Anda di halaman 1dari 46

 Upload
 Login
 Signup


 Home
 Explore

 Presentation Courses
 PowerPoint Courses

 by LinkedIn Learning
32 of 33

Indikator rs
1,834 views

   ...

anita sriwaty
, HOSPITAL
Follow
Published on Feb 28, 2015

Hospital indcator

Published in: Health & Medicine

 0 Comments
 1 Like
 Statistics
 Notes

 Be the first to comment

Indikator rs

1. 1. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN di Rumah Sakit


2. 2. RUMAH SAKIT Di Indonesia, kata “rumah sakit” berasal dari bhs Belanda : Zieken
Huis Bhs Belanda : hospitaal Asal kata “hospitaal” : 1. Abad pertengahan :“hostel” :
tempat bagi para pengungsi yg sakit, menderita, miskin 1. Willan (1990): “hospitium”
(bhs Latin) : tempat/ruangan utk menerima tamu. 1. Yu (1997): bhs Perancis kuno &
medieval English : - tempat utk istirahat & hiburan - institusi sosial bagi mrk yg
membutuhkan akomodasi, lemah, dan sakit. - institusi utk merawat mrk yg sakit & cedera
3. 3. RUMAH SAKIT UMUM adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
yg bersifat dasar, spesialistik, dan subspesialistik. 1. AHA (American Hospital
Association), 1978 : RS adl suatu institusi yg fungsi utamanya adl memberikan pelayanan
kpd pasien (diagnostik & terapetik) utk berbagai penyakit & mslh kes., baik yg bersifat
bedah maupun non bedah. 2. SK Menkes RI no. 983/Menkes/SK/XI/1992: Bbrp Definisi
RUMAH SAKIT
4. 4. HOSPITAL SHOULD NOT HARM THE PATIENT (Florence Nightingale)
5. 5. Macam Pelayanan Kesehatan di RS 1. Dasar a. Umum c. Keperawatan b. Kebidanan d.
Obat 1. Spesialistik a. Peny. Dalam c. Bedah b. Peny. Anak d. Kandungan 1.
Subspesialistik a. Peny. Jantung c. Bedah urologi b. Jantung anak d. Andrologi Contoh:
6. 6. MACAM RS 1. Berdasarkan Jenis Pelayanan: a. Rumah Sakit Umum b. Rumah Sakit
Khusus: - RS Khusus Bedah - RS Khusus THT - RS Jantung (Harapan Kita Jkt) - RS Ibu
dan Anak (RSIA) - RS Ortopedi (RSO) - RS Gigi dan Mulut (RSGM)
7. 7. 2. Berdasarkan Kepemilikan a. Lembaga Agama - RS Islam - RS Katolik b. Instansi
Swasta - Perseorangan/Yayasan - Perusahaan (mis. Pertamina) c. Pemerintah non Depkes
- RS Polri (Kalasan, Kramat Jati Jkt) - RS Angkatan Udara (Harjo Lukito Yk) - RS
Angkatan Laut (Mintohardjo Jkt) - RS Tentara (RST)
8. 8. TIPE-TIPE RS 1. Tipe A : RS yg menyediakan pelayanan spesialistik &
subspesialistik yg luas 1. Tipe B (Pendidikan & Non pendidikan) : RS yg menyediakan
minimal 11 pelayanan spesialistik dan subspesialistik 1. Tipe C : RS yg minimal
memiliki 4 spesialistik dasar (Bedah, kandungan, peny. Dalam & peny. Anak) 1. Tipe D :
RS yg menyediakan pelayanan kesehatan dasar.
9. 9. Pembagian ini berkaitan dengan: - Kewenangan dlm menangani pasien (jenis
pelayanan) - Penentuan tarif - Persyaratan (AMDAL, pejabat, mis.) - Fasilitas pelayanan /
Sarana prasarana
10. 10. KELAS PELAYANAN 1. VVIP 2. VIP 3. Kelas 1 4. Kelas 2 5. Kelas 3 • Askin •
Non Askin
11. 11. SDM Rumah Sakit RS adalah institusi yg padat karya ! : banyak profesi yg terlibat 
Dokter Umum & Dokter spesialis  Perawat  Bidan  Ahli Gizi klinik  Sanitarian 
Satpam  Petugas Kebersihan
12. 12. • Radiografer
13. 13. Apoteker & Asisten apoteker (AA)
14. 14. Analis laboratorium
15. 15. Fisioterapis
16. 16. INDIKATOR - INDIKATOR yg PERLU DIKETAHUI
17. 17. INDIKATOR RENCANA PENAMBAHAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
Untuk menentukan jumlah tempat tidur (TT) yangUntuk menentukan jumlah tempat tidur
(TT) yang diperlukan dalam memberikan pelayanandiperlukan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.kesehatan kepada masyarakat. Diperlukan dua
variable, untuk maksud tersebut :Diperlukan dua variable, untuk maksud tersebut : (1).
Jumlah pasien keluar dalam satu tahun(1). Jumlah pasien keluar dalam satu tahun (2).
Rata-rata lama dirawat di Rumah Sakit (RLD)(2). Rata-rata lama dirawat di Rumah Sakit
(RLD) Jumlah TT direncanakan = Jumlah Pasien Keluar x RLD Jumlah Hari (365)
18. 18. Lanjutan …..  Jumlah TT yang diperoleh dari formula tersebutJumlah TT yang
diperoleh dari formula tersebut disebutdisebut “Kapasitas TT Kritis”“Kapasitas TT
Kritis” yang merupakan jumlahyang merupakan jumlah TT yang diperlukan dengan
penggunaan TT – APTTT yang diperlukan dengan penggunaan TT – APT (BOR)
100%(BOR) 100%  APT (BOR) 100% tentu saja tidak diinginkan karenaAPT (BOR)
100% tentu saja tidak diinginkan karena ada tempat tidur kosong yang harus
dicadangkanada tempat tidur kosong yang harus dicadangkan untuk kasus emergency
(gawat). Pada umumnya dapatuntuk kasus emergency (gawat). Pada umumnya dapat
disepakati 20% TT untuk maksud tersebut.disepakati 20% TT untuk maksud tersebut. 
Dengan demikian formula diatas menjadi sbb :Dengan demikian formula diatas menjadi
sbb : Jumlah TTJumlah TT == Jumlah Pasien Keluar x RLDJumlah Pasien Keluar x RLD
(1 - 0.2) x Jumlah Hari (365)(1 - 0.2) x Jumlah Hari (365) • Dimana angka 80% (1 - 0.2)
adalah target penggunaanDimana angka 80% (1 - 0.2) adalah target penggunaan TTTT •
Cara menghitung kebutuhan TT dapat mempergunakanCara menghitung kebutuhan TT
dapat mempergunakan formula tersebut untuk setiap bagian/perawatan.formula tersebut
untuk setiap bagian/perawatan.
19. 19. INDIKATOR TERSEBUT DIBAWAH INI ADALAH PENILAIAN TERHADAP : •
CAKUPAN PELAYANAN;CAKUPAN PELAYANAN; • MUTU PELAYANAN
DANMUTU PELAYANAN DAN • EFISIENSI PELAYANANEFISIENSI
PELAYANAN
20. 20. Lanjutan …………. 1.1. Angka (Prosentase) Penggunaan Tempat Tidur – APTAngka
(Prosentase) Penggunaan Tempat Tidur – APT (BOR) Rumus yang digunakan :(BOR)
Rumus yang digunakan : • Indikator ini punya Internasional StandarIndikator ini punya
Internasional Standar (WHO), dengan kisaran antara : 80% - 90%(WHO), dengan kisaran
antara : 80% - 90% • Sedangkan untuk Indonesia kisarannya antara :Sedangkan untuk
Indonesia kisarannya antara : 70% - 80%70% - 80% APT (BOR) = Jumlah Hari
Perawatan x 100% Jumlah Hari (365) x TT
21. 21. Lanjutan ……….. 2.2. Rata-rata Lama Dirawat – RLD (Av.Rata-rata Lama Dirawat –
RLD (Av. Length ofLength of Stay – ALOS) Rumus yang digunakan :Stay – ALOS)
Rumus yang digunakan :  Indikator ini tidak punya Internasional Standar,Indikator ini
tidak punya Internasional Standar, akan tetapi disarankan agar RLD diusahakanakan
