Anda di halaman 1dari 24

ISSN 2354-7642 (Print), ISSN 2503-1856 (Online)

Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia

Tersedia online pada:


http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI

INDONESIAN JOURNAL OF NURSING


AND MIDWIFERY
kecemasan yang untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
akan terhadap kecemasan tentang menarche pada siswi kelas
Pengaruh menimbulkan V di SDN Sonosewu dan SD Muhammadiyah
banyak masalah Ambarbinangun Kasihan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini
Pendidika pada anak. menggunakan quasi ekspriment dengan control time
n Berdasarkan series design atau the eqievalent material sample design.
penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas V di SDN
Kesehata Randomination Sonosewu sebanyak 15 siswi dan SD Muhammadiyah
n Study of Ambarbinangun 15 siswi yang belum menstruasi dengan
Childhood BMI menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan
terhadap and Early dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan
Menarche menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini nilai p-value
Kecemas memperoleh 0,023 kelompok intervensi dan p-value 0,234 kelompok
an hasil anak kontrol (<0,05). Hasil uji
perempuan yang statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang
tentang mengalami signifikan perbedaan yang signifikan antara sebelum
menarche dan sesudah dibe menarche.
Menarche pertama
pada mengalami
perubahan pada
Siswi dirinya baik Kata kunci: menarche, pendidikan kesehatan,
secara psikis kecemasan
Kelas V seperti timbul
Sekolah rasa cemas
maupun terjadi Influence of Health Education
Dasar perubahan th
seperti obesitas. Toward in 5 grade Students of
Kecemasan
Anggi Winarti1, merupakan
Elementary School
Fatma Siti gejala yang
Fatimah1, paling sering Abstract
Wahyu Rizky1 terjadi pada anak
dan sangat
1 mencolok pada Menarche is part of the primary change that commonly
Prodi Ners peristiwa affects the psychology of a child. The psychological
Universitas menarche yang impact of menarche can be in a form of anxiety which
Alma Ata diperkuat adanya lead to many problems to children. Based on research
Yogyakarta Randomination of childhood BMI and Early Menarche
gained the results of girls who experience
keinginan
Jalan Ringroad menolak proses
Barat Daya fisiologis her first menarche changes in her either psychic like ari
Tamantirto, tersebut. obesity. Anxiety is the most common, noticeable
Kasihan, Bantul, Kecemasan d symptom in children during menarche and it is
Yogyakarta pengetahuan sometimes reinforced the desire to reject the
Email: dan lain-lain. physiological proces of knowledge and others.
fatmasitifatimah Pemberian Provision of information about menstrual health
@gmail.com informasi through education is one way to
tentang
Abstrak menstruasi deal with the symptoms of psychological
melalui disorderstodetermine that ar the effect of health
pendidikan education of anxiety in menarche in students at 5th
Menarche
merupakan
kesehatan grade Sonosewu Elementary School
bagian dari merupakan
perubahan and Muhammadiyah Ambarbinangun Elementary School.
primer yang salah satu cara This study uses quasi experiment research to control time
biasa untuk mengatasi series design or the sample material eqievalent design.
memengaruhi gejala-gejala The sample in this study is at 5th grade students in
efek psikologis gangguan Sonosewu Elementary School 15 and Muhammadiyah
pada anak. psikologis yang Ambarbinangun Elementary School 15 who are not having
Dampak muncul saat menstruation yet, in total of 30 students, taken using total
psikologis dari menghadapi sampling technique. Data were collected using a
menarche dapat menarche. questionnaire and analyzed using the Wilcoxon test.
berupa Tujuan penelitian Results showed that p-value 0.023
Pengaruh Kesehatan terhadap Kecemasan tentang
Pendidikan Menarche pada Siswi Kelas V 51
experimental group and p-value 0.234 the control group (<0.05). And from statistical test, the result showed

that the differentiation was meaningful on intervention g of health education toward the anxiety about menarche in 5th grade students.

Keywords: menarche, health education, anxiety

PENDAHULUAN

dan akses informasi dari orang dewasa khususnya

Masa peralihan antara masa kanak-kanak dan


ibu (6).

Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan

masa remaja merupakan masa pubertas. Pubertas

reproduksi khususnya menstruasi pada remaja putri

adalah proses kematangan dan pertumbuhan yang

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tidak

terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi

adanya informasi dari orangtua, teman sebaya,

dan karakteristik seks sekunder mulai muncul (1).

guru, kakak atau saudara perempuan. Menurut

Kejadian penting pada masa pubertas adalah masa

Notoatmodjo orangtua sering tidak tahu tentang


ketika seorang anak mengalami perubahan fisik dan

psikis (2). Menurut Proverawati menarche adalah


informasi apa yang harus diberikan kepada anak

menjelang akil baligh (7). Penelitian Fajri dan Khairani

menstruasi yang pertama kali, yaitu keluarnya darah

menunjukkan sebagian besar subjek menjalin

dari alat kelamin wanita atau luruhnya lapisan dinding

komunikasi yang cukup efektif dengan ibunya yaitu

dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh

dalan kategori sedang, sebagian besar subjek

darah, secara normal menstruasi awal terjadi pada

cukup siap dalam menghadapi menstruasi pertama

usia 11-16 tahun (3).

(menarche) (8). Didukung Aboyeji, ibu mempunyai

Berdasarkan hasil penelitian Rosidah yang

peran yang besar dalam memberikan informasi

menunjukkan hasil 28,9% siswa mempunyai

tentang menstruasi kepada anak. Oleh karena itu,

pengetahuan yang baik tentang menstruasi, 26,9%

ibu diharapkan dapat memberikan dukungan emosi


berpengetahuan cukup dan 44,2% mempunyai

sehingga anak merasa nyaman dan tidak takut

pengetahuan kurang. Kurangnya pengetahuan remaja

ketika mengalami menarche. Pengetahuan yang

disebabkan karena dari segi fisik dan psikologis

dapat diberikan kepada remaja tentang menarche

remaja belum matang, informasi yang kurang dari

dapat berupa pengetahuan tentang proses terjadinya

orang tua, dan sulitnya mencari informasi karena

menstruasi secara biologis, kebersihan pada saat

tempat tinggal yang jauh dari perkotaan (4).

menstruasi, dukungan emosional dan dukungan

Menarche merupakan peristiwa penting pada

psikologis (9). Sedangkan orangtua yang tidak tahu

remaja sebagai tanda kematangan seksual telah

tentang informasi apa yang harus diberikan kepada

dimulai. Datangnya menarche justru membuat

anak, keadaan ini yang dapat menyebabkan anak

sebagian remaja putri merasa bingung, gelisah,


tidak siap dalam menerima datangnya menarche.

tidak nyaman bahkan menganggap bahwa

Dampak dari ketidaksiapan dalam menghadapi

menarche adalah suatu penyakit, hal ini timbul

menarche pada remaja putri dapat menimbulkan

karena mereka belum tahu tentang


menarche

kecemasan, menimbulkan gejala-gejala patologis

maupun penatalaksanaanya. Kesiapan mental


seperti rasa takut, kepala pusing, disminorhea, pegal-

sangat diperlukan sebelum menarche karena

pegal di kaki dan di punggung (3).

Info Artikel:

