oleh
Accounting Program
Accounting Study Program
Faculty of Economics and Communication
oleh
Accounting Program
Accounting Study Program
Faculty of Economics and Communication
ii
Universitas Bina Nusantara
adalah benar hasil karya penulis dan belum pernah diajukan sebagai karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama penulis atau pihak lain.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Enrichment Program
dengan judul “LAPORAN AKHIR MAGANG SEBAGAI STAF AUDITOR DI
KANTOR AKUNTAN PUBLIK KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG
PAMUDJI, DAN REKAN” yang telah dilaksanakan pada tanggal 05 Februari 2018
sampai dengan 05 Juni 2018 di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji, dan Rekan (Jakarta). Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat
menyelesaikan semester 6 yang bertepatan dengan program Enrichment 3+1 Track
Internship.
Penulis mendapatkan banyak bantuan serta dorongan selama menjalankan
Enrichment Program, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Harjonto Prabowo, M.M selaku Rektor Universitas Bina
Nunsantara.
2. Dezie Leonarda Warganegara, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Komunikasi Universitas Bina Nunsantara.
3. Stefanus Ariyanto, SE., M.Ak., CPSAK selaku Head of Accounting Study
Program of Bina Nusantara University (periode 2015-2018).
4. Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D. selaku Head of
Accounting Study Program (Acting) of Bina Nusantara University.
5. Lusianah, S.E., M.Ak selaku Deputy Head of Accounting Study Program
of Bina Nusantara University.
6. Theresia Lesmana, S.E selaku PIC dalam Enrichment Program of Bina
Nusantara University.
7. Rindang Widuri, S.Kom., MM., Ph.D. selaku dosen pembimbing
Universitas Bina Nusantara
8. Marita Kurnia Dewi, A.Md dan Mutiara Pra Fitri, A.Md selaku
pembimbing lapangan tempat penulis menjalankan Internship Program.
9. Senior auditor di Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng
Pamudji, dan Rekan yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan
selama penulis menjalankan Internship Program.
iv
10. Keluarga yang telah memberikan dorongan, baik berupa materi maupun
moral dalam mendukung penulis untuk menyelesaikan Enrichment
Program.
11. Naurah Hanun Salsabila, Nisrina Putri Agnita, Siti Hardiyanti Lesmana
yang telah mendukung serta mendengar keluh kesah penulis dalam
menyelesaikan Enrichment Program.
12. Teman-teman yang telah mendukung serta mendengar keluh kesah penulis
dalam menyelesaikan Enrichment Program.
13. Pihak yang telah mendukung dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan Enrichment Program, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, mengingar
kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membaca laporan ini.
v
DAFTAR ISI
vi
2.3.3. Employability and Entrepreneurial Skill (EES) ............................ 47
REFERENSI ............................................................................................................. 55
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
c. Administrator
Administrator berperan dalam membantu kelancaran pekerjaan
kantor akuntan publik. Wewenang, tugas, dan tanggung jawab
administrator, yaitu :
a) Melakukan filing/rekap data.
b) Membuat surat untuk keperluan kantor.
c) Menerima dan mengirim telpon/faksimile.
d) Mengatur distribusi e-mail yang masuk dan keluar.
e) Mengatur jadwal untuk meeting atau hal yang lainnya.
f) Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah
di bidang kesekretariatan.
d. IT Control
IT Control memiliki peran dalam aktivitas operasional perusahaan
dalam bidang tekhnologi seperti pembuatan website, pemasangan iklan,
serta berbagai kegiatan yang mendukung proses audit, berikut ini
merupakan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari IT Control :
a) Bertanggung jawab atas logo perusahaan klien.
b) Bertanggung jawab atas website kantor (mengatur dan
mengelola).
c) Membantu proses penyususan draft audit.
d) Membuat dokumentasi kegiatan audit.
e. Audit Manager
Audit Manager bertanggung jawab secara lansung atas kinerja
auditor. Audit Manager memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a) Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit.
b) Meninjau kinerja auditor berupa Laporan Keuangan Audit.
6
f. Auditor
Auditor memiliki peran penting dalam memberikan jasa audit untuk
klien serta bertanggung jawab atas proses audit. Auditor memiliki
wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut:
a) Melakukan pekerjaan lapangan selama mengaudit.
b) Menyusun kertas kerja hingga draft laporan audit.
c) Menerima konsultasi mengenai beberapa masalah dalam
laporan keuangan.
d) Memiliki tanggung jawab terhadap kertas kerja dan saldo akun
dalam laporan keuangan yang telah di audit.
g. Hilarion Didik Murti P, SE., Ak., M.Si., CA., BKP sebagai tax
partner.
h. Hikmah, S.E., Ak, M.H., BKP, CA, CPA sebagai partner.
i. Kartika Nugraheni, SE., CA., CPA sebagai partner.
j. Ronny Agung Hendrawan, SE., Ak., CA., CPA sebagai partner.
k. Utiek Titiasari,SE.,Ak.,CA.,CPA. sebagai partner.
l. Nieke Yunianti.,S.E.,Ak.,CA.,CPA sebagai partner yang
bertanggung jawab di Bandung.
Semarang Bandung
Perum pondok bukit agung, Jl. Taman cibaduyut Indah B, No.1,
Bukit Agung, Blok AA No.1, Rt.008 / Rw.016 Cangkuang
Semarang. Kulon, Dayeuhkolot, Bandung
8
Semarang Bandung
sugengpamudji@kksppartners.com Sekretariat.kkspbandung@gmail.com
sugengpamudji@gmail.com
(024) 749 850 (024) 749 9850
Information Centre
Jl. Godean Km. 5, No.104, Godean,
Yogyakarta, 55292
(0274) 530 5200 / 0813 2775 8927
info@kksppartners.com
Sumber : Dokumen pribadi
No Bulan Kegiatan
10) Melakukan revisi Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK) mengenai neraca
11) Mengikuti “Focus Group Discussion” dengan IAPI
12) Mencari Company Profile dari klien yang akan
dikunjungi
13) Mengunjungi klien untuk meminta list data yang
dibutuhkan untuk proses audit
14) Melakukan scan data audit milik klien
15) Menyusun neraca
16) Menyusun laporan laba rugi
17) Menyusun working paper
18) Menghitung akumulasi penyusutan
19) Menganalisis neraca berdasarkan rumus analisis
horizontal dan vertikal
No Bulan Kegiatan
8) Melakukan sampling pada account receivable dan
account payable
9) Melakukan input data rekening koran
10) Melakukan input data transaction inquiry
11) Menghitung allowance for doubtful account (AFDA)
BAB 2
LAPORAN KEGIATAN
akuntansi, pajak, audit, serta hal terkait lainnya. Menurut Ranatarisza dan Noor (2013),
siklus pendapatan meliputi tiga kegiatan utama dalam transaksi bisnis, yaitu;
pengajuan sebuah rencana kerja, pelaksanaan dan pendistribusian rencana kerja, dan
penerimaan kas. Kegiatan tersebut juga dijalankan di Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan.
database klien dengan mengisi profil, syarat, dan ketentuan yang telah disetujui kedua
belah pihak. Kemudian, admin membuat surat kontrak berdasarkan informasi dari
database. Surat tersebut dicetak dan diberikan kepada partner untuk ditandatangani
bersama klien. surat Partner akan mengirim surat tersebut kepada klien untuk
ditandatangani. Surat yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak akan
diserahkan oleh klien saat melakukan meeting.
Kemudian, auditor akan melakukan kick off meeting dengan klien untuk membahas
mengenai data apa saja yang dibutuhkan terkait hasil dari identifikasi risiko. Topik lain
yang dibahas saat kick off meeting adalah perkenalan Person in Charge (PIC) kepada
auditor serta penentuan tanggal untuk audit field work.
Auditing merupakan kegiatan yang berisi proses audit dimana auditor mulai
mengumpulkan bahan bukti dengan melakukan input data audit untuk memperbaharui
database yang bernama working paper. Database working paper berisi bahan bukti
hasil audit field work, hasil dari pelaksanaan prosedur audit, serta penyusunan Laporan
Keuangan Audit atau yang biasa disebut drafting di Kantor Akuntan Publik
Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan. Kemudian partner akan membuat
opini audit atas Laporan Keuangan Audit yang disusun oleh tim auditor. Selanjutnya,
auditor melakukan kick off meeting dengan klien untuk mempresentasikan hasil audit
atas laporan keuangan .
Post-audit adalah audit yang dilakukan ketika periode akuntansi untuk seluruh
kegiatan yang diaudit telah selesai, yang berarti telah tersedia assersi manajemen yang
akan diverifikasi, atau kejadian / peristiwa / transaksi telah selesai. Auditor perlu
meninjau kembali subsequent event.
Subsequent event merupakan peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah
tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit yang mempunyai akibat
yang material terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut. Selanjutnya auditor akan mencari fakta
mengenai hal tersebut dan memperbaiki Laporan Keuangan Audit pada database
working paper. Partner meninjau kembali Laporan Keuangan Audit dan memberikan
opini audit. Kegiatan selanjutnya adalah pembukuan Laporan Keuangan Audit.
Kegiatan penerimaan kas terjadi dua kali karena dilakukan diawal (sebelum
penyerahan jasa oleh Staff auditor) dan diakhir (setelah penyerahan jasa oleh Staff
auditor). Biasanya klien akan membayar 50% diawal dan 50% diakhir dari total
pembayaran karena hal tersebut merupakan bagian dari syarat yang tercantum di surat
kontrak, namun jumlah persentase dapat berubah sesuai dengan kesepakatan antara
klien dan partner. Pembayaran biasanya dilakukan melalui bank dengan metode
transfer, sesuai dengan nomor rekening dan atas nama yang tercantum pada invoice
yang dikirim. Admin bertanggung jawab secara penuh atas kegiatan penerimaan kas
karena semua tahapannya hanya dikerjakan oleh admin. Selain itu, admin juga
melaporkan kas yang diterima dari klien kepada office manager dan partner.
