Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN AKHIR MAGANG SEBAGAI STAF AUDITOR

DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK


KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG PAMUDJI, DAN REKAN

Laporan Enrichment Program

oleh

Refani Nabila Zukhrufa 1901531924

Accounting Program
Accounting Study Program
Faculty of Economics and Communication

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2018
LAPORAN AKHIR MAGANG SEBAGAI STAF AUDITOR
DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG PAMUDJI, DAN REKAN

Laporan Enrichment Program

diajukan sebagai salah satu syarat


untuk kelulusan matakuliah Enrichment Program

oleh

Refani Nabila Zukhrufa 1901531924

Accounting Program
Accounting Study Program
Faculty of Economics and Communication

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2018

ii
Universitas Bina Nusantara

Pernyataan Laporan Enrichment Program


INTERNSHIP TRACK

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program


Saya, Refani Nabila Zukhrufa,
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:

LAPORAN AKHIR MAGANG SEBAGAI STAF AUDITOR


DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG PAMUDJI, DAN REKAN

adalah benar hasil karya penulis dan belum pernah diajukan sebagai karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama penulis atau pihak lain.

Refani Nabila Zukhrufa


1901531924

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan, dan Head


of Accounting Study Program

Rindang Widuri, S.Kom., MM., Ph.D. Marita Kurnia Dewi, A.Md


D1922 Supervisor

Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D.


Head of Accounting Study Program (Acting)

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Enrichment Program
dengan judul “LAPORAN AKHIR MAGANG SEBAGAI STAF AUDITOR DI
KANTOR AKUNTAN PUBLIK KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG
PAMUDJI, DAN REKAN” yang telah dilaksanakan pada tanggal 05 Februari 2018
sampai dengan 05 Juni 2018 di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji, dan Rekan (Jakarta). Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat
menyelesaikan semester 6 yang bertepatan dengan program Enrichment 3+1 Track
Internship.
Penulis mendapatkan banyak bantuan serta dorongan selama menjalankan
Enrichment Program, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Harjonto Prabowo, M.M selaku Rektor Universitas Bina
Nunsantara.
2. Dezie Leonarda Warganegara, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Komunikasi Universitas Bina Nunsantara.
3. Stefanus Ariyanto, SE., M.Ak., CPSAK selaku Head of Accounting Study
Program of Bina Nusantara University (periode 2015-2018).
4. Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D. selaku Head of
Accounting Study Program (Acting) of Bina Nusantara University.
5. Lusianah, S.E., M.Ak selaku Deputy Head of Accounting Study Program
of Bina Nusantara University.
6. Theresia Lesmana, S.E selaku PIC dalam Enrichment Program of Bina
Nusantara University.
7. Rindang Widuri, S.Kom., MM., Ph.D. selaku dosen pembimbing
Universitas Bina Nusantara
8. Marita Kurnia Dewi, A.Md dan Mutiara Pra Fitri, A.Md selaku
pembimbing lapangan tempat penulis menjalankan Internship Program.
9. Senior auditor di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji, dan Rekan yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan
selama penulis menjalankan Internship Program.

iv
10. Keluarga yang telah memberikan dorongan, baik berupa materi maupun
moral dalam mendukung penulis untuk menyelesaikan Enrichment
Program.
11. Naurah Hanun Salsabila, Nisrina Putri Agnita, Siti Hardiyanti Lesmana
yang telah mendukung serta mendengar keluh kesah penulis dalam
menyelesaikan Enrichment Program.
12. Teman-teman yang telah mendukung serta mendengar keluh kesah penulis
dalam menyelesaikan Enrichment Program.
13. Pihak yang telah mendukung dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan Enrichment Program, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, mengingar
kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membaca laporan ini.

Jakarta. Juli 2018

Refani Nabila Zukhrufa

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


1.1. Profil Perusahaan .................................................................................... 1
1.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ........................................... 1
1.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................ 2
1.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................... 3
1.1.4. Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab ......................................... 4
1.1.5. Kantor dan Rekan ............................................................................ 6
1.1.6. Layanan Jasa Perusahaan ................................................................. 8
1.2. Posisi dan Peran Mahasiswa ................................................................ 11
1.2.1. Posisi Mahasiswa ........................................................................... 11
1.2.2. Peran Mahasiswa ........................................................................... 12

BAB 2 LAPORAN KEGIATAN ............................................................................. 15


2.1. Proses Bisnis........................................................................................... 15
2.2. Teori yang Berkaitan dengan Technical Competence dan
Employability & Entrepreneurial Skill (EES) ...................................... 21
2.2.1. Teori yang Berkaitan dengan Technical Competence ................... 21
2.2.2. Teori yang Berkaitan dengan Employability & Entrepreneurial
Skill (EES) ..................................................................................... 24
2.3. Kegiatan yang dilakukan terkait Technical Competence dan
Employability & Entrepreneurial Skill (EES) ...................................... 26
2.2.1. Kegiatan yang dilakukan terkait Technical Competence ............... 27
2.2.2. Kegiatan yang dilakukan terkait Employability & Entrepreneurial
Skill (EES) ..................................................................................... 43
2.4. Penuntasan Tugas dan Penangan Masalah terkait Technical
Competence dan Employability & Entrepreneurial Skill (EES) .......... 47
2.3.2. Technical Competence ................................................................... 47

vi
2.3.3. Employability and Entrepreneurial Skill (EES) ............................ 47

BAB 3 KESIMPULAN ............................................................................................ 53

REFERENSI ............................................................................................................. 55

LAMPIRAN LEARNING PLAN............................................................................. 57

LAMPIRAN LOG BOOK ........................................................................................ 58

LAMPIRAN LAIN-LAIN ....................................................................................... 59

vii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Profil Perusahaan


Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan
didirikan tanggal 28 September 2015 berdasarkan ijin Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 765/KM.1/2015 tanggal 28 September 2015. Kantor ini
merupakan penggabungan dari tiga Kantor Akuntan Publik perorangan yaitu Kantor
Akuntan Publik Kumalahadi, Kantor Akuntan Publik Kuncara dan Kantor Akuntan
Publik Sugeng Pamudji yang masing-masing berdomisili di Yogyakarta, Jakarta dan
Semarang. Saat ini Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji
dan Rekan memiliki 12 rekan, 4 rekanan mitra, serta 5 kantor.

Gambar 1.1 : Logo KAP KKSP


Sumber : Company profile KAP KKSP

1.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan
merupakan salah satu KAP gabungan dari KAP Kumalahadi, KAP Kuncara dan
KAP Sugeng Pamudji yang berlokasi di Yogyakarta, Jakarta dan Semarang.
Kumalahadi dan Sugeng Pamudji telah berpengalaman dalam audisi selama
lebih dari 30 tahun. Untuk mendapatkan lebih banyak jaringan untuk pasar,
Sugeng Pamudji dan Kumalahadi memutuskan untuk bergabung pada bulan
Januari 2015, sehingga muncul firma baru yang disebut firma akuntan publik
Kumalahadi dan Sugeng Pamudji. Firma ini disahkan berdasarkan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. KEP29/KM.1/2015, terbit pada tanggal 21
Januari 2015.

1
2

Pada September 2015 berdasarkan surat dari Menteri Keuangan Republik


Indonesia No.765/KM.1/2015 yang dikeluarkan pada tanggal 28 september
2015, Kuncara bergabung dengan firma tersebut dan menamai Kantor Akuntan
Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan (KAP KKSP &
Rekan). Pada tahun yang sama Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara,
Sugeng Pamudji dan Rekan berafiliasi dengan IPG. Di International Practice
Group (IPG), Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji
dan Rekan memfasilitasi kolaborasi yang efektif antara firma hukum, pajak dan
akuntansi yang menyediakan layanan konsultasi untuk klien international. IPG
merupakan asosiasi nirlaba dan anggotanya termasuk pengacara independen,
akuntan, penasihat pajak dan professional lain di bidang keahlian yang
berdekatan.

1.1.2. Visi dan Misi Perusahaan


Menurut Jansen dalam Waspodo (2009), visi adalah rumusan dari salah
satu atau gabungan dari tiga hal berikut ini: Apa yang ingin kita capai di masa
depan; Apa yang ingin kita peroleh di masa depan; Kita ingin menjadi apa
dimasa depan; Sedangkan, misi adalah rumusan tentang apa yang harus
dikerjakan atau dituntaskan.
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan
adalah kantor yang memberikan jasa asuransi kepada klien serta menetapkan,
menerapkan, memelihara, memonitor, dan menegakkan sistem pengendalian
mutu yang memenuhi persyaratan minimum SPM 1. Dalam memberikan jasanya
kantor ini merumuskan visi dan misi sebagai berikut:
Visi ; menjadi Kantor Akuntan Publik yang professional dan dipercaya oleh
masyarakat.
Misi ; a. memberikan jasa profesional akuntan publik dengan
kompetensi tinggi, integritas, obyektif dan sesuai standar
profesional yang berlaku;
b. merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan staf
profesional yang kompeten, integritas tinggi dan komunikatif;
c. memberikan value added bagi klien;
d. memberikan jasa profesional yang melebihi ekspektasi klien.
3

1.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur Organisasi merupakan salah satu bentuk dari pengorganisasian
yang berperan sebagai fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai target
yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi, biasanya digambarkan dalam
bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram
yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi sehingga
memberikan kejelasan tanggung jawab, kejelasan kedudukan, kejelasan jalur
hubungan, serta kejelasan uraian tugas dari setiap individu.
Pengertian struktur organisasi menurut Umar (2003) adalah susunan dan
hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi
menjelaskan pembagian aktivitas kerja, memperhatikan hubungan fungsi dan
aktivitas sampai batas-batas tertentu, memperlihatkan tingkat spesialisasi dari
aktivitas tersebut, menjelaskan hirarki dan susunak kewanangan, serta hubungan
pelaporan (siapa melapor pada siapa). Jadi, struktur organisasi dapat
memberikan kestabilan di perusahaan. Kantor Akuntan Publik Kumalahadi,
Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan juga memiliki struktur organisasi untuk
mempertahankan kestabilan di kantor.

Gambar 1.2 : Struktur Organisasi KAP KKSP


Sumber : Company profile KAP KKSP
4

1.1.4. Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab


Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan memiliki wewenang, tugas, dan tangggung jawab untuk setiap
karyawannya, yaitu :
a. Managing Partner dan partner
Managing Partner dan Partner merupakan pimpinan di Kantor
Akuntan Publik pemilik dari kantor di Jakarta yang bertugas untuk
mengawasi operasional serta membuat kebijakan. Rincian dari wewenang,
tugas, dan tanggung jawab Managing Partner dan Partner, yaitu :
a) Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
tugas-tugas di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara,
Sugeng Pamudji dan Rekan.
b) Memimpin pelaksanaan pekerjaan audit dan tugas lainnya.
c) Menegosiasikan fee audit kepada klien.
d) Mengajukan penawaran tender.
e) Memberi arahan kepada staf audit selama mengaudit.
f) Memperluas relasi bisnis dalam dan luar negeri.
g) Meninjau report audit yang dikerjakan oleh staf audit.
h) Memberikan opini audit atas Laporan Keuangan Audit.

b. Office Manager atau Supervisor


Office Manager atau Supervisor berperan sebagai pengelola yang
bertanggung jawab atas aktivitas kantor, anggota dari struktur organisasi
(kecuali managing Partner dan partner), dan staff internship. Wewenang,
tugas, dan tanggung jawab Office Manager atau Supervisor, yaitu :
a) Mengatur kegiatan operasional kantor.
b) Melakukan pertemuan dengan klien.
c) Mengurus keperluan auditor saat mengerjakan suatu proyek,
seperti ; menetapkan penugasan auditor dan menyiapkan surat
tugas, dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
d) Membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan.
e) Mengawasi pelaksanaan tugas yang dikerjakan oleh auditor.
5

f) Memberikan arahan serta supervisi kepada para junior auditor


atau staff internship
g) Menyelenggarakan administrasi audit.
h) Membuat laporan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan
audit dan permasalahan yang ditemukan.

c. Administrator
Administrator berperan dalam membantu kelancaran pekerjaan
kantor akuntan publik. Wewenang, tugas, dan tanggung jawab
administrator, yaitu :
a) Melakukan filing/rekap data.
b) Membuat surat untuk keperluan kantor.
c) Menerima dan mengirim telpon/faksimile.
d) Mengatur distribusi e-mail yang masuk dan keluar.
e) Mengatur jadwal untuk meeting atau hal yang lainnya.
f) Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah
di bidang kesekretariatan.

d. IT Control
IT Control memiliki peran dalam aktivitas operasional perusahaan
dalam bidang tekhnologi seperti pembuatan website, pemasangan iklan,
serta berbagai kegiatan yang mendukung proses audit, berikut ini
merupakan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari IT Control :
a) Bertanggung jawab atas logo perusahaan klien.
b) Bertanggung jawab atas website kantor (mengatur dan
mengelola).
c) Membantu proses penyususan draft audit.
d) Membuat dokumentasi kegiatan audit.

e. Audit Manager
Audit Manager bertanggung jawab secara lansung atas kinerja
auditor. Audit Manager memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a) Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit.
b) Meninjau kinerja auditor berupa Laporan Keuangan Audit.
6

c) Membahas kinerja auditor dengan Managing Partner /


Partner dan Supervisor sebelum hasil dari kinerja tersebut
dibahas dengan pihak klien untuk dirilis.
d) Membentuk tim audit pada setiap proyek yang diterima.
e) Membahas laporan Laporan Keuangan Audit dengan pihak
klien dan kemudian memonitor penyelesaian laporan tersebut
sampai dengan laporan ditandatangani oleh Managing Partner
/ Partner untuk dikirim kepada klien.

f. Auditor
Auditor memiliki peran penting dalam memberikan jasa audit untuk
klien serta bertanggung jawab atas proses audit. Auditor memiliki
wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut:
a) Melakukan pekerjaan lapangan selama mengaudit.
b) Menyusun kertas kerja hingga draft laporan audit.
c) Menerima konsultasi mengenai beberapa masalah dalam
laporan keuangan.
d) Memiliki tanggung jawab terhadap kertas kerja dan saldo akun
dalam laporan keuangan yang telah di audit.

