Anda di halaman 1dari 30

ALUR PELAYANAN BARANG STERIL

DI RS BUDI AGUNG PALU

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/01

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Alur penyediaan barang steril dari proses dekontaminasi sampai


PENGERTIAN
dengan dokumentasi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan barang
steril
1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
1. Penerimaan barang di Unit Sterilisasi berupa linen,
PROSEDUR instrumen, sarung tangan/bahan habis pakai.
2. Dekontaminasi dan Pencucian
a. Linen : dilakukan di unit laundry
b. Instrumen :
 Kamar bedah : di Unit Sterilisasi
 Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat Jalan :
dilakukan di masing-masing unit
c. Sarung tangan : dilakukan di setiap unit
3. Pengemasan dan pemberian tanda
a. Linen : Untuk Kamar Bedah dilakukan di Unit Sterilisasi,
sedangkan Rawat Inap dan Rawat Jalan dilakukan di
masing-masing unit.
b. Instrumen :
 Kamar bedah : di Unit Sterilisasi
 Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat Jalan :
dilakukan di masing-masing unit
c. Sarung tangan : dilakukan di setiap unit
4. Proses sterilisasi
Semua alat steril yang dibutuhkan dalam pelayanan
disterilkan di Unit Sterilisasi.
5. Distribusi dan Penyimpanan
Distribusi : Petugas dari tiap unit menjemput ke unit
sterilisasi
Penyimpanan : Di unit masing-masing
6. Pemantauan kualitas sterilisasi, yang meliputi :
a. Pemantauan proses sterilisasi
b. Pemantauan hasil sterilisasi
7. Pencatatan dan pelaporan
UNIT TERKAIT Unit Sterilisasi

DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN DI KAMAR OPERASI/UNIT


STERILISASI
No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1
11/PPI/05/02

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Dekontaminasi adalah menghilangkan mikroorganisme


PENGERTIAN pathogen dan kotoran dari suatu benda sehingga aman untuk
pengelolaan selanjutnya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dekontaminasi alat
TUJUAN kesehatan
1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
1. Gunakan sarung tangan dan skort
PROSEDUR 2. Siapkan larutan desinfektan Aseptipzym dengan
perbandingan 1 liter air : 25 cc Aseptipzym
3. Pisahkan instrumen besar dan kecil atau tajam dengan yang
tumpul kemudian direndam dengan larutan desinfektan
pada larutan yang terpisah
4. Rendam alat ± 15 menit dalam larutan Aseptizym
5. Cuci instrumen menggunakan sikat lembut, lakukan
pencucian dan penyikatan bagian per bagian sesuai dengan
alur dari masing-masing alat
6. Bilas dengan air mengalir
7. Pastikan bahwa instrumen benar-benar bersih
8. Letakkan instrumen pada meja mayo dan pisahkan antara
yang besar dan yang kecil
9. Angkat dan keringkan dengan kain yang meresap
10. Beri paraffin pada engsel agar alat dapat berfungsi dengan
baik
11. Cek kelengkapan instrumen
12. Susun dalam bak yang telah disediakan dengan menaruh
yang besar dibawah dan yang kecil diatasnya
13. Lanjutkan dengan pengepakan

UNIT TERKAIT Kamar Bedah

PENGEMASAN ALAT YANG AKAN DISTERILKAN

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/07
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk melindungi alat


pada proses sterilsasi dan mempertahankan kondisi steril alat
tersebut supaya terjaga sampai proses penggunaan

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengemasan alat


yang akan disterilkan

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Pastikan instrumen sudah bersih dan kering


2. Pilih bahan pengemas (linen,kertas,plastik phoches)
3. Susun instrumen pada bak yang akan dipakai secara
berjajar, pisahkan antara yang besar dengan yang kecil,
yang tajam dengan yang tumpul dan tidak saling
menyilang
4. Beri kertas indikator steril pada bak bagian dalam dan
pada bagian luar pembungkus bak
5. Bungkus bak instrumen dengan kain pelindung dan
masukkan ke dalam phoches
6. Beri nama instrumen tersebut dan tanggal dilakukan
sterilisasi
7. Bila mempergunakan pengemasan dengan kertas
pembungkus satu persatu dan tutup rapat
8. Lakukan steril sesuai prosedur

