Disuatu desa yang dekat dengan sungai yaitu desa keramat, di daerah

martapura hiduplah masyarakat desa dengan keadaan kurang mampu ada 2

keluarga yang anaknya mengalami gizi buruk. Yang pertama di rumah yang
paling dekat dengan sungai ada sebuah keluarga. Ada Anak satu-satunya dari Tn
Bayu yang bekerja sebagai buruh bangunan dan istrinya Sarmila menderita gizi
buruk jenis kwarshiokor. Tak jauh dari rumah bapak Bayu, yaitu 2 rumah
sebelum rumah bapak Bayu ada Seorang Janda, ibu Rusmila yang bekerja sebagai
buruh cuci. Anak dari ibu Rusmila menderita gizi buruk jenis marasmus. Kedua
anak yang menderita gizi buruk ini tidak mendapat perhatian khusus untuk jenis
makanan yang dikonsumsi, orang tua dari ke dua anak ini hanya memberikan
makanan seadanya yang bisa mereka beli dengan penghasilan yang mereka
dapatkan untuk memenuhi kebutuhan, namun mereka tidak memperhatikan
kandungan gizi dari makanan yang mereka konsumsi selama ini dikarenakan
mereka juga kurang mengetahui tentang makanan yang bergizi baik sesuai
kebutuhan tumbuh kembang anaknya. Disuatu pagi yang cerah di saat para ibu-
ibu bertemu di pinggir sungai untuk mandi dan mencuci baju di atas lanting....

Sarmila : eh bu Rusmila, kamu nih mau ngapain ini ke sungai pagi-pagi

begini
Rusmila : ya terserah saya, saya mau ngapain ke sungai, ini kan tempat
umum juga
Sarmila : ini loh coba liat anaknya liat kurus tapi perutnya besar buncit,
kurus banget. Masih cantik anak saya, masih berisi.
Rusmila : Anak ibu itu loh juga anaknya ibu diliat rambutnya tipis
banget, perutnya gede, trus kakinya bengkak lagi, bilangin
anak saya
Kiki : maaaa, mamammmm.....
Rusmila : Iya, naaak.... sebentar ibu selesaikan cucian dulu.
Sarmila : nak habis ini kita pulang makanya biar nggak kurus kayak
kiki
Sumi : iya mak
 Setelah ibu mereka selesai dengan pekerjaan mencuci dan memandikan
anaknya mereka pulang dan memberikan makanan seadanya ke anaknya.
Dirumanya ibu sarmila menyiapkan sarapan sedangkan suaminya sedang
menyiapkan peralatan untuk pergi bekerja dan anaknya asik bermain didepan
rumah.

Bayu : ma, sudahkah ini sarapan, bapak sudah mau berangkat kerja
Sarmila : iya pak, sebentar lagi, itu anakmu kemana? Main depan
rumah lagi kah
Bayu : cepat itu kasian anak sudah kelaparan
Sarmila : iya ini sudah selesai ( sambil membawa makan ke meja, dan
memanggil anaknya yang asik bermain didepan rumah)
Sumiiiiiii......ini ayo makan dulu nak ini ikan asin
kesukaannya kamu
Sumi : iya mak

Saat keluarga bapak bayu sedang menikmati makanannya dirumah,

keluarga ibu Rusmila juga hendak sarapan...

Rusmila : nak ini makan dulu

Kiki : iya mak, kiki mau makan lauk yang lain mak
Rusmila : nak ini mama cuman bisa beli ini sekarang, ini dimakan ya
biar cepat besar

Sementara itu para perawat dan kepala puskesmas pergi ke desa keramat
untuk melakukan penyuluhan tentang permasalahan gizi buruk berdasarkan
laporan dari kepala desa. Sembari berjalan menuju rumah kepala desa......
Perawat 1 : pak, rumah kepala desanya dimana ya?
Kepala puskesmas : ini didepan belokan sana kita kekiri terus lurus habis itu
katanya ada rumah cat biru muda
Perawat Ayu : oh iya pak, kalau diperhatikan ini sepertinya warga disini
banyak yang mempergunakan air sungai untuk kebutuhan
sehari-hari
Perawat 1 : iya itu terlihat sekali banyak yang pergi ke lanting
Kepala puskesmas : memang iya warga disini banyak yang menggunakan air
sungai untuk kebutuhan sehari-hari karena susah untuk
mengubah kebudayaan mereka, nah itu rumah kepala desanya
sudah terlihat