19
2.2. Teori yang Berkaitan dengan Technical Competence dan Employability &
Entrepreneurial Skill (EES)
Enrichment Program merupakan salah satu program dari universitas bina
nusantara kepada mahasiswanya dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan baru dalam memperdalam Employability and Entrepreneurial Skill
(EES) dan juga mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki
(Technical Competence). Mahasiswa membutuhkan teori yang berkaitan dengan
Technical Competence dan Employability & Entrepreneurial Skill untuk
menyelesaikan tugas yang didapat selama menjalani Enrichment Program.
2.2.1. Teori yang Berkaitan dengan Technical Competence
Audit laporan keuangan menurut Halim dalam Ruchmawati (2016), adalah
jenis audit yang paling sering dilakukan auditor independen dan pemakai laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyatakan
pendapat atas kewajaran dalam semua hal material, posisi keuangan, dan hasil
usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Proses untuk mendapatkan keyakinan secara secara sistematis saat
melakukan audit atas laporan keuangan dengan mengumpulkan bukti audit
secara objektif mengenai entitas yang di audit disebut audit field work. Menurut
Mulyadi dalam Wardoyo dan Seruni (2012), bukti audit adalah segala informasi
yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk
menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan
adalah terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat (corroborating
information) yang tersedia bagi auditor.
a. Data Akuntansi
Salah satu tipe bukti audit adalah data akuntansi. Jurnal, buku besar
dan buku pembantu serta buku pedoman akuntansi, memorandum dan
catatan tidak resmi seperti kertas kerja (worksheet) yang mendukung
alokasi biaya, perhitungan dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan
bukti yang mendukung laporan keuangan.
b. Informasi Penguat
Tipe bukti audit lain yang dikumpulkan oleh auditor sebagai dasar
pernyataan pendapatnya atas laporan keuangan adalah informasi penguat.
Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat
22
kontrak, notulen apat, konfirmasi dan pernyataan tertulis dari pihak yang
mengetahui, informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan
keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik, serta informasi
lain yang dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang
memungkinkannya untuk menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang
kuat.
Prosedur audit menurut Boynton & Raymond (2006), adalah metode atau
teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Berikut ini adalah
penjelasan dari lima jenis prosedur audit :
a. Prosedur analitis (analytical procedures)
Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan
di antara data yang meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio
sederhana, analisis vertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah
yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran, serta penggunaan
model matematis dan statistik, seperti analisis regresi.
b. Konfirmasi (confirming)
Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang
memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak
ketiga atau sumber independen di luar organisasi. Konfirmasi
diidentifikasikan menjadi dua jenis yaitu: (a) konfirmasi positif,
konfirmasi yang membutuhkan jawaban dalam situasi apapun, (b)
konfirmasi negatif, konfirmasi yang dijawab hanya jika terdapat perbedaan
saldo.
c. Perghitungan ulang (recalculation)
Perhitungan ulang terdiri dari pemeriksaan akurasi matematika dari
dokumen atau catatan. Auditor sering menggunakan perangkat lunak audit
untuk melakukan rekalkulasi seperti footing data piutang dan menyetujui
total ke buku besar.
d. Pelaksanaan ulang (reperformance)
Pelaksanaan ulang melibatkan eksekusi independen auditor dari
prosedur atau kontrol yang awalnya dilakukan sebagai bagian dari
pengendalian entitas, baik secara manual maupun melalui penggunaan.
23
Salah satu prosedur audit yang penting dalam pelaksanaan ulang adalah
perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.
e. Vouching
Pemeriksaan bukti pendukung meliputi (a) pemilihan ayat jurnal
dalam catatan akuntansi, dan (b) mendapatkan serta memeriksa
dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk
menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi. Dalam
melakukan vouching, arah pengujian berlawanan dengan yang digunakan
dalam tracing.
f. Tracing
Tracing sering disebut sebagai penulusuran ulang, auditor (a)
memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan (b)
menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah
dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar).
Arah pengujian produr ini berawal dari dokumen menuju catatan
akuntansi, sehingga menulusuri kembali asal-usul aliran data melalui
sistem akuntansi.
perusahaan klien. Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau
menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan
diketemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas laporan keuangan
dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Learning plan berisi job position, job describtion, serta learning objectives.
Learning objectives terdiri dari technical competence dan soft skills. Semua hal pada
learning plan harus di isi agar setelah menjalankan serangkaian kegiatan Enrichment
Program, mahasiswa dapat mengetahui apakah tujuan dari Enrichment Program
sudah tercapai atau belum. Penulis harus berdikusi dengan supervisor untuk mengisi
learning plan. Diskusi tersebut membahas mengenai kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama melaksanakan internship (salah satu dari aktivitas Enrichment
Program) agar tidak keluar dari kurikulum dan tujuan Enrichment Program.
