A. Pencetus Teori
Isabel Briggs Myers (18 Oktober 1897 - 5 Mei 1980) adalah seorang ahli teori
psikologis Amerika yang diteliti teori kepribadian dengan ibunya, Katharine Cook Briggs
(1875 - 1968). Minat Katharine dalam teori kepribadian lahir ketika dia membaca sebuah
buku oleh Carl G. Jung pada tahun 1923. Katharine menyampaikan temuannya dengan
Isabel dan bersama-sama mereka menciptakan inventarisasi. Mereka berdua memiliki
hasrat untuk memahami pembangunan manusia dan keinginan untuk membuat teori
kepribadian yang diakses oleh semua orang dengan cara yang praktis. Dia adalah co-
pencipta, dengan ibunya, dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Dia home schooling oleh ibunya (Katharine Cook Briggs, 3 Januari 1875 - 1968) dan
melanjutkan untuk mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu politik dari Swarthmore College.
Pada tahun 1918 ia menikah dengan Clarence Myers. Katharine Briggs membaca buku Carl
Jung, “ Jenis Psikologis ” dan direkomendasikan untuk Isabel Myers, ibu dan anak
kemudian merumuskan MBTI bersama-sama. Kemudian dalam kehidupan, Myers
berkolaborasi dengan Maria Mc Caulley untuk melakukan uji penelitian dan dari MBTI.
Myers menulis sebuah novel misteri dan memenangkan hadiah, berjudul: Murder Yet to
Come, pada tahun 1929, dengan menggunakan ide tipologi. Pada tahun 1934 ia
menerbitkan sebuah novel kedua, Berikan Aku Kematian ( Frederick A. Stokes Co, New
York), sebuah misteri pembunuhan yang berkisah catatan dari bunuh diri seharusnya
putrinya, di mana ia mengaku strain darah Negro, menyarankan dia untuk melupakan dia
pernah berpikir tentang pernikahan, dan meminta maaf atas penghinaan ia telah membawa
pada dirinya. Dialog dalam buku berkenaan dengan "kemustahilan" dariperkawinan antar-
ras.
B. Latar Belakang Munculnya Teori
Mengenal tipe kepribadian adalah sebuah alat yang mempunyai cukup banyak
kegunaan. Dengan ini, kita dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik dan lebih
mengenal diri kita sendiri. Dari ini kita juga dapat mengetahui pasangan yang natural dan
karir yang cocok. Carl G. Jung pertama kali mengembangkan teori bahwa setiap individu
mempunyai tipe psikologis. Dia percaya bahwa ada dua macam fungsi dasar yang
digunakan manusia dalam kehidupan mereka, yaitu bagaimana kita menerima informasi
(melalui Indera kita atau Intuisi kita) dan bagaimana kita memutuskan sesuatu (memakai
Logika Objektif atau Perasaan Subjektif). Jung juga menegaskan bahwa fungsi dominan
manusia ada yang "Ekstrovert" dan ada yang "Introvert". Katharine Briggs lalu bekerja
secara diam-diam dan mengembangkan teori Jung lebih lanjut. Tapi putrinya, Isabel yang
lebih berhasil mengembangkan teori tersebut.
Dia mampu menemukan fungsi lain yang belum didefinisikan oleh Jung yaitu Menilai atau
Memantau. Teori ini lalu menyimpulkan bahwa setiap individu mempunyai empat macam
modus utama untuk beroperasi:
1. Aliran energi kita, mendefinisikan dari mana kita mendapat energi atau stimulasi.
Apakah dari luar (Extraverted) atau dari dalam (Introverted)?
2. Bagaimana cara kita menerima informasi, merujuk pada cara kita berinteraksi
terhadap suatu informasi. Apakah dengan kelima indra (Sensing) atau dengan intuisi
(Intuitive)?
3. Bagaimana cara kita memutuskan sesuatu, merujuk pada cara bagaimana kita
memilih sesuatu. Apakah didasarkan logika (Thinking) atau perasaan (Feeling)?
4. Gaya hidup sehari-hari, adalah teori yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers
yang sebelumnya tidak terdefinisikan oleh Carl Jung. Apakah kita lebih suka
terorganisir, terencana, dan lebih terjadwal (Judging) atau lebih suka fleksibel, lebih
nyaman dan terbuka, dan lingkungan santai (Perceiving).
C. Inti Teori
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah suatu inventarisasi laporan-diri dengan
pilihan terikat yang didasarkan pada teori jenis dari Jung. Sejak perkembangannya di tahun
1920-an, instrument ini telah menjalani bebrapa kali revisi dan reliabilitas serta validitasnya
sudah terbukti. C.G. Jung, seorang psikiater dari Swiss, mengembangkan suatu teori yang
menjelaskan kesamaan dan perbedaan kepribadian dengan cara mengindetifikasi cara yang
lebih disukai seseorang untuk memahami dan memanfaatkan data dari dunia di sekitar
mereka. Jung menyatakan bahwa seseorang harus melakukan sesuatu dengan berbagai
cara sesuai dengan keadaannya. Meskipun ada adaptasi situasional ini, setiap orang akan
cenderung mengembangkan pola yang menyenangkan, dan mengatur perilaku dalam cara
tertentu yang dapat diperkirakan. Jung menggunakan kata “jenis” untuk mengindetifikasi
gaya setiap kepribadian tersebut.
Katherine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, merasa yakin bahwa teori Jung
dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman manusia (Myers, 1980). Mereka
mengembangkan suatu instrument berdasarkan teori Jung yang memungkinkan seseorang
mempelajari jenis perilakunya sendiri sehingga dapat memahami dirinya sendiri dengan
lebih baik berkaitan dengan cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Intrumen itu
menggunakan pertanyaan dengan pilihan terikat dan pasangan kata seperti yang
diperlihatkan berikut ini
Extraversion (E) Introversion(I)
Sensing (S) Intuition (N)
Thinking (T) Feeling (F)
Judgment (J) Perception (P)
Ekstravet suka mengklarifikasi pikiran dan idenya dengan cara berbicara dan berbuat.
Mereka yang merasa lebih nyaman bekerja dengan cara ekstravet akan berpikir dengan
keras. Introvert, sebaliknya, lebih tertarik dengan dunia di dalam pikiran, hati, dan jiwa
mereka. Introvert suka merumuskan ide dan tindakan, memikirkannyan sampai hal itu
menjadi lebih bermakna dengan cara introvert seringkali bijaksana, suka berpikir, dan
lambat dalam bertindak karena mereka memerlukan waktu untuk menafsirkan pikiran
internal ke dunia eksternal. Introvert merumuskan pikiran mereka dengan baik sebelum
bersedia membaginya dengan orang lain.
b) Sensing- iNtuition (SN) menjelaskan persepsi sebagai suatu yang langsung datang
dari pancaindra atau secara tidak langsung dari bawah sadar. Dimensi ini menjelaskan
bagaimana orang memahami apa yang sedang dialami. Orang yang masuk dalam
katagori penginderaan ini memandang dunia melalui indra mereka-penglihatan,
pendengaran, sentuhan, pengecapan, dan penciuman. Mereka mengobservasi apa
yang nyata, apa yang factual, dan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan melihat (atau
pengalaman penginderaan lainnya) baru dapat dipercaya. Fungsi penginderaan ini
memungkinkan seseorang untuk mengobservasi dengan seksama, mengumpulkan
fakta, dan berfokus pada tindakan yang praktis. Sebaliknya, mereka yang dikaitkan
dengan katagori intuisi cenderung membaca secara tersirat dari yang tertulis, berfokus
pada makna, dan memperhatikan apa yang ada dan apa yang akan terjadi. Orang yang
intuitif memandang dunia berdasarkan kemungkinan dan hubungan dan sadar akan
seluk-beluk bahasa tubuh dan nada suara. Jenis persepsi ini menyebabkan mereka
mengkaji masalah dan permasalahan yang ada melalui cara yang kreatif dan orisinil.
d) Judging-Perceiving (JP). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi).
Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-
lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan
bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Selain dimensi-dimensi Jung, Myers dan Briggs mengembangkan satu dimensi lain
yang mereka sebut sebagai Judgement-Perception (JP). Dengan dimensi ini seseorang
dapat sampai apa suatu kesimpulan tentang sesuatu atau menjadi awas akan sesuatu.
Setiap orang memiliki kesukaannya sendiri akan fungsi yang bersifat menghakimi ataupun
fungsi yang perspektif. Hasrat untuk mengatur dan mengakhiri keadaan-keadaan dalam
kehidupan disebut judgement, dan hasrat untuk berpikiran terbuka dan memahami disebut
perception.
Kesukaan ini dapat diperlihatkan dalam cara mengajar pendidik yang didasarkan
pada cara belajar peserta didik. Pendidik yang logis dan teliti (sensing-thinking) mungkin
akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan seseorang peserta didik yang lebih berorientasi
holistic (intuitif-feeling). Apa yang mereka hargai dan yakini sebagai sesuatu yang paling
penting untuk dipelajari mungkin berbeda dan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan
konflik (Bargar & Hoover, 1984), kecuali pendidik menyadari hal ini dan menyesuaikan
pengajaran dengan gaya peserta didik. Peserta didik sensing-thinking lebih menyukai gaya
yang memberikan tekanan pada pengalaman yang ada, demonstrasi, dan penerapan
konsep, sementara peserta didik intuitive-thinking lebih suka penekanan pada permasalahan
teoritis sebelum mereka berkonsentrasi pada penerapan praktis.
http://endutchelya.blogspot.com/2011/11/myers-briggs-type-theory-bimbingan-dan.html
Tujuan utama tes psikologi adalah memahami pribadi secara obyektif. Disebut obyektif
karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tersebut, akan mengacu
pada suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi tertentu.
MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi,
mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk
mengenali rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi
pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.
MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang
dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh orientasi
kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.
MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi, judgment dan
sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah
kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide.
Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan
individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga
ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan,
nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan
teori Jung.
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat
populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine
Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian
nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari kerja
menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka cocok
menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?
MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
1. Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti untuk
memahami MBTI.
2. Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian
akan mengantar penjelasan tentang 16 tipe karakteristik kepribadian.
3. Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
4. Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang
selalu ada di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam
hidup sehari-hari.
Tujuan MBTI adalah untuk mengungkap kepribadian: arah, minat, kecakapan, kemampuan,
gaya kerja, ataupun gaya komunikasi.
Menghargai perbedaan
Pengembangan diri
Memilih karir
Team building
Penyelesaian konflik
Memperbaiki komunikasi
Emosi
Trauma
Daya Belajar
Tingkat kedewasaan
Penyakit
Intelegensia
MBTI adalah peta psikologis yang bersandar pada empat dimensi utama yang saling
berlawanan (dikotomis), yaitu:
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside
the self. Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif,
dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka
mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi semisal membaca,
menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs. Intuitive (N). Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang
memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang
konkrit, factual facts, dan melihat data apa adanya. Sensing adalah concrete
thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan melihat pola dan impresi,
serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive adalah abstract
thinkers.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang
berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan
logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Sementara feeling adalah
mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika
hendak mengambil keputusan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi).
Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak
melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap
fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang
muncul.
Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan
mengarahkan kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas. Untuk dimensi
Extrovert (E) vs. Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi E atau I.
Demikian juga untuk dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka kemungkinan
kombinasinya menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Silahkan lihat dibawah tipe
keperibadian pada bagian interpreasi alat tes MBTI.
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita
bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.
1. ISTJ (Bertanggungjawab)
Serius, tenang, stabil & damai.
Senang pada fakta, logis, obyektif, praktis & realistis.
Task oriented, tekun, teratur, menepati janji, dapat diandalkan & bertanggung jawab.
Pendengar yang baik, setia, hanya mau berbagi dengan orang dekat.
Saran Pengembangan:
Belajarlah memahami perasaan & kebutuhan orang lain.
Kurangi keinginan untuk mengontrol orang lain atau memerintah mereka untuk
menegakkan aturan.
Lihatlah lebih banyak sisi positif pada orang lain atau hal lainnya.
