Anda di halaman 1dari 2

HORDEOLUM

Horedeolum adalah infeksi kelenajr di palpebra. Bila kelenjar meibom yang terkena,
timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Hordeolum eksterna
yang lebih kecil dan lebih superficial adalah infeksi di kelenjar Zeis atau Moll.
(Vaughan & Asbury, 2009)

Nyeri, merah dan bengkak adalah gejala-gejala utamanya. Intensitas nyeri


mencerminkan hebatnya pembengkakann palpebral. Hordeolum interna dapat
menonjol ke kulit atau permukaan konjungtiva. Horedeolum eksterna selalu menonjol
kea rah kulit. (Vaughan & Asbury, 2009)

Sebagian besar hordeolum disebabkan oleh infeksi stafilokok, biasanya


Staphylococcus aureus. Jarang diperlukan biakan. Pengobatannya adalah kompres
hangat, 3-4 kali sehari selama 10-15 menit. Jika keadaan tidak membaik dalam 24 48
jam, dilakukan insisi dan drainase bahan purulent. Hendaknya dilakukan insisi
vertical pada permukaan konjungtiva untuk menghindari terpotongnya kelenjar
meibom. Sayatan iini dipencet untuk mengeluarkan sisa nanah. Jika hordeolum
menonjol ke luar, dibuat insisi horizontal untuk mengurangi luka parut. (Vaughan &
Asbury, 2009)

Pemberian salep antibiotic pada saccus conjunctivalis setiap 3 jam ada manfaatnya.
Antibiotik sistemik diindikasikan jika terjadi selulitis. (Vaughan & Asbury, 2009)

KALAZION

Kalazion adalah radang granulomatosa kronik yang steril dan idiopatik pada kelenjar
meibom, umumnya ditandai oleh pembengkakan setempat yang tidak terasa sakit dan
berkembang dalam beberapa minggu. Awalnya dapat berupa radang ringan disertai
nyeri tekan yang mirip hordeolum- dibedakan dari hordeolum karena tidak ada tanda-
tanda radang akut. Kebanyakan kalazion mengarah ke permukaan konjunctiva, yang
mungkin sedikit memerah atau meninggi. Jika cukup besar, sebuah kalazion dapat
menekan bola mata dan menimbulkan astigmatisme. Jika cukup besar sehingga
mengganggu penglihatan atau mengganggu secara kosmetik, dianjurkan eksisi lesi.
(Vaughan & Asbury, 2009)

Pemerikaan laboratorium jarang diminta, tetapi pemeriksaan histologis menunjukkan


proliferasi endotel asinus dan respon radang granulomatosa yang menyebabkan sel-
sel kelenjar jenis Langerhans. Biopsi diindikasikan pada kalazion berulang karena
tampilan karsinoma kelenjar meibom dapat mirip kalazion. (Vaughan & Asbury,
2009)

Eksisi bedah dilakukan melalui insisi vertical kedalam kelanjar tarsal dari permukaan
konjungtiva, diikuti kuretase materi gelatinosa dan epitel kelenjarnya dengan hati-
hati. Penyuntikan steroid intra lesi saja mungkin bermanfaat untuk lesi kecil.
(Vaughan & Asbury, 2009)

Daftar pustaka

Vaughan & Asbury. 2009. Oftalmologi Umum Edisi ke-17. Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai