Anda di halaman 1dari 38

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PUSKESMAS PALARAN
PERIODE AGUSTUS-OKTOBER 2018

Disusun Oleh :
Aulia Alfiani Paramitha 1710029014
Megaria Sihombing 1710029049
Nabilla Dayanti 1710029057

Pembimbing:
dr. Meiliati Aminyoto, Sp.GK, M.Kes
dr. Opiansyah,

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kedokteran Komunitas
Puskesmas Palaran / Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman Samarinda
November 2018

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai Diagnosis Komunitas di Puskesmas
Palaran Periode Agustus-Oktober 2018.
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan tugas ini tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Meiliati Aminyoto, Sp.GK, M.Kes selaku pembimbing klinik selama
belajar di Laboratarium Ilmu Kesehatan Masyarakat.
2. dr. Opiansyah, M.Kes selaku kepala Puskesmas Palaran dan pembimbing di
Puskesmas.
3. Dr. Krispinus Duma, SKM, M.Kes, sebagai Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
4. Seluruh dokter dan staff di Puskesmas Palaran yang telah membantu dalam
proses pengumpulan data hingga penyusunan tugas Diagnosis Komunitas di
Puskesmas Palaran Periode Januari – April 2018.
5. Seluruh dokter pengajar di Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
telah mengajarkan ilmunya dan memberikan masukan kepada penyusun.
6. Rekan sejawat dokter muda Ilmu Kesehatan Masyarakat periode Mei – Juli
2018 yang telah bersedia memberikan saran kepada penulis.
Akhir kata,” tiada gading yang tak retak”, oleh karena itu, kami membuka
diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Samarinda, November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB 2 Data Puskesmas Palaran 3
2.1 Data Wilayah Palaran 3
2.2 Data Kependudukan 4
2.3 Data Fasilitas Pendidikan 4
2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5
2.5 Data Ketenagaan 6
2.6 Data Khusus 18
BAB 3 Identifikasi Masalah 14
3.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran 17
3.2 Identifikasi Faktor Presdisposisi 19
BAB 4 Analisis Masalah 22
4.1 Menentukan Prioritas Masalah 22
BAB 5 Fish Bone (Ishikawa) 27
5.1 Fish Bone Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya
27
BAB 6 Alternatif Pemecahan Masalah 28
BAB 7 Penelitian Ketepatan Intervensi 29
7.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi Masalah 29
BAB 8 Plan of Action 31
8.1 Rencana Kegiatan Intervensi 31
Daftar Pustaka iv

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya (Kemenkes, 2015).
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3
pilar utama, yaitu 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif
dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu
jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan
benefit serta kendali mutu dan kendali biaya (Kemenkes, 2015).
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Prinsip
penyelenggaraan Puskesmas meliputi paradigma sehat, pertanggungjawaban
wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi tepat guna, dan
keterpaduan dan kesinambungan (Kemenkes, 2014). Sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan pertama, Puskesmas perlu diadakan Diagnosis Komunitas (Community
Diagnosis).
Diagnosis komunitas merupakan suatu gambaran mengenai kesehatan
masyarakat baik secara kualitatif dan kuantitatif serta faktor – faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatannya. Diagnosis komunitas merupakan awal dari
siklus pemecahan masalah untuk digunakan sebagai dasar pengenalan masalah di
komunitas, sehingga dilanjutkan dengan suatu perencanaan intervensi,
pelaksanaan intervensi serta evaluasi bagaimana intervensi tersebut berhasil
dilakukan di komunitas. Dengan adanya diagnosis komunitas di Puskesmas,
program – program kesehatan yang dilakukan dapat sesuai dengan masalah yang
terutama dihadapi oleh komunitas/masyarakat di area tersebut (Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2014).

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari masalah –
masalah kesehatan yang ada di Puskesmas Palaran, identifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan tersebut dan analisa penyelesaian masalah serta
pengaplikasiannya di masyarakat, terutama di wilayah kerja Puskesmas Palaran.

2
BAB 2
DATA PUSKESMAS PALARAN

2.1 Data Wilayah Palaran


Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda.
Berdasarkan PP No. 21 Tahun 1987, Kecamatan Palaran terdiri dari 3 Kelurahan,
yaitu Kelurahan Rawa Makmur, Simpang Pasir dan Handil Bakti. Batas
wilayahnya antara lain:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-sanga Kabupaten Kutai
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang

U
KEL. KP BAQA
KEL. SEI
KEL. MASJID

KEL. RAPAK

PUSKESMAS
KEL. H. BARU
S

KEL. RAWA
KEL. KEL.
SIMPANG TIGA SIMPANG MAKMUR
PASIR KEL. BUKUAN

KEL. LOA JANAN ILIR

KEL. HANDIL BAKTI

KEL.BANTUAS

Skala 1 : 750.000

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran

3
2.2 Data Kependudukan
Tabel 2.1 Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran
Tahun 2018
Kelurahan Palaran
No Variabel Satuan Rawa Simpang Handil
Makmur Pasir Bakti
Data Demografi
1. Jumlah Kelurahan Kel 1 1 1 3
2. Luas Wilayah Km2 1.200 4.400 7.200 12.800
3. Jarak ke Km 1 3 3 -
Puskesmas
4. Waktu Tempuh Menit 10 30 20 -
ke puskesmas
5. Kepadatan Jiwa/Km2 1.463 128 103 1.694
Penduduk
6. Jumlah RT RT 52 25 32 109
7. Jumlah RW RW 15 7 8 30
8. Jumlah Rumah Buah 4.050 1.536 1.932 7.518
9. Jumlah KK KK 5.219 1.596 1.988 8.803

Tabel 2.2 Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran


Tahun 2018
Bayi Balita Anak
Jumlah Perempuan Ibu Ibu
Kelurahan (0-11 (0-23 (1-5 Lansia
Penduduk Usia Subur Hamil Nifas
bulan) bulan) tahun)
Rawa
23.055 422 844 2.598 4.150 464 443 1.960
Makmur
Handil
10.572 193 387 1.191 1.903 213 203 899
Bakti
Simpang
9.033 165 331 1.018 1.626 182 174 768
Pasir
Total 42.660 780 1.562 4.807 7.679 859 819 3.627

2.3 Data Fasilitas Pendidikan


Tabel 2.3 Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2018
Kelurahan
No Variabel Satuan Rawa Simpang Handil Palaran
Makmur Pasir Bakti
1 Jumlah TK Buah 7 2 2 11
2 Jumlah PAUD Buah 8 3 3 14

4
3 Jumlah SD/MI Buah 9 3 6 18
Jumlah
4 Buah 2 1 0 3
SLTP/MTs
Jumlah
5 Buah 2 2 0 4
SMU/SMK/MA
Jumlah
6 Perguruan Buah 0 0 0 0
Tinggi
Jumlah
7 Buah 0 0 0 0
Pesantren
Lembaga
8 Buah 0 0 0 0
Kursus/Diklat

2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Tabel 2.4 Data Fasilitas dan Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan
Kecamatan Palaran Tahun 2018
Kelurahan Palaran

No Variabel Satuan Rawa Simpang Handil


Makmur Pasir Bakti
1 Jumlah Puskesmas Buah 1 0 0 3
Induk
Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 0 0 20
Jumlah Perawat Orang 0 0 0 19
Jumlah Dokter Orang 0 0 0 6
2 Jumlah Puskesmas Buah 3 0 0 3
Pembantu
Poskesdes Orang 0 1 1 2
3 Jumlah Bidan Desa Orang 1 1 1 1
4 Jumlah BPM Orang 5 0 2 7
5 Jumlah Polindes Buah 0 0 0 0
6 Jumlah Posyandu Buah 17 4 6 27
7 Jumlah Posyandu Lansia Buah 2 1 2 5
8 Jumlah Kader Orang 65 17 28 110
9 Jumlah Dokter Praktek Orang 6 0 1 7
Swasta