Saran Profesi: Bidang Manajemen, Polisi, Intelijen, Hakim, Pengacara, Dokter, Akuntan (Staf
Keuangan), Programmer atau yang berhubungan dengan IT, System Analys, Pemimpin
Militer
2. ISFJ (Setia)
Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat.
Serius, tenang, stabil namun sensitif.
Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif,
pendengar yang baik.
Saran Pengembangan:
Lihat lebih dalam, lebih antusias, & lebih semangat.
Belajarlah mengatakan ”tidak”. Jangan menyenangkan semua orang atau Anda
dianggap plin plan.
Jangan terjebak zona nyaman dan rutinitas. Cobalah hal baru. Ada banyak hal
menyenangkan yang mungkin belum pernah Anda coba.
Saran Profesi: Architect, Interior Designer, Perawat, Administratif, Designer, Child Care,
Konselor, Back Office Manager, Penjaga Toko / Perpustakaan, Dunia Perhotelan.
3. ISTP (Pragmatis)
Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin, hati-hati, penuh pertimbangan.
Logis, rasional, kritis, obyektif, mampu mengesampingkan perasaan.
Problem solver yang baik terutama untuk masalah teknis & keadaan mendadak.
Saran Pengembangan:
Observasilah kehidupan sosial, apa yang membuat orang marah, cinta, senang,
termotivasi & terapkan pada hubungan Anda.
Belajarlah untuk mengenali perasaan Anda dan mengekspresikannya.
Jadilah orang yang lebih terbuka, keluar dari zona nyaman, eksplorasi ide baru, dan
berdiskusi dengan orang lain.
Saran Profesi: Polisi, Ahli Forensik, Programmer, Ahli Komputer, System Analyst, Teknisi,
Insinyur, Mekanik, Pilot, Atlit, Entrepreneur
Pasangan/Partner Alami: ESTJ atau ENTJ
4. ISFP (Artistik)
Berpikiran simpel & praktis, fleksibel, sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah
hati pada kemampuannya.
Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain.
Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut dan pelaksana yang setia.
Seringkali santai menyelesaikan sesuatu, karena sangat menikmati apa yang terjadi
saat ini.
Saran Pengembangan:
Jangan takut pada penolakan dan konflik. Anda tidak perlu menyenangkan semua
orang.
Cobalah untuk mulai memikirkan dampak jangka panjang dari keputusan-keputusan
kecil di hari ini.
Asah dan kembangkan sisi kreatifitas dan seni dalam diri Anda sebagai modal bagus
dalam diri Anda.
Saran Profesi: Seniman, Designer, Pekerja Sosial, Konselor, Psikolog, Guru, Aktor, Bidang
Hospitality
5. INFJ (Reflektif)
Perhatian, empati, sensitif & berkomitmen terhadap sebuah hubungan.
Sukses karena ketekunan, originalitas dan keinginan kuat untuk melakukan apa saja
yang diperlukan termasuk memberikan yg terbaik dalam pekerjaan.
Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi serta dedikasi pada hal-hal baik.
Saran Pengembangan:
Seimbangkan cara pandang Anda. Jangan hanya melihat sisi negatif & resiko.
Namun, lihatlah sisi positif dan peluangnya.
Bersabarlah, jangan mudah marah dan menyalahkan orang lain atau situasi.
Saran Profesi: Pengajar, Psikolog, Dokter, Konselor, Pekerja Sosial, Fotografer, Seniman,
Designer, Child Care.
6. INTJ (Independen)
Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta
dorongan kuat untuk mencapainya.
Mandiri dan percaya diri.
Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit
dan abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.
Skeptis, kritis, logis, menentukan (determinatif) dan kadang keras kepala.
Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.
Saran Pengembangan:
Belajarlah mengungkapkan emosi & perasaan Anda.
Cobalah untuk lebih terbuka pada dunia luar, banyak bergaul, banyak belajar, banyak
membaca, mengunjungi banyak tempat, eksplorasi hal baru, & memperluas
wawasan.
Belajarlah untuk berempati, memberi perhatian dan lebih peka terhadap orang lain.
Saran Profesi: Peneliti, Ilmuwan, Insinyur, Teknisi, Pengajar, Profesor, Dokter, Research &
Development, Business Analyst, System Analyst, Pengacara, Hakim, Programmers, Posisi
Strategis dalam organisasi.
7. INFP (Idealis)
Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain.
Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tapi biasanya hanya untuk orang dekat.
Peduli pada banyak hal. Cenderung mengambil terlalu banyak dan menyelesaikan
sebagian.
Saran Pengembangan:
Belajarlah menghadapi kritik. Jika baik maka kritik itu bisa membangun Anda, namun
jika tidak abaikan saja. Jangan ragu pula untuk bertanya dan minta saran.
Belajarlah untuk bersikap tegas. Jangan selalu berperasaan dan menyenangkan
orang dengan tindakan baik. Bertindak baik itu berbeda dengan bertindak benar.
Jangan terlalu menyalahkan diri dan bersikap terlalu keras pada diri sendiri.
Kegagalan adalah hal biasa dan semua orang pernah mengalaminya.
Jangan terlalu baik pada orang lain tapi melupakan diri sendiri. Anda juga punya
tanggungjawab untuk berbuat baik pada diri sendiri.
8. INTP (Konseptual)
Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan. Menikmati hal-hal teoritis dan
ilmiah. Senang memecahkan masalah dengan logika dan analisa.
Diam dan menahan diri. Lebih suka bekerja sendiri.
Tidak suka memimpin dan bisa menjadi pengikut yang tidak banyak menuntut.
Cenderung memiliki minat yang jelas. Membutuhkan karir dimana minatnya bisa
berkembang dan bermanfaat. Jika menemukan sesuatu yang menarik minatnya, ia
akan sangat serius dan antusias menekuninya.
Saran Pengembangan:
Belajarlah membangun hubungan dengan orang lain. Belajar berempati, mendengar
aktif, memberi perhatian dan bertukar pendapat.
Relaks. Jangan terlalu banyak berfikir. Nikmati hidup Anda tanpa harus bertanya
mengapa dan bagaimana.
