THYPOID
KUTILANG
Disusun Oleh:
4002120001
2016
1
A. Definisi
Demam tifoid (enteric fever) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,
gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran (Nursalam dkk.,2005, hal 152).
Demam tifoid merupakan penyakti infeksi akut pada usus halus dengan
gejala demam satu minggu atau lebih desertai gangguan pada saluran pencernaan
Demam typoid adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi
Diseluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian setiap tahunnya.
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi menular yang dapat terjadi pada anak
maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan terkena demam tifoid, walaupun
gejala yang dialami anak lebih ringan dari pada dewasa. Hampir disemua daerah
endemik, insiden demam tifoid banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun (Nugroho,
Berdasarkan laporan Ditjen Pelayanan Medis Depkes RI, pada tahun 2008,
demam tifoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di
rumah sakit di Indonesia dengan jumlah kasus 81.116 dengan proporsi 3,15%, urutan
pertama ditempati oleh diare dengan jumlah kasus 193.856 dengan proporsi 7,52%,
urutan ketiga ditempati oleh DBD dengan jumlah kasus 77.539 dengan proporsi 3,01%
(Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Depkes RI,
Jakarta).
2
B. Etiologi
Etiologi demam tifoid adalah salmonella typhi yang berhasil di isolasi pertama
kali dari seorang pasien demam typhoid oleh Geffkey di Jerman pada tahun
aerob dan tidak membentuk spora.salmonella typhi, dapat tumbuh dalam semua
media, pada media yang selektif bakteri ini memfermentasi glukosa dan
sfesifik group.
bagian dari dinding terluar yang terletak di luar membran sitoplasma dan
Salmonella thypi hanya dapat hidup pada tubuh manusia maupun suhu yang
lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 7000C dan antiseptik.. sumber
3
penularan berasal dari tinja dan urine karier, dari penderita pada fase akut dan
C. Manisestasi Klinik
lebih ringan daripada orang dewasa. Masa tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4
hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman
prodromal, perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri, nyeri kepala, pusing dan
yaitu:
Demam
remitten dan suhu tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur naik setiap hari, menurun pada pagi hari dan meningkat
lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu ketiga suhu berangsur turun
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah
(ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan
Gangguan Kesadaran
4
Umumnya kesadaran pasien menurun, yaitu apatis sampai samnolen.
Jarang terjadi supor, koma atau gelisah (kecuali penyakit berat dan
yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit, yang
Relaps
tetap berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadi pada minggu kedua
yang tidak dapat dimusnahkan baik oleh obat maupun oleh zat anti.
D. Patoisiologi
urin/feses dari penderita tifus akut dan para pembawa kuman/karier. Selama
Files, Fomites dan fluids) dapat menyebarkan kuman kemakanan, susu, buah
dan sayuran yang sering dimakan tanpa dicuci/dimasak sehingga dapat terjadi
5
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman
perantara lalat,dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dimakan oleh
thypi masuk ke tubuh orangyang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk
ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan
sebagian lagi masuk ke usushalus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid.
setelah berada dalam usus halus mengadakan invasi ke jaringan limfoid usus
(RES) terutama hati dan limpa. Di tempat ini kuman difagosit oleh sel-sel
berkembang biak.
Pada akhir masa inkubasi 5-9 hari kuman kembali masuk ke darah
endotoksin. Endotoksin ini merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh
lekosit pada jaringan yang meradang. Selanjutnya zat pirogen yang beredar di
6
darah mempengaruhi pusat termoregulator di hipothalamus yang
instabilitas vaskuler, depresi sumsum tulang dan panas. Infiltrasi jaringan oleh
yang dikenal sebagai tifoid sel. Bila sel ini beragregasi maka terbentuk nodul
terutama dalam usus halus, jaringan limfe mesemterium, limpa, hati, sumsum
7
E. Gambar
8
F. Penatalaksanaan
1. Medis
Klorampenicol
Amoxicilin
Kotrimoxasol
Ceftriaxon
Cefixim
Paracetamol
2. Keperawatan
b. Pasien harus tirah baring absolute sampai 7 hari bebas demam atau
kurang lebih dari selam 14 hari. MAksud tirah baring adalah untuk
kekuatan pasien.
f. Diet
9
Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein.
nasi tim
G. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
I. Pemeriksaan leukosit
typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-
10
III. Biakan darah
darah yang baik adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat
bakteremia berlangsung.
kembali.
negatif.
11
Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan
I. Pengkajian
a) Identitas klien
b) Keluhan utama
12
f) Pola-pola fungsi kesehatan
Pola eliminasi
dibantu.
13
Biasanya terjadi kecemasan pada orang tua terhadap
klien di rawat di rumah sakit dan klien harus bed rest total.
g) Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tingkat kesadaran
Sistem respirasi
14
Pernafasan rata-rata ada peningkatan, nafas cepat dan
Sistem kardiovaskuler
hemoglobin rendah.
Sistem integumen
Sistem gastrointestinal
Sistem muskuloskeletal
kelainan.
Sistem abdomen
15
II. Diagnosa keperawatan
muntah, anoreksia
III. Implementasi
Criteria hasil ;
tidak demam
tiap 2 – 4 jam.
16
R/ : Memberikan suasana yang menyenangkan dan
menghilangkan ketidaknyamanan.
bakteri
Criteria hasil :
tidak mual
tidak demam
muntah
cairan
17
R/ : Agar pasien dapat mengetahui tentang
kebutuhan cairan.
da output cairan
antiemetic
yang tepat
turgor kulit
kebutuhan
18
R/: Cairan peroral akan membantu
dekuat
tubuh
yang hilang
menghentikan diare
19
Auskultasi bising usus
penumpukan fekalit
muntah, anoreksia
Criteria hasil :
tidak demam
mual berkurang
20
tidak ada muntah
hangat
pasien
selanjutnya
sering
tinggi protein
21
Anjurkan kepada orang tua klien/keluarga
klien
sesuai indikasi
mual/muntah
keperawatan
Kriteria hasil :
22
tampak rileks
kemampuan pasien
aktivitas
terpenuhi
DAFTAR PUSTAKA
demam- thypoid.pdf (diakses pada tanggal 27 Januari 2012, Jam 21.00 WITA)
Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit Media Aesculapius.
Jakarta : FKUI
Donna L.Wong, dkk. 2002 .Buku Ajar Leperawatan Pediatrik Ed 6. Jakarta : EGC
23
suriadi dan Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan pada anak. Jakarta : Cv Sagung
Seto
Wilkinson M. Judith. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. Jakarta : EGC
24