UNIT TERKAIT Kamar Operasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan

STERILISASI FISIK PANAS KERING

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/08

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Sterilisasi panas kering adalah suatu proses untuk


menghilangkan seluruh mikroorganisme termasuk endospora
bakteri melalui mekanisme oksidasi sampai terjadi koagulasi
protein sel
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk sterilisasi
TUJUAN fisik panas kering

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR A. Persiapan
1. Oven konveksi panas kering
2. Kontrol proses secara otomatis
3. Termometer untuk mengidentifikasi suhu
4. Feature mesin yang meliputi :
a. Time proses yang dapat diatur (0-6 jam)
b. Termostat pengontrol suhu panas dapat diatur
1400C – 1800C
B. Prosedur
1. Panaskan chamber terlebih dahulu ± 15 menit dengan
suhu kurang lebih 1600C
2. Masukkan alat ke dalam chamber
3. Letakkan alat dengan membuat ruangan/batas guna
untuk sirkulasi udara sehingga kontak termal dapat
berlangsung
4. Barang tidak boleh menyentuh dinding chamber
mesin
5. Atur timer proses ± 1 jam 30 menit
6. Atur termostat pengontrol suhu sampai 1700C
7. Lakukan pemeliharaan dan perbaikan serta kalibrasi
untuk mengontrol mesin panas kering

UNIT TERKAIT Kamar Operasi/Unit Sterilisasi

PENYIMPANAN BARANG STERIL


UNIT STERILISASI

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/13
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Adalah suatu proses yang dilakukan agar bahan yang telah
steril agar tetap steril dan ditaruh pada suatu tempat tertentu

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyimpanan


TUJUAN alat steril diunit sterilisasi

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Ruang penyimpanan harus dekat dengan ruang sterilisasi


2. Penerangan harus memadai, suhu 18 – 22 derajat celcius,
kelembaban 35 – 75 %
3. Dinding dan lantai terbuat dari keramik dan kaca kuat dan
mudah dibersihkan
4. Tempat penyimpanan steril minimal 40 cm dari lantai dan
minimal 5 cm dari langit-langit dan jauh dari wastafel dan
saluran air
5. Akses ke ruang steril dilakukan oleh petugas kamar operasi
dan terlatih
6. Lokasi ruang penyimpanan jauh dari lalu lintas utama,
jendela dan pintu sesedikit mungkin dan isolasi
7. Pengeluaran barang steril harus urut tanggal sterilisasi

UNIT TERKAIT Unit Sterilisasi

DEKONTAMINASI ALAT KESEHATAN


DI RUANGAN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/03
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Adalah menghilangkan mikroorganisme pathogen dan kotoran


dari suatu benda sehingga aman untuk pengelolaan
selanjutnya.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dekontaminasi alat


di Ranap dan Rajal

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR A. Persiapan Alat
1. Larutan klorin 0,5 %
2. Sarana cuci tangan
3. Alat pelindung : sarung tangan, skort
B. Prosedur
1. Kenakan sarung tangan, skort
2. Rendam instrumen digunakan dalam larutan klorin 0,5
% selama 10 menit. Seluruh alat harus terendam
larutan klorin
3. Cuci instrumen dengan sikat lalu bilas dengan air
mengalir
4. Keringkan alat dengan kain kering dan bersih lanjutkan
dengan pengepakan
5. Buka sarung tangan
6. Cuci tangan
Catatan : larutan klorin hanya bertahan 24 jam, buat larutan
segar setiap hari dan ganti dengan yang baru bila keruh,
terkontaminasi berat dengan darah atau cairan tubuh.
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan,Instalasi Gawat
UNIT TERKAIT Darurat

PENYIMPANAN ALAT STERIL


DI RUANG RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/14
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Adalah suatu proses yang dilakukan agar bahan yang telah
steril agar tetap steril dan ditaruh pada suatu tempat tertentu

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyimpanan alat


TUJUAN steril di Ranap dan Rajal

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Ambil barang steril dari unit sterilisasi dengan
menandatangani buku serah terima.
2. Bawa alat steril pada tempat bersih dan tertutup ke
ruangan
3. Simpan alat
steril pada tempat bersih dan tertutup rapat yang telah
didesinfeksi terlebih dahulu sampai pada saat digunakan
4. Alat yang sudah disterilkan terjamin kesterilannya dalam
waktu 7 hari (dalam kondisi tertutup rapat), bila dalam
waktu 7 hari alat tidak digunakan maka wajib disterilkan
ulang

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan,Insalasi Gawat


Darurat

PEMBERSIHAN ALAT LOGAM

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/05

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu proses atau metode menghilangkan noda/kotoran


sehingga siap disterilkan

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pembersihan alat


logam

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Rendam alat dengan aseptizym (untuk Kamar Bedah) atau


klorin 0,5 % (untuk Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan)
kemudian dicuci lalu dibilas dengan air bersih
2. Sikat alat dan bersihkan di air mengalir
3. Keringkan alat
4. Lanjutkan dengan pengemasan

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat
Jalan,Instalasi Gawat Darurat

PEMBERSIHAN ALAT MEDIS DARI KARET

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/06

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Pencucian alat medis karet adalah suatu proses membersihkan


alat medis karet hingga siap untuk disterilkan

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pembersihan


alat medis dari karet

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Petugas memakai alat perlengkapan diri


2. Rendam alat dalam Aseptizym
3. Cuci dengan mengunkan sikat lembut
4. Bilas dengan air mengalir
5. Rendam instrumen ke dalam larutan aseptik steril
6. Angkat dan bilas dengan aqua serta keringkan

Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat


UNIT TERKAIT Jalan,Instalasi Gawat Darurat
STERILISASI DENGAN MESIN UAP TIPE PRE VAKUM

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/09

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu alat sterilisasi yang efisien melalui tenaga uap dengan
tipe pre vakum

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


pengoperasian mesin uap tipe pre vacum

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Pastikan kabel sudah tersambung ke listrik.


2. Isi chamber dengan aquadest 4 – 5 liter
3. Chamber diisi dengan kapasitas 75 % untuk mempermudah
penguapan.
4. Tutup pintu dan kunci dengan rapat.
5. Pilih temperatur 121 0C – 132 0C ke spesial mode ke auto
6. Waktu proses : sterilisasi timer 15 menit dan dry timer 20
menit, selama proses sterilisasi 45 menit.
7. Hidupkan mesin dengan menekan main lalu start.
8. Selama proses sterilisasi secara otomatis dengan sistem :
a. Vacuum – Heating
b. Sterilizer – Exhaust
c. Dry/Complete
9. Proses sterilisasi selesai ditandai dengan warna merah pada
complete dan garis nol, dan chamber boleh dibuka.

UNIT TERKAIT Unit Sterilisasi


PENERIMAAN BARANG YANG AKAN DISTERILKAN

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/21

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu prosedur menerima barang yang akan disterilkan dari


unit/ruangan tertentu dengan petugas sterilisasi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penerimaan alat


yang akan disterilkan

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Petugas dari unit/ruangan mengantarkan barang yang akan


disterilkan dengan keadaan terbungkus rapi dengan kain
dan sudah diberi nama.
2. Petugas Sterilisasi membuat serah terima barang dengan
petugas dari ruangan
3. Alat yang akan disterilkan ditempatkan pada box alat yang
akan disterilkan

UNIT TERKAIT Unit sterilisasi


DISTRIBUSI ALAT PASCA STERILISASI

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/12

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu prosedur menerima barang yang akan disterilkan dari


unit/ruangan tertentu dengan petugas sterilisasi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


pendistribusian alat steril

1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009

PROSEDUR 1. Masukkan alat instrument yang telah steril ke dalam box


yang disesuaikan dengan unitnya masing-masing
2. Bila petugas dari unit bersangkutan mengambil instrument
yang telah steril terlebih dahulu harus mencek banyaknya
instrument yang telah disterilkan dan menanda tangani
buku serah terima

UNIT TERKAIT Unit sterilisasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat


Jalan,Instalasi Gawat Darurat
MEMBUAT CAIRAN KLORIN 0,5%

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/04

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Cairan klorin 0,5 % adalah larutan natrium hipoklorit yang


diperoleh dari rumus :
Jumlah % yang tersedia - 1
Jumlah % yang dibutuhkan
Yang tersedia : 5,25 %
Yang dibutuhkan : 0,5 %
Jadi
5,25 - 1  525 – 1  10,5 -1 = 9,5
0,5 50
1:9

