LANDASAN TEORI
A. UKS
a. Pengertian
61/1984.
c. Dasar Kebijaksanaan
dengan baik.
4. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
sosial.
sekolah.
g. Sasaran UKS
pendidikan:
2. pendidikan dasar
3. pendidikan menengah
4. pendidikan agama
5. pendidikan Kejuruan
baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan
saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini
dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan
berikutnya.
peserta didik
Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah disebut dengan Trias UKS, yang
terdiri dari:
1. pendidikan kesehatan
2. pelayanan kesehatan
B. ANEMIA
a. Pengertian
2002 : 935).
1. Epidemiologi
lebih rendah di dapat juga di daerah Mediteranian, Saudi Arabia dan beberapa
bagian di India. Anemia aplastik adalah anemia yang terjadi akibat rusaknya
berkisar antara 0,3 – 1,5 %. (Noer Sjaifullah H.M, 1999, hal 535).
2. PENYEBAB
b. Kehilangan darah
zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin
Tanda dan Gejala yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai
sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik
kurus), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering
yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan
seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau
Manifestasi klinis
dingin, BB turun.
Kulit Jaundice (anemia hemolitik), warna kulit
aplastik)
konjungtiva pucat.
asam folat)
hemolitik)
ekstremitas.
(Bakta, 2003:15)
4. PATOFISIOLOGI
tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor,
atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat
hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut
terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah
dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk
dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada
sclera.
Penurunan SDM
Hb berkurang
Anemia
PK Anemia
Gastro Hipoksia
intestinal
Penurunan Suplai O2 danan
Mekanisme nutrisi
aerobke Pola nafas
kerja GI jaringan berkurang sesak
tidak efektif
Asam laktat
Peristaltik Kerja Pusing
menurun lambung Gg.
menurun SSP perfusi
ATP berkurang
jaringan
Makanan
susah As. Lambung serebral
Kelelahan Energy untuk Reaksi antar
dicerna meningkat
membentuk saraf berkurang
antibodi berkurang
Anoreksia Intoleransi
Konstipasi aktivitas
mual Resiko infeksi
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
Nyeri
5. KLASIFIKASI
Sel darah merah memiliki ukuran sel yang kecil dan pewarnaan yang
penurunan MCH)
2) Thalasemia major
4) Anemia sideroblastik
Sel darah merah memiliki ukuran dan bentuk normal serta mengandung
2) Anemia aplastik
1) Bentuk megaloblastik
2) Bentuk non-megaloblastik
sideroblastik)
fibrotic/tumor:anemia leukoeritoblastik/mielopstik)
4. Fungsi sumsum tulang kurang baik karena tidak diketahui. (anemia
1. Faktor ekstrakorpuskuler
HDN)
- Hipersplenisme
- Akibat infeksi
- Kerusakan mekanik
2. Factor intrakorpuskuler
elliptocytosis)
thalasemia)
(Bakta, 2003:15,16)
jaringan tubuh. Pada keadaan normal kebutuhan besi orang dewasa adalah
Anemia megaloblastik
vitamin B12 .
Kebutuhan folat sangat kecil biasanya terjadi pada orang yang kurang
Anemia aplastik
sel darah. Kegagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan primer atau zat
karena faktor-faktor :
kadar bilirubin)
antara lain:
Anemia hemolitik
sehingga usia SDM lebih pendek yang disebabkan oleh : 5% dari jenis
kerusakan fisik .
anemia sel sabit adalah anemia hemolitk berat yang ditandai dengan SDM
:572)
Pansitopenia (aplastik).
Nilai normal eritrosit (juta/mikro lt) : 3,9 juta per mikro liter pada wanita
anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial)
Nilai normal Leokosit (per mikro lt) : 6000 – 10.000 permokro liter
tinggi (hemolitik)
Nilai normal Trombosit (per mikro lt) : 200.000 – 400.000 per mikro liter
darah
(AP, hemolitik).
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
perdarahan GI
7. KOMPLIKASI
gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga
menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada
kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan
dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir
dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan
dapat terjadi karena otot jantung yang anoksik tidak dapat beradaptasi
terhadap beban kerja jantung yang meningkat. Selain itu dispnea, nafas
8. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari terapi anemia adalah untuk identifikasi dan perawatan
(Catherino,2003:416)
kristaloid dan juga pantau tanda-tanda dan gejala gagal jantung kongestif
jika diindikasikan.
