Pasien Keterangan
Nama Ny. N Pasien
Umur / tgl. Lahir 71 Tahun
Alamat Jl. Kuala Lempuing RT 01
Kelurahan Lempuing, Kec Ratu
Agung Bengkulu.
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke 1
1
DATA PELAYANAN
I. ANAMNESIS (Subyektif)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Alasan kedatangan : Sakit kepala
Kekhawatiran : Menderita penyakit darah tinggi sehingga harus konsumsi
obat terus-menerus dan akan menyusahkan keluarga
Harapan : Sakit kepala dapat sembuh dan tekanan darah normal
sehingga tidak perlu konsumsi obat terus-menerus.
Persepsi : Penyakit darah tinggi dapat disembuhkan dengan
pengobatan tradisional saja.
2
- Riwayat DM, jantung, dan sakit ginjal disangkal
- Riwayat alergi disangkal
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan :156 cm Berat Badan : 42 Kg
b. Bentuk Badan :astenikus Lingkar Perut : 60cm Status Gizi : Gizi kurang
3
4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi
a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal Normal Tidak Normal
7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem
e. Nyeri Ketok Sinus maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : tidak dilakukan
4
8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
b. Tonsil : Ukuran Kanan : Kiri :
To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis
9. Leher
a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..
10. Dada
a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Lain – lain : dalam batas normal
12. Abdomen
a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
d. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa Normal Teraba shcuffner …..
Kanan : Normal Kiri : Normal
f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
g. Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal
5
13. Genitourinaria Normal
6
III. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
Keluhan: Pemeriksaan:
- Sakit kepala sejak 2 hari yang TD = 160/90 mmHg
lalu.
- Tengkuk terasa berat.
- Batuk kering sejak 1 hari
yang lalu.
Ny. N, 71 tahun
Dengan
Hipertensi Grade II +
ISPA
Faktor Eksternal:
Faktor Internal: - Kurangnya pengetahuan
- Riwayat keluarga hipertensi tentang Hipertensi dan
- Tidak menjaga pola diet pencegahannya.
rendah garam - Keluarga pasien kurang
- Tidak ingin konsumsi obat menjaga pola makan
rutin, hanya ingin obat - Keluarga kurang peduli
herbal terhadap kondisi kesehatan
pasien
Alasan Pembinaan:
1. Pasien menderita hipertensi yang butuh dukungan keluarga dalam
proses pengobatannya.
2. Pasien sudah lama mengetahui penyakitnya, tetapi pasien menolak
untuk mengonsumsi obat hipertensi, pasien lebih memilih
pengobatan herbal.
3. Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki pengetahuan yang
memadai tentang hipertensi, pengaturan pola makan dan gaya hidup
yang berkaitan dengan penyakit hipertensi.
4. Penyakit yang diderita pasien merupakan kondisi dengan potensi
risiko komplikasi yang cukup serius dan memerlukan pemantauan
rutin.
5. Diperlukan adanya kerja sama antar anggota keluarga dalam
penanganan pasien ini.
7
IV. DIAGNOSIS HOLISTIK (Assessment)
Aspek personal :
Alasan kedatangan : Sakit kepala
Kekhawatiran : Menderita penyakit darah tinggi sehingga harus
konsumsi obat terus-menerus dan akan menyusahkan
keluarga.
Harapan : Sakit kepala dapat sembuh dan tekanan darah normal
sehingga tidak perlu konsumsi obat terus-menerus.
Persepsi : Penyakit darah tinggi dapat disembuhkan dengan
pengobatan tradisional saja.
Aspek klinik :
- Sakit kepala yang terus-menerus
- Rasa berat di bagian tengkuk
- Batuk kering
- TD = 160/90 mm Hg
Diagnosis kerja : Hipertensi Grade II + ISPA
Prognosis : Bonam
Derajat fungsional : 2
8
V. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (PLANNING)
1 Aspek Personal
a. Konseling dan edukasi Pasien Kunjungan I a. Pasien mulai mengerti
mengenai hipertensi, yaitu di rumah mengenai hipertensi,
penyebab, faktor risiko, pasien penyebab, tatalaksana,
pencegahan, komplikasi, dan pencegahan kekambuhan
tatalaksana. dan komplikasi.
b. Konseling dan edukasi tentang b. Pasien mengerti tentang
pola makan yang sehat dan pola makan yang sehat
memberikan brosur contoh seperti yang sudah
menu sehat untuk hipertensi dicontohkan di brosur.
