Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN MOTIVASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR (BAB) SEMBARANGAN


DI DUKUH KRAJAN DESA KARANGROWO KECAMATAN
UNDAAN KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2014

Yulisetyaningrum

ABSTRAK

Fenomena masyarakat yang berada di daerah pedesaan, terutama yang dilalui sungai adalah
masih banyak yang berperilaku tidak sehat dengan buang air besar di sungai.Kebiasaan BAB
sembarangan menyebabkan macam penyakit. Salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat
melakukan buang air besar sembarangan adalah rendahnya motivasi masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan motivasi perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dengan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan di Dukuh Krajan Desa
Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2014. Metode penelitian ini Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah semua keluarga di Dukuh Krajan Desa Karangrowo Kecamatan Undaan yaitu
sebanyak 228 KK. Sampel yang digunakan 46 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa
univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini Responden yang memiliki motivasi
negatif sebanyak 22 orang (51,2%) dan responden yang BAB sembarangan sebanyak 20 orang
(46,5%). Ada hubungan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kebiasaan buang
air besar (BAB) sembarangan di Dukuh Krajan Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Tahun 2014 (p
value = 0,001 < 0,05).

Kata Kunci : motivasi PHBS, kebiasaan BAB Sembarangan

Kepustakaan : 20 Daftar Pustaka (2005 – 2011)

JIKK VOL. 6 NO. 2 JULI 2015 1:7 1


PENDAHULUAN untuk melakukan kebiasaan BAB
(Notoatmodjo, 2007).
Fenomena masyarakat yang
berada di daerah pedesaan, terutama Masalah kesehatan yang sering
yang dilalui sungai adalah masih ditemukan di Indonesia dibagi menjadi
banyak yang berperilaku tidak sehat beberapa kelompok, diantaranya
dengan buang air besar di sungai, masalah perilaku kesehatan
pekarangan rumah atau tempat- (Notoatmodjo, 2007). Bentuk perilaku
tempat yang tidak selayaknya yang tidak menunjang kesehatan
(Notoatmodjo, 2007). Kebiasaan BAB antara lain adalah kurangnya
sembarangan menyebabkan macam memanfaatkan fasilitas kesehatan,
penyakit, hal ini mulai dari tinja yang kebersihan lingkungan yang kurang
terinfeksi mencemari tanah atau air terjaga, kebiasaan buang sampah
permukaan yang terkontaminasi bibit sembarangan, kebiasaan buang air
penyakit yang berasal dari tinja besar sembarangan.
diminum manusia, bisa juga tinja yang
Berdasarkan survey pendahuluan
terinfeksi dihinggapi kecoa atau lalat
yang dilakukan di Dukuh Krajan desa
kemudian hinggap pada makanan atau
Karangrowo terhadap 12 Kepala
tempat meletakkan makanan (piring,
Keluarga (KK) yang dipilih secara acak
sendok dan gelas) dan masih banyak
diperoleh hasil bahwa 7 kepala
orang yang mengambil air dikali untuk
keluarga, rata – rata anggota
keperluan rumah tangga, padahal
keluarganya melakukan Buang Air
sejumlah penyakit menyebar melalui
Besar (BAB) secara sembarangan
tinja seperti typus abdominalis
dengan alasan tidak memiliki MCK dan
(13,1%), diare (52,1%) cholera
sudah menjadi kebiasaan keluarga
(11,4%), hepatitis (10,1%), dan
untuk Buang Air Besar (BAB) di sungai
penyakit- penyakit karena cacing
dan 5 kepala keluarga yang anggota
(13,3%) (Depkes, 2006).
keluarganya tidak buang air besar
Salah satu faktor yang menyebabkan sembarangan. Dilihat berdasarkan
masyarakat melakukan buang air motivasi PHBS, 7 kepala keluarga
besar sembarangan adalah rendahnya yang yang anggota keluarganya
motivasi masyarakat untuk berperilaku Buang Air Besar (BAB) sembarangan
hidup bersih dan sehat. Motivasi memiliki motivasi yang rendah.
PHBS yang menggerakkan seseorang
Hubungan Motivasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan.....Yulisetyaningrum........................................2
METODE Motivasi Frekuensi Persentas
PHBS e (%)
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan
Negatif 21 45.7
analitik korelatif dengan desain Positif 25 54.3
penelitian cross sectional

Populasi pada penelitian ini adalah Total 46 100.0

semua keluarga di dukuh Krajan Desa


Karangrowo Kecamatan Undaan
Kudus yaitu sebanyak 228 KK. Tabel di atas menunjukkan bahwa

Berdasarkan jumlah populasi tersebut responden yang memiliki motivasi

maka diambil sampel sebanyak 20% negatif sebanyak 21 orang (45,7%)

dari 228 yaitu 46 orang. Tehnik random dan yang memiliki sarana positif

sampling yang digunakan dalam sebanyak 25 orang (54,3%)

