Anda di halaman 1dari 5

22

BAB III

METODE PENELTIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain “two group pre and post test design”

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tummy time terhadap kontrol kepala.

Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok yaitu: satu kelompok yang

diberikan tummy time 3 kali seminggu selama 4 minggu, durasi 15 menit. Dan

satu kelompok lainnya tanpa diberikan tummy time. Adapun bentuk desain

peneltian adalah sebagai berikut:

O1 X O2

O1 O2

Keterangan :

O1 : Keadaan sebelum perlakuan, dilakukan pre test untuk mengetahui kontrol

kepala sebelum diberikan tummy time

X1 : Perlakuan (pemberian tummy time)

O2 : Keadaan setelah perlakuan, dilakukan post test untuk mengetahui

kemampuan kontrol kepala selama 4 minggu

O3 : Keadaan sebelum perlakuan, dilakukan pre test untuk mengetahui

kemampuan kontrol kepala tanpa perlakuan

O4 : Keadaan post test tanpa ada perlakuan

B. Waktu dan Tempat Penelitian


23

Penelitian ini dilakukan di klinik bersalin Bidan Suratini. Dilakukan

seminggu 3 kali selama 4 minggu. Perlakuan pada penelitian ini adalah tummy

time, sedang data yang di ambil adalahkemampuan kontrol kepala menggunakan

Clinical Scale for Head Control. Pengambilan data dilakukan dua kali, yaitu pre

test dan post test. Pre test dilaksanakan pada tanggal 1 bulan September 2018

pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai, dan post test dilaksanakan pada tanggal

1 Oktober 2018 pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Penelitian dilakukan di

klinik bidan suratini Mojosongo berkaitan dengan lahan kerja, rumah subjek yang

dekat dan jumlah bayi yang cukup memadai.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini

adalah:

1. Kontrol kepala

Kontrol kepala adalah kemampuan untuk menjaga kepala dalam posisi

tegak dan menggerakkan kepala dengan bebas.

2. Tummy time

Tummy time adalah posisi dimana bayi terjaga dan ditempatkan pada

perutnya. Dengan mengubah posisi bayi beberapa kali selama bayi dalam keadaan

terjaga, dan di tempatkan di perutnya sepanjang hari meningkatkan kemampuan

kontrol kepala dan visual

D. Subjek penelitian
24

Subjek dari penelitian ini adalah bayi di klinik bersalin Bidan Suratini

Mojosongo. Dalam penelitian ini subjek yang diikut sertakan adalah yang

memenuhi kriteria inklusi. Yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah: (1) Bayi

berusia antara 0-3 bulan, (2) Laki laki dan perempuan, (3) subjek sehat, (4)

bersedia mengikuti program penelitian. Yang termasuk kriteria eksklusi adalah:

(1) berkebutuhan khusus, (2) mengalami sakit, (3) kurang dalam melaksanakan

program penelitian.Yang termasuk kriteria Droup-out adalah: (1) subjek yang

tidak melakukan program latihan yang sudah ditentukan dalam penelitian selama

3 kali terus menerus ataupun berselang karena berbagai alasan, (2) subjek yang

mengikuti program latihan jatuh sakit sehingga harus menghentikan program

latihan, (3) subjek yang mengikuti program latihan meninggal dunia.

E. Variabel Peneletian

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variable terikat. Variabel

bebas yaitu: senam aerobik, dan variabel terikat yaitu: tingkat kebugaran.

F. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan penelitian

Pada tahap persiapan penelitian ini meliputi: (1) pengurusan ijin penelitian

pada bidan Suratini, sehubungan dengan penggunaan pasien bayi sebagai subjek

penelitian dan peminjaman ruangan, (2) penetapan jumlah subjek berupa

melakukan pendekatan dengan orang tua bayi untuk mendapatkan persetujuan

bayinya sebagai subjek penelitian, (3) memberikan penjelasan kepada tim

pengambilan data penelitian tentang proses penelitian, (4) memberikan penjelasan

kepada subjek penelitian tentang manfaat, tujuan dan proses penelitian.


25

2. Randomisasi subjek penelitian

Jumlah subjek penelitian yang didapat berdasarkan kriteria inklusi

kemudian dirandomisasi menjadi dua kelompok yaitu: kelompok yang diberi

tummy time (kelompok perlakuan), dan kelompok yang yang tidak diberikan

tummy time (kelompok kontrol). Pembagian sampel dilakukan secara

randomisasi, dengan cara pasien bayi usia 0-3 bulan yang datang pertama sebagai

kelompok perlakuan dan pasien yang datang ke2 sebagai kelompok kontrol,

pasien yang datang ke3 sebagai kelompok perlakuan dan pasien yang datang

setelahnya sebagai kelompok kontrol begitu seterusnya (nomer ganjil sebagai

kelompok perlakuan daan nomer genap sebagai kelompok kontrol).

3. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi: (1) pengukuran kontrol kepala

pada kedua kelompok yaitu dengan Clinical Scale for Head Control. Hasil yang

didapatkan kemudian dicatat, (2) kelompok pertama diberikan perlakuan tummy

time selama 4 minggu dengan frekuensi seminggu 3 kali dengan durasi 15 menit,

sedangkan kelompok kedua tanpa diberikan perlakuan tummy time, (3) setelah 4

minggu, dilakukan pengukuran kembali pada kedua kelompok yaitu post test

denfan Clinical Scale for Head Control (4) hasil test kontrol kepala akhir antara

kedua kelompok dibandingkan.

G. Alat Ukur

Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk kemampuan kontrol

kepala adalah Clinical Scale for Head Control. Pengukuran ini berupa tabel
26

dengan poin berupa kemampuan kontrol kepala pada posisi tengkurap, terlentang

dan duduk dengan diberi support. Pengukuran dilakukan pada bidang atau alas

yang datar segingga tidak adanya gangguan, dan penelitian juga lebih nyaman dan

tidak terganggu saat melakukan pengukuran Clinical Scale for Head Control.

H. Analisa Data

Setelah data dikumpulkan, dilakukan penilaian dan kemudian dianalisis.

Penelitian ini akan menggunakan two group pre and post test design dengan skala

data numerik (interval). Langkah-langkahnya antara lain: (1) dilakukan uji

normalitas data kedua kelompok saat pre test, apabila data berdistribusi normal,

(2) dilakukan uji beda antara kontrol kepala pre test dan post test masing-masing

kelompok dengan menggunakan paired t-test, (3) dilakukan uji beda antara nilai

post test kelompok perlakuan dengan post test kelompok kontrol dengan

menggunakan independent t-test. Apabila data tidak normal dilakukan uji

wilcoxon untuk kelompok berpasangan dan uji mann whitney untuk kelompok

tidak berpasangan.

Anda mungkin juga menyukai