Saran Profesi: Ilmuwan, Fotografer, Programmer, Ahli komputer, System Analyst, Penulis
Buku Teknis, Ahli Forensik, Jaksa, Pengacara, Teknisi
9. ESTP (Spontan)
Spontan, Aktif, Enerjik, Cekatan, Cepat, Sigap, Antusias, Fun dan penuh variasi.
Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal
skill yang baik.
Saran Pengembangan:
Belajarlah memahami perasaan dan pemikiran orang lain terutama saat bicara
dengan mereka.
Belajarlah untuk sabar, menikmati proses, tidak semua hal bisa dicapai dengan
cepat.
Sesekali luangkan waktu untuk merenung dan merencanakan masa depan Anda.
Saran Profesi: Marketing, Sales, Polisi, Entrepreneur, Pialang Saham, Technical Support
Punya interpersonal skill yang baik, murah hati, mudah simpatik dan mengenali
perasaan orang lain. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu
hubungan.
Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan
ketrampilan praktis.
Saran Pengembangan:
Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk fokus dan tidak
mudah berubah-ubah terutama untuk hal yang penting.
Jangan menyenangkan semua orang. Begitu pula sebaliknya, tidak semua orang
bisa menyenangkan Anda.
Anda punya kecenderungan meterialistis. Hati-hati, tidak semua hal bisa diukur
dengan materi ataupun uang.
Saran Profesi: Entertainer, Seniman, Marketing, Konselor, Designer, Tour Guide, Bidang
Anak-anak, Bidang Hospitality
11.ENFP (Optimis)
Ramah, hangat, enerjik, optimis, antusias, semangat tinggi, fun.
Imaginatif, penuh ide, kreatif, inovatif.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk fokus, disiplin, tegas dan konsisten
Belajarlah untuk menghadapi konflik dan kritik.
Pikirkan kebutuhan diri sendiri. Jangan melupakannya karena terlalu peduli pada
kebutuhan orang lain.
Jangan terlalu boros. Belajarlah untuk mengelola keuangan sedikit demi sedikit.
Saran Profesi: Konselor, Psikolog, Entertainer, Pengajar, Motivator, Presenter, Reporter, MC,
Seniman, Hospitality
Kurang konsisten. Cenderung untuk melakukan hal baru yang menarik hati setelah
melakukan sesuatu yang lain.
Saran Pengembangan:
Cobalah untuk win-win solution. Jangan ingin menang sendiri.
Belajarlah untuk disiplin dan konsisten.
Belajarlah untuk sedikit waspada. Seimbangkan cara pandang Anda agar tidak
terlalu optimis dan mengambil resiko yang tidak realistis.
Belajarlah untuk memberi perhatian pada perasaan orang lain.
Tidak tertarik pada subject yang tidak berguna baginya, tapi dapat menyesuaikan diri
jika diperlukan.
Senang mengorganisir sesuatu. Bisa menjadi administrator yang baik jika mereka
ingat untuk memperhatikan perasaan dan perspektif orang lain.
Saran Pengembangan:
Kurangi keinginan untuk mengontrol dan memaksa orang lain.
Belajarlah untuk mengontrol emosi dan amarah Anda.
Cobalah untuk introspeksi diri dan meluangkan waktu sejenak untuk merenung.
Saran Profesi: Militer, Manajer, Polisi, Hakim, Pengacara, Guru, Sales, Auditor, Akuntan,
System Analyst
14.ESFJ (Harmonis)
Hangat, banyak bicara, populer, dilahirkan untuk bekerjasama, suportif dan anggota
kelompok yang aktif.
Membutuhkan keseimbangan dan baik dalam menciptakan harmoni.
Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain. Kerja dengan baik dalam
situasi yang mendukung dan memujinya.
Saran Pengembangan:
Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan, penghargaan dan pujian orang
lain.
15.ENFJ (Meyakinkan)
Kreatif, imajinatif, peka, sensitive, loyal.
Pada umumnya peduli pada apa kata orang atau apa yang orang lain inginkan dan
cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain.
Pandai bergaul, meyakinkan, ramah, fun, populer, simpatik. Responsif pada kritik
dan pujian.
Saran Pengembangan:
Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan orang lain. Jangan mudah kecewa
jika mereka tidak seperti yang Anda inginkan.
Belajarlah untuk tegas dan mengambil keputusan. Menghadapi kritik dan konflik.
Saran Profesi: Konsultan, Psikolog, Konselor, Pengajar, Marketing, HRD, Event Coordinator,
Entertainer, Penulis, Motivator
Berbakat pemimpin.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk relaks. Tidak perlu perfeksionis dan selalu kompetitif dengan semua
orang.
Ungkapkan perasaan Anda. Menyatakan perasaan bukanlah kelemahan.
Jangan terlalu arogan dan menganggap remeh orang lain. Lihat sisi positifnya.
Jangan hanya melihat benar dan salah saja.
http://www.psychologymania.com/2011/07/tes-mbti-myers-briggs-type-indicator.html
Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator)
Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik
pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain,
minimal dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti
kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan
oleh filsuf Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen.
Ilmu membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan
beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes)
yang bisa menjelaskan 100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab
manusia itu unik. Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka
kembar identik.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo
Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu
mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah
sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis
(menggambar house, tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam
bawah sadar manusia sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran
pengisinya.
Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah
digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI
dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers
berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.
a. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke
luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia
luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal
operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri
sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu
suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi
dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back
office.
b. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses
data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis,
realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman
dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa
kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan
detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan
hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa
terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa
depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi
dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
c. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan
objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan
konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara
feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini
ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif.
Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan
harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
d. Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang.
Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe
orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir
dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak
dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana
itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by
step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan,
adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah.
Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
C. Manfaat MBTI
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
2. Labelling
“Dasar orang ekstrovert, sampai kapanpun kamu nggak tahu malu dan ngobrol ke sana ke
mari dengan suara keras tentang aibmu sendiri” Jangan menghakimi orang (terutama
kelemahannya) dan membuat batasan bahwa mereka tidak bisa berubah. Berubah memang
sulit tetapi bukan hal yang imposible.
E. Topeng Kepribadian
“Saya bingung. Mengapa di kantor saya cenderung A tetapi di rumah saya berubah
menjadi B. Apa yang terjadi pada saya dan sebetulnya kecenderungan saya A atau
B?”
Kepribadian kita punya dua lapisan : Asli dan Topeng. Tuntutan lingkungan atau pekerjaan
sering membuat kita kemudian menggunakan topeng kepribadian.
“Apakah kepribadian asli kita bisa berubah menjadi kepribadian topeng kita?”
Mungkin saja, apalagi jika kepribadian topeng digunakan secara terus menerus dengan
intensitas yang lebih banyak kemudian kita mulai lebih enjoy (menikmati/nyaman) dengan
kepribadian topeng kita.
Kemungkinan lain adalah kita hanya menggunakan kepribadian topeng pada saat-saat
tertentu dan kembali lagi pada kepribadian asli saat lingkungan nyaman dan tidak menuntut
kita menggunakan kepribadian topeng.
Kemungkinan terakhir, kita akan tertekan dan tidak nyaman dengan kepribadian topeng
yang dipaksakan. Jika kita punya kecenderungan seperti ini, sebaiknya kita tidak memilih
pekerjaan yang tidak cocok dengan kepribadian kita. Mengapa? Sebab kita akan
mempersulit diri sendiri, menghambat produktifitas serta membuat stress dan ketidakpuasan
kerja.
“Apakah dengan kepribadian topeng berarti kita membohongi diri sendiri dengan
tidak menjadi diri sendiri?”
Kepribadian topeng tidak selalu lebih baik atau lebih buruk dari kepribadian asli kita. Semua
punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menggunakan topeng bukan berarti
membohongi diri sendiri selama digunakan untuk tujuan positif. Sebab, membohongi diri itu
adalah ketika kita tidak menerima diri kita apa adanya (menolak takdir). Namun ketika kita
menggunakan topeng untuk lebih mudah beradaptasi atau lebih efektif dalam penyelesaian
tugas tanpa harus menolak siapa diri kita yang sebenarnya maka itu tidak masalah. Perlu
dibaca keras-keras: Orang yang sehat secara mental adalah orang yang mampu menerima
dirinya apa adanya serta takdir apapun yang menimpa dirinya.
http://nafismudrika.wordpress.com/2011/02/18/membaca-kepribadian-menggunakan-tes-
mbti-myer-briggs-type-indicator/
TEORI-TEORI KARIR DALAM KOMBINASI
A. PENGGABUNGAN TEORI
Dalam pembahasan di bab ini, dimungkinkan untuk menggabungkan teori agar sesuai
antara suatu orientasi teori konseling dan seting kerja. Untuk menggabungkan satu teori
dengan teori lainnya dalam konseling, akan lebih membantu bila teori-teori tersebut dibagi
dalam tiga kategori, yaitu teori sifat dan faktor, teori masa hidup dan teori pengambilan
keputusan karier. Yang termasuk dalam kategori teori sifat dan faktor adalah teori sifat dan
faktor umum, tipologi Holland, tipologi Myers-Briggs, dan teori penyesuaian kerja Lofquist
dan Dawis. Yang termasuk dalam teori masa hidup tidak hanya karya Super, tetapi juga
Gottfredson, Atkinson, Morten, dan Sue, dan Hopson dan Adams. Sedangkan yang
termasuk kategori teori pengambilan keputusan karier adalah teori belajar sosial Krumboltz
dan perspektif individualistis dari Tiedeman dan Miller-Tiedeman serta pendekatan
penghapusan sekuensial Gati.
1. Menggabungkan Teori Life Span dengan Teori Trait and Factor dan Teori Pengambilan
Keputusan Karier
Karena teori Life Span Super mencakup keseluruhan hidup seorang individu, teori ini bisa
digabungkan dengan teori trait and factor, dan teori pengambilan keputusan karier. Teori-
teori semacam itu fokus pada isu-isu pilihan karier atau pekerjaan penyesuaian pada waktu
tertentu.
a. Masa kanak-kanak
Ginzberg dan koleganya menekankan pada pengembangan minat, kapasitas, dan nilai-nilai.
Gottfredson fokus pada orientasi ukuran dan kekuatan, peran seks, variabel kelas sosial,
dan kesadaran diri memberikan wawasan minat ke dalam pilihan perkembangan karier.
Sedangkan Super menekankan pada perkembangan keingintahuan, eksplorasi, dan
informasi yang mengarah kepada perkembangan minat, perspektif waktu yang akurat, dan
konsep diri yang merupakan cara lain untuk melihat perkembangan karier pada anak-anak.
Karena seleksi karier dan penyesuaian pekerjaan tidak sesuai pada usia ini, teori life span
menyediakan informasi yang berguna bagi para konselor yang tidak disediakan oleh teori
sifat dan faktor dan teori pengambilan keputusan karier.
b. Masa remaja awal
Karya Crites dan Super menekankan pentingnya kedewasaan karier, yang ingin
dimunculkan sebelum seleksi penempatan karier terjadi. Konsep perencanaan karier Super,
yang meliputi eksplorasi karier, pengambilan keputusan, informasi dunia pekerjaan, dan
pengetahuan tentang pilihan pekerjaan, berfokus pada kesiapan individu. Mengacu pada
teori perkembangan seperti dari Super, kedewasaan karier terletak pada titik kesiapan
kejuruan (atau beberapa pendekatan daripadanya) bahwa teori sifat dan faktor dan teori
pengambilan keputusan karier dapat berguna. Seringkali, teori sifat dan faktor dan teori
pengambilan keputusan karier digunakan dalam kelompok usia ini tanpa tindakan-tindakan
kematangan.
c. Masa remaja akhir dan dewasa
Di sekolah dan perguruan tinggi, konseling bagi pemilihan karier adalah biasa. Teori-teori
yang dapat digunakan diantaranya teori sifat dan faktor, teori Holland, teori Myers-Briggs,
teori Lofquist dan Dawis, teori pengambilan keputusan karier, teori pembelajaran sosial
Krumboltz dan juga teori dari Super.
d. Perkembangan karier pada masa dewasa
Dalam periode ini, teori Super, teori pengambilan keputusan karier, dan teori sifat dan faktor
dapat digunakan. Dalam periode ini, ada beberapa tahap perkembangan karier, yaitu tahap
eksplorasi, yang terdiri dari substages yaitu mengkristal, menetapkan dan pelaksanaan.
