Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Radiologi ABD 3 Posisi

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 dari 3

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit Direktur RS Citra Sari Husada
( Standar Prosedur
Operasional )

Dr. Tresna Karmila, Sp.PK


NIP. -
Pemeriksaan radiologi menggunakan sinar – x dari rongga
1. PENGERTIAN
abdomen dengan 3 posisi pemotretan.

Untuk memperlihatkan anatomi dari rongga Abdomen dengan 3


2. TUJUAN
posisi pemotretan.

3.1. Undang – Undang nomor : 36 tahun 2009 tentang


kesehatan.
3.2. Undang – Undang nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah
sakit.
3. KEBIJAKAN 3.3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
410/MENKES/SK/III/2010 tentang perubahan Atas
Keputusan Mentri Kesehatan RI tentang standar Pelayanan
radiologi di sarana pelayanan kesehatan.
3.4. ……….
4. PROSEDUR Siapkan bahan dan alat – alat pemeriksaan yaitu :
4.1. Persiapan alat a. Kaset radiografi ukuran 30 x 40 cm.
b. Lysholm
c. Marker.
4.2.1. Pelaksana pemeriksaan thorak adalah radiografer dan
4.2. Penatalaksaan Pasien. operator. Sedangkan pelaksana ekspertise adalah dokter
spesialis radiologi.
4.2.2. Pemeriksaan dilakukan di dalam ruangan radiologi.
4.2.3. Pemeriksaan dilakukakan bila ada permintaan dokter.
4.2.4. Pasien dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.
4.2.5. Pasien diberi penerangan untuk mengganti pakaian yang
dikenakan dengan pakaian pemeriksaan yang telah
disediakan dikamar ganti pakaian. Adapun pakaian yang
dilepaskan adalah baju , BH dan celana panjang / rok.
4.2.6. Pasien diberitahu tentang prosedur pemeriksaan bahwa
bagian tubuh pasien akan diatur sesuai dengan keperluan
pemeriksaan.
Pemeriksaan Radiologi Abdomen 3 Posisi
No.Dokumen No.Revisi Halaman
2 dari 3

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit Direktur RS Citra Sari Husada
( Standar Prosedur
Operasional )

Dr. Tresna Karmila, Sp.PK


NIP. -
4.3.1. Posisi AP.
a. Pasien diminta berbaring diatas meja pemeriksaan
b. Kedua lengan pasien lurus disamping tubuh.
c. Dilakukan pengaturan posisi tubuh pasien true AP supine,
mid line tubuh sejajar dengan mid line meja pemeriksaan.
d. Kaset diletakkan di bawah meja pemeriksaan (pada kaset
tray berbucky).
e. Untuk pasien yang di foto di atas brankar , maka kaset
radiografi dan lysholm ditempatkan dibawah tubuh
pasien.
f. Kaset diatur sehingga diafragma pasien tercakup.
g. Beri tanda ( marker ) R / L pada sisi anatomi pasien pada
kaset dengan tidak mengganggu objek yang difoto.
h. CR : tegak lurus kaset.
i. CP : Tengah – tengah kaset.
j. FFD : 100 – 110 cm.
k. Kolimasi diatur sesuai objek pemeriksaan.
l. Kondisi eksposi diatur FE 60KV, 20 mAs.
4.3. Posisi Pemeriksaan m. Pasien diberitahu adanya aba – aba pemeriksaan.
n. Dibuat radiograf Abdomen posisi AP pada saat pasien
melakukan tahan napas.
o. Kriteria hasil foto : Batas atas tercakup kedua diaphragma.
Tulang Vertebra ditengah – tengah film.

4.3.2. Left Lateral Decubitus/LLD


a. Pasien diposisikan tidur miring menghadap kekiri hingga
bagian tubuh sebelah kiri berada di bawah.
b. Kedua tangan pasien diposisikan diatas dan dibawah kepala
dan kedua kaki flexi pada.
c. Kaset radiografi dengan lysholm ditempatkan dibelakang
tubuh pasien dan diatur sehingga diafragma pasien
tercakup.
d. CR : Horisontal tegak lurus kaset.
e. CP : Tengah – tengah kaset.
f. FFD : 100 – 110 cm.Dibuat radiograf dari abdomen dalam
posisi LLD pada saat pasien melakukan tahan napas.
g. Kriteria hasil foto : Sisi tubuh bagian kanan tidak terpotong.
Batas atas tercakup diaphragma.
Pemeriksaan Radiologi ABD 3 Posisi
No.Dokumen No.Revisi Halaman
3 dari 3

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit Direktur RS Citra Sari Husada
( Standar Prosedur
Operasional )

Dr. Tresna Karmila, Sp.PK


NIP. -

4.3.1. AP Erect atau ½ duduk


a. Pasien diposisikan AP berdiri atau duduk dan bila tidak
mampu tegak maka diposisikan ½ duduk dengan bagian
bawah diganjal dengan bantal, kedua tangan disamping
tubuh.
b. Kaset radiografi ditempatkan di belakang tubuh pasien
dengan disertai lysolm dan diatur sehingga diafragma
pasien tercakup.
c. CR : Horisontal tegak lurus kaset.
d. CP : Tengah – tengah kaset.
e. FFD : 100 – 110 cm.
f. Dibuat radiograf dari abdomen dalam posisi tegak atau ½
duduk pada saat pasien melakukan tahan napas.
g. Bila posisi erect atau 1/2 duduk tidak bisa dilakukan karena
kondisi pasien yang tidak memungkinkan maka
pemeriksaan cukup dengan posisi AP supine dan LLD
saja.
h. Kriteria hasil foto : Batas atas tercakup kedua diaphragma..
i. Pemeriksaan telah selesai dilakukan dan pasien diminta
untuk berganti pakaian kembali dan selanjutnya
menunggu hasil pemeriksaan.
j. Serahkan hasil Radiologi sesuai prosedur.

5.1. Instalasi Rawat Jalan


5.2. Instalasi Rawat Inap
5. UNIT TERKAIT 5.3. Instalasi Gawat Darurat
5.4. Rujukan Luar

6.1. Formulir permintaan pemeriksaan radiologi


6. DOKUMEN TERKAIT 6.2. Hasil Ekspertise

Anda mungkin juga menyukai