1.1.5. Kantor dan Rekan


Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan memiliki 12 rekan, 4 rekanan mitra, serta 5 kantor untuk membantu
memberikan layanan jasa. Berikut ini merupakan dua belas rekan yang memiliki
kerja sama dengan Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara,
Sugeng Pamudji dan Rekan :
a. Dr kumalahadi, M.Sc., CA., CPA sebagai managing partner yang
bertanggung jawab di Yogyakarta.
b. M. Kuncara, S.E., Ak., MM., CA., CPA., BKP sebagai partner yang
bertanggung jawab di Jakarta.
c. Tjoepit Samiadji, SE, AK, CA, CPA. sebagai partner yang
bertanggung jawab di Semarang.
d. Arief Andrianto,S.E.,AK.,CA.,CPA. sebagai partner.
e. Clara Sunarsi, SE, CPA sebagai partner.
f. Tehel Supardiono,SE.,Ak.,CA.,CPA. sebagai partner.
7

g. Hilarion Didik Murti P, SE., Ak., M.Si., CA., BKP sebagai tax
partner.
h. Hikmah, S.E., Ak, M.H., BKP, CA, CPA sebagai partner.
i. Kartika Nugraheni, SE., CA., CPA sebagai partner.
j. Ronny Agung Hendrawan, SE., Ak., CA., CPA sebagai partner.
k. Utiek Titiasari,SE.,Ak.,CA.,CPA. sebagai partner.
l. Nieke Yunianti.,S.E.,Ak.,CA.,CPA sebagai partner yang
bertanggung jawab di Bandung.

Rekanan mitra yang memiliki hubungan kerja sama Kantor Akuntan


Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan berjumlah empat,
sebagai berikut :
a. Zainal Abidin, SE., Ak., MM., CA., CPA
b. Florentinus Suryo Susilo, C.A., CPA.
c. Florentina Widita Sari, S.E., M.Acc., C.A
d. Arlian Judi, Ak., CPA., BKP., MH

Wilayah Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji


dan Rekan dibagi menjadi empat wilayah dengan jumlah lima kantor di semua
wilayah. Berikut ini merupakan tabel mengenai lokasi Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan.
Tabel 1.1 Lokasi KAP KKSP
Yogyakarta Jakarta
Kranji No. 90 Serang Baru, Arva building 5th floor Jl. RP
Mudal Sariharjo, Ngalik, Soeroso No. 40, Menteng, Jakarta
Sleman, Yogyakarta, 55581 Pusat, 10350
kumalahadi@kkspartners.com kuncara@kksppartners.com
kumalahadi@gmail.com kapkuncara@gmailcom
(0273) 446 3648 (021) 391 7588 / (021) 213 93318
/ 0822 4342 7888

Semarang Bandung
Perum pondok bukit agung, Jl. Taman cibaduyut Indah B, No.1,
Bukit Agung, Blok AA No.1, Rt.008 / Rw.016 Cangkuang
Semarang. Kulon, Dayeuhkolot, Bandung
8

Semarang Bandung
sugengpamudji@kksppartners.com Sekretariat.kkspbandung@gmail.com
sugengpamudji@gmail.com
(024) 749 850 (024) 749 9850

Information Centre
Jl. Godean Km. 5, No.104, Godean,
Yogyakarta, 55292
(0274) 530 5200 / 0813 2775 8927
info@kksppartners.com
Sumber : Dokumen pribadi

1.1.6. Layanan Jasa Perusahaan


Kegiatan Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji
dan Rekan menyediakan berbagai jasa layanan profesi yang dapat dipertanggung
jawabkan secara professional untuk mencapai visi dan misinya. Berikut ini
merupakan layanan jasa yang disediakan oleh Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan:
a. Audit and Assurance Services (Jasa Audit dan Penjaminan)
Jasa audit dan penjaminan merupakan jasa yang memperbaiki
pelaporan perusahaan dan memberikan kepastian bahwa sistem beroperasi
secara efektif dalam lingkungan bisnis. Jasa ini memberikan kepastian atas
kualitas informasi keuangan, meliputi:
a) Financial Statements Audit
Memanfaatkan kemampuan para ahli dan pengalaman jarak
jauh dalam layanan penjaminan. Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan memiliki
komitmen untuk meningkatkan kualitas kerja dalam memberikan
kepastian atas informasi keuangan yang digunakan oleh investor dan
pasar modal.
b) Accounting Advisory
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan telah mendedikasikan tim dalam memberikan
saran pelaporan akuntansi dan keuangan dengan analisis yang benar.
9

c) Independent Controls and System Process Assurance


Sistem informasi yang mengandalkan proses kerja harus
dikerahkan dengan baik, dipantau dan dikendalikan untuk
meminimalkan risiko yang mendasari pada sistem. Kantor Akuntan
Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan
menyediakan layanan yang terkait dengan pengendalian proses
pelaporan keuangan dan juga proses bisnis keuangan dan
pengendalian manajemen teknologi informasi.
d) Financial Statement Review
Melakukan penyelidikan dan prosedur analytical dan member
akuntan dasar yang memadai untuk mengungkapkan jaminan
terbatas kepada kreditur, investor dan stakeholders.
e) Agreed Upon Procedure
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan akan bekerja untuk menyesuaikan seperangkat
prosedur yang digunakan dalam audit dan untuk memastikan
pengendalian atas audit.

b. Tax Services (Jasa Perpajakkan)


Jasa perpajakkan merupakan jasa yang mengoptimalkan efisiensi
pajak dan berkontribusi terhadap keseluruhan strategi perusahaan melalui
perumusan strategi pajak yang efektif dan perencanaan pajak yang inovatif
meliputi :
a) Corporate Income Tax
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan membantu berbagai perusahaan dalam
memenuhi kewajiban pajak klien dan memiliki pemahaman melalui
industri dan peraturan untuk memberikan nasehat pajak.
b) Tax Planning
Perencanaan pajak bisa sangat menantang. Perencanaan pajak
dapat memberikan manfaat dan nilai yang signifikan bagi
keseluruhan gambaran keuangan.
10

c) Personal Income Tax


Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan membantu individu dengan perencanaan pajak
pribadi.

c. Financial Advisor Services (Jasa Penasehat Keuangan)


Jasa penasehat keuangan merupakan jasa yang menerapkan
rangkaian solusi terpadu yang mencakup kesepakatan, dukungan transaksi,
dan peningkatan kinerja meliputi :
a) Compilation of Financial Statement
Membantu klien Kantor Akuntan Publik Kumalahadi,
Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan dalam menyusun laporan
keuangan.
b) Accounting and Book Keeping
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan menawarkan layanan akuntansi dan pembukuan
outsorcing yang menyeluruh. Kantor Akuntan Publik Kumalahadi,
Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan juga menyediakan perangkat
lunak dan pelatihan akuntansi untuk meningkatkan nilai kerja.
c) Financial Consulting
Dengan menggunakan pengetahuan dan penelitian mendalam
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan menyelaraskan para professional dan alat tangkasnya dalam
memberikan konsultasi akuntansi dan keuangan untuk
memaksimalkan efisiensi dan efektivitas operasional dan mengelola
sumber daya terhadap eksposur resiko dan permintaan stakeholders.
d) Management Consulting
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan membawa orang yang tepat untuk membangun
pemikiran professional dan mendorong transformasi kebutuhan
manajemen melawan tantangan yang dihadapi saat ini.
e) Mergers and Acquisitions
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji dan Rekan memberikan layanan penasehat untuk
11

membantu klien mencapai tujuan strategis sesuai dengan peluang


untuk bergabung dengan atau memperoleh bisnis lain.

1.2. Posisi dan Peran Mahasiswa


Posisi dan peran penulis selama menjalankan Enrichment Program di Kantor
Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan dimulai pada
tanggal 05 Februari 2018 sampai dengan 05 Juni 2018 di Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, dan Rekan yang berlokasi di Jl. RP Soeroso
No. 40, Gedung Arva Lt. 5, RT.002/RW.002, Menteng, Jakarta Pusat. Berikut ini
merupakan posisi dan peran penulis selama menjalankan Enrichment Program :
1.2.1. Posisi Mahasiswa
Posisi penulis selama menjalankan Enrichment Program di Kantor
Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan adalah staf
auditor atau junior auditor. Penetapan posisi penulis didasarkan dari hierarki
auditor di Kantor Akuntan Publik dimana auditor yang memiliki pengalaman
kurang dari dua tahun disebut auditor junior, asisten auditor, atau staff assistant.
Menurut Arens, Elder, dan Beasley dalam Carolina, Karya, dan Martusa
(2012), mereka membagi tingkatan auditor menjadi empat, yaitu; staff assistant,
senior or in charge auditor, manager, dan partner. Tabel berikut ini
mengikhtisarkan pengalaman dan tanggung jawab pada masing-masing
tingkatan klasifikasi di dalam Kantor Akuntan Publik.
Tabel 1.2 Tingkatan dan Tanggung Jawab Auditor
Tingkatan Auditor Pengalaman Jenis Tanggung Jawab
Staff assistant 0-2 tahun Melaksanakan sebagian besar detail-
detail audit.
Senior or in charge 2-5 tahun Mengkoordinakasin dan bertanggung
auditor jawab atas audit di lapangan termasuk
mengawasi dan meninjau pekerjaan staff
assistant.
12

Level Auditor Pengalaman Jenis Tanggung Jawab


Manager 5-10 tahun Membantu senior atau in charge auditor
dalam merencanakan dan mengelola
audit, meninjau pekerjaan senior atau in
charge auditor, dan menjaga hubungan
dengan klien. Seorang manajer dapat
bertanggung jawab atas lebih dari satu
pekerjaan pada saat yang bersamaan.
Partner ≥ 10 tahun Meninjau pekerjaan audit secara
keseluruhan dan terlibat dalam
keputusan audit yang penting. Rekan
adalah pemilik perusahaan, dan ia
memiliki tanggung jawab mutlak untuk
melaksanakan audit dan melayani klien.
Sumber : Dokumen pribadi

1.2.2. Peran Mahasiswa


Peran penulis sebagai staf auditor adalah membantu senior auditor dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan melaksanakan prosedur audit secara rinci,
membuat kertas kerja sebagai dokumentasi pekerjaan audit yang telah
dilaksanakan. Penulis juga melaksanakan audit di berbagai jenis perusahaan
seperti Perusahaan Konstruksi Perusahaan Teknologi Informasi, dan Bank
Perkreditan Rakyat. Tabel berikut ini mengikhtisarkan kegiatan penulis selama
menjalankan Enrichment Program sebagai staf auditor atau junior auditor.
Tabel 1.3 Kegiatan Enrichment Program
No Bulan Kegiatan
1. Februari 1) Melakukan Vouching terhadap kas, deposito, dan
rekening koran
2) Menerima tamu yang akan menjadi calon klien
3) Menghitung Intangible Asset
4) Menyusun Cash Flow
5) Mengikuti pelatihan oleh Pak Kuncara
6) Menerima tamu yang akan menjadi calon klien
7) Menyusun data imbalan kerja
8) Menyusun Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
mengenai gambaran umum dan kebijakan umum
9) Menerjemahkan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK) ke dalam Bahasa Inggris
13

No Bulan Kegiatan
10) Melakukan revisi Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK) mengenai neraca
11) Mengikuti “Focus Group Discussion” dengan IAPI
12) Mencari Company Profile dari klien yang akan
dikunjungi
13) Mengunjungi klien untuk meminta list data yang
dibutuhkan untuk proses audit
14) Melakukan scan data audit milik klien
15) Menyusun neraca
16) Menyusun laporan laba rugi
17) Menyusun working paper
18) Menghitung akumulasi penyusutan
19) Menganalisis neraca berdasarkan rumus analisis
horizontal dan vertikal