6. Pasien hamil dengan trauma yang ada kecurigaan terhadap adanya Feto-
mereka Rh negatif.
penyebab pendarahan.
tergantung dari jenis anemia yang diderita oleh pasien. Berikut ini beberapa
terapi yang diberikan pada pasien sesuai dengan jenis anemia yang diderita:
berupa:
Terapi kausal: tergantung pada penyebab anemia itu sendiri,
dalam tubuh. Besi per oral (ferrous sulphat dosis 3x200 mg,
Dalam terapi anemia akibat penyakit kronik, beberapa hal yang perlu
Jika penyakit dasar daat diobati dengan baik, anemia akan sembuh
dengan sendirinya.
c. Anemia Sideroblastik
sideroblastik adalah:
Terapi utama anemia defisiensi vitamin B12 dan deficiensi asam folat
adalah terapi ganti dengan vitamin B12 atau asam folat meskipun
demikian terapi kausal dengan perbaikan gizi dan lain-lain tetap harus
dilakukan:
puncak pada hari 7-8. Hb harus naik 2-3 g/dl tiap 2 minggu.
bulan.
3 bulan.
e. Anemia Perniciosa
Terapi pemeliharaan
kasus per kasus. Akan tetapi pada dasarnya terapi anemia hemolitik
memberatkan fungsi organ lebih lanjut. Akan tetapi jika syok berat
Terapi Kausal
Terapi Suportif-Simtomatik
Terapi ini diberikan untuk menek proses hemolisis terutama di limpa.
pertumbuhan pasien.
C. HIV/AIDS
a. Pengertian
hebat dari infeksi HIV, mulai dari kelainan ringan dalam respon imun
tanpa tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi dan
b. ETIOLOGI
yaitu HTL II, LAV, RAV. Yang nama ilmiahnya disebut Human
dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang
c. KLASIFIKASI
1. Stadium I:
3. Stadium III :
pneumoni, piomisitis
4. Stadium IV :
histoplasmosis
1. Kategori Klinis A
2. Kategori Klinis B
a. Angiomatosis baksilaris
bulan.
3. Kategori Klinis C
mencakup :
d. Kriptokokosis ekstrapulmoner
e. Kriptosporidosis internal kronis
(HIV)
l. Sarkoma Kaposi
ekstrapulmoner
r. Pneumonia Rekuren
u. Toksoplamosis otak
pasien akan merasakan sakit seperti flu dan disaat fase supresi imun
1. Infeksi HIV
Acut gejala tidak khas dan mirip tanda dan gejala penyakit biasa
diare, sakit leher, radang kelenjar getah bening, dan bercak merah
ditubuh.
hasil positif.
3. Radang kelenjar getah bening menyeluruh dan menetap, dengan
1. Gejala mayor
a. Berat badan menyusut hingga 10% atau lebih dalam waktu satu
sebulan lebih.
2. Gejala minor
c. Herpes zoster, mirip cacar air, yang tampak pada kulit, dan tidak
sembuh-sembuh.
sebab.
e. KOMPLIKASI
1. Oral Lesi
dan cacat.
2. Neurologik
maranik endokarditis.
3. Gastrointestinal
ikterik,demam atritis.
perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan
4. Respirasi
pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
5. Dermatologik
6. Sensorik
f. PATOFISIOLOGI
terganggu.
RANA. Pada saat virus HIV masuk dalam tubuh virus akan
helper T cell). Sekali virus masuk ke dalam sel, virus akan membuka
dalam sel DNA host dan akan mengadakan duplikasi selama proses
normal pembelahan.
limfosit T4, virus AIDS juga memasuki sel tubuh yang lain. Organ
yang paling sering terkena adalah otak dan susunan saraf lainnya.
Virus AIDS diliputi oleh suatu protein pembungkus yang sifatnya
toksik (racun) terhadap sel. Khususnya sel otak dan susunan saraf
pusat dan tepi lainnya yang dapat mengakibatkan kematian sel otak.
seksual, tranfusi darah dan oleh ibu yang terkena infeksi ke fetus.
Pada saat virus HIV masuk ke dalam aliran darha maka HIV mencari
sel T4 dan pembantu sel virus melekat pada isyarat dari T4 dan
sebagai berikut :
1. Infeksi Akut
faringgitis.
2. Infeksi kronik
refleksi lambat pada sel-sel tertentu dan laten pada sel-sel lainnya.
sehat. Pada masa ini terjadi progresi terhadap dari adanya hiperplasia
sering terjadi, pembesaran kelenjar limfa sampai dua tahun atau lebih
dari nodus limfa pada daerah inguinal selama tiga bulan atau lebih.
a. Penyakit kontitusional
disease)
b. Gejala langsung akibat HIV/Kompleks Demensia AIDS (AIDS
demensia complex)
kontitusional.
d. Kanker sekunder
e. Penyakit lain
dimana sistem imunitas tubuh sudah pada batas minimal atau mugkin
dengan:2
perawatan kritis.
untuk pasien AIDS yang jumlah sel T4 nya <>3 . Sekarang, AZT
tersedia untuk pasien dengan HIV positif asimptomatik dan sel T4 >
500 mm3
a. Didanosine
b. Ribavirin
c. Diedoxycytidine