Anda di halaman 1dari 9

KEHAMILAN DI AMERIKA SERIKAT

Tingkat Kehamilan
Data dari berbagai sumber telah digunakan untuk menyajikan uraian singkat
kehamilan di Amerika Serikat selama dua dekade pertama abad ke-21. Menurut CDC, angka
kesuburan di Amerika Serikat pada tahun 2011 pada perempuan berusia 15 sampai 44 tahun
adalah 63,2 kelahiran hidup per 1000 wanita (Sutton, 2011). Seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1-1, angka ini cenderung menurun pada tahun 1990 dan bahkan menurun lebih
rendah daripada angka untuk penggantian kelahiran (replacement birth), mengindikasikan
penurunan populasi (Hamilton, 2012). Ada 3,9 juta kelahiran pada tahun 2011, dan ini
merupakan angka kelahiran terendah yang tercatat untuk Amerika Serikat yaitu 12,7 per 1000
penduduk. Angka kelahiran menurun untuk semua kelompok etnis dan ras utama, untuk
remaja dan wanita yang belum menikah, dan untuk mereka berusia 20 sampai 24 tahun. Bagi
wanita yang berusia lebih dari 30 tahun, angka kelahiran tidak berubah atau sedikit sekali
peningkatan. Hampir separuh bayi baru lahir di tahun 2010 di Amerika Serikat adalah
minoritas: Hispanik 25 persen, Afrika-Amerika 14 persen, dan Asia-4 persen (Frey, 2011).

Jumlah total kehamilan dan kelahiran pada tahun 2008 ditunjukkan pada Tabel 1-2. Dari
6.578.000 kehamilan total, sebesar 65 persen adalah kelahiran hidup. Kelahiran di Amerika
Serikat, sekitar 37 persennya terjadi karena pembuahan yang tidak disengaja (Mosher, 2012).
Wanita yang belum menikah, wanita kulit hitam, dan wanita dengan pendidikan atau
pendapatan kurang cenderung memiliki kehamilan yang tidak direncanakan. Dari angka
kehamilan pada tahun 2008, 35 persennya adalah aborsi yang diinduksi atau spontan dengan
jumlah yang hampir sama. Informasi aborsi induksi didasarkan pada Data surveilans aborsi
CDC dari 45 negara bagian yang digabungkan dengan data Guttmacher Institute. Data ini
telah dikumpulkan mulai tahun 1976. Jika total data untuk tahun 1976 sampai 2008
ditabulasikan, diperkirakan sekitar 46.657.000 wanita di Amerika Serikat telah memilih
aborsi yang diinduksi sejak Roe v. Wade melegalkan aborsi. Dengan demikian, aborsi telah
dipilih oleh lebih dari 46 juta wanita Amerika.

UKURAN-UKURAN PELAYANAN OBSTETRI

Kematian Perinatal
Ada sejumlah indeks yang digunakan sebagai tolak ukur hasil obstetri dan perinatal
untuk menilai kualitas asuhan. Seperti yang didefinisikan sebelumnya, angka kematian
perinatal mencakup jumlah kelahiran mati dan kematian neonatal per 1.000 kelahiran total.
Menurut Laporan National Vital Statistics oleh MacDorman dkk (2012a), angka kematian
perinatal pada tahun 2006 adalah 10,5 per 1000 kelahiran (Gambar 1-2). Terdapat 25.972
kematian janin pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih. Kematian janin pada usia
kehamilan 28 minggu atau lebih menurun sejak tahun 1990, sedangkan pada usia kehamilan
20 dan 27 minggu cenderung tetap (Gambar 13). Terdapat total 19.041 kematian neonatal di
2006, menunjukkan bahwa hampir 60 persen kematian perinatal di Amerika Serikat adalah
kematian janin. Hal ini menunjukkan bahwa kematian janin adalah penyebab kematian
perinatal.
Kematian Bayi
Ada 6,1 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2011 dan 6,8 kematian
bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2001 (Hamilton, 2012). Tiga penyebab utama
kematian bayi adalah kelainan kongenital, berat badan lahir rendah, dan sindrom kematian
bayi mendadak menyumbang hampir setengah dari semua kematian. Bayi yang lahir pada
usia kehamilan dan berat lahir terendah dapat meningkatkan angka kematian bayi. Misalnya,
55 persen dari semua kematian bayi pada tahun 2005 adalah 2 persen bayi yang lahir sebelum
usia kehamilan 32 minggu. Persentase kematian bayi yang terkait dengan kelahiran prematur
meningkat dari 34,6 persen pada tahun 2000 menjadi 36,5 persen pada tahun 2005. Ketika
dianalisis dengan berat lahir, dua pertiga kematian bayi merupakan neonatus dengan berat
badan lahir rendah. Pada tahun 2001 ada 6450 bayi lahir dengan berat kurang dari 500 g,
namun 86 persennya meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan. Dari 1044 yang melewati
28 hari pertama kehidupan, ada 934 yang hidup paling tidak selama 1 tahun. Jadi, hanya 14
persen dari semua neonatus yang beratnya <500 g selamat dari masa bayi. Masalah
perkembangan dan neurologis umumnya terjadi pada bayi yang hidup (Bab 42, hal 832).
Lebih dari satu dekade yang lalu, St. John dan rekan (2000) memperkirakan total biaya awal
bayi baru lahir perawatan di Amerika Serikat menjadi $ 10,2 miliar per tahun. Hampir 60
persen dari pengeluaran ini adalah dikaitkan dengan kelahiran prematur sebelum 37 minggu,
dan 12 persen dihabiskan untuk bayi baru lahir yang lahir antara 24 dan 26 minggu.