(lampiran 1) c. Pasien sudah memulai
c. Memberikan motivasi kepada minum obat secara teratur
pasien untuk meminum obat dan ingin memeriksakan
secara teratur dan periksa tekanan darahnya secara
tekanan darah secara berkala. berkala.
d. Edukasi tentang efek samping d. Pasien sudah memahami
obat hipertensi efek samping obat
hipertensi
2 Aspek Klinik a. Keluhan pasien sudah tidak
a. Mengevaluasi keluhan pasien Pasien Kunjungan I ada
b. Memeriksa tekanan darah di rumah b. Tekanan darah pasien dalam
pasien pasien batas normal
c. Melakukan pemeriksaan fisik c. Tidak ditemukan kelainan
terkait dalam pemeriksaan fisik
Farmakologi : terkait
- Paracetamol tab dan Ambroxol d. Pasien patuh minum obat
tab dihentikan apabila pasien e. Menerapkan pola makan
sudah tidak mengeluhkan sakit sehat dengan kalori yang
kepala dan batuk. cukup dan rendah garam
9
- Amlodipin tab 1x5mg f. Melakukan senam di
diteruskan apabila TD normal puskesmas
Non farmakologi :
a. Memberikan contoh menu
sehat untuk hipertensi
b. Mengajak untuk mengikuti
olahraga di puskesmas
seminggu sekali
c. Edukasi pentingnya minum
obat teratur
d. Olahraga rutin 30-40 menit
setiap 2 kali/minggu
3
Aspek Psikososial Keluarga dan a. Keluarga memahami tentang
Lingkungan Pasien, Kunjungan I penyakit pasien, komplikasi
a. Konseling dan edukasi kepada anak, di rumah dan tanda-tanda
keluarga mengenai hipertensi menantu pasien kegawatdaruratannya
yaitu penyebab, faktor risiko, , dan b. Keluarga bersedia mengikuti
pencegahan, komplikasi dan cucu skrining hipertensi, apabila
tatalaksananya, serta tanda- terdapat keluarga yang
tanda kegawatdaruratan menderita hipertensi
b. Melakukan skrining dengan diharapkan bersedia untuk
pemeriksaan tekanan darah berobat ke puskesmas.
anggota keluarga. c. Keluarga mulai termotivasi
c. Konseling mengenai untuk menerapkan pola diet
pentingnya dukungan dari hipertensi serta mulai
keluarga tentang pengobatan, memotivasi pasien untuk
pola makan yang sehat dan berolahraga dan minum obat
sesuai untuk penyakit teratur
Hipertensi, olahraga cukup dan
minum obat teratur untuk
pasien
10
Rencana Kunjungan II (23 Maret 2018)
1 Aspek Personal
a. Evaluasi pemahaman pasien Pasien Kunjungan a. Pasien memahami tentang
mengenai hipertensi, yaitu II di rumah hipertensi, penyebab,
penyebab, faktor risiko, pasien tatalaksana, pencegahan
pencegahan, komplikasi, dan kekambuhan dan komplikasi.
tatalaksana. b. Pasien mulai menerapkan
b. Evaluasi pemahaman pasien pola makan yang sehat
tentang pola makan yang sehat seperti yang sudah
dan penerapan menu sehat dicontohkan di brosur.
untuk hipertensi (lampiran 1). c. Pasien minum obat secara
c. Evaluasi kepatuhan pasien teratur dan memeriksakan
dalam meminum obat secara tekanan darahnya secara
teratur dan keinginan untuk berkala.