5
2.5 Data Ketenagaan
Tabel 2.5 Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran
Tahun 2018
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah Status Ket.
Terakhir
1 Manajemen S2 1 PNS Aktif
SPK 1 PNS Aktif
2 Dokter Umum S1 4 PNS Aktif
S1 2 PTTH Aktif
3 Dokter Gigi S1 1 PNS Aktif
4 Ahli Kesehatan S1 2 PNS Aktif
Masyarakat S1 1 PTTB Aktif
5 Sanitarian DIII 1 PNS Aktif
DIII 1 PTTB Aktif
6 Perawat S1 2 PTTB Aktif
DIII 9 PNS Aktif
DIII 3 Honorer Aktif
Puskesmas
SPK 4 PNS Aktif
7 Bidan DI 1 PNS Aktif
DIII 9 PNS Aktif
DIV 1 PNS Aktif
DIII 1 PTT Aktif
DIII 9 PTIH Aktif
8 Perawat Gigi SPRG 1 PNS Aktif
9 Analis DIII 2 PNS Aktif
DIII 1 Honorer Aktif
Puskesmas
10 Ahli Gizi DI 1 PNS Aktif
DIII 1 PNS Aktif
11 Apoteker S1 1 PNS Aktif
S1 1 Honorer Aktif
Puskesmas
12 Asisten DIII 3 PNS Aktif
Apoteker DIII 2 PTIH Aktif
SMF 1 PTIH Aktif
13 Administrasi DIII 1 PNS Aktif
SH 1 PTIB Aktif
SLTP 1 PTIB Aktif

6
14 Pekarya SLTA 1 PNS AKTIF
Kesehatan SLTA 1 Honorer AKTIF
Puskesmas
SMK 2 Honorer AKTIF
Puskesmas
15 Security SLTA 3 Honorer AKTIF
Puskesmas
16 Tukang Kebun SD 1 Honorer AKTIF
Puskesmas
SLTA 1 Honorer AKTIF
Puskesmas
17 Cleaning SD 1 Honorer AKTIF
Service Puskesmas
SLTA 4 Honorer AKTIF
Puskesmas
20 Loundry SD 2 Honorer AKTIF
Puskesmas
21 Sopir SLTA 4 PTIB AKTIF
22 Pramusaji SLTP 2 PTIH AKTIF
Jumlah 92

2.6 Data Khusus


2.6.1 Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2018 adalah 42.116 jiwa. Sehingga
dari total penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan
masyarakat di Puskesmas Palaran pada periode Januari – April tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
1. Angka Kelahiran (CBR)
241
0.57%
42116
2.Angka Kematian Bayi (IMR)

1
4,15
241

3. Angka Kematian Ibu (MMR)


0
0
241

7
Tabel 2.6 Indikator Derajat Kesehatan Periode Januari - April
Tahun 2018
No Indikator Satuan Pencapaian
1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 241
2 Angka Kelahiran (CBR) Persen 0,57%
Indikator Derajat Kesehatan Januari – April Tahun 2018

1 Jumlah Kematian Bayi Orang 1


2 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 4,15
3 Jumlah Kematian Ibu Orang 0
4 Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 0

2.6.2 Kunjungan Kesakitan

Tabel 2.7 Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran


Periode Januari – April Tahun 2018

No Kunjungan Jumlah Persentase (%)

1 Berdasarkan Jenis Kelamin


 Laki-laki 4484 41
 Perempuan 6451 59
2 Berdasarkan Golongan Umur
0-28 hari 5 0,04
< 1 tahun 238 2,17
1-4 tahun 655 5,98
5-14 tahun 1249 11,43
15-44 tahun 2323 21,24
45-59 tahun 3520 32,19
>60 tahun 2945 26,93

8
Jumlah Kunjungan ke Puskesmas Palaran Periode
Januari - April 2018

0 - 28 hari
< 1 tahun
1 - 4 tahun
5 - 14 tahun
15 - 44 tahun
45 - 59 tahun

2.6.3 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja


Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober 2018
Tabel 2.8 Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober
Tahun 2018
No Penyakit Nilai

1 ISPA 754
2 Observasi Febris 531
3 Dispepsia 371
4 Faringitis 281
5 Gastroenteritis 269
6 Hipertensi 139
7 Chepalgia 121
8 Observasi Vomitus 86
9 Myalgia 79
10 Dermatitis 59

2.6.4 Data 8 Masalah Kesehatan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas


Palaran
Dari kegiatan pencatatan, pengolahan, analisis, dan pelaporan kasus
selama empat bulan periode Agustus - Oktober tahun 2018, maka dapat diuraikan

9
informasi data 8 masalah kesehatan terbanyak Puskesmas Palaran periode tersebut
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9 Data 8 Surveilans (Kasus Baru) Terbanyak di Wilayah Kerja


Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018
No Penyakit Nilai

1 Diare 183
2 Tersangka TB Paru 62
3 Demam Berdarah Dengue 55
4 Tifus Perut Klinis 34
5 Hipertensi 31
6 TB Paru BTA Positif 21
7 Demam Dengue 18
8 Diabetes Melitus 15

Gambar 2.3 Data 8 Surveilans (Kasus Baru) Terbanyak di Wilayah Kerja


Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018

Berdasarkan tabel 2.9 dan gambar 2.2 diatas dapat dilihat 10 surveilans
(kasus baru) terbesar di wilayah kerja Puskesmas Palaran pada periode Januari-
April tahun 2018. Diare merupakan penyakit dengan jumlah kasus baru terbanyak.

