Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang Diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak menyadari
berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut mereka menderita penyakit tersebut.
mata tidak normal atau lebih tinggi dari pada normal yang
(Sidarta Ilyas)
Wurtzbacher)
Keterangan :
II. Prevalensi
- Glaukoma Primer : glaukoma yang tidak disebabkan oleh
produksi dan pegeluaran (aliran) Aqueous Humor di bilik mata depan. Peningaktan
TIO akan menekan aliran darah ke syaraf optik dan retina sehingga dapat
kerusakan jaringan yang dimulai dari perifer menuju ke fovea sentralis. Hal ini
menyebabkan penurunan lapang pandang yang dimulai dari derah nasal atas dan
mata, yaitu:
Aqueous humor dibentuk oleh proseus siliaris, dimana Perkembangan glaucomatous optic neuropati merupakan hasil dari
masing-masing proseus ini disusun oleh epitel lapis ganda, berbagai variasi faktor, baik intrinsic maupun ekstrinsik.
dihasilkan 2-2,5mL/menit, mengalir dari kamera okuli posterior, Kenaikan TIO memegang peranan utama terhadap perkembangan
lalu melalui pupil mengalir ke kamera okuli anterior. Sebagian glaucomatous optic neuropati.
besar akan keluar melalui system vena, yang terdiri dari jaringan
trabekulum, juxta kanalikuler, kanal Schlemn dan selanjutnya Aqueous Humor adalah:
melalui saluran pengumpul (Collector channel). Aliran aqueous The fluid produced in the eye and filling the spaces
humor akan melewati jaringan trabekulum sekitar 90%. Sebagian (anterior and posterior) in front of the lens and its
kecil akan melalui struktur lain pada segmen anterior hingga attachments. (Dorland's Medical Dictionary for Health
melalui sclera yang intak atau saraf maupun pembuluh darah yang The clear, watery fluid circulating in the chamber of the
memasukinya. Jalur ini disebut juga dengan jalur uveosklera (10- eye between the cornea and the lens. ( The American
5. Mentransportasikan imunoglobulin
a. Patofisiologi Glaukoma Secara Keseluruhan
Aqueous Humor Diproduksi oleh epitel badan silia (kelenjar di intraokular (TIO). Tekanan ini berkaitan dengan aliran
belakang iris) à masuk ke bilik posterior melewati bagian antara cairan mata (aqueous humor). Gangguan pada aliran dapat
iris dan lensa à masuk ke pupil à bilik anterior àjaringan disebabkan oleh :
trabekular meshwork à filtrasi melalui kanal Schlemm à masuk 1. produksi cairan mata yang berlebih
Keterangan : kanal Schlemm membentuk sudut antara iris dan yaitu trabecular meshwork, sudut yang terbentuk
laju alir (produksi) normal : 2-2,5 mL/menit 3. Sebagian orang yang menderita glaukoma namun masih
laju clearance normal : 1-4 mL/ menit/ mmHg penyebab dari tipe glaukoma semacam ini diperkirakan
Tekanan intraokular normal: 10-21 mmHg adanya hubungan dengan kekurangan sirkulasi darah di
Peningkatan Tekanan Intraokular (TIO) lebih sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia,
Terjadi ketika jumlah aliran aqueous humor yang masuk glaukoma dapat terjadi pada usia berapa saja. Risiko
dan yang keluar tidak seimbang untuk menderita glaukoma diantaranya adalah riwayat
Aliran aqueous humor yang masuk ditingkatkan oleh: penyakit glaukoma di dalam keluarga (faktor
Dan diturunkan oleh: melihat jauh (penderita myopia), luka mata, tekanan
berdekatan.
terbuka.
Saat ini :
iskemia,
3. Eksitotoksisitas,
4. Reaksi autoimun,
kerusakan, namun saat ini diakui bahwa TIO hanya salah satu dari
glaukoma).
b. Patofisiologi dari Open-Angle Glaucoma
Nilai TIO yang buruk merupakan salah satu cara
Tidak memiliki gejala pada awal terjadi (asimptomatik)
prediksi pada pasien yang memiliki penglihatan yang buruk, resiko
sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan
kerugian bidang penglihatan jelas meningkat dengan peningkatan
penglihatan terpengaruh secara permanen.
TIO dalam jangkauan apapun. Bahkan studi terbaru menunjukkan
mengurangi resiko perkembangan glaukoma atau bahkan dapat (kebutaan), dalam hitungan jam s/d hari.
mencegah timbulnya glaukoma awal pada pasien penyakit mata Dapat disebabkan oleh:
Mekanisme pada TIO tingkat tertentu meningkatkan Sumbatan pada pupil à iris dan lensa
kerentanan mata terhadap kerusakan saraf yang masih bergesekan à sumbatan aliran aqueous dari
kontroversial. Beberapa mekanisme memungkinkan untuk pupil ke ruang anterior à pergeseran iris,
dilakukannya operasi data spektrum kombinasi untuk yang memblok trabecular meshwork
menghasilkan kematian sel ganglion retina dan akson mereka pada Abnormalitas (Plateau iris) à pergeseran iris
glaukoma. Tekanan sensitif astrosit dan sel-sel lainnya dalam disk Closed-angle glaucoma (CAG) terjadi karena penyumbatan pada
optic yang mendukung matriks dapat menghasilkan perubahan dan trabecular meshwork oleh iris perifer. Penyumbatan ini dapat
remodeling disk, mengakibatkan kematian aksonal. Teori terjadi secara sebagian atau pun menyeluruh, di mana terjadi
vasogenik menunjukkan bahwa kerusakan saraf mata merupakan secara berselang, sehingga tekanan intraocular (TIO) terjadi
hasil dari aliran darah yang tidak cukup untuk retina sekunder perubahan tajam antara tekanan normal (tanpa gejala), dan
dengan tekanan perfusi yang diperlukan dalam mata, disregulasi tekanan tinggi (dengan gejala akut CAG). Tekanan intraokular
perfusi, atau kelainan dinding pembuluh, dan hasil dalam akan normal pada serangan CAG, kecuali pada penderita open-
degenerasi serat aksonal retina. Teori lain menunjukkan bahwa angle glaukoma (POAG) dan closed-angle glaukoma secara
TIO dapat mengganggu aliran axoplasmal pada disk optik. beriringan atau sumbatan stabil (irreversible ) yang semakin
Saat ini, glaukoma terfokus pada mekanisme apoptosis besar seiring dengan waktu pada mata narrow-angle.
sel ganglion retina dan peranan kelebihan glutamat serta oksida Penderita closed-angle glaucoma, disebabkan oleh
nitrat yang ditemukan pada pasien glaukoma telah memperluas turunan genetik yang mempunyai ruangan anterior yang dangkal,
fokus penelitian terapi obat untuk mengevaluasi agen yang yang menyebabkan terjadinya sudut sempit antara kornea dan
bertindak sebagai neuroprotektan. Agen tersebut mungkin sangat iris atau tegangan kontak antara iris dan lensa (sumbatan pada
berguna pada pasien dengan tekanan normal glaukoma, pupil). Pengujian lain melibatkan peningkatan tekanan intraokular
diantaranya tekanan faktor independen yang memiliki peran yang diinduksi oleh angle-closure, yang menghasilkan sudut
relatif besar dalam perkembangan penyakit. Agen ini akan sempit melalui midriasis (tes midriasis).
menargetkan faktor resiko dan mekanisme patofisiologi yang Closed-angle glaucoma, dibagi menjadi 2 bagian yaitu
mendasari penyakit selain TIO. closed-angle glaucoma dengan sumbatan pada pupil dan tanpa
c. Patofisiologi closed-angle glaucoma sumbatan pupil. Closed-angle glaucoma dengan sumbatan pada
Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara pupil terjadi akibat iris dan lensa saling bergesekan,
anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menyebabkan sumbatan pada aliran aqueous dari pupil ke ruang
menempel ke jaringan trabekular dan menghambat anterior, sehingga terjadi pergeseran iris, yang memblok
aqueous humor mengalir ke saluran schlemm. trabecular meshwork. Pada umumnya terjadi pada saat pupil
membentuk endapan pada kedua tipe glukoma. Sedangkan obat (synechiae) permanen.
yang menginduksi miosis dapat menghasilkan sumbatan pupil. Salah satu tipe closed-angle glaucoma, dikenal sebagai
Genetik
meshwork
autoimun, dll
Genetik
iris
aqueous humor, yang terjadi antara bagian iris dan trabecular Glaukoma kongenital merupakan gangguan glaukoma
meshwork pada mata. Dengan adanya sumbatan, terjadi gangguan dimana tekanan intraokular meningkat sebagai akibat dari
aliran aqueous humor, padahal tubuh tetap menghasilkan cairan abnormalitas dari perkembangan struktur okular dari infant. Hal
aqueous humor sehingga tekanan intraokular (IOP) akan ini mungkin terjadi berkaitan dengan abnormalitas-abnormalitas
meningkat. Nilai IOP yang terlalu tinggi (>40mmHg) dapat atau anomali lain yang mungkin terjadi seperti homocystinuria dan
menyebabkan kerusakkan pada saraf mata. Tekanan yang lebih syndrom Marfan.
dimulai dari hitungan jam sampai hari. Kontak antara iris dan Gejala
GSL berkembang GSL berkembang dengan pelan dan biasanya glaukoma variasi dapat mencapai 30 mmHg.
Tonometer aplanasi Goldman merupakan instrumen yang
asimptomatik sampai onset kehilangan jarak pandang.
paling luas digunakan.
2. Glaukoma Sudut Sempit
b. Gonioskopi
Mengalami simptom prodromal intermittent (Seperti: pandangan Pada pemeriksaan gonioskopi, dapat dilihat struktur
kabur dengan halos di sekitar cahaya dan sakit kepala). sudut bilik mata depan. Lebar sudut bilik mata depan
Tahap akut memiliki gejala: dapat diperkirakan dengan pencahayaan bilik mata
- Kornea berawan depan. Apabila keseluruhan trabecular meshwork,
- Edematous scleral spur dan prosesus siliaris dapat terlihat, sudut
- Nyeri pada ocular dinyatakan terbuka. Apabila hanya Schwalbe’s line atau
- Mual sebagian kecil dari trabecular meshwork yang dapat
- Muntah nyeri abdominal terlihat, dinyatakan sudut sempit. Apabila Schwalbe’s
- diaforesis line tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup.
c. Pemeriksaan Diskus Optikus
Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian
V. DIAGNOSIS
tengahnya (depresi sentral). Atrofi optikus akibat
Diagnosa Glaukoma
glaukoma menimbulkan kelainan-kelainan diskus khas
a. Pengukuran tekanan intra okular (TIO)
yang terutama ditandai oleh pembesaran cawan diskus
Rentang tekanan intraokular normal adalah 10-21
optikus dan pemucatan diskus di daerah cawan. Selain
mmHg. Pada usia lanjut, rerata tekanan intraokularnya
itu, dapat pula disertai pembesaran konsentrik cawan
lebih tinggi sehingga batas atasnya adalah 24 mmHg.
optik atau pencekungan (cupping) superior dan inferior
Tekanan bola mata untuk satu mata tak selalu tetap,
dan disertai pembentukan takik ( notching) fokal di tepi
tetapi dapat dipengaruhi seperti pada saat bernapas
diskus optikus. Kedalaman cawan optik juga meningkat
mengalami fluktuasi 1-2 mmHg dan pada jam 5-7 pagi
karena lamina kribrosa tergeser ke belakang dan
paling tinggi, siang hari menurun, malam hari naik lagi.
terjadi pergeseran pembuluh darah di retina ke arah
Hal ini dinamakan variasi diurnal dengan fluktuasi 3
hidung. Hasil akhirnya adalah cekungan bean-pot, yang
mmHg. Pada glaukoma sudut terbuka primer, 32-50%
tidak memperlihatkan jaringan saraf di bagian tepinya.
individu yang terkena akan memperlihatkan tekanan
Pada penilaian glaukoma, rasio cawan-diskus adalah cara
intraokular yang normal saat pertama kali diperiksa.
yang berguna untuk mencatat ukuran diskus optikus.
Sebaliknya, peningkatan tekanan intraokular semata
Apabila terdapat kehilangan lapangan pandang atau
tidak selalu diartikan bahwa pasien mengedap glaukoma
peningkatan tekanan intraokuli, rasio cawan-diskus lebih
sudut terbuka primer; untuk menegakkan diagnosis
dari 0,5 atau terdapat asimetri yang bermakna antara
diperlukan bukti-bukti lain seperti adanya diskus
kedua mata sangat diindikasikan adanya atrofi
optikus glaukomatosa atau kelainan lapangan pandang.
glaukomatosa.
