Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan

potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Kegiatan

pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan

yang berlaku.
Pendidikan menengah merupakan salah satu jenjang pendidikan yang

berlaku dalam suatu sistem pendidikan nasional. Penyelenggaraan pendidikan

menengah merupakan suatu proses yang berlangsung selama 3 tahun dalam

rangka melaksanakan program pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Penyelenggaraan pendidikan menengah pertama merupakan suatu

sistem, sebagai suatu sistem pada hakikatnya penyelenggaraan pendidikan

menengah pertama merupakan suatu keseluruhan yang meliputi komponen-

komponen masukan, proses dan kelulusan. Dengan demikian ketiga komponen

diatas merupakan komponen-komponen yang mendukung penyelenggaraan

pendidikan di sekolah menengah pertama.


Karena pelaksanaan pendidikan menengah merupakan salah satu satuan

pendidikan terkecil, berdasarkan kurikulum 2006 yang berlaku saat ini, yang

didalamnya terdapat mata pelajaran matematika dan sifatnya wajib diikuti oleh

seluruh siswa SMP khususnya di SMPN 1 Pagedangan dan SMPN 3 Cisauk

kabupaten Tangerang.
2

Matematika merupakan salah satu ilmu yang universal dan menjadi

dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan lainnya. Sebagai ilmu yang

universal, matematika mendapatkan tempat yang strategis dalam struktur

kurikulum pendidikan di tanah air, utamanya pada pendidikan dasar dan

menengah, yakni sebagai mata pelajaran wajib dalam kelompok mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP 19 tahun 2005, pasal 7, ayat 4). Sebagai

salah satu mata elajaran dalam rumpun tersebut, mata pelajaran matematika bagi

peserta didik pada jenjang pendidikan dasar berguna untuk membekali peserta

didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,

serta kemampuan bekerja sama (Depdiknas, 2006:345).


Sesuai fakta kurikulum tersebut, Soedjadi (2000:66) menegaskan bahwa

mata pelajaran matematika pada pendidikan matematika untuk memenuhi dua

nilai dasar matematika, yaitu nilai material dan nilai formal. Nilai material

diperoleh ketika peserta didik mampu menguasai matematika itu sendiri atau di

luar matematika. Nilai formal


Karena dalam pelaksanaannya bidang studi matematika ini berisi materi-

materi yang bersifat teoritis, maka para siswa yang mengikuti bidang studi ini

dituntut memiliki sejumlah kemampuan dalam memahami semua materi dan

menyelesaikan soal-soalnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui

beberapa faktor yang mempengaruhinya. Rasa takut terhadap pelajaran

matematika (fobia matematika) sering kali menghinggapi perasaan siswa mulai

dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi dan rasa takut yang berlebihan terhadap

matematika menjadi asing dan cenderung memusuhi pelajaran matematika. Sikap


3

dan persepsi negatif tersebut membuat kemandirian belajar dan kecerdasan yang

dimiliki siswa menjadi lebih memburuk.


Kemandirian belajar dan kecerdasan numerik yang kurang mendukung

penguasaan matematika tersebut diatas perlu dicarikan jalan keluar. Tugas ini

merupakan tugas bersama dari seluruh insan pendidik, khususnya guru bidang

studi matematika. Dari pengamatan awal yang dilakukan, rendahnya hasil belajar

matematika siswa SMPN 1 Pagedangan dan SMPN 3 Cisauk kabupaten

Tangerang disebabkan oleh banyak faktor. Namun dari berbagai faktor tersebut,

terdapat faktor yang dominan yaitu rendahnya kemandirian belajar dan kecerdasan

numerik siswa.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa adalah

kemandirian belajar. Kemandirian belajar siswa juga akan mempengaruhi hasil

belajarnya. Kemandirian belajar dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau

kondisi aktivitas belajar dengan kemampuan sendiri, tanpa bergantung pada orang

lain. Ia selalu konsisten dan bersemangat belajar di manapun dan kapan pun.

Dalam dirinya sudah melembaga kesadaran dan kebutuhan belajar melampaui

tugas, kewajiban dan target jangka pendek yaitu nilai dan prestasi. Apabila

seoarang siswa mempunyai kemandirian belajar yang besar tehadap matematika,

maka ia ingin mengetahui secara mendalam materinya sampai ia memahaminya,

sehingga ia akan mencapai hasil belajar dengan baik. Hal ini disebabkan karena

siswa itu mempunyai kesadaran dan kebutuhan belajar matematika yang baik.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

kecerdasan numerik. Kecerdasan numerik yaitu kecerdasan yang dimiliki siswa

untuk memformulasikan persoalan matematika yang berhubungan dengan operasi

perhitungan/aritmatik (tambah, kurang, kali dan bagi).


