Anda di halaman 1dari 13

Catatan SM3T

Assallammualakum…………

Nama saya Shelly Manja Sari anak ke dua dari bapak Musari dan Ibunda Maimuunah.
Setelah mendapatkan gelar Sarjana (S1) FKIP Penjaskesrek saya telah mengajar bimbel siswa
sekolah dasar. Saya mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk melanjutkan pendidikan S2,
akan tetapi panggilan hati saya untuk mendidik anak-anak yang serba kekurangan muncul
dengan sendirinya pada saat saya di ajak teman untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar nya
yang bernama “Riau Mengajar”, sampai pada saatnya saya mendengar beberapa berita program
pemerintah tentang sarjana mendidik yang pada akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada
program SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan). Untuk dapat
bergabung di program ini saya harus mengikuti beberapa proses tes online, dimana tes itu di
mulai dengan tes admistrasi. Pada saat tes admistrasi online saya harus memasukan data-data
seperti ijazah dan transkip nilai S1 saya, sampai pada saatnya saya di nyatakan lolos seleksi
admistrasi pada tanggal 27 juni 2014. Pada tanggal 2 juli saya mengikuti tes selanjutnya yaitu
dengan menjawab soal-soal secara online. Sampai pada tanggal 7 juli 2014 saya di nyatakan
lolos untuk mengikuti tahap wawancara. Pada tanggal 9 juli saya mengikuti tes wawancara di
LPTK Universitas Riau, dan sampai akhirnya saya dinyatakan lolos sebagai anggota SM-3T
angkatan IV LPTK Universitas Riau.

Sebelum saya diberangkatkan ke daerah sasaran untuk melaksanakan program SM-3T ini, pada
tanggal 13-25 agustus 2014 saya mengikuti program prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK
Universitas Riau untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik, dan survival
(ketahanmalangan) saya sebagai peserta SM-3T. Program prakondisi ini diawali dengan
pemberian orientasi umum tentang pendidikan di daerah 3T. selain itu, program prakondisi
meliputi empat kegiatan, yaitu: (1) workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan
evaluasi; (2) pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada kondisi khusus/tertentu (contoh:
mengajar kelas rangkap); (3); pelatihan kepemimpinan dan manajemen pendidikan di sekolah (4)
Prakondisi pon-akademik, meliputi pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan, pembinaan
mental, motivasi, dan survival (ketahanmalangan), wawasan kebangsaan dan bela negara, dan
kepramukaan, UKS, dan P3K. Pada tanggal 20 agustus 2014, saya dan 59 peserta SM-3T LPTK
Universitas Riau lainnya merasakan jantung seperti mau copot tetapi bercampur perasaan yang
luar biasa senangnya karena akan mengetahui dimanakah tempat tugas kami untuk 1 tahun ke
depannya. Dan pada akhirnya saya dan 35 peserta di tugaskan ke wamena kabupaten Jayawijaya-
Papua dan 24 peserta SM-3T LPTK Universitas Riau di tugaskan ke Belu kabupaten Antaboa-
NTT.
Sebelum pelatihan ketahanmalangan, saya dan peserta SM-3T LPTK Universitas Riau
lainnya mendapatkan kunjungan tamu istimewah dari Wamena yaitu bapak Gaad assiten II
Wamena. Beliau memeberikan sekilas info tentang keadaan di Wamena. Pada tanggal 24 agustus
2014 saya dan peserta SM-3T LPTK Universitas Riau lainnya pergi ke desa Poso kota
Bangkinang kabupaten Kampar untuk mengikuti latihan ketahanmalangan. Disana kami di latih
dan dibimbing oleh kepala kodim yonif 132 bima sakti Bangkinang. Hal yang menarik dan unik
yang saya rasakan pada saat latihan ketahanmalangan ini adalah kesempatan emas bagi saya
yaitu kesempatan untuk menembak. Itu adalah suatu pengalaman yang sangat luar biasa karena
bisa menembak dengan pistol sungguhan tidak pakek kw kw an. Kegiatan akhir prakondisi
ditutup dengan pemberian wawasan kebangsaan dan bela negara oleh kepala danrem 132 bima
sakti. Bapak jendral Trihadi agust trianto.

Setelah selesai prakondisi, saya di berikan waktu libur dua hari sebelum keberangkatan
pada tanggal 28 agustus 2014 ke Wamena. Saya tidak pulang ke rumah orang tua dikarenakan
orangtua ingin saya beristirahat dan biar mereka saya yang menghampiri saya, hati saya senang
karena orang tua telah mendukung program yang saya ikuti ini dimana pada awalnya mama
kurang menyetujui karena saya akan di tugaskan di luar Riau, maklum saja mama saya jarang di
tinggal jauh dalam waktu yang lama oleh anaknya. Akan tetapi kebahagiaan itu terhenti sejenak,
duka menyelimuti keluarga besar saya dimana pada tanggal 27 agustus 2014 ibunda dari papa
saya atau nenek saya pulang ke hadapan Allah untuk selamanya. Mendengar berita itu hati saya
mulai gunda, saya ingin pulang ke rumah orang tua akan tetapi mama melarang saya untuk
pulang karena jarak yang memakan waktu sedikit lama. Dengan perasaan yang gunda, saya
hanya bisa berdoa dari kejauhan untuk nenek saya semoga beliau di tempat di surga yang paling
indah oleh Allah SWT. Akan tetapi luar biasanya kasih sayang orang tua kepada saya mereka
tetap berangkat subuh di tanggal 28 agustus 2014, agar dapat mengantar saya ke bandara SSQ
Pekanbaru pada pukul 16.00 wib.
Disana saya melihat ketegaran papa, walaupun saya tau hatinya sangat sedih karena kehilangan
orangtuanya akan tetapi di hadapan saya beliau tetap melihatkan rasa kasih sayangnya kepada
anaknya. Singkat cerita, pada tanggal 28 agustus 2014 sebelum berangkat saya sempat menangis
ketika akan berpisah dengan keluarga, apalagi saya tidak pernah menjalankan tugas selama
setahun dengan tidak bertemu dengan sanak saudara. Dalam benak saya, ini adalah pengalaman
pertama saya ditugaskan jauh dari keluarga.

Setelah 4 kali naik pesawat, tibalah saatnya pada tanggal 29 agustus 2014 saya dan rombongan
tiba di tanah Wamena Jayawijaya Papua. Kami disambut oleh assisten II Wamena.

Kemudian saya dan rombongan dibawah ke penginapan disana kami bergabung dengan peserta
SM-3T LPTK Mulawarman Samarinda Kalimantan. Singkat cerita pada 1 september 2014, saya
dan rombongan SM-3T Wamena di terima secara resmi oleh sekda Wamena Jayawijaya Papua
dengan di lakukannya upacara penyerahan peserta SM-3T dari LPTK Universitas Riau dan
Mulawarman kepada pemerintahan Wamena Jayawijaya yang di wakili oleh ketua sekda
Wamena Jayawijaya Papua. Setelah selesai acara serah terima, saya dan rombongan kembali ke
penginapan untuk bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi mengajar. Pada hal ini saya
mendapatkan tugas di SMA Negeri Kurulu. Saya berangkat ke disrik kurulu menggunakan bus
dinas pendidikan Wamena yang terdiri 12 peserta Sm-3T termasuk saya di dalamnya. Setelah
sekitar 45 menit perjalanan, saya dan 3 rekan saya tiba di lokasi mengajar yaitu SMP dan SMA
Kurulu. Saya di sambut oleh mama Nani Dabi (kepala sekolah SMA Negeri Kurulu) dan Ibu Sri
(guru SMA Negeri Kurulu) serta siswa dan siswi SMA Negeri Kurulu. Senangnya saya para
siswa membantu membawakan barang-barang saya serta telah di pesiapkan rumah untuk kami
tinggal selama 1 tahun ke depannya.
Keesokkan harinya, selasa 2 september 2014 saya dan rekan saya Soni (peserta SM-3T
LPTK Universitas Mulawarman) datang ke sekolah tugas. Kepala sekolah memberikan
sambutan, beliau berkata” Anak-anak kemaren Ibuk Bilang kita berdoa supaya ada guru yang
datang, tapi sekarang doa anak-anak semua dikabulkan Tuhan, sekarang guru-guru telah datang.
Oh…ternyata guru disekolah ini tidak pernah datang. Bagaimana papua bisa maju, guru yang
mencerdaskan anak tak lagi peduli terhadap pendidikan di Papua, mereka lebih betah berada di
kota, berkebun dan sebagainya. Inilah realita pendidikan di tanah papua, tanah yang kaya tetapi
pendidikan masih jauh tertinggal, oleh karena ulah guru yang kurang bertanggung jawab atas
tugasnya. Semoga dengan hadirnya kami, di Timur Matahari akan bersinar menerangi Kurulu
yang selama ini gelap.

Keesokkan harinya, saya mulai menjalankan tugas saya di SMA N Kurulu. Hari ini rabu
3 september 2014 saya mengajar biologi di karenakan guru bidang studi tidak hadir sehingga
saya berinisiatif untuk mengisi kekosongan di jam pertama, saya mengajar di luar kelas
dikarenakan SMAN Kurulu baru mempunyai 2 ruangan kelas yang layak huni. Walaupun belajar
dengan alam terbuka tetapi siswa dan siswi terlihat antusias mengikuti pelajaran.

Setelah jam pertama berakhir saya melanjutkan pelajaran bidang studi saya yaitu PJOK. Hari ini
saya memberikan materi tentang kesehatan pribadi untuk siswa kelas XI mipa, antusias murid-
murid sungguh luar biasa bahkan ada yang bertanya’ibu guru, kenapa kita harus menggosok
gigi?kan tiap hari kita orang makan pinang ibuk. Lalu saya menjelaskan keunggulan menggosok
gigi. Lalu pertanyaan lain juga muncul “ibu guru, kenapa kita harus mencuci tangan sebelum dan
sesudah beraktivitas?” saya pun kembali menjelaskan jawaban yang mereka lontarkan sekaligus
memberikann tangan mereka hands sanitizer. Serambi pertanyaan muncul “ibu guru, harus di
cuci kah ini? Wangi sekali ini ibu guru. Saya pun menjawab "tidak kalian tidak perlu
mencucimya”.

cara mengobati luka ringan

Seperti pagi-pagi sebelumnya Kurulu selalu basah karena hujan, murid-murid satu
persatu mulai datang lebih awal sambil mengucapkan “selamat pagi”. Seperti hari-hari
sebelumnya anggota OSIS menjalankan ke wajibannya yaitu mengabsen, dan memeriksa
kerapian para siswa. “hei mana dong punya sepatu aaa?”tu run 20 kali(push up). Itu lah yang
selalu di lakukan murid-murid setiap kali mereka datang tidak rapi dan terlambat. Setelah absen
umum selesai murid-murid kembali melanjutkan pelajaran. Hari ini saya mengajar PJOK kelas
XII .

“Selamat pagi anak-anak!”

“Selamat pagi!” anak-anak menjawab dengan semangat.

“Apa kabar kalian semua?Sehat?”

“sehat………..

Dua minggu pun telah berlalu, kebersamaan dengan siswa dan siswi SMA N Kurulu berasa
semakin bersahabat, hari ini adalah hari jumat, tanggal 12 september 2014 dimana hari ini adalah saya
membantu siswa dan siswi untuk latihan upacara untuk hari senin. Dimana senin adalah upacara perdana
SMA N Kurulu, para siswa dan siswi sangat antusias untuk berlatih dan saya melatih pun menjadi
semangat. Yang menjadi kendala pada saat proses latihan adalah latihaan paduan suara karena nada lagu
kebangsaan Indonesia Raya selalu lari. Singkat cerita pada hari senin upacara perdana pun dapat berjalan
dengan hikmat dimana upacara di pimpin oleh kepala sekolah SMA N Kurulu Ibu Nani Dabi, S.Pd. pada
saat upacara selesai saya melihat senyum dan wajah yanng yang bahagia yang terpancar dari wajah manis
ibu kepala sekolah karena siswa dan siswi akhirnya dapat melaksanakan upacara juga, maklum selama
berdiri sekolah sendiri SMA N Kurulu belum pernah melakukan upcara benderah.

Minggu ini adalah minggu ke empat kami berasa di Wamena, yaa……… begitu cepat bukan
waktu beritu cepat bukan waktu berlalu disini. Setiap hari banyak cerita yang tercipta disini khususnya di
distrik kurulu. Hari ini jumat 26 september 2014 guru-guru SM3T LPTK Universitas Riau akan
mengadakan suatu pertemuan untuk membahas masalah program kerja selain kegiatan pokok mengajar
disekolah tempat tugas. Saya dan peserta lainnya akan berkumpul di distrik Asolokobal tepatnya di
minimio dan megapura. Perjalanan saya dan rekan saya opi menujuh distrik Asolokobal sempat terhalang
di karenakan rutinitas yang sering terjadi di Kurulu dikala mendekati sore hari yaitu hujan. Sempat
terlintas di benak pikiran kami untuk menunda keberangkatan, akan tetapi berkat doa dan kuasa Tuhan
yang Maha Esa akhirnya hujan pun reda. Saya dan rekan saya memulai perjalanan kami, sekitar 1 jam
perjalanan menggunakan kendaraan bermotor kami mulai memasuki distrik Asolokobal dimana untuk
menempuh distrik ini kami harus menempuh jempatan yang tidak layak lagi untuk di lewati kendaraan.
Selain itu kami juga mesti bertanya kepada warga sekitar tentang posko yang menjadi tempat kami
berkumpul yaitu tepatnya di Megapura. Akhirnya posko yang tersebunyi di balik pohon mangga itu pun
dapat kami temui. Setibanya disana suasana kerinduan pun terlepas, dengan kebiasaan saya yang suka
makan maka dengan tanpah sungkan saya mintah makan. Haaaaam, uppss jangan di contoh ya.

Suasana saat itu larut dengan tawa dan canda saya dan rekan-rekan yang hampir 4 minggu tidak
bersua. Disana kami saling melepas rasa kerinduaan kami masing-masing. Akan tetapi suasana yang hiruk
pikuk dengan kegembiraan terhenti setibanya koordinator SM3T LPTK Universitas Riau datang dengan
kening yang sedikit di tekuk dan ucapan yang ketus memerintahkan kami untuk pindah dan bermalam ke
minimo. Semua rekan yang ada di megapura setibanya menatap koordinator dengan wajah yang sedikit
penuh penolakan, akan tetapi sebagai anggota yang menghargai ketua semua rekan yang ada di megapura
mengikuti perintah yang di perintah kan oleh koordinator. Semua rekan-rekan mulai sibuk
mempersiapkan perlengkapan untuk tidur di posko minimo. Suasana perjalanan menujuh minimo pun
sangat menengangkan dan penuh kekakuaan sehingga perjalanan terasa lama sekali. Setibanya sampai di
minimo koordinator langsung mengambil ahli membuka suatu pembicaraan kepada rekan-rekan SM3T
yang telah tersusun rapi untuk tidur di minimo, setelah koordinator selesai melakukan pembicaaran
akhirnya koordinator kembali bertanya kepada kami yang dari megapura, “apakah kalian mau pulang juga
kah ke megapura?” dengan semangat semua rekan-rekan yang megapura menjawab “iyaa, kami tidur di
megapura saja”. Kami pun kembali ke megapura dengan perasaan yang bahagia walaupun setibanya di
posko megapura kaki sudah tidak berbentuk kaki lagi dikarenakan jalan menujuh minimo becek karena
hujan. Selang beberapa menit saja semua kembali beristirahat untuk mempersiapkan agenda rapat besok
pagi sampai malam di minimo. Banyak cerita yang terjadi di minimo ini, salah satu nya dari segi berbagi
makanan. Ini adalah moment dimana yang sangat berkesan bagi saya adalah saat proses penjatahan
makanan, saat disini lah sangat terlihat sekali rasa peduli sesama rekan.

Bulan ini adalah bulan ke 2 saya berada di Distrik Kurulu. Selama disini saya merasakan betul
bahwa profesi guru sangat di muliakan bagi masyarakat disini. Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang
seorang anak bernama Dita. Dita adalah seorang anak yang hanya tinggal dengan bapa nya saja, keadaan
seperti ini yang membuat dia jauh tertinggal dalam peendidikan. Sebenarnya Dita telah duduk di SMP
kelas IX akan tetapi dikarenakan daya tangkap serta ketidak hadirnya dia disekolah membuat Dita masih
duduk di kelas 6 SD. Akan tetapi luar biasanya dia mempunyai kasih sayang yang tulus kepada saya
walaupun saya tidak mengajar dia. Awal perkenalan saya hanya bermula saat saya hendak mengajar
kegiatan senam dan olahraga voli disekolah. Pada saat itu Dita ikut hadir bersama siswi saya bernama
Nani dan Afrida untuk mrngikuti kegiatan sore di sekolah. kami mulai melakukan latihan senam, setelah
selesai senam jahdita pun mrnghampiri saya dan berkata

“ibu, sa senang melihat ibu guru, sa ikut senam boleh?” tanya nya dengan wajah yang penuh harapan.