Artikel dikirim pada 17 November 2016

Artikel diterima pada 08 Maret 2017

DOI : http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2017.5(1).51-57

perasaan cemas dan takut akan muncul. Kecemasan


Informasi tentang menarche sebenarnya adalah

adalah sinyal yang menyadarkan seseorang untuk

kewajiban orangtua, namun kebanyakan orangtua

memperingatkan adanya bahaya yang mengancam


menganggap hal ini tabu dan orangtua juga kesulitan

(5). Menurut Ramathuba sebanyak 73% responden

untuk menyampaikan informasi karena keterbatasan

mengalami ketakutan dan kecemasan, sehingga

pengetahuan. Informasi dari orangtua maupun guru

dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan peluang

di sekolah sangat diperlukan bagi seorang anak

mereka untuk mendiskusikan tentang menstruasi

untuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi

52 Anggi Winarti, Fatma Siti Fatimah, Wahyu Rizky,


2017. JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 51-57
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja (10). BAHAN DAN METODE
Menurut Kalman, ketika seorang remaja perempuan
mengalami menarche mereka akan mencari informasi tentang
Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment
menstruasi dari ibu mereka (11). Penelitian Fajri dan Khairani
dengan rancangan control time series design (rancangan
menyatakan bahwa komunikasi ibu anak memiliki hubungan
positif dengan kesiapan menghadapi menstruasi pertama, rangkaian waktu dengan kelompok pembanding). Penelitian ini
semakin bagus komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dan dilaksanakan pada 25 Februari sampai 4 Maret 2016. Populasi
informasi yang diberikan oleh terutama ibu maka anak akan dalam penelitian ini adalah Siswi-siswi kelas V di SDN
lebih siap dalam menghadapi menarche (8). Sonosewu sebanyak 15 siswi dan SD Muhammadiyah
Ambarbinangun sebanyak 15 siswi sehingga jumlah
keseluruhan yang memenuhi kriteria sebanyak 30 siswi.
Informasi tidak hanya bisa diperoleh dari orang tua Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling.
namun informasi juga bisa didapat melalui petugas Variabel bebas adalah pendidikan kesehatan dan variabel
kesehatan salah satunya dengan pendidikan kesehatan terikat adalah kecemasan terhadap menarche. Pendidikan
(7). Sekolah perlu mendapatkan perhatian semua pihak. kesehatan diberikan dengan metode ceramah yang
Sekolah merupakan langkah yang strategis untuk menggunakan media flifdanchartleafletInstrumen.yang
meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya anak digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner menggunakan
anak karena sekolah merupakan lembaga yang skala ordinal, yaitu tidak cemas: <40%, cemas ringan: 40-65%,
didirikan untuk membina dan meningkatkan sumber cemas sedang: 66-85% dan cemas berat: 86-100%. Uji validitas
daya moral maupun intelektual. Pendidikan kesehatan menggunakan rumus Pearson
melalui sekolah paling efektif diantara usaha kesehatan
masyarakat yang lain khususnya peran tenaga
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan
(7).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang


pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
kecemasan tentang menarche pada siswi kelas V di
SDN Sonosewu dan SD Muhammadiyah
Ambarbinangun.
Product Moment yang di adopsi dari penelitian Ratna Dwi Variabel
Astriani dengan judul hubungan pengetahuan tentang Intervensi
menstruasi dengan tingkat kecemasan mengahadapi
menarche pada Siswi Kelas 1 di SMP PGRI Kasihan Kontrol
Bantul (12). Kuesioner tingkat kecemasan pertanyaan
yanng tidak valid sebanyak 8 soal yaitu nomor 4, 5, 6, 12, f
16, 27, 28 dan 30. Jadi kuesioner tingkat kecemasan dari %
30 butir soal yang dinyatakan valid terdapat 22 butir soal f
dan uji reliabilitas dilakukan dengan rumus KR-20, di %
dapatkan besar koefesien KR-20 adalah 0,919 dan p Tidak cemas
sebesar 0,000. Maka r hitung>r tabel dan p<0,05, jadi 1
kuesioner tingkat kecemasan ini valid untuk digunakan 6,7
dalam penelitian (12). Sedangkan analisis data yang 5
dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji 33,3
univariat bertujuan untuk mengetahui gambaran Cemas ringan
karakteristik dari responden dalam bentuk frekuensi dan 3
persentase. Analisis bivariat merupakan 2,00
5
33,3
manusiaanalisisyangdilakukanbaikuntukfisik,mengetahu Cemas sedang
i perbedaanmental, pretest dan posttest pada kedua 5
kelompok yaitu menggunakan uji Wilcoxon (13). 33,3
5
HASIL DAN BAHASAN Kecemasan Sebelum Intervensi 33,3
Cemas berat
6
Berikut adalah tabel yang menunjukkan kategori 40,0
kecemasan digolongkan menjadi kecemasan tidak 0
cemas, cemas ringan, cemas sedang dan cemas berat 0
pada saat sebelum diberikan intervensi pada kedua Jumlah
kelompok. 15
100,0
15
Tabel 1. Kecemasan Sebelum Diberikan Intervensi
100,0

pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol


Sumber: Data Primer Tahun 2016

Siswi Kelas V di SDN Sonosewu Kasihan Bantul


Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa kecemasan
tentang menarche sebelum intervensi terdapat 6 orang
Yogyakarta
(40,0%) dengan cemas berat dan 1 orang (6,7%) tidak
cemas. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 5 orang
(33,3%) dengan cemas sedang dan 5 orang (33,3%) tidak
Kelompok cemas.
Kelompok
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Kecemasan tentang Menarche pada Siswi Kelas V 53
Tabel 2. Kecemasan Sesudah Diberikan Intervensi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Siswi Kelas V di SDN
Sonosewu Kasihan Bantul Yogyakarta

Perasaan cemas jika tidak segera


Kategori kecemasan berdasarkan kedua

ditanggulangi akan menjadi masalah yang serius


kelompok yang dilihat pada saat pretest dan posttest

pada anak. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,


disajikan dalam Tabel 3.

antara lain pengalaman masa kecil yang bernilai


Tabel 3. Kecemasan Sebelum dan Sesudah Diberikan

emosi tinggi, sehingga pada masa berikutnya dapat

menimbulkan kecemasan (14). Hasil penelitian


Intervensi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok

pada kelompok pre-test menujukkan mayoritas

Kontrol

siswi belum mendapatkan informasi mengenai

Kelompok
Kelompok Kontrol

menarche. Hal tersebut didukung dari hasil studi


Variabel
Intervensi

pendahuluan bahwa informasi siswi tentang

Pretest
Posttest
Pretest
Posttest

Tidak Cemas
1
3
5
7

menarche masih kurang karena ada beberapa

Cemas Ringan
3
3
5
5

faktor diantaranya kurangnya informasi dari orang


Cemas Sedang
5
7
5
3

tua, kakak, saudara perempuan, teman sebaya


Cemas Berat
6
2
0
0

maupun guru atau pendidikan yang didapat siswi.


Jumlah
15
15
15
15

Keadaan ini dapat menyebabkan anak tidak siap


Sumber: Data Primer Tahun 2016

menerima datangnya menarche. Dampak lanjut

ketidaksiapan menghadapi menarche pada remaja


Tabel 3 menunjukkan pada kelompok intervensi

putri dapat menimbulkan kecemasan, gejala-


setelah diberikan pendidikan kesehatan maka tingkat

gejala patalogis seperti kecemasanrasa menuruntakut,dilihat darikonfliknilaipretestdalambatin,

dan gangguan lainnya yaitu berupa pusing, mual,


kategori cemas berat 6 responden setelah posttest

disminorhea dan menstruasi tidak teratur (3).


menjadi 2 responden menurun sebanyak 4 responden.

Kecemasan Sesudah Intervensi


Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ummul

yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswi

Kategori kecemasan digolongkan menjadi


mengalami cemas dalam kategori berat dan sedang
saat mengahadapi menarche sebelum dilakukan

kecemasan tidak cemas, cemas ringan, cemas

penyuluhan kesehatan tentang menstruasi (15). Hasil

sedang dan cemas berat. Pengukuran kedua pada

dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil post-

kelompok kontrol dan pengukuran kedua setelah

test lebih baik dari hasil pre-test, hal ini disebabkan

intervensi pendidikan kesehatan pada kelompok

adanya suatu perlakuan berupa pemberian intervensi

intervensi disajikan pada Tabel 2.

pendidikan kesehatan tentang menarche pada siswi

kelas V di SDN Sonosewu.