Apabila tekanan intraokular terus-menerus meninggi
pandang cenderung berawal di perifer nasal sebagai Glaukoma lebih sering terjadi pada umur di atas 40 tahun.
konstriksi isopter. Selanjutnya, mungkin terdapat Beberapa faktor resiko lainnya untuk terjadi glaukoma, antara
derajat sentral baru terpengaruh pada stadium lanjut TIO yang tinggi
penyakit. Pada stadium akhir, ketajaman penglihatan Tekanan bola mata diatas 21 mmHg beresiko tinggi terkena glaukoma.
sentral mungkin normal tetapi hanya 5 derajat lapangan Meskipun untuk sebagian individu, tekanan bola mata yang lebih rendah
pandang (Salmon, 2009). Alat-alat yang dapat digunakan sudah dapat merusak saraf optik. Untuk mengukur tekanan bola mata dapat
untuk melakukan pemeriksaan lapanganpandang pada dilakukan dirumah sakit mata atau pada dokter spesialis mata.
glaukoma adalah automated perimeter (misalnya Genetik (faktor keturunan), riwayat glaukoma dalam
Friedmann field analyzer, dan layar tangent. Untuk glaukoma jenis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma
Normal Glaukoma
mempunyai resiko 6 kali lebih besar untuk terkena glaukoma.Resiko terbesar
adalah kakak adik kemudian hubungan orang tua dan anak-anak. Glaukoma
glaukoma mencapai 50%. kenaikan tekanan intraokular yang menjadi faktor utama
Kecenderungan orang kulit hitam terserang glaukoma sering dikaitkan dengan sindrom praglaukoma.
orang kulit putih, dan enam kali lebih besar untuk VII. Penanganan non Farmakologi
menderita kebutaan permanen akibat glaukoma. Orang Terapi nonfarmakologi untuk glaukoma meliputi terapi laser dan
Pemakai steroid secara rutin misalnya pemakai obat tetes mata yang Penggunaan laser untuk menimbulkan luka bakar pada
mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler jalinan trabekular, untuk memperbaiki aliran keluar akueous. Pada
untuk penderita asthma, obat steroid untuk radang sendi, dan pemakai awalnya terapi ini efektif, namun tekanan intraokular secara
obat secara rutin lainnya juga bisa meningkatkan resiko Anda perlahan kembali meningkat. Tindakan laser akan menurunkan
terkena glaukoma. tekanan pada 80% pasien dengan glaukoma sudut terbuka.
Resiko glaukoma bertambah tinggi dengan bertambahnya usia. Terdapat 2 Digunakan untuk terapi glaukoma sudut tertutup.
% dari populasi usia 40 tahun yang terkena glaukoma. Angka ini akan Teknik yang digunakan dalam laser ini adalah menciptakan lubang
bertambah dengan bertambahnya usia. Glaukoma kronis jarang di iris untuk memecahkan blokade pupil (penyebab utama
terjadi sebelum usia 40 tahun. Resiko terkena glaukoma glaukoma sudut tertutup). Jika tidak ada laser iridotomi, dapat
hampir meningkat dua kali setiap 10 tahun setelah usia 50 pula digunakan laser argon (European Glaucoma Society [EGS],
usia lanjut.
Bila Anda mengidap diabetes, maka risiko Anda terkena 3. Laser iridoplasti
glaukoma tiga kali lebih besar dibandingkan mereka yang Digunakan untuk terapi glaukoma sudut tertutup. Laser
tidak mengidap diabetes. Adanya riwayat tekanan darah ini digunakan ketika setelah terapi dengan laser iridotomi, sudut
tinggi atau penyakit jantung juga dapat meningkatkan resiko. antara iris dan trabecular meshwork tetap sempit atau sudah
Selain itu, penyakit radang mata, seperti iritis, tumor mata, terbuka sedikit tetapi sempit kembali. Laser ini menggunakan
terlepasnya retina serta pembedahan mata juga kontraksi panas yang diberikan pada iris perifer untuk
meningkatkan resiko terjadinya glaukoma. menariknya menjauhi trabecular meshwork sudut menjadi tidak
Hasil kajian yang ekstensif menunjukkan bahwa pengidap b. Operasi bedah pada Glaukoma
rabun jauh (miopia) beresiko dua hingga tiga kali lebih besar 1. Trabekulektomi
terkena glaukoma dibanding mereka yang tidak menderita Bedah trabekulektomi merupakan teknik bedah untuk
Cedera fisik cairan mata tetap terbentuk normal akan tetapi pengaliran
Trauma parah, seperti mata terkena pukulan, dapat keluarnya dipercepat atau salurannya diperluas.