“ia tentu boleh, ikut saja”.

Dengan wajah yang gembira dan ia pun memeluk saya sambil berkata “terimakasih ibu guru cantik”.

Besok adalah hari minggu, dimana hari ini adalah hari kedua turnament sepak bola dan bola voli di desa
Umpakalo.

“ibu guru…bu guru”

suara itu terdengar ramai sekali di depan rumah saya, kemudian saya membuka pintu rumah dan terlihat
banyak sekumpulan anak – anak di jalan menyeruhkan panggilan

“ibu guru”.ibu… ayo kita turun ke Umpakalo, do rang yusup main sepak bola hari ini. Teriak novi salah
satu anak yang ada disitu,

baru dita juga berteriak “ibu … ayoo, kakak Nani su turun ke umpakalo”.

“iyaa, sebentar, ibu guru kasih ganti baju dulu e”.

selang waktu sekitar 45 menit kita telah tiba di Umpakalo untuk melihat pertandingan sepak bola antara
Yiwika vs Wosi. Sampai di lapangan seruan ibu guru pun kembali terdengar “ibu guru……” suara itu
berasal dari seorang anak perempuan bernama Nani Mabel. Nani Mabel adalah salah satu siswi di sekolah
yang berprestasi dan dekat dengan saya.

“he Nani” jawab saya.

“bu guru sendiri? Jalan kaki kah?. Tanya Nani dengan polos.

Saya hanya menganggukkan kepala saja

“he bu guru,, fhoto dulu bole” pintah salah satu anak disitu.

“lalu bu guru jadi suporter kami kah?. “terus bu guru sendiri? Bu guru yang pada kemana. Pertanyaan-
pertanyaan itu muncul dari satu persatu murid saya yang ada di situ. Singkat cerita pertandingan pun di
menangkan oleh tim Yiwika dengan score 3-1. Saya dan siswa pun pulang dengan keadaan yang sudah
amat gelap mendekati malam. Karena rasa cinta yang di miliki dita dan Nani kepada saya akhirnya
mereka mencarikan saya tebengan untuk pulang ke rumah, saya pun pulang lebih dulu dari pada mereka
di karena kan pada kondisi saat itu saya harus melaksanakan ibadah shalat magrib.

Hari ini adalah agenda rapat yang ke dua bersama teman- teman LPTK Universitas Riau, akan
tetapi agenda rapat ini sangat jauh berbedah dan lebih special dari rapat yang pertama di karenakan besok
adalah hari raya idul adha alias hari raya qurban bagi umat muslim. Ini adalah hari raya idul adha yang
pertama saya jauh dari keluarga besar saya di rumah, begitu hal nya dengan teman –teman yang lain. Kita
merayakan idul adha ini di kampungnya muslim di wamena namanya adalah Walesi. Sebagian besar
masyarakat disini adalah orang muslim, selain itu disini juga tersediah pondok bagi anak-anak muslim di
Wamena. Hari pertama idul adha, setelah shalat idul adha suasana di posko kita berkumpul sangat haru
sekali karena semua merasakan kesedihan di karenakan jauh dari keluarga masing-masing. Akan tetapi
suasana hiruk pikuk itu berubah menjadi bewarna di karenakan ulah sang koordinator yang amat lucu ya
siapa lagi koordinator yang kocak itu pasti nya bg Rebi. Bg Rebi koordinator yang luar biasa, beliau dapat
mencairkan suasana yang begitu tegang saat itu dengan lelucon yang dia punya akan tetapi walaupun
terlihat pandai mencairkan suasana, dia juga bisa galak lo. Ini terbukti pada saat rapat, dia dengan
tegasnya akan menyampaikan kepada teman-teman yang tidak benar dalam mengikuti komando di bawah
pimpinannya. Oh.. iya pada idul adha ini kita ikut menyumbangkan sapi lo hasil dari patungan bersama
keluarga SM3T UR.