memeriksa tekanan darah d. Pasien sudah memahami efek
secara berkala. samping obat hipertensi
d. Evaluasi pemahaman pasien
tentang efek samping obat
hipertensi
2 Aspek Klinik
a. Evaluasi keluhan pasien Pasien Kunjungan a. Keluhan pasien sudah tidak
b. Memeriksa tekanan darah II di rumah ada
pasien pasien b. Tekanan darah pasien dalam
c. Melakukan pemeriksaan fisik batas normal
terkait c. Tidak ditemukan kelainan
Farmakologi : dalam pemeriksaan fisik
- Paracetamol tab dan Ambroxol terkait
tab dihentikan apabila pasien d. Pasien patuh minum obat
sudah tidak mengeluhkan sakit e. Menerapkan pola makan
kepala dan batuk. sehat dengan kalori yang
- Amlodipin tab 1x5mg cukup dan rendah garam
diteruskan apabila TD normal f. Melakukan senam di
puskesmas
11
Non farmakologi :
a. Evaluasi menu diet pasien yang
sesuai dengan pola diet
hipertensi
b. Evaluasi apakah pasien sudah
mengikuti olahraga di
puskesmas seminggu sekali
c. Evaluasi kepatuhan pasien
dalam meminum obat secara
teratur
d. Evaluasi kegiatan olahraga
rutin 30-40 menit setiap 2
kali/minggu
12
Rencana Kunjungan III (31 Maret 2018)
13
Non farmakologi :
a. Evaluasi menu diet pasien yang
sesuai dengan pola diet
hipertensi
b. Evaluasi apakah pasien sudah
mengikuti olahraga di
puskesmas seminggu sekali
c. Evaluasi kepatuhan pasien
dalam meminum obat secara
teratur
d. Evaluasi kegiatan olahraga
rutin 30-40 menit setiap 2
kali/minggu
14
Persetujuan Ka. UPTD PKM. Kuala Persetujuan Pembimbing
Lempuing Tanda tangan :
Tanda tangan :
15
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
Hasil:
- Keluhan sakit kepala, tengkuk terasa berat, dan batuk kering
- Tekanan darah : 160/90 mmHg
- Pemeriksaan fisik dalam batas normal
Penatalaksanaan
Farmakologi:
- Amlodipin tab 1 x 5mg
- Paracetamol tab 3 x 500mg
- Ambroxol tab 3x 1
Non Farmakologi:
- Edukasi mengenai penyakit hipertensi
- Edukasi mengenai pola diet rendah garam
- Edukasi untuk perbanyak makan sayur dan buah
- Edukasi untuk melakukan aktivitas fisik rutin, seperti rutin mengikuti
senam di Puskesmas.
Kunjungan I Intervensi yang dilakukan:
13 Maret Aspek Personal
2018 - Konseling dan edukasi mengenai hipertensi, yaitu penyebab, faktor
risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksana.
- Konseling dan edukasi tentang pola makan yang sehat dan memberikan
brosur contoh menu sehat untuk hipertensi (lampiran 1)
- Memberikan motivasi kepada pasien untuk meminum obat secara teratur
dan periksa tekanan darah secara berkala.
- Edukasi tentang efek samping obat hipertensi
16
Aspek Klinik
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Memeriksa tekanan darah pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Paracetamol tab dan Ambroxol tab dihentikan.
- Amlodipin tab 1x5mg diteruskan.
Non farmakologi :
- Memberikan contoh menu sehat untuk hipertensi
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur
- Olahraga rutin 30-40 menit setiap 2 kali/minggu
17
Aspek Klinis:
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada lagi.
- TD = 130/80 mmHg
- Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Menghentikan pemberian Paracetamol tab dan Ambroxol tab.
- Meneruskan Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Memberikan contoh brosur menu sehat untuk hipertensi (lampiran 1)
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur
18
VII. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM
BINAAN PERTAMA
Aspek klinik :
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada
- TD sudah menurun dari sebelumnya 160/90 menjadi TD = 130/80 mmHg
19
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :
20
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan
Skor Akhir yang Diharapkan
Coping
Coping
Hasil yang score akhir
No Kegiatan Sasaran Waktu score
diharapkan yang
awal
diharapkan
1 Konseling dan edukasi Pasien 3 minggu Keluarga memahami 3 5
kepada keluarga dan tentang penyakit
mengenai hipertensi keluarga pasien, komplikasi
yaitu penyebab, faktor dan tanda-tanda
risiko, pencegahan, kegawatdaruratannya
komplikasi dan
tatalaksananya, serta
tanda-tanda
kegawatdaruratan
2 Melakukan skrining Pasien 3 minggu Keluarga bersedia 3 5
dengan pemeriksaan dan mengikuti skrining
tekanan darah anggota keluarga hipertensi, apabila
keluarga. terdapat keluarga
yang menderita
hipertensi diharapkan
bersedia untuk
berobat ke
puskesmas.
