pada kondisi medis berupa pembengkakan jaringan lunak. Pembengkakan ini dapat terjadi
sebagai akibat dari akumulasi cairan yang berlebihan di dalam jaringan lunak tubuh seperti di
bawah kulit.
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N . Protein
sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk membangun struktur
tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber energi bila terjadi defisiensi
Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap
oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein biasanya tidak
melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh
setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti
oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan
mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada
pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal
masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa
penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia
dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran
darah ke rahim.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi esensial
(primer) dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer adalah yang terjadi pada sebagian besar kasus hipertensi (sekitar 95%) dan
penyebab dari jenis ini belum bisa diketahui dengan jelas. Sedangkan hipertensi sekunder
adalah tipe yang jarang terjadi (sekitar 5%), dan penyebab dari tipe ini adalah kondisi medis
lain seperti ginjal, arteri, jantung, obesitas, dan obat-obatan tertentu.
Demikianlah informasi kesehatan mengenai pengertian hipertensi atau tekanan darah tinggi,
semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat.
Kesehatan
Kecantikan
Fashion
Hipertensi autau tekanan darah tinggi yang dialami oleh ibu hamil sangatlah membahayakan
bagi kesehatan ibu ataupun janin dalam kandungan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
biasanya dipicu karena darah yang dipompa oleh jantung mengalami peningkatan tekanan
yang akan menyebabkan kerusakan dinding arteri di pembuluh darah. Biasanya hipertensi
yang terjadi pada ibu hamil ketika usia telah menginjak 20 tahun sampai di atas 40 tahun.
Berkaitan dengan hipertensi dalam kehamilan, terdapat jenis hipertensi yang sangat
berbahaya pada kehamilan adalah Preeklampsia atau yang sering disebut dengan keracunan
kehamilan. Preeklampsia adalah sebuah penyakit yang timbul dengan disertai tanda-tanda
hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.
Hipertensi kehamilan ini disebabkan oleh dua hal di antaranya hipertensi essensial atau
hipertensi prime, dimana bukan kerena disebabkan oleh adanya gangguan jantung atau ginjal,
melainkan karena disebabkan oleh polah hidup yang tidak sehat.
Pola hidup yang tidak sehat yang sering dilakukan oleh ibu hamil adalah mengalami stress,
mengonsumsi garam berlebihan, merokok, kebiasaan minum alkohol dan kefein. Semua itu
sangatlah dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat menimbulkan banyak
resiko kesehatan yang dapat mengganggu kondisi ibu dan janin dalam kandungan.
Selain itu juga bisa disebabkan karena pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi
makanan yang berlemak dan mengandung zat-zat berbahaya seperti pemanis buatan, pewarna
makan dan lain sebagainya. Jenis makanan yang seperti itu dapat menimbulkan lemak dan
menyebabkan kelebihan berat badan.
Bukan hanya itu saja, kebiasaan tersebut juga bisa menyebabkan terjadiinya konsentrasi
protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter yang artinya air kencing ibu penderita
sangat sedikit sekali dan gangguan ini sampai sekarang belum diketahui cara penanganannya.