Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK 5

HUBUNGAN KONSUMSI SERAT DAN CAIRAN DENGAN KEJADIAN


KONSTIPASI PADA MAHASISWA SEMESTER I IIKNU TUBAN

Mata kuliah : Epidemiologi Gizi


Dosen : Dwi Kurnia PS, S.Tr.Keb.,Bd M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 5

Arisa Septianingrum Firdaus (20024149004)


Feni Ulfi Susanti (20024149008)
Latifah Ismatul Fauziyah (20024149016)
Lia Novitasari (20024149017)
Nabila Khoirunnisa (20024149020)
Septi Muda Cahyaning Tyas (20024149029)
Wanudya Kusumaningati (20024149036)

PRODI S1 GIZI
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan berjudul “Hubungan Konsumsi Serat
Dan Cairan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Mahasiswa IIKNU Tuban” dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Epideiologi Gizi bagi mahasiswa Prodi S1 Gizi IIKNU Tuban. Laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu karena dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................................1
BAB 2 LANDASAN TEORI.................................................................................2
2.1 Pengertian Serat...............................................................................................2
2.2 Cairan................................................................................................................2
2.3 Kontipasi...........................................................................................................2
2.4 Hubungan Konsumsi Serat Dan Cairan Dengan Kejadian Konstipasi......2
BAB 3 TEKNIK PENELITIAN............................................................................3
3.1 Variabel Penelitian...........................................................................................3
3.2 Cara Mengukur................................................................................................3
3.3 Responden Penelitian.......................................................................................3
BAB 4 HASIL PENELITIAN...............................................................................4
4.1 Hasil Penelitian................................................................................................4
BAB 5 PENUTUP...................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................6
3.2 Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Serat makanan (dietary fiber) adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman
atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan penyerapan di usus
kecil manusia dengan fermentasi lengkap atau sebagian dalam usus besar. Serat
makanan tersebut meliputi polisakarida, oligosakarida, lignin dan substansi
tanaman. Serat makanan memberikan efek fisiologis yang menguntungkan
termasuk sebagai pencahar. Sedangkan untuk asupan cairan merupakan seluruh
cairan yang masuk ke dalam tubuh yang berasal dari minuman maupun makanan.
Air berfungsi sebagai pelumas yang membantu sisa metabolisme bergerak di
sepanjang kolon. Tubuh akan selalu membutuhkan air untuk menyerap kembali
air yang tersedia di dalam usus. Ketika seseorang kekurangan asupan cairan maka
otomatis feses yang dihasilkan juga menjadi kering dan keras, dan ketika
seseorang kekurangan asupan cairan dan serat makanan maka akan timbul
masalah yang lebih besar yaitu menderita konstipasi (Claudina dkk, 2018).
Konstipasi merupakan berkurangnya frekuensi buang air besar, sensasi
tidak puas buang air besar, terdapat rasa sakit, dan konsistensi feses yang keras.
Konstipasi kronis dapat mengakibatkan divertikulosis, kanker kolon dan
terjadinya hemoroid. Penyebab paling umum dari konstipasi pada orang sehat
diantaranya yaitu kurangnya asupan serat dan cairan yang cukup (Djojoningrat,
2009). Hasil penelitian Mello dkk (2010) menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara konsumsi serat makanan pada anak-anak dan remaja dengan kejadian
konstipasi. Sedangkan hasil penelitian Markland dkk (2013) menunjukkan bahwa
proses defekasi dapat berjalan lancar jika kebutuhan air tercukupi karena air
memiliki banyak fungsi. Salah satu fungsi air adalah media eliminasi sisa
metabolisme.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Konsumsi Serat
dan Cairan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Mahasiswa IIKNU Tuban.

1
BAB 2

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Serat
Menurut Kusharto (2006), serat mampu mengatasi konstipasi karena serat di
metabolisme oleh bakteri yang berada dan melalui saluran cerna. Pengaruh nyata
yang telah dibuktikan adalah bertambahnya volume feses, melunakkan konsistensi
feses, memperpendek waktu transit di usus, dan memproduksi fl atus.
2.2 Cairan
Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sekitar 80% dari
kebutuhan individu merupakan kontribusi cairan termasuk air, dan sisanya
diperoleh dari makanan. Kebutuhan cairan setiap individu dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, faktor lingkungan,
dan status gizi (Popkin, et al., 2006). Salah satu fungsi air sebagai penghancur
makanan (Potter dan Perry, 2006).
2.3 Kontipasi

Konstipasi adalah pergerakan feses yang lambat melewati usus besar


dihubungkan dengan banyaknya jumlah feses yang kering dan keras yang
terkumpul pada colon descenden yang disebabkan oleh absorbsi cairan yang
berlebihan (Guyton dan Hall, 2006).
2.4 Hubungan Konsumsi Serat Dan Cairan Dengan Kejadian Konstipasi

Serat dapat mencegah dan mengurangi konstipasi karena dapat menyerap air
ketika melewati saluran pencernaan sehingga meningkatkan ukuran feses, namun
jika asupan air kurang, serat akan menyebabkan konstipasi dan menyebabkan
gangguan pada usus besar.

