Anda di halaman 1dari 51

“MYERS-BRIGGS TYPE THEORY”

(Bimbingan dan Konseling)

A. Pencetus Teori
Isabel Briggs Myers (18 Oktober 1897 - 5 Mei 1980) adalah seorang ahli teori
psikologis Amerika yang diteliti teori kepribadian dengan ibunya, Katharine Cook Briggs
(1875 - 1968). Minat Katharine dalam teori kepribadian lahir ketika dia membaca sebuah
buku oleh Carl G. Jung pada tahun 1923. Katharine menyampaikan temuannya dengan
Isabel dan bersama-sama mereka menciptakan inventarisasi. Mereka berdua memiliki
hasrat untuk memahami pembangunan manusia dan keinginan untuk membuat teori
kepribadian yang diakses oleh semua orang dengan cara yang praktis. Dia adalah co-
pencipta, dengan ibunya, dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).

Dia home schooling oleh ibunya (Katharine Cook Briggs, 3 Januari 1875 - 1968) dan
melanjutkan untuk mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu politik dari Swarthmore College.
Pada tahun 1918 ia menikah dengan Clarence Myers. Katharine Briggs membaca buku Carl
Jung, “ Jenis Psikologis ” dan direkomendasikan untuk Isabel Myers, ibu dan anak
kemudian merumuskan MBTI bersama-sama. Kemudian dalam kehidupan, Myers
berkolaborasi dengan Maria Mc Caulley untuk melakukan uji penelitian dan dari MBTI.
Myers menulis sebuah novel misteri dan memenangkan hadiah, berjudul: Murder Yet to
Come, pada tahun 1929, dengan menggunakan ide tipologi. Pada tahun 1934 ia
menerbitkan sebuah novel kedua, Berikan Aku Kematian ( Frederick A. Stokes Co, New
York), sebuah misteri pembunuhan yang berkisah catatan dari bunuh diri seharusnya
putrinya, di mana ia mengaku strain darah Negro, menyarankan dia untuk melupakan dia
pernah berpikir tentang pernikahan, dan meminta maaf atas penghinaan ia telah membawa
pada dirinya. Dialog dalam buku berkenaan dengan "kemustahilan" dariperkawinan antar-
ras.
B. Latar Belakang Munculnya Teori
Mengenal tipe kepribadian adalah sebuah alat yang mempunyai cukup banyak
kegunaan. Dengan ini, kita dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik dan lebih
mengenal diri kita sendiri. Dari ini kita juga dapat mengetahui pasangan yang natural dan
karir yang cocok. Carl G. Jung pertama kali mengembangkan teori bahwa setiap individu
mempunyai tipe psikologis. Dia percaya bahwa ada dua macam fungsi dasar yang
digunakan manusia dalam kehidupan mereka, yaitu bagaimana kita menerima informasi
(melalui Indera kita atau Intuisi kita) dan bagaimana kita memutuskan sesuatu (memakai
Logika Objektif atau Perasaan Subjektif). Jung juga menegaskan bahwa fungsi dominan
manusia ada yang "Ekstrovert" dan ada yang "Introvert". Katharine Briggs lalu bekerja
secara diam-diam dan mengembangkan teori Jung lebih lanjut. Tapi putrinya, Isabel yang
lebih berhasil mengembangkan teori tersebut.
Dia mampu menemukan fungsi lain yang belum didefinisikan oleh Jung yaitu Menilai atau
Memantau. Teori ini lalu menyimpulkan bahwa setiap individu mempunyai empat macam
modus utama untuk beroperasi:
1. Aliran energi kita, mendefinisikan dari mana kita mendapat energi atau stimulasi.
Apakah dari luar (Extraverted) atau dari dalam (Introverted)?
2. Bagaimana cara kita menerima informasi, merujuk pada cara kita berinteraksi
terhadap suatu informasi. Apakah dengan kelima indra (Sensing) atau dengan intuisi
(Intuitive)?
3. Bagaimana cara kita memutuskan sesuatu, merujuk pada cara bagaimana kita
memilih sesuatu. Apakah didasarkan logika (Thinking) atau perasaan (Feeling)?
4. Gaya hidup sehari-hari, adalah teori yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers
yang sebelumnya tidak terdefinisikan oleh Carl Jung. Apakah kita lebih suka
terorganisir, terencana, dan lebih terjadwal (Judging) atau lebih suka fleksibel, lebih
nyaman dan terbuka, dan lingkungan santai (Perceiving).

C. Inti Teori
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah suatu inventarisasi laporan-diri dengan
pilihan terikat yang didasarkan pada teori jenis dari Jung. Sejak perkembangannya di tahun
1920-an, instrument ini telah menjalani bebrapa kali revisi dan reliabilitas serta validitasnya
sudah terbukti. C.G. Jung, seorang psikiater dari Swiss, mengembangkan suatu teori yang
menjelaskan kesamaan dan perbedaan kepribadian dengan cara mengindetifikasi cara yang
lebih disukai seseorang untuk memahami dan memanfaatkan data dari dunia di sekitar
mereka. Jung menyatakan bahwa seseorang harus melakukan sesuatu dengan berbagai
cara sesuai dengan keadaannya. Meskipun ada adaptasi situasional ini, setiap orang akan
cenderung mengembangkan pola yang menyenangkan, dan mengatur perilaku dalam cara
tertentu yang dapat diperkirakan. Jung menggunakan kata “jenis” untuk mengindetifikasi
gaya setiap kepribadian tersebut.

Katherine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, merasa yakin bahwa teori Jung
dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman manusia (Myers, 1980). Mereka
mengembangkan suatu instrument berdasarkan teori Jung yang memungkinkan seseorang
mempelajari jenis perilakunya sendiri sehingga dapat memahami dirinya sendiri dengan
lebih baik berkaitan dengan cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Intrumen itu
menggunakan pertanyaan dengan pilihan terikat dan pasangan kata seperti yang
diperlihatkan berikut ini
Extraversion (E)   Introversion(I)
Sensing (S)   Intuition (N)
Thinking (T)   Feeling (F)
Judgment (J)   Perception (P)

Pilihan atau dimensi Dikotomi dari Myers-Briggs

a) Extraversion-Introversion (EI) mencerminkan suatu orientasi terhadap dunia luar


manusia dan benda ataupun dunia-dalam yang berupa konsep dan ide. Dimensi ini
memperlihatkan sampai sejauh mana perilaku kita ditentukan oleh sikap kita terhadap
dunia. Jung menemukan istilah dari bahasa Latin yang berarti berpaling ke arah luar
(extraversion) atau berpaling ke arah dalam (introversion). Jung mengatakan bahwa
ekstravet dapat bekerja dengan nyaman dan sukses jika berinteraksi dengan hal-hal di
luar diri mereka, seperti orang lain, pengalaman, dan situasi.

Ekstravet suka mengklarifikasi pikiran dan idenya dengan cara berbicara dan berbuat.
Mereka yang merasa lebih nyaman bekerja dengan cara ekstravet akan berpikir dengan
keras. Introvert, sebaliknya, lebih tertarik dengan dunia di dalam pikiran, hati, dan jiwa
mereka. Introvert suka merumuskan ide dan tindakan, memikirkannyan sampai hal itu
menjadi lebih bermakna dengan cara introvert seringkali bijaksana, suka berpikir, dan
lambat dalam bertindak karena mereka memerlukan waktu untuk menafsirkan pikiran
internal ke dunia eksternal. Introvert merumuskan pikiran mereka dengan baik sebelum
bersedia membaginya dengan orang lain.

b) Sensing- iNtuition (SN) menjelaskan persepsi sebagai suatu yang langsung datang
dari pancaindra atau secara tidak langsung dari bawah sadar. Dimensi ini menjelaskan
bagaimana orang memahami apa yang sedang dialami. Orang yang masuk dalam
katagori penginderaan ini memandang dunia melalui indra mereka-penglihatan,
pendengaran, sentuhan, pengecapan, dan penciuman. Mereka mengobservasi apa
yang nyata, apa yang factual, dan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan melihat (atau
pengalaman penginderaan lainnya) baru dapat dipercaya. Fungsi penginderaan ini
memungkinkan seseorang untuk mengobservasi dengan seksama, mengumpulkan
fakta, dan berfokus pada tindakan yang praktis. Sebaliknya, mereka yang dikaitkan
dengan katagori intuisi cenderung membaca secara tersirat dari yang tertulis, berfokus
pada makna, dan memperhatikan apa yang ada dan apa yang akan terjadi. Orang yang
intuitif memandang dunia berdasarkan kemungkinan dan hubungan dan sadar akan
seluk-beluk bahasa tubuh dan nada suara. Jenis persepsi ini menyebabkan mereka
mengkaji masalah dan permasalahan yang ada melalui cara yang kreatif dan orisinil.

c) Thinking-Feeling (TF) adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk


mendapatkan keputusan melalui proses yang tidak pribadi, logis, atau subjektif. Para
pemikir menganalisis informasi, data, situasi, dan manusia serta membuat keputusan
berdasarkan logika. Mereka berhati-hati dan lambat dalam menganalisis data karena
keakuratan dan kesuksesan penting bagi mereka. Mereka yakin akan objektivitas dan
juga pada perkiraan yang logis dan argument yang rasional. Para pemikir menjelajahi
dan menimbang semua alternative, dan keputusan akhir didapat tanpa emosi dan
dengan hati-hati. Didalam dimensi perasaan, sebaliknya, pendekatan terhadap
pembuatan keputusan adalah melaui perspektif yang subjektif, perseptif, empatik, dan
emosional. Orang yang perasa mencari-cari pengaruh suatu keputusan atas diri mereka
dan orang lain. Mereka mempertimbangkan alternative yang ada dan menguji bukti
untuk membentuk suatu resksi dan komitmen pribadi. Mereka yakin bahwa yang
kompleks dan tidak semuanya objektif. Bukti tidak langsung menjadi luar biasa penting,
dan mereka memandang dunia sebagai warna abu-abu bukan hitam dan putih.

d) Judging-Perceiving (JP). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi).
Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-
lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan
bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.

Jung mengatakan bahwa setiap orang memang memakai persepsi-persepsi yang


berlawanan ini sampai serajat tertentu dalam masing-masing dimensi (EI, SN, TF) saat
menghadapi seseorang atau sebuah situasi, tetapi mereka cenderung memiliki satu
kesukaan akan satu cara dalam memandang dunia. Mereka menjadi lebih terampil dalam
membuat keputusan dengan cara berpikir atau merasakan dan dapat berfungsi sebagi
seorang ekstravet di satu waktu dan sebagai seorang introvert di waktu lain, tetapi mereka
cenderung mengembangkan pola yang paling khas dan paling nyaman.

Selain dimensi-dimensi Jung, Myers dan Briggs mengembangkan satu dimensi lain
yang mereka sebut sebagai Judgement-Perception (JP). Dengan dimensi ini seseorang
dapat sampai apa suatu kesimpulan tentang sesuatu atau menjadi awas akan sesuatu.
Setiap orang memiliki kesukaannya sendiri akan fungsi yang bersifat menghakimi ataupun
fungsi yang perspektif. Hasrat untuk mengatur dan mengakhiri keadaan-keadaan dalam
kehidupan disebut judgement, dan hasrat untuk berpikiran terbuka dan memahami disebut
perception.

Dengan menggabungkan dimensi yang berlainan, Myers dan Briggs mengidentifikasi


16 jenis kepribadian yang berbeda, setiap kepribadian dengan kelebihan dan minatnya
sendiri.
Myers-Briggs Types

Dengan penjelasan sebagai berikut:


