Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

F.1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

PENYULUHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA REMAJA DI


SMKN KEDAWUNG

Disusun Oleh :
dr. Mentari Satyatami
Dokter Internsip Periode 19 September 2017 – 18 Januari 2018

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA


PUSKESMAS KEDAWUNG I
SRAGEN
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarat


F.1. Upaya Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Topik :

PENYULUHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA REMAJA DI


SMKN KEDAWUNG

Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internsip sekaligus
sebagai syarat menyelesaikan Program Dokter Internsip Indonenesia di Puskesmas
Kedawung I, Sragen

Disusun Oleh :
dr. Mentari Satyatami

Telah diperiksa dan disetujui pada Januari 2018


Oleh :
Pendamping Dokter Internsip

dr. Agus Sukaca


NIP. 19700305 200701 0 017
A. LATAR BELAKANG
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu dari sepuluh penyebab
pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda laki- laki dan penyebab
kedua terbesar pada dewasa muda perempuan di negara berkembang. Dewasa dan remaja
(15- 24 tahun) merupakan 25% dari semua populasi yang aktif secara seksual, tetapi
memberikan kontribusi hampir 50% dari semua kasus IMS baru yang didapat. Kasus-
kasus IMS yang terdeteksi hanya menggambarkan 50%- 80% dari semua kasus IMS yang
ada di Amerika. Ini mencerminkan keterbatasan “screening” dan rendahnya pemberitaan
akan IMS.
Secara geografis Puskesmas Kedawung I berada pada wilayah pegunungan
dengan kecendrungan masyarakat yang masih tradisional. Pernikahan usia dini pada
umur 16 hingga 18 tahun sering ditemukan. Trend hubungan seksual secara bebas juga
mencolok terjadi pada usia dini. Dalam beberapa kasus pelayanan umum dijumpai infeksi
ghonorea pada usia pelajar. Rendahnya pengetahuan anak usia remaja mengenai penyakit
menular seksual juga memicu terjadinya infeksi menular.

B. PERMASALAHAN
Infeksi menular seksual secara nyata ada dan berbanding lurus dengan tren
hubungan seksual yang promiskuistis. Gempuran globalisasi dengan akses internet yang
tak terbatas menyebabkan anak-anak usia remaja terekspos dengan konten yang belum
selayaknya mereka lihat. Masyarakat yang cenderung memaklumkan tindakan-tindakan
diluar norma mendukung terjadinya kasus-kasus kehamilan yang tak diinginkan dan
kejadian infeksi menular seksual.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Intervensi yang akan dilakukan adalah melakukan penyuluhan mengenai penyakit
menular seksual pada remaja. Penyuluhan akan dilakukan di SMKN Kedawung.
Penyuluhan akan menitikberatkan pada kesehatan reproduksi dan penyakit menular
seksual. Penyuluhan dilakukan dengan presentasi di kelas dan dihadiri oleh siswa SMKN
bersangkutan. Peserta berjumlah rata-rata 30-50 terdiri dari tiap perwakilan kelas di
SMKN Kedawung.
D. PELAKSANAAN
Penyuluhan ini merupakan salah satu penyuluhan yang dilakukan di SMKN
Kedawung. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Desember 2017 di SMKN
Kedawung dengan peserta terdiri dari tiap perwakilan kelas di SMK Kedawung. Jumlah
total peserta rata-rata 50 - 100 anak.
Penyuluhan ini dilakukan dengan presentasi beserta sistem mind mapping
masalah pada white board yang telah disediakan. Slide presentasi sudah disediakan.
Peserta diminta untuk turut serta aktif dalam pelatihan ini. Narasumber
menjelaskan materi dengan media power point kemudian diikuti dengan tanya jawab dan
beberapa pertanyaan recalling untuk pengingat kembali materi-materi yang sudah
disampaikan.

E. MONITORING DAN EVALUASI


Jika dilihat secara kepesertaan memang jumlah belum maksimal. Namun memang
sekolah ini memiliki jumlah murid yang relatif banyak. Jumlah murid yang hadir tersebut
sudah sekitar 50 persen dari total jumlah murid sekolah tersebut. Atensi siswa juga susah
untuk dikendalikan. Siswa-siswa cenderung berteriak-teriak dan mengganggu jalannya
penyuluhan. Namun hal tersebut masih dapat dikendalikan dan dikondisikan.
Penyuluhan berikutnya bisa dilakukan dalam bentuk small working group. Bentuk
SWG akan meningkatkan penyerapan informasi yang diberikan oleh pemateri. Jumlah
pemateri juga harus dtambah sehingga menjadi lebih efektif.
Sragen, Januari 2018

Mengetahui,
Pendamping Dokter Internsip Pelaksana Kegiatan

dr. Agus Sukaca dr. Mentari Satyatami


NIP. 19700305 200701 0 017 Dokter Internsip

Anda mungkin juga menyukai