Kelas/Kelompok : D/2
A. Pengertian NOAA
NOAA merupakan satelit yang dapat dihandalkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan fisik lautan/samudera dan atmosfer. Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6 (enam) sensor
utama, yaitu :
Diantara 6 (enam) sensor utama di atas, maka sensor yang relevan untuk pemantauan bumi
adalah sensor AVHRR dengan kemampuan memantau lima saluran yang dimulai dari saluran
tampak (visible band) sampai dengan saluran inframerah jauh (far infrared band).
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa
digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer
yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-
beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan
secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta
Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk
prediksi daerah tangkapan ikan.
NOAA juga memiliki piranti lunak yang dikenal sebagai NOM (NOAA Operation Manager)
yang dikembangkan oleh Environmental Sciences Department (ESD) di NRI (Natural Resources
Institute) yang berpusat di Inggris. Piranti lunak ini dirancang untuk dapat mengatasi dan
menyesuaikan masalah-masalah dalam sistem kalender dan waktu pada komputer yang
disebabkan oleh millenium bug. NOM merupakan sistem yang berbeda dengan sistem-sistem
yang sebelumnya, dimana sistem operasinya berbasis Windows.
Rancangan NOM dapat dipergunakan untuk sebagai berikut:
Menyediakan penggabungan data, memudahkan pemakai atau operator, juga
merupakan alat operasional yang dapat menyaring data yang diterima oleh NOAA.
NOM menyediakan fasilitas eksport data yang umum dan sederhana sehingga dapat
disesuaikan dengan piranti lunak yang digunakan untuk Sistem Informasi geografis (SIG)
dan pemrosesan citra. Dalam pengoperasiannya, NOM bukan sistem yang digunakan
sebagai alat penerima data satelit NOAA, ataupun alat yang digunakan untuk aplikasi SIG,
tetapi hanya merupakan piranti lunak guna memproses data dari citra satelit NOAA,
dengan harapan dapat memberikan hasil atau out-put yang semakin baik.
1. Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometrik yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki nilai piksel agar sesuai
dengan nilai pancaran spektral obyek sebenarnya dan mengurangi atau menghilangkan efek
atmosferik pada citra.
2. Koreksi Geometri
Koreksi geometri merupakan proses perujukkan titik-titik pada citra ke titik-titik yang sama di
medan ataupun di peta, yang diketahui koordinatnya.
3. Masking
Masking ini bertujuan untuk menghilangkan unsur yang tidak perlu dan tidak dapat diolah.
Melakukan masking daratan dan awan dengan menggunakan saluran 1, 2 dan 3.
4. Mosaik
Mosaik citra dilakukan dengan menggabungkan dua citra bahan, sehingga dihasilkan citra
yang menggambarkan daerah penelitian secara penuh.
5. Pemotongan Citra
Pemotongan citra sangat diperlukan untuk membatasi daerah yang akan diteliti sehingga
cakupan daerah penelitian tidak terlalu lebar.
1. Alat untuk memonitor citra dan menganalisa atmosfir bumi, dataran, awan, beserta radiasi
bumi, ozon atmosfir, penyebaran aerosol, suhu permukaan laut, dan suhu bertikal beserta
profil air troposfir dan stratosfir.
2. Menganalisis proton dan electron fluks di ketinggian orbit.
3. Koleksi data dari subjek tujuan.
4. Search and Rescue Satellite-Aided Tracking (SARSAT) system.
A. Pengertian SPOT
Orbit SPOT adalah orbit polar, circular, sun syncrhonous dan berfase. Sudut inklinasi dari
bidang orbitalnya dikombinasikan dengan rotasi bumi di seputaran poros kutub sehingga
satelitnya dapat berpindah ke tiap titik di permukaan bumi dalam 26 hari. Orbitnya memiliki
ketingggian 832 km di atas permukaan air laut dengan inklinasi 98,7° dan bervelosi sejumah 14
kali per hari.
B. Fungsi SPOT
C. Jenis-jenis SPOT
1. SPOT 1 diluncurkan pada tanggal 22 Februari 1986 dan berhenti beroperasi pada tanggal
31 Desember 1990
2. SPOT 2 diluncurkan pada tanggal 22 Januari 1990 dan masih beroperasi sampai dengan
sekarang
3. SPOT 3 diluncurkan pada tanggal 26 September 1993,mengalami masalah operasional dan
dihentikan operasinya pada tanggal 14 November 1997
4. SPOT 4 diluncurkan pada tanggal 24 Maret 1998 dan masih beroperasi sampai dengan
sekarang
5. SPOT 5 diluncurkan pada tanggal 4 Mei 2002
6. SPOT 6 diluncurkan pada tanggal 9 September 2012
7. SPOT 7 diluncurkan pada tanggal 30 Juni 2014
D. Karakteristik SPOT
Sistem SPOT 1 - 3
Swath Width 60 x 60 km
Sistem SPOT 4 - 5
Swath Width 60 x 60 km
Sistem SPOT 6 - 7
Swath Width 60 x 60 km
A. Pengertian LANDSAT
B. Fungsi LANDSAT
Untuk tujuan pemetaan penggunaan lahan, liputan luas dan berulang di hasilkan oleh wahana
satelit khususnya penting melihat biasa efektif pengumpulan dan kemudahan meng-update data
penggunaan lahan.