5 Bersadarkan Tabel 2
33,3 menunjukkan bahwa pada
Cemas Sedang kelompok intervensi
Kelompok 7
Kelompok kecemasan tentang menarche
46,7
Variabel 3
setelah intervensi terdapat 2
Intervensi 2,00 orang (13,3%) dengan cemas
Kontrol Cemas Berat berat dan 3 orang (20,0%)
2 tidak cemas. Berbeda dengan
f 13,3 kelompok kontrol yang menjadi
% 0 3 orang (2,00%) dengan
f 0 cemas sedang dan 7 orang
% Jumlah (46,7%) tidak cemas.
Tidak Cemas 15
3 100,0
20,0 15 Perbedaan Sebelum dan
7 100,0 Sesudah Diberikan
46,7 Pendidikan Kesehatan
Cemas Ringan Sumber: Data Primer
3 Tahun 2016 Perbedaan kecemasan sebelum
20,0 dan sesudah diberikan
intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrolmempunyai nilai pendidikan kesehatan pada
yang dilakukan analisis statistik menggunakan Wilcoxon test
signifikan 0 dari nilai kelompok intervensi. Berbeda
disajikan dalam Tabel 4. alpha 0,05. Sehingga dengan kelompok kontrol
dapat disimpulkan antara pre-test dan pos-test
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada Tabel 4 menunjukkan bahwa ada perbedaan mempunyai nilai 0,234 yang
bahwa variabel kecemasan pada kelompok intervensi yang signifikan pada lebih besar dari nilai 0,05,
antara pre-test dan post-test variabel kecemasan sehingga dapat disimpulkan
antara sebelum dan bahwa tidak ada perbedaan
sesudah pemberian
Winarti, Fatma Siti Fatimah, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 51-57
54 Anggi
Wahyu Rizky, 2017. JNKI,
Penelitian Isnaini senada dengan menyebutkan, ada perbedaan yang bermakna antara pemberian

Tabel 4. Perbedaan Kecemasan Sebelum dan


berikan pendidikan kesehatan terhadap kecemasan

Sesudah Diberikan Intervensi pada Kelompok


didapatkan hasilp=0,023)yang.Hasilsignif

Intervensi dan Kelompok Kontrol Siswi Kelas V di


dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil post-

SDN Sonosewu Kasihan Bantul Yogyakarta Bulan

test lebih baik dari hasil pre-test, hal ini disebabkan

Februari-Maret 2016

adanya suatu perlakuan berupa pemberian intervensi

Kelompok

Sebelum
Sesudah
p-value
pendidikan kesehatan. Sedangkan pada kelompok
n
%
n
%

kontrol di dapatkan nilai (p=0,234) dapat disimpulkan

1
6,7
3
20,0

bahwa tidak ada perbedaan ya

Intervensi
3
20,0
3
20,0
,023

kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Hasil

5
33,3
7
46,7
penelitian ini juga dapat menjadi salah satu preventif

6
40,0
2
13,3

5
33,3
7
46,7

untuk mengatasi dampak ketidaksiapan anak dalam

Kontrol
5
33,3
5
33,3
,234

menghadapi menarche.

5
33,3
3
2,00

Keberhasilan dalam peningkatan pengetahuan

Sumber: Data Primer Tahun 2016

dalam penelitian ini karena pendidikan kesehatan yang


dilakukan didukung dengan materi yang merupakan

kebutuhan dari responden, selain itu metode flip chart

tingkat kecemasan yang signifikan pada variabel

kecemasan kelompok kontrol.

(lembar balik) dan tanya jawab selama pendidikan

Kelompok kontrol meskipun dalam kategori


kesehatan berlangsung dapat mengembangkan

sedang pada saat pretest 5 dan posttest menjadi 3


komunikasi antara pemateri dan sasaran. Faktor lainnya

namun penurunannya hanya 2 responden dan bisa


yaitu pengetahuan karena pada dasarnya pengetahuan

jadi dikarenakan berbagai faktor, meskipun menurun


meliputi tahu, paham, penerapan, analisa, sintesa

tapi penurunan ini tidak bermakna dapat dilihat di


dan evaluasi. Memberikan pengertian tentang tingkat

Tabel 4. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang


kemampuan tahu yaitu kemampuan responden untuk

dilakukan Grhasta bahwa rata-rata hasil skor post-


menghafal, mengingat, mendefi

test tidak berbeda jauh dengan rata-rata hasil skor


mengidentifikasi informasi te

pre-test, hal ini menunjukkan tidak terjadi penurunan


prinsip, kondisi dan syarat yang disajikan dalam
pengajaran. Selain materi dan pengetahuan faktor

tingkat kecemasan yang signifikan pada kelompok

kontrol (16). Adanya perbedaan skor kecemasan pada


yang mempengaruhi kecemasan lainnya dapat berupa

responden setelah diberikan pendidikan kesehatan


dukungan sosial seperti keluarga, dalam keluarga

disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya: faktor


biasanya terjalin dalam bentuk komunikasi antara

materi, pengetahuan, dukungan sosial, kondisi


anak dan anggota keluarga lainnya. Ibu mempunyai

individual dan subjek belajar.