2. Maret 1) Merekapitulasi data KAP KKSP dengan mencari e-mail


perusahaan
2) Mengikuti pelatihan oleh Kak Mutiara
3) Mengunjungi klien untuk meminta nomor rekening,
alamat, dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank yang
terdaftar di Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
4) Melakukan input data neraca pada Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK)
5) Merekonsiliasi bank dengan menghitung rekening koran
6) Mencari landasan hukum yang sesuai dengan jenis
perusahaan terkait penyusunan Laporan Keuangan
7) Membuat surat konfirmasi pada account receivable,
account payable, piutang karyawan, dan jaminan proyek
8) Mengelompokkan data purchase order
9) Mempelajari software atlas
10) Mengklasifikasikan data pada google drive
11) Mengelompokkan dan menjumlahkan aset untuk data
akumulasi penyusutan
12) Merekonsiliasi inventory
13) Vouching general ledger pada aktiva

3. April 1) Melakukan summarize pada trial balance


2) Melakukan summarize pada general ledger
3) Melakukan revisi surat konfirmasi
4) Melakukan rekonsiliasi dan vouching pada equipment,
meal, dan operation expense
5) Melakukan pengarahan (briefing) mengenai
perkembangan dari proyek audit
6) Melakukan revisi summarize pada general ledger
7) Menghitung nilai materialitas
14

No Bulan Kegiatan
8) Melakukan sampling pada account receivable dan
account payable
9) Melakukan input data rekening koran
10) Melakukan input data transaction inquiry
11) Menghitung allowance for doubtful account (AFDA)

4. Mei 1) Melakukan klasifikasi terhadap kas pada rekening koran


2) Melakukan klasifikasi terhadap pendapatan pada rekening
koran
3) Menyusun laporan posisi keuangan
4) Menyusun laporan aktivitas
5) Melakukan pertemuan dengan klien untuk membahas
perkembangan proses audit
6) Melakukan summarize pada kontrak kerja milik klien
7) Melakukan input data payment voucher
8) Mengisi kuesioner
9) Menghitung total payment voucher
10) Mencari dokumen klien berupa laporan keuangan tahun
2017
11) Mengelompokkan data klien
12) Membuat surat pernyataan pengurus tengang tanggung
jawab atas laporan keuangan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2017
13) Menyusun Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
mengenai sumber keuangan klien

5. Juni 1) Menyusun Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


mengenai ikhtisar kebijakan akuntansi

Sumber : Dokumen pribadi


15

BAB 2
LAPORAN KEGIATAN

2.1. Proses Bisnis


Proses bisnis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan proses dan aktivitas yang
saling terhubung satu sama lain untuk memproduksi hasil tertentu (barang atau jasa)
yang mendukung tujuan dari perusahaan atau organisasi. Menurut Laudon (2007),
proses bisnis mengacu kepada metode dimana pekerjaan dikelola, dikoordinasikan,
dan difokuskan untuk memproduksi produk atau jasa yang bernilai.
Proses bisnis adalah arus kerja dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan–
seperangkat aktivitas. Proses bisnis juga mengacu kepada cara unik dimana
manajemen memilih untuk mengoordinasikan pekerjaan. Oleh karena itu, kinerja
perusahaan atau organisasi tergantung kepada seberapa baik proses bisnis dirancang
dan dikoordinasikan. Setiap menjalankan proses bisnis, terjadi siklus pendapatan yang
meliputi aktivitas bisnis dalam penyerahan jasa kepada klien serta penerimaan kas atas
jasa yang diberikan.
Siklus pendapatan menurut Krismiaji dalam Diantoro dan Nikmatuniayah
(2014) adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan
pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa kepada
pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa tersebut.
Pengertian pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.23 tahun 2012 dalam Samsu (2013), pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama suatu periode jika arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal..
Pendapatan menurut Skousen, Stice dan Stice dalam Wicaksono (2013) adalah
arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman
atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan
aktivitas utama atau aktivitas central yang sedang berlangsung.
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan
merupakan perusahaan jasa yang melakukan penjualan jasa audit dan jasa lain di
bidang akuntansi, keuangan, serta perpajakan. Kantor ini memiliki proses bisnis yang
terdiri dari sekumpulan proses dan aktivitas oleh klien, manager, Staff auditor , admin,
dan partner yang menghasilkan jasa dari informasi dan pengetahuan mengenai
16

akuntansi, pajak, audit, serta hal terkait lainnya. Menurut Ranatarisza dan Noor (2013),
siklus pendapatan meliputi tiga kegiatan utama dalam transaksi bisnis, yaitu;
pengajuan sebuah rencana kerja, pelaksanaan dan pendistribusian rencana kerja, dan
penerimaan kas. Kegiatan tersebut juga dijalankan di Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan.

Gambar 2.1 : Alur Penerimaan Klien


Sumber : Dokumen Pribadi

Kegiatan pengajuan sebuah rencana kerja berhubungan dengan Gambar 2.1


yang menggambarkan alur penerimaan klien. Kegiatan ini, dimulai saat klien
mengubungi manajer untuk meminta jasa audit serta memberikan syarat-syarat yang
diinginkan. Kemudian, manajer meneruskan permohonan tersebut kepada partner,
tindakan ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari partner. Apabila partner
setuju maka surat tersebut ditandatangani, namun surat tersebut tidak disetujui oleh
partner apabila tidak ditandatangani. Selanjutnya, partner meminta admin untuk
membuat surat kontrak. Sebelum membuat surat kontrak, admin akan memperbaharui
17

database klien dengan mengisi profil, syarat, dan ketentuan yang telah disetujui kedua
belah pihak. Kemudian, admin membuat surat kontrak berdasarkan informasi dari
database. Surat tersebut dicetak dan diberikan kepada partner untuk ditandatangani
bersama klien. surat Partner akan mengirim surat tersebut kepada klien untuk
ditandatangani. Surat yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak akan
diserahkan oleh klien saat melakukan meeting.

Gambar 2.2 : Alur Proses Audit


Sumber : Dokumen Pribadi

Kegiatan pelaksanaan dan pendistribusian rencana kerja merupakan kegiatan


yang umumnya dilakukan oleh auditor. Manajer akan memberikan informasi
mengenai rincian project yang dikerjakan oleh auditor sehingga auditor dapat
membuat tim untuk menyelesaikan project.
Saat menyelesaikan project audit, auditor akan membagi tiga kegiatan audit
menjadi ; pre-audit, auditing, post-audit, seperti yang digambarkan pada Gambar 2.2
mengenai alur proses audit.
Pre-audit dimulai dengan audit planning dimana auditor mulai membentuk tim
untuk menentukan tugas dan tanggung jawab setiap anggota. Berdasarkan informasi
yang didapat, auditor akan mengidentifikasi risiko dan menentukan nilai materialitas.
18

Kemudian, auditor akan melakukan kick off meeting dengan klien untuk membahas
mengenai data apa saja yang dibutuhkan terkait hasil dari identifikasi risiko. Topik lain
yang dibahas saat kick off meeting adalah perkenalan Person in Charge (PIC) kepada
auditor serta penentuan tanggal untuk audit field work.
Auditing merupakan kegiatan yang berisi proses audit dimana auditor mulai
mengumpulkan bahan bukti dengan melakukan input data audit untuk memperbaharui
database yang bernama working paper. Database working paper berisi bahan bukti
hasil audit field work, hasil dari pelaksanaan prosedur audit, serta penyusunan Laporan
Keuangan Audit atau yang biasa disebut drafting di Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan. Kemudian partner akan membuat
opini audit atas Laporan Keuangan Audit yang disusun oleh tim auditor. Selanjutnya,
auditor melakukan kick off meeting dengan klien untuk mempresentasikan hasil audit
atas laporan keuangan .
Post-audit adalah audit yang dilakukan ketika periode akuntansi untuk seluruh
kegiatan yang diaudit telah selesai, yang berarti telah tersedia assersi manajemen yang
akan diverifikasi, atau kejadian / peristiwa / transaksi telah selesai. Auditor perlu
meninjau kembali subsequent event.
Subsequent event merupakan peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah
tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit yang mempunyai akibat
yang material terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut. Selanjutnya auditor akan mencari fakta
mengenai hal tersebut dan memperbaiki Laporan Keuangan Audit pada database
working paper. Partner meninjau kembali Laporan Keuangan Audit dan memberikan
opini audit. Kegiatan selanjutnya adalah pembukuan Laporan Keuangan Audit.
Kegiatan penerimaan kas terjadi dua kali karena dilakukan diawal (sebelum
penyerahan jasa oleh Staff auditor) dan diakhir (setelah penyerahan jasa oleh Staff
auditor). Biasanya klien akan membayar 50% diawal dan 50% diakhir dari total
pembayaran karena hal tersebut merupakan bagian dari syarat yang tercantum di surat
kontrak, namun jumlah persentase dapat berubah sesuai dengan kesepakatan antara
klien dan partner. Pembayaran biasanya dilakukan melalui bank dengan metode
transfer, sesuai dengan nomor rekening dan atas nama yang tercantum pada invoice
yang dikirim. Admin bertanggung jawab secara penuh atas kegiatan penerimaan kas
karena semua tahapannya hanya dikerjakan oleh admin. Selain itu, admin juga
melaporkan kas yang diterima dari klien kepada office manager dan partner.
19

Alur pembayaran sebelum memberikan jasa (Gambar 2.3) diawali dengan


pembuatan invoice berdasarkan database tagihan klien. Kemudian, admin akan
mengirim invoice kepada klien melalui e-mail. Apabila klien sudah melakukan
pembayaran maka admin akan menerima bukti pembayaran dari klien sebesar 50%
atau sesuai dengan persentase pada surat kontrak. Admin akan menerima bukti
pembayaran melalui m-banking. Selanjutnya admin akan memperbaharui database
tagihan klien.

Gambar 2.3 : Alur Pembayaran Sebelum Memberikan Jasa


Sumber : Dokumen Pribadi
20

Admin akan memberikan Laporan Keuangan Audit sebagai bentuk penyerahan


atas jasa audit kepada klien, sehingga klien dapat menyelesaikan pembayaran yang
belum lunas. Laporan Keuangan Audit diserahkan secara face to face atau melalui jasa
kurir sesuai dengan alamat klien. Setelah klien menyelesaikan pembayaran, admin
akan memperbaharui database tagihan klien untuk memberi keterangan bahwa klien
tersebut telah melunasi hutang. Kemudian admin membuat surat lunas yang akan
ditandatangani oleh partner. Selanjutnya partner akan mengirim surat tersebut secara
face to face atau melalui jasa kurir.

Gambar 2.4 : Alur Pembayaran Setelah Memberikan Jasa


Sumber : Dokumen Pribadi
21

2.2. Teori yang Berkaitan dengan Technical Competence dan Employability &
Entrepreneurial Skill (EES)
Enrichment Program merupakan salah satu program dari universitas bina
nusantara kepada mahasiswanya dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan baru dalam memperdalam Employability and Entrepreneurial Skill
(EES) dan juga mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki
(Technical Competence). Mahasiswa membutuhkan teori yang berkaitan dengan
Technical Competence dan Employability & Entrepreneurial Skill untuk
menyelesaikan tugas yang didapat selama menjalani Enrichment Program.
2.2.1. Teori yang Berkaitan dengan Technical Competence
Audit laporan keuangan menurut Halim dalam Ruchmawati (2016), adalah
jenis audit yang paling sering dilakukan auditor independen dan pemakai laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyatakan
pendapat atas kewajaran dalam semua hal material, posisi keuangan, dan hasil
usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Proses untuk mendapatkan keyakinan secara secara sistematis saat
melakukan audit atas laporan keuangan dengan mengumpulkan bukti audit
secara objektif mengenai entitas yang di audit disebut audit field work. Menurut
Mulyadi dalam Wardoyo dan Seruni (2012), bukti audit adalah segala informasi
yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk
menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan
adalah terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat (corroborating
information) yang tersedia bagi auditor.
a. Data Akuntansi
Salah satu tipe bukti audit adalah data akuntansi. Jurnal, buku besar
dan buku pembantu serta buku pedoman akuntansi, memorandum dan
catatan tidak resmi seperti kertas kerja (worksheet) yang mendukung
alokasi biaya, perhitungan dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan
bukti yang mendukung laporan keuangan.
b. Informasi Penguat
Tipe bukti audit lain yang dikumpulkan oleh auditor sebagai dasar
pernyataan pendapatnya atas laporan keuangan adalah informasi penguat.
Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat
22

kontrak, notulen apat, konfirmasi dan pernyataan tertulis dari pihak yang
mengetahui, informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan
keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik, serta informasi
lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang
memungkinkannya untuk menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang
kuat.