10
Berikut uraian 3 besar penyakit yang menjadi masalah surveilans (kasus baru) di
wilayah kerja Puskesmas Palaran periode Agustus - Oktober 2018.

1. `Diare
Tabel 2.10 Data Kasus Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Periode
Agustus – Oktober Tahun 2018
No Bulan Total
1 Agutus 86
2 September 53
3 Oktober 44
Total 183

Gambar 2.3 Data Kasus Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Periode
Agustus - Oktober Tahun 2018

11
Berdasarkan tabel 2.10 dan gambar 2.3 diatas dapat dilihat bahwa terjadi
penurunan jumlah penderita diare pada bulan Agustus hingga bulan Okober 2018.

Tabel 2.11 Data Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015 –
2017
Jumlah Kasus
No Bulan
2017 2016 2015
1 Januari 91 82 188
2 Februari 68 41 128
3 Maret 42 57 77
4 April 78 38 96
5 Mei 128 75 36
6 Juni 96 45 32
7 Juli 121 80 181
8 Agustus 0 61 189
9 September 23 64 145
10 Oktober 0 64 197
11 November 88 75 129
12 Desember 66 58 78
Jumlah 735 740 1436

Berdasarkan tabel 2.11 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah kasus
diare pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Palaran.

2. Tersangka TB Paru
Tabel 2.12 Data Kasus Tersangka TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018
No Bulan Total
1 Agustus 12
2 September 26
3 Oktober 24
Jumlah 62

12
Gambar 2.4 Data Kasus Tersangka TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018

Berdasarkan tabel 2.12 dan gambar 2.4 diatas dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan jumlah tersangka penderita TB paru pada bulan September 2018, dan
kemudian jumlahnya menurun kembali pada bulan Oktober 2018.

Tabel 2.13 Data Kasus Tersangka TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas


Palaran Tahun 2015-2017
Jumlah Kasus
No Bulan
2017 2016 2015
1 Januari 20 6 7
2 Februari 19 5 6
3 Maret 10 13 6
4 April 9 3 10
5 Mei 10 0 1
6 Juni 10 16 5
7 Juli 22 7 3
8 Agustus 0 5 5
9 September 18 11 9
10 Oktober 0 9 11
11 November 17 19 6

13
12 Desember 22 37 34
Jumlah 153 131 103

Berdasarkan tabel 2.13 dapat dilihat bahwa penderita tersangka TB paru


terus meningkat hingga tahun 2017.

3. Demam Berdarah Dengue


Tabel 2.14 Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja
Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018
No Bulan Total
1 Agustus 14
2 September 14
3 Oktober 27

Jumlah 55

Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja


Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018
30

25

20

15

10

0
Agustus September Oktober

Gambar 2.5 Data Kasus Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja


Puskesmas Palaran Periode Agustus - Oktober Tahun 2018

14
Berdasarkan tabel 2.14 dan gambar 2.5, dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue dari bulan Agustus hingga
bulan Oktober

Tabel 2.15 Data Kasus Hipertensi di Wilayah Kerja


Puskesmas Palaran Tahun 2015-2017

Jumlah Kasus
No Bulan
2017 2016 2015
1 Januari 10 43 43
2 Februari 16 74 15
3 Maret 12 51 18
4 April 13 26 33
5 Mei 22 15 40
6 Juni 2 19 44
7 Juli 1 7 38
8 Agustus 0 16 34
9 September 4 6 23
10 Oktober 0 18 17
11 November 8 5 25
12 Desember 15 12 20
Jumlah 101 298 350

Berdasarkan tabel 2.15 dapat dilihat bahwa penderita hipertensi pada tahun
2015- 2017 menurun jumlahnya dari tahun ke tahun.