peran yang besar dalam memberikan informasi tentang

Keadaan cemas yang berlangsung terus menerus


menstruasi kepada anak. Ketika remaja merasa tidak

dapat menyebabkan anak tidak siap menerima datangnya


nyaman dan takut pada saat mengalami menarche

menarche. Dampak lanjut ketidaksiapan menghadapi


seorang ibu diharapkan dapat memberikan dukungan

menarche pada remaja putri dapat menimbulkan


emosi (18).

kecemasan, gejala-gejala patalogis seperti rasa takut,


Hasil penelitian dengan memberikan intervensi

berupa pemberian pendidikan kesehatan tentang

konflik batin, dan gangguan lainnya yaitu berupa pusing,

mual, disminorhea dan menstruasi tidak teratur. Hawari


menarche lebih dini terutama usia sekolah dasar

juga menyatakan bahwa kecemasan merupakan


dapat merubah pengetahuan dan mengetahui

gangguan dalam perasaan yang ditandai dengan


bagaimana cara mencegah hal-hal yang merugikan
perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam
kesehatan yang berdampak terhadap timbulnya

dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam


masalah psikologis seperti takut dan cemas. Hasil

menilai realitas, perliku dapat terganggu tetapi masih


penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan

dalam batas normal. Salah satu cara untuk mengurangi


oleh Widyarini yang mengatakan penyuluhan

kecemasan adalah dengan meningkatkan pengetahuan


tentang menarche efektif untuk menurunkan tingkat

melalui pemberian pendidikan kesehatan tentang


kecemasan siswi dalam mengahadapi menarche

mentruasi (17).

(19).

Hasil penelitian pada Tabel 4 didapatkan bahwa ada perbedaan sebelum dan sesudah di
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Kecemasan
tentang Menarche pada Siswi Kelas V 55
pendidikan kesehatan terhadap penurunan
RUJUKAN

kecemasan menghadapi menarche pada siswi


1. \ Wong LD. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. 6th ed.

kelas 5 dan 6 SD Negri Ngoto Bantul(20). Hal ini

Jakarta: EGC; 2009.

diperkuat oleh hasil penelitian Yulia dengan judul

2. \ Ali M. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara;

hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan

2009.

siswi dalam menghadapi menarche di SD Negeri 03


3. \ Proverawati A, Misaroh. Menarche dan Menstruasi

Alai Padang yang menyatakan bahwa ada hubungan

Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009.

yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat

kecemasan menghadapi menarche (21).


4. \ Rosidah I. Gambaran Pengetahuan Remaja tentang

Menstruasi Pertama (menarche) pada Siswi SMP

Hasil penelitian ini baru menganalisis perbedaan

Harapan Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan

sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan

Perak Tahun 2006. Institut Kesehatan Helvetia;

pada setiap kelompok, tetapi belum dilakukan

2006.

analisis perbedaan pada kedua kelompok untuk

5. \ Ibrahim, Ayubsani H. Panik Neurosis dan Gangguan

membandingkan efektifitas pendidikan kesehatan

pada kedua kelompok.


Cemas. Tangerang: Jelajah Nusa; 2012.

6. \ Ramathuba DU. Menstrual Knowledge and Practices


SIMPULAN DAN SARAN
of Female Adolescents in Vhembe district, Limpopo

Province, South Africa. Curationis [Internet]. 2015

Berdasarkan hasil dan bahasan dapat


Nov 26;38(1). Available from: http://www.ncbi.nlm.

nih.gov/pubmed/26841923.

disimpulkan bahwa kecemasan pada kelompok

7. \ Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan

intervensi sebelum diberikan pendidikan kesehatan

Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

terdapat 6 orang (40,0%) dengan cemas berat

8. \ Fajri A, Khairani M. Hubungan antara Komunikasi

dan 1 orang (6,7%) tidak cemas. Sedangkan pada

Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi

kelompok kontrol terdapat 5 orang (33,3%) dengan

Menstruasi Pertama (Menarche) Pada Siswi SMP

cemas sedang dan 5 orang (33,3%) tidak cemas.