Kemeriaan suasana lebaran dengan biasanya adanya ketupat setiap lebaran mungkin tidak saya
temui di Wamena ini. Akan tetapi presepsi itu salah, di hari ke dua Idul adha setelah kepulangan saya dari
Walesi dimanana belum hilang rasa penat dan rasa bahagia bersama teman-teman SM3T UR. Saya di
sambut kembali dengan kemeriaan idul adha bersama rekan kerja saya di sekolah yaitu ibu sri. Yang
bertepatann pada hari itu anaknya sedang berulang tahun, saya dan rekan di rumah di ajakin jalan-jalan ke
hotel jerman serta menikmati pemandangan disana sambil memakan Buras. Buras itu ya… sejenis ketupat
bedanya bentuknya saja. Selain itu ada peristiwa yang lucu tapi sebenarnya sedih juga lo, karena kue
ulang tahun yang sudah sedemikian bagusnya jatoh sebelum acara di mulai. Ya di situ terlihat jelas
kekecewaan ibu sri. Akan tetapi kita semua mencoba untuk menghibur beliau, satu lagi pada saat itu saya
di suruh membbawahkan doa buat acara disitu, sebenarnya binggung juga karena yang hadir saat acara itu
rata-rata nonmuslim, akan tetapi disini lah saatnya kita saling menghargai kepercayaan satu dengan yang
lain saya pun memimpin doa sesuai dengan keperrcayaaan yang saya anut. Cerita bulan ke dua di Kurulu
tidak habis di situ aja, kita berlanjut dengan melakukan kegiatan keakraban setiap sore bersama
masyarakat di desa, mulai di undang ke rumah wali murud untuk makan papeda, menghadiri upacara
bakar batu dan bakar manyat. Luar biasa bulan kedua ini bulan yang penuh berkah.
Tik…. Tik… tikk, suara itu membangunkan saya dari lelapnya tidur malam tadi ternyata suara itu
ada suara derasnya hujan di awal bulan nopember. Yaa… ini adalah bulan ke tiga saya berada di Kurulu.
Walaupun hujan, dan bisa di pastikan anak-anak sekolah pasti bakalan datangg terlambat dan sedikit akan
tetapi rasa semangat saya tidak pudar untuk mendidik mereka. Seperti biasa saya hanya berdua saja
dengan rekan SM3T yaitu soni menghadapi sekolah ini. Awal nopember ini sebenarnya adalah awal ujian
tengah semmester akan tetapi di karenakan guru-guru PNS tidak ada di sekolah maka kami hanya mengisi
kelas-kelas kosong semampu kami saja, seperti halnya saya mengisi kelas X dengan membuat struktur
kelas dan kerajinan tangan yang sederhanaa.

Seperti sore – sore biasanya, saya mengisi waktu kosong saya dengan menoton turnament sepak bola dan
seperti biasanya Nani si bocah yang tomboy selalu menemani saya. Sore ini kita jadi suporter anak-anak
perempuan yang notabennya masih siswi-siswi saya juga yang bermain.

“nani itu maria , bukan?” tanya saya.

“iya ibu… itu maria , hei sungguh lemah sekali dia mainnya kalah dengan mama-mama” jawab nani
sambil mengolok maria.

“nani kamu mau es kah tidak?”

“ibu guru mauu beli es? Tanya nani.

“iya… ibu guru haus jadi”

“mari.. ikut saya, kita beli dekat mince do rang”

Kami pun mengahampiri penjual di dekat lapangan yang tidak lain adalah salah seorang siswi saya di
sekolah.

“selamat sore…..” sapa saya

“soreee….” Sahut penjual.\

Pada saat itu mata saya langsung tertujuh pada sebuah makanan yang terlihat asing bagi saya, nama
makanan tersebut adalah kue nasi, dimana modelnya singkok yang di baluti nasi kemudian di bakar,
rasanya enak Cuma kurang pedas saja.. hiiii

“mama, ini apakah? Tanya saya kepada si penjual

“ini kue nasi…” jawab mama si penjual tersebut

“ satunya berapkah mama?”


“duaribu”

Hari kian gelap, nani pun sibuk mencarikan tebengan buat mengantar saya pulang. Setelah beberapa lama
mencarikan saya tebengan pulang akhirnya Nani menemukan seorang pemuda bernama musa yang
tinggal dengan bapak petrus, pak petrus adalah seorang pendeta di Kurulu.