Prosedur audit menurut Boynton & Raymond (2006), adalah metode atau
teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Berikut ini adalah
penjelasan dari lima jenis prosedur audit :
a. Prosedur analitis (analytical procedures)
Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan
di antara data yang meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio
sederhana, analisis vertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah
yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran, serta penggunaan
model matematis dan statistik, seperti analisis regresi.
b. Konfirmasi (confirming)
Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang
memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak
ketiga atau sumber independen di luar organisasi. Konfirmasi
diidentifikasikan menjadi dua jenis yaitu: (a) konfirmasi positif,
konfirmasi yang membutuhkan jawaban dalam situasi apapun, (b)
konfirmasi negatif, konfirmasi yang dijawab hanya jika terdapat perbedaan
saldo.
c. Perghitungan ulang (recalculation)
Perhitungan ulang terdiri dari pemeriksaan akurasi matematika dari
dokumen atau catatan. Auditor sering menggunakan perangkat lunak audit
untuk melakukan rekalkulasi seperti footing data piutang dan menyetujui
total ke buku besar.
d. Pelaksanaan ulang (reperformance)
Pelaksanaan ulang melibatkan eksekusi independen auditor dari
prosedur atau kontrol yang awalnya dilakukan sebagai bagian dari
pengendalian entitas, baik secara manual maupun melalui penggunaan.
23

Salah satu prosedur audit yang penting dalam pelaksanaan ulang adalah
perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.
e. Vouching
Pemeriksaan bukti pendukung meliputi (a) pemilihan ayat jurnal
dalam catatan akuntansi, dan (b) mendapatkan serta memeriksa
dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk
menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi. Dalam
melakukan vouching, arah pengujian berlawanan dengan yang digunakan
dalam tracing.
f. Tracing
Tracing sering disebut sebagai penulusuran ulang, auditor (a)
memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan (b)
menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah
dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar).
Arah pengujian produr ini berawal dari dokumen menuju catatan
akuntansi, sehingga menulusuri kembali asal-usul aliran data melalui
sistem akuntansi.

Drafting merupakan istilah penyusunan Laporan Keuangan Audit yang


digunakan oleh auditor di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji, & Rekan. Menurut Mamesah (2013), Laporan keuangan pada dasarnya
harus memiliki kualitas informasi atau karakteristik kualitatif agar dapat
memberikan informasi yang berkualitas tinggi bagi para pemakainya, seperti:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
c. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
24

yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya


disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat dibandingkan
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan
adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan
perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut.

2.2.2. Teori yang Berkaitan dengan Employability & Entrepreneurial Skill


(EES)
Employability & Entrepreneurial Skill (EES) merupakan sekelompok
keterampilan utama untuk mempersiapkan lulusan Universitas Bina Nusantara
bekerja di perusahaan dan berwirausaha dengan tujuan untuk melengkapi
penguasaan Technical Competence mahasiswa. Berikut ini merupakan 6 key soft
skills atribut lulusan Universitas Bina Nusantara :
a. Self-Development
Self-Development atau biasa disebut Self management (manajemen
diri) merupakan kemampuan untuk mengontrol diri dalam pemikiran dan
tindakan untuk masa depan yang lebih baik atau keterampilan untuk
mengelola diri sendiri dengan melakukan perencanaan untuk diri sendiri
dan mengatur perilaku sendiri untuk membawa dan mencapai tujuan dari
hidup. Bertindak disiplin, memiliki motivasi tinggi, tidak menyia-nyiakan
waktu merupakan beberapa contoh dari self management.
b. Teamwork
Team work banyak dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari proyek /
pekerjaan / bisnis. Profesi akuntan, auditor, dan manajer merupakan
profesi yang bekerja dalam bentuk tim untuk menyelesaikan suatu proyek
sehingga sangat membutuhkan keterampilan ini.
Pengertian tim kerja menurut Robbins dan Judge dalam
Simanungkalit (2013) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya
menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim
lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organisasi ataupun suatu
perusahaan.
25

Charles Horton Cooley dalam Tim Mitra Guru (2007)


menggambarkan betapa pentingnya fungsi kerja sama. Menurutnya, kerja
sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunya cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut. Kesadaran akan
adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang bermanfaat.
c. Communicating
Communication menurut Ginting (2017) adalah sarana penghubung
orang atau tempat. Tanpa adanya komunikasi tidak akan terjadi interaksi
sehingga pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik. Di dalam bisnis,
komunikasi adalah sebuah fungsi kunci manajemen. Sebuah organisasi
tidak dapat beroperasi tanpa komunikasi antartingkat manajemen,
antardepartemen, dan antarkaryawan. Menurut penulis, keterampilan
dalam berkomunikasi sangat dibutuhkan dalam lingkungan kerja agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian maksud atau tujuan
karena setiap hari kita berkomunikasi dalam pemberian atau pengerjaan
tugas yang diberikan, bahkan saat istirahat pun kami berkomunikasi.
d. Planning and Organizing
Planning & Organizing merupakan keterampilan untuk membuat
rencana dan mengorganisasi atau kemampuan untuk mengelola diri
sendiri, orang lain, dan sumber daya seperti waktu dan lingkungan sekitar
untuk mencapai tujuan tertentu.
e. Problem Solving and Decision Making
Keterampilan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan
merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh profesi akuntan dan
auditor karena dalam bekerja seorang akuntan, auditor, dan manajer akan
banyak menemukan masalah baik yang besar ataupun kecil serta
dihadapkan oleh beberapa pilihan, sehingga untuk menekuni profesi
tersebut dibutuhkan kemampuan untuk memecahkan masalah serta
membuat keputusan.
26

Pemecahan masalah merupakan suatu keterampilan yang meliputi


kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi,
mengidentifikasikan masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif
tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan
dengan hasil yang dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana
dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
Menurut Raymond dalam Eniyati (2011), sistem pendukung
keputusan adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu
masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan dapat membantu
manajer dalam pengambilan keputusan. Penjelasan tersebut menjelaskan
bahwa membuat keputusan merupakan suatu hal yang penting sehingga
muncul suatu sistem untuk membantu membuat keputusan.
f. Initiative and Enterprise
Initiative & Enterprise merupakan keterampilan untuk memulai dan
menindaklanjuti suatu rencana atau tugas dan usaha dengan penuh
semangat dan tekad yang kuat. Berinisiatif merupakan tindakan dalam
melakukan sesuatu hal tanpa harus terus diminta terlebih dahulu sementara
enterprise merupakan kegigihan, keberanian, atau kegiatan dalam
memulai usaha. Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari Initiative &
Enterprise :
a) Beradaptasi dengan situasi baru
b) Menjadi kreatif serta memulai solusi inovatif
c) Menerjemahkan ide menjadi aksi

2.3. Kegiatan yang dilakukan terkait Technical Competence dan Employability


& Entrepreneurial Skill (EES)
Enrichment Program bertujuan untuk meningkatkan keahlian teknis mahasiswa
di dunia industri yang relevan dengan learning outcome program studi serta
meningkatkan soft skills mahasiswa melalui pengalaman di dunia industri. Oleh karena
itu, penyusunan mata kuliah Enrichment Program memperhatikan Graduate
Competencies yang telah ditetapkan pada kurikulum. Sehingga dibutuhkan learning
plan sebagai acuan dalam melakukan aktivitas Enrichment Program.
Auditing menurut Agoes dalam Suharli (2006) adalah jasa yang diberikan oleh
auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan
27

perusahaan klien. Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau
menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan
diketemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas laporan keuangan
dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Learning plan berisi job position, job describtion, serta learning objectives.
Learning objectives terdiri dari technical competence dan soft skills. Semua hal pada
learning plan harus di isi agar setelah menjalankan serangkaian kegiatan Enrichment
Program, mahasiswa dapat mengetahui apakah tujuan dari Enrichment Program
sudah tercapai atau belum. Penulis harus berdikusi dengan supervisor untuk mengisi
learning plan. Diskusi tersebut membahas mengenai kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama melaksanakan internship (salah satu dari aktivitas Enrichment
Program) agar tidak keluar dari kurikulum dan tujuan Enrichment Program.
2.2.1. Kegiatan yang dilakukan terkait Technical Competence
Kompetensi teknis menurut Landau dan Borgonovi (2007) adalah
kompetensi yang dicari oleh organisasi dan dapat dipenuhi dengan pengalaman
kerja, pengalaman praktis, atau pendidikan. Kompetensi teknis umumnya
merupakan atribut yang dimiliki seseorang secara independen dari organisasi.
Oleh karena itu, penulis membutuhkan kompetensi teknis untuk menjalankan
aktivitas Enrichment Program. Auditing merupakan salah satu kompetensi
teknis yang dibutuhkan oleh penulis.
Penulis memiliki lima project selama melakukan internship (salah satu
dari aktivitas Enrichment Program), yaitu ; project BPR, project CKD, project
DPS, project AD, project MK. Dua diantaranya merupakan project utama dan
sisanya merupakan project untuk membantu tim lain. Berikut ini merupakan
tabel aktivitas penulis saat mengerjakan project selama melaksanakan
Enrichment Program:
Tabel 2.1 Aktivitas saat Mengerjakan Project
Project
Kegiatan
BPR CKD DPS AD MK
Melakukan audit fieldwork   
Melakukan konfirmasi    
Melakukan prosedur analitis 
28

Project
Kegiatan
BPR CKD DPS AD MK
Recalculating financial statement   
Memasukkan data (input data)   
Mendokumentasikan data (scan data)  
Vouching dan Tracing    
Drafting   
Sumber : Dokumen pribadi

a. Project BPR
Project BPR merupakan project pertama yang dikerjakan oleh
penulis namun bukan project utama karena pada hari pertama penulis
melakukan internship diberi tugas untuk membantu menyelesaikan project
BPR. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis adalah vouching dan tracing,
recalculating financial statement, dan drafting.
Pada tanggal 5 Februari 2018, penulis mendapatkan tugas
pertamanya pada project BPR untuk melakukan vouching dan tracing dari
data yang diberikan oleh senior auditor. Ada tiga data yang diberikan oleh
senior auditor, yaitu ; a) data pertama merupakan daftar harian transaksi
kas dalam bentuk form cash opname—berisi rincian uang kertas pecahan
dan uang logam pecahan dari kas masuk dan keluar di awal dan di akhir
bulan—milik klien yang mereka gunakan sebagai kas kontrol, b) data
kedua merupakan daftar bulanan transaksi kas dimana jumlah kas
disajikan setiap bulan dari bulan januari sampai dengan bulan desember,
c) data ketiga merupakan Laporan Keuangan milik klien yang belum
diaudit. Data-data tersebut berupa hardcopy yang di fotocopy dari data asli.
Penulis memastikan bahwa jumlah yang tercantum pada daftar
harian transaksi kas adalah benar dengan menghitung kembali rincian uang
kertas pecahan dan uang logam pecahan dari bulan januari sampai dengan
bulan desember. Pada kegiatan ini penulis menemukan temuan sementara
yang harus di konfirmasi kembali, yaitu; tidak ada rincian uang pecahan
tetapi jumlahnya tercantum dalam daftar harian transaksi kas, jumlah
nominal tidak tercantum di daftar harian transaksi kas padahal terdapat
rincian uang pecahan, adanya perbedaan pada jumlah yang tercantum di
29

daftar harian transaksi kas dengan jumlah perhitungan kembali, adanya


perbedaan pencatatan jumlah transaksi pada rincian uang pecahan dengan
perhitungan kembali. Selanjutnya penulis, membandingkan hasil
perhitungan tersebut dengan data kedua. Pada kegiatan ini penulis
menemukan perbedaan jumlah kas pada bulan-bulan tertentu sehingga
terdapat perbedaan total kas tahun 2017. Hal tersebut juga terjadi saat
penulis mencocokkan perhitungan kembali kas tahun 2017 dengan jumlah
kas dan setara kas pada Laporan Keuangan. Kegiatan ini dikerjakan secara
berkelompok dan diserahkan kepada senior auditor untuk ditinjau kembali.
Pada tanggal 7 Februari 2018, penulis membantu senior auditor
melakukan vouching akun deposito pada project BPR. Kegiatan ini
dilakukan dengan mencari data pendukung dari rincian akun deposito pada
Penjelasan Neraca di Catatan Atas Laporan Keuangan. Penulis
mencocokkan nominal akun deposito pada Penjelasan Neraca di Catatan
Atas Laporan Keuangan dengan surat deposito yang diterbitkan oleh BPR.
Nominal yang tercantum harus sesuai untuk memastikan apakah transaksi
yang tercatat pada penjelasan neraca di Catatan Atas Laporan Keuangan
benar terjadi atau tidak, serta untuk mencegah adanya overstatement pada
laporan keuangan. Saat melaksanakan kegiatan ini, penulis tidak
mendapatkan adanya temuan yang berarti nominal yang tercatat pada
penjelasan neraca di Catatan Atas Laporan Keuangan benar terjadi.
Pada tanggal 8 Februari 2018, penulis mendapatkan tugas untuk
menghitung intangible asset menggunakan data Intangible Asset Sub
General Ledger dari klien (project BPR), namun didalam data tersebut
tidak hanya berisi transaksi dari akun intangible asset melainkan expense
account, sehingga penulis harus mengelompokkan setiap transaksi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari recalculating financial statement.
Transaksi dari data Intangible Asset Sub General Ledger
dikelompokkan menjadi lima jenis akun, yaitu ; intangible asset¸beban
makan, beban perjalanan, beban penginapan, dan biaya lain-lain. Setelah
transaksi dikelompokkan, penulis menjumlah setiap akun dan
menyerahkannya kepada senior auditor. Penulis juga membuat catatan
temuan bahwa untuk Aset Tidak Berwujud (intangible asset) yang
diperoleh pada tahun 2017 terdapat akumulasi beban (tidak langsung) yang
30