15
BAB 3
IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran

Data Perbandingan Penilaian


No Indikator
Data PKM Palaran Sekarang Data Perbandingan Problem Strength
1 Masih Terdapat 183 kasus baru Diare Pada Agustus - Oktober Meningkatnya kasus  Survei Keluarga Sehat
tingginya pada bulan Agustus - Oktober tahun 2017 terdapat 23 diare pada bulan dan PHBS
kasus Diare 2018 pasien yang mengalami Agustus sampai  Promosi kesehatan ke
diare dan berobat ke Oktober 2018 masyarakat berupa
Puskemas Palaran dibandingkan penyuluhan PHBS
dengan bulan dan gizi.
Agustus sampai  Penyuluhan tentang
Oktober pada tahun gejala awal, deteksi
2017. dini dan cara
mencegah Diare
 Penyuluhan PHBS ke
sekolah

16
 Pembinaan
kebersihan tempat-
tempat umum
 Pelatihan kader
2. Angka Selama periode Januari – April Kasus tersangka TB paru Kasus tersangka TB  Promosi kesehatan
kejadian 2018 terdapat 55 kasus yang ditemukan pada Januari paru masih menjadi dan penyuluhan
tersangka TB tersangka TB paru sampai April tahun 2017 kasus yang selalu tentang gejala TB,
paru yang sebanyak 58 kasus. masuk dalam 10 penularan dan
masih tinggi peringkat tertinggi pencegahan TB
data surveilans kasus  Penemuan kasus TB
baru di Puskesmas secara aktif pada
Palaran dan keluarga dan
menempati peringkat lingkungan sekitar.
2 pada periode
Januari-April 2018.
3. Hipertensi Hipertensi menempati urutan Kasus Hipertensi yang Kasus hipertensi  Promosi kesehatan
ketiga berdasarkan data ditemukan selama 3 bulan masih menjadi kasus dan penyuluhan
surveilans di Puskesmas Palaran pada bulan Janari - April terbanyak ke 3 dari penyakit hipertensi.
periode Januari- April 2018 tahun 2017 sebanyak 51 10 penyakit  Terdapat UPK

17
sebanyak 37 kasus. kasus. berdasarkan data Pengembangan yakni
surveilans di Kesehatan Usia
Puskesmas Palaran Lanjut dan UPK
periode Januari- Prolanis& Posbindu
April tahun 2018.  Mengembangkan dan
memperkuat kegiatan
deteksi dini hipertensi
secara aktif (skrining)
minimal 1 kali dalam
setahun.

3.2 Identifikasi Faktor Predisposisi


No Indikator Faktor Predisposisi

1. Diare  Faktor lingkungan yang berperan besar adalah dibidang sarana air bersih dan pembuangan tinja
(jamban). Sumber air minum di wilayah kerja Puskesmas Palaran belum seluruhnya memenuhi syarat
air bersih. Walaupun dalam program kesehatan lingkungan dibidang akses sumber air minum yang
terlindungi, bersih dan berkelanjutan yang pencapaiannya dalam periode Januari – April 2018 telah
mencapai target sasaran selama setahun, tetapi target yang ditetapkan memang tergolong rendah
dikarenakan untuk dilakukannya pengecekan sumber air minum tidak dibiayai oleh pemerintah

18
melainkan menggunakan uang pribadi pemilik sumber air minum.
 Salah satu program UPK kesehatan lingkungan Puskesmas ialah dibidang pengecekan kualitas air
minum yang memenuhi syarat secara mikrobiologi. Program ini sudah terlaksana pada periode Januari –
April 2018. Program ini termasuk penting karena bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
kandungan bakteri E. Coli yang terdapat pada sarana air bersih masyarakat.
 Kurangnya kesadaran dari berbagai lapisan masyarakat, yang masih sering mengkonsumsi makanan
yang di ragukan higienitasnya seperti jajanan di pinggir jalan (pedagang kaki lima). Masih banyak
penjual makanan kaki lima di wilayah kerja puskesmas yang higienitasnya dalam pembuatan makanan
yang masih kurang. Hal ini diperparah dengan program puskesmas dibidang pembinaan dalam
peningkatan kualitas tempat pembuatan makanan yang belum mencakup pedagang makanan informal
(yang tidak memiliki bangunan) seperti pedagang kaki lima.
2. Tersangka TB Paru  Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru,
seperti gejala klinis, faktor gizi, penyakit penyerta, cara penularan dan kepatuhan pasien dalam
mengkonsumsi OAT.
 Kesadaran akan pentingnya penggunaan masker bagi penderita maupun masyarakat masih kurang
 Kurangnya kader dalam active finding case
3. Hipertensi  Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya hipertensi
 Gejala hipertensi seringkali tidak spesifik sehingga tidak menyebabkan masyarakat datang ke dokter
untuk memeriksakan kesehatannya