4

Dengan demikian kemandirian belajar dan kecerdasan numerik akan

berpengaruh terhadap penguasaan konsep matematika siswa. Oleh karena itu

kemandirian belajar dan kecerdasan numerik diharapkan dapat merangsang

kemampuan berfikir secara kreatif, karena dapat menggali kecerdasan siswa

dalam belajar sehingga menghasilkan hasil belajar yang baik.


Kecerdasan memiliki peranan yang besar, khususnya terhadap tinggi

rendahnya kompetensi seseorang. Gambaran anak yang berintelegensi tinggi

adalah gambaran siswa yang pintar, siswa yang selalu naik kelas dengan nilai

yang baik. Biasanya untuk siswa yang berintelegensi tinggi lebih mudah untuk

menangkap dan mencerna pelajaran di sekolah dari pada siswa yang tingkat

intelegensinya rendah. Kecerdasan merupakan kumpulan totalitas kemampuan

seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu., berfikir secara rasional, serta

menghadapi lingkungan dengan efektif. Kecerdasan juga merupakan kemampuan

untuk memahami dan menyelesaikan masalah dengan cepat, kemampuan

mengingat, kreativitas yang tinggi, dan imajinasi yang berkembang. Sebaliknya

perilaku yang lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan

problem mental yang sederhana dan semacamnya, dianggap sebagai individu

tidak memiliki cukup kecerdasan. Dengan demikian keberhasilan menguasai

matematika di sekolah dapat diprediksi melalui kecerdasan.


Dari pengamatan guru-guru matematika di SMPN 1 Pagedangan dan

SMPN 3 Cisauk kabupaten Tangerang, banyak siswa yang kurang memperhatikan

apabila gurunya menerangkan di depan kelas. Hal ini dapat disebabkan oleh

rendahnya kemandirian belajar dan kecerdasan numerik yang dimiliki siswa

terhadap pelajaran matematika.


5

Penguasaan ilmu matematika dasar dalam pendidikan Indonesia

meskipun sudah dimulai sejak bangku Sekolah Dasar dan dilanjutkan Sekolah

Menengah Pertama namun belum berhasil seperti yang diharapkan itu terbukti

dari perolehan nilai ujian nasional yang masih rendah. Padahal setelah lulus dari

Sekolan Menengah Pertama, diharapkan siswa-siswa dapat menguasai ilmu

matematika dasar agar tidak menemui kendala untuk melanjutkan ke Sekolah

Menengah Atas dan Perguruan Tinggi.


Dengan mengetahui pentingnya penguasaan konsep matematika siswa,

sekolah diharapkan berperan dapat mengatasi hambatan psikologi yang dialami

peserta didik, karena pada masa remaja, mereka membutuhkan bimbingan

psikologi maupun bimbingan karir. Untuk itulah penulis ingin mengetahui

pengaruh faktor-faktor psikologi siswa-siswa dalam hal kecerdasan numerik siswa

terhadap penguasaan konsep matematika melalui kemandirian belajar matematika

siswa. Penulis mempunyai asumsi bahwa SMPN 1 Pagedangan dan SMPN 3

Cisauk kabupaten Tangerang ada pengaruh kecerdasan numerik terhadap

penguasaan konsep matematika. Pengaruh kecerdasan numerik siswa terhadap

penguasaan konsep matematika melalui kemandirian belajar siswa. Sehingga

penulis mengadakan penelitian mengenai pengaruh kecerdasan numerik siswa

terhadap penguasaan konsep matematika, pengaruh kecerdasan numerik siswa

terhadap penguasaan konsep matematika siswa melalui kemandirian belajar

matematika siswa.

B. Identifikasi Masalah
Secara umum, siswa-siswa terbentur pada hambatan-hambatan psikologi

yang ditampilkan dalam prilaku seperti kurang bergairah, kurang tertarik sehingga
6

mereka acuh tak acuh karena mereka merasa tidak mampu mempelajari bidang

studi tersebut. Namun demikian ada juga siswa yang terlihat bersemangat dalam

mengikuti pelajaran, tampak antusias saat ada tugas mengerjakan dengan rasa

percaya diri bahwa dia yakin dan mampu melaksanakan tugas tersebut. Beberapa

penelitian sebelumnya menyatakan bahwa faktor dalam diri individu merupakan

sumber yang paling berperan dalam menentukan keberhasilan ataupun kegagalan

belajar. Faktor-faktor ini antara lain adalah kemandirian belajar dan kecerdasan

numerik.
Pokok permasalahan didalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah

pengaruh kemandirian belajar dan kecerdasan numerik terhadap penguasaan

konsep matematika, pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap penguasaan

konsep matematika melalui kecerdasan numerik siswa?”. “Seberapa besar

sumbangan variabel-variabel terhadap penguasaan konsep matematika siswa?”.