21
3 Konseling mengenai Pasien 3 minggu Keluarga menerapkan 3 5
pentingnya dukungan dan pola diet hipertensi
dari keluarga tentang keluarga serta mulai
pengobatan, pola makan memotivasi pasien
yang sehat dan sesuai untuk berolahraga
untuk penyakit dan minum obat
Hipertensi, olahraga teratur
cukup dan minum obat
teratur untuk pasien
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :
22
BERKAS KELUARGA BINAAN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Lempuing
No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 01.01.127
Data Administrasi : Kamis, 8 Maret 2018
Diisi Oleh : Fegi Dwiputra Nugraha (H1AP12021)
Nurhapsari (H1AP12019)
Yosie Agni Utami (H1AP12040)
Pelaku rawat/ contact person/ significant other dari pasien adalah: Anak pasien
Hubungan dengan pasien: anak kandung
23
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan
dekat dengan keluarga.
No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Keterangan
dalam keluarga dalam Tambahan
pembinaan
1 Ny. N Nenek P 63 th - IRT Ya Pasien
2 Tn. M Anak (Kepala L 43 th SD Petani, Pekerja Ya Keluarga
keluarga) Bangunan Pasien
3 Ny. L Menantu P 42 th SD ART Ya Keluarga
Pasien
4 An. D Cucu L 8 th SD Pelajar Ya Keluarga
Pasien
Diagram 2. Genogram
24
Keterangan :
v
Laki-laki, Meninggal
v Perempuan Meninggal
Perempuan
Laki-laki, Hidup
Keterangan:
Tn. M Ny. N
M
Anak/KK
Nenek
Menantu
Ny. L An. D
Anak dari KK
Hubungan dekat
25
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan pembina
Fungsi
Penilaian untuk fungsi keluarga
Keluarga
yang bersangkutan
Biologis Pasien adalah pasien baru yang didiagnosis menderita pembina dapat
hipertensi. Pasien dan keluarga masih belum mengerti menyimpulkan bahwa
tentang penyakit yang diderita pasien, komplikasi dan fungsi biologis kurang
tatalaksana penyakit tersebut, serta pola hidup yang baik.
seharusnya diterapkan. Pasien lebih mempercayai
pengobatan herbal dibandingkan pengobatan medis.
Psikologis Pasien memiliki anggota keluarga yang cukup peduli pembina dapat
dalam pengontrolan penyakit pasien. Keadaan pasien menyimpulkan bahwa
memerlukan dukungan dari keluarga. Komunikasi fungsi psikologis
sangat dekat dengan anak pasien. berjalan baik.
Sosial Pasien tidak bersekolah. Anak pasien merupakan petani Fungsi sosial berjalan
sekaligus pekerja bangunan. Menantu pasien dengan baik.
merupakan asisten rumah tangga. Cucu pasien sedang
bersekolah tingkat SD. Hubungan dengan masyarakat
terjalin baik. Keluarga ini dikenal baik di lingkungan
sekitar, sehingga tidak sulit mencari alamat pasien.
Ekonomi & - Kebutuhan primer terutama papan sudah cukup Fungsi ekonomi cukup
Pemenuhan terpenuhi, pasien tinggal di rumah sendiri. baik.
kebutuhan - Penghasilan total keluarga dianggap menengah ke
bawah untuk kebutuhan sehari-hari.
- Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan
prioritas penggunaan uang sesuai kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier.
- Alokasi dana khusus untuk kesehatan belum ada.
Selama ini, biaya pengobatan pasien masih
tertanggungi oleh KIS dari pemerintah.
26
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Sikap & perilaku keluarga yang menggambarkan Kesimpulan pembina untuk
Perilaku
perilaku tersebut perilaku yang bersangkutan
Kebersihan pribadi & Penampilan keluarga cukup bersih dan Kebersihan diri dan keluarga
lingkungan sederhana. baik.
Keluarga dan pasien mandi 2x/hari. Kebersihan lingkungan
Keadaan rumah tampak teratur. sekitar kurang.
27
Gizi keluarga Kebutuhan pangan tercukupi. Kualitas dan kuantitas
Keluarga memasak sendiri makanan sehari-hari. makanan keluarga cukup
Penyediaan makanan dilakukan sendiri.
Pola makan keluarga teratur, biasanya 1-3x/hari.
Pasien dan keluarga kurang menerapkan pola
makan sehat
Asah asih asuh Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh
Kegiatan keagamaan tidak begitu teramati. dalam keluarga ini sudah
Keluarga mengasuh anak dengan baik. baik.
Kebiasaan / perilaku Pasien kurang memperhatikan kebersihan dan Perilaku kesehatan dalam
lainnya yang buruk pencegahan perkembang-biakkan jentik nyamuk, keluarga kurang baik
untuk kesehatan dibuktikan dengan pasien dan keluarga tidak
memakai kelambu dan membiarkan tampungan
air di ember terbuka.
Pasien menjemur pakaian di dalam rumah yang
sedikit terkena sinar matahari.
Pasien dan keluarga tidak merokok
28
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Kesimpulan pembina untuk
Faktor Keterangan
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Pasien berobat ke PKM Kuala Secara umum baik, pusat
kesehatan yang Lempuing dan juga bidan pelayanan kesehatan primer
sendiri tidak terlalu jauh, hanya
digunakan oleh keluarga terdekat disekitar rumahnya
rumah sakit rujukan yang agak
jauh, namun pasien memiliki
Cara mencapai pusat Pasien harus menggunakan kendaraan pribadi sehingga tidak
terlalu bermasalah. Pasien juga
pelayanan kesehatan kendaraan bermotor untuk menuju
merasakan keringanan dalam hal
tersebut ke puskesmas atau rumah sakit. biaya karena pasien peserta KIS,
dari segi pelayanan pasien merasa
puas dengan pelayanan kesehatan
yang didapat.
29
Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal
30
Kamar Mandi Keluarga Ada / Tidak Ada rumah tangga berserakan
Dalam Rumah / Luar Rumah walau sudah terdapat tempat
Jumlah 1 Buah, ukuran 1 x 1,5 m2 sampah, serta kandang ayam
yang tepat di belakang rumah.
Jamban Ada / Tidak Ada
Sumber air minum dari air
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
galon baik. Sumber air masak
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk
dan cuci dari sumur bersih.
Limbah & sampah Kondisi kamar mandi dan
Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali jamban baik. Jarak septic tank
Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak dan sumur tidak memenuhi
Kesan kebersihan lingkungan permukiman : baik/cukup/kurang standar ideal. Pengelolaan
limbah dan sampah kurang
baik. Kondisi rumah secara
keseluruhan kurang baik.
31
Diagram 4. Denah rumah Diagram 5. Peta rumah dicapai dari klinik
U
DEPAN
PKM
Kamar
R. Tamu
Kamar
Ruang
Keluarga
Kamar
sumur
WC Rumah
K.Ayam
Gudang Dapur
Kandang
Ayam
RAWA
32
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga
Budaya:
Hubungan
masyarakat terjalin
dengan baik
Life style :
- Aktivitas fisik/latihan jasmani kurang
Perilaku Lingkungan
kesehatan: Psikososial
- Pola makan kurang ekonomi:
sehat Pengetahuan
- Latihan jasmani FAMILY keluarga yang
kurang kurang tentang
Hipertensi
Sistem Pelayanan
kesehatan:
Pelayanan kesehatan Pasien : Pekerjaan:
primer dekat, Usia 71 thn, IRT
terjangkau dengan Hipertensi
Grade II + ISPA
Biologi Manusia:
Pasien didiagnosis Lingkungan fisik:
hipertensi dan Secara umum baik,
belum memahami tidak ada masalah
penyakitnya dengan kondisi
lingkungan
33
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga
Masalah biologis :
Pasien dan keluarga belum memahami mengenai penyakit yang diderita oleh
pasien mengenai Hipertensi mulai dari penyebab, faktor risiko, pencegahan,
komplikasi, dan tatalaksananya.