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pembuatan


cairan klorin

KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan, skort
3. Ambil larutan klorin dengan menggunakan gelas ukur
sesuai jumlah yang diinginkan
4. Ambil air (sesuaikan dengan perbandingan 1 : 9 )
menggunakan gelas ukur
5. Cairan klorin tahan dalam 24 jam tapi sebelum 24 jam
harus diganti bila kotor atau terkontaminasi dengan cairan
tubuh

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Unit


Sanitasi,Instalasi Gawat Darurat
MENCUCI TANGAN HIGIENIS/RUTIN

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1/1


11/PPI/05/15

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih mengalir


Sebagai acuan dalam mencuci tangan untuk mencegah
TUJUAN terjadinya infeksi nosokomial dan menjaga kebersihan
perseorangan.
1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PERSIAPAN
PROSEDUR 1. Air bersih yang mengalir
2. Sabun (sebaiknya dalam bentuk cair)
3. Lap kertas (tissu) atau kain kering
4. Cincin dan jam harus dilepas
PROSEDUR
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan
air mengalir
2. Taruh sabun di bagian telapak tangan yang telah basah.Buat
busa secukupnya tanpa percikan
3. Gosokkan telapak tangan atas diatas punggung tangan kiri
lakukan juga sebaliknya
4. Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri
dan sebaliknya
5. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri
dengan jari-jari disilang
6. Gosokkan telapak tangan atas diatas punggung tangan kiri
lakukan juga sebaliknya
7. Punggung jari tangan berhadapan dengan telapak tangan,
jari-jari saling terkunci
8. Putar dan gosok ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri
dan ibu jari tangan kiri dengan tangan kanan
9. Putar dan gosok ujung-ujung jari tangan kanan ke depan
dan belakang diatas telapak tangan kiri dan sebaliknya
10. Proses berlangsung selama ± 5 detik
11. Bilas kembali dengan air sampai besih
12. Keringkan tangan dengan handuk atau tissu bersih
13. Matikan kran
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan, Instalsi Rawat Inap

CUCI TANGAN BEDAH

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/16

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Mencuci tangan secara steril, khususnya bila akan membantu


PENGERTIAN tindakan pembedahan.
Sebagai acuan dalam mencuci tangan untuk mencegh
TUJUAN terjadinya infeksi silang dan menjaga kebersihan perseorangan
1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR PERSIAPAN
1. Air mengalir
2. Sikat steril
3. Sabun antiseptik
4. Lap kain atau handuk steril
5. Lepaskan semua perhiasan tangan
PROSEDUR
1. Nyalakan kran
2. Basahi tangan dan lengan bawah dengan air
3. Taruh sabun antiseptik di bagian telapak tangan yang telah
basah. Buat busa secukupnya tanpa percikan
4. Sikat bagian bawah kuku dengan sikat lembut
5. Buat gerakan mencuci tangan seperti cuci tangan biasa
dengan waktu lebih lama. Gosok tangan dan lengan satu
persatu secara bergantian denga gerakan melingkar.
6. Sikat lembut hanya digunakan untuk membersihkan kuku
saja bukan untuk menyikat kulit yang lain karena dapat
melukai.
7. Proses cuci tangan bedah berlangsung selama 3 hingga 5
menit dengan prinsip sependek mungkin tapi cukup
memadai untuk mengurangi jumlah bakteri yang menempel
di tangan.
8. Selama cuci tangan jaga agar letak tangan lebih tinggi dari
siku agar air mengalir dari tangan ke wastafel.
9. Jangan sentuh wastafel, kran atau gaun pelindung
10. Keringkan tangan dengan lap steril/handuk steril.
11. Gosok dengan alkohol 70% atau campuran alkohol 70% dan
klorheksedin 0,5% selama 5 menit dan keringkan kembali
12. Kenakan pelindung dan sarung tangan steril
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah

MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/17
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Memakai sarung tangan steril sebelum melakukan tindakan


steril.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah memakai
sarung tangan steril
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Sarung tangan steril sesuai ukuran
2. Kuku dijaga agar selalu pendek
3. Lepas cincin dan perhiasan lain
4. Cuci tangan sesuai prosedur standar
B. PROSEDUR
1. Cuci tangan
2. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk
membuka paket sarung tangan.
3. Buka pembungkus sarung tangan (minta bantuan petugas
lain untuk membuka pembungkus sarung tangan, bila
diperlukan), letakan sarung tangan dengan bagian telapak
tangn menghadap ke atas.
4. Ambil salah satu sarung tangan (tangan dominan)
dengan memegang pada sisi sebelah dalam lipatannya,
yaitu bagian yang akan besentuhan dengan kulit tangan
saat dipakai.
5. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dn
menggantung ke lantai, sehingga bagian lubang jari-jari
tangannya terbuka. Masukkan tangan (jaga sarung
tangan) supaya tetap tidak menyentuh permukaan.
6. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-
jari tangan yang sudah memakai sarung tangan ke bagian
lipatan, yaitu bagian yang tidak akan bersentuhan dengan
kulit tangan saat dipakai
7. Pasang sarung tangan yang kedua dengan cara
memasukkan jari-jari tangan yang belum memakai sarung
tangan sehingga terasa pas dan enak ditangan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan

MESIN DELTA CLAVE SERI 2000

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/10
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Suatu alat sterilisasi yang efesiensi kerja melalui tenaga uap


PENGERTIAN dengan tipe pre vacuum
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Mesin
Delta Clave seri 2000
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR a. Sebelum pengoperasian :
- Pastikan kran air untuk suply ke generator heater terbuka
- Pastikan kabel sudah terhubung ke PLN (220 VAC)
- Pastikan breaker pada posisi on (380 VAC)
b. Pengoperasian :
- Hidupkan mesin dengan menekan tombol hijau
- Masukkan bahan-bahan yang akan disterilkan
- Pilih program yang diinginkan sesuai jenis alat yang
disterilkan, contoh :
 Program 1 untuk linen/kain
 Program 2 untuk instrumen/metal
 Program 3 untuk sarung tangan/karet
- Tutup pintu dengan benar-benar rapat dengan
memperhatikan lampu indikator lock tidak berkedip-kedip
lagi
- Untuk memulai start tunggu pressure garge menunjukkan
angka 2,4 kgF lalu tekan start, proses akan berjalan otomatis
dari ready sterilisasi vent dry complete
- Untuk mengetahui proses sterilisasi berlangsung dengan baik
alarm pada saat complete terdengar lalu tekan stop
- Untuk membuka pintu mesin pastikan pressure chamber
pada posisi ”O” KgF, lalu keluarkan bahan-bahan yang sudah
di sterilkan
- Jika alat tidak digunakan, pastikan breaker 380 VAC pada
posisi off dan cabut suply ke PLN (220 VAC)

UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi

MESIN TUTTNAUER SERI 3870 HSG/WS

No.Dokumen : No. Revisi : A Halaman : 1/2


11/PPI/05/11
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Suatu alat sterilisasi yang efesiensi kerja melalui tenaga uap


PENGERTIAN dengan tipe pre vacuum
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
pengoperasian Mesin Uap Tuttnauer Seri 3870 HSG/ WS

KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan


Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR a. Sebelum pengoperasian :
- Pastikan terdapat air mineral dan air biasa dalam tangki
penampungan. Batas air mineral adalah penuh, bila
dilihat pada tabung gelas dan separuh untuk batas air
biasa (bila system menggunakan pengisian manual)
- Pastikan kran air mineral untuk suply ke generator
terbuka
- Pastikan kabel sudah terhubung ke PLN
- Pastikan breaker pada posisi on
b. Pengoperasian :
- Hidupkan alat dengan memutar handle power utama ke
arah on (1) dan tombol power yang terletak di depan
bawah alat ke posisi ’on’ , biarkan alat sesaat untuk
pemanasan pada pemakaian awal agar steam dapat
dihasilkan (indikator steam/dibawah akan naik sampai
sekitar 400/500 Kpa dan stabil
- Masukkan instrumen/linen yang akan disterilkan ke
dalam chamber pilih program yang di kehendaki (lihat
tabel) dengan menekan tombol SEL CYCLE
- Bila ingin melihat data di setiap program maka tekan
tombol parameters
- Tutup pintu alat dengan memutar handle ke kanan
sampai tanda indikator close door mati, indikator St.By
tampil pada display, tunggu sampai indikator st.by
berubah menjadi ready
- Tekan tombol start/stop untuk memulai proses sterilisasi
lampu indikator start menyala, alat akan bekerja
otomatis. Proses sterilisasi akan berhenti dengan
sendirinya yang ditandai dengan bunyi ALARM
- Setelah proses sterilisasi selesai tunggusesaat, lalu buka
pintu dengan cara memutar handle ke kanan sesaat lalu
putar handle ke kiri untuk membuka pintu
- Proses sterilisasi selesai
Catatan :
- Bila terjadi error maka tekan tombol start dan biarkan
sesaat agar proses selesai, untuk membuka pintu maka
putar handle ke kanan sedikit lalu putar lagi ke kiri sampai
pintu terbuka
UNIT TERKAIT Ruang Sterilisasi
PENGGUNAAN LARUTAN SURFANIOS LEMON FRESH