seharusnya tidak dijadikan sebagai komponen pembentuk harga


perolehan. Catatan temuan tersebut diserahkan kepada senior auditor
sebagai bahan untuk membuat management letter.
Pada tanggal 9 Februari 2018, penulis mendapatkan tugas untuk
melakukan recalculating financial statement dengan menyusun cash flow
menggunakan metode tidak langsung (Indirect Method) pada project BPR.
Tugas ini dikerjakan secara berkelompok dimana penyusunan dilakukan
berdasarkan laporan laba-rugi dan neraca. Pertama, penulis
mengklasifikasikan akun pada laporan keuangan menjadi tiga aktivitas
utama, yaitu ; kegiatan usaha, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
Selanjutnya, penulis menjumlah angka pada laporan laba-rugi dan neraca
dengan cara menambah atau mengurang jumlah setiap akun pada 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2017. Kemudian, penulis menghitung
total dari tiga aktivitas utama untuk mengetahui kenaikan atau penurunan
(perubahan) kas dan setara kas. Setelah itu, penulis menjumlah kenaikan
atau penurunan (perubahan) kas dan setara kas dengan kas dan setara kas
pada awal periode, ini dilakukan untuk mengetahui kas dan setara kas pada
akhir periode. Langkah terakhir yang dilakukan penulis adalah
mencocokkan hasil kas dan setara kas pada akhir periode dengan kas dan
setara kas pada neraca agar penulis dapat mengetahui apakah perhitungan
yang dilakukan untuk menyusun cash flow benar atau tidak benar. Benar
jika hasilnya sama, namun tidak benar jika hasilnya berbeda. Penulis harus
mencoba sebanyak dua kali untuk mendapati hasil yang sama antara kas
dan setara kas pada akhir periode dengan kas dan setara kas pada neraca.
Pada tanggal 12 Februari 2018, penulis mendapatkan tugas untuk
melakukan recalculating financial statement dengan menyusun imbalan
kerja. Penyusunan dilakukan berdasarkan UURI No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, Pasal 94 yang berisi “Dalam hal komponen upah
terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokok
sedikit-dikitnya 75 % (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah
pokok dan tunjangan tetap”. Data yang digunakan adalah data pegawai
BPR. Penulis menjumlah gaji pokok dan tunjangan setiap pegawai BPR.
Kemudian, hasil dari penjumlahan tersebut dikali dengan 75%,
perhitungan ini merupakan jumlah gaji yang seharusnya diterima oleh
31

pegawai. Oleh Karena itu penulis melakukan kontrol dengan mengurangi


gaji pokok dengan gaji yang seharusnya diterima oleh pegawai. Apabila
hasilnya positif berarti gaji yang diberikan oleh BPR sudah sesuai dengan
peraturan yang ada. Apabila hasilnya negatif berarti gaji yang diberikan
oleh BPR tidak sesuai dengan peraturan yang ada
Penulis mendapat tugas untuk drafting dengan menyusun Catatan
Atas Laporan Keuangan project BPR yang dikerjakan dari tanggal 13
Februari 2018 hingga 20 Februari 2018. Tugas ini dikerjakan secara
berkelompok namun diluar dari tim yang bertanggung jawab atas project
BPR. Bagian Catatan Atas Laporan Keuangan yang disusun penulis adalah
Gambaran Umum (Kelompok A) dan Penjelasan Neraca (Kelompok B).
Pada tanggal 13 Februari 2018, penulis mendapat tugas untuk menyusun
Gambaran umum di kelompok A, namun pada tanggal 14 Februari 2018
penulis dipindahtugaskan ke kelompok B untuk menyusun Penjelasan
Neraca karena pada kelompok B ada anggota yang tidak masuk sehingga
kekurangan orang. Penulis tidak menyelesaikan tugas untuk menyusun
Gambaran Umum namun penulis juga tidak ikut menyusun Penjelasan
Neraca dari awal, jadi penulis hanya membantu untuk menerjemahkan
Penjelasan Neraca yang telah direvisi ke dalam bahasa inggris dan
memperbaiki kesalahan yang direvisi.
Saat menyusun Gambaran Umum, penulis membutuhkan data
kelengkapan izin usaha, seperti Surat Keterangan Domisili Usaha
(SKDU), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Tempat Usaha
(SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP), dan lain sebagainya. Surat-surat tersebut dibutuhkan oleh penulis
sebagai dasar dan bukti saat menyusun Gambaran Umum yang berisi
informasi perusahaan seperti sejarah singkat mengenai pendirian
perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan didirikan, struktur organisasi
perusahaan, serta komposisi kepemilikan saham (jika ada). Penulis tidak
mendapatkan template atau contoh Gambaran Umum yang disusun oleh
KAP KKSP sehingga penulis menyusun Gambaran Umum berdasarkan
contoh dari Laporan Keuangan perusahaan lain yang memiliki jenis usaha
yang sama dengan project BPR.
32

Saat menyusun Penjelasan Neraca, penulis membutuhkan


perhitungan audit yang dikerjakan oleh tim yang bertanggung jawab atas
project BPR karena bagian ini berisi rincian suatu akun di neraca.
Misalnya terdapat akun simpanan bank lain sebesar RP 600.000.000,00 di
neraca, maka penulis harus menjelaskan rincian dari mana angka RP
600.000.000,00 tersebut berasal, bisa dari tabungan sebesar RP
300.000.000,00 dan deposito sebesar RP 300.000.000,00. Penulis
mendapati adanya ketidaksamaan antara nominal pada neraca dan
Penjelasan Neraca sehingga melakukan revisi berkali-kali. Akun yang
direvisi karena hal tersebut adalah akun Kredit yang Diberikan mengenai
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Kredit yang Diberikan (PPAP).

b. Project CKD
Project CKD adalah project kedua yang dikerjakan oleh penulis.
Project ini merupakan project utama karena penulis berperan sebagai
anggota tim. Penulis mengerjakan project ini dari awal proses audit sampai
penyusunan laporan keuangan yang telah diaudit. Di awal project penulis
ditunjuk untuk menjadi ketua pemagang tim ini. Tugas ketua pemagang
adalah menyampaikan perkembangan atau kendala selama proses audit
kepada supervisor karena pada saat itu hanya ada satu senior auditor di
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan,
Jakarta. Tugas tersebut berlaku sampai awal bulan Februari karena ada dua
senior auditor yang dipindahtugaskan ke kantor Jakarta. Salah satu dari
senior auditor tersebut menjadi ketua tim project CKD.
Pada tanggal 22 Februari 2018, penulis melakukan audit fieldwork
dengan mengunjungi klien (project CKD). Kegiatan yang dilakukan
penulis adalah meminta list data kepada klien sebagai bahan untuk proses
audit serta melakukan scan data untuk data yang tidak bisa dibawa ke
kantor. Scan data dilakukan untuk mendokumentasikan data serta
mempermudah auditor apabila mengerjakan proses audit di kantor.
Pada tanggal 23 Februari 2018, penulis melakukan drafting dan
vouching. Penulis mendapat tugas untuk membuat template neraca dan
laporan laba rugi di microsoft word saat melakukan drafting. Sumber yang
digunakan penulis untuk membuat template adalah laporan keuangan
33

tahun 2017 milik CKD. Setelah tugas drafting selesai, penulis melakukan
vouching terhadap akun bank. Akun bank merupakan salah satu rincian
akun kas dan setara kas yang tercantum di Penjelasan Neraca. Data yang
diperlukan untuk vouching terhadap akun bank adalah rekening koran.
Penulis menghitung kembali transaksi di rekening koran dan
mencocokkan hasilnya dengan laporan keuangan, namun hasilnya tidak
sesuai sehingga penulis membuat catatan untuk diberikan kepada senior
auditor.
Pada tanggal 26 Februari 2018, penulis melakukan recalculating
financial statement dengan menyusun working paper dan menghitung
akumulasi penyusutan. Tugas yang didapat penulis saat menyusun
working paper adalah membuat template working paper sementara tugas
untuk penghitungan akumulasi penyusutan tidak dapat dikerjakan sampai
selesai karena data yang diberikan oleh klien tidak lengkap, sehingga
penulis hanya membuat template untuk penghitungan akumulasi
penyusutan berdasarkan template laporan keuangan milik klien.
Penyusunan template working paper dimulai dengan input laporan
keuangan ke microsoft excel. Selanjutnya menentukan kontrol dengan cara
mengurangi total asset dengan total liability dan equity, hasilnya harus 0,
jika tidak maka ada financial misstatement atau kemungkinan fraud,
sehingga auditor harus menentukan fokus audit terhadap suatu akun yang
menimbulkan kecurigaan. Kemudian, buat kolom baru—untuk laporan
keuangan yang telah diaudit— disebelah laporan keuangan tahun 2017.
Kolom tersebut diisi saat melakukan proses audit.
Pada tanggal 27 Februari 2018, penulis melakukan prosedur analisis
laporan keuangan dengan menghitung analisis horizontal dan analisis
vertikal. Saat menghitung analisis horizontal penulis mengurangi nominal
setiap akun pada laporan keuangan tahun 2017 dengan laporan keuangan
2016, hasil dari perhitungan tersebut akan dibagi dengan nominal pada
laporan keuangan tahun 2016. Analisis vertikal pada neraca dan laporan
laba rugi memiliki penghitungan yang berbeda. Pada neraca, penulis akan
membagi nominal setiap akun yang termasuk asset dengan total asset,
kemudian membagi nominal setiap akun yang termasuk liability dan equity
dengan total liability dan equity. Pada laporan laba rugi, penulis akan
34

membagi nominal setiap akun di laporan laba rugi dengan net income.
Hasil penghitungan tersebut diserahkan kepada supervisor untuk bahan
rapat dengan klien mengenai akun yang memiliki nominal mencurigakan.
Penulis juga melakukan drafting dengan menyusun Catatan Atas
Laporan Keuangan mengenai Kebijakan Umum. Pada kegiatan ini penulis
harus menentukan dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan jenis perusahaan. Penulis menggunakan SAK ETAP
sebagai dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan pada
Kebijakan Umum. Kemudian, penulis menjabarkan kebijakan mengenai
penggunaan SAK ETAP sebagai dasar penyajian dan penyusunan laporan
keuangan pada sub bab Pernyataan Kepatuhan Penyusunan Laporan
Keuangan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan.
Pada tanggal 5 dan 7 Maret 2018, penulis melakukan audit fieldwork
dengan meminta nomor rekening dan alamat, dari Kantor Cabang
Pembantu (KCP) bank yang terdaftar di Catatan Atas Laporan Keuangan
serta meminta list data yang belum diberikan untuk proses audit. Data
yang didapat pada tanggal 5 akan di scan oleh penulis pada tanggal 6 Maret
2018. Penulis meminta data-data tersebut ke Person in Charge (PIC) yang
telah diperkenalkan oleh Manajer Keuangan saat rapat pertama kali.
Selama menunggu data diberikan, penulis ditugaskan untuk input data
Penjelasan Neraca ke microsoft excel untuk memudahkan senior auditor
selama mengaudit.
Pada tanggal 8 Maret 2018, penulis melakukan recalculating
financial statement dengan cara merekonsiliasi bank dimana penulis
mengurangi saldo akhir pada rekening korang dengan saldo akhir hasil
kegiatan vouching terhadap akun bank. Penulis juga melanjutkan tugas
untuk input data Penjelasan Neraca ke microsoft excel yang diberikan saat
penulis menjalankan audit fieldwork.
Pada tanggal 9 Maret 2018, penulis ditugaskan untuk mencari
landasan hukum terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang
berhubungan dengan pembagian dividen, UU RUPS atau pernyataan
direksi, jumlah minimum komisaris dan direksi, serta pembatasan
berdasarkan nilai atau omset pada UU No. 40 tahun 2007 tentang PT dan
35

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33 tahun 2014. Berikut ini


merupakan tabel rangkuman dari pencarian yang dilakukan oleh penulis :

Tabel 2.2 Landasan Hukum Terkait Dengan Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan Hukum Isi
Pembagian dividen UU No. 40 Tahun 2007, Penyisihan laba bersih
Bagian ketiga mengenai sebagaimana dimaksud pada
penggunaan laba, pasal ayat (1) dilakukan sampai
70, ayat 3. cadangan mencapai paling
sedikit 20% (dua puluh
persen) dari jumlah modal
yang ditempatkan dan disetor.
UU RUPS atau UU No. 40 Tahun 2007, RUPS dapat menyerahkan
pernyataan direksi Bagian ketiga mengenai kewenangan kepada Dewan
penggunaan laba, pasal Komisaris guna menyetujui
41, ayat 2. pelaksanaan keputusan RUPS
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun.
Jumlah minimum UU No. 40 Tahun 2007, 3) Direksi Perseroan terdiri
komisaris & direksi
Bagian kesatu mengenai atas 1 (satu) orang anggota
direksi, pasal 92, ayat 3 direksi atau lebih.
dan 5. 5) Dalam hal direksi terdiri
atas 2 (dua) anggota Direksi
atau lebih, pembagian tugas
dari wewenang pengurusan di
antara anggota Direksi
ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS.
POJK No. 33 Tahun Dewan Komisaris paling
2014, BAB III Dewan kurang terdiri dari 2 (dua)
Komisaris, Bagian kesatu orang anggota Dewan
mengenai keanggotaan, Komisaris.
pasal 20, ayat 1.
36