C. Kelebihan LANDSAT
Ketersediaan data citra satelit dalam bentuk berbeda telah menarik melimpahnya aplikasi
untuk pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan medan. Keuntungan data satelit
adalah dalam jumlah besar.
D. Karakteristik LANDSAT
Sistem Landsat 7
Orbit 705 km, 98.2 , sun-synchronous, 10:00 AM
crossing, rotasi 16 hari (repeat cycle)
Sensor ETM+ (Enhanced Thematic Mapper)
Swath Width 185 km (FOV=15 )
Off-Track Viewing Tidak tersedia
Revisit time 16 hari
16 hari Band-band 0.45 -0.52 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-
Spektral (µm) 0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50 (6), 2.08-2.34
(7), 0.50-0.90 (PAN)
Ukuran Piksel Lapang 15 m (PAN), 30 m (band 1-5, 7), 60 m band 6
(Resolusi spasial)
Arsip data earthexplorer.usgv.gov
Satelit landsat memiliki dua buah sensor yaitu Multi Spectral Scanner (MSS) dan
Tematic Mapper (TM). Sensor TM mempunyai resolusi sampai 30 x 30 m, dan bekerja
mengumpulkan data permukaan bumi dan luas sapuan 185 km x 185 km. sedangkan resolusi
radiometriknya 8 bit, yang berarti setiap pixel mempunyai nilai jangkauan data dari 0-225.
Sensor TM merupakan system yang sangat kompleks yang memerlukan toleransi
(kelonggaran) pembuatan yang sangat kecil, sehingga tidak memungkinkan dibuat
penyempurnaan di masa mendatang untuk memperkecil resolusi spasial sampai dibawah 20
M (Butler, S.1988).
Sensor TM (Thematic Mapper) merupakan sensor yang dipasang pada satelit
Landsat-4 dan Landsat-5. Lebar sapuan (scanning) dari sistem Landsat TM sebesar 185 km,
yang direkam pada tujuh saluran panjang gelombang dengan rincian; 3 saluran panjang
gelombang tampak, 3 saluran panjang gelombang inframerah dekat, dan 1 saluran panjang
gelombang termal (panas). Sensor TM memiliki kemampuan untuk menghasilkan citra
multispektral dengan resolusi spasial, spektral dan radiometrik yang lebih tinggi daripada
sensor MSS.
E. Contoh LANDSAT
4. IKONOS
A. Pengertian IKONOS
Resolusi radiometric data IKONOS dikumpulkan tiap 11 bit pixel (2048 tone abu – abu). Ini
berarti bahwa masih diperlukan ahli perangkat lunak inderaja untuk memperoleh informasi
gambar dengan detil. IKONOS dengan kemampuannya sebagai “high accuracy remote sensing
satellite” akan memberikan implikasi terhadap berubahnya konsepsi penyediaan data dan
informasi wilayah terutama karena meningkatnya kecepatandan kearutan.datanya .Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada (FG UGM) saat ini sedang memetakan sebagian besar area Kabupaten
Bantul, Yogyakarta menggunakan satelit IKONOS multispektral pasca gempa. IKONOS juga dapat
dimanfaatkan untuk pemantauan cuaca dan penataan ruang wilayah. IKONOS akan lebih
bermanfaat misalnya dalam menganalisis lahan dan identifikasi obyek. Apabila kemudian data
ini dipadukan dengan data sekunder akan memberikan pengetahuan tentang potensi suatu
daerah dengan lebih detil dan bermanfaat khususnya dalam pengambilan kebijakan
pembangunan. Data dari satelit ini telah dimanfaatkan untuk identifikasi tata ruang.
A. Fungsi IKONOS
B. Karakteristik IKONOS
C. Kelebihan IKONOS
Menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-produk
data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan
putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared)
yang dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas
aplikasi citra beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004) Data IKONOS dapat digunakan untuk
pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru,
tetapi juga memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain
IKONOS adalah .precision agriculture.; hal ini digambarkan pada pengaturan band
multispektra, dimana mencakup band infra merah dekat (near-infrared). Pembaharuan dari
situasi lapangan dapat membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan
herbisida.
Kehadiran Quickbird dan Ikonos telah melahirkan íeforia baruí pada praktisi inderaja yang
jenuh dengan penggunaan metode baku analisis citra 11 berbasis Landsat dan SPOT. Klasifikasi
multispektral standar berdasarkan resolusi spasial sekitar 20-30 meter seringkali dianggap
kurang halus untuk kajian wilayah pertanian dan urban di Jawa. Model-model dengan
knowledgebased techniques (KBT) yang berbasis Landsat dan SPOT umumnya tidak tersedia
dalam menu baku di perangkat lunak komersial, dan lebih sulit dioperasikan. Quickbird
menjawab kebutuhan itu. Resolusi 60 cm bila dipadukan dengan saluran multispektralnya akan
menghasilkan pan-sharped image, yang mampu menonjolkan variasi obyek hingga marka jalan
dan tembok penjara. Citra ini mudah sekali diinterpretasi secara visual. Meski demikian, para
pakar inderaja saat ini masih bergulat dengan pengembangan metode ekstraksi informasi
otomatis berbasis citra resolusi tinggi seperti Quickbird.