1. ESTJ (extroverted thinking with sensing): Berpikir yang ekstrovet dengan dibantu
oleh pegindera.
Mereka adalah pasangan yang bertanggung jawab, orang tua yang baik dan pekerja
yang loyal. Mereka bersifat realistis, membumi, rapid an menyenangi tradisi yang
berlalu.
2. ENTJ (extroverted thinking with intuiting): Berpikir yang ekstrovet dengan dibantu
oleh intuitif.
Tipe ini adalah orang yang suka dirumah dan berkumpul bersama keluarga. Merteka
menyenangi organisasi dan struktur yang tertata. Tipe ini sangat cocok untuk eksekutif
perusahaan dan administrator.
ISTP (introverted thinking with sensing): Berpikir yang introvet dengan dibantu
oleh pegindera.
3. Orang ini menyenangi tindakan, tidak memiliki rasa takut dan selalu ingin gembira.
Mereka akan sangat impulsive dan berbahaya kalau dihentikan. Mereka menyenangi
perkakas, alat-alat dan senjata, dan biasanya cocok menjadi ahli teknik. Mereka tidak
senang berkomunikasi dan kerap didiagnosis sebagi orang yang hiperaktif. Biasanya
orang ini tidak terlalu pintar di sekolah.
4. INTP (introverted thinking with intuiting): Berpikir yang introvert dengan dibantu
oleh intuitif.
Orang ini dapat dipercaya, selalu berpikir masak-masak, dan pemaaf serta sangat
mencintai buku. Mereka cenderunga sangat hemat dengan bahasa yang dipakai,
menyenangi logika dan matematika. Mereka cocok jadi filosof atau ilmuwan teoritis,
tapi tidak tepat jadi penulis atau sales.
5. ESFJ (extroverted feeling with sensing): Perasa yang ekstrovet dengan dibantu
oleh pegindera.
Tipe ini adalah orang yang menyukai harmoni. Mereka bisa tegas untuk menyatakan
ya atau tidak. Mereka cenderung tergantung, terutama pada orang tua dan kemudian
pada keluarga. Mereka mengabdikan hati dan hidupnya untuk orang lain.
6. ENFJ (extroverted feeling with intuiting): Perasa yang ekstrovet dengan dibantu
oleh intuitif.
Tipe orang ini adalah suka bicara. Mereka cenderung melebih-lebihkan kawannya.
Mereka akan menjadi orang tua yang baik, tapi cenderung membiarkan diri mereka
dimanfaatkan orang lain. Mereka cocok sebagai ahli terapi, guru, eksekutif
perusahaan, dan sales.
7. ISFP (introverted feeling with sensing): Perasa yang introvet dengan dibantu
oleh pegindera.
Mereka ini orang yang pemalu dan ceapat lelah, tidak suka bicara tapi senang
pekerjaan fisik,. Mereka cocok jadi pelukis, pematung, composer dan penari-seni
secara umum- dan mereka mencintai alam. Mereka ini tidak terllau peduli dengan
komitmen.
8. INFP (introverted feeling with intuiting): Perasa yang introvet dengan dibantu
oleh intuitif.
Mereka ini adalah orang-orang idealis, mau mengorbankan dirinya, sangat dingin, dan
mampu menahan diri. Mereka lebih mementingkan keluarga, tapi dengan cara yang
santai. Anda aka menenmukan mereka berkiprah di dalam psikolog, arsitektur, agama,
tapi tidak dalam bisnis. Myers dan Jung mengagumi orang dengan tipe ini, mungkin
karena Myers dan Jung adalah orang-orang dengan tipe ini.
9. ESTP (extroverted sensing with thinking): Pegindera yang ekstrovet dengan
dibantu oleh berpikir.
Tipe ini adalah orang yang berorientasi pada tindakan, kadang canggih, kadang
sembrono- Seperti James Bond. Sebagai pasangan, orang ini sangat menyenangkan
dan hangat, tapi mereka lemah pada soal komitmen. Mereka dapat menjadi
pengusaha atau artis yang baik.
10. ESFP (extroverted sensing with feeling): Pegindera yang ekstrove t dengan
dibantu oleh perasa.
Orang ini bersifat impulsive, mereka tidak tahan dengan kecemasan. Mereka cocok
sebagai sosok yang tampil ke depan karena sangat menyenangi public relations dan
sangat senang dengan telepon. Mereka tidak akan pernah menyenangi hal-hal
akademis, terutama sains.
11. ISTJ (introverted sensing with thinking): Pegindera yang introvet dengan dibantu
oleh berpikir.
Mereka ini adalah tulang punggung kekuatan. Mereka sering berusaha mengubah
pasangan atau orang lain. Mereka cocok menjadi praktisi bank, auditor, akuntan,
analisis pajak, pengawas perpustakaan dan rumah sakit, pebisnis, dan sebagainya.
12. ISFJ ( introverted sensing with feeling): Pegindera yang introvet dengan dibantu
oleh perasa.
Orang ini senang melayani dan pekerja keras. Mereka tidak menyenangi waktu luang
dan akan berusaha mencari-cari masalah kalau tidak ada yang akan dikerjakan,
mereka cocok jadi perawat, guru, sekretaris, pustakawan, manajer menengah dan ibu
rumah tangga.
13. ENTP (extroverted intuiting with thinking): Intuitif yang ekstrovet dengan dibantu
oleh berpikir.
Tipe ini adalah orang yang hidup dan bersemangat, tidak cuek dan tidak pula rapi.
Sebagai pasanagan, mereka sedikit tidak menyenangkan, khususnya secara ekonomi.
Mereka cocok menjadi analisis dan entertainer. Mereka juga cenderung ingin
mengedepankan diri.
14. ENFP (extroverted intuiting with feeling): Intuitif yang ekstrovet dengan dibantu
oleh perasa.
Tipe orang ini suka hal-hal baru dan kejutan. Mereka sangat dikuasai perasaan dan
ekspresi. Mereka sangat peka dengan perubahan tubuh dan punya kesadaran diri
yang baik. Mereka cocok jadi sales, politisi dan actor.
15. INTJ (introverted intuiting with thinking): Intuitif yang introvet dengan dibantu
oleh berpikir.
Ini adalah tipe yang paling independen disbanding tipe-tipe yang lain. Mereka
menyenangi logika dan gagasan baru serta mau terjun ke dalam penelitian ilmiah. Tapi
tidak jarang pula diantara mereka yang cenderung jadi orang yang picik.
16. INFJ (introverted intuiting with feeling): Intuitif yang introvet dengan dibantu oleh
perasa.
Tipe ini adalah pelajar dan pekerja serius yang benar-benar ingin punya andil. Mereka
suka menyendiri dan mudah tersinggung. Mereka bisa menjadi pasangan yang baik
dan secara fisik sangat menyenangkan. Mereka dianggap mampu memahami aspek
kejiwaan orang lain. Mereka dapat menjadi terapis, pengabdi masyarakat, dan menteri
yang baik.

Myers-Briggs Type Indicator dapat berguna bagi pendidik untuk memahami


banyaknya ragam cara yang dapat dilakukan peserta didik untuk merasakan dan menilai
informasi saat belajar. Lebih dijelaskan dibanwah ini:

Myers-Briggs Types. Contoh pembelajaran


Extravet Introvert
 Suka kerja kelompok  Suka tempat tenang
 Tidak suka pembelajaran yang lambat  Tidak suka gangguan
 Suka bertindak dan menjalani sesuatu  Suka pembelajaran yang berkaitan dengan
untuk belajar pendapat, ide
 Menyampaikan pendapat tanpa  Menyampaikan pendapat hanya jika
diminta ditanya
 Mengajukan pertanyaan untuk  Mengajukan pertanyaan untuk memahami
memeriksa harapan pendidik kegiatan belajar
Sensing Intuitition
 Praktis  Selalu suka sesuatu yang baru
 Realistis  Imajinatif
 Observant  Melihat kemungkinan-kemungkinan
 Belajar dengan urutan rincian yang  Lebih suka konsep keseluruhan versus
teratur rincian
Thinking Feeling
 Kebutuhannya rendah akan  Menghargai keharmonisan
keharmonisan  Lebih tertarik pada manusia daripada
 Lebih tertarik pad aide dan benda benda atau ide
daripada manusia  Simpatik
 adil  menerima
Judgment Perception
 Terorganisir  Berakhiran-terbuka
 Metodis  Fleksibel
 Orientasi pekerjaan  Orientasi bermain
 Mengendalikan lingkungan  Menyesuaikan dengan lingkungan

Kesukaan ini dapat diperlihatkan dalam cara mengajar pendidik yang didasarkan
pada cara belajar peserta didik. Pendidik yang logis dan teliti (sensing-thinking) mungkin
akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan seseorang peserta didik yang lebih berorientasi
holistic (intuitif-feeling). Apa yang mereka hargai dan yakini sebagai sesuatu yang paling
penting untuk dipelajari mungkin berbeda dan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan
konflik (Bargar & Hoover, 1984), kecuali pendidik menyadari hal ini dan menyesuaikan
pengajaran dengan gaya peserta didik. Peserta didik sensing-thinking lebih menyukai gaya
yang memberikan tekanan pada pengalaman yang ada, demonstrasi, dan penerapan
konsep, sementara peserta didik intuitive-thinking lebih suka penekanan pada permasalahan
teoritis sebelum mereka berkonsentrasi pada penerapan praktis.

D. Keunggulan dan Kelemahan


Keunggulan teori Myers-Briggs
1. Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti
untuk memahami MBTI.
2. Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang
kemudian akan mengantar penjelasan tentang 16 tipe karakteristik kepribadian.
3. Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
4. Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang
selalu ada di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan
dalam hidup sehari-hari.
5. Hasil dari MBTI tidak bersifat menilai sehingga tidak ada yang baik dan buruk.

Kelemahan teori Myers-Briggs


1. Teori Myers-Briggs kurang memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga
akan mempengaruhi hasil tes MBTI
2. Walaupun teori ini bertahan lama namun validitas dari tes MBTI masih perlu
dipertanyakan
3. Hasil dari tes MBTI bersifat statis, hanya berorientasi pada hasil dari tes MBTI.

http://endutchelya.blogspot.com/2011/11/myers-briggs-type-theory-bimbingan-dan.html

Tanggal 19 Maret jam: 01.43


TES MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dan Interpretasi Alat Tes MBTI

Tujuan utama tes psikologi adalah memahami pribadi secara obyektif. Disebut obyektif
karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tersebut, akan mengacu
pada suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi tertentu.

MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi,
mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk
mengenali rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi
pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.
MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang
dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh orientasi
kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.

Sejarah Ddan Landasasan Teori Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)

MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi, judgment dan
sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah
kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide.
Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan
individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga
ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan,
nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan
teori Jung.

MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat
populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine
Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian
nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari kerja
menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka cocok
menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?

Perbedaan Tes MBTI dengan Tes Inventori yang lain

MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
1. Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti untuk
memahami MBTI.
2. Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian
akan mengantar penjelasan tentang 16 tipe karakteristik kepribadian.

3. Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.

4. Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang
selalu ada di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam
hidup sehari-hari.

Tujuan Tes MBTI

Tujuan MBTI adalah untuk mengungkap kepribadian: arah, minat, kecakapan, kemampuan,
gaya kerja, ataupun gaya komunikasi.

Aplikasi praktis tes MBTI adalah:


 Memahami diri sendiri
 Memahami orang lain

 Menghargai perbedaan
 Pengembangan diri

 Memilih karir

 Team building

 Penyelesaian konflik

 Memperbaiki komunikasi

MBTI tidak Mengukur:


 Gangguan kejiwaan
 Abnormalitas

 Emosi

 Trauma

 Daya Belajar

 Tingkat kedewasaan

 Penyakit

 Intelegensia

MBTI Mengukur Preferensi


 Bagian keberadaan kita
 Tidak ada benar salah

 Tidak ada kurang – lebih baik

Aspek-Aspek Atau Dimensi-Dimensi yang di Ungkap Tes MBTI

MBTI adalah peta psikologis yang bersandar pada empat dimensi utama yang saling
berlawanan (dikotomis), yaitu:
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside
the self. Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif,
dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka
mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi semisal membaca,
menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs. Intuitive (N). Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang
memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang
konkrit, factual facts, dan melihat data apa adanya. Sensing adalah concrete
thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan melihat pola dan impresi,
serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive adalah abstract
thinkers.

3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang
berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan
logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Sementara feeling adalah
mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika
hendak mengambil keputusan.

4. Judging (J) vs. Perceiving (P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi).
Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak
melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap
fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang
muncul.

Dalam MBTI, ada 4 dikotomi mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku


seseorang, diantaranya:
1. Bagaimana/dari mana seseorang memperoleh energi; apakah dari luar diri
(extravert/E), atau dari dalam diri (introvert/I).
2. Bagaimana seseorang mendapatkan informasi; apakah melalui panca indra
(sensing/S) atau imajinasi (intuiting/N),

3. Bagaimana seseorang membuat keputusan; apakah berdasarkan pemikiran


(thinking/T) atau perasaan (feeling/F),

4. Bagaimana orientasi kehidupan seseorang; apakah dengan menilai (judging/J) atau


dengan memahami (perceiving/P).

Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan
mengarahkan kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas. Untuk dimensi
Extrovert (E) vs. Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi E atau I.
Demikian juga untuk dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka kemungkinan
kombinasinya menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Silahkan lihat dibawah tipe
keperibadian pada bagian interpreasi alat tes MBTI.

Mamfaat Tes MBTI

1. Bimbingan Konseling.

MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.

2. Pengembangan Diri.

Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.

3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.

MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita
bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.

Interpretasi Tes MBTI

1. ISTJ (Bertanggungjawab)
 Serius, tenang, stabil & damai.
 Senang pada fakta, logis, obyektif, praktis & realistis.

 Task oriented, tekun, teratur, menepati janji, dapat diandalkan & bertanggung jawab.

 Pendengar yang baik, setia, hanya mau berbagi dengan orang dekat.

 Memegang aturan, standar & prosedur dengan teguh.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah memahami perasaan & kebutuhan orang lain.
 Kurangi keinginan untuk mengontrol orang lain atau memerintah mereka untuk
menegakkan aturan.
 Lihatlah lebih banyak sisi positif pada orang lain atau hal lainnya.

 Terbukalah terhadap perubahan.

Saran Profesi: Bidang Manajemen, Polisi, Intelijen, Hakim, Pengacara, Dokter, Akuntan (Staf
Keuangan), Programmer atau yang berhubungan dengan IT, System Analys, Pemimpin
Militer

Pasangan/Partner Alami: ESFP atau ESTP

2. ISFJ (Setia)
 Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat.
 Serius, tenang, stabil namun sensitif.

 Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif,
pendengar yang baik.

 Punya kemampuan mengorganisasi, detail, teliti, sangat bertanggungjawab & bisa


diandalkan.

Saran Pengembangan:
 Lihat lebih dalam, lebih antusias, & lebih semangat.
 Belajarlah mengatakan ”tidak”. Jangan menyenangkan semua orang atau Anda
dianggap plin plan.

 Jangan terjebak zona nyaman dan rutinitas. Cobalah hal baru. Ada banyak hal
menyenangkan yang mungkin belum pernah Anda coba.

Saran Profesi: Architect, Interior Designer, Perawat, Administratif, Designer, Child Care,
Konselor, Back Office Manager, Penjaga Toko / Perpustakaan, Dunia Perhotelan.

Pasangan/Partner Alami: ESFP atau ESTP

3. ISTP (Pragmatis)
 Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin, hati-hati, penuh pertimbangan.
 Logis, rasional, kritis, obyektif, mampu mengesampingkan perasaan.

 Mampu menghadapi perubahan mendadak dengan cepat dan tenang.

 Percaya diri, tegas dan mampu menghadapi perbedaan maupun kritik.

 Mampu menganalisa, mengorganisir, & mendelegasikan.

 Problem solver yang baik terutama untuk masalah teknis & keadaan mendadak.

Saran Pengembangan:
 Observasilah kehidupan sosial, apa yang membuat orang marah, cinta, senang,
termotivasi & terapkan pada hubungan Anda.
 Belajarlah untuk mengenali perasaan Anda dan mengekspresikannya.

 Jadilah orang yang lebih terbuka, keluar dari zona nyaman, eksplorasi ide baru, dan
berdiskusi dengan orang lain.

 Jangan mencari-cari kesalahan orang hanya untuk menyelesaikan masalahnya.

 Jangan menyimpan informasi yang harusnya dibagi dan belajarlah mempercayakan


tanggungjawab pada orang lain.

Saran Profesi: Polisi, Ahli Forensik, Programmer, Ahli Komputer, System Analyst, Teknisi,
Insinyur, Mekanik, Pilot, Atlit, Entrepreneur
Pasangan/Partner Alami: ESTJ atau ENTJ

4. ISFP (Artistik)
 Berpikiran simpel & praktis, fleksibel, sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah
hati pada kemampuannya.
 Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain.

 Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut dan pelaksana yang setia.

 Seringkali santai menyelesaikan sesuatu, karena sangat menikmati apa yang terjadi
saat ini.

 Menunjukkan perhatian lebih banyak melalui tindakan dibandingkan kata-kata.

Saran Pengembangan:
 Jangan takut pada penolakan dan konflik. Anda tidak perlu menyenangkan semua
orang.
 Cobalah untuk mulai memikirkan dampak jangka panjang dari keputusan-keputusan
kecil di hari ini.

 Asah dan kembangkan sisi kreatifitas dan seni dalam diri Anda sebagai modal bagus
dalam diri Anda.

 Cobalah untuk lebih terbuka dan mengekspresikan perasaan Anda.

Saran Profesi: Seniman, Designer, Pekerja Sosial, Konselor, Psikolog, Guru, Aktor, Bidang
Hospitality

Pasangan/Partner Alami: ESFJ atau ENFJ

5. INFJ (Reflektif)
 Perhatian, empati, sensitif & berkomitmen terhadap sebuah hubungan.
 Sukses karena ketekunan, originalitas dan keinginan kuat untuk melakukan apa saja
yang diperlukan termasuk memberikan yg terbaik dalam pekerjaan.

 Idealis, perfeksionis, memegang teguh prinsip.

 Visioner, penuh ide, kreatif, suka merenung dan inspiring.

 Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi serta dedikasi pada hal-hal baik.

Saran Pengembangan:
 Seimbangkan cara pandang Anda. Jangan hanya melihat sisi negatif & resiko.
Namun, lihatlah sisi positif dan peluangnya.
 Bersabarlah, jangan mudah marah dan menyalahkan orang lain atau situasi.

 Rileks dan jangan terus menerus berfikir atau menyelesaikan tanggungjawab.

Saran Profesi: Pengajar, Psikolog, Dokter, Konselor, Pekerja Sosial, Fotografer, Seniman,
Designer, Child Care.

Pasangan/Partner Alami: ESFP atau ESTP

6. INTJ (Independen)
 Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta
dorongan kuat untuk mencapainya.
 Mandiri dan percaya diri.

 Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit
dan abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.
 Skeptis, kritis, logis, menentukan (determinatif) dan kadang keras kepala.

 Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.

 Kritik & konflik tidak menjadi masalah berarti.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah mengungkapkan emosi & perasaan Anda.
 Cobalah untuk lebih terbuka pada dunia luar, banyak bergaul, banyak belajar, banyak
membaca, mengunjungi banyak tempat, eksplorasi hal baru, & memperluas
wawasan.

 Hindari perdebatan tidak penting.

 Belajarlah untuk berempati, memberi perhatian dan lebih peka terhadap orang lain.

Saran Profesi: Peneliti, Ilmuwan, Insinyur, Teknisi, Pengajar, Profesor, Dokter, Research &
Development, Business Analyst, System Analyst, Pengacara, Hakim, Programmers, Posisi
Strategis dalam organisasi.

Pasangan/Partner Alami: ENFP atau ENTP

7. INFP (Idealis)
 Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain.
 Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tapi biasanya hanya untuk orang dekat.

 Peduli pada banyak hal. Cenderung mengambil terlalu banyak dan menyelesaikan
sebagian.

 Cenderung idealis dan perfeksionis.

 Berpikir win-win solution, mempercayai dan mengoptimalkan orang lain.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah menghadapi kritik. Jika baik maka kritik itu bisa membangun Anda, namun
jika tidak abaikan saja. Jangan ragu pula untuk bertanya dan minta saran.
 Belajarlah untuk bersikap tegas. Jangan selalu berperasaan dan menyenangkan
orang dengan tindakan baik. Bertindak baik itu berbeda dengan bertindak benar.

 Jangan terlalu menyalahkan diri dan bersikap terlalu keras pada diri sendiri.
Kegagalan adalah hal biasa dan semua orang pernah mengalaminya.

 Jangan terlalu baik pada orang lain tapi melupakan diri sendiri. Anda juga punya
tanggungjawab untuk berbuat baik pada diri sendiri.

Saran Profesi: Penulis, Sastrawan, Konselor, Psikolog, Pengajar, Seniman, Rohaniawan,


Bidang Hospitality

Pasangan/Partner Alami: ENFJ atau ESFJ

8. INTP (Konseptual)
 Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan. Menikmati hal-hal teoritis dan
ilmiah. Senang memecahkan masalah dengan logika dan analisa.
 Diam dan menahan diri. Lebih suka bekerja sendiri.

 Cenderung kritis, skeptis, mudah curiga dan pesimis.

 Tidak suka memimpin dan bisa menjadi pengikut yang tidak banyak menuntut.
 Cenderung memiliki minat yang jelas. Membutuhkan karir dimana minatnya bisa
berkembang dan bermanfaat. Jika menemukan sesuatu yang menarik minatnya, ia
akan sangat serius dan antusias menekuninya.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah membangun hubungan dengan orang lain. Belajar berempati, mendengar
aktif, memberi perhatian dan bertukar pendapat.
 Relaks. Jangan terlalu banyak berfikir. Nikmati hidup Anda tanpa harus bertanya
mengapa dan bagaimana.

 Cobalah menemukan satu ide, merencanakan dan mewujudkannya. Jangan terlalu


sering berganti-ganti ide tetapi tidak satupun yang terwujud.

Saran Profesi: Ilmuwan, Fotografer, Programmer, Ahli komputer, System Analyst, Penulis
Buku Teknis, Ahli Forensik, Jaksa, Pengacara, Teknisi

Pasangan/Partner Alami: ENTJ atau ESTJ

9. ESTP (Spontan)
 Spontan, Aktif, Enerjik, Cekatan, Cepat, Sigap, Antusias, Fun dan penuh variasi.
 Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal
skill yang baik.

 Baik dalam pemecahan masalah langsung di tempat. Mampu menghadapi masalah,


konflik dan kritik. Tidak khawatir, menikmati apapun yang terjadi.

 Cenderung untuk menyukai sesuatu yang mekanistis, kegiatan bersama dan


olahraga.

 Mudah beradaptasi, toleran, pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai. Tidak


suka penjelasan terlalu panjang. Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat
dilakukan.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah memahami perasaan dan pemikiran orang lain terutama saat bicara
dengan mereka.
 Belajarlah untuk sabar, menikmati proses, tidak semua hal bisa dicapai dengan
cepat.

 Sesekali luangkan waktu untuk merenung dan merencanakan masa depan Anda.

 Cobalah untuk mencatat pengamatan-pengamatan Anda termasuk detailnya.

Saran Profesi: Marketing, Sales, Polisi, Entrepreneur, Pialang Saham, Technical Support

Pasangan/Partner Alami: ISFJ atau ISTJ

10.ESFP (Murah Hati)


 Outgoing, easygoing, mudah berteman, bersahabat, sangat sosial, ramah, hangat, &
menyenangkan.
 Optimis, ceria, antusias, fun, menghibur, suka menjadi perhatian.

 Punya interpersonal skill yang baik, murah hati, mudah simpatik dan mengenali
perasaan orang lain. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu
hubungan.

 Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.

 Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan
ketrampilan praktis.
Saran Pengembangan:
 Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk fokus dan tidak
mudah berubah-ubah terutama untuk hal yang penting.
 Jangan menyenangkan semua orang. Begitu pula sebaliknya, tidak semua orang
bisa menyenangkan Anda.

 Belajarlah menghadapi kritik dan konflik. Jangan lari.

 Anda punya kecenderungan meterialistis. Hati-hati, tidak semua hal bisa diukur
dengan materi ataupun uang.

Saran Profesi: Entertainer, Seniman, Marketing, Konselor, Designer, Tour Guide, Bidang
Anak-anak, Bidang Hospitality

Pasangan/Partner Alami: ISTJ atau ISFJ

11.ENFP (Optimis)
 Ramah, hangat, enerjik, optimis, antusias, semangat tinggi, fun.
 Imaginatif, penuh ide, kreatif, inovatif.

 Mampu beradaptasi dengan beragam situasi dan perubahan.

 Pandai berkomunikasi, senang bersosialisasi & membawa suasana positif.

 Mudah membaca perasaan dan kebutuhan orang lain.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah untuk fokus, disiplin, tegas dan konsisten
 Belajarlah untuk menghadapi konflik dan kritik.

 Pikirkan kebutuhan diri sendiri. Jangan melupakannya karena terlalu peduli pada
kebutuhan orang lain.

 Jangan terlalu boros. Belajarlah untuk mengelola keuangan sedikit demi sedikit.

Saran Profesi: Konselor, Psikolog, Entertainer, Pengajar, Motivator, Presenter, Reporter, MC,
Seniman, Hospitality

Pasangan/Partner Alami: INTJ atau INFJ

12.ENTP (Inovatif – Kreatif)


 Gesit, kreatif, inovatif, cerdik, logis, baik dalam banyak hal.
 Banyak bicara dan punya kemampuan debat yang baik. Bisa berargumentasi untuk
senang-senang saja tanpa merasa bersalah.

 Fleksibel. Punya banyak cara untuk memecahkan masalah dan tantangan.

 Kurang konsisten. Cenderung untuk melakukan hal baru yang menarik hati setelah
melakukan sesuatu yang lain.

 Punya keinginan kuat untuk mengembangkan diri.

Saran Pengembangan:
 Cobalah untuk win-win solution. Jangan ingin menang sendiri.
 Belajarlah untuk disiplin dan konsisten.

 Hindari perdebatan tidak penting.

 Belajarlah untuk sedikit waspada. Seimbangkan cara pandang Anda agar tidak
terlalu optimis dan mengambil resiko yang tidak realistis.
 Belajarlah untuk memberi perhatian pada perasaan orang lain.

Saran Profesi: Pengacara, Psikolog, Konsultan, Ilmuwan, Aktor,Marketing, Programmer,


Fotografer

Pasangan/Partner Alami: INFJ atau INTJ

13.ESTJ (Konservatif – Disiplin)


 Praktis, realistis, berpegang pada fakta, dengan dorongan alamiah untuk bisnis dan
mekanistis.
 Sangat sistematis, procedural dan terencana.

 Disiplin, on time dan pekerja keras.

 Konservatif dan cenderung kaku.

 Tidak tertarik pada subject yang tidak berguna baginya, tapi dapat menyesuaikan diri
jika diperlukan.

 Senang mengorganisir sesuatu. Bisa menjadi administrator yang baik jika mereka
ingat untuk memperhatikan perasaan dan perspektif orang lain.

Saran Pengembangan:
 Kurangi keinginan untuk mengontrol dan memaksa orang lain.
 Belajarlah untuk mengontrol emosi dan amarah Anda.

 Cobalah untuk introspeksi diri dan meluangkan waktu sejenak untuk merenung.

 Belajarlah untuk lebih sabar dan low profile

 Belajarlah untuk memahami orang lain.

Saran Profesi: Militer, Manajer, Polisi, Hakim, Pengacara, Guru, Sales, Auditor, Akuntan,
System Analyst

Pasangan/Partner Alami: ISTP atau INTP

14.ESFJ (Harmonis)
 Hangat, banyak bicara, populer, dilahirkan untuk bekerjasama, suportif dan anggota
kelompok yang aktif.
 Membutuhkan keseimbangan dan baik dalam menciptakan harmoni.

 Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain. Kerja dengan baik dalam
situasi yang mendukung dan memujinya.

 Santai, easy going, sederhana, tidak berfikir panjang.

 Teliti dan rajin merawat apa yang ia miliki.

Saran Pengembangan:
 Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
 Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan, penghargaan dan pujian orang
lain.

 Mintalah pertimbangan orang lain dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk


lebih tegas.

 Terima tanggungjawab hidup dan belajarlah untuk lebih dewasa. Jangan


mengasihani diri sendiri.

 Hadapi kritik dan konflik, jangan lari.


Saran Profesi: Perencana Keuangan, Perawat, Guru, Bidang anak-anak, Konselor,
Administratif, Hospitality

Pasangan/Partner Alami: ISFP atau INFP

15.ENFJ (Meyakinkan)
 Kreatif, imajinatif, peka, sensitive, loyal.
 Pada umumnya peduli pada apa kata orang atau apa yang orang lain inginkan dan
cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain.

 Pandai bergaul, meyakinkan, ramah, fun, populer, simpatik. Responsif pada kritik
dan pujian.

 Menyukai variasi dan tantangan baru.

 Butuh apresiasi dan penerimaan.

Saran Pengembangan:
 Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
 Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan orang lain. Jangan mudah kecewa
jika mereka tidak seperti yang Anda inginkan.

 Belajarlah untuk tegas dan mengambil keputusan. Menghadapi kritik dan konflik.

 Jangan terlalu bersikap keras terhadap diri sendiri.

Saran Profesi: Konsultan, Psikolog, Konselor, Pengajar, Marketing, HRD, Event Coordinator,
Entertainer, Penulis, Motivator

Pasangan/Partner Alami: INFP atau ISFP

16.ENTJ (Pemimpin Alami)


 Tegas, asertif, to the point, jujur terus terang, obyektif, kritis, & punya standard tinggi.
 Dominan, kuat kemauannya, perfeksionis dan kompetitif.

 Tangguh, disiplin, dan sangat menghargai komitmen.

 Cenderung menutupi perasaan dan menyembunyikan kelemahan.

 Berkarisma, komunikasi baik, mampu menggerakkan orang.

 Berbakat pemimpin.

Saran Pengembangan:
 Belajarlah untuk relaks. Tidak perlu perfeksionis dan selalu kompetitif dengan semua
orang.
 Ungkapkan perasaan Anda. Menyatakan perasaan bukanlah kelemahan.

 Belajarlah mengelola emosi Anda. Jangan mudah marah.

 Belajarlah untuk menghargai dan mengapresiasi orang lain.

 Jangan terlalu arogan dan menganggap remeh orang lain. Lihat sisi positifnya.
Jangan hanya melihat benar dan salah saja.

Saran Profesi: Entrepreneur, Pengacara, Hakim, Konsultan, Pemimpin Organisasi, Business


analyst, Bidang Finansial

http://www.psychologymania.com/2011/07/tes-mbti-myers-briggs-type-indicator.html
Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator)

Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik
pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain,
minimal dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti
kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan
oleh filsuf Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen.
Ilmu membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan
beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes)
yang bisa menjelaskan 100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab
manusia itu unik. Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka
kembar identik.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo
Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu
mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah
sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis
(menggambar house, tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam
bawah sadar manusia sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran
pengisinya.

Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah
digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI
dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers
berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.

A. Empat Skala Kecenderungan


MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun
berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman
pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-
duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya
tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut
empat skala kecenderungan MBTI;

a. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke
luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia
luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal
operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri
sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu
suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi
dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back
office.

b. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses
data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis,
realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman
dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa
kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan
detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan
hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa
terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa
depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi
dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.

c. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan
objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan
konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara
feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini
ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif.
Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan
harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.

d. Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang.
Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe
orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir
dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak
dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana
itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by
step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan,
adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah.
Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.

B. Tes Kepribadian MBTI Online


Jika ingin mencoba mengukur kepribadian Anda dengan Tes MBTI berbahasa Indonesia
bisadownload gratis alat test dan scoring MBTI di sini. Anda juga bisa
mendapatkan /download e-book gratis tentang MBTI berikut 16 Tipe Kepribadian di
sini. Anda pun bisa melakukan Tes MBTI Online
di: http://www.mypersonality.info/ (Berbahasa Inggris dan semoga linknya masih ada dan
masih gratis. ^ ^) Kalau tidak ketemu, bisa juga minta bantuan Om Google.
Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan
mengarahkan kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas. Untuk dimensi
Extrovert (E) vs. Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi E atau I.
Demikian juga untuk dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka kemungkinan
kombinasinya menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Saya sendiri adalah tipe INTJ.
Masing-masing memberikan deskripsi yang unik untuk pola kepribadiannya. Deskripsi 16
tipe Kepribadian MBTI bisa dibaca di sini.

C. Manfaat MBTI
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.

2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.

3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.


MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita
bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.

D. Hal-hal yang Perlu Dihindari dari MBTI


1. Menjadi Alasan
“Saya tidak mau berhubungan dengan banyak pelanggan dan mengurusi banyak klien
sebab saya orang introvert.” Contoh di atas sebaiknya Anda hindari karena sama saja Anda
membatasi diri Anda sendiri. Kalau anda ingin meraih sesuatu yang besar atau kesuksesan
apapun sebaiknya Anda berani keluar dari zona nyaman kepribadian Anda.

2. Labelling
“Dasar orang ekstrovert, sampai kapanpun kamu nggak tahu malu dan ngobrol ke sana ke
mari dengan suara keras tentang aibmu sendiri” Jangan menghakimi orang (terutama
kelemahannya) dan membuat batasan bahwa mereka tidak bisa berubah. Berubah memang
sulit tetapi bukan hal yang imposible.
E. Topeng Kepribadian
“Saya bingung. Mengapa di kantor saya cenderung A tetapi di rumah saya berubah
menjadi B. Apa yang terjadi pada saya dan sebetulnya kecenderungan saya A atau
B?”
Kepribadian kita punya dua lapisan : Asli dan Topeng. Tuntutan lingkungan atau pekerjaan
sering membuat kita kemudian menggunakan topeng kepribadian.

“Apakah kepribadian asli kita bisa berubah menjadi kepribadian topeng kita?”
Mungkin saja, apalagi jika kepribadian topeng digunakan secara terus menerus dengan
intensitas yang lebih banyak kemudian kita mulai lebih enjoy (menikmati/nyaman) dengan
kepribadian topeng kita.

Kemungkinan lain adalah kita hanya menggunakan kepribadian topeng pada saat-saat
tertentu dan kembali lagi pada kepribadian asli saat lingkungan nyaman dan tidak menuntut
kita menggunakan kepribadian topeng.

Kemungkinan terakhir, kita akan tertekan dan tidak nyaman dengan kepribadian topeng
yang dipaksakan. Jika kita punya kecenderungan seperti ini, sebaiknya kita tidak memilih
pekerjaan yang tidak cocok dengan kepribadian kita. Mengapa? Sebab kita akan
mempersulit diri sendiri, menghambat produktifitas serta membuat stress dan ketidakpuasan
kerja.

“Apakah dengan kepribadian topeng berarti kita membohongi diri sendiri dengan
tidak menjadi diri sendiri?”
Kepribadian topeng tidak selalu lebih baik atau lebih buruk dari kepribadian asli kita. Semua
punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menggunakan topeng bukan berarti
membohongi diri sendiri selama digunakan untuk tujuan positif. Sebab, membohongi diri itu
adalah ketika kita tidak menerima diri kita apa adanya (menolak takdir). Namun ketika kita
menggunakan topeng untuk lebih mudah beradaptasi atau lebih efektif dalam penyelesaian
tugas tanpa harus menolak siapa diri kita yang sebenarnya maka itu tidak masalah. Perlu
dibaca keras-keras: Orang yang sehat secara mental adalah orang yang mampu menerima
dirinya apa adanya serta takdir apapun yang menimpa dirinya.

http://nafismudrika.wordpress.com/2011/02/18/membaca-kepribadian-menggunakan-tes-
mbti-myer-briggs-type-indicator/
TEORI-TEORI KARIR DALAM KOMBINASI

A. PENGGABUNGAN TEORI
Dalam pembahasan di bab ini, dimungkinkan untuk menggabungkan teori agar sesuai
antara suatu orientasi teori konseling dan seting kerja. Untuk menggabungkan satu teori
dengan teori lainnya dalam konseling, akan lebih membantu bila teori-teori tersebut dibagi
dalam tiga kategori, yaitu teori sifat dan faktor, teori masa hidup dan teori pengambilan
keputusan karier. Yang termasuk dalam kategori teori sifat dan faktor adalah teori sifat dan
faktor umum, tipologi Holland, tipologi Myers-Briggs, dan teori penyesuaian kerja Lofquist
dan Dawis. Yang termasuk dalam teori masa hidup tidak hanya karya Super, tetapi juga
Gottfredson, Atkinson, Morten, dan Sue, dan Hopson dan Adams. Sedangkan yang
termasuk kategori teori pengambilan keputusan karier adalah teori belajar sosial Krumboltz
dan perspektif individualistis dari Tiedeman dan Miller-Tiedeman serta pendekatan
penghapusan sekuensial Gati.
1. Menggabungkan Teori Life Span dengan Teori Trait and Factor dan Teori Pengambilan
Keputusan Karier
Karena teori Life Span Super mencakup keseluruhan hidup seorang individu, teori ini bisa
digabungkan dengan teori trait and factor, dan teori pengambilan keputusan karier. Teori-
teori semacam itu fokus pada isu-isu pilihan karier atau pekerjaan penyesuaian pada waktu
tertentu.
a. Masa kanak-kanak
Ginzberg dan koleganya menekankan pada pengembangan minat, kapasitas, dan nilai-nilai.
Gottfredson fokus pada orientasi ukuran dan kekuatan, peran seks, variabel kelas sosial,
dan kesadaran diri memberikan wawasan minat ke dalam pilihan perkembangan karier.
Sedangkan Super menekankan pada perkembangan keingintahuan, eksplorasi, dan
informasi yang mengarah kepada perkembangan minat, perspektif waktu yang akurat, dan
konsep diri yang merupakan cara lain untuk melihat perkembangan karier pada anak-anak.
Karena seleksi karier dan penyesuaian pekerjaan tidak sesuai pada usia ini, teori life span
menyediakan informasi yang berguna bagi para konselor yang tidak disediakan oleh teori
sifat dan faktor dan teori pengambilan keputusan karier.
b. Masa remaja awal
Karya Crites dan Super menekankan pentingnya kedewasaan karier, yang ingin
dimunculkan sebelum seleksi penempatan karier terjadi. Konsep perencanaan karier Super,
yang meliputi eksplorasi karier, pengambilan keputusan, informasi dunia pekerjaan, dan
pengetahuan tentang pilihan pekerjaan, berfokus pada kesiapan individu. Mengacu pada
teori perkembangan seperti dari Super, kedewasaan karier terletak pada titik kesiapan
kejuruan (atau beberapa pendekatan daripadanya) bahwa teori sifat dan faktor dan teori
pengambilan keputusan karier dapat berguna. Seringkali, teori sifat dan faktor dan teori
pengambilan keputusan karier digunakan dalam kelompok usia ini tanpa tindakan-tindakan
kematangan.
c. Masa remaja akhir dan dewasa
Di sekolah dan perguruan tinggi, konseling bagi pemilihan karier adalah biasa. Teori-teori
yang dapat digunakan diantaranya teori sifat dan faktor, teori Holland, teori Myers-Briggs,
teori Lofquist dan Dawis, teori pengambilan keputusan karier, teori pembelajaran sosial
Krumboltz dan juga teori dari Super.
d. Perkembangan karier pada masa dewasa
Dalam periode ini, teori Super, teori pengambilan keputusan karier, dan teori sifat dan faktor
dapat digunakan. Dalam periode ini, ada beberapa tahap perkembangan karier, yaitu tahap
eksplorasi, yang terdiri dari substages yaitu mengkristal, menetapkan dan pelaksanaan.
2. Menggabungkan Teori Sifat dan Faktor
Teori sifat dan faktor umum memungkinkan konselor untuk menekankan bakat, minat, nilai,
dan kepribadian sesuai dengan yang ia inginkan. Banyak bentuk tes dan inventori tersedia
di masing-masing kategori. Terserah pada konselor untuk menekankan tes dan inventori
mana yang tepat untuk digunakan. Sistem Holland menekankan penggunaan penelitian diri
secara langsung atau inventori kejuruan yang mengukur kompetensi kepentingan dan
perkiraan diri.
3. Menggabungkan Teori Pengambilan Keputusan Karier
Tidak seperti teori sifat dan faktor, yang cenderung membedakan satu dengan lainnya
karena adanya perbedaan karateristik pada setiap individu, teori pengambilan keputusan
karier cenderung menggambarkannya dalam satu proses yang sama. Oleh karena itu, tidak
mungkin bahwa seorang konselor berharap akan menggunakan lebih dari satu teori
pengambilan keputusan karier dalam konseling. Jika seorang konselor memutuskan untuk
menggunakan sebuah teori pengambilan keputusan karier dalam konseling, penting bahwa
teori harus sesuai dengan orientasi konselor serta populasi klien.
4. Pilihan Konselor
Masing-masing teori sudah dijelaskan, bahkan disertai dengan berbagai macam penelitian.
Untuk para konselor, mereka menawarkan pendekatan yang diuji untuk memahami dan
membantu klien yang mengalami masalah karier. Apakah konselor akan menggunakan satu
teori atau lebih dalam konseptualisasi masalah klien adalah keputusan konselor pribadi.
Dalam hal ini, tidak ada informasi berapa banyak teori yang sesuai untuk digunakan.

B. PENERAPAN TEORI NON KONSELING


Pada beberapa kasus, materi-materi non konseling ditawarkan sebagai satu-satunya
bantuan pemilihan karir. Tiga penerapan teori aplikasi non konseling dideskripsikan di sini
yaitu :
1. Metode Screening
Beberapa teoris telah mengembangkan berbagai tes atau inventori yang dapat menyaring
untuk konseli dan dapat sangat bermanfaat daripada konseling. Kegunaan lain dari
screening atau penyaringan adalah untuk memisahkan konseli ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan skor tes sehingga intervensi konseling yang sesuai dapat
diselenggarakan. Contoh instrumen screening yaitu Super’s career development inventory
dan Holland’s Self-Directed Search.
2. Paper and Pencil Material
Sebagai tambahan, Holland mengembangkan The occupation finder, yang disertai dengan
ratusan daftar karir yang disortir oleh tiga kode huruf Holland. Dengan begitu, siswa dapat
melihat tiga kode huruf pada The occupation finder yang mereka terima dari Holland’s Self-
Directed Search dan lokasi karir yang sesuai atau setidaknya mendekati kode tersebut. Para
konselor mengharapkan untuk menggunakan materi-materi ini perlu mempertimbangkan
biaya efektif dari materi yang relatif murah ini dan jasa dari sebuah sistem yang tidak
menekankan pada pendekatan konseling pemilihan karir.
3. Sistem Bantuan Bimbingan Terkomputerisasi
Sebagai contoh, Sistem Bantuan Bimbingan Terkomputerisasi dapat ditugaskan untuk
individu, sehingga memungkinkan mereka untuk memilih karir yang sesuai. Jika metode ini
tidak cukup untuk seorang individu, konseling dapat ditawarkan. Instrument ini telah ditinjau
ulang oleh sejumlah penulis (Harris-Bowlsbey, 1984; Rayman, 1990; Sampson, 1984). Dua
sistem utama yang terkenal dan sudah sangat maju diantaranya DISCOVER dan
SIGIPLUS.

