Dosen Pengampu:
Luthfil Hadi Anshari, SKM, MSc
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
Dinia Hafizah Z 1511212009
Yolla Wirpiani 1511216041
Ariffaldy Asdafi 1511211061
Heru Satria 1511212069
Diyanah Fadhilah 1611216001
Leny Oktavia 1611216024
Leolin 1611216028
Yanisa Anasthasia 1611216033
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
Risiko di perusahaan PT. Grafika Jaya Sumbar”. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam
yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
tugas mata kuliah Hygiene Industri. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan
dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan
kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus..................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
2.1 Manajemen Risiko....................................................................................3
2.2 Penerapan Manajemen Risiko..................................................................3
2.3 Pengendalian Risiko.................................................................................5
2.4 Manfaat Manajemen Risiko....................................................................10
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................12
3.1 Metode Kegiatan.....................................................................................12
3.2 Jadwal dan Kegiatan...............................................................................12
3.3 Sasaran....................................................................................................12
3.4 Waktu Pelaksanaan Praktikum...............................................................13
3.5 Cara kerja praktikum..............................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................14
4.1 Analisis Situasi.......................................................................................14
4.2 Job Safety Analysis.................................................................................21
4.3 Penilaian Risiko......................................................................................22
4.4 Pengendalian Resiko...............................................................................28
BAB V PENUTUP....................................................................................................33
5.1 Kesimpulan.............................................................................................30
5.2 Saran.......................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
8,44 juta jiwa yang aktif tercatat sebagai peserta Jamsostek, terjadi
96.697 kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, dimana 3,1%
1
Manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau
mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam organisasi atau
1.3 Tujuan
Jaya Sumbar
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terjadinya kejadian bahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau
Sedangkan manajemen risiko adalah suatu proses untuk mengelola risiko yang
mengurangi efek-efek ketika resiko terjadi atau ketika resiko harus diambil.
a. Menentukan konteks
b. Identifikasi Risiko
d. Pengendalian Risiko
3
e. Komunikasi dan Konsulatasi
langkah yaitu:
a. Dukungan manajemen
dasarnya adalh upaya strategis seorang pimpinan unit usaha untuk mengelola
c. Komunikasi
4
tingkat korporat atau perusahaan, agar dapat diidentifikasi apa saja risiko, baik
proyek. Risiko pada level ini lebih bersifat teknis dan langsung di tempat kerja
untuk memastikan bahwa proses telah berjalan baik dan efektif. Hasil
a. Pengendalian Administratif
pengendalian rayap.
5
3) Identifikasi risiko bahaya kerja yang belum terdeteksi.
4) Semua mesin, peralatan dan bahan baku yang digunakan dalam proses
7) Informasi dan pelatihan, meliputi orientasi bagi para pekerja yang baru
masuk, informasi regular dan pelatihan periodik bagi para pekerja yang
b. Pengendalian Teknik
1) Substitusi
pajanan bahaya kerja yang ada, yaitu dengan mengganti penggunaan zat
2) Metode Basah
dari lingkungan kerja yaitu dengan menyiram sumber debu, lantai dan
6
digunakan air bertekanan tinggi yang disemprotkan pada tempat semburan
6) Isolasi/pemagaran
7
a) Pembatas fisik
cahaya pengelasan.
b) Isolasi jarak
c) Isolasi waktu
ketat, maka pekerja itu sendiri harus dilindungi dari pajanan bahaya kerja
Organ tubuh manusia yang sangat rentan terhadap pajanan bahaya kerja
adalah mata, telinga, kulit dan saluran pernafasan, sehingga jarus dilindungi.
Dapat digunakan kaca mata kerja dan perisai muka untuk mencegah:
8
e) Sorotan bermacam-macam sinar radiasi elektromagnetik, termasuk
sinar laser.
Baju kerja, sarung tangan kerja, celemek kerja, dan sepatu kerja
a) Kerusakan kulit akibat reaksi alergik atau zat kimia yang korosif
kerja, maka mulut dan hidung harus ditutup oleh bahan yang dapat
tabung oksigen.