No.Dokumen : No. Revisi : A Halaman : 1/1


11/PPI/05/18

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Menghilangkan mikroorganisme pathogen dan kotoran pada


PENGERTIAN lantai dan permukaan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penggunaan larutan
SURFANIAOS
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR a. Persiapan alat :
- Siapkan cairan surfanios
- Sarung tangan, masker
- Air bersih dan gelas ukur
b. Cara penggunaan :
- Buat larutan 0,25% yaitu 20ml suranios dalam 8 liter air
- Lakukan pembersihan dari belakang menuju luar
- Jangan di bilas
- Biarkan kering (15-30 menit)
- Buat larutan baru jika larutan sudah kotor
- Pada akhir desinfeksi rendam mop 15 menit dalam larutan
surfanios lalu bilas secara baik
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
STERILISASI LINEN

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/19

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Suatu tata cara untuk sterilisasi linen yang akan digunakan


PENGERTIAN untuk tindakan medik, operasi, dan tindakan keperawatan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk sterilisasi
linen
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Linen yang akan disterilkan harus dalam kondisi bersih,
kering dan layak pakai
2. Packing dengan cara sebagai berikut :
a. Susun linen sesuai urutan
b. Sertakan indikator internal di tengah-tengah susunan
linen yang akan di sterilkan
c. Bungkus dengan menggunakan green paper
d. Lalu bungkus lapis kedua dengan kain dan beri
pembungkus autoclavestrip serta tulis tanggal
kadaluarsa selama 3 hari
e. Berat linen tidak melebihi 6-8 kg
3. Lakukan sterilisasi
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
PERAWATAN ENDOSCOPY DENGAN MENGGUNAKAN
LARUTAN CIDEX
No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1
11/PPI/05/21

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

Menghilangkan mikroorganisme phatogen dan kotoran dari


PENGERTIAN suatu benda sehingga aman untuk pengelolaan selanjutnya
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perawatan alat
Endoscopy menggunakan larutan cidex
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR a. Kenakan tutup kepala, kacamata pelindung, masker, apron
plastik dan sarung tangan
b. Lakukan pembersihan sesuai rekomendasi pembuat alat
c. Test kebocoran sesuai rekomendasi pembuat alat
d. Pendesinfeksian dengan cidex :
- Campurkan aktivator cidex ke dalam botol larutan
cidex kocok berlahan
- Tuangkan cidex ke dalam tempat tertutup
- Masukkan alat ke dalam larutan cidex
- Rendam selama 20 menit (desinfeksi) atau 10 jam
(sterilisasi)
e. Bilas bagian luar dengan air steril
f. Keringkan dengan lap steril dan beri pelumas sesuai saran
pembuat alat
g. Simpan alat sesuai dengan peraturan Rumah Sakit atau
saran pembuat alat
UNIT TERKAIT Ruang Endoscopy, ruang sterilisasi
MONITOR STERILISASI LINEN STERIL

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/07/01

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu cara untuk member jaminan bahwa linen tetap steril
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memonitor
TUJUAN
sterilisasi linen steril
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Cek setiap hari tanggal, proses sterilisasi
2. Kontrol ruangan penyimpanan linen steril baik suhu,
kelembaban udara
3. Tarik ulang kemasan linen yang sudah lewat waktu 3 hari di
sterilkan
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
MONITOR ALAT LOGAM