Landasan Hukum Isi


Pembatasan UU No. 40 Tahun 2007, Pasal 32, ayat 1 : “ Modal
berdasarkan nilai Bagian kesatu mengenai dasar Perseroan paling sedikit
atau omset modal, pasal 32, ayat 1, RP50.000.000,00 (lima puluh
pasal 33, ayat 1. juta rupiah)
Pasal 33, ayat 1 : “Paling
sedikit 25% (dua puluh lima
persen) dari modal dasar
sebagaimana dimaksud dalam
pasal 32 harus ditempatkan
dan disetor penuh.
Sumber : Dokumen pribadi
Pada tanggal 12 dan 20 Maret 2018, penulis membuat surat
konfirmasi akun utang, piutang usaha, piutang karyawan, dan jaminan
proyek. Kegiatan ini termasuk bagian dari recalculating financial
statement. Jenis surat konfirmasi yang digunakan penulis adalah
konfirmasi positif dimana responden diminta untuk mengisikan saldo atau
informasi lain sebagai jawaban atas suatu hal yang dinyatakan. Penulis
harus melakukan sampling sebelum membuat surat konfirmasi untuk
mencegah pengiriman surat konfirmasi atas semua transaksi yang tercatat
di laporan keuangan. Sampling dilakukan dengan membandingkan
nominal transaksi dengan nilai materialitas. Apabila nominal transaksi
melebihi nilai materialitas maka akan dikirimi surat konfirmasi demikian
juga dengan nominal transaksi yang terlalu kecil atau tidak masuk akal.
Kemudian penulis mengirim data surat konfirmasi kepada klien sehingga
klien dapat mencantumkan kop surat perusahaan dan mengirimi surat
tersebut kepada pelaku transaksi.
Pada tanggal 13 Maret 2018, penulis mengelompokkan data
purchase order dan delivery order milik klien karena data yang diberikan
klien tercampur dengan invoice serta data yang berhubungan dengan
purchase order process. Penulis mengelompokkan data tersebut sesuai
dengan bulan dilakukannya transaksi yang tercantum pada purchase order
dan delivery order. Kemudian, penulis menerjemahkan Catatan Atas
37

laporan Keuangan dari bahasa Indonesia ke bahasa inggris dari tanggal 14


Maret 2018 sampai tanggal 16 Maret 2018.
Pada tanggal 21 dan 22 Maret 2018, penulis mengelompokkan dan
menjumlah asset sebagai bahan untuk mengakumulasi penyusutan.
Kegiatan ini termasuk bagian dari recalculating financial statement. Data
yang digunakan oleh penulis saat mengerjakan kegiatan tersebut adalah
daftar aktiva tetap dan KKP aset tetap. Penulis akan membuat file baru
untuk input semua transaksi pada data tersebut. File pertama berisi
transaksi mengenai aset, sementara file kedua berisi transaksi mengenai
akumulasi penyusutan. Setiap file terdiri dari empat sheet yang berisi
transaksi mengenai gedung dan workshop, kendaraan, mesin, serta
inventaris. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah
mengelompokkan setiap transaksi. Selanjutnya, penulis membandingkan
nama akun dan nomor akun pada data tersebut untuk menghindari
kesalahan saat input data. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah
transaksi dicatat sekali padahal ada nomor akun yang berbeda pada nama
akun yang sama.
Pada tanggal 23 Maret 2018, penulis mendapat tugas untuk
melakukan recalculating financial statement dengan cara merekonsiliasi
data inventory dan pembelian aset pada bulan desember 2017. Penulis
mengalikan jumlah quantitas dengan harga beli pada table audited. Tabel
tersebut akan dijadikan sebagai pembanding. Apabila table audited dan
table unaudited memiliki angka yang sama maka tidak perlu dilakukan
penyelidikan lebih lanjut, namun akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut
jika didapati perbedaan angka. Penulis tidak mendapati adanya perbedaan
angka pada table audited dan table unaudited.
Pada tanggal 26 sampai dengan 29 Maret 2018, penulis melakukan
vouching pada general ledger dengan membandingkan data chart of
account (COA) tahun 2017 dan general ledger tahun 2017. Penulis
membuat file baru yang berisi nomor akun, nama transaksi, grup —untuk
menggolongkan apakah suatu transaksi termasuk aktiva, hutang, modal,
pendapatan, biaya, atau reclass—, saldo awal, dan saldo akhir. Nama
transaksi pada general ledger akan dicocokkan dengan chart of account
(COA) untuk mengetahui nomor akun dari transaksi tersebut. Kemudian
38

penulis akan input saldo awal, dan saldo akhir dari general ledger.
Selanjutnya penulis akan menghitung total dari aktiva, hutang, modal,
pendapatan, biaya, dan reclass.

c. Project DPS
Project DPS merupakan project ketiga yang dikerjakan oleh penulis
namun bukan project utama karena tugas penulis hanya membantu tim
yang bertanggung jawab atas project DPS. Kegiatan yang dilakukan
penulis untuk membantu tim project DPS adalah recalculating financial
statement dan melakukan konfirmasi.
Pada tanggal 3 April 2018, penulis mendapat tugas untuk mengisi
data yang dibutuhkan pada surat konfirmasi bank. Data yang dibutuhkan
adalah nomor referensi, perihal, serta alamat responden dari kantor cabang
di Jakarta, Pekanbaru, dan Surabaya. Nomor referensi dibuat dengan
format “Ref. No.(Nama akun)-(Nomor urut pembuatan surat)/(Nama
klien)/KUNCARA/(Tahun laporan yang diaudit)” sementara perihal
disesuaikan dengan tujuan pembuatan surat sehingga ditulis dengan format
“Perihal : Surat Konfirmasi”, untuk alamat responden penulis mencarinya
di google. Penulis juga melakukan summarize pada trial balance—yang
merupakan bagian dari recalculating financial statement—dimana penulis
mengklasifikasikan akun yang tercatat pada trial balance menjadi lebih
detail. Pengklasifikasian dilakukan dengan mempersempit golongan setiap
akun, seperti akun “BCA 550 038 3650” yang dipersempit menjadi akun
Cash and Cash Equivalent, akun “laba yang ditahan tahun berjalan” dan
“laba yang ditahan tahun lalu” yang dipersempit menjadi akun retained
earning. Selanjutnya penulis akan menghitung total current balance, net
change, dan ending balance dari setiap akun yang ada di trial balance.
Pada tanggal 5 dan 6 April 2018, penulis melakukan summarize pada
general ledger milik anak cabang klien di wilayah pekanbaru dan
Surabaya dimana penulis mengklasifikasikan setiap transaksi yang tercatat
pada general legder sesuai dengan nama-nama akun dalam akuntansi.
Kemudian, penulis melakukan input saldo awal dan saldo akhir dari setiap
akun dengan nomor akun yang sama. Penulis juga harus menghitung ulang
untuk meyakinkan bahwa jumlah saldo akhir yang tercatat adalah benar.
39

Kegiatan ini merupakan bagian dari recalculating financial statement.


Kemudian, pada tanggal 9 April 2018, penulis melakukan revisi atas
kegiatan saat melakukan konfirmasi dimana penulis diharuskan untuk
mengedit tanggal pembuatan pada surat konfirmasi bank karena surat
tersebut baru akan dikirim pada tanggal tersebut.
Pada tanggal 10 dan 12 April 2018, penulis melakukan revisi
summarize pada general ledger milik anak cabang klien di wilayah
pekanbaru dan Surabaya karena ketua tim dari Project DPS meminta agar
tugas tersebut dikerjakan menggunakan ‘subtotal’ sebagai salah satu
rumus pada excel. Subtotal digunakan apabila filter data diaktifkan. Jadi
penulis harus melakukan filter pada data general ledger. Filter ini
memudahkan penulis saat menghitung kembali jumlah dari saldo akhir
untuk memastikan bahwa jumlah tersebut adalah benar. Berikut ini
merupakan contoh dari penerapan ‘subtotal’ pada excel. :
“=SUBTOTAL(9;'GL DPS JKT 2017'!I2733:I2814)”. Penulis juga
melakukan kegiatan summarize general ledger pada tanggal 18 April 2018
namun untuk general ledger wilayah Jakarta.
Pada tanggal 11 April 2018, penulis menentukan nilai materialitas
dan sampling yang merupakan bagian dari kegiatan saat melakukan
konfirmasi. Nilai materialitas ditentukan dengan mencari akun yang
memiliki nominal terbesar pada aset di dalam neraca tahun 2017. Nominal
tersebut akan dikali dengan 50% jika klien belum pernah diaudit, Kantor
Akuntan Publik (KAP) baru pertama kali mengaudit klien, atau
pemahaman auditor terhadap entitas dan pengalaman masa lalu terkait
penugasan. Dalam kegiatan ini penulis mengalikan nominal tersebut
dengan 50% dan hasilnya dianggap sebagai nilai materialitas. Selanjutnya,
penulis melakukan sampling pada account receivable dan account payable
dengan membandingkan nominal transaksi dengan nilai materialitas.
Apabila nominal transaksi melebihi nilai materialitas maka akan dikirimi
surat konfirmasi demikian juga dengan nominal transaksi yang terlalu
kecil atau tidak masuk akal. Kemudian penulis membuat dan mengirim
surat konfirmasi kepada klien sehingga klien dapat mencantumkan kop
surat perusahaan dan mengirimi surat tersebut kepada pelaku transaksi.
40

Pembuatan surat konfirmasi untuk account receivable dan account


payable dilaksanakan pada tanggal 12 April 2018.

d. Project AD
Project AD adalah project keempat yang dikerjakan oleh penulis
pada tanggal 9 April 2018 namun project ini tidak dianggap sebagai
project utama karena tugas penulis hanya membantu tim yang bertanggung
jawab atas project AD. Penulis membantu tim project AD untuk
melakukan audit fieldwork dan vouching dan tracing atas akun equipment,
meal, dan operation expense. Audit fieldwork yang dilakukan penulis saat
menjalankan kegiatan ini adalah meminta list data yang dibutuhkan oleh
senior auditor selama melakukan proses audit dan melakukan konfirmasi
dengan meminta bukti dari transaksi yang berhubungan dengan akun
equipment, meal, dan operation expense kepada Person in Charge (PIC)
yang bertugas. Saat bukti dari transaksi diberikan oleh klien, penulis
melakukan vouching dengan cara memeriksa apakah yang tercatat pada
ledger memiliki bukti transaksi yang sah atau telah disetujui oleh pejabat
yang berwenang. Selanjutnya penulis menghitung bukti transaksi dan
mencocokkan hasil perhitungan tersebut dengan ledger.

e. Project MK
Project MK adalah project terakhir yang dikerjakan oleh penulis.
Project ini merupakan project utama karena penulis berperan sebagai
anggota tim. Penulis mengerjakan project ini dari awal proses audit sampai
penyusunan laporan keuangan yang telah diaudit. Awalnya penulis
ditunjuk untuk menggantikan anggota tim yang tidak dapat hadir pada saat
audit fieldwork namun penulis dijadikan sebagai anggota tetap di
kemudian hari karena anggota tim tersebut sedang mengerjakan project
lain. Project ini diketuai oleh senior auditor yang bekerja di kantor
Yogyakarta, karena ketua tim jarang mengunjungi kantor Jakarta jadi
penulis melaporkan perkembangan proses audit melalui aplikasi social
media, yaitu Whatsapp.
Kegiatan penulis yang dilakukan pada tanggal 17 April 2018 adalah
audit fieldwork dimana penulis mengunjungi klien untuk meminta data
yang dibutuhkan serta scanning data yang sudah diberikan oleh klien
41

sebagai bukti audit. Scanning data klien berlanjut pada tanggal 19 April
2018 karena ada beberapa data baru yang dikirim oleh klien berupa
hardcopy. Data tersebut adalah rekening koran tahun 2017 dan 2018,
transaction inquiry tahun 2018, account receivable statement detail,
account receivable outstanding, biaya operasional, data tenant, legalitas
perusahaan, payment voucher, rekapitulasi penerimaan invoice, dan
rekapan tagihan vendor. Setelah scanning data penulis melakukan input
rekening koran yang bertujuan untuk memudahkan proses audit, salah
satunya pada saat merekonsiliasi rekening Koran. Kegiatan ini dilakukan
pada hari yang sama namun penulis menyelesaikannya pada tanggal 24
Maret 2018. Selanjutnya, penulis melakukan input transaction inquiry,
kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan 4 Mei
2018. Pengecualian untuk tanggal 27 April 2018 karena penulis
mengunjungi klien untuk meminta data tenant yang bermasalah pada tahun
2017, kegiatan ini merupakan bagian dari audit fieldwork. Kemudian
penulis melakukan recalculating financial statement dengan menghitung
allowance for doubtful account (AFDA). Saat menghitung allowance for
doubtful account (AFDA) penulis harus mengumpulkan data tenant yang
bermasalah untuk mengetahui jumlah tagihan, jumlah yang sudah dibayar,
serta jumlah yang belum dibayar (hutang). Jumlah yang belum dibayar
oleh tenant dan melewati batas jatuh tempo dapat dikategorikan sebagai
allowance for doubtful account (AFDA).
Pada tanggal 7 sampai dengan 9 Mei 2018, penulis
mengklasifikasikan transaksi pada rekening koran menjadi kas dan
pendapatan. Saat mengklasifikasikan kas dan pendapatan pada rekening
koran penulis harus menggolongkan setiap transaksi menjadi akun iuran
pengelolaan lingkungan, tagihan listrik dan air, pendanaan, pendapatan,
operasional gedung, umum dan administrasi, beban pendanaan lainnya,
serta pajak setelah itu penulis mengklasifikasikan akun-akun tersebut agar
sesuai dengan kas masuk, kas keluar, serta pendapatan. Kegiatan ini
merupakan bagian dari kegiatan recalculating financial statement. Setelah
menyelesaikannya pada tanggal 9 Mei 2018, penulis menyusun template
untuk laporan keuangan yang telah diaudit, template yang disusun penulis
adalah laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas.
42