meningkatkan tekanan pada mata. Cedera juga dapat Bedah trabekulektomi membuat katup sklera sehingga
mengeser letak lensa, sehingga sudut drainase tertutup. cairan mata keluar dan masuk di bawah konjungtiva. Untuk
yang besar sehingga tekanan bola mata sangat menurun. memperlambat keparahan penyakit dan membantu
(National
siliar sehingga pembentukan cairan mata berkurang. VIII. Penanganan Secara Farmakologi
3. Iridektomi Golongan Obat- obat yang digunakan
Iridektomi adalah operasi pengangangkatan sebagian 1. β-bloker : produksi aqueous humour $
iris. Prosedur ini paling sering dilakukan dalam pengobatan 2. Agonis α2-Adrenergik : produksi aqueous humour $
glaukoma sudut tertutup dan melanoma iris. Kelebihan iridektomi 3. Analog Prostaglandin : meningkatkan aliran aqueous
adalah dapat digunakan pada pasien dengan opaque cornea yang humor
tidak berhasil dengan terapi laser. Risiko iridektomi juga lebih 4. CAI (Carbonic Anhydrase Inhibitors) : menurunkan
besar dibanding dengan laser seperti pada pasien glaucoma sudut kecepatan pembentukan aqueous humour
tertutup primer, risiko komplikasi seperti glaukoma malignan dan 5. Parasimpatomimetik/ Kolinergik : terjadinya konstriksi
hemorrhage koroid dan TIO harus diturunkan dulu sebelum pupil, menstimulasi otot siliari, dan $ aliran aqueous
dilakukan operasi bedah.
humor
Efek Samping
Kelas Mekanisme Kerja
Okular Sistemik
β-bloker Mengurangi produksi aqueous Rasa terbakar Konstriksi bronkus
Penggunaan dalam
waktu lama (> 1
tahun) dapat
menyebabkan
deposisi pigmen
dalam konjungtiva
dan kornea
Hiperosmotik Mengurangi volume cairan - Sakit kepala
vitreous Menggigil
Manitol, Pusing
Gliserin, Hipotensi
Isosorbid Takikardia
Mulut kering
Pulmonary oedema
hitam), miopi yang parah, dan pasien yang hanya mempunyai satu
yang tepat. Pasien tanpa faktor risiko, tidak perlu mendapatkan timbulnya efek samping yang sering muncul pada terapi
terapi akan tetapi harus tetap dikontrol untuk mencegah kombinasi, inhibitor antikolinesterase, dan CAI oral menghasilkan
dengan agen topikal yang sesuai seperti β-bloker, agonis α2, tekanan intra okular (TIO) pada level yang memungkinkan
inhibitor karbonik anhidrase (CAI), atau analog prostaglandin penurunan risiko kerusakan syaraf optik, umumnya 20% atau
yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Agar terapi berjalan 25%-30% penurunan dari TIO awal pasien. Penurunan yang lebih
optimal maka hendaknya dimulai pada satu mata untuk menilai besar mungkin dibutuhkan pada pasien dengan risiko tinggi atau
keberhasilan terapi dan toleransi pasien. Penggunaan agen terapi pasien yang mempunyai TIO awal yang tinggi. Terapi obat
lini kedua dan ketiga (seperti pilokarpin dan epinefrin) diberikan sebaiknya dimonitor dengan pengukuran TIO, pemeriksaan optic
ketika agen terapi lini pertama gagal menurunkan tekanan intra disk, penilaian lapang pandang dan evaluasi efek samping obat
okular yang bergantung pada rasio risiko-benefit pada setiap serta kepatuhan pasien.
Algoritma terapi
2. Terapi Glaukoma Sudut Lebar (Terbuka) Terapi dimulai dengan pemberian agen tunggal pada
Terapi glaukoma sudut terbuka diawali dengan salah satu mata (kecuali pada pasien dengan TIO yang sangat
pemberian agen topikal tunggal yang toleran dengan konsentrasi tinggi atau pasien dengan kehilangan bidang pandang yang parah)
terendah. Tujuan dari terapi ialah mencegah kehilangan atau untuk mengevaluasi efikasi dan toleransi obat. Pemantauan terapi
penurunan bidang pandang. Target TIO dipilih berdasarkan TIO sebaiknya dilakukan secara individual. Respon awal terhadap
awal pasien dan penurunan bidang pandang pasien. Umumnya, terapi biasanya dihasilkan 4-6 minggu setelah terapi dimulai.
target penurunan TIO yang diharapkan sebesar 30%. Ketika telah mencapai nilai TIO yang diharapkan, pemantauan
Obat yang umumnya digunakan dalam penanganan TIO dilakukan setiap 3-4 bulan. Perubahan bidang pandang dan
glaukoma adalah nonselektif β-bloker, analog prostaglandin optic disc dipantau setiap tahun atau lebih awal jika glaukoma
(latanoprost, travoprost, dan bimatoprost), α2-agonis tidak stabil atau bersamaan dengan kondisi lain yang dapat
Pasien yang memberikan respon tetapi intoleran pada parsial, maka dimungkinkan kombinasi dengan agen topikal lainnya
terapi awal yang diberikan dapat beralih ke obat lain atau dosis yang ditentukan melalui percobaan. Karena frekuensi efek
alternatif dari obat yang sama. Untuk pasien yang tidak dapat samping, karbakol, inhibitor kolinesterase topikal, dan CAI oral
merespon konsentrasi toleran yang tertinggi, harus mengganti dipertimbangkan sebagai agen terakhir yang diberikan pada
obat tersebut dengan agen alternatif setelah sehari terapi pasien yang gagal merespon terapi dengan kombinasi topikal yang
konkuren dengan obat tersebut. Apabila hanya timbul respon kurang toksik.
Sumber : Japan Glaucoma Society, Guidelines for Glaucoma (2nd Edition), Sept 2006
3. Glaukoma Sudut Tertutup juga dapat digunakan secara bersamaan dengan CAI topikal
Untuk sudut tertutup yang akut, terapi pertama
(Singapore Ministry of Health [SMOH] 2005). Topikal anti
bertujuan untuk menurunkan TIO, mengurasi rasa sakit, dan
infamasi juga disarankan untuk digunakan. Saw, Gazzard dan
menghilangkan udem pada kornea sebagai persiapan untuk terapi
Friedman (2003) menyarankan untuk memberikan obat aditif
laser iridotomi. Obat kolinergik (agen miotik) dapat meningkatkan
latanoprost sebelum dilakukan terapi menggunakan laser
efektifitas laser iridotomi atau iridoplasti pada pra operasi.
iridotomi. Latanoprost dapat digunakan jika TIO <25 mm.
Untuk kasus yang gawat, sebaiknya digunakan pengobatan Kemudian setelah TIO sudah menurun, dilakukan terapi
sistemik seperti hiperosmotik oral atau parenteral serta CIA menggunakan laser iridotomi. Jika berhasil, maka dilakukan
oral atau parenteral untuk menurunkan TIO dengan cepat dan pengontrolan terhadap TIO. Jika telah mencapai target TIO
mencegah kerusakan permanen pada posterior chamber dan yang diharapkan, maka langkah selanjutnya dilakukan follow up
anterior chamber. Topikal timolol dan bribrimonidin/apraklonidin yang meliputi pemeriksaan TIO, pemeriksaan lapang pandang dan
optic disc serta pemeriksaan terhadap syaraf optik. diharapkan atau tidak. Jika telah mencapai target TIO yang
Namun jika tidak mencapai target TIO yang diharapkan, maka diharapkan, maka langkah selanjutnya dilakukan follow up yang
dilakukan terapi tambahan dengan menggunakan obat lain yang meliputi pemeriksaan TIO, pemeriksaan lapang pandang dan optic
dikombinasi dengan dan atau terapi laser dan operasi bedah. disc serta pemeriksaan terhadap syaraf optik. Namun jika tidak
Sementara jika terapi menggunakan laser iridotomi belum
mencapai target TIO yang diharapkan, maka dilakukan terapi
berhasil maka dilajutkan dengan operasi bedah iridektomi. Lalu
tambahan dengan menggunakan obat lain yang dikombinasi dengan
TIO kembali dilihat apakah telah mencapai target yang
dan atau terapi laser dan operasi bedah.
Algoritma terapi
1. β-Blocker
sehingga menurunkan sekresi aqueous. Memblok memberikan efeksistemik seperti ruam kulit dan
reseptor β pada pembuluh darah aferen yang bronkospasme. Penggunaan CAI dan diuretic dapat
menyebabkan vasokonstriksi yang kemudian dois tinggi menyebabkan asidosis oleh CAI yang
hypertension.
decreased.
Ergot
Alkaloids/Phenothiazines/Nitrates:
reversed.
coadministration and may respond to TUJUAN: Untuk mengevaluasi efek dari operasi filtrasi pada
ketajaman visual dan bidang visual dalam pasien dengan endstage
beta-blockers.
glaukoma selama periode pasca operasi dan untuk menilai risiko
Guanethidine: May increase pressor terjadinya kebutaan mendadak.
response.
DESAIN: Para calon intervensi, serangkaian kasus secara
Levothyroxine: Epinephrine effects may berturut-turut.
be potentiated.
METODE: Penelitian prospektif mencakup pasien secara
Oxytoxic Drugs: May cause severe berurutan dengan stadium akhir glaukoma yang menjalani
trabeculectomy dengan mitomycin-C. Kriteria inklusi adalah
persistent hypertension.
lapang pandang sebelum operasi dengan Advanced Glaukoma
Rauwolfia Alkaloids, Methyldopa, Intervensi Study skor lebih dari 16. Hasil pengukuran utama
termasuk perubahan terbaik dikoreksi log-MAR ketajaman visual,
Furazolidone: May cause hypertension.
dalam mean deviasi (MD) tes lapang pandang, di sejumlah titik di
Tricyclic Antidepressants: May antara empat pusat titik lapang pandang dengan sensitivitas
kurang dari 5 dB dan sensitivitas rata-rata dari empat pusat titik
potentiate epinephrine’s vasopressive
lapang pandang setelah operasi. Insiden intraoperatif dan pasca
effects. operasi komplikasi juga dicatat.
INCOMPATIBILITIES: Epinephrine is
HASIL: Dua puluh satu pasien (21 mata) yang terdaftar. Rata-
unstable in alkaline solutions (eg, sodium rata usia 64 tahun (kisaran 31-78). Operasi mengakibatkan
penurunan tekanan intraokular (TIO) sebesar 14,1 ± 9.2 mm Hg (P
bicarbonate); avoid admixture.
<.001) dan penurunan penggunaan obat pasca operasi antiglaucoma
(P <.001). Sebelum operasi ketajaman visual rata-rata adalah 0,77
± 0,78, dan nilai rata-rata deviasi rata-rata di tes bidang visual
itu - 27.94 ± 2.7 dB. Tiga bulan setelah operasi, tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam ketajaman visual (0,74 ± 0,79, P
= .73) Dan rata-rata deviasi ( - 27.50 ± 2.6 dB, P = .1). Demikian
pula tidak ada perubahan signifikan pada parameter bidang visual
teruji untuk menilai sensitivitas lapang pandang pusat. Tidak ada
komplikasi intraoperatif. Hypotony Transient terjadi pada tiga
pasien mata tersebut.
Hasil pengukuran utama termasuk terbaik dikoreksi ketajaman visual dan deviasi mean (MD) dari bidang visual 3 bulan setelah operasi
dibandingkan dengan nilai sebelum operasi. Selain itu, empat titik bidang visual sentral dianggap dalam dua cara dalam analisis. Pertama,
jumlah titik di antara empat pusat titik bidang visual dengan sensitivitas kurang dari 5 dB dimasukkan sebagai ukuran hasil utama. Kami ingin
titik cut-off dalam sensitivitas yang akan dianggap oleh konsensus klinis menjadi sangat rendah dan 5 dB secara acak dipilih. Selain itu,
sensitivitas rata-rata dari empat titik sentral digunakan untuk memberikan pendekatan yang berbeda untuk mengevaluasi status dari empat
titik pusat.
Tabel dan histogram digunakan untuk meringkas distribusi. Hubungan dari ukuran hasil dengan karakteristik dasar dan variabel penjelas
mungkin dievaluasi dengan uji t independen untuk variabel terdistribusi secara normal. Mann-Whitney U, uji korelasi Spearman rank, dan uji
Wilcoxon signed-rank digunakan untuk variabel yang menunjukkan abnomality. Hubungan antara variabel kategori dievaluasi oleh 2 tes.
Semua tes asosiasi dianggap signifikan secara statistik jika P < .05. Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS (versi 10.0, SPSS Inc,
Chicago. Illinois, USA).