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/07/02

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu cara untuk member jaminan bahwa instrument/alat


dari logam tetap steril
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memonitor alat
logam
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Sterilkan dengan indikator mekanik, kimia dan biologi
2. Kontrol baik suhu, kelembaban, ruang penyimpanan
3. Desinfeksi ruangan dengan Aseptanios Terminal HPH 1x
seminggu
4. Cek tanggal, jenis dan mesin sterilisasi
5. Steril ulang alat logam yang sudah kadaluarsa
6. Kultur AC penyimpanan alat steril 1x 6 bulan
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
MONITORING MUTU NON LOGAM

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/07/03

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu cara untuk Mengetahui batas waktu alat non logam
masih steril
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memonitor mutu
non logam
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Sterilkan dengan indikator mekanik, kimia dan biologi
2. Cek tanggal disterilkan
3. Cek suhu, kelembaban udara di ruang penyimpanan
4. Kultur ruangan setiap 6 bulan
5. Desinfeksi ruangan setiap minggu dengan Aerosol
6. Steril ulang alat yang sudah kadaluarsa
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
KALIBRASI MESIN STERILISASI

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/04/01

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
2 April 2012 Direktur RS Santa Maria
PELAYANAN Pekanbaru
PENGENDALIAN INFEKSI

Dr. Arifin
Direktur
PENGERTIAN Suatu cara untuk mengetahui fungsi mesin sterilisasi bekerja
dengan baik
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk kalibrasi
mesin sterilisasi
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Buat pengajuan kalibrasi ke pimpinan RS
2. Lampirkan alasan permohonan kalibrasi
3. Buat jenis yang akan di kalibrasi
4. Hubungi teknisi mesin sterilisasi
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
STERILISASI LINEN DI RUANG STERILISASI

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/22
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN INFEKSI

dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu cara untuk sterilisasi linen yang di gunakan untuk


tindakan medic
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sterilisasi linen di
ruang sterilisasi
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Kondisikan kain bersih, kering dan baik
2. Packing dengan cara :
- Susun dengan pembungkus dalam green paper dan
sertakan di dalamnya indikator internal
- Bungkus dengan kain (pelapis ke-2)
3. Tempel pembungkus dengan indikator eksternal dan
cantumkan tanggal kadaluarsa selama 3 hari
4. Sterilisasi dengan menggunakan mesin pre vakum (uap
panas) 132⁰C selama 1 jam
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi dan OK
STERILISASI KARET DI RUANG STERILISASI

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/23

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu cara untuk mensterilkan karet yang aman dipakai untuk
tindakan medic
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sterilisasi karet di
ruang sterilisasi
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Kondisi bersih, kering dan baik
2. Dimasukkan dalam packing set instrumen dengan posisi di
gulung
3. Packing dengan kertas foches lalu buat tanggal disterilkan
serta tempel dengan indikator eksternal
4. Masukkan alat ke autoclave/pre vakum
5. Untuk kabel disterilkan dengan cydex selama 24 jam dan
cantumkan tanggal
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi dan pemakai alat
STERILISASI INSTRUMEN/STEINLESS
DI RUANG STERILISASI

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/24
RS BUDI AGUNG PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mensterilkan instrument untuk dipakai


tindakan medic, dan operasi
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sterilisasi
instrument/steinless di ruang sterilisasi
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Pastikan instrumen bersih, kering dan layak pakai
2. Packing dengan cara :
- Linen dengan 2 lapis pada set instrumen, masukkan
indikator internal dan ditempel dengan indikator
eksternal
- Dengan tromol : buka lubang tromol dan beri
indikator internal
- Dengan foches di tempel dengan indikator eksternal
dan tanggal kadaluarsa
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi dan kamar bedah
STERILISASI ALAT UROLOGY

No.Dokumen : No. Revisi : B Halaman : 1/1


11/PPI/05/25

RS BUDI AGUNG PALU


Tanggal Terbit Ditetapkan,
2 April 2012 Direktur RS. Budi Agung Palu
PELAYANAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
dr.Ida Bagus Yadnya Putra

PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mendesinfeksi alat urology untuk dipakai
tindakan medic
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah sterilisasi alat
urology
KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. 092/Skep-RSSM/I/2012 tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Dinas Kesehatan RI Tahun 2009
PROSEDUR 1. Alat dalam keadaan bersih dan kering
2. Rendam alat ke cairan cydex selama 15 menit
3. Bilas alat dengan cairan aqua 1 liter
4. Sterilkan alat selama 30 menit sebelum operasi
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi dan kamar bedah

Anda mungkin juga menyukai