19
 Masyarakat belum memahami makanan apa saja yang baik untuk penderita hipertensi

20
BAB 4
ANALISIS MASALAH

4.1 Menentukan Prioritas Masalah


Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari
pemecahannya kami menggunakan kriteria PAHO (Pan American Health
Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan
metode ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude):
Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang
terkena atau tingginya prevalensi).
2. S (Severity):
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability):
Tersedianya teknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.
4. C (Community and Political concern):
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi
peduli dengan masalah tersebut.
5. A (Affordability):
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
No Masalah Kesehatan M S V C A Total
1 Diare 5 4 5 3 4 21
2. Tersangka TB Paru 2 4 3 5 4 18
3. Hipertensi 1 2 4 3 5 15

Dengan penilaian masing-masing indikator berikut:


Nilai 1 (Sangat kurang); nilai 2 (Kurang); nilai 3 (Cukup besar); nilai 4 (Besar)
dan nilai 5 (Sangat besar).

21
No Masalah M S V C A

1. Diare  Kasus baru  Diare yang tidak  Pengobatan diare  Peran pemerintah maupun  Penyediaan dana untuk
Diare pada tertangani dengan menggunakan oralit masyarakat dalam penanganan Diare sudah
periode baik dapat di jual bebas di penanganan diare cukup cukup untuk penanganan
Januari–April mengakibatkan warung, toko obat baik. promotif maupun kuratif
2018 sebanyak dehidrasi yang dapat dan apotek terdekat.  Hal ini ditunjukan dalam  Dalam rangka program
283 kasus. berakhir dengan  Oralit dapat di program penanganan diare promosi kesehatan
 Kasus ini syok hingga gantikan dengan yang dikeluarkan WHO (PHBS) dan penyuluhan
meningkat bila kematian. larutan gula garam melalui Departemen tentang penyakit diare,
dibandingkan dan dapat di buat Kesehatan RI berupa Puskesmas menyediakan
dengan bulan sendiri di rumah. Lintas Diare. dana untuk di
Januari – April  Obat-obatan untuk  Terdapat juga program selenggarakannya kegiatan
2017 yaitu 279 pasien diare tersedia puskesmas yang diatur tersebut.
kasus. di Puskesmas. pemerintah dalam UPK
P2PM (Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular) dimana diare
menjadi salah satu
penyakit yang masuk
dalam program tersebut.
2. Tersangka  Kasus baru  TB Paru yang tidak  Ketersediaan obat  TB merupakan penyakit Penyediaan dana untuk
TB Paru tersangka TB ditangani segera TB paru di yang merupakan salah penanganan TB paru
cukup besar dan sebagian
paru pada dapat puskesmas sudah satu masalah di negara
besar dialokasikan untuk
periode menyebabkan tersedia dan sangat berkembang termasuk penanganan secara kuratif.
Januari-April komplikasi yang mudah didapatkan. indonesia dan angka
2018 adalah menyebabkan  Sehingga penderita TB ini sudah
55 kasus. kerusakan paru- memudahkan di upayakan untuk
 Pada bulan paru permanen, masyarakat untuk selalu di turunkan
Januari - penyebaran ke segera dengan program
April 2017 organ sekitar dan mendapatkan program yang di
didapatkan berujung pada pengobatan selenggarakan oleh
kasus baru kematian. pemerintah.
tersangka TB  TB paru
paru sebanyak merupakan
58 kasus. penyakit infeksi
yang paling
banyak
menyebabkan
kematian pada

