43

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan paparan fokus studi dan pembahasan tentang pemberian

nutrisi melalui NGT pada pasien stroke hemoragik setelah dilakukan

intervensi keperawatan dapat disimpulkan bahwa : terdapat perubahan

perkembangan pasien menjadi lebih baik (meningkat). Sebelum dilakukan

intervensi keperawatan dengan pemberian nutrisi melalui NGT, pasien

masih belum ada perkembangan yang baik dan setelah 3 kali intervensi

secara berturut – turut pasien sudah ada perkembangan yang baik. Pada

subyek I, pasien belum mampu melakukan aktivitas seperti makan dan

minum secara mandiri. GCS 7 dengan kesadaran : somnolen nilai E2

terbuka terhadap nyeri, M2 ekstensi abnormal, kedua tangan bergerak

lurus (ekstensi) disisi tubuh saat diberi rangsangan nyeri, V3 berbicara

tidak jelas. TD : 120 / 90 mmHg, SB : 36.5ºC, N : 94x/menit, R : 24x/menit.

Hal ini terjadi karena subyek belum sadarkan diri dan subyek tidak bisa

bergerak. Pada subyek II didapatkan hasil bahwa dalam pemberian nutrisi

melalui NGT mengalami presentasi yang kurang terlihat kemajuan yang

baik dengan nilai GCS 4 dengan kesadaran : sopor nilai E1 tidak ada

respon, M2 ekstensi abnormal, kedua tangan bergerak lurus (ekstensi)

disisi tubuh saat diberi rangsangan nyeri, V1 tidak ada respon. TD : 130 /

90 mmHg, SB : 38.5ºC, N : 102x/menit, R : 28x/menit.

 44

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Institusi

Menjadi masukkan serta meningkatkan wawasan pengetahuan

pembaca dan sebagai tambahan referensi kepustakaan di Akademi

Keperawatan Metuari Waya Manado dalam penulisan lebih lanjut

dibidang keperawatan.

5.2.2 Profesi Keperawatan

Menambah wawasan dan pengetahuan ilmu keperawatan setelah

dilakukan pemberian nutrisi melalui NGT pada pasien stroke.

5.2.3 Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan

keperawatan khususnya keperawatan medikal bedah pada klien

dengan stroke.