Alat ini terdiri dari dua jenis, yaitu Respirator masker penyaring debu
9
berfilter khusus serta Cartridge Respirator yang menggunakan
Alat ini terdiri dari dua jenis berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu
antara lain:
10
Manfaat manajemen risiko sangat penting bagi keberlangsungan suatu
usaha atau kegiatan dan merupakan alat untuk melindungi perusahaan darisetiap
semakin besar.
antara lain .
11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Grafika Jaya Sumbar adalah metode observasi dan wawancara dengan beberapa
metode observasi dan wawancara ini hasil yang didapatkan sesuai dengan
Sumbar
Tanggal 21 April 2018 : Pemberian Surat ke Pimpinan PT. Grafika Jaya
Sumbar
Tanggal 5 Mei 2018 : Praktek Lapangan ke PT. Grafika Jaya Sumbar
Tanggal 6 Mei 2018 : Evaluasi hasil
Tanggal 7-8 April 2018 : Pembuatan laporan dan PPT
1.10 Sasaran
Kis. Mangunsarkoro, Padang. Adapun sasaran khusus dari kegiatan ini adalah
12
melihat hygiene Industri pada setiap proses kegiatan kerja di PT. Grafika Jaya
Sumbar mulai dari proses penerimaan pesanan sampai tahap finishing barang.
Waktu pelaksanaan kegiatan pada tanggal 5 Mei 2018 hari Sabtu Pukul
yang ahli dibidangnya. Kelompok melihat setiap proses produksi dari awal
sampai akhir dan memperhatikan alat serta kegiatan yang dapat berisiko. Pada
saat kelompok melakukan observasi dipandu teori yang telah dipelajari pada saat
13
BAB IV
Mangunsarkoro.
Pada tanggal 30 April 1966, Perusahaan Percetakan Sumatera Tengah
menjadi PT. ATS Divisi Grafika. Selanjutnya, pada tanggal 8 Oktober 2007
PT. ATS Divisi Grafika resmi menjadi PT. Grafika Jaya Sumbar berdasarkan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kopkar PD. Grafika Padang dan PT.
Rapat Umum
14 Pemegang Saham
Dewan
Komisaris
Direksi
Anak
Perusahaan
13.00 Wib.
2) Jum’at dari jam 07.30 s/d 16.30 WIB, dan istirahat jam 11.30 – 13.30
WIB
4.1.4 Proses Produksi PT. Grafika Jaya Sumbar
1. Ruang Desain
Proses desain berlangsung setelah adanya pesanan (order), baik
15
Gambar 1 ; Kartu order bagi konsumen
desain sesuai dengan ukuran mesin cetak dan kertas cetak yang
digunakan agar efisiensi. Film yang telah jadi, ditata diatas permukaan
16
Gambar 3: Ruang pembuatan plate film
3. Ruang Produksi
Plate cetak yang telah dikembangkan, siap untuk dilakukan proses
17
a. Bahan baku dalam bidang pekerjaan pra cetak; kertas, toner/tinta
reologi.
belum dipotong.
18
Gambar : Fontain solution, yang berfungsi sebagai bahan pencuci tinta cetak yang
melekat pada rol-rol tinta mesin cetak setelah selesai digunakan untuk mencetak.
5. Ruang Finishing
Bagian finishing merupakan bagian termasuk dalam produksi.
berikut:
a. Mengerjakan pekerjaan finishing barang-barang cetakan yang telah
19
pemeriksaan dan kemudian diteruskan dengan melakukan
pengepakan/pengemasan.
20
terpeleset.