2.2.1. Kegiatan yang dilakukan terkait Technical Competence
Kompetensi teknis menurut Landau dan Borgonovi (2007) adalah
kompetensi yang dicari oleh organisasi dan dapat dipenuhi dengan pengalaman
kerja, pengalaman praktis, atau pendidikan. Kompetensi teknis umumnya
merupakan atribut yang dimiliki seseorang secara independen dari organisasi.
Oleh karena itu, penulis membutuhkan kompetensi teknis untuk menjalankan
aktivitas Enrichment Program. Auditing merupakan salah satu kompetensi
teknis yang dibutuhkan oleh penulis.
Penulis memiliki lima project selama melakukan internship (salah satu
dari aktivitas Enrichment Program), yaitu ; project BPR, project CKD, project
DPS, project AD, project MK. Dua diantaranya merupakan project utama dan
sisanya merupakan project untuk membantu tim lain. Berikut ini merupakan
tabel aktivitas penulis saat mengerjakan project selama melaksanakan
Enrichment Program:
Tabel 2.1 Aktivitas saat Mengerjakan Project
Project
Kegiatan
BPR CKD DPS AD MK
Melakukan audit fieldwork
Melakukan konfirmasi
Melakukan prosedur analitis
28
Project
Kegiatan
BPR CKD DPS AD MK
Recalculating financial statement
Memasukkan data (input data)
Mendokumentasikan data (scan data)
Vouching dan Tracing
Drafting
Sumber : Dokumen pribadi
a. Project BPR
Project BPR merupakan project pertama yang dikerjakan oleh
penulis namun bukan project utama karena pada hari pertama penulis
melakukan internship diberi tugas untuk membantu menyelesaikan project
BPR. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis adalah vouching dan tracing,
recalculating financial statement, dan drafting.
Pada tanggal 5 Februari 2018, penulis mendapatkan tugas
pertamanya pada project BPR untuk melakukan vouching dan tracing dari
data yang diberikan oleh senior auditor. Ada tiga data yang diberikan oleh
senior auditor, yaitu ; a) data pertama merupakan daftar harian transaksi
kas dalam bentuk form cash opname—berisi rincian uang kertas pecahan
dan uang logam pecahan dari kas masuk dan keluar di awal dan di akhir
bulan—milik klien yang mereka gunakan sebagai kas kontrol, b) data
kedua merupakan daftar bulanan transaksi kas dimana jumlah kas
disajikan setiap bulan dari bulan januari sampai dengan bulan desember,
c) data ketiga merupakan Laporan Keuangan milik klien yang belum
diaudit. Data-data tersebut berupa hardcopy yang di fotocopy dari data asli.
Penulis memastikan bahwa jumlah yang tercantum pada daftar
harian transaksi kas adalah benar dengan menghitung kembali rincian uang
kertas pecahan dan uang logam pecahan dari bulan januari sampai dengan
bulan desember. Pada kegiatan ini penulis menemukan temuan sementara
yang harus di konfirmasi kembali, yaitu; tidak ada rincian uang pecahan
tetapi jumlahnya tercantum dalam daftar harian transaksi kas, jumlah
nominal tidak tercantum di daftar harian transaksi kas padahal terdapat
rincian uang pecahan, adanya perbedaan pada jumlah yang tercantum di
29
b. Project CKD
Project CKD adalah project kedua yang dikerjakan oleh penulis.
Project ini merupakan project utama karena penulis berperan sebagai
anggota tim. Penulis mengerjakan project ini dari awal proses audit sampai
penyusunan laporan keuangan yang telah diaudit. Di awal project penulis
ditunjuk untuk menjadi ketua pemagang tim ini. Tugas ketua pemagang
adalah menyampaikan perkembangan atau kendala selama proses audit
kepada supervisor karena pada saat itu hanya ada satu senior auditor di
Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji, & Rekan,
Jakarta. Tugas tersebut berlaku sampai awal bulan Februari karena ada dua
senior auditor yang dipindahtugaskan ke kantor Jakarta. Salah satu dari
senior auditor tersebut menjadi ketua tim project CKD.
Pada tanggal 22 Februari 2018, penulis melakukan audit fieldwork
dengan mengunjungi klien (project CKD). Kegiatan yang dilakukan
penulis adalah meminta list data kepada klien sebagai bahan untuk proses
audit serta melakukan scan data untuk data yang tidak bisa dibawa ke
kantor. Scan data dilakukan untuk mendokumentasikan data serta
mempermudah auditor apabila mengerjakan proses audit di kantor.
Pada tanggal 23 Februari 2018, penulis melakukan drafting dan
vouching. Penulis mendapat tugas untuk membuat template neraca dan
laporan laba rugi di microsoft word saat melakukan drafting. Sumber yang
digunakan penulis untuk membuat template adalah laporan keuangan
33
tahun 2017 milik CKD. Setelah tugas drafting selesai, penulis melakukan
vouching terhadap akun bank. Akun bank merupakan salah satu rincian
akun kas dan setara kas yang tercantum di Penjelasan Neraca. Data yang
diperlukan untuk vouching terhadap akun bank adalah rekening koran.
Penulis menghitung kembali transaksi di rekening koran dan
mencocokkan hasilnya dengan laporan keuangan, namun hasilnya tidak
sesuai sehingga penulis membuat catatan untuk diberikan kepada senior
auditor.
Pada tanggal 26 Februari 2018, penulis melakukan recalculating
financial statement dengan menyusun working paper dan menghitung
akumulasi penyusutan. Tugas yang didapat penulis saat menyusun
working paper adalah membuat template working paper sementara tugas
untuk penghitungan akumulasi penyusutan tidak dapat dikerjakan sampai
selesai karena data yang diberikan oleh klien tidak lengkap, sehingga
penulis hanya membuat template untuk penghitungan akumulasi
penyusutan berdasarkan template laporan keuangan milik klien.
Penyusunan template working paper dimulai dengan input laporan
keuangan ke microsoft excel. Selanjutnya menentukan kontrol dengan cara
mengurangi total asset dengan total liability dan equity, hasilnya harus 0,
jika tidak maka ada financial misstatement atau kemungkinan fraud,
sehingga auditor harus menentukan fokus audit terhadap suatu akun yang
menimbulkan kecurigaan. Kemudian, buat kolom baru—untuk laporan
keuangan yang telah diaudit— disebelah laporan keuangan tahun 2017.
Kolom tersebut diisi saat melakukan proses audit.
Pada tanggal 27 Februari 2018, penulis melakukan prosedur analisis
laporan keuangan dengan menghitung analisis horizontal dan analisis
vertikal. Saat menghitung analisis horizontal penulis mengurangi nominal
setiap akun pada laporan keuangan tahun 2017 dengan laporan keuangan
2016, hasil dari perhitungan tersebut akan dibagi dengan nominal pada
laporan keuangan tahun 2016. Analisis vertikal pada neraca dan laporan
laba rugi memiliki penghitungan yang berbeda. Pada neraca, penulis akan
membagi nominal setiap akun yang termasuk asset dengan total asset,
kemudian membagi nominal setiap akun yang termasuk liability dan equity
dengan total liability dan equity. Pada laporan laba rugi, penulis akan
34
membagi nominal setiap akun di laporan laba rugi dengan net income.
Hasil penghitungan tersebut diserahkan kepada supervisor untuk bahan
rapat dengan klien mengenai akun yang memiliki nominal mencurigakan.
Penulis juga melakukan drafting dengan menyusun Catatan Atas
Laporan Keuangan mengenai Kebijakan Umum. Pada kegiatan ini penulis
harus menentukan dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan jenis perusahaan. Penulis menggunakan SAK ETAP
sebagai dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan pada
Kebijakan Umum. Kemudian, penulis menjabarkan kebijakan mengenai
penggunaan SAK ETAP sebagai dasar penyajian dan penyusunan laporan
keuangan pada sub bab Pernyataan Kepatuhan Penyusunan Laporan
Keuangan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan.
Pada tanggal 5 dan 7 Maret 2018, penulis melakukan audit fieldwork
dengan meminta nomor rekening dan alamat, dari Kantor Cabang
Pembantu (KCP) bank yang terdaftar di Catatan Atas Laporan Keuangan
serta meminta list data yang belum diberikan untuk proses audit. Data
yang didapat pada tanggal 5 akan di scan oleh penulis pada tanggal 6 Maret
2018. Penulis meminta data-data tersebut ke Person in Charge (PIC) yang
telah diperkenalkan oleh Manajer Keuangan saat rapat pertama kali.
Selama menunggu data diberikan, penulis ditugaskan untuk input data
Penjelasan Neraca ke microsoft excel untuk memudahkan senior auditor
selama mengaudit.
Pada tanggal 8 Maret 2018, penulis melakukan recalculating
financial statement dengan cara merekonsiliasi bank dimana penulis
mengurangi saldo akhir pada rekening korang dengan saldo akhir hasil
kegiatan vouching terhadap akun bank. Penulis juga melanjutkan tugas
untuk input data Penjelasan Neraca ke microsoft excel yang diberikan saat
penulis menjalankan audit fieldwork.
Pada tanggal 9 Maret 2018, penulis ditugaskan untuk mencari
landasan hukum terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang
berhubungan dengan pembagian dividen, UU RUPS atau pernyataan
direksi, jumlah minimum komisaris dan direksi, serta pembatasan
berdasarkan nilai atau omset pada UU No. 40 tahun 2007 tentang PT dan
35
penulis akan input saldo awal, dan saldo akhir dari general ledger.
Selanjutnya penulis akan menghitung total dari aktiva, hutang, modal,
pendapatan, biaya, dan reclass.
c. Project DPS
Project DPS merupakan project ketiga yang dikerjakan oleh penulis
namun bukan project utama karena tugas penulis hanya membantu tim
yang bertanggung jawab atas project DPS. Kegiatan yang dilakukan
penulis untuk membantu tim project DPS adalah recalculating financial
statement dan melakukan konfirmasi.
