Anda di halaman 1dari 11

KEGIATAN BELAJAR 2

REKONSILIASI BANK

Sumber : https://www.vectorstock.com

Uraian Materi
A. Rekonsiliasi Bank
Setiap akhir bulan, bank wajib menyampaikan laporan bulanan tentang perubahann saldo
giro yang disebut dengan laporan bank. Laporan ini memuat informasi mengenai (1) saldo awal
bulan, (2) saldo mutasi penambahan dan pengurangan saldo, (3) biaya administrasi bank seperti
jasa giro dan biaya administrasi bank. Seringkali terdapat perbedaan antara pencatatan pada
rekening bank dengan pencatatan pada kas perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu
membandingkan laporan bank dengan catatan kas perusahaan setiap bulannya, apabila terdapat
perbedaan maka perusahaan perlu membuat rekonsiliasi bank.
Saldo bank dalam laporan keuangan adalah saldo kas berdasarkan hasil rekonsiliasi. Karena
pencatatan oleh bank maupun pencatatan oleh kas terkadang tidak menunjukkan saldo kas
entitas yang sebenarnya. Salah satu pihak yang sering terlambat melakukan pencatatan atau
pihak lain belum menarik cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, hal ini membuat
pencatatan kas tersebut tidak mencerminkan saldo sebenarnya.
Rekonsiliasi bank merupakan analisis informasi dan jumlah yang menyebabkan saldo kas
yang dilaporkan alam rekening bank berbeda dari saldo kas dalam buku besar dan bertujuan
untuk menghasilkan saldo kas uang disesuaikan. Saldo kas disesuaikan yang ditentukan dalam
rekonsiliasi bank dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Rekonsiliasi bank untuk tujuan
pelaporan keuangan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan, namun rekonsiliasi bank
untuk tujuan pengendalian saldo kas seharusnya dilakukan setiap bulan. Untuk melakukan
rekonsiliasi bank, perusahaan harus mempunyai data catatan penerimaan dan pengeluaran kas
yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan data saldo awal dan mutasi kas akan diperoleh
saldo pencatatan menurut perusahaan. Perusahaan akan menerima rekening koran yang
berisikan mutasi pencatatankas oleh bank. Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan
mutasi kas dalam catatan perusahaan dan mutasi kas dalam catatan rekening bank. Jika terdapat
perbedaan baik nilai, transaksi yang hanya ada di salah satu pihak, maka item terebut harus
diteliti lebih lanjut. Rekonsiliasi bank biasanya dibagi dalam dua bagian :
1. Bagian bank, dimulai dengan saldo kas menurut rekening bank dan berakhir dengan saldo
yang disesuaikan.
2. Bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan perusahaan dan berakhir
dengan saldo yang disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang disesuaikan harus sama.

