Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANGKASBITUNG
Jl. Mayor Jamal Alim No.7 Telp (0252) 201550 Rangkasbitung

FMEA
(FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)

I. UNIT KERJA : APOTIK

II. TIM FMEA : Ketua : Kepala Puskesmas


Anggota : Asisten Apoteker
Petugas administrasi obat
Dokter

III. PERAN MASING-MASING KETUA DAN ANGGOTA :


KETUA : Memimpin kegiatan analisis risiko
Anggota : Mengidentifikasi risiko, analisis risiko

1. Peran ketua (kepala puskesmas) : monitoring kegiatan apotik


2. Dokter : membuat resep yang sesuai formularium nasional
3. Asisten apoteker : bertanggung jawab pada pelayanan dan monitoring
ketersediaan obat diapotik dan di gudang, menjelaskan cara penggunaan dan
penyimpanan obat kepada pasien, membantu dalam pemberian obat, menjelaskan
cara penggunaan dan penyimpanan obat kepada pasien
4. Administrasi obat : membantu kelengkapan etiket obat
5. Petugas gudang obat : mengecek ketersediaan obat menyimpan obat, pelaporan
obat, dan membuat buffer stok obat

IV. JADWAL KEGIATAN TIM :


Melakukan pertemuan selama 4 kali kegiatan mulai 20 juli 2016

Melakukan pertemuan selama 4 kali kegiatan :


Pertemuan 1 : Pengamatan pelayanan APOTIK
Pertemuan 2 : Identifikasi risiko dalam pelayanan APOTIK
Pertemuan 3 : Analisa hasil identifikasi, membuat matruks FMEA
Pertemuan 4 : Memperbaiki pelayanan APOTIK
V. ALUR PROSES SEKARANG ( pada saat dilakukan FMEA) :

Petugas Petugas
Petugas memberikan obat
mengambil obat
menerima resep pada pasien
sesuai resep

Petugas
menjelaskan
dosis dan fungsi
obat

VI. ALUR PROSES BARU (Setelah dibuat FMEA/ Yang akan dijalankan sekarang)

Petugas Petugas
Petugas
mengambil obat memanggil
menerima resep
sesuai resep pasien

Petugas Petugas menanyakan


Petugas kembali nama pasien
memberikan obat menjelaskan dosis
dan fungsi obat apakah sesuai
pada pasien dengan nama yang
ada diresep

VII. Pelaksanaan
Pertemuan 1 : Pengamatan pelayanan di Apotik  20 juni 2016
Pertemuan 2 : Identifikasi risiko dalam pelayanan APOTIK  21 juni 2016
Pertemuan 3 : Analisa hasil identifikasi, membuat matriks FMEA  22 juni 2016
Pertemuan 4 : Memperbaiki pelayanan APOTIK 25 juni 2016

VIII. Monitoring, validasi, (bias dihitung ulang RPN setelah implementasi) evaluasi, dsan
pelaporan
 Monitoring implementasi alur yang baru dilakukan saat jadwal audit internal unit
APOTIK.
 Penghitungan ulang RPN dilakukan setelah analisis hasil audit internal APOTIK.
IX. FMEA APOTIK
Failure Cause of Effects of OCC SV DT RPN Design Design
mode failure failure action/solution validation
Kesalahan Memanggil Kesalahan 5 4 5 100 Cross check Kartu
Memanggil nama pemberian identitas berobat,
nama pasien salah obat pasien tanggal
pasien lahir
pasien
Kesalahan Penulisan Kesalahan 3 2 3 18 Memperjelas Cross
membaca resep tidak pemberian penulisan check
resep jelas obat resep dengan
dokter dan
RM
Kesalahan Pasien Kesalahan 5 4 5 100 Cross check Kartu
tidak menerima pemberian identitas berobat,
mengecek obat tidak obat, pasien tanggal
identitas sesuai pasien lahir
pasien dengan tidak pasien
penyakitnya sembuh

Failure Cause of Effects OC S D RP Solutions Outcome Kumu Persen


mode failure of failure C V T N Measure/ latif tase
Validasi

Memanggil Memanggil Kesalahan 5 4 5 100 Cross Tidak 100 45,871


nama nama Pemberi- Check Terjadi
pasien pasien an obat Identitas Kesalahan
salah Pasien Pemberian
obat
Kesalahan Penulisan Kesalahan 3 2 3 18 Cross Memper 118 54,128
Membaca Resep Pemberian Check Jelas
resep Tidak jelas obat Identitas Penulisan
Pasien Resep
Identitas
pasien
Kesalahan Pasien Kesalahan 5 4 5 100 Cross Kartu 218 100
tidak menerima Pemberian Check Berobat,
mengecek obat tidak Obat Identitas Tanggal
identitas sesuai Pasien Pasien Lahir
pasien dengan Tidak pasien
penyakitnya sembuh

Anda mungkin juga menyukai