Anda di halaman 1dari 5

Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi

Nutrisi kurang dari kebutuhan NOC: NIC : NUTRITION


tubuh b.d kekakuan otot MANAGEMENT
a. Nutritional status:
pencernaan
Adequacy of nutrient Aktivitas :

b. Nutritional Status : food a. Menentukan jumlah kalori


and Fluid Intake yang diperlukan ( kolaborasi
dengan ahli diet)
c. Weight Control
b. Mendorong adanya
Setelah dilakukan tindakan pemasukkan kalori sesuai
dengan kebutuhan
keperawatan
c. Mendorong peningkatan zat
selama….nutrisi kurang
besi sesuai kebutuhan
teratasi dengan indikator:
d. Memberikan makanan
a. Albumin serum ringan ,sesuai kebutuhan
b. Pre albumin seru e. Menyediakan pilihan
c. Hematokrit makanan
d. Hemoglobin f. Menyediakan makanan bagi
e. Total iron binding klien yang mengandung
f. Capacity tinggi kalori dan tinggi
g. Jumlah limfosit protein serta minuman yang
dapat langsug diminum oleh
klien
g. Mengontrol berat badan
klien pada interval yang
tepat.
h. Memastikan bahwa diet
klien mengandung serat yang
tinggi untuk mencegah
konstipasi.
i. Menyediakan informasi
sesuai kebutuhan tentang
kebutuhan nutrisi dan cara
untuk mendapatkannya.

Ketidakefektifan jalan nafas NOC: NIC: airway insertion and


b.d. terkumpulnya liur di stabilization
a. Respiratory status :
dalam rongga mulut (adanya
Ventilation a. Pilih ukuran dan tipe
spasme pada otot faring)
oropharyngeal atau
b. Respiratory status :
nasopharyngeal yang sesuai
Airway patency
dengan pasien
c. Aspiration Control b. Lakukan pemasangan OPA

Setelah dilakukan tindakan atau NPA, pastikan


mencapai dasar lidah,
keperawatan selama mensuport lidah dengan
…………..pasien posisi forward.
menunjukkan keefektifan c. Monitor: dyspnea, ngorok,
jalan nafas dibuktikan bunyi inspirasi (crowing),
dengan kriteria hasil : ketika OPA sudah dipasang

a. Mendemonstrasikan d. Ganti OPA atau NPA tiap

batuk efektif dan suara hari dan observasi keadaan

nafas yang bersih, tidak mucosa

ada sianosis dan dyspneu e. Kolaborasi dengan dokter


(mampu mengeluarkan untuk memilih ukuran dan

sputum, bernafas dengan tipe ETT atau tracheostomy

mudah, tidak ada pursed tube.

lips) f. Bantu dalam insersi ETT

b. Menunjukkan jalan nafas dengan menyiapkan


peralatan intubasi dan
yang paten (klien tidak emergency, mengatur posisi
merasa tercekik, irama pasien, pemberian obat,
nafas, frekuensi monitor komplikasi selama
pernafasan dalam rentang prosedur
normal, tidak ada suara g. Auskultasi dada setelah
nafas abnormal) intubasi’
c. Mampu h. Verifikasi posisi tube dengan
mengidentifikasikan dan pemeriksaan X-ray dada,
mencegah faktor yang pastikan kanul di trakea pada
penyebab. posisi 2-4 cm diatas carina.
d. Saturasi O2 dalam batas
NIC: airway management
normal
e. Foto thorak dalam batas
a. buka jalan nafas dengan
normal
menggunakan teknik chin
lift atau jaw thrust
b. atur posisi pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
c. identifikasi kebutuhan actual
atau potensial untuk insersi
jalan nafas
d. insersioral atau
nasofaringeal airway.
e. Lakukan fisioterapi dada
f. Keluarkan secret dengan
menganjurkan batuk atau
suction
g. Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan atau
ketiadaan ventilasi dan
adanya suara nafas tambahan
h. Lakukan suction endo
trakeal atau naso trakeal
i. Kolaborasi dalam Berikan
bronchodilator
j. Kolaborrasi dalam
pemberian ultrasonic
nebulizer
k. Berikan oksigen yang sudah
terhumidifikasi
l. Regulasi intake cairan untuk
mengoptimalkan
keseimbangan cairan
m. Atur posisi pasien untuk
mengurangi nyeri
n. Monitor respirasi dan
oksigenasi

Kurang pengetahuan orang tua NOC: Pengetahuan tentang NIC: Pengetahuan penyakit
terhadap penyakit b.d penyakit.
Aktifitas:
kurangnya informasi
Setelah diberikan penjelasan
a. Kaji pengetahuan klien
selama 2 x pasien mengerti
tentang penyakitnya
proses penyakitnya dan
b. Jelaskan tentang proses
Program perawatan serta
penyakit (tanda dan gejala),
Therapi yg diberikan dg:
identifikasi kemungkinan
Indikator:
penyebab. Jelaskan kondisi
Pasien mampu: tentangklien
a. Menjelaskan kembali c. Jelaskan tentang program
tentang penyakit, pengobatan dan alternatif
b. Mengenal kebutuhan pengobantan
perawatan dan d. Diskusikan perubahan gaya
pengobatan tanpa cemas hidup yang mungkin
digunakan untuk mencegah
komplikasi
e. Diskusikan tentang terapi
dan pilihannya
f. Eksplorasi kemungkinan
sumber yang bisa
digunakan/ mendukung
g. instruksikan kapan harus ke
pelayanan
h. Tanyakan kembali
pengetahuan klien tentang
penyakit, prosedur
perawatan dan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai