Anda di halaman 1dari 4

Kekayaan terbesar

Keirian biasanya datang dari kehilangan rasa bahagia. Seorang pemecah


batu yang melihat seorang kaya, iri dengan kekayaan orang itu, dan
aneh, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya. Ketika ia sedang
bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang
pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi
seorang pejabat.
Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik
matahari. Iri dengan kehebatan matahari, tiba-tiba ia berubah menjadi
matahari. Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam
menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah
menjadi awan. Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya.
Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.
Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan
kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung. Ketika ia
sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan
orang itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu. Ternyata itu
semua hanya mimpi si pemecah batu.
Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada
yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-
baik saja kok, sampai Anda mulai membanding-bandingkan.
Kata Sang Guru: "Rasa berkecukupan adalah kekayaaan terbesar."
Pengejaran keuntungan, ketenaran, pujian, dan kesenangan bersifat
tiada akhir karena roda kehidupan terus berputar, silih berganti
dengan kerugian, ketidaktenaran, celaan, dan penderitaan. Inilah
delapan kondisi duniawi yang senantiasa mengombang-ambingkan kita
sepanjang hidup.
Kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk mengembangkan pikiran
dengan seimbang, tidak melekat terhadap delapan kondisi duniawi.
Boleh-boleh saja kita menjadi kaya dan terkenal, namun orang
bijaksana akan hidup tanpa kemelekatan terhadap delapan kondisi
duniawi. Kebahagiaan sejati tidaklah terkondisi oleh apa pun.

Source : Unknown
=====================================================================
This Today Words :

Life's up and downs provide windows of opportunity to determine your


values and goals. Think of using all obstacles as stepping stones to
build the life you want.

Marsha Sinetar

Bagaimana kehidupan anda hari ini ? apakah tadi pagi hari anda sudah
di awali dengan senyuman seperti matahari yang menyambut kita dengan
gembira ? pagi hari tadi kita menyambutnya dengan senang karena hari
ini ada banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan ? atau tadi pagi
kita sudah menyambut hari yang baru dengan omelan dan gerutuan karena
sikat gigi rusak tidak diganti oleh pasangan kita, anak-anak susah
dibangunkan ketika akan ke sekolah, di garasi banyak benda-benda yang
berserakan yang tidak di rapihkan ? padahal kita sudah menyuruhnya
berulang kali ? belum lagi karena kita bangun kesiangan yang
berakibat kepada keterlambatan masuk kantor karena macet yang makin
menggila, belum lagi di jalan tadi kita di salib oleh mobil yang
tidak tahu aturan ?

Hal yang sangat sederhana di awali dengan keadaan hati kita di pagi
hari, karena keadaan di pagi hari itu ikut menentukan kemana langkah
yang akan kita bawa, kemana sikap kita akan kita arahkan ? kalau di
pagi hari keadaan kita sudah sangat berat dengan masalah kita pribadi
sendiri, bagaimana kita akan menghadapi masalah yang akan menghadang
kita di kantor ? di pekerjaan rutin sehari-hari ? mungkin kita akan
merasa bahwa masalah tidak kunjung selesai, masalah tidak beranjak
dari pekerjaaan kita, hai.. Saudara... Siapa yang salah ? masih
banyak hal lain yang menanti yang harus kita selesaikan dengan hati
yang tenang dan gembira, karena batu dan kerikil senantiasa ada di
hadapan kita.

Selamat kerja dan memasuki hari yang indah


=====================================================================

Motivation Quotes :

Banyak dari kegagalan hidup ini dikarenakan orang-orang tidak


menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah. (Thomas Alva Edison)

Saya belum gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak
berhasil.
(Thomas Alva Edison)

Kita terluka dan menderita secara emosional, bukan karena tindakan


orang lain atau apa yang diucapkan atau tidak diucapkan oleh orang
lain, melainkan karena sikap mental dan tanggapan kita sendiri.
(Maxwell Maltz)

======================================================================
=

10 Tips Atasi Gagal Melamar Kerja!

Mencari kerja di masa krisis sungguh tidak gampang. Salah satu yang
bisa "disiasati" adalah mencermati persiapan dalam melamar pekerjaan.

Jangan sampai hanya karena alpa mempersiapkan persyaratan yang telah


ditetapkan oleh perusahaan, kesempatan kerja yang sudah tipis pun
melayang.

Untuk mencapai hasil maksimal, perlu kiranya diketahui kesalahan-


kesalahan yang sering timbul dalam rangka melamar kerja. Berikut ada
10 kesalahan umum yang acap kali dilakukan oleh pencari kerja.

