PEMBAHASAN
PROBLEM BIOLOGI
SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2015
1. D. Virologi
Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau infeksi pernapasan akut adalah penyakit pada
saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus coronavirus. Cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang virus dinamakan virologi.
Bakteriologi : Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang bakteri
Mikologi : Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur
Fikologi : Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang alga (ganggang)
Zoologi : Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan secara umum
3. A. 1, 2, dan 3 Benar
Reproduksi vegetatif (aseksual) pada Chlorophyta dapat terjadi dengan cara membelah diri, spora
kembara, dan fragmentasi
Membelah diri:
Chlorophyta uniseluler (satu sel) dapat bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri. Proses
membelah diri yang terjadi pada Chlorophyta uniseluler berlangsung secara mitosis.
Spora kembara:
Spora kembara atau zoospora adalah spora yang memiliki alat gerak seperti flagel (buluh cambuk).
Spora kembara juga dapat ditemukan pada Chlorophyta uniseluler seperti Chlamydomonas.
Fragmentasi:
Fragmentasi adalah bentuk reproduksi vegetatif dengan cara membagi tubuh menjadi beberapa
bagian, lalu bagian-bagian yang terpisah akan menjadi individu baru. Reproduksi vegetatif dengan
cara fragmentasi terjadi pada Chlorophyta multiseluler (banyak sel) yang berbentuk talus (helaian
atau lembaran).
4. E. Aspergillus flavus
Aspergillus flavus adalah anggota jamur ascomycota yang menghasilkan racun aflatoksin. Racun
aflatoksin dapat menyerang tanaman kedelai dan kacang, sehingga merugikan untuk sektor pertanian.
Penicillium notatum : Anggota ascomycota yang dapat menghasilkan antibiotik
penisilin
Penicillium camemberti : Anggota ascomycota yang berperan meningkatkan cita rasa keju
Neurospora crassa : Anggota ascomycota yang berperan dalam pembuatan oncom
Aspergillus wentii : Anggota ascomycota yang berperan dalam pembuatan kecap
6. C. Benar-Salah
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya sendiri dengan menggunakan energi
kimia. Energi kimia yang digunakan berasal dari proses oksidasi senyawa anorganik. Thiobacillus
thiooxidans adalah salah satu bakteri yang bersifat kemoautotrof. Bakteri tersebut mendapatkan
energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia yang berasal dari belerang (senyawa anorganik).
13. E. Plasmodesmata
Plasmodesmata adalah struktur yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Plasmodesmata
merupakan contoh gap junction (sambungan bercelah) yang berperan untuk transportasi zat dan
komunikasi antarsel bersebalahan pada tumbuhan.
Desmosom: salah satu sambungan antarsel yang berfungsi untuk merekatkan sel yang
bersebelahan
Tonoplas: membran yang membungkus vakuola tumbuhan
Glioksisom: badan mikro yang bertanggung jawab menghasilkan enzim untuk
metabolisme glukosa
Leukoplas: plastida yang tidak mengandung pigmen (zat warna)
Profundal
Berdasarkan gambar, fiksasi CO2 terjadi di sel mesofil, sedangkan pembentukan glukosa (siklus Calvin
Benson) terjadi di sel seludang pembuluh. Proses tersebut adalah fotosintesis yang terjadi pada
tumbuhan C4, seperti tumbuhan tebu dan jagung.
22. C. 1-3-4
Proses yang terjadi saat fermentasi alkohol (etanol), yaitu:
Glikolisis, yaitu perombakan glukosa yang menghasilkan 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2
ATP
Dekarboksilasi (pengurangan atom karbon) 2 asam priuvat menjadi 2 asetaldehid,
sehingga dihasilkan 2 CO2
Pengubahan 2 asetaldehid menjadi 2 etanol
24. C. 25 %
Penyakit buta warna adalah penyakit genetis yang diturunkan melalui kromosom X (terpaut
kromosom X).
CB
- Pria berpenglihatan normal = X Y
CB cb
- Wanita normal yang ayahnya butawarna = wanita karier = X X
CB CB cb
P : X Y >< X X
Gamet :
CB cb
X X
CB CB CB CB cb
X X X X X
CB cb
Y X Y X Y
CB CB
F: X X : Wanita Normal Homozigot
CB cb
X X : Wanita Normal Heterozigot (karier)
CB
X Y : Pria Normal
cb
X Y : Pria Buta warna
Maka, kemungkinan keturunan pasangan tersebut berjenis kelamin pria buta warna adalah
¼ = 0,25 25 %
25. E. 100 %
Sifat warna biji gandum merupakan salah satu contoh penyimpangan semu hukum mendel.
Penyimpangan yang terjadi adalah polimeri, yaitu gen-gen berlainan tetapi membawa fenotip yang
sama. Pada biji gandum, warna merah dibawa oleh gen M 1 dan M2 yang merupakan gen yang
berbeda. Kedua gen tersebut dominan terhadap alel nya masing-masing yaitu m1 dan m2 yang
membawa sifat warna putih.
Jika gandum merah (M1M1m2m2) disilangkan dengan gandum merah (M1m1M2m2), maka:
F: M1M1M2m2 : Merah
M1M1m2m2 : Merah
M1m2M2m2 : Merah
M1m1m2m2 : Merah
26. E. Kk dan kk
Jika tanaman jagung kuning disilangkan dengan tanaman jagung putih, lalu menghasilkan keturunan
tanaman jagung kuning dan tanaman jagung putih dengan perbandingan sama, maka kombinasi
genotip induknya adalah dominan heterozigot dan resesif homozigot.
h h h
27. E. X Y >< X X
Penyakit hemofilia adalah penyakit darah sukar membeku. Penyakit hemofilia dibawa oleh gen resesif
terpaut kromosom X. Oleh karena itu, penyakit hemofilia baru bisa muncul pada wanita, jika wanita
tersebut memiliki genotip resesif homozigot.
Jika pada suatu pasangan menghasilkan keturunan anak wanita yang menderita hemofilia, maka
h H h
genotip ayahnya adalah X Y dan genotip ibunya adalah X X .
h H h
P: X Y >< X X
Gamet:
H h
X X
h H h h h
X X X XX
H h
Y X Y XY
H h
F: X X : Wanita Normal Karier
h h
XX : Wanita Penderita Hemofilia
H
X Y : Pria Normal
h
XY : Pria Penderita Hemofilia
28. C. ½
Penyakit buta warna adalah penyakit genetis yang diturunkan melalui kromosom X (terpaut
kromosom X).
cb
- Pria buta warna = X Y
CB cb
- Wanita normal yang ayahnya butawarna = wanita karier = X X
cb CB cb
P : X Y >< X X
Gamet :
CB cb
X X
cb CB cb cb cb
X X X X X
CB cb
Y X Y X Y
33. B. 2-3-1-4-5
Transplantasi gen atau teknik rekayasa genetika adalah contoh bioteknologi modern yang bertujuan
mengubah sifat alami suatu organisme menjadi sifat baru sesuai dengan yang diharapkan dengan
cara menyisipkan gen dari suatu organisme ke organisme yang lain. Faktor utama yang dibutuhkan
dalam transplantasi gen adalah vektor (pembawa), sel target, dan enzim.
Tahapan transplantasi gen:
1. Pengisolasian vektor dan sumber gen
2. Penyisipan DNA ke dalam vektor
3. Pemasukan vektor pengklon ke dalam sel target
4. Pengklonan sel-sel target
5. Identifikasi klon yang membawa gen yang diinginkan