Anda di halaman 1dari 10

Studi kasus pengelolaan limbah b3

Atika Rahma F 14513007


Novelia Henita 14513025
Siti Sevina N 14513036
Shaska Nevita P 14513041
Anisa Wigati 14513076
Studi kasus 1
Laboratorium TL UII yang menghasilkan limbah Cromium (III)
Studi kasus 1
Pada studi kasus pertama yaitu laboratorium TL UII yang
menghasilkan limbah Cromium (III). Kromium merupakan salah satu
logam berat yang tidak ditemukan di alam bebas. Kromium (III)
sangat penting bagi manusia. Jika tubuh kekurangan kromium (III)
dapat menyebabkan kondisi jantung melemah, gangguan dari
metabolisme dan diabetes. Namun terlalu banyak terpapar kromium
(III) juga dapat menyebabkan efek pada kesehatan, misalnya ruam
kulit.
Pengolahan fisik-kimia (Reduksi Kimia)
Pengurangan ion diharapkan tingkat toksisitas dari Cromium (III) dapat
menurun dan memperbaiki karakteristik limbah untuk di olah

Limbah yang mengandung senyawa Cromium (III)


ditambahkan dengan H2SO4 (Asam Sulfat) dan
Natrium Meta Bisulfat sebagai pereduksi membentuk
reaksi

Na2Cr2O7 + H2SO4 2CrO2+Na2SO4 + H2O

Kemudian dilakukan pemanasan untuk melepaskan


oksigen membentuk senyawa Cr2O3 berwarna hijau.
Studi kasus 2
Pengeboran minyak yang menghasilkan limbah lumpur pengeboran
Studi kasus 2
Pada studi kasus ini, limbah yang dihasilkan dari pengeboran minyak
adalah lumpur pengeboran. Lumpur pemboran dapat didefinisikan
sebagai semua jenis fluida (cairan-cairan berbusa, gas bertekanan)
yang dipergunakan untuk membantu operasi pemboran dengan
membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan mengangkatnya
kepermukaan, dengan demikian pemboran dapat berjalan dengan
lancar.
Pengolahan fisik-kimia (Solidifikasi)
Lumpur yang dipadatkan tidak akan terjadi reaksi antara lumpur
dengan material lain.

Limbah lumpur diberi campuran berupa semen,


hal ini bertujuan untuk menurunkan laju migrasi
logam berat yang ada di dalam lumpur tersebut.
Semen dapat menyebabkan kestabilan kimia dan
mengikat polutan di dalam matriks padatan.
Pemadatan dengan semen hanya untuk
pemadatan sementara kemudian lumpur tersebut
diberi campuran natrium silikat untuk pemadatan
sempurna. Lalu pengeringan terhadap lumpur,
dan siap di timbun ke dalam tanah.
Studi kasus 3
Kontaminasi PCB dalam lingkungan dari aktivitas manusia
Studi kasus 3
Pada studi kasus ketiga ini, limbah yang dihasilkan adalah PCB.
Polychlorinated Biphenyls (PCB) adalah senyawa organoklorin yang
memiliki sifat racun yang sama dengan pestisida dan memiliki sifat
yang persisten atau sukar di pecah didalam alam. Masuknya PCB ke
dalam lingkungan dihasilkan dari penguapan selama pembakaran,
bocoran, pembuangan cairan industri, dan buangan dalam timbunan
dan urugan tanah. PCB dapat memicu terjadinya kanker dengan
mengganggu kerja hormon.
Netralisasi dan Pengendapan
Logam berat yang berada di limbah tersebut dinetralkan terlebih dahulu pH
nya. Kemudian zat yang terlarut diendapkan dan dikeluarkan dari larutan.

Penambahan bahan kimia pada limbah dalam


proses pengadukan cepat menyebabkan zat
pencemar membentuk gumpalan. Pengadukan
secara perlahan menyebabkan penggempalan
menjadi lebih besar. Dalam tangki pengendapan
lumpur yang terbentuk terendap dibawah
sedangkan limbah yang telah jernih berada
dibagian atas. Kemudian cairan yang dihasilkan
disaring di tangki pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai