Anda di halaman 1dari 4

Diet diare (1),(2),(3),(4),(5)

Khaerunnisa Pratiwi

Pada anak dengan diare, dikarenakan kehilangan cairan dalam jumlah banyak, masalah atau
komplikasi yang paling sering muncul adalah malnutrisi pada anak yang nantinya dapat
mengakibatkan kondisi gizi kurang bahkan gizi buruk pada anak.

Pada masa balita atau anak-anak nutrisi yang adekuat dan berdasarkan pedoman gizi
seimbang sangat diperlukan karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Sehingga metabolismenya lebih tinggi dibanding dewasa.

Prinsip terapi umum pada diare :

1. Larutan rehidrasi oral


2. Terapi cairan dan elektrolit
3. Terapi nutritional

Terapi nutrisi diare akut (WHO’s Program for Control of Diarrheal Disease) :

a. ASI diteruskan sejak rehidrasi telah tercapai


b. Anak yang telah disapih : berikan makan seperti biasanya; anak yang belum disapih
pada bayi < 9 bulan berikan ASI/susu formula dengan pengenceran serendah-rendahnya
½ jumlah energy/hari selama 1-2 hari, atau formula bebas laktosa selama 1-2 hari
c. Anak umur ≥ 4 bulan diberikan makanan padat, bila energy yang didapat dari ASI/susu
formula belum terpenuhi
d. Anak disarankan untuk menentukan sendiri jumlah makanan yang diinginkan
e. Dianjurkan untuk mendapat makanan ekstra bila diare telah membaik, tujuannya untuk
memenuhi deficit energy yang disebabkan oleh penyakitnya
f. Makanan yang berisi KH tinggi terutama disakarida dan monosakarida (buah-buahan,
makanan manis), sebaiknya dihindari selama proses penyembuhan.

4 regimen diet :

a. Nutrisi komplit, formula bebas laktosa


b. Formula yang sama diencerkan dengan air untuk mendapatkan separuh jumlah energy
per hari
c. Larutan elektrolit glukosa oral (glucose electrolyte solution/GES)
d. GES intervena

Asupan makanan akan semakin ditingkatkan selama periode 48 jam, dan biasanya anak
dengan diare akan menerima diet komplit pada hari ke 3-5 perawatan.

Makanan yang diberikan harus merupakan nutrient seimbang dan adekuat.


Pedoman Umum Gizi Seimbang :

13 Pesan Umum Gizi Seimbang


1. Makanlah aneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11. Hindari minuman yang beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Gambar I. Piramida PUGS

Gula garam

Sumber zat pembangun

Sumber zat pengatur

Sumber zat tenaga

Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang
berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN” :
1. Sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang
digambarkan di dasar kerucut.
2. Sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut.
3. Sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan,
digambarkan bagian atas kerucut
Dan yang jumlahnya harus dibatasi yaitu gula dan garam.

Pemakaian diet tradisional

Pemakaian diet tradisional bergeser dari diet BRAT menjadi BRATTY.

Diet BRAT (Banana, Rice, Apple sauce dan Tost) sudah tidak dianjurkan lagi dikarenakan
dianggap tidak cukup mengandung protein, lemak dan energy serta kurang di formulasikan
sehingga kurang terarah.

Diet BRATTY (Banana, Rice, Apple sauce, Tea, Tost, dan Yogurt) dinilai jauh lebih baik.

Di Indonesia, sering digunakan diet tempe. Karena mudah dicerna dan mengandung FFA,
peptide dan asam amino, dalam proses pembuatannya akan terbentuk vitamin B. tepung formula
tempe memengaruhi lama diare dan memperbaiki berat badan sesudah menderita diare akut.

Penghindaran minuman berkafein dan alkohol harus dihindari karena akan meningkatkan
motilitas dan sekresi usus.

OBESE

O-B-E-S-E (Oralit – Breastfeeding – Early feeding – Simultaneously with Education)

Cara pemberian makan :

- Pada bayi dengan ASI


 Lanjutkan ASI bersama dengan oralit, selang-seling.
Pada bayi > 4 bulan (sudah dapat buah-buahan, makanan tambahan I dan II)
dilanjutkan fase readaptasi, sedikit-sedikit makanan diberikan kembali seperti
sebelum sakit
- Pada bayi dengan susu formula
Diberikan oralit, selang-seling dengan susu formula.
Jika bayi telah mendapatkan makanan tambahan (umur > 4 bulan), makanan tambahan
untuk sementara dihentikanm diberikan sedikit-sedikit mulai hari ketiga
- Anak-anak berumur lebih dari 1 tahun
 Dengan gizi jelek (BB < 7 kg), realimentasi sama dengan bayi
 Dengan gizi baik, realimentasi :
 Hari 1 : Oralit – Bubur tanpa sayur – Pisang
 Hari 2 : Bubur dengan sayur
 Hari 3 : Makanan biasa

Referensi :

1. IDAI,pencegahan dan pengobatan diare pada anak di rumah


2. Mohammad Juffrie,et al.,2012, Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1,Badan
Penerbitan IDAI
3. Suraatmaja,Sudaryat.,2010, Kapita Selekta Gastroenterologi, Sagung Seto
4. Sudoyo, Aru W.,et al, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I; edisi 3, Jakarta :
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
5. Wyllie,Robert.,Hyams,Jeffrey S., Pediatric Gastrointestinal and Liver Disease, edisi 3.

Anda mungkin juga menyukai