B. Penyebab Perbedaan Saldo


Perbedaan saldo menurut laporan bank dengan menurut saldo pencatatan perusahaan
disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Cek yang masih beredar
Perusahaan mengeluarkan cek untuk pembayaran utang dagang kepada kreditur atau
supplier. Perusahaan akan mencatat cek tersebut dalam pembukuan perusahaan sebagai
pengurang kas atas giro di bank, sedangkan pihak kreditur belum tentu langsung
mencairkan cek tersebut, sehingga bank belum mencatat pengeluaran cek tersebut (belum
di debit oleh bank). Untuk tujuan rekonsiliasi bank, cek yang masih beredarini sifatnya
akan mengoreksi (mengurangi) besarnya saldo kas di bank menurut rekening koran
(catatan bank).
2. Setoran dalam perjalanan
Setoran perusahaan yang dilakukan pada saat akhir bulan atau akhir tahun. Perusahaan
telah mencatat setoran tersebut, akan tetapi pihak bank belum mencatat karena melewati
jam setor di bank (belum dikredit oleh bank). Untuk tujuan rekonsiliasi bank, setoran
dalam perjalanan ini sifatnya akan mengoreksi (menambah) besarnya saldo kas dibank
menurut rekening koran bank (catatan bank).
3. Cek kosong
Perusahaan akan menambahkan cek pembayaran yang diterima dari pelanggan kedalam
pembukuannya. (dengan mendebit akun kas di bank dan mengkredit akun piutang usaha
atas nama pelanggan bersangkutan), yang namun ternyata setelah disetor ke bank cek
tersebut tidak bisa dicairkan (ditolak oleh bank) karena dana tidak cukup/cek kosong.
Untuk tujuan rekonsiliasi, cek yang dikembalikan oleh bank karena tidak cukup dana ini
sifatnya akan mengoreksi (mengurangi) kembali besarnya saldo kas di bank menurut
catatan perusahaan. Dalam pembukuan perusahaan (lewat jurnal koreksi), cek tidak
cukup dana ini lalu akan dibebankan kembali ke pelanggan bersangkutan, yaitu dengan
cara memumculkan kembali akun piutang usaha dan mengkredit akun kas di bank.
4. Wesel dan Bunga yang Ditagih Lewat Bank
Apabila tagihan piutang wesel dilakukan oleh bank, maka perusahaan baru akan
mengetahui hasil penerimaan tagihan beserta bunganya pada awal bulan berikutnya, yaitu
pada saat perusahaan menerima rekening koran atas bulan yang telah lewat atau bulan
dimana piutang wesel tersebut ditagih, telah terjadi perbedaan saldo kas dibank antara
catatan bank dengan catatan perusahaan. Perusahaan dalam pembukuannya belum
mencatat hasil penerimaan taguhan tersebut (beserta bunganya), karena baru
mengetahuinya di bulan berikutnya. Untuk tujuan rekonsiliasi atas saldo kas di bank di
mana piutang wesel ditagih, maka perusahaan dalam pembukuannya (lewat jurnal
koreksi) akan menambah saldo kas di bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama
dengan catatan bank. Jadi dalam hal ini pihak bank lah yang pertama kali mengetahui
terlebih dahulu dan mengkredit penerimaan piutang wesel tersebut sehingga untuk
kecocokan saldo maka pihak perusahaan-lah yang dalam pembukuannya haus megoreksi
saldo kas di bank catatannya. Caranya adalah dengan mendebit akunkas di bank sebesar
nilai nominal wesel tagih ditambah bunganya, dan mengkredit akun piutang wesel
pelanggan bersangkutan (sebesar nilai nominal tadi) serta juga mengkredit akun
pendapatan bunga atas wesel tagih tersebut.
5. Bunga bank atas Saldo Rekening (Jasa Giro)
Perusahaan biasanya baru akan mengetahui hasil pendapatan bunga atas saldo rekeningnya
yang telah mengendap selama bulan berjalan pada awal berikutnya, yaitu pada saat
perusahaan menerima rekening koran atas bulan yang telah lewat (bulan di mana jasa giro
dihasilkan). Hal ini berarti bahwa dalam bulan di mana jasa giro tersebut dihasilkan, telah
terjadi perbedaan saldo kas di bank antara menurut catatan bank dengan menurut catatan
perusahaan. Perusahaan dalam pembukuannya belum mencatat hasil jasa giro tersebut,
akrena baru mengetahui jumlahnya di bulan berikutnya. Untuk tujuan rekonsiliasi atas
saldo kas di bank di mana jasa giro dihasilkan, maka perusahaan dalam pembukuannya
(lewat jurnal koreksi) akan menambah saldo kas di bank menurut catatan perusahaan
agar supaya sama dengan catatan bank. Jadi dalam hal ini pihak bank-lah yang pertama
kali mengetahui terlebih dahulu dan mengkredit jumlah jasa giro tersebut ke dalam
rekening perusahaan sehingga untuk kecocokan saldo maka pihak perusahaan lah yang
dalam pembukuannya harus mengoreksi saldo kas di bank catatannya. Caranya adalah
dengan mendebit akun kas di bank dan mengkredit akun pendapatan bunga sebesar jasa
giro yang diperoleh.
6. Biaya jasa bank.
Biaya-biaya ini meliputi biaya administrasi, biaya kliring, biaya penagihan piutang lewat
bank, biaya cetak buku cek dan biaya lainnya yang dibebankan ke rekening nasabah
sehubungan dengan pemanfaatan fasilitas atau jasa yang diberikan bank. Untuk tujuan
rekonsiliasi atas saldo kas di bank di mana biaya administrasi dibebankan, maka
perusahaan dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan mengurangi saldo kas di
bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. Jadi dalam hal
ini pihak bank-lah yang pertama kali mengetahui terlebih dahulu dan mendebit jumlah
biaya administrasi tersebut ke dalam rekening perusahaan, sehingga untuk kecocokan
saldo maka pihak perusahaanlah yang dalam pembukuannya harus mengoreksi saldo kas
di bank catatannya. Caranya adalah dengan mendebit akun beban administrasi lainnya dan
mengkredit akun kas di bank sebesar biaya administrasi yang dibebankan.
7. Kesalahan dalam pencatatan
Kesalahan dalam pencatatan bisa saja terjadi baik dilakukan oleh bank maupun
perusahaan. perusahaan hanya akan membuat jurnal koreksi dalam pembukuannya,
apabila kesalahan pencatatan dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri. Untuk tujuan
rekonsiliasi bank, jika jumlah tertentu telah salah dicatat oleh perusahaan, maka selisih
jumlah kesalahan tersebut seharusnya ditambahkan atau dikurangkan dari saldo kas di
bank menurut catatan perusahaan, disertai dengan pembuatan jurnal koreksi. Demikian
juga jika jumlah tertentu salah pencatatan oleh pihak bank, maka selisih jumlah kesalahan
tersebut seharusnya ditambahkan atau dikurangkan dari saldo kas di bank menurut catatan
bank, tanpa perlu membuat jurnal koreksi dalam pembukuan perusahaan.
C. Langkah-Langkah Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Sisi Bank
 Langkah 1.
Masukan saldo kas menurut bank dari saldo akhir kas menurut rekening bank.
 Langkah 2
Tambahkan dengan deposit yang tidak dicatat oleh bank. Identifikasi deposit yang tidak
dicatat oleh bank dengan cara membandingkan setiap deposit yang terdaftar dalam
rekening bank dengan deposit yang tidak tercatat yang muncul dalam rekonsiliasi peroide
sebelumnya dengan periode saat ini. Contoh : Setoran belum dicatat bank pada akhir
periode (setoan dalam perjalanan)
 Langkah 3
Kurangkan dengan cek yang beredar yang belum dibayar oleh bank
 Langkah 4
Tentukan saldo disesuaikan dengan menambahkan langkah 2 dan mengurangi langkah 3
Rekonsiliasi Sisi Perusahaan
 Langkah 5
Masukkan saldo kas menurut perusahaan dari saldo akhir kas dalam buku besar.
 Langkah 6
Tambahkan dengan memo kredit yang belum dicatat. Identifikasi memo kredit bank yang
belum dicatat dengan membandingkan memo kredit rekening bank ke ayat jurnal. Contoh
: wesel tagih dan binga yang dikumpulkan oleh bank.
 Langkah 7
Kurangkan dengan memo debit yang dikumpulkan oleh bank. Identifikasi memo debit
bank yang belum dicatat oleh perusahaan dengan membandingkan memo debit laporan
bank ke ayat jurnal. Contoh : cek kosong (NSF) pelanggan, baiaya jasa bank.
 Langkah 8
Tentukan saldo disesuaikan dengan menambah langkah 6 dan mengurangi langkah 7.
Buktikan jika saldo disesuaikan sama
 Langkah 9
Buktikan jika saldo disesuaikan dalam langkah 4 dan 8 sama.
Penyajian Rekonsiliasi Bank adalah sebagai berikut :
Saldo kas menurut bank Rpxxx