C. ISU-ISU KHUSUS KONSELING


Teori perkembangan karir memiliki implikasi terhadap sejumlah isu-isu konseling. Satu
pertimbangan penting adalah konseling kelompok. Dalam beberapa waktu, karena sebuh
pilihan, seringkali karena terbatasnya waktu, konselor memilih untuk melakukan konseling
karir secara kelompok daripada secara individu. Kebanyakan dari teori-teori yang telah
didiskusikan di buku ini memberikan konselor pendekatan kelompok. Isu lain yang muncul
adalah konseling karir sebagai suatu pertimbangan kedua. Beberapa konselor bekerja
dalam setting dimana mereka terbagi dengan masalah personal atau keluarga, sehingga
menjadikan masalah karir sebagai sebuah tambahan yang berarti. Sebagai contoh, konselor
mungkin dipercaya melakukakn konseling untuk memilih karir, tetapi lebih sering melakukan
pekerjaan konseling tambahan sebagai bagian dari isu lainnya. Memilih sebuah teori
perkembangan karir untuk digunakan dalam kasus tersebut mungkin menjadi berbeda dari
kasus yang tanggungjawab utamanya adalah konseling karir. Isu lainnya yaitu penampilan
kerja para konselor itu mengubah teori perkembangan karir, yang salah satu konselor
gunakan ketika salah satu lainnya mengubah seting kerja. Sebagai contoh, jika konselor
berganti dari sebuah pekerjaan yang telah konselor lakukan dengan anak menjadi bekerja
dengan orang dewasa, teori perkembangan karir yang konselor kerjakan mungkin menjadi
berbeda dalam dua seting. Tugas lain konselor adalah penempatan dan konseling
penyaluran. Teori yang telah didiskusikan pada buku ini memiliki implikasi untuk membantu
orang menempati sebuah pekerjaan yang telah mereka putuskan tentang karir yang mereka
harap tercapai. Meskipun masalah ini tidak semua konselor alami, tetapi masalah ini cukup
banyak muncul.
Kebanyakan para pembuat teori perkembangan karir lebih memperhatiakan pemilihan karir
dan penyesuaian karir daripada isu mencari perkerjaan. Bagaimanapun, kebanyakan saran
yang ditawarkan memang praktis, namun tidak berhubungan dengan teori.
Satu pengecualian dalam hal ini adalah buku The Work of Azrin and Besasel (1980), yang
telah mengembangkan konsep Job Club.pendekatan ini didasarkan pada prinsip behavioral
yaitu positive reinforcement. Memfokuskan pada professional yang kehilangan pekerjaan,
Azrin mengembangkan sebuah pendekatan terstrukture sehingga anggota Job Club bisa
saling menguatkan satu sama lain untuk maju dalam mencari pekerjaan. Focus Azrin adalah
mencari pekerjaan ketika seseorang mengalami krisis pekerjaan. Teori perkembangan karir
pada buku Azrin ini menawarkan cara pandang krisis dan transisi normal yang terjadi ketika
individu lulus dari sekolah menengah atau universitas dan kemudian mencari pekerjaan.
Satu pendekatan untuk mencari pekerjaan bisa diramalkan dengan teori Holland. Seringkali
orang yang mencari pekerjaan terdorong untuk menjual dirinya kepada para pemberi kerja
untuk membangun kontak jaringan yang bisa membantu mereka mencari pekerjaan dan
untuk mendapat kepastian dalam pencarian kerja mereka. Ketika membantu seorang
konseli dalam proses mencari pekerjaan, konselor mungkin ingin mempertimbangkan tipe
Hollan pada diri konselinya dan bagaimana bisa membangun strategi mencari kerja yang
sesuai.

D. PENGGUNAAN TES DALAM TEORI


Teori perkembangan karir bervariasi menyangkut pentingnya tes dalam konseptualisasi
masalah karir konseli. Secara umum, teori Trait and Factor cenderung lebih percaya dalam
penggunaan tes dari pada teori perkembangan sepanjang hayat, yang pada gilirannya
menggunakan tes-tes daripada teori membuat keputusan karir.
Teori tipologi Holland juga mengukur trait-factor, tetapi mengkarakteristikan ke dalam enam
tipe yang sesai dengan tipe lingkungan. Diantaranya merupakan inventor umum, yaitu The
strong interest inventory, yang menyajikan skor untuk enam tipe. Sebagai tambahan,
Holland vocational preference inventory and Self-Directed Search didesain untuk
menyajikan angka bagi ke enam tipe sehingga kesesuaian bisa terjadi dengan lingkungan
pekerjaan.
Tipe indikator Myers-Briggs memberikan informasi kepada konselor tentang tipe kepribadian
konseli. Konselor yang menggunakan teori ini dalam pekerjaan mereka cenderung
mempercayakan asesmen tipe kepribadian pada Tipe indikator Myers-Briggs. Mungkin tes
serupa dibuat oleh teori penyesuaian kerja. Skor konseli dalam The General Aptitude Test
Battery and The Minnesota Importance Questionnare sesuai dengan pola kemampuan dan
kebutuhan serta pola nilai penguatan yang lebih dari 1700 karir.
Untuk teori perkembangan sepanjang hayat, tes melayani tujuan identifikasi isu penting
perkembangan yang ditampilkan individu. Inventor perkembangan karir Super meng-asses
fase perkembangan kematangan karir. Super’s Adult Career Concern Inventory mengukur
secara luas perhatian orang dewasa terhadap masalah yang berhubungan dengan
eksplorasi, penetapan, pemeliharaan, atau fase pengikatan atau sub tahapan lainnya.
Secara umum, inventor yang mengukur tugas perkembangan kurang tepat dari pada
pengukuran Trait-factor. Hal ini karena isu pekembangan sepanjang hayat sangat luas dan
kurang terprediksi daripada pengukuran bakat atau minat. Bagaimanapun, instrumen bisa
tetap digunakan dalam konseptualisasi perhatian karir. Teori membuat keputusan karir fokus
pada proses menyeleksi karir. Meskipun tes sering kali menjadi bagian dari proses ini,
namun tes merupakan fokus kedua, tidak seperti pada teori trait-factor yang menjadi fokus
utama.

E. PENERAPAN TEORI ISU PERKEMBANGAN KARIER WANITA.


Informasi mengenai perkembangan karier wanita paling banyak datang dari teori Life-span.
Dibandingkam dengan teori trait and factor atau teori career decision making, teori life-span
menggambarkan perhatian terhadap isu peran gender yang berpengaruh terhadap
perkembanagan karier pada masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Pengetahuan
mengenai streotip peran gender dan isu peran gender wanita dalam berbagai tahapan
dalam kehidupan mereka dapat memebantu dalam penyusunan pekerjaan dan penyeleksian
karier.
Teori traut and factor telah melakukan beberapa penelitina mengenai perbedaan bakat dan
minta antera pria dan wanita. Hal ini seringkali sulit dipelajari secara terpisah dengan
karakteristik genetic, ada nbeberapa perbedaan skor antara pria dan wanita dalam
Minnesota importance questionnaire, yang mana hal ini adalah komponene penting dalam
teori work adjustment. Lorquist ddan Dawis mengatakan semua kebutuhan individuakl
adalah penting, baik untuk pria mauapun wanita secara umum.
Dalam teori career decision making ada beberapa penemuan yang dapat sangat berguna
bagi wanita, dalam teori social learning Krumbaltz menekankan bahwa model peran adalah
yang terpenting bagi wanita. Dia menunjukan bahwa meskipun demikian kelompok
sepertiwanita memiliki control kondisi lingkungan yang terbatas seperti aksi bersama ketika
melakukan aksi dalam perubahan diskriminasi gender.

F. PENERAPAN TEORI DALAM ISU PERKEMBANGAN KARIR ORANG DENGAN KULIT


BERWARNA
Secara umum penelitian mengenai perkembangan karier people of color jauh lebih sedikit
bila dibandingkan dengan penelitian mengenai perkembangan karier wanita. Teori trait and
factor sama baiknya dengan teori career dicision making memilih dukungan informasi yang
relative kecil tentang variasi kareakteristik people of color. Satu hal yang sulit dalam
penafsiran tentang penelitian minat, bakatn dan kepribadian dalam kelompok konseli
individual. Toeri social learning menekankan bagian terpenting dari dari orang yang menjadi
taldan memiliki latar belakang yang sama. Secara unum children of color akan mendapat
pencegahan atau kases yang terbatas untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang
membantu mereka memperoleh informasi yang membawa pada kedewasaan karier. Smith
(1983) menunjukan mengenai tingginya aspurasi dari adolescence of color sering gagal
karena terbatasnya akses ke pemdiodidkan dan kesempatan kerja.
http://theboxoflifetheboxofeducation.blogspot.com/2010/10/teori-teori-karir-dalam-
kombinasi.html
MENGENALI KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR
(MBTI)

Mengenal Carl Gustav Jung

Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat
pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah
sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia menyakini bahwa dirinya
memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa dirinya merupakan
dua orang yang berbeda.

Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di bidang
psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai assistant di rumah
sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan
para pasien schizophrenic yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud.

Setelah membaca tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai
melakukan korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di
Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan
intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan
psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang patut
menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian terpilih sebagai presiden
pertama International Psychoanalytic Association pada tahun 1910. Namun pada tahun
1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri
sebagai presiden dan bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu
Jung dan Freud tidak pernah saling bertemu

Mengenal Teori Jung

Tujuan dari MBTI ini adalah membuat teori tipe kepribadian C.G Jung (1921-1971) lebih
mudah dimengerti dan digunakan untuk kehidupan orang banyak. MBTI ini berdasarkan
pemikiran Jung mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe
yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar
pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment melibatkan berbagai cara untuk
menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu
sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka
perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka.

MBTI digunakan untuk mengidentifikasi, dari laporan diri seseorang, untuk mengenali
reaksinya dengan mudah juga menjadi preferensi dasar dari orang-orang tentang persepsi
dan judgmentnya.

MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti untuk
memahami MBTI.

Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian akan
mengantar penjelasan tentan 16 tipe karakteristik.
Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang selalu ada
di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam hidup sehari-hari.

Kegunaan MBTI

1. Dunia Pendidikan
1. Untuk mengembangkan berbagai metode belajar mengajar di kelas yang sesuai
dengan tipe-tipe berbeda ini.
2. Untuk memahami perbedaan tipe-tipe ini dalam motivasi belajar. Dalam membaca,
dalam kemampuan potensi akademik, dalam pencapaian yang membantu siswa
untuk memahami dirinya ketika belajar.
3. Untuk menganalisis kurikulum, materi belajar, dan media belajar di sekolah.
4. Untuk membantu menyediakan kegiatan extrakurikuler yang mengembangkan minat
siswa yang berbeda-beda.
5. Untuk membantu guru, kepala sekolah dan administrator di sekolah dalam
bekerjasama sebagai sebuah tim.

2. Konseling
1. Untuk membantu individu dalam menemukan arahan dalam hidup mereka dengan
memahami kekuatan dan talenta setiap tipe.
2. Untuk membantu individu menangani masalahnya dengan menunjukkan pada
mereka bahwa masalah bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kekuatan
potensial mereka dan kemampuan mempersepsikan serta memberikan judgment
sehingga lebih bermanfaat bagi hidup mereka.
3. Untuk membantu pasangan dan keluarga belajar menghargai pasangan hidup
dengan kemiripan dan perbedaan diantara mereka.
4. Untuk membantu orang tua menerima anak-anak mereka sebagaimana adanya
mereka (tipe anak berbeda dengan orang tuanya, selain berbeda diantara kakak
beradik).
5. Untuk membantu anak-anak mengikuti keunikannya sehingga bisa lebih berhasil
dalam mencapai tujuan serta impian hidupnya.

3. Pengembangan Karir
1. Untuk membimbing individu dalam memilih jurusan, bidang pekerjaan dan jenis
pekerjaan yang cocok.
2. Untuk melihat adanya kesempatan yang diberikan oleh bidang karir seseorang yang
berbeda dalam tuntutan kemampuan serta preferensi persepsi dan judgmentnya.
3. Untuk membantu penempatan dan arah karir yang sesuai dengan tipe kepribadian
orang tersebut.

Terdapat 16 tipe kepribadian, masing-masing termasuk salah satu dari 4 temperamen, yang
diteliti oleh David Keirsey.