23
anak dan orang
dewasa.
3. Hipertensi  Kasus baru  Kerugian yang  Pengobatan  Peran pemerintah maupun  Sumber dana
Hipertensi ditimbulkan hipertensi tanpa masyarakat dalam pengelolaan hipertensi
pada periode penyakit hipertensi komplikasi adalah penanganan dan dialokasikan untuk
Januari - April cukup berat dan obat antihipertensi pencegahan hipertensi pengobatan dan promosi
2018 adalah 37 dalam waktu yang dan mengontrol masih kurang. Tidak kesehatan terkait
kasus. panjang yang tekanan darah secara adanya program khusus hipertensi sehingga
 Kasus baru memerlukan rutin oleh tenaga dan tidak ada kesadaran masyarakat dapat
hipertensi pada kepatuhan dalam kesehatan. masyarakat membuat berperan aktif dan
periode pengobatan.  Hipertensi yang penanganan hipertensi memulai cara mengatur
Januari-  Tekanan darah yang sudah disertai masih belum maksimal pola hidup sehat.
Februari yaitu tidak dikontrol komplikasi dilakukan.  .Pendanaan beberapa
51 kasus. dengan baik dapat memerlukan  Di Puskesmas Palaran program yang dibentuk
merusak organ lain pengobatan yang Palaran terdapat program untuk mengatasi
seperti otak, jantung, lebih serius dan Prolanis / Penanggulangan masalah hipertensi di
ginjal, dan mata, dibutuhkan Penyakit Kronis yang Puskesmas Palaran
sehingga penyakit penanganan dokter merupakan sistem selalu dianggarkan
hipertensi dapat spesialis. pelayanan kesehatan dan setiap tahunnya. Berikut
memicu banyak pendekatan proaktif jumlah pendanaan yang
komplikasi. terhadap penderita disediakan untuk

24
penyakit kronis, salah masing-masing program
satunya adalah Hipertensi. untuk tahun 2018:
 Dalam penanganan kasus  Program Posyandu dan
hipertensi khususnya pada Penyuluhan khusus
penderita usia lanjut, Lansia = Rp
Puskesmas Palaran 25.200.000,00
mengadakan UPK
 Deteksi Dini Lansia
Pengembangan yakni
dengan Kelainan = Rp
Kesehatan Usia Lanjut
1.440.000,00
melalui Poliklinik Lansia
Senam Lansia = Rp
dan Posyandu Lansia,
1.440.000,00
sehingga cakupan
penanganan kasus
hipertensi menjadi lebih
luas.

25
BAB 5
FISH BONE (Ishikawa)

5.1 Fish Bone Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya

MANUSIA METODE

Kurangnya
Kurangnya pemahaman,
pemahaman, program
program kerja
kerja
pengetahuan
pengetahuan dan
dan yang
yang belum
belum
kesadaran
kesadaran masyarakat
masyarakat terlaksana
terlaksana dengan
dengan
tentang
tentang diare
diare optimal
optimal
Kurangnya
Kurangnya tenaga
tenaga
kesehatan
kesehatan
TINGGINYA
ANGKA
KEJADIAN
DIARE
Sumber
Sumber air
air Dana
Dana untuk
untuk
minum
minum belum
belum pemeriksaan Kebiasaan
Kebiasaan masyarakat
masyarakat
pemeriksaan
memenuhi air yang
yang mengkonsumsi
mengkonsumsi
memenuhi air minum
minum
syarat
syarat secara masih makanan
makanan dan
dan
secara masih kurang
kurang
optimal
optimal mencukupi minuman
minuman yang
yang
mencukupi
higienitasnya
higienitasnya
meragukan
meragukan

SARANA DANA LINGKUNGAN

26
BAB 6
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan Faktor Risiko Potensial Sumber Daya


Kasus penyakit diare  Sarana air minum bersih yang  Tenaga kesehatan
masih menjadi 3
bebas dari bakteri e.colli  Fasilitas kesehatan
terbesar penyakit
selama periode Januari masih banyak yang belum  Partisipasi masyarakat
- April 2018 di wilayah memenuhi syarat.  Partisipasi keluarga
kerja Puskesmas
 Kurangnya kesadaran
Palaran.
menjalankan pola hidup
bersih dan sehat
 Kurangnya kesadaran untuk
mengonsumsi makanan yang
higienis.
 Tingkat pengetahuan
masyarakat mengenai
makanan bersih dan sehat
masih rendah

BAB 7
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

7.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi Masalah


Permasalahan Kesehatan :
Kasus diare masih menjadi 3 besar penyakit terbanyak selama periode
Januari - April tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Palaran.