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, selanjutnya akan diuraikan beberapa

masalah yang dapat didiskusikan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah tingkat kemandirian belajar siswa di SMPN 1 Pagedangan dan

SMPN 3 Cisauk kabupaten Tangerang?


2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa?
3. Apakah ada pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap penguasaan konsep

matematika?
4. Apakah ada pengaruhi kecerdasan numerik siswa terhadap penguasaan konsep

matematika?
5. Bagaimanakah pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap penguasaan

konsep matematika?
6. Bagaimanakah pengaruh kecerdasan numerik siswa terhadap penguasaan

konsep matematika?
7

7. Apakah kecerdasan numerik yang dimiliki siswa akan membangun

kemandirian belajar siswa?


8. Bagaimanakah cara meningkatkan kecerdasan numerik siswa pada pelajaran

matematika?
9. Apakah ada perbedaan antara siswa yang memiliki kemandirian belajar dan

kecerdasan numerik tinggi dengan yang rendah?


10. Bagaimanakah siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi merespon

belajar matematika?

C. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi penguasaan konsep

matematika siswa dan agar penelitian ini menjadi lebih terarah, maka penulis

membatasi penelitian ini hanya pada masalah ada atau tidaknya pengaruh

kemandirian belajar dan kecerdasan numerik siswa terhadap penguasaan konsep

matematika. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka

permasalahan dibatasi pada:


1. Penguasaan konsep matematika dibatasi pada materi Himpunan.
2. Kemandirian belajar dan kecerdasan numerik erat kaitannya dengan

kemampuan siswa berpikir logis, nalar yang tinggi, terstruktur, terarah dan

efisien. Adapun indikatornya meliputi: perkalian, penjumlahan, pengurangan

dan pembagian.

D. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut;
1. Adakah pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap penguasaan konsep

matematika siswa?
2. Adakah pengaruh langsung kecerdasan numerik terhadap penguasaan konsep

matematika siswa?
8

3. Adakah pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap kecerdasan numerik

siswa?
4. Adakah pengaruh tidak langsung kemandirian belajar siswa terhadap

penguasaan konsep matematika siswa melalui kecerdasan numerik siswa?


E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui pengaruh langsung kemandirian belajar siswa terhadap

penguasaan konsep matematika siswa.


2. Mengetahui pengaruh langsung kecerdasan numerik terhadap penguasaan

konsep matematika siswa.


3. Mengetahui pengaruh langsung kemandirian belajar siswa terhadap

kecerdasan numerik siswa.


4. Mengetahui pengaruh tidak langsung kemandirian belajar siswa terhadap

penguasaan konsep matematika siswa melalui kecerdasan numerik siswa.

F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritik
Adapun kegunaan teoritik ini adalah:
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kemandirian belajar

dan kecerdasan numerik yang dimiliki oleh peserta didik dapat

mempengaruhi penguasaan konsep matematika.


b. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dan ada

penelitian lanjutan yang lebih baik dimasa yang akan datang, khususnya

psikologi pendidikan.

2. Kegunaan Praktik
Adapun kegunaan praktik ini adalah :
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada peserta didik

bahwa apabila mereka mampu belajar mandiri, maka mereka akan

membangun kecerdasan numerik untuk menguasai pelajaran matematika.


9

b. Dengan adanya pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap penguasaan

konsep matematika melalui kecerdasan numerik, maka siswa akan terpacu

dan bersemangat untuk belajar agar menjadi siswa yang dapat menguasai

konsep pelajaran matematika.

G. Sistematika Penulisan Tesis


Secara garis besar, tesis ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal,

bagian inti, dan bagian akhir tesis.


1. Bagian Awal Tesis
Pada bagian ini memuat halaman utama, halaman persetujuan pembimbing,

lembar pengesahan panitia ujian, lembar pernyataan, lembar penguji, lembar

persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, serta daftar table dan gambar.
2. Bagian Inti Tesis
Bagian inti tesis ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan
Pada bagian ini memuat gambaran singkat tentang isi tesis meliputi

latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika

penulisan tesis.
Bab II Landasan Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis
Pada bagian ini memuat aspek teoritis yang menjadi landasan teori

bagi penulisan tesis, kerangka berfikir/ model, serta hipotesis

penelitian.
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bagian ini memuat waktu dan tempat penelitian; metode

penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling; teknik

pengumpulan data; instrumen penelitian; dan teknik analisis data.


Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ni memuat analisis dan laporan penelitian termasuk

pengujian hipotesis.
Bab V Kesimpulan dan Saran
10

Pada bagian ni memuat kesimpulan dan saran-saran yang relevan

dari hasil penelitian.


3. Bagian Akhir Tesis
Pada bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran tesis.

Anda mungkin juga menyukai