Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan buku “Laporan Tahunan Program Tuberkulosis UPTD
Puskesmas DTP Cigalontang Tahun 2016”.
Tidak terlepas dari kendala yang ada, kami menyadari penyusunan Laporan Tahunan ini
masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu kami mohon saran dan kritik untuk perbaikan atas
kinerja kami kedepan.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penyusunan LaporanTahunan ini. Semoga bermanfaat dan menjadi wahana informasi bagi kita
semua.
Cigalontang , Desember 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ..........................................................................................1

BAB III Pelaksanaan.........................................................................................3

BAB IV Masalah Dan Pemecahan Masalah ...................................................16

BAB V Kesimpulan Dan Saran .....................................................................17

BAB VI Penutup ............................................................................................18

Lampiran

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
yang mencakup aspek jasmani dan rohani, sesuai dengan UU No 36 Tahun 2009, tujuan
tersebut dapat tercapai melalui langkah dan strategi yang optimal dan tepat guna dibidang
kesehatan dari Pemerintah dengan mengembangkan pemberdayaan bagaimana cara
masyarakat mewujudkan kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri
agar betul-betul dapat menciptakan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat itu
sendiri sehingga dapat tercapai Visi Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu “ Masyarakat
Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”.
Upaya peningkatan derajat kesehatan merupakan bagian dari peningkatan
pembangunan di kabupaten Tasikmalaya, sesuai dengan Undang- Undangkesehatan No. 36
Tahun 2009, semua aktifitas pembangunan kesehatan di tujukan melalui status kesehatan
yang memberikan kontribusi kepada kualitas kehidupan yang produktif dan lebih tinggi
secara social Maupun ekonomi
Pihak puskesmas merupakan ujung tombak keberhasilan dari pembangunan kesehatan
yang merupakan alat pemerintah terdekat dengan masyarakat. Peran puskesmas sangat
menentukan suatu keberhasilan pembangunan kesehatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal melalui upaya pencegahan dan pemulihan kesehatan yang
dilakukan pihak puskesmas lewat suatu pengkondisian dan pengalokasian dana program
dengan memandang factor gepgrfis, adat istiadat, dan ekoomo masarakat sehingga dapat
tercapai program kesehatan yangtelah di tentukan oleh dinas kesehatan secara optimal.
Penatalaksanaan tuberculosis merupakan bagian dari surveilans penyakit, tiddak
sekedar memastikan pasien menelan obat sampai di nyatakan sembuh, tetapi juga berkaitan
dengan pengelolaan sarana bantu yang di butuhkan terkait pencatatan, pelaporan, evaluasi
kegiatan, dan rencana tindak lanjutnya. Penemuan dan penyembuhan pasien TB menular
akan berdampak secara bermakna dalam menrunkan angka kesakitan dan kematian akibat
TB dan merupakan upaya memutuskan rantai penularan TB yang paling efektif di
masyarakat.

1.2 Landasan Hukum

1. UU No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular ( lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1984 No. 20, tambahan Lembaran Negara No. 3273);

1
2. UU No. 23 Tahun1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Tahun 1992 No. 100,
tambahan Lembaran Negara No. 4437);
3. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ( lembaran Negara Tahun 2004 No.
116, tambahan Lembaran Negara No. 4431);
4. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulan Wabah Penyakit Menular
6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan ;
7. Peraturan pemerintang No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemrintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten /
Kota;
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 203 /MenKes/ SK/III/999 tentang Gerakan Terpadu
Nasional Penanggulangan Tuberkulosis ;
9. Keputusan Menteri Kesehatan No.131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan menteri
kesehatan No. 1295/menkes/Per/XII/2007;

2
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Kegiatan Tahun 2016

Kegiatan program Tuberkulosis pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:


1. Penemuan pasien TB
1.1 memberikan penyuluhan tentang TB kepada masyarakat umum
1.2 menjaring suspek ( penderita tersangka) TB
1.3 melakukan pengambilan dahak dan pemeriksaan mikroskopis serta melakukan
pengisian formulir untuk daftar suspek ( TB 06 ) permintaan pemeriksaan dahak
(TB 05) dan register labolatorium (TB04)
1.4 menegakan diagnosis TB sesuai protap
1.5 membuat klasifikasi dan tipe pasien TB
1.6 pemeriksaan kontak terutama kontak dengan penderita TB BTA pos.
1.7 melakukan kunjungan rumah bagi penderita Tb yang telat mengambila obat ke
puskesmas
1.8 memantau jumlah suspek yang di periksa dan jumlah penderita yang di temukan
2. Pengobatan pasien TB
2.1 menetapkan jenis panduan obat
2.2 memberi obat tahap intensif dan tahap lanjutan
2.3 mencatat pemberian obat tersebut dalam kartu penderita ( TB 01)
2.4 menetukan PMO bersama penderita
2.5 memberi KIE ( penyuluhan kepada penderita, keluarga dan PMO)
2.6 memantau keteraturan berobat
2.7 melakukan pemeriksaan dahak ulang untuk follow up pengobatan
2.8 mengenal efek samping obat dan komplikasi lainnya serta cara penanganannya
2.9 menentukan hasil pengobatan dan mencatatnya di kartu penderita
3. Penanganan Logistik
3.1 Menjamin tersedianya OAT di puskesmas
3.2 Menjamin tersedianya bahan pelengkap lainnya (formulir, reagen,dll)
4. Monitoring Dan Evaluasi
4.1 Analisa jumlah suspek yang diperiksa
4.2 Analisa persentase penderita BTA pos diantara suspek yang diperiksa
4.3 Analisa jumlah penderita TB yangditemukan (BTA pos,BTA neg, EP)
4.4 Analisa kohor untuk angka konversi dahak akhir tahap intensif
4.5 Analisa kohor untuk angka kesembuhan dan hasil pengobatan lainnya

Anda mungkin juga menyukai