Muhammadiyah Banda Aceh. J Psikol Undip.

Kecemasan pada kelompok intervensi sesudah

2011;10(2).

diberikan pendidikan kesehatan terdapat 2 orang


9. \ Aboyeji, Saidu, Abiodun, Fawole, Adewara, Adegoke.

(13,3%) dengan cemas berat dan 3 orang (20,0%)

Menstrual Preparation Among Adolescents in

tidak cemas. Sedangkan pada kelompok kontrol

Kwarta State. University of Ilorin Teaching Hospital;

terdapat 3 orang (2,00%) dengan cemas sedang dan 7

2005.

orang (46,7%) tidak cemas. Terdapat perbedaan yang

10. \Ninawati, Kuryadi J. Hubungan antara Sikap

signifikan pada kelompok intervensi antara sebelum

dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan


Terhadap Menstruasi dan Kecemasan Terhadap

Menarche. J Psikol. 2006;4(1).

nilai p=0,023. Berbeda dengan kelompok kontrol

11. \Kalman M. Taking a different Path: Menstrual

mempunyai nilai 0,234 dapat disimpulkan bahwa tidak

Preparation for Adolescent Girls Living Apart From

ada perbedaan yang signifikan.

Bagi SDN Sonosewu dan SD Muhammadiyah


Their Mothers. Health Care Women Int [Internet].
2003 Dec;24(10):868–79. Available from: http://

Ambarbinangun diharapkan sekolah memasukkan

www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14742126.

program pengajaran yang membahas materi khusus

12. \Astriani RD. Hubungan Pengetahuan tentang

tentang kesehatan reproduksi dan siswi hendaknya

Menstruasi dengan Tingkat Kecemasan

lebih aktif mencari informasi tentang menarche ataupun

Mengahadapi menarche pada Siswi Kelas 1 Di

kesehatan reproduksi sehingga dapat merawat atau

SMP PGRI Kasihan Bantul. STIKES Alma Ata

menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Yogyakarta; 2009.

Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu

13. \Hidayat A. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan.

pengetahuan, wawasan serta pengalaman dan dapat

Cimahi: Pustaka Tarbiyah Baru; 2008.

mengaplikasikan ilmu yang dimiliki langsung dilapangan

14. \Wawan. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap


nanti dan penelitian ini dapat diteliti lagi dengan

dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika;

menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi

2010.

kecemasan tentang menarche.

56 Anggi Winarti, Fatma Siti Fatimah, Wahyu Rizky, 2017.


JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 51-57

Ummul MI. Perbedaan Tingkat Kecemsan terhadap SC Di RSU PKU Muhamamdiyah Gombong.
Menarche Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan
tentang Menstruasi pada Siswi Kelas 5 dan 6 SD Negri STIKES Muhammadiyah Gombong; 2010.
Ngoto Bantul. STIKES Alma Ata Yogyakarta; 2012.
Perestroika GD, Agustin RW, Budi E. Pengaruh Widyarini A. Efektivitas Penyuluhan Menstruasi terhadap
Penyuluhan Menstruasi Terhadap Kecemasan Tingkat Kecemasan menghadapi Menarche pada Siswi
Menghadapi Menarche pada Remaja Putri Kelas VII Usia 9-11 Tahun di SDTI Ibnu Abbas Yogyakarta.
SMPN 2 Punggelan Banjarnegara. J Kebidanan [Internet]. Poltekkes Kebidanan Yogyakarta; 2011.
2014;3(1). Available from: Isnaini. Perbedaan Tingkat Kecemasan terhadap
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/ Menarche Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan
article/view/1081. tentang Mestruasi pada Siswi Kelas 5 Dan 6 di SD Negri
Ngoto Bantul. STIKES Alma Ata Yogyakarta; 2011.
Hawari D. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Yulia AP. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Kecemasan Siswi dalam Menghadapi Menarche di Sd
2001. Negeri 03 Alai Padang. e-Skripsi Universitas Andalas.
Sumanto R. Hubungan Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Universitas Andalas; 2015.
Kecemasan pada Pasien Post Operasi

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Kecemasan tentang


Menarche pada Siswi Kelas V 57

Anda mungkin juga menyukai