2 Plate film Membuat Pencahayaan Kurang Kesalahan dalam
plate film membuat plate film
Ventilasi udara tidak ada Panas, gerah
risiko merupaka suatu langkah yang logik untuk mampu melakukan penilaian
a. Analisis Risiko
21
peringkat risiko sehingga dapat dilakukan pemilihan risiko yang
memiliki dampak besar terhadap perusahaan dan risiko yang ringan atau
kriteria yang telah ditetapkan atau standar dan norma yang berlaku untuk
menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak. Jika risiko
b. Evaluasi Risiko
22
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995)
Tabel-2: Probabilitas
5 Almost certain /Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi /
Hampir pasti setiap kegiatan yang dilakukan (tiap minggu/bulan)
4 Likely / MungkinSuatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua
terjadi kondisi (beberapa kali/tahun).
3 Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu (1 -
< 2 tahun/kali).
2 Unlikely / KecilSuatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi
kemungkinannya tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya
(> 2 - < 5 tahun/kali).
1 Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang
khusus / luar biasa / setelah bertahun-tahun (> 5 tahun/kali).
23
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
Keterangan:
24
E : Extrem Risk (risiko sangat tinggi), memerlukan perencanaan khusus di tingkat
berlaku.
Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan/guidance dan dapat disesuaikan
tabel yang mencakup dua kategori yaitu kategori frekuensi atau likehood
pada bagian kolom dan kategori keparahan atau dampak pada bagian
Risiko Tinggi (H), Risiko Sedang (M), dan Risiko Rendah (L).
Penilaian Risiko
N Potensi Pro Seve Level of Ket
Ruang Pekerjaan Risiko
o Bahaya babi ritas Risk
litas
1 Desain Ruangan Dapat 2 1 L (2) Accep
yang tidak menimbulka table
rapi dan n kcelakaan
bersih seperti
terpeleset.
2 Plate Mem buat Pencahaya Kesalahan 3 2 M (6) Undes
film plate film an Kurang dalam irable
membuat
plate film
25
Ventilasi Panas, gerah 3 2 M (6) Undes
udara irable
tidak ada
3 Produksi Mencetak Tidak Bisa terkena 4 3 H (12) Undes
memakai luka dan irable
sarung terhirup dari
tangan dan bahan kimia
masker yang
saat digunakan.
membersi
hkan
mesin
cetak
4 Baku Kaleng- 3 3 H (9) Undes
mutu kaleng cat irable
yang tidak
disusun Dapat
dengan menjadi
rapi sarang
vektor
Sisa-sisa seperti 3 3 H (9) Undes
potongan nyamuk, irable
kertas/kar kecoa,tikus.
dus yang
berserakan
risiko dapat diterapkan beberapa pengendalian risiko pada PT. Grafika Jaya
26
penggunaan mesin dan peralatan yang aman dengan prosedur kerja yang
standar secara rutin dan terus menerus setiap beberapa waktu, misalkan
untuk memakai alat pelindung diri (APD) dan keberadaan alat bahan yang
27
BAB V
PENUTUP
1.13 Kesimpulan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kopkar PD. Grafika Padang dan PT.
jam sehari untuk 5 hari kerja (Senin-Jum’at) atau 40 jam seminggu. Terdiri
dari 5 ruangan, yaitu ruang desain yang berlangsung setelah adanya proses
orderan, ruang pembuatan film merupakan hasil desain yang sudah disetujui
konsumen, akan diproses menjadi film atau plate. Selanjutnya ada ruang
macam tingkat risiko yaitu pada tingkatan risiko rendah (L), terdapat pada
ruangan desain, kemudian pada tingkat risiko sedang (M), terdapat pada
pencahayaan kurang dan ventilasi udara yang tidak ada. Kemudian pada
tingkat risiko tinggi (H), terdapat pada ruang produksi pada saat mencetak,
karena tidak menggunakan sarung tangan dan masker, ruangan baku mutu
juga berisko tinggi karena adanya kaleng cat yang tidak tersusun rapi dan
dikategorikan pada risiko tinggi karena pada saat memotong kertas tidak
1.14 Saran
bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumasari WH. Penilaian Risiko pekerjaan dengan Job Safety Analysis (JSA)
PPM; 2007
Kurniawidjaja LM. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI-Press; 2010
massangung; 1996.
EGC; 2008