Keesokkan harinya tanggal 6 mopember 2014, suasana pagi ini jauh sangat berbeda. Suasana
kegembiraan tampak jelas di mata rekan seprofesi saya yaitu soni, karena hari ini adalah hari lahir dia.
Semua teman-teman serumah telah mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya, hanya saja saya masih
belum mengucapkan dikarenakan saya mau memberikan sedikit kejutan kepada dia bersama siswa dan
siswi saya di sekolah, karena sebelumnya saya sudah menyampaikan hal tersebut kepada siswa dan siswi
saya. Setibanya saya di sekolah anak-anak telah berbaris dengan rapi di karenakan soni telah memimpin
apel pagi saat itu. Perlu di ketahui ya, soni tidak pernah memimpin apel pagi selama 3 bulan kita di
sekolah. tapi entah kenapa pagi itu dia luar biasa sekali. Anak-anak setelah di apelkan pagi, dia langsung
memeberikan pengarahan di kelas ya maklum lah guru-guru tetapnya masih saja belum muncul-muncul
ke sekolah jadi ya .. itu sekolah masih menjadi hak milik kita berdua. Setelah soni memberikan
pengarahan di kelas, anak-anak langsung melakasanakan pembelajaran seperti biasa. Ya.. jam matematika
masih soni yang tanggani sedangkan jam-jam yang kosong semua saya yang menghandel jadi ya gitu
pembelajaran mereka jadi tidak efektif. Pada saat itu saya menggabungkan siswa dan siswi saya yang
tidak ada guru untuk bergabung dengan kelas XII yang belajar PJOK dengan materi senam ritmik.

“ selamat pagi semua?”

“ selamat pagi ibu guru” jawab siswa dan siswi.

“ kalian sehat?”

“sehat” mereka menjawab dengan semangat

“siap senam?”

“siap” . jawab mereka

“goyang ester bole bu guru” pintah salah seorang siswa.

“iya bu guru, bole” pintah yangb lain .

“ada yang bisa gerakan ester?”

“avi do rang bu”

Akhirnya saya mengikuti permintaan siswa dan siswi saya, ya sekali-kali lah kasih kebebasaan buat
mereka.merekapun bergoyang dengan asyiknya sampai 2 jam pelajaran selesai. Pada akhir penutupan
pelajaran saya langsung memberikan tugas kepada mereka yaitu, membuat gerakan senam tetapi
menggunakan musik daerah.

“na…jangan lupa ya, cari dan buat gerakan di rumah, kalian boleh berkelompok, terus jangan lupa saat
apel pulang, ingat pak soni ulang tahun jadi kalian jangan lupa untuk menyanyikan lagu selamat ulang
tahun ya.” Pintah saya

“nyanyi yang bagaimana bu guru? Selamat ulang tahun kah atau hapie birthday”
“oh.. Tuhan charles, terserah kalian saja bisa nya yang mana?”

“selamat ulang tahun saja boleh, kita bukan orang inggris jadi”.

Singkat cerita, pada tanggal 13 nopember 2014 adalah haru yang istimewah bagi saya dan setiap
tanggal itu rasanya selalu saya tunggu rasanya saya ingin selalu punya cerita di tanggal 13 nopember.
Akan tetapi pagi ini semua peserta didik saya sangat menyebalkan. Pagi itu saat apel pagi seperti biasa
saya harus meencari kebelakang dan memebawah sebuah kayu untk menakuti mereka.

“hei mana anggota Osis yang piket e, maria kamu piket kah?”Pertanyaan saya hanya seperti angin lewat
saja. Kemudian saya lari kebelakang sekolah.

“hei, kalian tidak punya telinga kah?tidak dengar loceng sa berbunyi?”

“bu guru, kita ini manusia bukan hewan yang di pukul-pukul”ucap seorang siswa

Mendengar kata-kata itu saya hanya terdiam dan membiarkan mereka berjalan kehalaman sekolah untuk
berbaris, saat apel pagi saya pun mengucapkan rasa bersalah saya kepada mereka.singkat cerita mereka
menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepada saya, saya pun merasa terharu. Seminggu kemudian kami
mengadakan peresmian gedung kelas karena hari rabu akan mengadakan ujian semester. Saat acara
perresmian kita sibuk manata halaman sekolah secantik mungkin agar dapat di pakai untuk ibadah.
Sepekan mengadakan ujian semester dan tiba saat nya libur semester.