penelitian ini adalah simple random


sampling
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kebiasaan
Instrumen yang digunakan dalam Buang Air Besar (BAB) sembarangan
penelitian ini adalah kuesioner yang
Kebiasaan
digunakan untuk memperoleh data Persentase
BAB Frekuensi
yang diperlukan. (%)
Sembarangan
Data pada penelitian ini dianalisis
Sembarangan 18 39.1
menggunakan satu program komputer.
Data dianalisis dengan menggunakan Tidak
28 60.9
analisis univariat dan bivariat. Analisis Sembarangan
univariat dilakukan untuk melihat
Total 46 100.0
jumlah dan prosentase. Analisis
bivariat yang digunakan adalah
analisis chi square.
Tabel di atas menunjukkan bahwa
HASIL PENELITIAN responden yang BAB sembarangan
sebanyak 18 orang (39,1%) dan yang
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Motivasi
tidak sembarangan sebanyak 28 orang
PHBS
(60,9%).
JIKK VOL. 6 NO. 2 JULI 2015 1:7 3
Untuk memenuhi hipotesis di atas, bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah
maka diperlukan uji hipotesis melalui 0,001, atau probabilitas di bawah 0,05.
bantuan program komputerisasi. Jadi, ada hubungan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
Tabel 3 Tabulasi Silang Hubungan
dengan kebiasaan buang air besar
Motivasi Perilaku Hidup Bersih Dan
(BAB) sembarangan di Dukuh Krajan
Sehat (PHBS) Dengan Kebiasaan
Desa Karangrowo Kecamatan Undaan
Buang Air Besar (BAB) sembarangan
Kabupaten Kudus Tahun 2014.
Motivasi BAB Sembarangan Total
PHBS PEMBAHASAN
Sembaranga Tidak
n Sembaran Motivasi Perilaku Hidup Bersih dan
gan
Sehat (PHBS)
N %
n % n % Pada penelitian ini, banyak warga

Negatif 17 80,9 4 9,1 21 100,0 yang memiliki motivasi negative


Positif 1 4 24 96 25 100,0 dikarenakan oleh beberapa hal antara
lain adalah kurangnya pengetahuan
Total 18 39,1 28 60,9 46 100,0 warga masyarakat serta social budaya
kurang dalam masyarakat. Hal ini
sesuai dengan temuan dalam
Dari 21 responden yang memiliki
penelitian ini bahwa banyak yang tidak
motivasi PHBS negatif 17 orang memiliki sarana MCK sehingga
(80,9%) BAB sembarangan lebih menyebabkan motivasi rendah.
banyak dari pada yang BAB tidak Penelitian ini sesuai yang
sembarangan 4 orang (9,1%). Dari 25 dikemukakan oleh Taufik (2007)
responden yang tidak memiliki Lingkungan adalah tempat di mana
motivasi PHBS positif 24 orang (96%) seseorang tinggal. Lingkungan dapat
yang BAB tidak sembarangan lebih mempengaruhi seseorang sehingga
banyak daripada yang BAB dapat termotivasi untuk melakukan
sembarangan 1 orang (4%). sesuatu. Selain keluarga, lingkungan

Hasil chi-square hitung adalah 28,375 juga mempunyai peran yang besar
> chi-square tabel df : 1 taraf signifikan dalam memotivasi seseorang dalam
5% adalah 3,84. Sedangkan mengubah tingkah lakunya. Dalam
berdasarkan probabilitas, terlihat sebuah lingkungan yang hangat dan
Hubungan Motivasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan.....Yulisetyaningrum........................................4
terbuka, akan menimbulkan rasa Teori yang mendukung hasil penelitian
kesetiakawanan yang tinggi. ini adalah salah satu faktor yang
menyebabkan masyarakat melakukan
Kebiasaan Buang Air Besar (BAB)
buang air besar sembarangan adalah
Sembarangan
rendahnya motivasi masyarakat untuk
Kebiasaan adalah perilaku yang sering berperilaku hidup bersih dan sehat.
kita ulang-ulang baik secara sengaja Motivasi PHBS yang menggerakkan
atapun tidak sengaja dan perilaku atau seseorang untuk melakukan kebiasaan
kebiasaan tersebut sudah kita lakukan BAB (Notoatmodjo, 2007).
sejak kecil hingga dewasa (Irfan,
Keluarga harus dilibatkan dalam
2008). Menurut Kamus Besar Bahasa
progam pendidikan dan penyuluhan
Indonesia Kebiasan (folkways)
agar mereka mampu mendukung
merupakan suatu bentuk perbuatan
usaha keluarga yang masih buang air
berulang – ulang (bentuk yang sama)
besar di sembarang tempat.
dilakukan secara sadar dan
Bimbingan/penyuluhan dan dorongan
mempunyai tujuan yang jelas.
secara terus menerus biasanya
Kebiasaan buang air besar diperlukan agar keluarga yang buang
sembarangan adalah perilaku-perilaku air besar sembarangan tersebut
seseorang yang berkaitan dengan mampu melaksanakan rencana yang
kegiatan pembuangan tinja di tempat dapat diterima dan mematuhi
yang tidak sesuai dengan aturan peraturan.
kesehatan (jamban), sehingga
Keluarga selalu dilibatkan dalam
dilakukan di sungai, di rumput –
progam pendidikan sehingga mereka
rumput dan lain - lain. Hal yang
dapat memperingati bahwa buang air
menyebabkan warga BAB
besar sembarangan dapat berdampak
sembarangan adalah tidak tersedianya
penyakitpenyakit (Brunner dan
fasilitas sarana MCK baik pribadi
Suddart, 2006).
maupun umum.
KESIMPULAN
Hubungan Motivasi PHBS Dengan
Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) Penelitian tentang motivasi PHBS, responden yang
memiliki yang memiliki motivasi negatif sebanyak
sembarangan
21 orang (45,7%).
JIKK VOL. 6 NO. 2 JULI 2015 1:7 5

Anda mungkin juga menyukai