Pada tanggal 11 Mei 2018, penulis mengunjungi klien untuk


meminta data kontrak kerja, data account receivable mengenai
pembayaran tenant serta melakukan meeting dengan klien untuk
membahas mengenai perkembangan proses audit serta kendala yang
didapat saat mengaudit. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama penulis
dimana penulis diijinkan oleh senior auditor untuk mengikuti meeting
dengan klien untuk membahas mengenai perkembangan dan kendala
dalam proses audit dimana penulis bertemu dengan pengurus perhimpunan
yang bertanggung jawab pada saat itu. Selain itu, kegiatan ini merupakan
bagian dari audit fieldwork.
Pada tanggal 14 dan 15 Mei 2018, penulis merangkum kontrak kerja
yang merupakan bagian dari kegiatan recalculating financial statement.
Saat merangkum kontrak kerja penulis membuat tabel di excel dengan
kolom nama perusahaan, kolom periode, kolom tagihan, kolom jasa yang
disewakan, serta kolom jaminan pelaksanaan (bank garansi) pada sheet 1.
Kolom tersebut diisi sesuai dengan surat kontrak kerja setiap perusahaan
kepada klien, kemudian pada sheet 2 penulis membuat tabel dengan kolom
nama perusahaan serta kolon rangkuman kontrak kerja, pada kolom
rangkuman kontrak kerja penulis isi dengan paragraf ringkas yang
bersumber pada sheet 1.
Pada tanggal 16 Mei 2018, penylis mengunjungi klien untuk
melakukan audit fieldwork dimana penulis meminta data yang
berhubungan dengan payment voucher yang dicatat dalam kas dan bank.
Setelah data tersebut diberikan oleh Person in Charge (PIC), penulis
melakukan scanning data. Kemudian data tersebut di input oleh penulis
dari tanggal 17 sampai dengan 22 Mei 2018. Selanjutnya penulis
menghitung total payment voucher per bulan dari bulan Januari hingga
bulan Desember periode 2017, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23
Mei 2018.
Pada tanggal 25 Mei 2018, penulis melakukan vouching pada
rekening koran. Pada kegiatan ini penulis dimintai tolong oleh senior
auditor untuk membandingkan nominal transaksi bulan desember pada
rekening koran dan kegiatan transaksi di file excel yang diberikan oleh
klien karena terdapat selisih yang material antara data audit dan data dari
43

klien. Namun tidak ditemukan adanya kesalahan pencatatan atau salah


hitung pada data tersebut sehingga senior penulis berasumsi bahwa selisih
tersebut terjadi akibat adanya reklasifikasi jurnal. Untuk kegiatan
reklasifikasi jurnal dikerjakan oleh senior auditor.
Pada tanggal 28 April 2018 sampai dengan 5 Juni 2018, penulis
melakukan penyusunan Laporan Keuangan Audit atau yang biasa disebut
sebagai drafting di lingkungan tempat penulis menjalankan enrichment
program. Pada kegiatan ini penulis hanya ditugaskan untuk melakukan
input dari data audited yang diberikan oleh senior auditor pada template
laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas, serta menandai beberapa
akun yang jumlahnya tidak sesuai dengan laporan keuangan. Selain itu
juga penulis diberi tugas untuk membuat surat pernyataan pengurus
tentang tanggung jawab atas laporan keuangan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan menyusun Catatan Atas
Laporan Keuangan (CALK) mengenai gambaran umum, sumber keuangan
klien, serta ikhtisar kebijakan akuntansi.

2.2.2. Kegiatan yang dilakukan terkait Employability & Entrepreneurial Skill


(EES)
Employability and Entrepreneurial Skill (EES) merupakan salah satu
bagian dari learning objectives agar penulis dapat meningkatkan soft skills
terutama saat menjalankan aktivitas Enrichment Program.
Soft skills memiliki peran dalam mendukung keberhasilan dari pekerjaan
yang dikerjakan oleh penulis terutama saat penulis menghadapi kendala dan
kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Berdasarkan learning
objectives, berikut ini merupakan 6 key soft skills yang penulis tingkatkan selama
menjalankan aktivitas Enrichment Program, yaitu; Self-Development,
Teamwork, Communicating, Planning and Organizing, Problem Solving and
Decision Making, Initiative and Enterprise.
a. Self-Development
Berikut ini merupakan contoh situasi yang berhubungan dengan
keterampilan Self-Development selama penulis menjalankan Enrichment
Program :
44

a) Menyesuaikan diri dengan peraturan di Kantor Akuntan


Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan serta
profesi sebagai auditor. Seperti ; datang ke kantor tepat waktu
atau tidak melebihi jam masuk kantor yang sudah ditetapkan
dan menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya dengan
meningkatkan mental terhadap tekanan pekerjaan dengan
waktu yang diberikan.
b) Merencanakan tindakan untuk mengidentifikasi tujuan
pekerjaan, hal-hal yang berpotensi menunjang atau
menghambat pekerjaan serta sumber daya yang diperlukan
(termasuk orang dan waktu). Tindakan ini untuk mencegah
ketergantungan terhadap potensi dan sumber daya orang lain.
c) Melakukan penilaian diri sendiri berdasarkan analisa
pekerjaan dan situasi kehidupan serta pemahaman mengenai
kelemahan dan kelebihan diri sendiri.

b. Teamwork
Berikut ini merupakan contoh situasi yang berhubungan dengan
keterampilan bekerjasama selama penulis menjalankan Enrichment
Program :
a) Saat diberi tanggung jawab oleh senior auditor sebagai ketua
pemagang dalam suatu proyek yang bertugas untuk menangani
dan menyampaikan kendala pemagang, penulis dituntut untuk
memahami karakter dan kepribadian anggota tim untuk
menghindari permasalahan antar individu. Penulis juga
dituntut untuk membagi tugas dengan adil untuk menghindari
permasalahan yang dapat menganggu kerja sama tim.
b) Saat rekan kerja memiliki kesulitan atau banyak tugas
sementara tugas penulis sudah selesai, penulis harus
berinisiatif untuk menawarkan bantuan agar pekerjaannya
cepat selesai, sehingga proses audit tidak memakan banyak
waktu. Hal tersebut dapat meningkatkan solidaritas tim dan
membuktikan bahwa pekerjaan akan terasa ringan apabila
dikerjakan secara bersama-sama.
45

c. Communicating
Berikut ini merupakan contoh situasi yang berhubungan dengan
keterampilan komunikasi selama penulis menjalankan Enrichment
Program :
a) Saat meminta data klien penulis dituntut untuk pandai
berbicara agar data yang diberikan sesuai dengan permintaan,
karena ada klien yang sulit untuk dimintai data. Beberapa dari
mereka bersikap tidak ramah dan sinis, ada juga yang sering
salah dalam memberikan data sehingga saat penulis berbicara
dengan mereka penulis tidak boleh terdengar memaksa, tidak
ramah, dan sinis namun harus tetap tegas dan meyakinkan
tanpa menghakimi klien. Selain itu penulis dituntut untuk tidak
boleh merasa terindimidasi, gugup dan minder saat berbicara
dengan mereka. Secara tidak langsung situasi tersebut melatih
penulis untuk berkomunikasi lebih baik kepada orang
disekitar.
b) Saat membagi tugas dengan teman sesama tim atau meminta
bantuan kepada rekan kerja juga dibutuhkan komunikasi yang
baik. Saat membagi tugas penulis harus berbicara dengan baik
agar setiap orang merasa yakin dan sanggup untuk
menyelesaikan tugasnya. Saat meminta bantuan kepada rekan
kerja pun penulis harus berbicara dengan baik agar permintaan
penulis tidak terdengar seperti perintah yang memaksa
sehingga mereka mau membantu dengan sukarela.
c) Saat briefing bersama senior auditor, penulis dituntut untuk
membahas perkembangan proyek audit yang sedang
dikerjakan serta menceritakan masalah yang dihadapi (saat
menemui klien atau tidak memahami penyelesaian dari tugas
yang diberikan). Situasi tersebut memaksa penulis untuk
berbicara sopan dan formal kepada seseorang yang jabatan dan
umurnya melebihi penulis sehingga meningkatkan
keterampilan dalam berkomunikasi.
46

d. Planning and Organizing


Berikut ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan planning
& organizing selama penulis menjalankan Enrichment Program :
a) Mengidentifikasi tugas-tugas penting.
b) Mengatur tugas sesuai dengan urutan deadline.
c) Memperkirakan seberapa banyak waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu tugas.
d) Menentukan upaya apa saja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu tugas.
e) Mengatur waktu pribadi untuk melaksanakan tanggung jawab.

e. Problem Solving and Decision Making


Berikut ini merupakan contoh situasi yang berhubungan dengan
keterampilan pemecahan masalah dan pembuat keputusan selama penulis
menjalankan Enrichment Program :
a) Saat mendapatkan klien yang sulit untuk dimintai data maka
proses audit dapat dimulai dengan data yang sudah dimiliki,
seperti mulai menyusun Laporan Keuangan Audit dengan
mengosongkan nominal pada tahun pelaporan audit yang
belom diaudit sehingga tidak membuang waktu untuk
menunggu data yang diberikan oleh klien. Apabila klien belum
juga memberikan data yang diminta maka kita harus
mengunjungi klien dan menemui orang yang berbeda namun
memiliki wewenang atas data yang diminta.
b) Saat memiliki banyak tugas maka penulis harus membuat
skala prioritas dengan mencatat deadline dari semua tugas
kemudian menyusun tugas berdasarkan deadline terdekat agar
semua tugas selesai tepat pada waktunya.

f. Initiative and Enterprise


Berikut ini adalah contoh situasi yang berhubungan dengan Initiative
& Enterprise selama penulis menjalankan Enrichment Program :
a) Saat beradaptasi dengan situasi baru, penulis harus bisa
mempertimbangkan berbagai macam ide dan bersikap terbuka
untuk melakukan perubahan.
47

b) Saat memiliki berbagai tugas atau saat bekerja secara individu


atau kelompok dalam sebuah project, penulis harus dapat
menyesuaikan diri dan menjadi fleksibel agar tidak
menganggu pengerjaan.

2.4. Penuntasan Tugas dan Penangan Masalah terkait Technical Competence


dan Employability & Entrepreneurial Skill (EES)
2.3.2. Technical Competence
Kendala yang penulis hadapi saat menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek
adalah sulitnya menerapkan materi yang telah dipelajari karena pada awal magang
penulis cukup kebingungan mengatasi bagaimana caranya melakukan rekonsiliasi,
vouching, tracing, menghitung depresiasi pada aset tetap serta menentukan dokumen
apa saja yang di butuhkan dalam proses audit. Selain itu setiap jenis perusahaan
memiliki akun-akun, data, dokumen, dan teknik audit yang berbeda, sehingga penulis
dituntut untuk terus mencari informasi agar memahami pekerjaan atau proyek yang
harus penulis selesaikan. Kesulitan lain yang penulis hadapi yaitu saat menemukan
temuan karena penulis harus memastikan apakah temuan tersebut merupakan fraud
atau kesalahan dalam penghitungan atau pemasukan data. Apabila terjadi kesalahan
dalam penghitungan atau pemasukan data, penulis harus menelusuri lebih lanjut
kemudian mengoreksinya.
Solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh penulis dan untuk
meningkatkan technical competence yang penulis miliki adalah sering bertanya
kepada senior auditor mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
melakukan proses audit serta menanyakan dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk
mengaudit suatu akun. Penulis juga membaca beberapa artikel atau buku terkait hal
yang tidak penulis pahami.