tetapi disarankan agar RLD diusahakan serendah mungkin tanpa pengaruhi
kualitasserendah mungkin tanpa pengaruhi kualitas pelayanan, kisaran antara : 6 – 9 hari
(umum)pelayanan, kisaran antara : 6 – 9 hari (umum) dan khusus 3 – 5 hari.dan khusus 3
– 5 hari. Rata-rata lama dirawat = Jumlah Hari Perawatan / Lama Dirawat (RLD –
Av.LOS) Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
22. 22. Lanjutan ………….. 3.3. Frekuensi penggunaan TT – FPT (The BedFrekuensi
penggunaan TT – FPT (The Bed Turnover – BTO) Rumus yang digunakan :Turnover –
BTO) Rumus yang digunakan : • Indikator inipun tidak punya Internasional Standar,
akanIndikator inipun tidak punya Internasional Standar, akan tetapi dianjurkan agar FPT
(BTO) diusahakan setinggitetapi dianjurkan agar FPT (BTO) diusahakan setinggi
mungkin, dengan kisaran 40 – 50 kali pasien dilayanimungkin, dengan kisaran 40 – 50
kali pasien dilayani satu TT dalam suatu periode.satu TT dalam suatu periode. • Makin
tinggi indikator tersebut menunjukkan makin baikMakin tinggi indikator tersebut
menunjukkan makin baik dalam pengelolaan rumah sakit, dimana banyak pasiendalam
pengelolaan rumah sakit, dimana banyak pasien yang dilayani.yang dilayani. • Namun
demikian tidak berarti bahwa FPT (BTO) bolehNamun demikian tidak berarti bahwa FPT
(BTO) boleh sangat tinggi, karena hal tersebut akan mempengaruhisangat tinggi, karena
hal tersebut akan mempengaruhi kualitas pelayanan.kualitas pelayanan. FPT (BTO) =
Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati) Jumlah TT
23. 23. Lanjutan ………. 4.4. Lamanya TT kosong – LTK (The Turnover Interval –Lamanya
TT kosong – LTK (The Turnover Interval – TOI) Rumus yang digunakan :TOI) Rumus
yang digunakan : • Indikator ini menunjukkan lamanya tempat tidur tidakIndikator ini
menunjukkan lamanya tempat tidur tidak ditempati (kosong) sejak pasien keluar sampai
ditempatiditempati (kosong) sejak pasien keluar sampai ditempati kembali oleh pasien
berikutnya.kembali oleh pasien berikutnya. • Indikator inipun tidak punya Internasional
Standar, akanIndikator inipun tidak punya Internasional Standar, akan tetapi dianjurkan
hendaknya indikator ini sependek mungkintetapi dianjurkan hendaknya indikator ini
sependek mungkin yaitu dengan kisaran antara : 2 – 4 hariyaitu dengan kisaran antara : 2
– 4 hari LTK (TOI) = (365 x TT) x (1 – BOR/100) Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati)
LTK (TOI) = Jumlah Hari Perawatan (max) – Hari Perawatan Jumlah Pasien Keluar
(hidup + mati)
24. 24. Lanjutan ……….. 5.5. Angka Kematian Kasar (AKK) & Angka Kematian Netto
(AKN)Angka Kematian Kasar (AKK) & Angka Kematian Netto (AKN) (Gross Death
Rate - GDR & Net Death Rate – NDR)(Gross Death Rate - GDR & Net Death Rate –
NDR) Rumus yangRumus yang digunakan :digunakan : – Indikator ini tidak punya
Internasional Standar, namunIndikator ini tidak punya Internasional Standar, namun
demikian diharapkan indikator tersebut hendaknya serendahdemikian diharapkan
indikator tersebut hendaknya serendah mungkin, karena indikator ini menunjukkan
kualitas (mutu)mungkin, karena indikator ini menunjukkan kualitas (mutu) pelayanan di
rumah sakit yang bersangkutan.pelayanan di rumah sakit yang bersangkutan. – Nilai
GDR dianggap masih ditolerir adalah kurang atau samaNilai GDR dianggap masih
ditolerir adalah kurang atau sama dengan 45 per 1000 penderita keluar.dengan 45 per
1000 penderita keluar. – Nilai NDR dianggap baik jika tidak lebih dari 25 per 1000Nilai
NDR dianggap baik jika tidak lebih dari 25 per 1000 penderita keluar.penderita keluar.
AKK (GDR) = Jumlah Seluruh Pasien Mati x 1000 Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati)
AKN (NDR) = Jumlah Pasien Mati ≥ 48 jam x 1000 Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati)
25. 25. Lanjutan ………… 6.6.Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hariRata-rata Kunjungan
Poliklinik per hari Indikator ini menunjukkan tingkat pemanfaatan poliklinikIndikator ini
menunjukkan tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Selain itu dapat memberikan
gambaranrumah sakit. Selain itu dapat memberikan gambaran cakupan pelayanan dari
suatu rumah sakit, bilacakupan pelayanan dari suatu rumah sakit, bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk di wilayah kerjadibandingkan dengan jumlah penduduk di
wilayah kerja rumah sakit. Rumus yang digunakan :rumah sakit. Rumus yang digunakan :
• Mengingat sulitnya menghitung hari buka klinik, maka dalamMengingat sulitnya
menghitung hari buka klinik, maka dalam perhitungan indicator ini selalu digunakan
angka 250 hari dalamperhitungan indicator ini selalu digunakan angka 250 hari dalam
satu tahun. Angka tersebut sudah diperhitungkan dengansatu tahun. Angka tersebut sudah
diperhitungkan dengan pengurangan jumlah hari libur dalam satu tahun atau periode
lainpengurangan jumlah hari libur dalam satu tahun atau periode lain yang di
tetapkan.yang di tetapkan. • Khusus untuk masing-masing poliklinik spesialis,
dianjurkanKhusus untuk masing-masing poliklinik spesialis, dianjurkan Rata-2
Kunjungan = Jumlah Seluruh Kunj. Poli Jumlah Hari Buka Klinik Rata-2 Kunj. Baru =
Jumlah Seluruh Kunj. Baru Poli Jumlah Hari Buka Klinik
26. 26. No Indikator 1 BOR 2 AVLOS 3 TOI 4 BTO 5 NDR 6 GDR Skala Ideal Depkes RI
60 – 85 % 6 – 9 Hari 1 – 3 Hari 40 – 50 Kali < 0,025 % < 0,045 % Indikator Pelayanan
RS
27. 27. 28
28. 28. 29
29. 29. 02/28/15 30
30. 30. 02/28/15 PJMA : soedarto soepangat, drs, mars 31
31. 31. 02/28/15 PJMA : soedarto soepangat, drs, mars 32
32. 32. Terima kasih…..

Recommended


PowerPoint: From Outline to Presentation

Online Course - LinkedIn Learning


Learning to Teach Online

Online Course - LinkedIn Learning


Elearning Techniques: Visual Design

Online Course - LinkedIn Learning


Spm rs

Joni Iswanto

OPENING RAKER 2016

anita sriwaty

Opening raker 2016

anita sriwaty


Program diet 13 hari

anita sriwaty

5000 toefl words

anita sriwaty


Panduan gizi

anita sriwaty

Biokimia metabolismekarbohidrat

anita sriwaty

 English
 Español
 Português
 Français
 Deutsch

 About
 Dev & API
 Blog
 Terms
 Privacy
 Copyright
 Support





LinkedIn Corporation © 2018

Anda mungkin juga menyukai