Temperamen 1: Protectors (SJ)


 ESTJ – Overseer
 ESFJ – Supporter
 ISTJ – Examiner
 ISFJ – Defender

Temperamen 2: Creators (SP)


 ESTP – Persuader
 ESFP – Entertainer
 ISTP – Craftsman
 ISFP – Artist

Temperamen 3: Intellectuals (NT)


 ENTJ – Chief
 ENTP – Originator
 INTJ – Strategist
 INTP – Engineer

Temperamen 4: Visionaries (NF)


 ENFJ – Mentor
 ENFP – Advocate
 INFJ – Confidant
 INFP – Dreamer
1. Extraverted (E)
Extravert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di luar diri. Orang-orang
extraverts menikmati interaksi sosial dan cenderung antusias, verbal, tegas, dan animasi.
Mereka menikmati pertemuan-pertemuan sosial yang besar, seperti pesta dan segala
macam aktivitas kelompok. Orang-orang extraverts cenderung untuk menikmati waktu yang
dihabiskan dengan orang-orang dan mendapat energi dari interaksi social, cCiri-ciri Orang
Extravert adalah:
1. Suka berteman
2. Asertif
3. Cerewet
4. Sosial / keluar
5. Suka berkelompok, pesta, dll
6. Mendapat energi dari interaksi
7. Ekspresif & antusias
8. Sukarelawan informasi pribadi
9. Perhatiannya mudah dialihkan
10. Mempunyai banyak teman

2. Introvert (I)
Introvert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di dalam diri. Orang-orang
introvert cenderung tenang, damai dan hati-hati dan tidak tertarik pada interaksi sosial.
Mereka menyukai aktivitas yang bisa mereka lakukan sendiri atau dengan salah satu teman
dekat yang lain, kegiatan seperti membaca, menulis, berpikir, dan menciptakan. Orang-
orang introvert merasa kegiatan pertemuan sosial melelahkan.
Ciri-ciri Orang Introvert adalah:
1. Mendapat energi dari waktu menyendiri
2. Menjaga privasi
3. Tenang
4. Bertindak dengan sengaja
5. Sadar diri
6. Lebih sedikit teman-teman
7. Lebih menyukai kelompok kecil
8. Independen
9. Cenderung kurang bersosialisasi
10. Suka kesendirian
11. Berpikir sebelum berbicara
3. Sensing (S)
Sensing adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang Sensing berfokus pada
masa kini, Orang-orang yang mementingkan situasi "di sini dan sekarang", faktual, dan
memproses informasi melalui panca indra. Mereka melihat hal-hal sebagaimana adanya,
mereka adalah pemikir konkret, Ciri-ciri Orang Sensing adalah:
1. Konkret
2. Realistis
3. Hiidup di masa kini
4. Sadar sekelilingnya
5. Memperhatikan detil
6. Praktis
7. Mengutamakan indra
8. Faktual

4. Intuisi (N)
Intuisi adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang intuitif berfokus pada masa
depan dan kemungkinan2x. Mereka memproses informasi melalui pola dan tayangan.
Mereka membaca yang tersirat, mereka adalah pemikir abstrak, Ciri-ciri Orang
Intuitif adalah:
1. Berfokus pada masa depan
2. Melihat kemungkinan2x
3. Inovatif
4. Imajinatif
5. Berpikir dalam
6. Abstrak
7. Idealis
8. Rumit
9. Teoritis

5. Thinking (T)
Thinking adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Thinking berpikir
obyektif dan membuat keputusan berdasarkan fakta. Mereka dipimpin oleh otak, bukan hati
mereka. Orang-orang Thinking menilai situasi dan orang lain berdasarkan logika, Ciri-ciri
Orang Thinking adalah:
1. Logis
2. Obyektif
3. Memutuskan dengan kepala
4. Menginginkan kebenaran
5. Rasional
6. Tidak personal
7. Kritis
8. Tebal muka
9. Tegas terhadap orang lain
10. Didorong oleh pikiran

6. Feeling (F)
Feeling adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Feeling berpikir
subyektif dan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai. Mereka
diperintah oleh hati/perasaan, bukan kepala/otak mereka. Orang-orang Feeling menilai
situasi dan orang lain berdasarkan pada perasaan dan keadaan khusus.
Ciri-ciri Orang Feeling adalah:
1. Memutuskan dengan hati
2. Tidak suka konflik
3. Berbelas kasihan
4. Didorong oleh emosi
5. Lembut
6. Mudah terluka
7. Memiliki empati
8. Peduli orang lain
9. Hangat

7. Judging (J)
Judging adalah kecenderungan penampilan luar. Judging tidak berarti "menghakimi". Orang-
orang Judging menyukai keteraturan, organisasi dan berpikir secara berurutan. Mereka lebih
suka hal-hal terencana dan mantap. Orang-orang Judging mencari kesimpulan,
Ciri-ciri Orang Judging adalah:
1. Bisa memutuskan
2. Terkendali
3. Bagus dalam menyelesaikan sesuatu
4. Teratur
5. Terstruktur
6. Terjadwal
7. Cepat dalam menangani tugas
8. Bertanggung jawab
9. Menyukai kesimpulan
10. Membuat rencana

8. Perceiving (P)
Perceiving adalah kecenderungan penampilan luar. Orang-orang Perceiving bersifat
fleksibel, menyukai adanya banyak pilihan dan berpikir secara acak. Mereka suka bertindak
secara spontan dan mudah beradaptasi. Orang-orang Perceiving suka hal-hal yang berakhir
dengan pilihan bebas, ciri-ciri Orang Perceiving adalah:
1. Bisa beradaptasi
2. Rileks
3. Terorganisir
4. Bebas
5. Spontan
6. Suka berubah di tengah jalan
7. Menyukai pilihan bebas
8. Suka menunda-nunda
9. Tidak suka rutinitas
10. Fleksibel
ESTP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH THINKING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Menghadapi hidup secara realistik dan tak pribadi
2. Bersahabat, realisme yang dapat beradaptasi
3. Bersandar pada apa yang mereka lihat, dengar dan ketahui dari tangan pertama
4. Menerima dengan baik dan menggunakan fakta di sekitar mereka
5. Mencari solusi-solusi yang memuaskan
6. Kemampuan beradaptasi
7. Berpikiran terbuka dan toleransi
8. Keterampilan pemecahan masalah
9. Menggunakan aturan-aturan, sistem atau situasi saat ini sebagai penolong, bukan
penghalang
10. Keingintahuan terhadap orang, kegiatan, makanan, obyek atau pemandangan
11. Membuat keputusan berdasarkan analisis logis pikiran bukan nilai-nilai perasaan
pribadi
12. Keuletan bila dituntut situasi

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kemampuan untuk menggunakan indera untuk melihat kebutuhan saat ini
2. Mengatasi orang dan konflik dengan terampil
3. Dapat menyerap, menerapkan dan mengingat banyak sekali fakta
4. Dapat menerapkan cita rasa artistik dan penilaian
5. Dapat menerapkan realisme, tindakan dan kemampuan beradaptasi
6. Kebebasan untuk melakukan berbagai kegiatan

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Memiliki orang-orang pendukung yang intuitif di sekitar mereka
2. Memiliki orang-orang yang berpikiran positif di sekitar mereka untuk menghindarkan
mereka berfokus pada hal-hal negative
3. Mengembangkan PIKIRAN mereka sehingga mereka dapat menggunakan prinsip-
prinsip mereka untuk memberikan standar bagi perilaku, arah dan tujuan dalam
hidup mereka
4. Mengembangkan PENILAIAN dengan memadai untuk memberikan watak dan sikap
ketekunan/kesetiaan
5. Waktu-waktu ekstrovert diseimbangkan untuk menghindarkan dari sikap impulsive

Bidang karir yang cocok untuk seorang ESTP:


1. Rekayasa/Teknik
2. Polisi
3. Investigasi Kredit
4. Pemasaran
5. Teknologi kesehatan
6. Troubleshooting
7. Jasa Makanan
8. Rekreasi
9. Produksi
10. Konstruksi
ESFP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH FEELING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Bersandar pada apa yang mereka lihat, dengar dan ketahui dari tangan pertama
2. Menerima dan menggunakan fakta di sekitar mereka
3. Mencari solusi-solusi yang memuaskan
4. Kemampuan beradaptasi
5. Berpikirang terbuka dan toleransi
6. Keterampilan pemecahan masalah
7. Menggunakan aturan-aturan, sistem atau situasi saat ini sebagai penolong, bukan
penghalang
8. Keingintahuan terhadap orang, kegiatan, makanan, obyek atau pemandangan
9. Membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai perasaan pribadi bukan analisis logis
10. Tertarik pada orang, penuh akal dan simpatik

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kemampuan untuk menggunakan indera untuk melihat kebutuhan saat ini
2. Mangatasi orang dan konflik dengan terampil
3. Dapat menyerap, menerapkan dan mengingat banyak sekal fakta
4. Dapat menerapkan cita rasa artistik dan penilaian
5. Dapat menerapkan realisme, tindakan dan kemampuan beradaptasi
6. Kebebasan untuk melakukan berbagai tindakan

Orang ini lebih seimbang bila:


1. Lebih berdisiplin dengan orang-orang lain
2. Gagasan abstrak dan teori dijelaskan kepada mereka dan diuji dalam pengalaman
mereka
3. Dapat melihat relevansi suatu gagasan atau teori
4. PERASAAN mereka dikembangkan sehingga nilai-nilai mereka memberikan standar
bagi perilaku mereka
5. Penilaian dikembangkan untuk memberikan watak dan sikap ketekunan/kesetiaan
6. Waktu-waktu ekstrovert diseimbangkan dengan waktu introvert

Bidang karir yang cocok untuk seorang ESFP:


1. Jasa kesehatan
2. Penjualan
3. Disain
4. Transportasi
5. Entertainment
6. Operasi mesin
7. Troubleshooting (Mencari dan memecahkan kesulitan)
8. Supervisi kelompok kerja
9. Jasa makanan
10. Sekretaris atau pekerjaan kantoran
ISTP
PEMIKIR YANG INTROVERT DENGAN INDERA
(INTROVERTED THINKING WITH SENSING)
SANGAT DAPAT DIANDALKAN
(SUPER DEPENDABLE)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Logis, analitis dan kritis secara obyektif
2. Kesenangan mengorganisir fakta dan data
3. Keinginan tahu yang besar namun secara diam-diam
4. Pemalu secara sosial kecuali bila salah satu prinsip penting dilanggar
5. Mudah beradaptasi kecuali bila salah satu prinsip penting dilanggar
6. Terampil dengan tangannya
7. Menyukai olah raga dan kegiatan luar rumah (outdoor)
8. Menyukai segala sesuatu yang memberikan banyak informasi bagi indera
9. Tertarik pada bagaimana dan mengapa hal-hal bekerja
10. Biasanya gampangan (easy-going), menyukai kesenangan (fun) dan mudah
beradaptasi
11. Kemampuan berorganisasi

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kesempatan untuk memahami rahasia cara kerja hal-hal konkrit: mesin, peralatan,
hukum, program computer
2. Mencari solusi terhadap masalah-masalah saat ini

Orang ini akan seimbang bila mereka:


1. Tidak mengharapkan orang-orang lain sama logis dan analitisnya seperti mereka
2. Mengembangkan PERASAAN mereka
3. Membagikan dunia batiniah tentang hal-hal detil dan informasi dengan orang-orang
lain
4. Mengijinkan beberapa perasaan atau emosi memiliki kepentingan, baik dari diri
sendiri dan orang-orang lain
5. Tidak menghabiskan terlalu banyak waktu ekstrovert karena hal itu menyebabkan
mereka menjadi tidak konsisten dan tak dapat diandalkan, tak mampu mengikuti
6. Tidak menghabiskan terlalu banyak waktu introvert karena hal itu menyebabkan
mereka memiliki penilaian yang rapuh

Bidang karir yang cocok untuk seorang ISTP:


1. Sains Terapan
2. Teknisi mekanis
3. Hukum
4. Ekonomi
5. Pemasaran
6. Penjualan
7. Statistik
8. Keamanan
ISFP
PERASA YANG INTROVERT DENGAN INDERA
(INTROVERTED FEELING WITH SENSING)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA
(SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Menilai hidup dengan impian ideal batiniah dan nilai-nilai pribadi mereka
2. Bekerja dengan cara khusus dengan orang-orang atau makhluk hidup lain
3. Menjaga diri mereka sesuai standar yang tinggi
4. Hewan dapat menjadi bagian penting dalam hidup mereka
5. Setia kepada tugas, dapat diandalkan, akurat
6. Toleran, berpikiran terbuka, fleksibel dan mampu beradaptasi
7. Tampil tenang dan tegar dalam suatu krisis
8. Mendalam, bekerja keras, stabil
9. Ketekunan yang menstabilkan
10. Menikmati saat-saat sekarang, tidak terburu-buru beralih
11. Ramah, simpatik, banyak akal dan terbeban dengan tulus
12. Sedikit kerinduan untuk mengesankan atau mendominasi
13. Perfeksionis bila mereka menyukai sesuatu secara mendalam

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kemampuan untuk menikmati ciat rasa, diskriminasi dan makna keindahan dan
proporsi
2. Cinta yang khusus akan alam dan simpati terhadap hewan
3. Kesempatan untuk bekerja dengan tangan mereka, cipta karya
4. Pekerjaan yang berkontribusi terhadap sesuatu yang berarti bagi mereka
5. Cara-cara praktis untuk mengekspresikan impian ideal mereka

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam kegiatan ekstrovert karena hal itu
menyebabkan mereka menjadi berserakan dan tak teratur
2. Menggunakan persepsi mereka untuk memahami orang-orang lain
3. Tidak menghabiskan waktu terlalu banyak sendirian karena hal itu menyebabakan
mereka membuat penilaian yang tak realistik dan bernilai kaku

Bidang karir yang cocok untuk seorang ISFP:


1. Dokter hewan
2. Cipta karya dengan tangan
3. Mengajar
4. Penyedia jasa atau pemerhati pribadi
5. Profesi kesehatan
ENTJ
PEMIKIR YANG EKSTROVERT DENGAN INTUISI
(EXTRAVERTED THINKING WITH INTUITION)
KOMANDAN DAN ORGANISATOR
(COMMANDANT AND ORGANIZER)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Tindakan eksekutif dan perencanaan jangka panjang
2. Bersifat logis, analitis, dan kritis secara obyektif
3. Bersandar pada pemikiran
4. Fokus pada gagasan, bukan orang di balik gagasan
5. Berpikir lebih dulu, mengatur perencanaan, situasi, dan operasi yang berhubungan
dengan suatu proyek
6. Membuat usaha sistematis untuk mencapai sasaran mereka pada waktunya
7. Kurang kesabaran terhadap situasi kebingungan atau ketidakefisienan
8. Kepercayaan bahwa perilaku harus dikendalikan oleh logika
9. Hidup dengan serangkaian aturan yang tertentu yang merangkum penilaian dasar
mereka mengenai dunia
10. Memandang apa yang tidak logis dan tidak konsisten

