I. Latar Belakang
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistol sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolnya sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi adalah kenaikan tekanan
darah sistolik lebih dari 130 mmHg yang intermiten atau terus menerus atau tekanan
darah diastolic lebih dari 89 mmHg.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan kasus
hipertensi di Indonesia sekitar 31,7 persen. Penderita laki-laki sebanyak 31,3 persen
dan perempuan 31,9 persen. Sementara Riskesdas tahun 2013, hipertensi di Indonesia
sekitar 25,8 persen, laki-laki 22,8 persen dan perempuan 28,8 persen.
V. Pelaksanaan kegiatan
No. Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 3 menit Pendahuluan
Salam Pembuka Membalas salam
Perkenalan Memperhatikan
Menyampaikan Menyimak
tujuan penyuluhan
Apersepsi Mendengarkan,
menjawab
pertanyaan
2. Kerja 15 menit Penyampaian garis Memperhatikan
besar materi penjelasan dan
mencermati materi
Membuka sesi Mengajukan
tanya jawab pertanyaan
Menjawab Memperhatikan
pertanyaan jawaban yang
diberikan
Evaluasi Menjawab
Pertanyaan
3 2 3
Keterangan gambar:
1. Perawat
2. Pasien
3. Keluarga pasien
VII. Pengorganisasian kelompok
Perawat :-
Pasien :-
Keluarga pasien :-
Evaluasi Hasil
1. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian hipertensi
2. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan tujuan diit untukhipertensi
3. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan diit garam untukhipertensi
4. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan cara mengatasi dan mencegah
hipertensi
LAMPIRAN : MATERI
1. Pengertian Penyakit
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistol sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar bersikonya. (Sylvia A.price, 2015)
Hipertensi adalah kenaiakan tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg yang
intermiten atau terus-menerus atau tekanan darah diastolik lebih dari 89 mmHg.
(Lydia Djayasaputra, 2013)
Hipertensi secara pragmatis didefinisikan sebagai level tekanan darah di mana di
atas level tersebut intervensi terapeutik terbukti menurunkan risiko perkembangan
penyakit kardiovaskular. ( Philip I.Aaronson & Jeremy P.T.Ward ,2010)
b. Diit
h. Hindari stress
l. Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian
kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium dan rendah
natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159
mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg
kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg
kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati
hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium
dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan
kalsium perhari rata-rata 808 mg.
m. Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang
dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun
pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan
protein urin (pre eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan
buah-buahan).