2
BAB 3

TEKNIK PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variable adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu ( Nursalam, 2013 )
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan
variable lain (Nursalam 2013). Variabel independent dalam penelitian ini
adalah hubungan konsumsi serat dan cairan dengan kejadian konstipasi.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya
ditentukan oleh variable lain (Nursalam,2013). Varibel dependen dalam
penelitian ini adalah Kesehatan tubuh.
3.2 Cara Mengukur
Cara Mengukur penelitian ini menggunakan link quisioner
3.3 Responden Penelitian
Penelitian dilakukan di Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban.
Dikarenakan responden yang menjadi sasaran penelitian adalah mahasiswa
Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban. Dari hasil penelitian tentang
hubungan serat dan cairan dengan kejadian konstipasi, maka hasil kesimpulan
penelitian tersebut

3
BAB 4

HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap responden
menunjukkan bahwa peneliti mendapat keterangan dari 23 responden, dimana
responden tersebut bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Data
tersebut peneliti kelompok menjadi data umum : yaitu data konstipasi tubuh
dengan frekuensi cairan dan serat yang di konsumsi oleh responden tersebut.
4.1.1 Data Umum
4.1.1.1 Gambaran umum
1. Lokasi Penelitian
Data umum yang diperoleh peneliti di kampus IIKNU Tuban dari
data koesioner tentang makanan yang di konsumsi mahasiwa IIKNU
Tuban yakni
4.1.1.2 Karakteristik Responden
Tabel. 1 Distribusi frekuensi Umur pada Responden

Karakteristik Remaja Jumlah (Orang) Presentase (%)


Umur (Tahun)
17 1 4,3
18 4 17,4
19 17 73,9
20 1 4,3
Total 23 100
Jenis Kelamin
Perempuan 21 91,3
Laki-laki 2 8,7
Total 23 100

Sebaran umur remaja paling banyak terdapat pada umur 19 tahun yaitu
sebesar 73,9%) sebanyak 17 orang. Responden dengan jenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebesar (91,3%) sebanyak 21 orang,
sedangkan laki-laki sebesar (8,7%) sebanyak 2 orang.

4
Table 2. Distribusi Frekuensi Asupan Serat Makanan pada Remaja
Asupan Jumlah (Orang) Presentase (%)
Serat Makanan
Kurang 4 17,4
Cukup 19 82,6
Total 23 100

Berdasarkan tabel 2. Dapat diketahui bahwa asupan serat makanan pada


responden tergolong cukup sebesar (82,6%) sebanyak 19 orang.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Asupan Cairan pada Remaja


Asupan Jumlah (Orang) Presentase (%)
Serat Makanan
Kurang 12 52,17
Cukup 11 47,83
Total 23 100

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa asupan cairan pada responden


tergolong kurang sebesar (52,17%). Sebanyak 12 orang,

Tabel 4. Distribusi Kejadian Konstipasi Fungsional pada Remaja


Kejadian Jumlah (Orang) Presentase (%)
Konstipasi
Fungsional
Tidak Konstipasi 4 17,39
Konstipasi 19 82,61
Total 23 100

Sebagian besar responden tidak mengalami kejadian konstipasi fungsional


sebesar (82,61%) sebanyak 19 orang.

5
BAB 5

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berlandaskan pernyataan yang ada bisa disimpulkan bahwa laporan
penelitian yang memiliki judul “Hubungan Konsumsi Serat Dan Cairan Dengan
Kejadian Konstipasi Pada Mahasiswa Semester I Iiknu Tuban” yakni serat
makanan (dietary fiber) adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau
karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan penyerapan di usus
kecil manusia dengan fermentasi lengkap atau sebagian dalam usus besar. Contoh
dari serat makanan yaitu polisakarida, oligosakarida, lignin dan substansi
tanaman.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
laporan penelitian di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan


laporan penelitian itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, M, 2010. Ensiklopedi Kesehatan Untuk Umum. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media
Basson, M.D., 2010. Constipation. Diakses 26 November 2019, di
http://emedicine.medscape.com/article/ 184704-overview.
Bradley, C.S., Kennedy, C.M., Turcea, A.M., Rao, S.S., Nygaard, I.E. (2007).
Constipation prevalence and risk factors in pregnancy. J Gen Intern Med, 64,
195–198
Claudina, I., Rahayuning, D., & Kartini, A. 2018. Hubungan Asupan Serat
Makanan Dan Cairan Dengan Kejadian Konstipasi Fungsional Pada Remaja Di
SMA Kesatrian 1 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 6. No.1. Hal:
486-495..
Departemen Kesehatan RI. (2001). Epidemiologi Konsumsi Serat di Indonesia.
Jakarta: Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai