Anda di halaman 1dari 45

BERKAS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Lempuing


No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 01.01.127

Data Administrasi : Kamis, 8 Maret 2018


Diisi Oleh : Fegi Dwiputra Nugraha (H1AP12021)
Nurhapsari (H1AP12019)
Yosie Agni Utami (H1AP12040)

Pasien Keterangan
Nama Ny. N Pasien
Umur / tgl. Lahir 71 Tahun
Alamat Jl. Kuala Lempuing RT 01
Kelurahan Lempuing, Kec Ratu
Agung Bengkulu.
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke 1

Telah diobati Ya/tidak


ssebelumnya
Alergi obat Ya/tidak
Sistem pembayaran BPJS (KIS)

1
DATA PELAYANAN
I. ANAMNESIS (Subyektif)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Alasan kedatangan : Sakit kepala
Kekhawatiran : Menderita penyakit darah tinggi sehingga harus konsumsi
obat terus-menerus dan akan menyusahkan keluarga
Harapan : Sakit kepala dapat sembuh dan tekanan darah normal
sehingga tidak perlu konsumsi obat terus-menerus.
Persepsi : Penyakit darah tinggi dapat disembuhkan dengan
pengobatan tradisional saja.

B. Keluhan lain /tambahan


Batuk kering sejak 1 hari yang lalu.

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sejak 2 hari yang lalu. Sakit kepala
dirasakan terus-menerus disertai rasa berat di bagian tengkuk. Sakit kepala
semakin memberat saat pasien beraktivitas dan berkurang dengan istirahat.
Pasien juga mengeluh batuk kering sejak 1 hari yang lalu. Batuk dirasakan
hampir sepanjang hari. Batuk tidak disertai sesak. Keluhan nyeri tenggorokan
disangkal. Keluhan demam disangkal. Semenjak batuk, nafsu makan pasien
menurun.
Pasien tidak merasakan sesak saat beraktivitas. Keluhan mata kabur dan nyeri
dada disangkal. BAK dan BAB dalam batas normal. Pasien belum pernah minum
obat untuk mengatasi keluhannya.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien pernah berobat ke bidan dengan keluhan yang sama 6 bulan yang lalu,
bidan mengatakan pasien menderita darah tinggi. Pasien dianjurkan untuk
minum obat darah tinggi secara rutin, tetapi pasien menolak, pasien hanya
ingin berobat tradisional saja.

2
- Riwayat DM, jantung, dan sakit ginjal disangkal
- Riwayat alergi disangkal

E. Riwayat Penyakit Keluarga:


- Ayah pasien sudah meninggal dan mempunyai riwayat penyakit Hipertensi
- Saudara kandung pasien ada yang mempunyai penyakit Hipertensi

F. Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan


- Pasien tinggal bersama anak pertama, menantu beserta seorang cucunya.
- Lingkungan di sekitar rumah padat. Pasien tinggal di rumah yang
kebersihannya cukup baik, dinding rumah berupa beton. Ventilasi dan jumlah
jendela rumah cukup baik. Kamar mandi terletak di sebelah dapur. Sumber air
berupa air sumur dan pam.
- Pasien merupakan ibu rumah tangga. Aktivitas sehari-hari pasien hanyalah
menonton tv dan mengurus diri sendiri, sedangkan pekerjaan ruamh dikerjakan
oleh menantunya.
- Pasien berobat menggunakan BPJS (KIS). Pasien jarang berobat ke Puskesmas,
jarak dari rumah pasien ke puskesmas sekitar 1 km.

II. PEMERIKSAAN FISIK (Obyektif)


1. Tanda Vital
a. Nadi : 84 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 160/90 mmHg
b. Pernafasan : 20 x/ menit d. Suhu Badan : 36,7o C

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan :156 cm Berat Badan : 42 Kg
b. Bentuk Badan :astenikus Lingkar Perut : 60cm Status Gizi : Gizi kurang

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum


a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : Tidak Ya

3
4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi
a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata Mata Kanan MataKiri


a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
b. Kelopak Mata Normal Edema periorbital Normal Edema periorbital
c. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
d. Kesegarisan / gerak Normal Strabismus Normal Strabismus
bola mata
e. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik

f. Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruh


g. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3 Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


dimensi

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen Tidak ada Ada serumen Tidak ada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
c. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak
lainnya…… lainnya …..
d. Test berbisik (Tidak dilakukan)
e. Test Garpu tala (Tidak dilakukan)
f. Rinne (Tidak dilakukan)
g. Weber (Tidak dilakukan)
h. Swabach (Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem
e. Nyeri Ketok Sinus maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : tidak dilakukan

4
8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
b. Tonsil : Ukuran Kanan : Kiri :
To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis

c. Palatum Normal Tidak Normal

9. Leher
a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..

10. Dada
a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Lain – lain : dalam batas normal

11. Paru- Paru dan Jantung


a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal, sebutkan


Batas Jantung : Normal Tidak Normal, sebutkan
c. Auskultasi : - Bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular
- Bunyi napas tambahan Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal

12. Abdomen
a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
d. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa Normal Teraba shcuffner …..
Kanan : Normal Kiri : Normal
f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
g. Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

5
13. Genitourinaria Normal

14a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas Kanan Kiri

- Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal


- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah Kanan Kiri

- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal


- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14c. Otot Motorik Kanan Kiri


1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fs motorik) Tidak ada
Tic Ataxia Lainnya
14. Refleks Kanan Kiri
a. Refleks Fisiologis Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b Refleks Patologis:
Babinsky Negatif Positif Negatif Positif
Chaddock Negatif Positif Negatif Positif
Oppenheim Negatif Positif Negatif Positif
Schaefer Negatif Positif Negatif Positif

6
III. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Keluhan: Pemeriksaan:
- Sakit kepala sejak 2 hari yang TD = 160/90 mmHg
lalu.
- Tengkuk terasa berat.
- Batuk kering sejak 1 hari
yang lalu.

Ny. N, 71 tahun
Dengan
Hipertensi Grade II +
ISPA

Faktor Eksternal:
Faktor Internal: - Kurangnya pengetahuan
- Riwayat keluarga hipertensi tentang Hipertensi dan
- Tidak menjaga pola diet pencegahannya.
rendah garam - Keluarga pasien kurang
- Tidak ingin konsumsi obat menjaga pola makan
rutin, hanya ingin obat - Keluarga kurang peduli
herbal terhadap kondisi kesehatan
pasien

Alasan Pembinaan:
1. Pasien menderita hipertensi yang butuh dukungan keluarga dalam
proses pengobatannya.
2. Pasien sudah lama mengetahui penyakitnya, tetapi pasien menolak
untuk mengonsumsi obat hipertensi, pasien lebih memilih
pengobatan herbal.
3. Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki pengetahuan yang
memadai tentang hipertensi, pengaturan pola makan dan gaya hidup
yang berkaitan dengan penyakit hipertensi.
4. Penyakit yang diderita pasien merupakan kondisi dengan potensi
risiko komplikasi yang cukup serius dan memerlukan pemantauan
rutin.
5. Diperlukan adanya kerja sama antar anggota keluarga dalam
penanganan pasien ini.

Diagram 1. Masalah kesehatan pasien

7
IV. DIAGNOSIS HOLISTIK (Assessment)
Aspek personal :
Alasan kedatangan : Sakit kepala
Kekhawatiran : Menderita penyakit darah tinggi sehingga harus
konsumsi obat terus-menerus dan akan menyusahkan
keluarga.
Harapan : Sakit kepala dapat sembuh dan tekanan darah normal
sehingga tidak perlu konsumsi obat terus-menerus.
Persepsi : Penyakit darah tinggi dapat disembuhkan dengan
pengobatan tradisional saja.
Aspek klinik :
- Sakit kepala yang terus-menerus
- Rasa berat di bagian tengkuk
- Batuk kering
- TD = 160/90 mm Hg
Diagnosis kerja : Hipertensi Grade II + ISPA
Prognosis : Bonam

Aspek risiko internal :


- Riwayat keluarga hipertensi
- Tidak menjaga pola diet rendah garam
- Tidak ingin konsumsi obat rutin, hanya ingin obat herbal
Aspek risiko eksternal dan psikososial keluarga :
- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit yang
dialami pasien.
- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pola makan
dalam pencegahan dan pengobatan penyakit pasien
- Perlunya dukungan dan perhatian keluarga dalam memantau
pengobatan rutin pasien.

Derajat fungsional : 2

8
V. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (PLANNING)

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Rencana Kunjungan I (13 Maret 2018)

1 Aspek Personal
a. Konseling dan edukasi Pasien Kunjungan I a. Pasien mulai mengerti
mengenai hipertensi, yaitu di rumah mengenai hipertensi,
penyebab, faktor risiko, pasien penyebab, tatalaksana,
pencegahan, komplikasi, dan pencegahan kekambuhan
tatalaksana. dan komplikasi.
b. Konseling dan edukasi tentang b. Pasien mengerti tentang
pola makan yang sehat dan pola makan yang sehat
memberikan brosur contoh seperti yang sudah
menu sehat untuk hipertensi dicontohkan di brosur.
(lampiran 1) c. Pasien sudah memulai
c. Memberikan motivasi kepada minum obat secara teratur
pasien untuk meminum obat dan ingin memeriksakan
secara teratur dan periksa tekanan darahnya secara
tekanan darah secara berkala. berkala.
d. Edukasi tentang efek samping d. Pasien sudah memahami
obat hipertensi efek samping obat
hipertensi
2 Aspek Klinik a. Keluhan pasien sudah tidak
a. Mengevaluasi keluhan pasien Pasien Kunjungan I ada
b. Memeriksa tekanan darah di rumah b. Tekanan darah pasien dalam
pasien pasien batas normal
c. Melakukan pemeriksaan fisik c. Tidak ditemukan kelainan
terkait dalam pemeriksaan fisik
Farmakologi : terkait
- Paracetamol tab dan Ambroxol d. Pasien patuh minum obat
tab dihentikan apabila pasien e. Menerapkan pola makan
sudah tidak mengeluhkan sakit sehat dengan kalori yang
kepala dan batuk. cukup dan rendah garam

9
- Amlodipin tab 1x5mg f. Melakukan senam di
diteruskan apabila TD normal puskesmas
Non farmakologi :
a. Memberikan contoh menu
sehat untuk hipertensi
b. Mengajak untuk mengikuti
olahraga di puskesmas
seminggu sekali
c. Edukasi pentingnya minum
obat teratur
d. Olahraga rutin 30-40 menit
setiap 2 kali/minggu
3
Aspek Psikososial Keluarga dan a. Keluarga memahami tentang
Lingkungan Pasien, Kunjungan I penyakit pasien, komplikasi
a. Konseling dan edukasi kepada anak, di rumah dan tanda-tanda
keluarga mengenai hipertensi menantu pasien kegawatdaruratannya
yaitu penyebab, faktor risiko, , dan b. Keluarga bersedia mengikuti
pencegahan, komplikasi dan cucu skrining hipertensi, apabila
tatalaksananya, serta tanda- terdapat keluarga yang
tanda kegawatdaruratan menderita hipertensi
b. Melakukan skrining dengan diharapkan bersedia untuk
pemeriksaan tekanan darah berobat ke puskesmas.
anggota keluarga. c. Keluarga mulai termotivasi
c. Konseling mengenai untuk menerapkan pola diet
pentingnya dukungan dari hipertensi serta mulai
keluarga tentang pengobatan, memotivasi pasien untuk
pola makan yang sehat dan berolahraga dan minum obat
sesuai untuk penyakit teratur
Hipertensi, olahraga cukup dan
minum obat teratur untuk
pasien

10
Rencana Kunjungan II (23 Maret 2018)

1 Aspek Personal
a. Evaluasi pemahaman pasien Pasien Kunjungan a. Pasien memahami tentang
mengenai hipertensi, yaitu II di rumah hipertensi, penyebab,
penyebab, faktor risiko, pasien tatalaksana, pencegahan
pencegahan, komplikasi, dan kekambuhan dan komplikasi.
tatalaksana. b. Pasien mulai menerapkan
b. Evaluasi pemahaman pasien pola makan yang sehat
tentang pola makan yang sehat seperti yang sudah
dan penerapan menu sehat dicontohkan di brosur.
untuk hipertensi (lampiran 1). c. Pasien minum obat secara
c. Evaluasi kepatuhan pasien teratur dan memeriksakan
dalam meminum obat secara tekanan darahnya secara
teratur dan keinginan untuk berkala.
memeriksa tekanan darah d. Pasien sudah memahami efek
secara berkala. samping obat hipertensi
d. Evaluasi pemahaman pasien
tentang efek samping obat
hipertensi
2 Aspek Klinik
a. Evaluasi keluhan pasien Pasien Kunjungan a. Keluhan pasien sudah tidak
b. Memeriksa tekanan darah II di rumah ada
pasien pasien b. Tekanan darah pasien dalam
c. Melakukan pemeriksaan fisik batas normal
terkait c. Tidak ditemukan kelainan
Farmakologi : dalam pemeriksaan fisik
- Paracetamol tab dan Ambroxol terkait
tab dihentikan apabila pasien d. Pasien patuh minum obat
sudah tidak mengeluhkan sakit e. Menerapkan pola makan
kepala dan batuk. sehat dengan kalori yang
- Amlodipin tab 1x5mg cukup dan rendah garam
diteruskan apabila TD normal f. Melakukan senam di
puskesmas

11
Non farmakologi :
a. Evaluasi menu diet pasien yang
sesuai dengan pola diet
hipertensi
b. Evaluasi apakah pasien sudah
mengikuti olahraga di
puskesmas seminggu sekali
c. Evaluasi kepatuhan pasien
dalam meminum obat secara
teratur
d. Evaluasi kegiatan olahraga
rutin 30-40 menit setiap 2
kali/minggu

3 Aspek Psikososial Keluarga dan


Lingkungan Pasien, Kunjungan a. Keluarga lebih memahami
a. Evaluasi pengetahuan keluarga anak, II di rumah tentang penyakit pasien,
mengenai hipertensi yaitu menantu, pasien komplikasi dan tanda-tanda
penyebab, faktor risiko, dan cucu kegawatdaruratannya
pencegahan, komplikasi dan b. Keluarga yang menderita
tatalaksananya, serta tanda- hipertensi bersedia untuk
tanda kegawatdaruratan diperiksa tekanan darahnya
b. Mengevaluasi tekanan darah dan meneruskan terapi.
anak pasien yang juga c. Keluarga sudah menerapkan
menderita hipertensi. pola diet hipertensi serta
c. Evaluasi dukungan dari sudah memotivasi pasien
keluarga tentang pola makan untuk berolahraga dan
yang sehat, olahraga cukup dan minum obat teratur
minum obat teratur untuk d. Keluarga mulai mengerti
pasien dan anaknya. konsep rumah sehat
d. Edukasi mengenai konsep
rumah sehat.

12
Rencana Kunjungan III (31 Maret 2018)

1 Aspek Personal a. Pasien lebih memahami


a. Evaluasi pemahaman pasien Pasien Kunjungan tentang hipertensi, penyebab,
mengenai hipertensi, yaitu III di rumah tatalaksana, pencegahan
penyebab, faktor risiko, pasien kekambuhan dan komplikasi.
pencegahan, komplikasi, dan b. Pasien telah menerapkan
tatalaksana. pola makan yang sehat
b. Evaluasi penerapan pola makan seperti yang sudah
yang sehat sesuai pola diet dicontohkan di brosur.
hipertensi (lampiran 1). c. Pasien selalu minum obat
c. Evaluasi kepatuhan pasien secara teratur dan ingin
dalam minum obat secara memeriksakan tekanan
teratur dan keinginan untuk darahnya secara berkala.
pemeriksaan tekanan darah d. Tidak terdapat efek samping
secara berkala. obat hipertensi pada pasien.
d. Evaluasi apakah terdapat
samping obat hipertensi pada
pasien
2 Aspek Klinik
a. Mengevaluasi keluhan pasien Pasien Kunjungan a. Keluhan pasien sudah tidak
b. Memeriksa tekanan darah III di rumah ada
pasien pasien b. Tekanan darah pasien dalam
c. Melakukan pemeriksaan fisik batas normal
terkait c. Tidak ditemukan kelainan
Farmakologi : dalam pemeriksaan fisik
- Paracetamol tab dan Ambroxol terkait
tab dihentikan apabila pasien d. Pasien selalu patuh minum
sudah tidak mengeluhkan sakit obat
kepala dan batuk. e. Menerapkan pola makan
- Amlodipin tab 1x5mg sehat dengan kalori yang
diteruskan apabila TD normal. cukup dan rendah garam
f. Melakukan senam di
puskesmas

13
Non farmakologi :
a. Evaluasi menu diet pasien yang
sesuai dengan pola diet
hipertensi
b. Evaluasi apakah pasien sudah
mengikuti olahraga di
puskesmas seminggu sekali
c. Evaluasi kepatuhan pasien
dalam meminum obat secara
teratur
d. Evaluasi kegiatan olahraga
rutin 30-40 menit setiap 2
kali/minggu

3 Aspek Psikososial Keluarga dan


Lingkungan
a. Evaluasi pengetahuan Pasien, Kunjungan a. Keluarga lebih memahami
keluarga mengenai hipertensi anak, III di rumah tentang penyakit pasien,
yaitu penyebab, faktor risiko, menantu, pasien komplikasi dan tanda-tanda
pencegahan, komplikasi dan dan cucu kegawatdaruratannya
tatalaksananya, serta tanda- b. Keluarga yang menderita
tanda kegawatdaruratan. hipertensi bersedia untuk
b. Mengevaluasi tekanan darah diperiksa tekanan darahnya
anak pasien yang juga dan meneruskan terapi.
menderita hipertensi. c. Keluarga sudah menerapkan
c. Evaluasi dukungan dari pola diet hipertensi serta
keluarga tentang pola makan sudah memotivasi pasien
yang sehat, olahraga cukup untuk berolahraga dan
dan minum obat teratur untuk minum obat teratur.
pasien dan anaknya. d. Keluarga sudah menerapkan
d. Evaluasi pemahaman konsep rumah sehat.
keluarga mengenai konsep
rumah sehat.

14
Persetujuan Ka. UPTD PKM. Kuala Persetujuan Pembimbing
Lempuing Tanda tangan :
Tanda tangan :

Nama Jelas: dr. Dessy N


Nama Jelas : dr. Fitri Desimilani Tanggal :
Tanggal :

15
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

Tanggal Intervensi Yang Dilakukan, Diagnosis Holistik Dan Rencana Selanjutnya


Puskesmas Intervensi yang dilakukan :
8 Maret 2018 - Anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Diagnosis
- Informed consent untuk rencana melakukan kunjungan rumah

Hasil:
- Keluhan sakit kepala, tengkuk terasa berat, dan batuk kering
- Tekanan darah : 160/90 mmHg
- Pemeriksaan fisik dalam batas normal

Penatalaksanaan
Farmakologi:
- Amlodipin tab 1 x 5mg
- Paracetamol tab 3 x 500mg
- Ambroxol tab 3x 1
Non Farmakologi:
- Edukasi mengenai penyakit hipertensi
- Edukasi mengenai pola diet rendah garam
- Edukasi untuk perbanyak makan sayur dan buah
- Edukasi untuk melakukan aktivitas fisik rutin, seperti rutin mengikuti
senam di Puskesmas.
Kunjungan I Intervensi yang dilakukan:
13 Maret Aspek Personal
2018 - Konseling dan edukasi mengenai hipertensi, yaitu penyebab, faktor
risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksana.
- Konseling dan edukasi tentang pola makan yang sehat dan memberikan
brosur contoh menu sehat untuk hipertensi (lampiran 1)
- Memberikan motivasi kepada pasien untuk meminum obat secara teratur
dan periksa tekanan darah secara berkala.
- Edukasi tentang efek samping obat hipertensi

16
Aspek Klinik
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Memeriksa tekanan darah pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Paracetamol tab dan Ambroxol tab dihentikan.
- Amlodipin tab 1x5mg diteruskan.
Non farmakologi :
- Memberikan contoh menu sehat untuk hipertensi
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur
- Olahraga rutin 30-40 menit setiap 2 kali/minggu

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


- Konseling dan edukasi kepada keluarga mengenai hipertensi yaitu
penyebab, faktor risiko, pencegahan, komplikasi dan tatalaksananya,
serta tanda-tanda kegawatdaruratan
- Melakukan skrining dengan pemeriksaan tekanan darah anggota
keluarga.
- Konseling mengenai pentingnya dukungan dari keluarga tentang
pengobatan, pola makan yang sehat dan sesuai untuk penyakit
Hipertensi, olahraga cukup dan minum obat teratur untuk pasien
- Edukasi mengenai konsep rumah sehat

Hasil intervensi pertama:


Aspek Personal:
- Pasien meminum obat secara teratur
- Pasien sudah mengerti mengenai penyakit hipertensi, penyebab,
tatalaksana, efek samping obat, pencegahan kekambuhan dan
komplikasi
- Pasien mulai mengurangi konsumsi garam (1 sendok teh/hari)
- Pasien mulai memperbanyak makan sayur dan buah
- Pasien belum mengikuti senam seminggu sekali di Puskesmas

17
Aspek Klinis:
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada lagi.
- TD = 130/80 mmHg
- Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Menghentikan pemberian Paracetamol tab dan Ambroxol tab.
- Meneruskan Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Memberikan contoh brosur menu sehat untuk hipertensi (lampiran 1)
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


- Keluarga memahami tentang penyakit pasien, komplikasi dan tanda-
tanda kegawatdaruratannya
- Keluarga bersedia mengikuti skrining hipertensi, terdapat keluarga yang
menderita hipertensi yaitu anak pasien (TD=160/90), diharapkan
bersedia untuk berobat ke puskesmas.
- Keluarga mulai termotivasi untuk menerapkan pola diet hipertensi serta
mulai memotivasi pasien untuk berolahraga dan minum obat teratur
- Keluarga mulai mengerti mengenai konsep rumah sehat

18
VII. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM
BINAAN PERTAMA

Diagnosis Holistik pada Saat Berakhirnya Pembinaan Pertama


Aspek personal :
Alasan kedatangan : Sakit kepala
Kekhawatiran : Menderita penyakit darah tinggi sehingga harus
konsumsi obat terus-menerus dan akan menyusahkan
keluarga.
Harapan : Sakit kepala dapat sembuh dan tekanan darah normal
sehingga tidak perlu konsumsi obat terus-menerus.
Persepsi : Penyakit darah tinggi dapat dikontrol dengan minum
obat teratur dan pola makan yang sesuai diet Hipertensi

Aspek klinik :
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada
- TD sudah menurun dari sebelumnya 160/90 menjadi TD = 130/80 mmHg

Diagnosis kerja : Hipertensi Grade II terkontrol


Prognosis : Bonam

Aspek psikososial keluarga :


- Keluarga memahami tentang penyakit pasien, komplikasi dan tanda-tanda
kegawatdaruratannya
- Keluarga bersedia mengikuti skrining hipertensi, terdapat keluarga yang
menderita hipertensi yaitu anak pasien (TD=160/90), diharapkan bersedia
untuk berobat ke puskesmas.
- Keluarga mulai termotivasi untuk menerapkan pola diet hipertensi serta
mulai memotivasi pasien untuk berolahraga dan minum obat teratur
- Keluarga mulai mengerti konsep rumah sehat
Derajat fungsional : 2

19
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Dessy N


Tanggal :

20
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan
Skor Akhir yang Diharapkan

Coping
Coping
Hasil yang score akhir
No Kegiatan Sasaran Waktu score
diharapkan yang
awal
diharapkan
1 Konseling dan edukasi Pasien 3 minggu Keluarga memahami 3 5
kepada keluarga dan tentang penyakit
mengenai hipertensi keluarga pasien, komplikasi
yaitu penyebab, faktor dan tanda-tanda
risiko, pencegahan, kegawatdaruratannya
komplikasi dan
tatalaksananya, serta
tanda-tanda
kegawatdaruratan
2 Melakukan skrining Pasien 3 minggu Keluarga bersedia 3 5
dengan pemeriksaan dan mengikuti skrining
tekanan darah anggota keluarga hipertensi, apabila
keluarga. terdapat keluarga
yang menderita
hipertensi diharapkan
bersedia untuk
berobat ke
puskesmas.

21
3 Konseling mengenai Pasien 3 minggu Keluarga menerapkan 3 5
pentingnya dukungan dan pola diet hipertensi
dari keluarga tentang keluarga serta mulai
pengobatan, pola makan memotivasi pasien
yang sehat dan sesuai untuk berolahraga
untuk penyakit dan minum obat
Hipertensi, olahraga teratur
cukup dan minum obat
teratur untuk pasien

4 Edukasi mengenai Pasien 3 minggu Keluarga menerapkan 3 5


konsep rumah sehat dan konsep rumah sehat
keluarga

Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Dessy N


Tanggal :

22
BERKAS KELUARGA BINAAN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Lempuing
No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 01.01.127
Data Administrasi : Kamis, 8 Maret 2018
Diisi Oleh : Fegi Dwiputra Nugraha (H1AP12021)
Nurhapsari (H1AP12019)
Yosie Agni Utami (H1AP12040)

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


 Pasien menderita hipertensi yang butuh dukungan keluarga dalam proses
pengobatannya.
 Pasien sudah lama mengetahui penyakitnya, tetapi pasien menolak untuk
mengonsumsi obat hipertensi, pasien lebih memilih pengobatan herbal.
 Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang
hipertensi, pengaturan pola makan dan gaya hidup yang berkaitan dengan
penyakit hipertensi.
 Penyakit yang diderita pasien merupakan kondisi dengan potensi risiko
komplikasi yang cukup serius dan memerlukan pemantauan rutin.
 Diperlukan adanya kerja sama antar anggota keluarga dalam penanganan
pasien ini.
 Pasien belum memahami konsep rumah sehat.

Pelaku rawat/ contact person/ significant other dari pasien adalah: Anak pasien
Hubungan dengan pasien: anak kandung

Data Demografi Keluarga


Alamat : Jln. Ciliwung Bawah No.41 RT.01/RW.01, Kelurahan Lempuing,
Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.
No. Telp : -

23
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan
dekat dengan keluarga.
No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Keterangan
dalam keluarga dalam Tambahan
pembinaan
1 Ny. N Nenek P 63 th - IRT Ya Pasien
2 Tn. M Anak (Kepala L 43 th SD Petani, Pekerja Ya Keluarga
keluarga) Bangunan Pasien
3 Ny. L Menantu P 42 th SD ART Ya Keluarga
Pasien
4 An. D Cucu L 8 th SD Pelajar Ya Keluarga
Pasien

Diagram 2. Genogram

24
Keterangan :

v
 Laki-laki, Meninggal

v  Perempuan Meninggal

 Perempuan

 Laki-laki, Hidup

Data Dinamika Keluarga


Bentuk keluarga : Keluarga extended
Tahapan siklus hidup keluarga : Keluarga dengan anak usia sekolah

Diagram 3. Family Map

Keterangan:
Tn. M Ny. N
M
Anak/KK

Nenek

Menantu

Ny. L An. D
Anak dari KK

Hubungan dekat

25
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan pembina
Fungsi
Penilaian untuk fungsi keluarga
Keluarga
yang bersangkutan
Biologis Pasien adalah pasien baru yang didiagnosis menderita pembina dapat
hipertensi. Pasien dan keluarga masih belum mengerti menyimpulkan bahwa
tentang penyakit yang diderita pasien, komplikasi dan fungsi biologis kurang
tatalaksana penyakit tersebut, serta pola hidup yang baik.
seharusnya diterapkan. Pasien lebih mempercayai
pengobatan herbal dibandingkan pengobatan medis.

Psikologis Pasien memiliki anggota keluarga yang cukup peduli pembina dapat
dalam pengontrolan penyakit pasien. Keadaan pasien menyimpulkan bahwa
memerlukan dukungan dari keluarga. Komunikasi fungsi psikologis
sangat dekat dengan anak pasien. berjalan baik.
Sosial Pasien tidak bersekolah. Anak pasien merupakan petani Fungsi sosial berjalan
sekaligus pekerja bangunan. Menantu pasien dengan baik.
merupakan asisten rumah tangga. Cucu pasien sedang
bersekolah tingkat SD. Hubungan dengan masyarakat
terjalin baik. Keluarga ini dikenal baik di lingkungan
sekitar, sehingga tidak sulit mencari alamat pasien.
Ekonomi & - Kebutuhan primer terutama papan sudah cukup Fungsi ekonomi cukup
Pemenuhan terpenuhi, pasien tinggal di rumah sendiri. baik.
kebutuhan - Penghasilan total keluarga dianggap menengah ke
bawah untuk kebutuhan sehari-hari.
- Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan
prioritas penggunaan uang sesuai kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier.
- Alokasi dana khusus untuk kesehatan belum ada.
Selama ini, biaya pengobatan pasien masih
tertanggungi oleh KIS dari pemerintah.

26
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Sikap & perilaku keluarga yang menggambarkan Kesimpulan pembina untuk
Perilaku
perilaku tersebut perilaku yang bersangkutan
Kebersihan pribadi &  Penampilan keluarga cukup bersih dan Kebersihan diri dan keluarga
lingkungan sederhana. baik.
 Keluarga dan pasien mandi 2x/hari. Kebersihan lingkungan
 Keadaan rumah tampak teratur. sekitar kurang.

 Pencahayaan dan ventilasi di dalam rumah


cukup baik.
 Lingkungan sekitar adalah perumahan dengan
pemukiman yang cukup padat.
 Rumah pasien memiliki jamban.
 Kamar mandi bersih.
 Air yang digunakan untuk mencuci dan masak
menggunakan air sumur yang bersih, air untuk
minum menggunakan air galon.
 Terdapat 3 buah kandang ayam yang diletakkan
2 buah di dalam rumah dan 1 buah di halaman
belakang rumah.
 Halaman belakang rumah pasien berupa rawa
dengan genangan air yang luas, bercampur
dengan sampah rumah tangga.
Pencegahan spesifik  Pasien sebagai ibu rumah tangga, namun jarang Keluarga kurang menerapkan
beraktivitas karena banyak dibantu oleh perilaku pencegahan spesifik.
menantunya.
 Pasien dan keluarga jarang pergi ke pelayanan
kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan secara
rutin, kalau sudah merasa ada yang sakit baru
pasien datang ke pelayanan kesehatan.
 Imunisasi pada cucu lengkap

27
Gizi keluarga  Kebutuhan pangan tercukupi. Kualitas dan kuantitas
 Keluarga memasak sendiri makanan sehari-hari. makanan keluarga cukup
 Penyediaan makanan dilakukan sendiri.
 Pola makan keluarga teratur, biasanya 1-3x/hari.
 Pasien dan keluarga kurang menerapkan pola
makan sehat
Asah asih asuh  Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh
 Kegiatan keagamaan tidak begitu teramati. dalam keluarga ini sudah
 Keluarga mengasuh anak dengan baik. baik.

Kesehatan reproduksi  Pasien mendapatkan menstruasi pertama kali Kesehatan reproduksi


pada umur 15 tahun. cukup baik
 Riwayat nyeri saat haid tidak ada.
Latihan jasmani /  Pasien dan keluarga tidak memiliki aktivitas Aktivitas fisik dalam
aktivitas fisik fisik khusus yang rutin dijalankan. keluarga kurang baik.
 Aktivitas sehari-hari pasien hanya menonton TV
di rumah.
Penggunaan pelayanan  Pasien berobat ke puskesmas apabila sakit. Perilaku kesehatan keluarga
kesehatan  Jarak rumah ke pelayanan kesehatan bersifat kuratif.
(puskesmas) 1 Km. Pasien biasa menggunakan
kendaraan bermotor.

Kebiasaan / perilaku  Pasien kurang memperhatikan kebersihan dan Perilaku kesehatan dalam
lainnya yang buruk pencegahan perkembang-biakkan jentik nyamuk, keluarga kurang baik
untuk kesehatan dibuktikan dengan pasien dan keluarga tidak
memakai kelambu dan membiarkan tampungan
air di ember terbuka.
 Pasien menjemur pakaian di dalam rumah yang
sedikit terkena sinar matahari.
 Pasien dan keluarga tidak merokok

28
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Kesimpulan pembina untuk
Faktor Keterangan
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Pasien berobat ke PKM Kuala Secara umum baik, pusat
kesehatan yang Lempuing dan juga bidan pelayanan kesehatan primer
sendiri tidak terlalu jauh, hanya
digunakan oleh keluarga terdekat disekitar rumahnya
rumah sakit rujukan yang agak
jauh, namun pasien memiliki
Cara mencapai pusat Pasien harus menggunakan kendaraan pribadi sehingga tidak
terlalu bermasalah. Pasien juga
pelayanan kesehatan kendaraan bermotor untuk menuju
merasakan keringanan dalam hal
tersebut ke puskesmas atau rumah sakit. biaya karena pasien peserta KIS,
dari segi pelayanan pasien merasa
puas dengan pelayanan kesehatan
yang didapat.

Tarif pelayanan kesehatan Pasien menggunakan Kartu


tersebut dirasakan Indonesia Sehat (KIS) sehingga
pasien merasakan ada keringanan

Kualitas pelayanan saat pasien berobat.


Pasien merasa kualitas
kesehatan tersebut pelayanan kesehatan baik dan
merasa selalu di layani dengan
dirasakan
baik oleh petugas kesehatan
setempat.

29
Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal

Kepemilikan rumah: menumpang / kontrak / hibah / milik sendiri


Daerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan / mewah

Kesimpulan pembina untuk


Karakteristik Rumah dan Lingkungan
lingkungan tempat tinggal

Luas rumah : 6 x 10 m2 Pasien tinggal di rumah


bersama anak, menantu dan
Jumlah orang dalam satu rumah : 4 org
cucunya. Pasien tinggal di
Luar halaman rumah : 12 x 16 m2 lingkungan yang tidak terlalu
padat, dengan lingkungan yang
Tidak bertingkat
cukup terjaga kebersihannya.
Penerangan di rumah cukup.
Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*
Ventilasi cukup, terdapat
Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi* kawat kasa. Pasien tidak
memiliki alat bantu sirkulasi
Penerangan di dalam rumah
udara rumah seperti kipas
Jendela : Ada, cahaya matahari dapat masuk dan ventilasi cukup
angin/ AC/ exhaust fan.
Listrik : Ada
Kebersihan di bagian dalam
Ventilasi rumah sebagian cukup baik,
Kelembapan rumah : lembab / tidak tata letak barang dalam rumah
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada / tidak teratur, kecuali kandang ayam
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan yang ditempatkan di dalam
rumah yaitu di dekat WC dan
Kebersihan di dalam rumah : baik
dapur. Tempat penampungan
Tata letak barang dalam rumah : baik air tidak ditutup, akan
berpotensi menjadi tempat
Sumber air
berkembangnya jentik
air minum dari :
nyamuk. Kebersihan di
Sumur/pompa tangan/pompa listrik/PAM/beli dari tukang air
halaman belakang rumah
air cuci dan masak dari :
kurang baik, terdapat genangan
Sumur/pompa tangan/pompa listrik/PAM/beli dari tukang air
air yang luas dan sampah
Jarak sumber air dari septic tank : 10 meter

30
Kamar Mandi Keluarga Ada / Tidak Ada rumah tangga berserakan
Dalam Rumah / Luar Rumah walau sudah terdapat tempat
Jumlah 1 Buah, ukuran 1 x 1,5 m2 sampah, serta kandang ayam
yang tepat di belakang rumah.
Jamban Ada / Tidak Ada
Sumber air minum dari air
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
galon baik. Sumber air masak
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk
dan cuci dari sumur bersih.
Limbah & sampah Kondisi kamar mandi dan
Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali jamban baik. Jarak septic tank
Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak dan sumur tidak memenuhi
Kesan kebersihan lingkungan permukiman : baik/cukup/kurang standar ideal. Pengelolaan
limbah dan sampah kurang
baik. Kondisi rumah secara
keseluruhan kurang baik.

31
Diagram 4. Denah rumah Diagram 5. Peta rumah dicapai dari klinik
U

DEPAN

PKM
Kamar

R. Tamu
Kamar

Ruang
Keluarga
Kamar

sumur

WC Rumah
K.Ayam

Gudang Dapur

Kandang
Ayam
RAWA

32
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

Budaya:
Hubungan
masyarakat terjalin
dengan baik

Life style :
- Aktivitas fisik/latihan jasmani kurang

Perilaku Lingkungan
kesehatan: Psikososial
- Pola makan kurang ekonomi:
sehat Pengetahuan
- Latihan jasmani FAMILY keluarga yang
kurang kurang tentang
Hipertensi
Sistem Pelayanan
kesehatan:
Pelayanan kesehatan Pasien : Pekerjaan:
primer dekat, Usia 71 thn, IRT
terjangkau dengan Hipertensi
Grade II + ISPA

Biologi Manusia:
Pasien didiagnosis Lingkungan fisik:
hipertensi dan Secara umum baik,
belum memahami tidak ada masalah
penyakitnya dengan kondisi
lingkungan

Human made environment


 Keadaan rumah bersih dan rapi, ventilasi
dan pencahayaan cukup
 Lingkungan sekitar rumah kurang terjaga
kebersihannya
 Lingkungan rumah tidak terlalu padat
dan tidak ada kebisingan

Diagram 6. Mandala of Health

33
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga
Masalah biologis :
 Pasien dan keluarga belum memahami mengenai penyakit yang diderita oleh
pasien mengenai Hipertensi mulai dari penyebab, faktor risiko, pencegahan,
komplikasi, dan tatalaksananya.

Masalah eksternal keluarga


Masalah life style :
 Pasien dan keluarga belum menerapkan pola hidup sehat seperti aktivitas
fisik teratur dan pola makan sehat sebagai upaya untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan pencegahan hipertensi.
Masalah psikososial:
 Keluarga belum memahami pentingnya peran dan dukungan sebagai
anggota keluarga dalam upaya kesembuhan pasien.
Masalah lingkungan sekitar rumah :
 Lingkungan sekitar rumah kurang terjaga kebersihannya karena terdapat
kandang ayam di dalam rumah, dan terdapat genangan air kotor seperti
rawa di belakang rumah yang penuh sampah.

34
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT
KUNJUNGAN KE II DAN III DI RUMAH PASIEN

Tanggal Intervensi Yang Dilakukan, Diagnosis Holistik Dan Rencana Selanjutnya


Kunjungan II Intervensi yang dilakukan:
20 Maret 2018 Aspek Personal
- Evaluasi pemahaman pasien mengenai hipertensi, yaitu penyebab, faktor
risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksana.
- Evaluasi pemahaman pasien tentang pola makan yang sehat dan
penerapan menu sehat untuk hipertensi (lampiran 1).
- Evaluasi kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur dan
keinginan untuk memeriksa tekanan darah secara berkala.
- Evaluasi pemahaman pasien tentang efek samping obat hipertensi
Aspek Klinik
- Evaluasi keluhan pasien
- Memeriksa tekanan darah pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Evaluasi menu diet pasien yang sesuai dengan pola diet hipertensi
- Evaluasi apakah pasien sudah mengikuti olahraga di puskesmas
seminggu sekali
- Evaluasi kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur
- Evaluasi kegiatan olahraga rutin 30-40 menit setiap 2 kali/minggu

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


- Evaluasi pengetahuan keluarga mengenai hipertensi yaitu penyebab,
faktor risiko, pencegahan, komplikasi dan tatalaksananya, serta tanda-
tanda kegawatdaruratan
- Mengevaluasi tekanan darah anak pasien yang juga menderita hipertensi.
- Evaluasi dukungan dari keluarga tentang pola makan yang sehat,

35
olahraga cukup dan minum obat teratur untuk pasien dan anaknya.
- Edukasi mengenai konsep rumah sehat.

Hasil intervensi kedua:


Aspek Personal:
o Pasien meminum obat secara teratur
o Pasien mulai mengerti mengenai penyakit hipertensi, penyebab,
tatalaksana, efek samping obat, pencegahan kekambuhan dan komplikasi
o Pasien sudah mengurangi konsumsi garam (< ½ sendok teh/hari)
o Pasien mulai memperbanyak makan sayur dan buah
o Pasien belum mengikuti senam seminggu sekali di Puskesmas

Aspek Klinis:
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada lagi.
- TD pasien = 130/80 mmHg
- Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik terkait

Farmakologi :
- Meneruskan terapi pasien, yaitu Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Menyarankan untuk terus menerapkan menu sehat untuk hipertensi
sesuai brosur yang sudah diberikan (lampiran 1)
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur

Aspek Psikososial, Keluarga, dan Lingkungan


- Anak pasien yang juga menderita Hipertensi sudah berobat ke
Puskesmas (TD anak pasien setelah konsumsi obat hipertensi = 130/70
mmHg)
- Menyarankan anak pasien yang menderita hipertensi untuk tetap rutin
berobat ke puskesmas
- Keluarga sudah memahami tentang penyakit pasien, komplikasi dan
tanda-tanda kegawatdaruratannya.