Liburan itu dimulai saat para peserta didik mengajak kami saya dan rekan saya soni untuk
berrekreasi di akhir pekan ke wedangko, selama perjalanan saya sangat terkagum melihat keindahan alam
yang ada di wedangko. Selama perjalanan diapit oleh gunung-gunung. Setiba nya di tempat lokasi embun
makin tebal menyelimuti tempat tersebut karena tempat tersebut tinggi mengakibatkan suhu pun menjadi
sangat dingin. Anak –anak sibuk berfhoto dan saya dan rekan saya tentunya ttidak mau ketinggalan untuk
berfhoto.
setelah puas akan berfhoto, anak –anakpun saya perintahkan untuk mencarri kayu bakar karena kita saat
itu akan membakar ayam yang telah kita bumbuhi di rumah. Sambil menunggu ayam di bakar saya dan
siswi perempuan menata tempat makan dengan daun-daun yang ada di sekitar. Rasa lapar kian membarah,
tapi ayam belum juga masak, sebab pada saat itu kita terkendala karena si ayam tidak di rebus dulu
sehingga ayam menjadi lama masaknya. Selah beberapa menit kemudian sia ayam pun siap untuk di
makan, satu persatu nasi kuning yang te;lah di bungkus dari rumah dibagikan kepada para siswa, tetapi
masih seperti biasa masih banyak siswa nya tidak sabaran sehingga ada yang menggambil yang menjadi
jatah temannya. Karena lapar nya kita lupa akan sesuatu yang belum kita tambahkan pada saat kita
makan. Ya dia adalah sambal terasi, setelah selesai makan kita baru sadar bahwa kita bawak sambal terasi.

“bu guru(sambil menunjukan sambil terasi”

“Ya Tuhan….fransina kenapa baru di kasih keluar sekarang”

“ayeeee… bu guru sa lupa, maaf”

“ ya sudah , buat bu guru di rumah saja”

Kebahagiann itu tidak berhenti sampai di acara bakar ayam saya, dalam perjalanan pulang kita singgah di
sebuah penggairan air gunung yang bersih dan sangat dingin sekali, pemandangan disitu tidak kala
indahnya di kilo 45 tempat bakar ayam tadi. Karena tidak mau melewatkan moment tersebut saya pun
berfhoto bersama siswa dan siswi saya

.
Desember adalah waktu di penughujung tahun sekaligus waktu libur yang panjang sekali. Liburan
saya tidak habis di Wedangko saya, acara libur itu berlanjut di dalam acara karnaval dalam rangka ulang
tahun Wamena yang ke 58. Dalam acara ulang tahun Wamena tersebut di muli dengan acara karnaval
yang mempertunjukan keunuikan yang ada di Wamena. Sedangkan acara penutupan ulang tahun wamena
ditutup dengan penampilan Nowela idol. Kemerian itu sangat luar biasa, masyarakat wamena sangat
menikmati dengan acara tersebut. Lagi dan lagi acara liburan saya tidak sampai di acara ulang ahun
wamena saja, liburan itu berlanjut kepada studi visit saya ke jayapura. Tujuan saya dan rekan-rekan
mengadakan studi visit ke sekolah-sekolah jayapura dan UNCEN adalah untukk mengetahui sistem
pembelajaran yang ada di jayapura agar dapat di terapkan di daerah kita tugas. Ada keunikan tersendiri
saat kami mengadaan studi visit ke jayapura, saya dan rekan saya berangkat menggunakan pesawat
herkules milik TNI AU, ini adalah penglaman yang luar biasa bisa naik pesawat herkules luar biasa
besarnya, dan luar biasa aroma didalam pesawat tersebut. Pada saa mengadakanstudi visit di jayapura
saya dan rekan saya di sambut dengan antusias oleh sekolah dan universitas cendrawasi.

Sepekan telah berlalu, studi visit sekaligus liburan itu ternyata berlanjut di wamena saya dan
semua rekan guru SM3T di ajakin berrekreasi bersama bupati Jaya Wijaya kedanau Habema. Danau
Habema adalah danau yang berada di atas gunung yang tertinggi di Indonesia. Bayangkan saja masa ada
danau di atas gunnung, inilah yang membuat danau Habema menjadi tempat yang selalu menjadi
kesukaan bagi para pendatang yang berkunjung ke Wamena selain objek wisata yang ada di Wamena ini.

Anda mungkin juga menyukai