Tujuan Jangka Panjang :


Mengurangi jumlah kasus baru diare dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat.

Tujuan Jangka Pendek :


Mencegah terjadinya penyakit diare dan komplikasi yang dapat
ditimbulkan.

NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1. Melakukan sosialisasi mengenai PHBS,
makanan bersih dan sehat, dan penyakit diare itu Y Y Y Y Y
sendiri
2. Pembuatan leaflet/ pamflet untuk mendukung
Y Y Y Y Y
sosialisasi
3. Melakukan penyuluhan ke sekolah - sekolah Y Y Y Y Y
4. Melakukan pemeriksaan sumber air minum Y Y Y Y Y

PEARL Factor :
 P = Propriateness
Kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan/ program/
kegiatan instansi/ organisasi terkait.
 E = Economic feasibility
Kelayakan dari segi pembiayaan.
 A = Acceptability
Situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi lainnya.
 R = Resource availability
Ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah (tenaga, sarana/
peralatan, waktu).

28
 L = Legality
Dukungan aspek hukum/ perundang-undangan/ peraturan terkait seperti
peraturan pemerintah

29
BAB 8
PLAN OF ACTION

8.1 Rencana Kegiatan Intervensi


Permasalahan Kesehatan :
Kasus diare masih menjadi 3 besar penyakit terbanyak selama periode
Januari – April 2018 di wilayah kerja Puskesmas Palaran.

Tujuan Jangka Panjang :


Mengurangi jumlah kasus baru diare dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat.

Tujuan Jangka Pendek :


Mencegah terjadinya penyakit diare dan komplikasi yang dapat
ditimbulkan.

30
PLAN OF ACTION

31
PERAN : DAN
3. Melakukan
STRATEGI Setting :
SETTING DAN Siswa –
TARGET siswa Fasilitator  Tenaga Kesehatan Meningkatkan
NO sekolah TANGGUNG SUMBER DAYA EVALUASI
INTERVENSIke  Sekolah
penyuluhan METODE POPULASI  UPK Promosi  Dokter muda kesadaran siswa –
sekolah - sekolah JAWAB
Kesehatan + UKS siswa mengenai pola
1. Melakukan Setting : Masyarakat yang Fasilitator :  Tenaga Kesehatan Meningkatnya
Metode : hidup bersih dan
berkunjung ke Penanggung Jawab : pengetahuan
sosialisasi  Posyandu Balita  UPK Promosi Puskesmas
Penyuluhan Posyandu Balita  UPK Promosi masyarakat
sehat
mengenai PHBS, Kesehatan
Kesehatan + UKS  Dokter muda mengenai PHBS,
makanan bersih Metode : Penanggung Jawab:
makanan bersih
dan sehat serta
dan sehat, dan Penyuluhan Penanggung Jawab penyakit diare itu
penyakit diare itu program Promosi sendiri
sendiri Kesehatan

2. Pembuatan Setting: Masyarakat yang Fasilitator :  Tenaga Kesehatan  Meningkatnya


pamflet  berkunjung ke
leaflet/ Posyandu Balita  UPK Promosi Puskesmas pengetahuan
Posyandu Balita
untuk mendukung Kesehatan masyarakat
Metode:  UPK Program  Dokter muda
sosialisasi P2TM mengenai PHBS
Pembagian leaflet/ dan diare
pamflet mengenai Penanggung Jawab:  Meningkatnya
PHBS dan diare Penanggung Jawab kesadaran
program P2TM masyarakat untuk
32
hidup sehat dan
bersih
4. Melakukan Setting : Masyarakat Fasilitator :  Analis laboratorium Mengetahui adanya
pemeriksaan  Depo isi ulang UPK Kesehatan  Tenaga Kesehatan pencemaran
sumber air  Pedagang kaki lima Lingkungan Puskesmas terhadap air minum
 Rumah makan dan
minum  Dokter muda dan meningkatkan
tempat – tempat
umum Penanggung Jawab : kesadaran
UPK Kesehatan pengelola untuk
Metode : Lingkungan memperbaiki mutu
Analisis mikrobiologi, air minumnya
kimiawi dan fisik

33
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan


RI.
Kementerian Kesehatan. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun
2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2014). Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2014
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2014). Buku Keterampilan Klinis
Ilmu Diagnosis Komunitas. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran
Komunitas RI.

iv

Anda mungkin juga menyukai