Resolusi spasial yang sangat tinggi pada Quickbird telah melahirkan masalah baru dalam
inderaja digital, di mana respons spektral obyek tidak berhubungan langsung dengan karakter
obyek secara utuh, melainkan bagian-bagiannya. Bayangkan citra multispektral SPOT-5
beresolusi 10 meter, maka dengan relatif mudah jaringan jalan dapat kita klasifikasi secara
otomatis ke dalam kategori-kategori íjalan aspalí, íjalan betoní, dan íjalan tanahí, karena jalan-
jalan selebar sekitar 5 hingga 12 meter akan dikenali sebagai piksel-piksel dengan nilai tertentu.
Namun, pada resolusi 60 cm, jalan selebar 15 meter akan terisi dengan pedagang kakilima,
marka jalan, pengendara motor, dan bahkan koran yang tergeletak di tengah jalan. (Danoedoro,
2004)
B. Karakteristik QUICKBIRD
Kelebihan
Resolusi 60 cm bila dipadukan dengan saluran multispektralnya akan menghasilkan pan-
sharped image yang mampu menonjolkan variasi obyek hingga marka jalan dan tembok
penjara. Citra ini mudah diintrepretasi secara visual
Kekurangan
Satelit quickbird jangkauan liputan satelit resolusi tinggi, (kurang dari 20 km) karena
beresolusi tinggi dan posisi orbitatnya rendah, 400-600 km di atas Bumi.
A. Pengertian SRTM
Meskipun SRTM memiliki resolusi yang rendah sekitar 90m tetapi masih banyak digunakan
sebagai informasi untuk pekerjaan lapangan serta dimanfaatkan untuk membuat peta kontur
dan lereng (slope). Hasil peta kontur maupun peta lereng dari pengolahan data SRTM maksimal
berskala 1:900000, tetapi dalam realisasinya banyak yang memperbesar skalanya hingga skala
1:250000 atau malah lebih besar lagi. Dengan melakukan perbesaran skala tersebut akan
memberikan konsekuensi menyangkut akurasi dari peta kontur maupun peta lereng yang
dihasilkan.
Untuk menentukan skala peta hasil dari pengolahan citra satelit sebenarnya sangat mudah,
yaitu dengan menggunakan rumus: (skala peta = resolusi citra satelit x 10000).
Alasan menggunakan SRTM dalam GIS tentu karena kelebihannya.
SRTM memiliki struktur data yang sama seperti format GRID lainnya, yaitu terdiri dari sel-sel
yang setiap sel memiliki wakil nilai ketinggian. Nilai ketinggian pada SRTM adalah nilai ketinggian
dari datum WGS1984, bukan dari permukaan laut. Tapi karena datum WGS1984 hampir
berimpit dengan permukaan laut maka untuk skala tinjau dapat diabaikan perbedaan diantara
keduanya.
Khusus untuk download, resolusi horizontal data SRTM adalah 90m. Perlu diingat bahwa data
sebenarnya adalah 30m, tetapi direduksi menjadi 90m,
Kelebihan
1. Gratis; Ini adalah kelebihan utama yang dimiliki SRTM. Siapa saja dan di mana saja dapat
mendownload SRTM tanpa bayar.
2. Digital; SRTM dapat didownload dengan format HGT, ASCII, atau GEOTIFF, kita
bisa mengkonversi ke format yang kita inginkan misalnya Grid ArcView
3. Resoulsi; Resolusi lumayan tinggi untuk sakala tinjau. Resolusi horizontal (yang bisa kita
download untuk Indonesia) adalah 90m. Tentu saja dengan resolusi ini SRTM tidak bisa
digunakan untuk pemetaan secara detail.
Kelemahan
Dalam pengambilan data menggunakan RADAR, antara pesawat dan obyek harustidak
terhalangi. Untuk daerah yang bergunung hal ini sangat sulit dilakukan. SRTMmemiliki 0.2% data
yang tidak terliputi di muka bumi karena berupa pegunungan.Beberapa teknik telah
dikembangkan untuk menutupi kekurangan ini. Salah satunyaadalah dengan menggunakan
algoritma otomatis dengan SRTM Filler.
SUMBER:
http://satelit-inderaja.blogspot.co.id/2010/10/karakteristik-dan-spesifikasi-satelit.html
http://www2.jpl.nasa.gov/srtm/SRTM_paper.pdf
https://selfaseptianiaulia.wordpress.com/2013/05/17/pertemuan-1-macam-macam-jenis-citra-
satelit-dan-penggunaannya-serta-menggabungkan-band-pada-landsat/