34
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT
KUNJUNGAN KE II DAN III DI RUMAH PASIEN
35
olahraga cukup dan minum obat teratur untuk pasien dan anaknya.
- Edukasi mengenai konsep rumah sehat.
Aspek Klinis:
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada lagi.
- TD pasien = 130/80 mmHg
- Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Meneruskan terapi pasien, yaitu Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Menyarankan untuk terus menerapkan menu sehat untuk hipertensi
sesuai brosur yang sudah diberikan (lampiran 1)
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur
36
- Keluarga mulai memotivasi pasien untuk berolahraga dan minum obat
teratur.
- Keluarga sudah mulai menyadari untuk menerapkan pola hidup sehat
demi pencegahan terhadap hipertensi.
- Keluarga mulai mengerti konsep rumah sehat
Kunjungan III Intervensi yang dilakukan:
26 Maret 2018 Aspek Personal
- Evaluasi pemahaman pasien mengenai hipertensi, yaitu penyebab, faktor
risiko, pencegahan, komplikasi, dan tatalaksana.
- Evaluasi penerapan pola makan yang sehat sesuai pola diet hipertensi
(lampiran 1).
- Evaluasi kepatuhan pasien dalam minum obat secara teratur dan
keinginan untuk pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
- Evaluasi apakah terdapat samping obat hipertensi pada pasien
Aspek Klinik
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Memeriksa tekanan darah pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Evaluasi menu diet pasien yang sesuai dengan pola diet hipertensi
- Evaluasi apakah pasien sudah mengikuti olahraga di puskesmas
seminggu sekali
- Evaluasi kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur
- Evaluasi kegiatan olahraga rutin 30-40 menit setiap 2 kali/minggu
37
- Evaluasi dukungan dari keluarga tentang pola makan yang sehat,
olahraga cukup dan minum obat teratur untuk pasien dan anaknya.
- Evaluasi pemahaman keluarga mengenai konsep rumah sehat.
Aspek Klinis:
- Keluhan sakit kepala dan batuk sudah tidak ada lagi.
- TD pasien = 120/80 mmHg
- Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan fisik terkait
Farmakologi :
- Meneruskan terapi pasien, yaitu:
Amlodipin tab 1x5mg
Non farmakologi :
- Menyarankan untuk terus menerapkan menu sehat untuk hipertensi
sesuai brosur yang sudah diberikan (lampiran 1)
- Mengajak untuk mengikuti olahraga di puskesmas seminggu sekali
- Edukasi pentingnya minum obat teratur
38
- Keluarga sudah menyadari untuk menerapkan pola hidup sehat demi
pencegahan terhadap hipertensi.
- Keluarga belum menerapkan konsep rumah sehat.
39
Kesimpulan Pembinaan Keluarga Saat Ini
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan dan
coping score akhir
Coping Score Coping Score
No. Masalah yang terselesaikan
awal akhir
1 Keluarga memahami tentang penyakit pasien, 3 5
komplikasi dan tanda-tanda
kegawatdaruratannya
2 Keluarga bersedia mengikuti skrining 3 5
hipertensi, apabila terdapat keluarga yang
menderita hipertensi diharapkan bersedia untuk
berobat ke puskesmas.
3 Keluarga menerapkan pola diet hipertensi serta 3 4
mendukung pasien untuk berolahraga dan
minum obat teratur.
4 Keluarga menerapkan konsep rumah sehat 3 4
40
- Tidak ada saluran air yang lancar untuk mengalirkan air yang tergenang di
belakang rumah pasien
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :
41
Dokumentasi Kegiatan Kedokteran Keluarga
42
Kondisi lingkungan sekitar rumah pasien
43
Saat memeriksa pasien
44
Kondisi lingkungan rumah pasien saat pembinaan terakhir
45