Dosen: Dr. Viktor Amrifo, S.Pi., M.Si Reby Oktarianda (1910247115/Pascasarjana Ilmu Lingkungan)
Judul Adaptasi Sistem Penghidupan Masyarakat Adat (Studi Kasus Suku
Duano di Desa Concong Luar Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau) Jurnal Terubuk, ISSN 0126-4265 Volume & Halaman Vol. 40. No.2/ hlm1–12 Tahun 2012 Penulis Dr. Viktor Amrifo, S.Pi., M.Si Reviewer Reby Oktarianda Tanggal 1910247115
Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan karakteristik Suku Duano yang berkaitan erat
dengan adaptasi sistem penghidupan. 2. Menganalisis bagaimana adaptasi sistem penghidupan menongkah terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Subjek Penelitian Suku Duano Jenis & Metode Jenis penelelitian kualitatif dengan metode peneltian yang digunakan Penelitian berupa studi kasus dan historical (metoda biografis, metoda historis). Penelitian ini menekankan pada proses, pemaknaan subjektif atas realitas yang terbangun secara sosial. Data dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan dua teknik, yaitu: teknik observasi berperan-serta (participant-observation), dan wawancara (interview). Sementara data sekunder dikumpulkan dengan teknik studi dokumen. Hasil Penelitian Adaptasi sistem penghidupan Suku Duano khususnya aktivitas subsisten menongkah terdiri dari adaptasi terhadap perubahan lingkungan bio-fisik dan adaptasi terhadap perubahan akses sumberdaya. Perubahan lingkungan biofisik dapat terjadi karena rusaknya ekosistem dilingkup lokal dan pula karena adanya pemanasan global dilingkup yag lebih luas. Perubahan ini mengharuskan masyarakat adat harus menyesuaikan sistem penghidupannya dengan mencari lokasi baru, atau beralih pada sumber-sumber alam lainnya. Perubahan akses Suku Duano terhadap sumberdaya dapat terjadi, jika akses yang selama ini cukup besar dalam kegiatan menongkah dibatasi atas dalih penyelamatan lingkungan biofisik. Pembatasan akses dapat terjadi jika kebijakan pengelolaan lingkungan lebih mengedepankan ecological vulnerability daripada social vulnerability. Kekuatan Pertama saya mengapresiasi khusus kajian yang telah dilakukan penulis, dimana kajian ini merupakan sumbangan kekayaan ilmu pengetahuan terhadap masyarakat adat yang ada di Indonesia, khususnya Provinsi Riau. Adapun kekuatan kajian ini, sebagai berikut: 1. Kajian ini membahas sistem penghidupan masyarakat adat di Riau, yakni Suku Laut atau dikenal sebagai Suku Duano yang mana di dalamnya secara jelas menjelaskan asal-usul Suku Duano secara baik dan utuh. Lebih lanjut, penulis juga mendeskripsikan pola kepercayaan suku Duano (Baca Hal 4-5). 2. Sistem penghidupan Suku Duano dijelaskan mengalami perubahan akibat bergesernya perubahan lingkungan dan penulis merinci bagaimana perubahan tersebut menyebabkan Suku Duano melakukan adaptasi dalam system penghidupannya, diantaranya dengan menjabarkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bio-fisik dan adaptasi terhadap akses sumberdaya alam (Baca Hal 7). 3. Penulis bersifat krtitis di dalam kajiannya dengan menyatakan keresehan kepada pemerintah, dimana pemerintah kurang mendukung terhadap peningkatan kehidupan masyarakat adat Suku Duano. Pemerintah lebih bersifat konservatif, dimana penulis menyatakan “Jika pemerintah sebagai pengambil dan pembuat kebijakan tetap mengutamakan ecological vulnerability dalam menentukan kawasan konservasi” (Baca Hal 10). 4. Peneliti di dalam kajiannya banyak menambahkan kutipan yang mendukung dan sumber referensi yang baik (Internasional dan Nasional). Kelemahan Kelemahan di dalam tulisan yang sudah disampaikan peneliti di dalam tulisannya adalah “tidak terteranya lama pelaksanaan studi yang dilakukan”, apalagi sifat penelitian adalah partisipatoris; menuntut partisipasi aktif peneliti di lapangan tentu dibutuhkan berapa lama peneliti meneliti subjek penelitian (Suku Duano).