2. Menggabungkan Teori Sifat dan Faktor
Teori sifat dan faktor umum memungkinkan konselor untuk menekankan bakat, minat, nilai,
dan kepribadian sesuai dengan yang ia inginkan. Banyak bentuk tes dan inventori tersedia
di masing-masing kategori. Terserah pada konselor untuk menekankan tes dan inventori
mana yang tepat untuk digunakan. Sistem Holland menekankan penggunaan penelitian diri
secara langsung atau inventori kejuruan yang mengukur kompetensi kepentingan dan
perkiraan diri.
3. Menggabungkan Teori Pengambilan Keputusan Karier
Tidak seperti teori sifat dan faktor, yang cenderung membedakan satu dengan lainnya
karena adanya perbedaan karateristik pada setiap individu, teori pengambilan keputusan
karier cenderung menggambarkannya dalam satu proses yang sama. Oleh karena itu, tidak
mungkin bahwa seorang konselor berharap akan menggunakan lebih dari satu teori
pengambilan keputusan karier dalam konseling. Jika seorang konselor memutuskan untuk
menggunakan sebuah teori pengambilan keputusan karier dalam konseling, penting bahwa
teori harus sesuai dengan orientasi konselor serta populasi klien.
4. Pilihan Konselor
Masing-masing teori sudah dijelaskan, bahkan disertai dengan berbagai macam penelitian.
Untuk para konselor, mereka menawarkan pendekatan yang diuji untuk memahami dan
membantu klien yang mengalami masalah karier. Apakah konselor akan menggunakan satu
teori atau lebih dalam konseptualisasi masalah klien adalah keputusan konselor pribadi.
Dalam hal ini, tidak ada informasi berapa banyak teori yang sesuai untuk digunakan.
Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat
pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah
sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia menyakini bahwa dirinya
memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa dirinya merupakan
dua orang yang berbeda.
Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di bidang
psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai assistant di rumah
sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan
para pasien schizophrenic yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud.
Setelah membaca tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai
melakukan korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di
Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan
intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan
psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang patut
menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian terpilih sebagai presiden
pertama International Psychoanalytic Association pada tahun 1910. Namun pada tahun
1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri
sebagai presiden dan bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu
Jung dan Freud tidak pernah saling bertemu
Tujuan dari MBTI ini adalah membuat teori tipe kepribadian C.G Jung (1921-1971) lebih
mudah dimengerti dan digunakan untuk kehidupan orang banyak. MBTI ini berdasarkan
pemikiran Jung mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe
yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar
pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment melibatkan berbagai cara untuk
menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu
sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka
perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka.
MBTI digunakan untuk mengidentifikasi, dari laporan diri seseorang, untuk mengenali
reaksinya dengan mudah juga menjadi preferensi dasar dari orang-orang tentang persepsi
dan judgmentnya.
MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti untuk
memahami MBTI.
Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian akan
mengantar penjelasan tentan 16 tipe karakteristik.
Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang selalu ada
di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam hidup sehari-hari.
Kegunaan MBTI
1. Dunia Pendidikan
1. Untuk mengembangkan berbagai metode belajar mengajar di kelas yang sesuai
dengan tipe-tipe berbeda ini.
2. Untuk memahami perbedaan tipe-tipe ini dalam motivasi belajar. Dalam membaca,
dalam kemampuan potensi akademik, dalam pencapaian yang membantu siswa
untuk memahami dirinya ketika belajar.
3. Untuk menganalisis kurikulum, materi belajar, dan media belajar di sekolah.
4. Untuk membantu menyediakan kegiatan extrakurikuler yang mengembangkan minat
siswa yang berbeda-beda.
5. Untuk membantu guru, kepala sekolah dan administrator di sekolah dalam
bekerjasama sebagai sebuah tim.
2. Konseling
1. Untuk membantu individu dalam menemukan arahan dalam hidup mereka dengan
memahami kekuatan dan talenta setiap tipe.
2. Untuk membantu individu menangani masalahnya dengan menunjukkan pada
mereka bahwa masalah bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kekuatan
potensial mereka dan kemampuan mempersepsikan serta memberikan judgment
sehingga lebih bermanfaat bagi hidup mereka.
3. Untuk membantu pasangan dan keluarga belajar menghargai pasangan hidup
dengan kemiripan dan perbedaan diantara mereka.
4. Untuk membantu orang tua menerima anak-anak mereka sebagaimana adanya
mereka (tipe anak berbeda dengan orang tuanya, selain berbeda diantara kakak
beradik).
5. Untuk membantu anak-anak mengikuti keunikannya sehingga bisa lebih berhasil
dalam mencapai tujuan serta impian hidupnya.
3. Pengembangan Karir
1. Untuk membimbing individu dalam memilih jurusan, bidang pekerjaan dan jenis
pekerjaan yang cocok.
2. Untuk melihat adanya kesempatan yang diberikan oleh bidang karir seseorang yang
berbeda dalam tuntutan kemampuan serta preferensi persepsi dan judgmentnya.
3. Untuk membantu penempatan dan arah karir yang sesuai dengan tipe kepribadian
orang tersebut.
Terdapat 16 tipe kepribadian, masing-masing termasuk salah satu dari 4 temperamen, yang
diteliti oleh David Keirsey.
2. Introvert (I)
Introvert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di dalam diri. Orang-orang
introvert cenderung tenang, damai dan hati-hati dan tidak tertarik pada interaksi sosial.
Mereka menyukai aktivitas yang bisa mereka lakukan sendiri atau dengan salah satu teman
dekat yang lain, kegiatan seperti membaca, menulis, berpikir, dan menciptakan. Orang-
orang introvert merasa kegiatan pertemuan sosial melelahkan.