Pada tanggal 3 April 2018, penulis mendapat tugas untuk mengisi
data yang dibutuhkan pada surat konfirmasi bank. Data yang dibutuhkan
adalah nomor referensi, perihal, serta alamat responden dari kantor cabang
di Jakarta, Pekanbaru, dan Surabaya. Nomor referensi dibuat dengan
format “Ref. No.(Nama akun)-(Nomor urut pembuatan surat)/(Nama
klien)/KUNCARA/(Tahun laporan yang diaudit)” sementara perihal
disesuaikan dengan tujuan pembuatan surat sehingga ditulis dengan format
“Perihal : Surat Konfirmasi”, untuk alamat responden penulis mencarinya
di google. Penulis juga melakukan summarize pada trial balance—yang
merupakan bagian dari recalculating financial statement—dimana penulis
mengklasifikasikan akun yang tercatat pada trial balance menjadi lebih
detail. Pengklasifikasian dilakukan dengan mempersempit golongan setiap
akun, seperti akun “BCA 550 038 3650” yang dipersempit menjadi akun
Cash and Cash Equivalent, akun “laba yang ditahan tahun berjalan” dan
“laba yang ditahan tahun lalu” yang dipersempit menjadi akun retained
earning. Selanjutnya penulis akan menghitung total current balance, net
change, dan ending balance dari setiap akun yang ada di trial balance.
Pada tanggal 5 dan 6 April 2018, penulis melakukan summarize pada
general ledger milik anak cabang klien di wilayah pekanbaru dan
Surabaya dimana penulis mengklasifikasikan setiap transaksi yang tercatat
pada general legder sesuai dengan nama-nama akun dalam akuntansi.
Kemudian, penulis melakukan input saldo awal dan saldo akhir dari setiap
akun dengan nomor akun yang sama. Penulis juga harus menghitung ulang
untuk meyakinkan bahwa jumlah saldo akhir yang tercatat adalah benar.
39
d. Project AD
Project AD adalah project keempat yang dikerjakan oleh penulis
pada tanggal 9 April 2018 namun project ini tidak dianggap sebagai
project utama karena tugas penulis hanya membantu tim yang bertanggung
jawab atas project AD. Penulis membantu tim project AD untuk
melakukan audit fieldwork dan vouching dan tracing atas akun equipment,
meal, dan operation expense. Audit fieldwork yang dilakukan penulis saat
menjalankan kegiatan ini adalah meminta list data yang dibutuhkan oleh
senior auditor selama melakukan proses audit dan melakukan konfirmasi
dengan meminta bukti dari transaksi yang berhubungan dengan akun
equipment, meal, dan operation expense kepada Person in Charge (PIC)
yang bertugas. Saat bukti dari transaksi diberikan oleh klien, penulis
melakukan vouching dengan cara memeriksa apakah yang tercatat pada
ledger memiliki bukti transaksi yang sah atau telah disetujui oleh pejabat
yang berwenang. Selanjutnya penulis menghitung bukti transaksi dan
mencocokkan hasil perhitungan tersebut dengan ledger.
e. Project MK
Project MK adalah project terakhir yang dikerjakan oleh penulis.
Project ini merupakan project utama karena penulis berperan sebagai
anggota tim. Penulis mengerjakan project ini dari awal proses audit sampai
penyusunan laporan keuangan yang telah diaudit. Awalnya penulis
ditunjuk untuk menggantikan anggota tim yang tidak dapat hadir pada saat
audit fieldwork namun penulis dijadikan sebagai anggota tetap di
kemudian hari karena anggota tim tersebut sedang mengerjakan project
lain. Project ini diketuai oleh senior auditor yang bekerja di kantor
Yogyakarta, karena ketua tim jarang mengunjungi kantor Jakarta jadi
penulis melaporkan perkembangan proses audit melalui aplikasi social
media, yaitu Whatsapp.
Kegiatan penulis yang dilakukan pada tanggal 17 April 2018 adalah
audit fieldwork dimana penulis mengunjungi klien untuk meminta data
yang dibutuhkan serta scanning data yang sudah diberikan oleh klien
41
sebagai bukti audit. Scanning data klien berlanjut pada tanggal 19 April
2018 karena ada beberapa data baru yang dikirim oleh klien berupa
hardcopy. Data tersebut adalah rekening koran tahun 2017 dan 2018,
transaction inquiry tahun 2018, account receivable statement detail,
account receivable outstanding, biaya operasional, data tenant, legalitas
perusahaan, payment voucher, rekapitulasi penerimaan invoice, dan
rekapan tagihan vendor. Setelah scanning data penulis melakukan input
rekening koran yang bertujuan untuk memudahkan proses audit, salah
satunya pada saat merekonsiliasi rekening Koran. Kegiatan ini dilakukan
pada hari yang sama namun penulis menyelesaikannya pada tanggal 24
Maret 2018. Selanjutnya, penulis melakukan input transaction inquiry,
kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan 4 Mei
2018. Pengecualian untuk tanggal 27 April 2018 karena penulis
mengunjungi klien untuk meminta data tenant yang bermasalah pada tahun
2017, kegiatan ini merupakan bagian dari audit fieldwork. Kemudian
penulis melakukan recalculating financial statement dengan menghitung
allowance for doubtful account (AFDA). Saat menghitung allowance for
doubtful account (AFDA) penulis harus mengumpulkan data tenant yang
bermasalah untuk mengetahui jumlah tagihan, jumlah yang sudah dibayar,
serta jumlah yang belum dibayar (hutang). Jumlah yang belum dibayar
oleh tenant dan melewati batas jatuh tempo dapat dikategorikan sebagai
allowance for doubtful account (AFDA).
