Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kehamilan Risiko Tinggi


Sasaran : Pasien Poli Hamil
Waktu : 07.30 - 08.30 WIB
Hari/ Tanggal : Kamis, 28 Juni 2018
Tempat : Poli Hamil RSD dr. Soebandi Jember

A. Latar Belakang
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan ibu atau perinatal berada
atau akan berada dalam keadaan membahayakan (kematian atau komplikasi serius)
selama gestasi atau dalam rentang waktu nifas atau neonatal (Benson & Pernoll,
2009).
Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalian dan
segera setelah persalian. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%),
eklamsia (24%) dan infeksi (11%). Sedangkan penyebab kematian tidak langsung
adalah Kurang Energi Kronik (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada
kehamilan (40%) (Manuaba, I.B.G dkk 2013).
Jumlah total kematian yang terjadi di sub-Sahara Afrika sebanyak 440
kematian dari jumlah total kematian ibu dan 230 terjadi di Asia Selatan (World
Health Organization, 2010). Data angka kematian pada negara berkembang
dibandingkan dengan lima negara maju menunjukkan angka yang lebih besar
diantaranya di Asia Timur, Afrika Utara, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Karibia.
Risiko seorang wanita di negara berkembang meninggal akibat penyebab yang
berhubungan dengan kehamilan sekitar 25 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan
negara maju (World Health Organization, 2010). Sedangkan, di Kabupaten Jember
jumlah kematian maternal pada tahun 2011 sebanyak 54 kematian maternal dan pada
tahun 2012 terhitung bulan Januari hingga bulan Juni terdapat jumlah kematian
maternal sebanyak 28 orang (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2012).
Penyebab tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) berkaitan erat dengan
tingginya kasus kehamilan risiko tinggi yaitu kehamilan yang menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi lebih besar yang dapat mengancam keselamatan
ibu dan janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan maupun pada
masa nifas.
Resiko tinggi kehamilan meliputi: Hb kurang dari 8 g/dl, tekanan darah tinggi
(systole >140mmHg dan diastole >90mmHg), Edema, Preeklamsi/eklamsi,
perdarahan per vagina, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan lebih
dari 32 minggu, letak sungsang pada primigrafida, infeksi berat atau sepsis,
persalinan prematur, kehamilan ganda, penyakit kronis pada ibu (jantung, paru,
ginjal), riwayat obstetri buruk, riwayat seksio sesaria, dan komplikasi kehamilan
(Syafrudin dan Hamidah,2009).
Wanita dengan kehamilan risiko tinggi harus mempersiapkan diri dengan
lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan
risiko tinggi ini, sebab penyebab dari kejadian kehamilan risiko pada ibu hamil adalah
karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi, rendahnya status
sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Dengan adanya pengetahuan ibu tentang
tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat memotivasinya untuk
memeriksakan kehamilan secara rutin. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan
kesehatan dan hidup sehat meliputi jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri,
serta pentingnya istirahat cukup sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dan
tetap mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada. Oleh karena itu, penting
untuk diadakannya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terkait kehamilan risiko
tinggi serta pencegahannya.

B. Tujuan Intruksional Umum (TIU) / Standar Kompetensi


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang kehamilan resiko tinggi.

C. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) / Kompetensi Dasar


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit sasaran akan mampu:
1. Menyebutkan pengertian kehamilan risiko tinggi;
2. Menyebutkan faktor risiko terjadinya kehamilan risiko tinggi;
3. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan;
4. Mengetahui deteksi pada kehamilan risiko tinggi;
5. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan risiko
tinggi;
6. Mengetahui cara pencegahan kehamilan risiko tinggi.
DAPUS:

Benson, P & Pernoll. 2009. Buku saku Obsetry Gynecology William. Jakarta:
EGC.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Jember


Tahun 2011. Jawa Timur: Dinkes Jember.

Manuaba, IBG, dkk. 2013. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB.
Jakartan: EGC.

Syafrudin & Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

World Health Organization. 2010. Maternal Mortality. WHO.

Anda mungkin juga menyukai