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Melihat kemungkinan-kemungkinan melampaui apa yang ada pada saat ini, yang
kelihatan atau diketahui
2. Kemampuan menggunakan minat-minat intelektual mereka, keingintahuan terhadap
gagasan-gagasan baru, toleransi terhadap teori, dan cita rasa terhadap masalah-
masalah kompleks
3. Peluang menggunakan intuisi mereka
4. Peluang-peluang pemecahan masalah, seperti pada posisi-posisi eksekutif

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Memiliki orang-orang pendukung untuk memperhatikan hal-hal detil tertentu
2. Memiliki orang-orang pendukung di sekitar mereka dengan akal sehat untuk
3. mengemukakan fakta-fakta yang luput dari perhatian
4. Sepenuhnya menguji suatu situasi sebelum mengambil suatu keputusan
5. Berhenti dan mendengarkan sudut pandang orang-orang lain
6. Berusaha memperhatikan nilai-nilai PERASAAN
7. Mengembangkan seni menghargai gagasan dan prestasi orang-orang lain
8. Belajar mengemukakan apa yang mereka sukai, bukan sekedar apa yang perlu
dikoreksi
9. Memiliki lebih banyak waktu-waktu ekstrovert dibandingkan waktu-waktu introvert

Bidang karir yang cocok untuk seorang ENTJ:


1. Posisi-posisi eksekutif
2. Pekerjaan yang memungkinkan mereka merencankan gambaran besar
ENTP
INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH THINKING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS
(ENTHUSIASTIC INNOVATOR)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Mahir berurusan dengan teori dan hal-hal abstrak
2. Mencari kemungkinan-kemungkinan dan cara-cara baru melakukan banyak hal
3. Imajinasi dan inisiatif memulai proyek-proyek
4. Perseptif terhadap sikap orang-orang lain
5. Bertujuan untuk memahami daripada menghakimi orang
6. Proyek yang berubah-ubah dan kesempatan-kesempatan baru demi kreativitas
7. Kesempatan untuk mengembangkan dan mengilhami potensi dalam diri orang lain
8. Membangkitkan semangat dan efektif dalam memotivasi orang lain
9. Nakal dan mencintai kesenangan (fun)
10. Membenci rutinitas yang tak memberi ilham

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kebebasan untuk berinovasi dengan proyek-proyek baru
2. Mengejar minat-minat mereka yang berubah-ubah
3. Dapat memperoleh penghargaan atas kemampuan mereka
4. Kebebasan dari kendali dan hal-hal detil
5. Mengajar dan menasihati mengenai peluang-peluang

Orang ini membutuhkan orang-orang pendukung yang akan:


1. Menolong mereka melaksanakan dan menyelesaikan proyek yang telah mereka
mulai
2. Dapat mengambil alih bilamana suatu proyek telah berjalan lancar sehingga mereka
dapat mengejar minat-minat baru yang lain
3. Memperhatikan hal-hal detil yang penting namun tak berhubungan dengan minat
mereka yang utama

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Mengembangkan penilaian mereka
2. Belajar meneruskan dan menyelesaikan apa yang telah mereka mulai
3. Menyeimbangkan waktu ekstrovert dan introvert mereka
4. Mengembangkan dengan baik perasaan introvert mereka

Bidang karir yang cocok untuk seorang ENFJ:


1. Inventor (penemu/pencipta)
2. Ilmuwan
3. Jurnalis
4. Pemasaran
5. Hampir semua yang sungguh-sungguh mereka minati
6. Analis computer
7. Promotor
INTJ
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PIKIRAN
(INTROVERTED INTUITION WITH THINKING)
VISIONER DAN NABI
(VISIONARY AND PROPHET)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Pikiran-pikiran dan juga tindakan-tindakan inovatif
2. Mempercayai pemahaman intuitif mereka terhadap hubungan sejati dan makna dari
ha-hal
3. Iman terhadap visi batiniah mereka, cukup untuk memindahkan gunung
4. Mandiri, kadang-kadang sampai pada titik keras kepala
5. Nilai tinggi pada kompetensi, terhadap diri mereka sendiri atau orang lain
6. Kerinduan untuk menghabiskan waktu dan berusaha untuk melihat inspirasi mereka
dilaksanakan dalam praktek
7. Mendorong orang lain hampir sekeras mereka mendorong diri sendiri

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Suatu kemampuan untuk menggunakan intuisi mereka
2. Tidak ada pekerjaan rutin
3. Membangkitkan kemungkinan-kemungkinan yang berjangkauan jauh
4. Menggunakan logika untuk mengubah kemungkinan menhadi realita
5. Menggunakan pemikiran konseptual dan analitis
6. Menggunakan teori dan abstraksi mereka

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Memiliki orang-orang lain di sekitar mereka yang dapat menolong dengan gambaran
menyeluruh
2. Membuat usaha untuk melihat nilai-nilai dan perasaan orang lain
3. Tidak menekan nila-nilai pribadi mereka sendiri
4. Mencari cara yang tepat untuk mengatasi tekanan
5. Belajar menunjukkan penghargaan dalam pekerjaan dan hubungan pribadi
6. Mengembangkan PIKIRAN mereka untuk memberikan penilaian yang diperlukan
7. Mendengarkan pendapat orang-orang lain

Bidang karir yang cocok untuk seorang INTJ:


1. Sains
2. Rekayasa/Teknik
3. Penemuan baru
4. Politik
5. Filsafat
INTP
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PIKIRAN
(INTROVERTED INTUITION WITH THINKING)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Membuat penilaian logis tentang kemungkinan-kemungkinan non-personal
2. Konseptual dan analitis
3. Kritis secara obyektif
4. Berfokus lebih pada gagasan daripada orang di balik gagasan
5. Lingkaran kecil sahabat-sahabat dekat
6. Pendiam dan penyegan
7. Sangat ingin tahu mengenai gagasan-gagasan baru
8. Menjadi terlalu tenggelam dalam gagasan dan mengabaikan situasi-situasi eksternal
9. Kerinduan untuk memahami misteri kompleks dari hal-hal yang bukan pribadi
10. Pada umumnya gampangan (easy-going) dan mudah beradaptasi

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kemampuan menggunakan intuisi mereka
2. Mengambil pemahaman intuitif dan mengkajinya secara logis
3. Membangkitkan kemungkinan-kemungkinan yang berjangkauan jauh
4. Menggunakan logika untuk mengubah kemungkinan menjadi realita
5. Menggunakan pemikiran konseptual dan analitis
6. Menggunakan teori dan daya khayal mereka

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Memiliki orang-orang lain di sekitar mereka yang dapat menolong dengan gambaran
menyeluruh
2. Berusaha untuk melihat nilai-nilai dan perasaan orang lain
3. Tidak menekan nilai-nilai pribadi mereka sendiri
4. Mencari cara yang tepat untuk mengatasi tekanan
5. Belajar menyederhanakan argumentasi mereka
6. Mengembangkan PERSEPSI mereka
7. Memiliki lebih banyak kontak dengan dunia luar
8. Belajar menyatakan penghargaan terhadap pekerjaan dan hubungan pribadi
9. Menyeimbangkan waktu-waktu ekstrovert dan introvert

Bidang karir yang cocok untuk seorang INTP:


1. Sains
2. Rekayasa/Teknik
3. Riset
4. Matematika
5. Pengajar
6. Pemikir abstrak dalam bidang-bidang seperti ekonomi, filsafat dan psikologi
7. Scholar/ Cendekiawan
ENFJ
PERASA YANG EKSTROVERT DENGAN INTUISI
(EXTRAVERTED FEELING WITH INTUITION)
HARMONIZER

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


Memancarkan simpati dan persekutuan
Hubungan manusiawi yang harmonis
1. Bersahabat, bijaksana dan simpatik
2. Tekun, teliti dan teratur
3. Dihangatkan karena persetujuan dan peka terhadap sikap masa bodoh
4. Berkonsentrasi pada sifat-sifat orang lain yang patut dipuji
5. Kesetiaan terhadap orang-orang yang dihormati, lembaga atau pelayanan
6. Mengidealkan apa yang mereka kagumi
7. Kemampuan melihat nilai pada pendapat orang-orang lain
8. Mudah setuju terhadap pendapat orang lain dalam batas-batas yang masuk akal

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kesempatan untuk melihat peluang-peluang melampaui apa yang ada saat ini, yang
2. kelihatan atau tidak kelihatan atau diketahui
3. Dapat menerapkan minat mereka terhadap buku-buku
4. Hanya sekadarnya membutuhkan teori
5. Dapat menggunakan karunia mereka dalam berekspresi, misalnya berbicara di
depan banyak orang dari pada menulis
6. Berbicara dengan orang-orang
7. Membangun kerja sama
8. Mendasarkan keputusan pada nila-nilai pribadi

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Memiliki orang-orang pendukung yang mengelola bidang-bidang yang membutuhkan
ketelitian fakta seperti akuntansi
2. Berusaha untuk bersikap ringkas dan professional
3. Tidak membiarkan sikap-sikap sosial memperlambat mereka dalam pekerjaan
4. Mengambil waktu untuk memperoleh pengetahuan dari tangan pertama (sumber)
tentang seseorang atau situasi sebelum membuat suatu asumsi.
5. Menghadapi fakta-fakta yang tak dapat disetujui, dari pada mengabaikan masalah-
masalah mereka

Bidang karir yang cocok untuk seorang ENFJ:


1. Pengajar
2. Pengkhotbah
3. Penjual
4. Konseling
ENFP
INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH FEELING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS
(ENTHUSIASTIC INNOVATOR)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Mencari kemungkinan-kemungkinan dan cara-cara baru melakukan berbagai hal
2. Memecahkan masalah-masalah sulit dengan cara-cara yang sederhana
3. Mengubah proyek dan peluang-peluang baru demi kreativitas
4. Kesempatan untuk mengembangkan dan mengilhami potensi dalam diri orang-orang
lain
5. Membangkitkan semangat
6. Menciptakan lingkungan yang penuh semangat dan motivasi
7. Mengkaji hal-hal, sementara terus mempertimbangkan pemecahannya

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kebebasan untuk berinovasi dengan proyek-proyek baru
2. Mengejar minat-minat mereka yang berubah-ubah
3. Dapat memperoleh penghargaan atas kemampuan mereka
4. Kebebasan dari kendali dan hal-hal detil
5. Mengejar dan menasihati mengenai peluang-peluang

Orang ini membutuhkan orang-orang pendukung yang akan:


1. Menolong mereka melaksanankan dan menyelesaikan proyek yang telah mereka
mulai
2. Dapat mengambil alih bilamana suatu proyek telah berjalan lancar sehingga mereka
dapat mengejar minat-minat baru yang lain
3. Memperhatikan hal-hal detil yang penting namun tak berhubungan dengan minat
mereka yang utama

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Mengembangkan penilaian mereka yang berdasarkan perasaan
2. Belajar meneruskan dan menyelesaikan apa yang telah mereka mulai
3. Menyeimbangkan waktu ekstrovert dan introvert mereka
4. Perasaan introvert mereka berkembang baik

Bidang karir yang cocok untuk seorang ENFP:


1. Konseling
2. Pengajar
3. Seni
4. Jurnalisme
5. Sains
6. Menulis
7. Penjualan
8. Periklanan
INFJ
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PERASAAN
(INTROVERTED INTUITION WITH FEELING)
VISIONER DAN NABI
(VISIONARY AND PROPHET)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Intuisi dan pemahaman
2. Kesempatan untuk bersikap inovatif dengan gagasan baru
3. Pemecahan masalah
4. Keharmonisan dan persekutuan
5. Mahir membujuk orang-orang lain untuk menyetujui dan bekerja sama
6. Memenangkan penerimaan gagasan-gagasan mereka
7. Intuisi yang diperkuat oleh perasaan
8. Memvisualisasikan potensi manusiawi
9. Menggunakan suatu proses subyektif dalam menimbang dan menerapkan nilai-nilai

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kemandirian dan kebebasan pribadi
2. Memimpin orang-orang lain menuju keputusan mereka
3. Bekerja dengan orang-orang untuk mengembangkan pemahaman dan individualitas

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Mencari hal-hal yang mungkin bertentangan dengan tujuan
2. Perasaan dan penilaian mereka dikembangkan
3. Belajar mendasarkan keputusan pada logika
4. Berdisiplin antara waktu introvert dan ekstrovert

Bidang karir yang cocok untuk seorang INFJ:


1. Pengajar
2. Seni
3. Pelayanan
4. Sains
5. Riset dan Pengembangan
6. Menulis
INFP
PERASA YANG INTROVERT DENGAN INTUISI
(INTROVERTED FEELING WITH INTUITION)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA
(SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)

Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:


1. Kesetiaan terhadap tugas dan kewajiban yang berhubungan dengan gagasan atau
orang
2. yang mereka pedulikan
3. Perfeksionisme bila mereka menyukai sesuatu
4. Mengambil pendekatan yang sangat pribadi terhadap hidup
5. Menilai segala sesuatu dengan cita-cita batiniah dan nilai-nilai pribadi mereka
6. Berpegang teguh pada impian ideal mereka dengan keyakinan yang bersemangat
7. Kesetiaan batiniah dan impian ideal mengendalikan hidup mereka
8. Enggan membuka perasaan yang terdalam
9. Toleransi, berpikiran terbuka, pemahaman, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi
dalam masalah-masalah sehari-hari
10. Sedikut kerinduan untuk mengesankan atau mendominasi
11. Menghargai mereka yang memahami nilai-nilai dan tujuan mereka

Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:


1. Kesempatan untuk melihat kemungkinan melampaui apa yang ada sekarang, yang
kelihatan atau diketahui
2. Bekerja dalam pekerjaan yang mereka percayai
3. Berkontribusi pada sesuatu yang meningkatkan pemahaman, kebahagiaan, atau
kesehatan manusia
4. Ada tujuan di balik penghasilan mereka
5. Karunia berekspresi

Orang ini membutuhkan orang-orang pendukung yang akan:


1. Menolong mereka melaksanakan dan menyelesaikan proyek yang telah mereka
mulai
2. Dapat mengambil alih bilamana suatu proyek tela berjalan lancar sehingga mereka
dapat mengejar minat-minat baru yang lain
3. Memperhatikan hal-hal detil yang penting namun tak berhubungan dengan minat
mereka yang utama

Orang ini lebih seimbang bila mereka:


1. Tidak menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian mengembangkan nilai-nilai yang
hanya memiliki potensi yang kecil
2. Tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dalam kegiatan-kegiatan ekstrovert yang
menyebabkan mereka menjadi berserakan dan tak teratur
3. Memiliki seorang pendukung yang dapat menjaga mereka agar tetap berfokus pada
tujuan
4. Dapat menemukan saluran untuk mengekspresikan gagasan-gagasan mereka

Bidang karir yang cocok untuk seorang INFP:


1. Menulis
2. Psikologi
3. Konseling
4. Mengajar
5. Literatur
6. Seni
7. Sains

Ke 16 Tipe Kepribadian Manajer tersebut ialah :

ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ISTJ mempunyai sifat serius, tenang,
penuh konsentrasi dan logis. Seorang manajer yang bertipe ISTJ bertanggung jawab penuh
dalam pekerjaannya dan segala tugasnya dikerjakan dengan praktis berdasarkan fakta yang
ada.

ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ISFJ mempunyai sifat tenang, ramah,
bertanggung jawab, teliti, setia dan baik budi. Tipe ISFJ mengungkapkan seorang manajer
yang tekun bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ISTP mempunyai sifat tenang, pendiam
dan analitis. Manajer bertipe ISTP merupakan manajer yang melaksanakan tugasnya
dengan serius dan teliti.

ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ISFP mempunyai sifat malu, sangat
ramah, sensitive dan rendah hati. Manajer bertipe ISFP adalah pekerja yang setia, tidak
suka berdebat dan sering mengerjakan tugasnya dengan rileks.

ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ESTP mempunyai sifat tidak tergesa-
gesa, penerima dan tidak sensitif. Tipe ini mengungkapkan seorang manajer yang tidak
“ngoyo” dalam pekerjaan.

ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ESFP mempunyai sifat ramah, tidak
suka repot, humoris, dan mudah beradaptasi. Tipe ini menyatakan seorang manajer yang
lebih mengutamakan kenyataan daripada teori dalam pekerjaannya.

ESTJ : Extrovert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ESTJ mempunyai sifat praktis, realistis
dan tidak suka berkhayal. Manajer bertipe ESTJ tidak tertarik pada hal-hal yang tidak
berguna, senang berorganisasi dan melakukan segala aktivitas.

ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ESFJ mempunyai sifat ramah, suka
bicara, teliti, dan memimpin. Dalam melakukan pekerjaannya, manajer bertipe ESFJ ini
memerlukan keharmonisan dan dukungan semangat. Ia tertarik pada pemikiran yang
abstrak.

INFJ : Introvert, Intuitive, Feeling, Judging ; Tipe INFJ ini mempunyai sifat sering memaksa,
teliti, sering ikut campur dan tekun. Tipe ini adalah tipe manajer yang tekun bekerja dan
terkenal dengan buah pikirannya yang cemerlang.

INTJ : Introvert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe INTJ mempunyai sifat ragu-ragu, kritis,
bebas dan keras kepala. Tipe manajer ini dapat menyalurkan ide, dan pikirannya yang
cemerlang dalam pekerjaannya.

INFP : Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe INFP mempunyai sifat senang
mempelajari sesuatu yang baru, ramah dan mudah dipercaya. Tipe ini mengungkapkan
manajer tersebut senang bekerja.

INTP : Introvert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe INTP mempunyai sifat tenang, pendiam
dan apatis. Tipe ini ialah tipe manajer yang senang melakukan tugasnya berdasarkan teori.

ENFP : Extrovert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe ENFP bersifat antusias, bersemangat
tinggi, banyak akal dan imajinatif. Seorang manajer yang mampu melakukan semua tugas
yang diberikan kepadanya. Ia dapat membantu memecahkan problem perusahaan.

ENTP : Extrovert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe ENTP ini bersifat cepat dan banyak
akal. Tipe ini adalah tipe manajer yang senang berdebat dan mengabaikan tugas yang
dianggapnya rutin.
ENFJ : Extrovert, Intuitive, Feeling, Judging : Tipe ini bersifat ramah, populer, dan sensitif
terhadap pujian maupun kritik. Tipe manajer ini adalah tipe seseorang yang mau
mendengarkan pendapat dan merasakan kesulitan orang lain.

ENTJ : Extrovert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe ini bersifat ramah, berterus terang, tegas
dan berjiwa pemimpin. Ini adalah tipe seorang manajer yang menghargai suatu alasan yang
tepat dan masuk akal. Pemecah masalah.

http://cinusian.blogspot.com/2010/02/mengenali-kepribadian-menggunakan-myers.html
MBTI ( Myers – Briggs Type Indicator)

MBTI ( Myers – Briggs Type Indicator)


Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan alat tes minat yang berguna untuk
membantu sesorang memahami dengan lebih baik minat dan gaya pengambilan keputusan
(Naisaban,2003). MBTI merupakan instrumen yang dipakai secara meluas dalam konseling,
organisasi bisnis dan keagamaan, dan lintas budaya. MBTI berguna untuk mengenali
perilaku seseorang dalam memperoleh dan memproses informasi, mengambil keputusan,
dan cara seseorang berhubungan dengan dunia. Pilihan perilaku sama seperti
kecenderungan orang menggunakan tangan kanan atau kiri. Meski menggunakan kedua
tangan, seseorang cenderung lebih menyukai menggunakan salah satu, apakah tangan
kanan atau tangan kiri. Begitu juga, MBTI membantu untuk mengenali rangkaian pilihan atau
preferensi seseorang. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi pemahaman mendalam tentang
gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi seseorang. Pilihan-pilihan perilaku
disusun ke dalam empat skala dwi-kutub. Saat seseorang mengerjakan indikator ini,
keempat pilihan yang paling sesuai dengan seseorang (satu dari masing-masing skala)
dikombinasikan ke dalam ’tipe’. Keempat pasangan mempertanyakan dan menjawab empat
pertanyaan.

Myers Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan salah satu psikometri kuisioner untuk
mengukur psikologis preferensi dalam cara orang memandang dunia dan membuat
keputusan. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dan dikembangkan
oleh Katharine Cook Brigss dan putrinya Isabel Brigss Myers. Mereka memulai
pengembangan teori ini selama perang dunia II. Pengembangan teori ini awalnya bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan preferensi kepribadian untuk membantu perempuan
yang memasuki industri pekerjaan. Dengan begitu mereka mengetahui tempat yang paling
nyaman dan efektif dalam pekerjaan.

Katharine Cook Brigss memulai risetnya pada tahun 1917, Ia mulai mengamati perbedaan
kepribadian dalam ruang lingkup keluarganya. Dia menemukan empat temperamen yaitu
mediatif (pemikiran), spontan, eksekutif dan sosial. Kemudian ia menerbitkan sebuah buku
yang menjelaskan hal tersebut yang berjudul Psychological Types pada tahun 1921 di
Jerman dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris pada tahun 1923.

Putrinya Isabela Myers lulus dari Swartmore College pada tahun 1919, dan memenangkan
penulisan novel misteri pembunuhan dengan menggunakan ide-ide tipologi. Ia tidak memiliki
pendidikan formal di bidang psikologi sehingga ia mulai belajar pengujian psikometri pada
Edward N.Hay. Ia mulai m engerti tentang konstruksi tes, penilaian, validasi dan statistik
kemudian ia membuat Brigss Myers Type Indicator pada tahun 1942 dan pada tahun 1944
menerbitkan buku Briggs Myers Type Indicator Handbook. Akhirnya pada tahun 1956
berubah namanya menjadi Myers Brigss Type Indicator (MBTI). Teori ini menarik perhatian
Henry Chaunce kepala Educational Testing service, dan untuk pertama kalinya MBTI
manual diterbitkan pada tahun 1962. Setelah itu teori ini mendapatkan dukungan dari
berbagai pakar psikologi. Pada tahun 1975 publikasi MBTI dipindahkan ke psikologi
Consulting Press dan di Center for Applications of Psychological Type (CAPT) didirikan
sebuah laboratorium penelitiannya. Setelah kematian Myers Mei 1980, Mary McCaulley
memperbarui MBTI Manual, dan edisi kedua diterbitkan pada tahun 1985. Edisi ketiga
muncul pada tahun 1998.

MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun
berlawanan sebetulnya manusia memiliki semuanya, hanya saja manusia lebih cenderung
atau nyaman pada salah satu arah tertentu. Berikut empat skala kecenderungan MBTI:
1 Extrovert (E) vs Introvert (I).
Dimensi EI melihat orientasi energi pribadi individu ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya
tipe pribadi yang suka dunia luar. Pribadi suka bergaul, menyenangi interaksi sosial,
beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Pribadi
tersebut bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe
introvert adalah tipe pribadi yang suka dunia dalam (diri sendiri). Tipe ini senang menyendiri,
merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Tipe
pribadi ini mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan fokus. Pribadi tersebut bagus
dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.

2 Sensing (S) vs Intuition (N)


Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan
cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Tipe
pribadi jenis ini menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-
cara yang sudah terbukti. Kemudian fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki
sekarang). Pribadi ini juga bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara
tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak,
konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Tipe pribadi ini
berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang
mungkin dicapai di masa mendatang). Individu dengan pribadi ini termasuk inovatif, penuh
inspirasi dan ide unik. Kemudian juga bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka
panjang.

3 Thinking (T) vs Feeling (F).


Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah individu
yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Pribadi
seperti ini cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala.
Selain itu, orang tersebut menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan
analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah individu yang melibatkan
perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Tipe
pribadi ini berorientasi pada hubungan dan subjektif. Individu yang akomodatif tapi sering
terkesan memihak. Kemudian empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga
keharmonisan dan memelihara hubungan.

4 Judging (J) vs Perceiving (P)


Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti
judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada
rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-
lompat). Tipe kepribadian ini tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Selain
itu, tipe ini juga ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Individu dengan
tipe tersebut bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step.
Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan
bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak
tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi
perubahan dan situasi mendadak.
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan metode MBTI, manfaat tersebut
antara lain:

a. Bimbingan Konseling

MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karir. MBTI bisa
digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang
cocok dengan kepribadian.

b. Pengembangan Diri
Dengan MBTI, dapat memahami kelebihan (Strength) diri sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Individu juga dapat lebih okus
mengembangkan kelebihan sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatifnya.

c. Memahami orang lain dengan lebih baik


MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang individu terhadap orang
lain. Individu tersebut bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua
orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara individu itu sendiri dalam
berperilaku.
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1226:mbti--
myers--briggs-type-indicator&catid=25:industri&Itemid=14
MENGETAHUI KEPRIBADIAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI
MYERS-BRIGGS TYPE INDICATORS

Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang paling sering dipergunakan.


Instrumen ini berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau
bertindak dalam situasi tertentu.

Berdasarkan jawaban-jawbaan yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan


ke dalam karakteristik ekstrovert-introvert(E atau I), sensitif atau intuitif (S atau N), pemikir
atau perasa (E atau F), danmemahami atau menilai (judging atau perceiving : J atau P).

1. Extrovert (E) vs. Introvert (I)

 Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial
dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside the self.
 Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak
begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan
aktivitas yang tidak banyak

2. Sensing (S) vs. Intuitive (N)

 Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan
melihat data apa adanya.
 Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan
melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Intutive adalah abstract thinkers.

3. Thinking (T) vs. Feeling (F)

 Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang berproses mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan.
 Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai
yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.

4. Judging (J) vs. Perceiving (P)

 Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging
disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai
tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa
berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat).
 Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan
bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.

Aplikasi Teori Kepribadian Myers Briggs

Teori kepribadian Myers-Briggs ini dalam pengaplikasianya dijadikan suatu indikator sebagai
tes MBTI, tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi type kepribadiaan seorang individu guna:

1. Memahami orang lain


2. Menghargai perbedaan
3. Pengembangan diri
4. Memilih karir
5. Team building
6. Penyelesaian konflik
7. Memperbaiki komunikasi

Namun tidak Mengukur:

1. Gangguan kejiwaan
2. Abnormalitas
3. Emosi
4. Trauma
5. Daya Belajar
6. Tingkat kedewasaan
7. Penyakit
8. Intelegensia

Dalam kehidupan sehari-hari perlu diketahui teori ini dapat berguna untuk
mengidentifikasikan kepribadian individu lain sehingga memudahkan kita untuk menentukan
sikap dan perilaku kita kepadanya supaya terjadi arus komunikasi yang baik. Selain itu
metode Myers-Briggs dalam kehidupan sehari-hari juga digunakan untuk :

1. Bimbingan Konseling

MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.

2. Pengembangan Diri

Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.

3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik

MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita
bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.

http://kuliahpsikologi.com/artikel/bagaimana-mengetahui-kepribadian-dengan-
menggunakan-teori-myers-briggs-type-indicators/

Anda mungkin juga menyukai