Pada tanggal 7 sampai dengan 9 Mei 2018, penulis
mengklasifikasikan transaksi pada rekening koran menjadi kas dan
pendapatan. Saat mengklasifikasikan kas dan pendapatan pada rekening
koran penulis harus menggolongkan setiap transaksi menjadi akun iuran
pengelolaan lingkungan, tagihan listrik dan air, pendanaan, pendapatan,
operasional gedung, umum dan administrasi, beban pendanaan lainnya,
serta pajak setelah itu penulis mengklasifikasikan akun-akun tersebut agar
sesuai dengan kas masuk, kas keluar, serta pendapatan. Kegiatan ini
merupakan bagian dari kegiatan recalculating financial statement. Setelah
menyelesaikannya pada tanggal 9 Mei 2018, penulis menyusun template
untuk laporan keuangan yang telah diaudit, template yang disusun penulis
adalah laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas.
42
b. Teamwork
Berikut ini merupakan contoh situasi yang berhubungan dengan
keterampilan bekerjasama selama penulis menjalankan Enrichment
Program :
a) Saat diberi tanggung jawab oleh senior auditor sebagai ketua
pemagang dalam suatu proyek yang bertugas untuk menangani
dan menyampaikan kendala pemagang, penulis dituntut untuk
memahami karakter dan kepribadian anggota tim untuk
menghindari permasalahan antar individu. Penulis juga
dituntut untuk membagi tugas dengan adil untuk menghindari
permasalahan yang dapat menganggu kerja sama tim.
b) Saat rekan kerja memiliki kesulitan atau banyak tugas
sementara tugas penulis sudah selesai, penulis harus
berinisiatif untuk menawarkan bantuan agar pekerjaannya
cepat selesai, sehingga proses audit tidak memakan banyak
waktu. Hal tersebut dapat meningkatkan solidaritas tim dan
membuktikan bahwa pekerjaan akan terasa ringan apabila
dikerjakan secara bersama-sama.
45
c. Communicating
Berikut ini merupakan contoh situasi yang berhubungan dengan
keterampilan komunikasi selama penulis menjalankan Enrichment
Program :
a) Saat meminta data klien penulis dituntut untuk pandai
berbicara agar data yang diberikan sesuai dengan permintaan,
karena ada klien yang sulit untuk dimintai data. Beberapa dari
mereka bersikap tidak ramah dan sinis, ada juga yang sering
salah dalam memberikan data sehingga saat penulis berbicara
dengan mereka penulis tidak boleh terdengar memaksa, tidak
ramah, dan sinis namun harus tetap tegas dan meyakinkan
tanpa menghakimi klien. Selain itu penulis dituntut untuk tidak
boleh merasa terindimidasi, gugup dan minder saat berbicara
dengan mereka. Secara tidak langsung situasi tersebut melatih
penulis untuk berkomunikasi lebih baik kepada orang
disekitar.
b) Saat membagi tugas dengan teman sesama tim atau meminta
bantuan kepada rekan kerja juga dibutuhkan komunikasi yang
baik. Saat membagi tugas penulis harus berbicara dengan baik
agar setiap orang merasa yakin dan sanggup untuk
menyelesaikan tugasnya. Saat meminta bantuan kepada rekan
kerja pun penulis harus berbicara dengan baik agar permintaan
penulis tidak terdengar seperti perintah yang memaksa
sehingga mereka mau membantu dengan sukarela.
c) Saat briefing bersama senior auditor, penulis dituntut untuk
membahas perkembangan proyek audit yang sedang
dikerjakan serta menceritakan masalah yang dihadapi (saat
menemui klien atau tidak memahami penyelesaian dari tugas
yang diberikan). Situasi tersebut memaksa penulis untuk
berbicara sopan dan formal kepada seseorang yang jabatan dan
umurnya melebihi penulis sehingga meningkatkan
keterampilan dalam berkomunikasi.