Ditambah : Debit ke kas, yang tidak terdapat Rpxxx


dalam laporan bank (setoran yang
belum dicatat oleh bank,dll)

Dikurangi : Kredit ke kas yang tidak terdapat Rpxxx


dalam laporan bank (cek yang
belum diuangkan atau cek yang
masih beredar, dll)

Saldo yang disesuaikan Rpxxx

Saldo kas menurut perusahaan Rpxxx

Ditambah : Kredit bank yang belum dicatat Rpxxx


(pembayaran piutang yang
diterima bank)

Dikurangi : Debit bank yang belum dicatat Rpxxx


(cek kosong, beban administrasi
bank,dan lain lain)

Saldo yang disesuaikan Rpxxx

Saldo yang disesuaikan dalam rekonsiliasi oleh bank dan perusahaan harus sama. Jika saldo
tidak sama, ada pos yang diabaikan dan harus ditemukan.
Ilustrasi Kesalahan Pencatatan :
1. PT. A membayar utang dagang kepada supplier dengan mengeluarkan cek sebesar
Rp20.560.000,00 ternyata bagian accounting salah mencatat nominal cek tersebut,
pencatatan tertulis sebesar Rp20.650.000,00. Langkah koreksi yang harus dilakukan oleh
perusahaan adalah :
a. Perusahaan akan menambahkan kembali saldo kas di bank menurut catatan
perusahaan sebesar Rp90.000,00
b. Perusahaan akan melakukan koreksi terhadap pencatatan pembukuannya dengan
membut jurnal koreksi yaitu :
Kas (di bank) Rp90.000,00
Utang Usaha Rp90.000,00
2. Bank salah mendebit setoran PT.A sebesar Rp5.000.000,00. Oleh bank setoran tersebut
dianggap sebagai penarikan. Langkah koreksi yang harus dilakukan adalah :
a. Perusahaan menambahkan saldo kas di bank menurut catatan bank sebesar
Rp10.000.000,00
b. Perusahaan tidak membuat jurnal koreksi.

Ilustrasi Rekonsiliasi Bank :


Data PT. A adalah sebagai berikut :
a. Saldo perkiraan kas di bank menurut catatan perusahaan pada tanggal 31 desember
2015 menunjukkan saldo debet sebesar Rp6.080.000,00. Sedangkan rekening koran
pada tanggal yang sama memperlihatkan saldo kredit sebesar Rp5.787.000,00.
b. Pembayaran utang kepada PT. Jaya sebesar Rp3.650.000,00 dengan menyerahkan cek
no. AGH-052, oleh perusahaan dibukukan oleh bank yang bersangkutan sebesar
Rp6.350.000,00.
c. Setoran uang ke bank pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.930.000,00 baru
dibukukan oleh bank yang bersangkutan pada tanggal 2 januari 2016.
d. Rekening koran menunjukkan adanya penerimaan tagihan sebesar Rp 1.850.000,00
pada tanggal 27 Desember 2015. Bank memperhitungkan biaya penagihan sebesar
Rp50.000,00.
e. Cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi beluum diuangkan oleh
pemegangnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 berjumlah Rp2.070.000,00
f. Bunga (jasa giro) yang diberikan bank atas simpanan perusahaan sebesar Rp42.000,00
belum dibukukan oleh perusahaan.
g. Bank memberikan nota debet kepada perusahaan atas :
 Tolakan setoran yang berupa cek dari PT. Abadi sebagai pelunasan utangnya
sebesar Rp850.000,00.
 Biaya administrasi bank untuk bulan Desember 2015 adalah sebesar
Rp25.000,00
h. Setoran perusahaan cek sebesar Rp1.550.000,00 ternyata dalam rekening koran bank
malahan dicatat di sebelah debet seolah-olah sebagai penarikan uang oleh perusahaan.
Diminta :
 Buatlah rekonsiliasi saldo bank dan saldo buku untuk emncari saldo kas di bank
yang benar per tanggal 31 Desember 2015.
 Membuat ayat jurnal koreksi yang diperlukan
Pembahasan:
PT A
Rekonsiliasi Bank
31 Desember 2015

Saldo Menurut Bank Rp5.787.000,00


Setoran dalam perjalanan Rp2.930.000,00
cek yang masih beredar (Rp2.070.000,00)
Kesalahan pencatatan Rp3.100.000,00
Saldo yang benar Rp9.747.000,00
Saldo Menurut Perusahaan Rp6.080.000,00
Kesalahan pencatatan Rp2.700.000,00
Biaya penagihan bank (Rp50.000,00)
jasa giro Rp42,000.00
Cek Kosong (Cek tidak cukup
dana) (Rp850,000.00)
Biaya Jasa Bank (Rp25,000.00)
Piutang Ditagih Bank Rp1,850,000.00
Saldo yang benar Rp9,747,000.00

Jurnal Koreksi :
Kas di Bank Rp2.700.000,00
Utang Usaha Rp2.700.00,00

Beban Administrasi Lainnya Rp75.000,00


Kas di Bank Rp75.000,00

Kas di Bank Rp42.000,00


Pendapatan Bunga Rp42.000,00

Piutang Usaha Rp850.000,00


Kas di Bank Rp850.000,00
Kas di Bank Rp1.850.000,00
Piutang Usaha Rp1.850.000,00

Rangkuman
Anda telah menyelesaikan modul tentang rekonsiliasi bank. Dengan demikian anda sebagai
peserta PPG dalam jabatan telah menguasai kompetensi penyusunan rekonsiliasi bank. Hal-hal
penting yang telah anda pelajari dalam modul rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut :
a. Seringkali terdapat perbedaan antara pencatatan pada rekening bank dengan pencatatan
pada kas perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu membandingkan laporan bank
dengan catatan kas perusahaan setiap bulannya, apabila terdapat perbedaan maka
perusahaan perlu membuat rekonsiliasi bank.
b. Perbedaan saldo menurut laporan bank dengan menurut saldo pencatatan perusahaan
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
 Cek yang masih beredar
 Setoran dalam perjalanan
 Cek kosong
 Wesel dan bunga yang ditagih lewat bank
 Bunga bank (jasa giro)
 Biaya jasa bank
 Kesalahan pencatatan
c. Penyebab perbedaan tersebut direkonsiliasikan untuk menyesuaikan saldo laporan bank
agar sesuai dengan saldo catatan kas perusahaan yang meliputi saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir
Daftar Pustaka
Hery, 2017. Akuntansi Pengantar “Bank Soal dan Solusi”. Jakarta, Grasindo.
Martani, Dwi, dkk. 2014. Akuntansi Keuangan Menengah Buku 1 Berbasis PSAK. Edisi
Jakarta.Salemba Empat.
Slamet Sugiri S. Dan Bogat Agus R. 2016. Akuntansi Pengantar 1 Edisi
Kesembilan.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Warren, Carls.S.,dkk. 2015. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia Edisi 25 Cetakan ketiga.
Jakarta. Salemba Empat.
Yusuf, Haryono Al. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid II Edisi 7. Cetakan Pertama.
Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Anda mungkin juga menyukai