Sesampainya dirumah kepala desa

Kepala Puskesmas : Assalamualaikum.... asalamualaikum.....kepala desa...(

mengetuk pintu)....bapak meta....bapak meta
Kepala desa : (membuka pintu) iya pak silahkan masuk, silahkan duduk,
saya tadi lagi di kamar mandi
Kepala desa : ini pak perkenalkan perawat Santi dan perawat Ayu, nah pak
kedatangan kami kemari untuk melkukan pendidikan
kesehatan kepada masyaraka di desa ini sesuai dengan
laporan dari bapak kepala desa kemarin
Kepala desa : oh iya pak, jadi begini di desa ini ada dua orang anak yang
sepertinya mengalami gangguan kesehatan, yang satu
badannya terlihat bengkak sedangkan yang satunya terlihat
kurus tetapi perutnya terlihat besar sekali
Perawat Rustiana : oh iya pak bisa mengantarkan kami untuk melihat keluarga
tersebut
Kepala desa : iya pak bisa silahkan ikuti saya
Perawat Ayu : baik pak, begini pak kami juga akan melakukan pendidikan
tentang gizi yang baik kepada masyarakat di daerah ini.
Kepala Desa : iya bagus sekali saya sangat mendukung dan sangat
berterimakasih jika adek – adek perawat mau mengadakan
kegiatan tersebut, kalo begitu mari kita berangkat.
 Perawat pun mendatangi rumah penduduk yang memiliki gangguan
kesehatan gizi. Setelah sampai di rumah pasien tersebut, perawat melakukan
pengkajian perawat Rustiana mengkaji pasien dengan marasmus dan perawat Ayu
mengkaji kwarsiorkor.

Perawat Rustiana : selamat siang ibu perkenalkan saya peawat santi saya perawat
baru yang berdinas di puskesmas keramat, ibu namanya siapa
ibu?
Sarmila : iya ibu nama saya Sarmila, biasanya dipanggil mila
Perawat Rustiana : iya ibu tujuan saya kesini yaitu saya ingin berbincang –
bincang dengan ibu tentang keadaan anak ibu katanya
anaknya lagi sakit ya ibu, jadi waktunya selama 15 menit,
nanti saya juga menannyakan makanan apasaja yang biasa
ibu berikan kepada anak ibu, apakah ibu bersedia?
Sarmila : iya ibu saya bersedia, saya juga merasa anak saya terlihat
mukanya terlihat bulat, perutnya buncit dan juga kakinya
bengkak tidak sama dengan anak – anak seusianya.
Perawat Rustiana : ibu anaknya mana, bisa saya bertemu anaknya untuk melihat
kedaanya anak ibu
Sarmila : iya bisa saja bu, tunggu sebentar ya saya panggil kan anak
saya, Sumiiiiii... sini nak
Sumi : iya mak (menghampiri sang ibu)
Sarmila : ini ada tante dari puskesmas yang mau ketemu sumi, ayo
kenalan dulu sama tantenya
Perawat Ayu : apakah sudah lama bu kondisinya seperti ini?
Sarmila : iya, sudah lama tapi saya kira dia ini cuman kurang nafsu
makan, makannya dia terlihat kurus begitu.
Perawat Ayu : gimana bu dengan makanan yang di konsumsi?
Sarmila : Saya cuman bisa berikan makanan seadanya sesuai
kecukupan penghasilan suami saya, jadi biasanya cuman
makan nasi dengan ikan asin, terkadang saya cuman berikan
 ubi untuk makan. Kalau sudah sangat lapar baru dia minta
makan.
Perawat Rustiana : apakah makannya teratur bu 3x sehari?
Sarmila : Iya, makannya 3x sehari tapi waktunya tidak tentu, anak saya
kalau sudah sangat lapar baru meminta makan, karena dia
keasikan bermain.
Perawat Rustiana : nanti anaknya dibawa ke puskesmas ya bu
Sarmila : iya bu besok pagi saya bawa ke puskesmas

Setelah melakukan pengkajian pada keluarga sarmila para perawat juga

melakukan pengkajian pada keluarga rusmila, dari hasil pengkajian didapatkan
hasil bahwa anak mereka mengalami gizi buruk dan menyarankan untuk
membawa anaknya kepuskesmas.

Perawat Rustiana : apakah sudah lama bu kondisinya seperti ini?

Rusmila : iya, sudah lama tapi saya kira dia ini cuman kurang nafsu
makan, makannya dia terlihat kurus begitu.
Perawat Rustiana : gimana bu dengan makanan yang di konsumsi?
Rusmila : Saya cuman bisa berikan makanan seadanya sesuai
kecukupan penghasilan saya, jadi biasanya cuman makan
nasi dengan ikan asin, terkadang saya cuman berikan ubi
untuk makan. Kalau sudah sangat lapar baru minta makan
Perawat Ayu : apakah makannya teratur bu 3x sehari?
Rusmila : Iya, makannya 3x sehari tapi waktunya tidak tentu, anak saya
kalau sudah sangat lapar baru meminta makan, karena dia
keasikan bermain.
Perawat Ayu : nanti anaknya dibawa ke puskesmas ya bu
Rusmila : iya bu, besok saya bawa ke puskesmas

Perawat pun berinisiatif melalukan pendidikan kesehatan tentang gizi yang

seimbang kepada masyarakat desa keramat. Setelah perawat melakukan analisis
masalah kesehatan tentang masalah gizi dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada warga desa keramat, warga mengerti tentang pentingnya gizi seimbang
maka itu bisa memenuhi gizi yang berguna bagi tumbuh kembang anak mereka.
Warga desa tersebut mulai memperhatikan kebutuhan makanan yang sesuai bagi
kecukupan gizi anak mereka agar bisa kembali sehat dengan gizi yang terpenuhi
dari makanan yang dikonsumsi.