2.3.3. Employability and Entrepreneurial Skill (EES)


Saat bekerja bersama anggota tim penulis terkadang lupa bahwa kami bekerja
secara berkelompok sehingga semua kesulitan ditanggung bersama, namun kadang
penulis tidak membagi kesulitan yang penulis miliki terhadap anggota lain sehingga
hal tersebut mempengaruhi kinerja tim. Situasi tersebut terjadi saat penulis diberi tugas
namun penulis tidak dapat memahami tugas yang diberikan sehingga penulis
kebingungan untuk menyelesaikan tugas tersebut, sayangnya penulis lupa untuk
meminta bantuan kepada anggota tim dan baru sadar beberapa jam sebelum deadline
48

sehingga penulis meminta perpanjangan deadline kepada senior auditor dan meminta
bantuan anggota tim untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Sulitnya memahami karakter dan kepribadian anggota tim juga menjadi kendala
yang penulis miliki karena setiap orang memiliki karakter dan kepribadian yang
berbeda. Orang yang penulis kenal belum tentu mempunyai karakter dan kepribadian
yang sama saat bekerja dalam tim. Sehingga penulis harus belajar untuk memahami
karakter dan kepribadian anggota tim, apalagi jika terjadi perubahan anggota. Bukan
hanya karakter dan kepribadian anggota tim yang harus penulis pahami namun
karakter dan kepribadian senior auditor serta supervisor. Saat penulis memahami
karakter dan kepribadian orang disekitar penulis, penulis harus mengontrol ego,
sehingga terkadang penulis merasa tertekan dengan keadaan disekitar penulis. Apalagi
jika tanggal rapat untuk pelaporan akhir kegiatan audit dengan klien sudah dekat,
biasanya semua orang menjadi tempramen dan mudah marah dikarenakan lelah dan
kurang tidur.
Kesulitan berkomunikasi dengan klien terjadi saat meminta data yang
dibutuhkan untuk proses audit namun data yang diberikan oleh klien tidak sesuai
dengan permintaan yang telah diajukan sehingga memperlama kinerja tim dalam
melakukan audit fieldwork. Hal tersebut terjadi saat penulis dimintai tolong oleh senior
auditor untuk meminta data mengenai fixed asset namun data yang diberikan oleh klien
adalah ledger padahal saat itu kami sudah memiliki ledger atau saat penulis meminta
bank garansi namun data yang diminta tidak diberikan dengan berbagai alasan.
Kendala lain yang dihadapi saat meminta data klien adalah sulitnya menemui orang
yang bertanggung jawab atas data terkait. Situasi tersebut menuntut penulis untuk
berkomunikasi lebih baik terhadap klien dimana penulis tidak boleh merasa
terindimidasi, gugup, dan minder saat berbicara dengan klien. Penulis juga tidak boleh
terdengar memaksa, tidak ramah, dan sinis namun harus tetap tegas dan meyakinkan
tanpa menghakimi klien.
Menjelaskan pembagian tugas kepada rekan kerja dengan bahasa yang singkat
dan jelas merupakan kendala lain yang penulis hadapi untuk mengasah keterampilan
berkomunikasi yang penulis miliki. Saat membagi tugas dengan anggota tim atau
meminta bantuan kepada rekan kerja penulis kebingungan untuk menjelaskan dengan
kata yang singkat dan jelas, sehingga penulis perlu menjelaskan dengan kalimat yang
panjang dan detail dimana situasi tersebut tidaklah efektif dan efisien apalagi jika tugas
yang diberikan oleh senior auditor harus selesai pada hari itu juga. Seperti saat
49

membuat bank confirmation dimana kami membutuhkan data sampling sebagai


informasi pembuatan bank confirmation sehingga penulis membutuhkan bantuan dari
anggota tim, namun penulis menjelaskan tata cara sampling audit secara bertele-tele
akibatnya waktu untuk mengerjakan sampling audit terpotong oleh penjelasan penulis
mengenai tata cara sampling audit.
Berfikiran sederhana dalam menghadapi masalah bukanlah hal yang mudah.
Apalagi saat menghadapi masalah biasanya penulis cenderung berfikiran negatif.
Sehingga penulis tidak fokus terhadap pikiran mengenai cara untuk menyelesaikan
masalah. Seperti saat merekonsiliasi equipment, operation expense, dan meal. Data
yang penulis input dan penulis jumlah tidaklah sesuai dengan laporan keuangan
perusahaan sehingga penulis menghitung berkali-kali untuk memastikan apakah total
dari akun tersebut tidak sesuai. Ternyata setelah dikoreksi oleh anggota tim, penulis
melakukan kesalahan dalam menginput data sehingga total dari akun tersebut tidak
sesuai. Hal tersebut terjadi karena penulis tidak fokus dalam menyelesaikan kesalahan
tersebut sehingga penulis tidak menyadari sumber kesalahan yang dperbuat.
Ragu dalam mengambil keputusan merupakan kendala yang penulis hadapi
karena penulis masih takut untuk mengambil konsekuensi atas keputusan yang
diambil. Hal tersebut terjadi saat penulis mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
senior auditor, terkadang penulis tidak yakin dengan tugas yang penulis kumpulkan
sehingga muncul ketakutan apabila tugas tersebut ternyata salah
Kendala yang penulis hadapi serta upaya penulis terkait dengan penyelesaian
pekerjaan serta peningkatan dalam Employability and Entrepreneurial Skill (EES),
terjabarkan pada tabel dibawah :
Tabel 2.3 Penjabaran Kendala dan Upaya
Team Work
Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
Mengubah sudut 1. Mengubah pemikiran Harus mengingat bahwa
pandang dari ‘saya’ bahwa segala keberhasilan segala sesuatu yang
menjadi ‘kita / kami’ tim berdasarkan hasil kerja dikerjakan berkelompok
bersama. akan menjadi lebih mudah.
2. Menghargai orang lain.
50

Team Work
Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
3. Menghindari kebiasaan
menjadi orang yang merasa
harus dominan dalam
segala hal.
Memahami karakter Melatih diri untuk Membaca artikel, jurnal,
dan kepribadian mendengarkan perkataan atau buku mengenai
anggota tim. anggota tim serta mengamati psikologi.
dan membaca perilaku
anggota tim.
Mengontrol ego. 2. Mendukung anggota tim Membaca artikel, jurnal,
untuk mencapai tujuan atau buku mengenai
bersama. psikologi dan self
3. Intropeksi diri karena management.
semua orang memiliki
kelemahan dan kelebihan.
Tingginya ego seseorang
merupakan kelemahan bagi
orang tersebut.

Communication
Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
Berkomunikasi 1. Meminta bantuan senior Membiasakan diri untuk
dengan klien untuk auditor. berkomunikasi dengan
meminta data. 2. Memberanikan diri untuk orang yang baru dikenal.
terus meminta data yang
dibutuhkan dengan bahasa
yang tegas dan tidak
mengintimidasi.
51

Menjelaskan Memberikan template lembar Membiasakan diri untuk


pembagian tugas kerja serta mencontohkan berkomunikasi dengan
kepada rekan kerja langkah – langkah dalam bahasa yang singkat dan
dengan bahasa yang penyelesaian tugas. jelas.
singkat dan jelas.

Problem Solving & Decision Making


Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
Berfikiran sederhana Tidak memikirkan masalah Membiasakan diri untuk
dalam menghadapi secara kompleks namun tidak fokus terhadap
masalah. mengabaikan masalah yang penyelesaian masalah agar
akan dihadapi, serta berfikiran tidak memikirkan masalah
terbuka untuk memudahkan secara kompleks.
penyelesaian masalah. Jika
masih kesulitan dalam
menemukan solusi dari
masalah yang sedang
dihadapi, maka bertanya
kepada senior auditor yang
bertanggung jawab atas
proyek tersebut.
Menganggap Menganggap masalah sebagai 1. Mempelajari kembali
masalah sebagai peluang untuk menilai sejauh materi yang sudah
sesuatu yang negatif. mana penulis memahami ilmu dipelajari.
akutansi dan audit yang sudah 2. Membaca artikel atau
dipelajari. jurnal mengenai ilmu
akuntansi dan ilmu
audit.
3. Membaca standar
akuntansi yang berlaku.
52

Problem Solving & Decision Making


Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
Ragu dalam Keraguan muncul dari rasa Membiasakan diri untuk
mengambil takut, rasa tidak aman, mengambil keputusan.
keputusan. ketidakyakinan, dan tekanan
pikiran. Sehingga harus
meyakinkan diri bahwa
keputusan yang diambil sudah
tepat serta berani menerima
konsekuensi dari keputusan
yang diambil.
Sumber : Dokumen pribadi
BAB 3
KESIMPULAN

Enrichment Program merupakan salah satu program dari universitas bina


nusantara untuk mahasiswanya dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan baru dalam memperdalam Employability and Entrepreneurial Skill
(EES) dan juga mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki
(Technical Competence). Internship merupakan salah satu aktivitas pada Enrichment
Program yang dipilih oleh penulis.
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, dan Rekan
merupakan tempat dimana penulis melaksanakan internship yang dimulai dari 5
Februari 2018 sampai dengan 5 Juni 2018 (selama 4 bulan). Dalam pelaksanaannya,
penulis memiliki peran dan posisi sebagai staff auditor.
Lima project yang dilakukan penulis saat menjalani internship, yaitu ; project
BPR, project CKD, project DPS, project AD, project MK. Dua diantaranya
merupakan project utama dan sisanya merupakan project untuk membantu tim lain.
Penulis banyak menemui kendala dikarenakan tidak memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang cukup akan dunia kerja terutama sebagai auditor. Saat mengatasi
kendala yang dihadapi penulis mengalami peningkatan dalam technical competence
serta Employability and Entrepreneurial Skill. Penulis juga mendapatkan pengalaman
baru mengenai profesi sebagai auditor dan pengetahuan baru tentang proses audit
selama empat bulan melaksanakan internship.

53
54
REFERENSI

Boynton, William C. & Raymond N. Johnson. (2006). Modern Auditing : Assurance


Services and The Integrity of Financial Reporting. 8th Edition. New Jersey : John
Wiley & Sons, Inc.

Carolina, V., Karya, C. D., & Martusa, R. (2012). Pengaruh Persepsi Auditor Junior
dan Auditor Senior atas Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP)
Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi, 3(1).

Company Profile Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan

Eniyati, S. (2011). Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk


Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive
Weighting). Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi, 16(2).

Diantoro, A. N., & Nikmatuniayah, N. (2014). Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0
Sistem Penjualan Pada Toko Cat Utama Putra Semarang. Akun-T, 2(2).

Ginting, Desmon. (2017). Komunikasi Cerdas : Panduan Berkomunikasi di Dunia


Kerja (New Edition). Jakarta : Elex Media Komputindo.

Landau, Jennifer & Borgonovi, Elio. (2007). Relationship Competence for Healthcare
Management: Peer to Peer. New York: Springer.

Laudon, Kenneth C., & Laudon, Jane P. (2007). Management Information System, 10th
ed. (Chriswan Sungkono & Machmudin Eka P., Penerjemah). New York: Pearson.

Mamesah, M. (2013). Penerapan PSAK no. 45 pada GMIM Efrata Sentrum Sonder
Kaitannya dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).

Ranatarisza, Mirza Maulinarhadi, & Noor, Max Advian. (2013). Sistem Informasi
Akuntansi pada Aplikasi Administrasi Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Ruchmawati, R. (2016). Analisis Perencanaan Audit Laporan Keuangan Berdasarkan


Standar Profesional Akuntan Publik (Studi Kasus Pada KAP Ariesman Auly,
Drs). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(3).

55
Samsu, S. (2013). Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Berdasarkan
PSAK No. 23 pada PT. Misa Utara Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).

Simanungkalit, D. R. (2013). Analisis Hubungan Kerjasama Tim untuk meningkatkan


Efisiensi Kerja pada PT Mitha Samudera Wijaya Medan. Jurnal Media Informasi
Manajemen, 1(4).

Suharli, M. (2006). Audit Finansial, Audit Manajemen dan Sistem Pengendalian


Intern. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,(Online), 3(1).

Tim Mitra Guru. (2007). SOSIOLOGI : Jilid 1. Jakarta : Esis.

Umar, Husein. (2003). Business an Introduction. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Wardoyo, T. S., & Seruni, P. A. (2012). Pengaruh pengalaman dan pertimbangan


profesional auditor terhadap kualitas bahan bukti audit yang
dikumpulkan. Maksi, 6(2).

Waspodo, B. (2009). Kerangka Kerja Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balanced


Scorecard untuk Departemen Sistem Informasi. Komunikasi Massa, 5(1), 65-78.

Wicaksono, A. (2013). Evaluasi Sistem Akuntansi Siklus Pendapatan pada PT. Unilab
Perdana. Binus Business Review, 4(1), 197-206.

56
LAMPIRAN LEARNING PLAN

57
LAMPIRAN LOG BOOK

58
LAMPIRAN LAIN-LAIN

II. Ruang kantor KAP KKSP III. Penulis dengan pemagang di


lantai lima KAP KKSP
Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi

IV. Ruang kantor KAP KKSP V. Ruang depan kantor KAP


lantai tiga KKSP lantai lima
Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi

59

Anda mungkin juga menyukai