Surat-surat tidak lengkap

Periksa dahulu kelengkapan dokumen Anda sebelum melangkah ke luar


dari rumah. Ketidaklengkapan dokumen merupakan salah satu kesalahan
fatal yang berakibat ditolaknya permohonan kerja. Jika Anda termasuk
orang yang ceroboh, mintalah bantuan kerabat dekat atau teman untuk
memeriksa dokumen yang dibutuhkan.
Datang terlambat

Kebiasaan jam karet yang biasanya bersifat menular sebaiknya


ditinggalkan. Banyak perusahaan asing yang tidak mentoleransi
keterlambatan calon pelamar, khususnya ketika diundang untuk
mengikuti serangkaian tes. Untuk mengatasinya, cobalah sehari sebelum
tanggal tes melakukan survai. Tambahkan setengah jam dari waktu
tempuh yang diperlukan.

Berpakaian kurang sopan

Keberhasilan bisa jadi dimulai dari pandangan pertama. Penyeleksi


tentu akan mempunyai penilaian tersendiri ketika melihat pelamar
kerja pada saat melakukan wawancara. Karena itu hindari pemakaian
aksesori yang berbeda dengan adat kebiasaan.

Mencantumkan referensi terlalu banyak

Referensi dalam curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup


memang penting. Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak karena akan
menimbulkan kesan bahwa Anda memiliki mental suka menonjolkan diri
dan tidak percaya pada kemampuan sendiri.

Jangan meremehkan hobi

Bila Anda memiliki hobi unik yang diperkirakan bisa membantu


kreativitas kerja, tak ada salahnya dicantumkan dalam CV. Biasanya
pimpinan perusahaan lebih menyukai pekerja yang berbakat dalam
bidangnya. Bila kegemaran itu merupakan faktor penting dalam posisi
yang dilamar, ada baiknya ditulis sesudah perincian pengalaman kerja.

Salah tulis atau sebut nama

Pimpinan perusahaan akan sakit hati seandainya namanya ditulis atau


diucapkan secara keliru. Hal ini akan mempengaruhi kewibawaan dan
reputasinya. Usahakan agar meneliti kembali saat menulis nama orang
dalam surat lamaran atau menyapa seseorang

Melebih-lebihkan keterampilan

Umumnya penyeleksi akan lebih jeli akan hal ini. Mereka akan terus
meneliti bagian-bagian dalam CV atau daftar riwayat hidup yang
dianggap terlalu dibuat-buat. Malahan ada yang mempersiapkan tes
praktik langsung untuk menguji kebenaran laporan Anda. Oleh sebab itu
jangan coba-coba menonjolkan sesuatu yang tidak Anda miliki.

Bicara berbelit-belit

Wawancara merupakan saat yang tepat untuk mengungkapkan segala


keinginan yang terpatri dalam diri Anda. Pewawancara pasti akan
menanyakan semua segi dalam hubungannya dengan isi CV atau daftar
riwayat hidup yang telah Anda kirimkan. Dalam menyerap informasi dari
Anda, mereka menggunakan logika berpikir secara rasional. Setiap
uraian akan dihubungkan dengan keterangan sebelumnya. Karena itu
jangan memberi keterangan yang berbelit-belit. Apabila penyeleksi
menganggap Anda memberikan keterangan yang tidak jelas, jangan
berharap.

Meminta fasilitas

Ada kalanya gaji yang ditawarkan kepada Anda lebih rendah dari yang
Anda harapkan. Tapi, jangan coba-coba meminta fasilitas tertentu yang
tidak disediakan perusahaan seperti antar-jemput, uang transpor, uang
makan, dll.

Lupa memotong rambut

Rambut gondrong kebanyakan tidak disukai perusahaan, kecuali profesi


yang Anda cari berhubungan dengan hal-hal yang tidak membutuhkan
kerapian.

Masih banyak kelalaian lain yang ditemui di lapangan. Namun, ada yang
masih dalam batas toleransi, ada pula yang jarang dikerjakan oleh
kebanyakan orang.

Ada satu hal yang perlu diingat, tidak selamanya kepintaran seseorang
akan menghasilkan pekerjaan bagi dirinya. Masyarakat kita masih
mendudukkan moralitas di atas intelektualitas. Apa gunanya jika
memiliki inteligensia tinggi, tetapi moralnya rendah?

Selamat melamar pekerjaan... (intisari)

Anda mungkin juga menyukai