Kematian Ibu
Seperti ditunjukkan pada Gambar 1-4, angka kematian ibu menurun drastis di
Amerika Serikat selama abad ke-20. Kematian terkait kehamilan sangat jarang terjadi per
100.000 kelahiran. CDC sejak 1979 mempertahankan data tentang kematian terkait
kehamilan dalam Pregnancy Mortality Surveillance System (Mackay, 2005). Dalam laporan
terakhir, Berg dkk (2010) menyampaikan ada 4693 kematian terkait kehamilan selama 8
tahun periode 1998 sampai 2005. Sekitar 5 persen adalah kematian akibat kehamilan ektopik
atau hasil aborsi. Trias obstetric mematikan adalah perdarahan, preeklamsia, dan infeksi yang
menyumbang sepertiga dari semua kematian (Tabel 1-3). Tromboemboli, kardiomiopati, dan
penyakit kardiovaskular lainnya menyumbang sepertiga lainnya (Gambar 1-5). Kontributor
penting lainnya dalam kelompok ini adalah emboli cairan amnion (7,5 persen) dan
kecelakaan serebrovaskular (6,3 persen). Kematian terkait anestesi selalu berada pada titik
terendah yaitu 1,2 persen.
Rasio kematian terkait kehamilan untuk periode tahun 1998 sampai 2005 dengan 14,5
per 100.000 kelahiran hidup adalah yang tertinggi selama dalam 20 tahun sebelumnya (Berg,
2010). Ini bisa berarti lebih banyak kematian wanita, ini mungkin karena pelaporan yang
membaik atau karena peningkatan palsu yang disebabkan oleh adanya ICD-10 yang mulai
diimplementasikan pada tahun 1999. Sangat memungkinkan bahwa kematian ibu tidak
dilaporkan, mungkin sebanyak setengahnya (Koonin, 1997).
Terdapat perbedaan nyata antara angka kematian pada African American dengan
wanita kulit putih seperti ditunjukkan pada Gambar 1-6. Perbedaan ini dicontohkan melalui
penelitian tentang kematian ibu pada wanita yang dirawat dengan sistem asuransi (pembayar
pihak ketiga), the Hospital Corporation of America. Dalam penelitian ini hampir 1.5 juta
wanita hamil, Clark dkk (2008) melaporkan angka kematian ibu hamil yang sangat rendah
yaitu 6,5 per 100.000.
Banyak kematian maternal yang dilaporkan sebenarnya dapat dicegah. Dalam laporan
sebelumnya, Berg dkk (2005) menyatakan bahwa ini mungkin sampai sepertiga dari kematian
terkait kehamilan pada wanita kulit putih dan sampai setengahnya pada wanita Afrika-
Amerika. Menurut Clark, pada wanita yang diasuransikan seperti yang dijelaskan
sebelumnya, 28 persen dari 98 kematian ibu dinilai dapat dicegah. Jadi, meski kemajuan
signifikan telah dicapai, hal utama yang perlu dicapai pada bidang obstetric abad ke-21
adalah upaya mencegah kematian yang lebih banyak.

Morbiditas Maternal Berat


Kematian ibu menjadi sangat jarang, maka analisis morbiditas maternal berat
berkembang sebagai pengganti untuk meningkatkan pelayanan obstetri dan perinatal, karena
banyak upaya menghindari kesalahan medis untuk mengurangi risiko kematian ibu hamil
atau morbiditas maternal berat, konsep near misses atau close calls diperkenalkan. Hal ini
didefinisikan oleh Joint Commission and the Institution for Safe Medication and Practices
(2009) sebagai kejadian yang tidak diinginkan karena adanya kesalahan tidak mengakibatkan
cedera pasien, namun tetap memiliki potensi untuk cedera. Sistem yang dirancang untuk
mendorong pelaporan telah dilakukan di berbagai institusi dan memungkinkan untuk fokus
pada upaya keamanan. Salah satu contohnya adalah sistem yang digambarkan oleh Clark dan
associate (2012) dan digunakan untuk lebih dari 200.000 kelahiran dalam Hospital
Corporation of America (Tabel 1-4).

Saat ini ada sejumlah sistem data statistik yang mengukur indikator kejadian yang
tidak diinginkan akibat kesalahan yang berpotensi melukai pasien. Indikator atau konvertor
pengodean tersebut digunakan untuk memungkinkan analisis kejadian klinis yang berat (near
miss) (Clark, 2012; King, 2012). Sistem seperti itu diterapkan oleh WHO. Sistem tersebut
telah divalidasi di Brazil dan secara akurat mencerminkan tingkat kematian ibu (Souza,
2012). Sistem serupa digunakan di Inggris sebagai UK Obstetric Surveillance System-
UKOSS (Knight, 2005, 2008). Australia dan Selandia Baru juga merancang sistem tersebut -
the Australianasian Maternality Outcomes Surveillance System-AMOSS (Halliday, 2013).
Di Amerika Serikat, untuk mempelajari morbiditas berat, CDC menganalisis lebih
dari 50 juta catatan persalinan dari Sampel Rawat Inap Nasional dari tahun 1998 sampai 2009
(Callaghan, 2012). ICD-9-CM digunakan untuk menabulasikan sejumlah morbiditas berat.
Frekuensi yang paling banyak yang biasa ditemui tercantum pada Tabel 1-5. Peneliti ini
melaporkan bahwa 129 per 10.000 dari hampir 50 juta ibu hamil ini memiliki setidaknya satu
indikator untuk morbiditas berat. Jadi, untuk setiap kematian ibu, sekitar 200 wanita
mengalami morbiditas parah.

Anda mungkin juga menyukai