di bagian Sahara Afrika. Sekarang, mereka yang
telah megembangbiakkan AIDS ke seluruh dunia dan mati dalam kondisi semacam itu
berhubungan dengan virus tersebut, jumlahnya ada 13.000.000 dan 11.000.000 di
antaranya dalah pendudk dari negara-negara di bagian Sahara. Di Indonesia menurut
laporan kasus kumulatif HIV/AIDS sampai dengan 31 Desember 2011 yang
dikeluarkan oleh Ditjen PP & PL, Kemenkes RI tanggal 29 Februari 2012
menunjukkan jumlah kasus AIDS sudah menembus angka 100.000. Jumlah kasus
yang sudah dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV dan 29.879 AIDS dengan
5.430 kamatian. Angka ini tidak mengherankan karena di awal tahun 2000-an
kalangan ahli epidemiologi sudah membuat estimasi kasus HIV/AIDS di Indonesia
yaitu berkisar antara 80.000 – 130.000. Dan sekarang Indonesia menjadi negara
peringkat ketiga, setelah Cina dan India, yang percepatan kasus HIV/AIDS-nya
tertinggi di Asia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan 2X60 menit keluarga pasien dapat menjelaskan
tentang Human Imunodeficiency Virus (HIV)
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan 2x60 menit pasien dan keluarga pasien dapat:
a. Menjelaskan pengertian HIV
b. Menjelaskan penyebab dari HIV
c. Menyebutkan faktor resiko dari HIV
d. Menyebutkan tanda dan gejala dari HIV
e. Menjelaskan cara penularan HIV
f. Menjelaskan cara Pencegahan dari HIV
C. GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian HIV
2. Penyebab HIV
3. Faktor Resiko HIV
4. Tanda dan Gejala HIV
5. Cara Penularan HIV
6. Pencegahan HIV
D. METODE PENYULUHAN
Ceramah, tanya jawab
E. MEDIA PENYULUHAN
Laptop dan LCD
F. SETING TEMPAT

Penyaji Materi

Tim Pemberi Materi

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Pesera Peserta

Observer

G. KEGIATAN PENYULUHAN
No Uraian Kegiatan Materi Waktu
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menja 5 Menit
2. Memperkenalkan diri wab salam
3. Menjelaskan tujuan 2. Mende
penyuluhan ngarkan
3. Mempe
rhatikan
2. Kegiatan 1. Menjelaskan pengertian 1. Mende 35
Inti dari Human ngarkan Menit
Imunodeficiency Virus 2. Mende
(HIV) ngarkan
2. Menjelaskan penyebab
3. Mende
dari HIV
ngarkan
3. Menyebutkan faktor
4. Mende
resiko dari HIV
4. Menyebutkan tanda ngarkan
dan gejala dari HIV. 5. Mende
5. Menjelaskan cara
ngarkan
penularan dari HIV
6. Mende
6. Menjelakan cara
ngarkan
pencegahan dari HIV

3. Tanya 1. Memberikan 1. Bertanya 30


jawab kesempatan bertanya 2. Memberi Menit
2. Menjawab tanggapan
pertanyaan
4. Evaluasi Menanyakan pada peserta Memberikan jawaban 15
mengenai materi penyuluhan sesuai pertanyaan menit
tentang
1. Pengertian HIV
2. Penyebab dari HIV
3. Faktor resiko dari
HIV
4. Tanda dan Gejala dari
HIV
5. Cara Penularan HIV
6. Cara Pencegahan
HIV
5. Penutup 1. Merangkum hasil 1. Mendengarkan 5 menit
penyuluhan dan
2. Salam penutup memperhatikan
2. Menjawab
salam
H. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur
1) Media dan alat memadai.
2) Waktu dan pelaksanaan tepat waktu
3) Lingkungan tenang dan mendukung
b. Proses
1) Kegiatan penyuluhan dilaksanakan tepat waktu sesuai waktu yang direncanakan
2) Penyaji menyampaikan materi sesuai bahasa masyarakat dan mudah mengerti
3) Peserta mendengarkan dengan penuh perhatian
4) Peserta penyuluhan kooperatif dan partisi aktif dalam proses
5) Tujuan khusus dapat tercapai
c. Evaluasi
1) pengertian dari Human Imunodeficiency Virus (HIV)

2) apa penyebab dari HIV


3) apa Faktor resiko dari HIV
4) apa tanda dan gejala dari HIV
5) bagaimana cara penularan dari HIV
6) bagaiamana cara pencegahan dari HIV

I. DAFTAR PUSTAKA
Hons M Nursalam, dkk, (2007), Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/
AIDS, Edisi Pertama Jakarta : Salemba Medika.

Depkes RI, (2006), Pedoman Pelayanan Konseling Dan Testing HIV/ AIDS Secara
Sukarela, Jakarta : Depkes RI.

HR Hasdianah, dkk, (2013), Imunologi Diagnosis dan Teknik Biologi Molokuler,


Yogjakarta : Nuha Medika.

Nurarif H.A., Kusuma H., (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Mediis & Nanda Nic-Noc : Yogjakarta

J. LAMPIRAN MATERI HIV AIDS

LAMPIRAN MATERI Human Immunodeficiency Virus (HIV)


1. Definisi HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiensy Virus adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia. (Dr.Nursalam,M.Nurs.(Hons), dkk 2007; 40).

Virus HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. (Pedoman Pelayanan Konseling Dan
Testing HIV / AIDS Secara Sukarela, 2006 ; 3).
Jadi, kesimpulan bahwa HIV adalah virus RNA sebagai molekul pembawa
informasi genetic yang dapat merusak system kekebalan tubuh manusia. Sedangkan
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefeciency
Virus (HIV). Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh manusia terutama pada darah,
cairan sperma, cairan vagina, air susu ibu. Virus tersebut merusak system kekebalan
tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga
mudah terjangkit penyakit infeksi.

2. Penyebab HIV
Penyebab dari HIV / AIDS adalah retrovirus yang termasuk golongan virus RNA yaitu
virus yang menggunakan RNA sebagai molekul pembawa informasi genetic.

3. Factor Resiko HIV


- Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu
pasangan
- Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan
HIV positif
- Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea
atau bacterial vaginosis.
- Bergantian dalam memakai jarum suntik
- Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
- Ibu yang memiliki HIV
- Lelaki homoseksual atau biseks
- Orang yang ketagian obat intravena.
- Partner seks dari penderita AIDS.
- Penerima darah atau produk darah (transfusi).
- Bayi dari ibu/bapak terinfeksi.

4. Tanda dan Gejala


Gejala Klinis
Menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER) (2008), gejala
klinis dari HIV/AIDS dibagi atas beberapa fase.
a. Fase awal
Pada awal infeksi, mungkin tidak akan ditemukan gejala dan tanda-tanda infeksi. Tapi
kadang-kadang ditemukan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan,
ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Walaupun tidak mempunyai gejala
infeksi, penderita HIV/AIDS dapat menularkan virus kepada orang lain.
b. Fase lanjut
Penderita akan tetap bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9 tahun atau lebih. Tetapi
seiring dengan perkembangan virus dan penghancuran sel imun tubuh, penderita
HIV/AIDS akan mulai memperlihatkan gejala yang kronis seperti pembesaran kelenjar
getah bening (sering merupakan gejala yang khas), diare, berat badan menurun, demam,
batuk dan pernafasan pendek.
c. Fase akhir
Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah terinfeksi,
gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir pada penyakit
yang disebut AIDS.

Menurut KPA (2007) gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu gejala mayor (umum terjadi)
dan gejala minor (tidak umum terjadi):
a. Gejala mayor :
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati
b. Gejala minor :
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Retinitis virus Sitomegalo

5. Cara Penularan
Menurut Dr. Hasdianah HR, dkk, 2013; 179 HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh,

yaitu ;
a. Darah, bisa berbentuk luka
b. Air mani
c. Cairan vagina
d. Air susu ibu (ASI)
HIV menular melalui :

a. Hubungan seksual
Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah terpapar HIV.
b. Transfuse darah
Melalui transfuse darah yang tercemar HIV.
c. Penggunaan jarum suntik
Penggunaan jarum suntik, tindik, tato, pisau cukur, yang dapat menimbulkan luka

yang tidak disterilkan secara bersama-sama dipergunakan dan sebelumnya telah

dipakai orang yang terinfeksi HIV. Cara-cara ini dapat menular HIV karena terjadi

kontak darah.
d. Ibu hamil kepada anak yang dikandungnya
e. Antenatal
Saat bayi masih berada didalam rahim, melalui plasenta.
f. Intranatal
Saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan vagina.

6. Pencegahan
Menurut Dr. Hasdianah HR, dkk, 2013; 180 lima cara pokok untuk mencegah penularan

HIV (A,B,C,D,E), yaitu:


a. Abstinance : Memilih untuk tidak melakukan hubungan seks beresiko tinggi,

terutama seks pranikah.


b. Be faithfull : Saling setia dengan satu pasangan
c. Condom : Menggunakan kondom secara konsisten dan benar.
d. Drugs : Tidak menggunakan NAPZA
e. Equipment : Jangan pake jarum suntik bersama

Anda mungkin juga menyukai