46
sehingga penulis meminta perpanjangan deadline kepada senior auditor dan meminta
bantuan anggota tim untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Sulitnya memahami karakter dan kepribadian anggota tim juga menjadi kendala
yang penulis miliki karena setiap orang memiliki karakter dan kepribadian yang
berbeda. Orang yang penulis kenal belum tentu mempunyai karakter dan kepribadian
yang sama saat bekerja dalam tim. Sehingga penulis harus belajar untuk memahami
karakter dan kepribadian anggota tim, apalagi jika terjadi perubahan anggota. Bukan
hanya karakter dan kepribadian anggota tim yang harus penulis pahami namun
karakter dan kepribadian senior auditor serta supervisor. Saat penulis memahami
karakter dan kepribadian orang disekitar penulis, penulis harus mengontrol ego,
sehingga terkadang penulis merasa tertekan dengan keadaan disekitar penulis. Apalagi
jika tanggal rapat untuk pelaporan akhir kegiatan audit dengan klien sudah dekat,
biasanya semua orang menjadi tempramen dan mudah marah dikarenakan lelah dan
kurang tidur.
Kesulitan berkomunikasi dengan klien terjadi saat meminta data yang
dibutuhkan untuk proses audit namun data yang diberikan oleh klien tidak sesuai
dengan permintaan yang telah diajukan sehingga memperlama kinerja tim dalam
melakukan audit fieldwork. Hal tersebut terjadi saat penulis dimintai tolong oleh senior
auditor untuk meminta data mengenai fixed asset namun data yang diberikan oleh klien
adalah ledger padahal saat itu kami sudah memiliki ledger atau saat penulis meminta
bank garansi namun data yang diminta tidak diberikan dengan berbagai alasan.
Kendala lain yang dihadapi saat meminta data klien adalah sulitnya menemui orang
yang bertanggung jawab atas data terkait. Situasi tersebut menuntut penulis untuk
berkomunikasi lebih baik terhadap klien dimana penulis tidak boleh merasa
terindimidasi, gugup, dan minder saat berbicara dengan klien. Penulis juga tidak boleh
terdengar memaksa, tidak ramah, dan sinis namun harus tetap tegas dan meyakinkan
tanpa menghakimi klien.
Menjelaskan pembagian tugas kepada rekan kerja dengan bahasa yang singkat
dan jelas merupakan kendala lain yang penulis hadapi untuk mengasah keterampilan
berkomunikasi yang penulis miliki. Saat membagi tugas dengan anggota tim atau
meminta bantuan kepada rekan kerja penulis kebingungan untuk menjelaskan dengan
kata yang singkat dan jelas, sehingga penulis perlu menjelaskan dengan kalimat yang
panjang dan detail dimana situasi tersebut tidaklah efektif dan efisien apalagi jika tugas
yang diberikan oleh senior auditor harus selesai pada hari itu juga. Seperti saat
49
Team Work
Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
3. Menghindari kebiasaan
menjadi orang yang merasa
harus dominan dalam
segala hal.
Memahami karakter Melatih diri untuk Membaca artikel, jurnal,
dan kepribadian mendengarkan perkataan atau buku mengenai
anggota tim. anggota tim serta mengamati psikologi.
dan membaca perilaku
anggota tim.
Mengontrol ego. 2. Mendukung anggota tim Membaca artikel, jurnal,
untuk mencapai tujuan atau buku mengenai
bersama. psikologi dan self
3. Intropeksi diri karena management.
semua orang memiliki
kelemahan dan kelebihan.
Tingginya ego seseorang
merupakan kelemahan bagi
orang tersebut.
Communication
Upaya
Kendala
Penyelesaian Peningkatan
Berkomunikasi 1. Meminta bantuan senior Membiasakan diri untuk
dengan klien untuk auditor. berkomunikasi dengan
meminta data. 2. Memberanikan diri untuk orang yang baru dikenal.
terus meminta data yang
dibutuhkan dengan bahasa
yang tegas dan tidak
mengintimidasi.
51
53
54
REFERENSI
Carolina, V., Karya, C. D., & Martusa, R. (2012). Pengaruh Persepsi Auditor Junior
dan Auditor Senior atas Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP)
Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi, 3(1).
Company Profile Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan
Rekan
Diantoro, A. N., & Nikmatuniayah, N. (2014). Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0
Sistem Penjualan Pada Toko Cat Utama Putra Semarang. Akun-T, 2(2).
Landau, Jennifer & Borgonovi, Elio. (2007). Relationship Competence for Healthcare
Management: Peer to Peer. New York: Springer.
Laudon, Kenneth C., & Laudon, Jane P. (2007). Management Information System, 10th
ed. (Chriswan Sungkono & Machmudin Eka P., Penerjemah). New York: Pearson.
Mamesah, M. (2013). Penerapan PSAK no. 45 pada GMIM Efrata Sentrum Sonder
Kaitannya dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).
Ranatarisza, Mirza Maulinarhadi, & Noor, Max Advian. (2013). Sistem Informasi
Akuntansi pada Aplikasi Administrasi Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya Press.
55
Samsu, S. (2013). Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Berdasarkan
PSAK No. 23 pada PT. Misa Utara Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
Wicaksono, A. (2013). Evaluasi Sistem Akuntansi Siklus Pendapatan pada PT. Unilab
Perdana. Binus Business Review, 4(1), 197-206.
56
LAMPIRAN LEARNING PLAN
57
LAMPIRAN LOG BOOK
58
LAMPIRAN LAIN-LAIN
59