Anda di halaman 1dari 4

2.

6 Pengobatan Tradisional (Tanaman Kesehatan Keluarga)


Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat
sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan khusus untuk membudidayakan
tanaman yang berkhasiat sebagai obat (apotek hidup).(Adiputra, 2009).

- Manfaat Tanaman Obat Keluarga


Pemanfaatan TOGA : untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupan, termasuk
keperluan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara tradisional (obat).
Kenyataan menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alami khususnya
tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya
kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga
menurut gejala umum adalah: Demam panas, batuk, sakit perut, gatal – gatal.(Lilis,
2009)
- Manfaat Tanaman Obat Keluarga
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
a) Upaya preventif (pencegahan)
b) Upaya promotif (meningkatkan/menjaga kesehatan)
c) Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) selain itu juga berfungsi sebagai sarana
untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal
sebagai tanaman penghasil buah- buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri,
pepaya dan lain- lain.
Fungsi Tanaman Toga Lainnya, antara lain:
a) Sarana untuk pelestarian alam.
b) Pelestarian tanaman bermanfaat, Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak
diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat
alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan
c) Penghijauan.
Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat
dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon
misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
d) Sarana untuk pemerataan pendapatan.
Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi
keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.
e) Sarana keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan
keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan
keindahan diperlukan perawatan terhadap (Lilis, 2009)

- Jenis Tanaman Obat Keluarga


Tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis
tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Jenis tanaman yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
b) Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
c) Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman
baik dengan tabulapot (tanaman budi daya pot) atau tabulakar(tanaman budi daya
pekarangan).
d) Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-
buahan dan bumbu masak (apotek hidup dan warung hidup)
e) Jenis tanaman yang hampir punah
f) Jenis tanaman yang masih liar

Pengobatan tradisional yang berasal dari tanaman merupakan manifestasi dari


partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan problematika kesehatan dan telah diakui
peranannya oleh berbagai bangsa dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
World Health Organization (WHO) merekomendasi penggunaan obat tradisional
termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengobatan penyakit, terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker (Agustina,
2016).
Pemerintah juga menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
381/Menkes/SK/III/2007 dalam salah satu subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional.
Dalam keputusan Menkes tersebut, disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan
penelitian uji klinis pemanfaatan obat tradisional ditujukan agar diperoleh obat tradisional
yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan
dimanfaatkan secara luas, baik digunakan sendiri maupun dalam pelayanan kesehatan
formal. Selain itu pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun
2016 tentang upaya pengembangan kesehatan melalui asuhan mandiri pemanfaatan
tanaman obat keluarga dan ketrampilan budidaya dan pengolahannya. Asuhan mandiri
kesehatan tradisional adalah upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan oleh individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga dan keterampilan dalam
memanfaatkannya.
Mengubah kesadaran, pola pikir dan gaya hidup masyarakat memerlukan adanya
sosialisasi. Pemerintah melalui kementerian kesehatan secara terus-menerus
mensosialisasikan tanaman obat keluarga (TOGA) dan memotivasi masyarakat
agarmenanam tanaman obat-obatan. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Pembina
Kesejahteraan Keluarga (PKK) di masing-masing kabupaten di Indonesia, sosialisasi
TOGA terus dilakukan baik melalui pelatihan- pelatihan hingga pengadaan lomba Desa atau
Kota Pelaksana Terbaik Kegiatan Pemanfaatan Hasil TOGA hingga tingkat nasional. Salah
satu kota yang berhasil menjuarai lomba Desa atau Kota Pelaksanaan Terbaik Kegiatan
Pemanfaatan Hasil TOGA tingkat nasional yang diadakan oleh PKK Pusat adalah Kota
Karang Anyar (Aini, 2017). Tiga tahap keberhasilan sosialisasi pemanfaatan tanaman obat
keluarga yang dilakukan oleh Tim Pergerak PKK, yakni persiapan, pelaksanaan serta
evaluasi dan monitoring (Susanto, 2017).

2.7 Landasan Hukum


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional. BAB IV Tata Cara Pelayanan Kesehatan Tradisional, Bagian 2
Alat dan Obat Tradisional Pasal 23,24,25,26 dan 27.
2. Yankestrad Integrasi
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengkombinasikan pelayanan kesehatan
konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, baik bersifat
pelengkap atau pengganti.

UPAYA
SDM KEILMUAN PENDIDIKAN PENDAFTARAN TEMPAT
KESEHATAN
DAN PERIZINAN
Dilakukan Kombinasi Formal : minimal Promotif, STR dan SIP Fasilitas
secara YanKes D3 preventif, pelayanan
bersama konvensional kuratif, kesehatan
oleh dan rehabilitatif
tenaga YanKesTrad
kesehatan komplement
er

2.2 Landasan Hukum


- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional. BAB 1 pasal 1 dan 2

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional BAB III Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional, Bagian 1 Pasal
7; Bagian 2 pasal 8 dan 9; Bagian 3 Pasal 10,11,12, dan 13; Bagian 4 Pasal 14,15, dan
16.

Anda mungkin juga menyukai