Ciri-ciri Orang Introvert adalah:
1. Mendapat energi dari waktu menyendiri
2. Menjaga privasi
3. Tenang
4. Bertindak dengan sengaja
5. Sadar diri
6. Lebih sedikit teman-teman
7. Lebih menyukai kelompok kecil
8. Independen
9. Cenderung kurang bersosialisasi
10. Suka kesendirian
11. Berpikir sebelum berbicara
3. Sensing (S)
Sensing adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang Sensing berfokus pada
masa kini, Orang-orang yang mementingkan situasi "di sini dan sekarang", faktual, dan
memproses informasi melalui panca indra. Mereka melihat hal-hal sebagaimana adanya,
mereka adalah pemikir konkret, Ciri-ciri Orang Sensing adalah:
1. Konkret
2. Realistis
3. Hiidup di masa kini
4. Sadar sekelilingnya
5. Memperhatikan detil
6. Praktis
7. Mengutamakan indra
8. Faktual
4. Intuisi (N)
Intuisi adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang intuitif berfokus pada masa
depan dan kemungkinan2x. Mereka memproses informasi melalui pola dan tayangan.
Mereka membaca yang tersirat, mereka adalah pemikir abstrak, Ciri-ciri Orang
Intuitif adalah:
1. Berfokus pada masa depan
2. Melihat kemungkinan2x
3. Inovatif
4. Imajinatif
5. Berpikir dalam
6. Abstrak
7. Idealis
8. Rumit
9. Teoritis
5. Thinking (T)
Thinking adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Thinking berpikir
obyektif dan membuat keputusan berdasarkan fakta. Mereka dipimpin oleh otak, bukan hati
mereka. Orang-orang Thinking menilai situasi dan orang lain berdasarkan logika, Ciri-ciri
Orang Thinking adalah:
1. Logis
2. Obyektif
3. Memutuskan dengan kepala
4. Menginginkan kebenaran
5. Rasional
6. Tidak personal
7. Kritis
8. Tebal muka
9. Tegas terhadap orang lain
10. Didorong oleh pikiran
6. Feeling (F)
Feeling adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Feeling berpikir
subyektif dan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai. Mereka
diperintah oleh hati/perasaan, bukan kepala/otak mereka. Orang-orang Feeling menilai
situasi dan orang lain berdasarkan pada perasaan dan keadaan khusus.
Ciri-ciri Orang Feeling adalah:
1. Memutuskan dengan hati
2. Tidak suka konflik
3. Berbelas kasihan
4. Didorong oleh emosi
5. Lembut
6. Mudah terluka
7. Memiliki empati
8. Peduli orang lain
9. Hangat
7. Judging (J)
Judging adalah kecenderungan penampilan luar. Judging tidak berarti "menghakimi". Orang-
orang Judging menyukai keteraturan, organisasi dan berpikir secara berurutan. Mereka lebih
suka hal-hal terencana dan mantap. Orang-orang Judging mencari kesimpulan,
Ciri-ciri Orang Judging adalah:
1. Bisa memutuskan
2. Terkendali
3. Bagus dalam menyelesaikan sesuatu
4. Teratur
5. Terstruktur
6. Terjadwal
7. Cepat dalam menangani tugas
8. Bertanggung jawab
9. Menyukai kesimpulan
10. Membuat rencana
8. Perceiving (P)
Perceiving adalah kecenderungan penampilan luar. Orang-orang Perceiving bersifat
fleksibel, menyukai adanya banyak pilihan dan berpikir secara acak. Mereka suka bertindak
secara spontan dan mudah beradaptasi. Orang-orang Perceiving suka hal-hal yang berakhir
dengan pilihan bebas, ciri-ciri Orang Perceiving adalah:
1. Bisa beradaptasi
2. Rileks
3. Terorganisir
4. Bebas
5. Spontan
6. Suka berubah di tengah jalan
7. Menyukai pilihan bebas
8. Suka menunda-nunda
9. Tidak suka rutinitas
10. Fleksibel
ESTP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH THINKING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)
ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ISTJ mempunyai sifat serius, tenang,
penuh konsentrasi dan logis. Seorang manajer yang bertipe ISTJ bertanggung jawab penuh
dalam pekerjaannya dan segala tugasnya dikerjakan dengan praktis berdasarkan fakta yang
ada.
ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ISFJ mempunyai sifat tenang, ramah,
bertanggung jawab, teliti, setia dan baik budi. Tipe ISFJ mengungkapkan seorang manajer
yang tekun bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ISTP mempunyai sifat tenang, pendiam
dan analitis. Manajer bertipe ISTP merupakan manajer yang melaksanakan tugasnya
dengan serius dan teliti.
ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ISFP mempunyai sifat malu, sangat
ramah, sensitive dan rendah hati. Manajer bertipe ISFP adalah pekerja yang setia, tidak
suka berdebat dan sering mengerjakan tugasnya dengan rileks.
ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ESTP mempunyai sifat tidak tergesa-
gesa, penerima dan tidak sensitif. Tipe ini mengungkapkan seorang manajer yang tidak
“ngoyo” dalam pekerjaan.
ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ESFP mempunyai sifat ramah, tidak
suka repot, humoris, dan mudah beradaptasi. Tipe ini menyatakan seorang manajer yang
lebih mengutamakan kenyataan daripada teori dalam pekerjaannya.
ESTJ : Extrovert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ESTJ mempunyai sifat praktis, realistis
dan tidak suka berkhayal. Manajer bertipe ESTJ tidak tertarik pada hal-hal yang tidak
berguna, senang berorganisasi dan melakukan segala aktivitas.
ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ESFJ mempunyai sifat ramah, suka
bicara, teliti, dan memimpin. Dalam melakukan pekerjaannya, manajer bertipe ESFJ ini
memerlukan keharmonisan dan dukungan semangat. Ia tertarik pada pemikiran yang
abstrak.
INFJ : Introvert, Intuitive, Feeling, Judging ; Tipe INFJ ini mempunyai sifat sering memaksa,
teliti, sering ikut campur dan tekun. Tipe ini adalah tipe manajer yang tekun bekerja dan
terkenal dengan buah pikirannya yang cemerlang.
INTJ : Introvert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe INTJ mempunyai sifat ragu-ragu, kritis,
bebas dan keras kepala. Tipe manajer ini dapat menyalurkan ide, dan pikirannya yang
cemerlang dalam pekerjaannya.
INFP : Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe INFP mempunyai sifat senang
mempelajari sesuatu yang baru, ramah dan mudah dipercaya. Tipe ini mengungkapkan
manajer tersebut senang bekerja.
INTP : Introvert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe INTP mempunyai sifat tenang, pendiam
dan apatis. Tipe ini ialah tipe manajer yang senang melakukan tugasnya berdasarkan teori.
ENFP : Extrovert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe ENFP bersifat antusias, bersemangat
tinggi, banyak akal dan imajinatif. Seorang manajer yang mampu melakukan semua tugas
yang diberikan kepadanya. Ia dapat membantu memecahkan problem perusahaan.
ENTP : Extrovert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe ENTP ini bersifat cepat dan banyak
akal. Tipe ini adalah tipe manajer yang senang berdebat dan mengabaikan tugas yang
dianggapnya rutin.
ENFJ : Extrovert, Intuitive, Feeling, Judging : Tipe ini bersifat ramah, populer, dan sensitif
terhadap pujian maupun kritik. Tipe manajer ini adalah tipe seseorang yang mau
mendengarkan pendapat dan merasakan kesulitan orang lain.
ENTJ : Extrovert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe ini bersifat ramah, berterus terang, tegas
dan berjiwa pemimpin. Ini adalah tipe seorang manajer yang menghargai suatu alasan yang
tepat dan masuk akal. Pemecah masalah.
http://cinusian.blogspot.com/2010/02/mengenali-kepribadian-menggunakan-myers.html
MBTI ( Myers – Briggs Type Indicator)
Myers Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan salah satu psikometri kuisioner untuk
mengukur psikologis preferensi dalam cara orang memandang dunia dan membuat
keputusan. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dan dikembangkan
oleh Katharine Cook Brigss dan putrinya Isabel Brigss Myers. Mereka memulai
pengembangan teori ini selama perang dunia II. Pengembangan teori ini awalnya bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan preferensi kepribadian untuk membantu perempuan
yang memasuki industri pekerjaan. Dengan begitu mereka mengetahui tempat yang paling
nyaman dan efektif dalam pekerjaan.
Katharine Cook Brigss memulai risetnya pada tahun 1917, Ia mulai mengamati perbedaan
kepribadian dalam ruang lingkup keluarganya. Dia menemukan empat temperamen yaitu
mediatif (pemikiran), spontan, eksekutif dan sosial. Kemudian ia menerbitkan sebuah buku
yang menjelaskan hal tersebut yang berjudul Psychological Types pada tahun 1921 di
Jerman dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris pada tahun 1923.
Putrinya Isabela Myers lulus dari Swartmore College pada tahun 1919, dan memenangkan
penulisan novel misteri pembunuhan dengan menggunakan ide-ide tipologi. Ia tidak memiliki
pendidikan formal di bidang psikologi sehingga ia mulai belajar pengujian psikometri pada
Edward N.Hay. Ia mulai m engerti tentang konstruksi tes, penilaian, validasi dan statistik
kemudian ia membuat Brigss Myers Type Indicator pada tahun 1942 dan pada tahun 1944
menerbitkan buku Briggs Myers Type Indicator Handbook. Akhirnya pada tahun 1956
berubah namanya menjadi Myers Brigss Type Indicator (MBTI). Teori ini menarik perhatian
Henry Chaunce kepala Educational Testing service, dan untuk pertama kalinya MBTI
manual diterbitkan pada tahun 1962. Setelah itu teori ini mendapatkan dukungan dari
berbagai pakar psikologi. Pada tahun 1975 publikasi MBTI dipindahkan ke psikologi
Consulting Press dan di Center for Applications of Psychological Type (CAPT) didirikan
sebuah laboratorium penelitiannya. Setelah kematian Myers Mei 1980, Mary McCaulley
memperbarui MBTI Manual, dan edisi kedua diterbitkan pada tahun 1985. Edisi ketiga
muncul pada tahun 1998.
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun
berlawanan sebetulnya manusia memiliki semuanya, hanya saja manusia lebih cenderung
atau nyaman pada salah satu arah tertentu. Berikut empat skala kecenderungan MBTI:
1 Extrovert (E) vs Introvert (I).
Dimensi EI melihat orientasi energi pribadi individu ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya
tipe pribadi yang suka dunia luar. Pribadi suka bergaul, menyenangi interaksi sosial,
beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Pribadi
tersebut bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe
introvert adalah tipe pribadi yang suka dunia dalam (diri sendiri). Tipe ini senang menyendiri,
merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Tipe
pribadi ini mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan fokus. Pribadi tersebut bagus
dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
a. Bimbingan Konseling
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karir. MBTI bisa
digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang
cocok dengan kepribadian.
b. Pengembangan Diri
Dengan MBTI, dapat memahami kelebihan (Strength) diri sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Individu juga dapat lebih okus
mengembangkan kelebihan sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatifnya.
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial
dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside the self.
Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak
begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan
aktivitas yang tidak banyak
Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan
melihat data apa adanya.
Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan
melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Intutive adalah abstract thinkers.
Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang berproses mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai
yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging
disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai
tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa
berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat).
Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan
bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Teori kepribadian Myers-Briggs ini dalam pengaplikasianya dijadikan suatu indikator sebagai
tes MBTI, tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi type kepribadiaan seorang individu guna:
1. Gangguan kejiwaan
2. Abnormalitas
3. Emosi
4. Trauma
5. Daya Belajar
6. Tingkat kedewasaan
7. Penyakit
8. Intelegensia
Dalam kehidupan sehari-hari perlu diketahui teori ini dapat berguna untuk
mengidentifikasikan kepribadian individu lain sehingga memudahkan kita untuk menentukan
sikap dan perilaku kita kepadanya supaya terjadi arus komunikasi yang baik. Selain itu
metode Myers-Briggs dalam kehidupan sehari-hari juga digunakan untuk :
1. Bimbingan Konseling
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2. Pengembangan Diri
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita
bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.
http://kuliahpsikologi.com/artikel/bagaimana-mengetahui-kepribadian-dengan-
menggunakan-teori-myers-briggs-type-indicators/