Lembar Hasil
Lembar Hasil
Hasil Pembahasan :
Jumlah dusun siaga di Puskesmas Pataruman 25 dusun . Yang sudah berjalan baru 5 dusun.
Dengan kriteria siaga maternal yaitu baru melaksanakan 4 indikator dusun siaga , yang terdiri
dari :
1. Notifikasi data
2. Angkutan ibu bersalin / ambulance Desa
3. Pendanaan ( Yang berjalan baru Dasolin )
4. Donor darah
Dari 25 dusun siaga untuk system pelaporannya belum berjalan .
Kesimpulan Rapat :
Baru 20 % dusun siaga yang berjalan di wilayah Pataruman.
Hasil Pembahasan :
Jumlah dusun siaga di Puskesmas Pataruman 25 dusun . Yang sudah berjalan baru 5 dusun.
Dengan kriteria siaga maternal yaitu baru melaksanakan 4 indikator dusun siaga , yang terdiri
dari :
1. Notifikasi data
2. Angkutan ibu bersalin / ambulance Desa
3. Pendanaan ( Yang berjalan baru Dasolin )
4. Donor darah
Dari 25 dusun siaga untuk system pelaporannya belum berjalan .
Kesimpulan Rapat :
Baru 20 % dusun siaga yang berjalan di wilayah Pataruman.
Dusun siaga dikembangkan menjadi RW siaga.
Hasil Pembahasan :
Pada tahun 2006 Dusun / Desa siaga dinamakan dengan siaga maternal. Pada tahun 2007 sesuai
dengan visi pembangunan kesehatan Propinsi Jawa Barat dan kota Banjar yaitu “ Jawa Barat
Sehat 2010 dan Mewujudkan Banjar sehat 2008” , maka indicator Desa Siaga menjadi 8
indikator , yaitu :
1. Adanya forum masyarakat Desa
2. Adanya sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan system rujukannya
3. Adanya UKBM yang dikembangkan
4. Adanya system pengamatan penyakit dan factor resiko berbasis masyarakat
5. Adanya system kesiapsiagaan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis
masyarakat
6. Adanya upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat
7. Adanya upaya menciptakan dan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS )
8. Adanya upaya menciptakan dan terwujudnya keluarga sadar gizi
Sehingga strata Desa Siaga terbagi menjadi ;
a. Strata 3 : Bila memenuhi 4 indikator minimal
b. Strata 2 : Bila memenuhi 4 indikator minimal ditambah 2 indikator tambahan
c. Strata 1 : Bila memenuhi 8 indikator
Kesimpulan Rapat :
Siaga maternal menjadi siaga utama dengan 8 sistem atau indicator.
Hasil Pembahasan :
Pada tahun 2006 Dusun / Desa siaga dinamakan dengan siaga maternal. Pada tahun 2007 sesuai
dengan visi pembangunan kesehatan Propinsi Jawa Barat dan kota Banjar yaitu “ Jawa Barat
Sehat 2010 dan Mewujudkan Banjar sehat 2008” , maka indicator Desa Siaga menjadi 8
indikator , yaitu :
1. Adanya forum masyarakat Desa
2. Adanya sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan system rujukannya
3. Adanya UKBM yang dikembangkan
4. Adanya system pengamatan penyakit dan factor resiko berbasis masyarakat
5. Adanya system kesiapsiagaan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana
berbasis masyarakat
6. Adanya upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat
7. Adanya upaya menciptakan dan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat
( PHBS )
8. Adanya upaya menciptakan dan terwujudnya keluarga sadar gizi
Sehingga strata Desa Siaga terbagi menjadi ;
a. Strata 3 : Bila memenuhi 4 indikator minimal
b. Strata 2 : Bila memenuhi 4 indikator minimal ditambah 2 indikator tambahan
c. Strata 1 : Bila memenuhi 8 indikator
Kesimpulan Rapat :
Siaga maternal menjadi siaga utama dengan 8 sistem atau indicator.
Hasil Pembahasan :
PHBS di rumah tangga merupakan salah sati implementasi dalam mewujudkan hak asasi
manusia yang patut dihargai dan diperjuangkan oleh semua pihak.
Untuk bisa hidup sehat kita harus berperilaku untuk hidup bersih dan sehat Karena sehat adalah
hak setiap individu untuk dapat melakukan segala aktivitas sehari – hari.
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Rumah tangga
sehat yang memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat adalah sebagai berikut
:
A. 7 Indikator PHBS :
1. Linakes
2. Asi ekslusif
3. Jaminan pemeliharaan kesehatan
4. Ketersediaan air bersih
5. Ketersediaan jamban
6. Kesesuaian jumlah lantai dengan jumlah penghuni
7. Lantai rumah bukan dari tanah
B. 3 Indikator gaya hidup sehat
1. Makan buah dan sayur minimal 2 kali dalam seminggu
2. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
3. Tidak merokok didalam rumah
Kesimpulan Rapat :
Indikator PHBS menjadi salah satu system Desa Siaga
Hasil Pembahasan :
Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi serta
menerapkan perilaku sadar gizi yang baik untuk seluruh anggota keluarganya.
Perilaku gizi yang baik adalah pengetahuan sikap dan praktek keluarga untuk mewujudkan
keadaan gizi yang baik meliputi : menimbang berat badan secara teratur , mengkonsumsi
makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat.
Beberapa norma keluarga sadar gizi :
1. Menimbang berat badan secara teratur
2. Menggunakan garam beryodium
3. Suplemen vitamin A / FE
4. Makanan aneka ragam
5. Asi ekslusif
Kesimpulan Rapat :
Beberapa norma keluarga sadar gizi :
1. Menimbang berat badan secara teratur
2. Menggunakan garam beryodium
3. Suplemen vitamin A / FE
4. Makanan aneka ragam
5. Asi ekslusif
NIP : …………………………………………………………
Lokasi : …………………………………………………………
Waktu : ………………………………………………………..
Gizi S
K
D
N
T
O
B
IMUNISASI HB POLIO I
BCG POLIO II
COMBO I POLIO III
COMBO II POLIO IV
COMBO III CAMPAK
KIA KI
K4
BULIN
BUFAS
NEONATAL
ISPA
DIARE
DBD
NIP : …………………………………………………………………..
Jabatan : …………………………………………………………………….
Lokasi : …………………………………………………………………….
Waktu : ……………………………………………………………………….