36
- Keluarga mulai memotivasi pasien untuk berolahraga dan minum obat
teratur.
- Keluarga sudah mulai menyadari untuk menerapkan pola hidup sehat
demi pencegahan terhadap hipertensi.
- Keluarga mulai mengerti konsep rumah sehat
Kunjungan III Intervensi yang dilakukan:
26 Maret 2018 Aspek Personal
- Evaluasi pemahaman pasien mengenai hipertensi, yaitu penyebab, faktor
risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksana.
- Evaluasi penerapan pola makan yang sehat sesuai pola diet hipertensi
(lampiran 1).
- Evaluasi kepatuhan pasien dalam minum obat secara teratur dan
keinginan untuk pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
- Evaluasi apakah terdapat samping obat hipertensi pada pasien

Aspek Klinik
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Memeriksa tekanan darah pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Evaluasi menu diet pasien yang sesuai dengan pola diet hipertensi
- Evaluasi apakah pasien sudah mengikuti olahraga di puskesmas
seminggu sekali
- Evaluasi kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur
- Evaluasi kegiatan olahraga rutin 30-40 menit setiap 2 kali/minggu

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


- Evaluasi pengetahuan keluarga mengenai hipertensi yaitu penyebab,
faktor risiko, pencegahan, komplikasi dan tatalaksananya, serta tanda-
tanda kegawatdaruratan
- Mengevaluasi tekanan darah anak pasien yang juga menderita hipertensi.

37
- Evaluasi dukungan dari keluarga tentang pola makan yang sehat,
olahraga cukup dan minum obat teratur untuk pasien dan anaknya.
- Evaluasi pemahaman keluarga mengenai konsep rumah sehat.

Hasil intervensi ketiga:


Aspek Personal:
o Pasien meminum obat secara teratur
o Pasien mulai mengerti mengenai penyakit hipertensi, penyebab,
tatalaksana, efek samping obat, pencegahan kekambuhan dan komplikasi
o Pasien sudah mengurangi konsumsi garam (< ½ sendok teh/hari)
o Pasien mulai memperbanyak makan sayur dan buah
o Pasien belum mengikuti senam seminggu sekali di Puskesmas

Aspek Klinis:
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada lagi.
- TD pasien = 120/80 mmHg
- Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik terkait

Farmakologi :
- Meneruskan terapi pasien, yaitu:
Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Menyarankan untuk terus menerapkan menu sehat untuk hipertensi
sesuai brosur yang sudah diberikan (lampiran 1)
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur

Aspek Psikososial, Keluarga, dan Lingkungan


- Anak pasien yang juga menderita Hipertensi rutin mengonsumsi obat
Hipertensi dari puskesmas (TD anak pasien = 130/80 mmHg)
- Keluarga sudah memahami tentang penyakit pasien, komplikasi dan
tanda-tanda kegawatdaruratannya.
- Keluarga sudah memotivasi pasien untuk berolahraga dan minum obat
teratur.

38
- Keluarga sudah menyadari untuk menerapkan pola hidup sehat demi
pencegahan terhadap hipertensi.
- Keluarga belum menerapkan konsep rumah sehat.

39
Kesimpulan Pembinaan Keluarga Saat Ini
 Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan dan
coping score akhir
Coping Score Coping Score
No. Masalah yang terselesaikan
awal akhir
1 Keluarga memahami tentang penyakit pasien, 3 5
komplikasi dan tanda-tanda
kegawatdaruratannya
2 Keluarga bersedia mengikuti skrining 3 5
hipertensi, apabila terdapat keluarga yang
menderita hipertensi diharapkan bersedia untuk
berobat ke puskesmas.
3 Keluarga menerapkan pola diet hipertensi serta 3 4
mendukung pasien untuk berolahraga dan
minum obat teratur.
4 Keluarga menerapkan konsep rumah sehat 3 4

 Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :


- Adanya tempat pelayanan kesehatan yang dekat dengan lokasi rumah
pasien, yaitu UPTD Puskesmas Kuala Lempuing.
- Pasien memiliki keinginan yang kuat untuk mengontrol penyakitnya.
- Pasien dan keluarga kooperatif untuk menerima sebagian besar edukasi
yang diberikan.
- Pasien dan keluarga menerapkan pola makan sehat untuk penderita
hipertensi

 Faktor penghambat terselesaikannya masalah-masalah kesehatan pasien :


- Pasien belum ada keinginan untuk melakukan aktivitas fisik teratur seperti
senam di puskesmas Lempuing setiap seminggu sekali.
- Pasien belum memiliki lahan yang cukup untuk memindahkan kandang
ayam yang ada di dalam rumahnya.

40
- Tidak ada saluran air yang lancar untuk mengalirkan air yang tergenang di
belakang rumah pasien

 Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:


- Melakukan edukasi terarah dan konseling berulang pada pasien dan
keluarga mengenai penatalaksanaan penyakit hipertensi, dan efek samping
pengobatan serta kontrol teratur ke Puskesmas.
- Edukasi dan konseling kepada pasien serta keluarga mengenai pentingnya
mengontrol penyakit hipertensi yang diderita oleh pasien dan anaknya.
- Edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya
penerapan pola makan sehat untuk hipertensi dan aktivitas fisik teratur
untuk mengontrol penyakitnya.
- Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai pentingnya
memeriksakan diri ke puskesmas jika ada masalah terkait kesehatan
keluarga.
- Melakukan edukasi berulang mengenai konsep rumah sehat.

Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Dessy N


Tanggal :

41
Dokumentasi Kegiatan Kedokteran Keluarga

A. Dokumentasi saat Kunjungan Rumah

Kondisi dalam rumah pasien:


Ruang tamu, sumur, wc, dapur & kandang ayam

42
Kondisi lingkungan sekitar rumah pasien

43
Saat memeriksa pasien

44
Kondisi lingkungan rumah pasien saat pembinaan terakhir

45

Anda mungkin juga menyukai