Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

TUMBUH KEMBANG BAYI

Disusun Oleh :

Syam Sahara P1337420516052

Riska Lestari P1337420516061

Indita Nugraheni P1337420516077

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Tumbuh Kembang Pada Bayi ” dengan baik
dan tepat waktu. Adapun pembuatan makalah ini dilakukan sebagai pemenuhan nilai
tugas dari mata kuliah Ilmu Keperawatan Anak. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam
pembuatan makalah sehingga semua dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Selain
itu, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun terhadap
kekurangan dalam makalah agar selanjutnya penulis dapat memberikan karya yang lebih
baik dan sempurna. Semoga makalah ini dpat berguna dan bermanfaat bagi pengetahuan
para pembaca.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................

1.3 Tujuan....................................................................................................................

1.4 Manfaat.................................................................................................................

BAB II ISI....................................................................................................................

2.1 Tumbuh Kembang Bayi.........................................................................................

2.2 Etiologi , Patofisiologi, Pathway Gangguang Tumbang Bayi..............................

2.3 Pengkajian Fokus Gangguan Tumbang Bayi.........................................................

2.6 Diagnosa Gangguan Tumbang Bayi.....................................................................

2.7 Intervensi Keperawatan Gangguan Tumbang Bayi..............................................

2.8 Evaluasi Keperawatan Gangguan Tumbang Bayi...............................................

BAB III KESIMPULAN.............................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................................

3.2 Saran.......................................................................................................................

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus


dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan
itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu
yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa
yang harus diperbuatnya.

Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap,
dan pola ekspresi emosi terbentuk.

Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik


perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip
perkembangan fungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh
perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan
berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli
lingkungan. Karena pentingnya pengetahuan tentang pertumbuhan dan
perkembangan bayi, maka dari itu saya mengambil judul makalah “ Pertumbuhan
dan Perkembangan bayi”.

B. Rumusan masalah

a. Apa pengertian bayi ?


b. Apa Etiologi , Patofisiologi, Pathway Gangguang Tumbang Bayi ?
c. Apa Pengkajian Fokus Gangguan Tumbang Bayi ?
d. Apa Diagnosa Gangguan Tumbang Bayi ?
e. Apa Intervensi Keperawatan Gangguan Tumbang Bayi ?
f. Apa Evaluasi Keperawatan Gangguan Tumbang Bayi ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian bayi
b. Untuk mengetahui apa Etiologi , Patofisiologi, Pathway Gangguang
Tumbang Bayi ?
c. Untuk mengetahui apa Pengkajian Fokus Gangguan Tumbang Bayi ?
d. Untuk mengetahui apa Diagnosa Gangguan Tumbang Bayi ?
e. Untuk mengetahui apa Intervensi Keperawatan Gangguan Tumbang
Bayi ?
f. Untuk mengerahui apa Evaluasi Keperawatan Gangguan Tumbang
Bayi ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bayi
Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi (Wong, 2003).
Bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun dengan pembagian sebagai berikut: a.
Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari 1). Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari
2). Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari b. Masa pasca neonatal, yaitu usia
29 hari – 1 tahun.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun. (Soetjiningsih,
2004)

B. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi
tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
B. Etiologi , Patofisiologi, Pathway Gangguan Tumbuh Kembang Bayi
Etiologi

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang
merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

1. FAKTOR DALAM (INTERNAL) yang berpengaruh pada tumbuh


kembang anak.

a. Ras/etnik atau bangsa

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki


faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.

b. Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,


gemuk atau kurus.

c. Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun


pertama kehidupan dan masa remaja.

d. Jenis kelamin

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada


laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-
laki akan lebih cepat.

e. Genetik

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak


yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan


seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner

2. FAKTOR LUAR (EKSTERNAL)

FAKTOR PRENATAL

a. Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan


mempengaruhi pertumbuhan janin.

b. Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club
foot.

c. Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan


kelainan kongenital seperti palatoskisis.

d. Endokrin

Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia


adrenal.

e. Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota
gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.
f. Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH ( Toksoplasma,


Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks ) dapat menyebabkan à kelainan
pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan
jantung kongenital.

g. Kelainan imunologi

Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin
dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin,
kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan à hiperbilirubinemia
dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.

h. Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh à gangguan fungsi plasenta


menyebabkan à pertumbuhan terganggu.

i. Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu


hamil dan lain-lain.

FAKTOR NATAL

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat


menyebabkan kerusakan jaringan otak.

FAKTOR POSTNATAL

a. Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

b. Penyakit kronis/kelainan congenital

Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi


pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisis dan kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang
negatif terhadap pertumbuhan anak.

d. Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki
oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

e. Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak


mengalami hambatan pertumbuhan.

f. Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan


yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.

g. Lingkungan pengasuhan

Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh


kembang anak.

h. Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga,


misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.

i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian
halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

C. Periode Tumbuh Kembang Bayi

Tumbuh-Kembang bayi berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan


berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai berumur 12 bulan.
Tumbuh kembang bayi terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa
kepustakaan, maka periode tumbuh kembang bayi adalah sebagai berikut:

1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
a. Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
a. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester
ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.
b. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi
transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam
lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic
Acid) pada otak dan retina.

Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan
asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh,
depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat
menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap
ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah
kehamilan 5 bulan. Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang
menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
- Menjaga kesehatannya dengan baik.
- Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
- Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
- Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
- Memberi stimulasi dini terhadap janin.
- Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
- Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
- Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.

2. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.


Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
a. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
a. Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.

Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak
sehat adalah:
1. Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana
kesehatan yang memadai.
2. Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan
terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk
melahirkan.
3. Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
4. Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa
syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi
yang dilahirkannya.
5. Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan
oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI.

3. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.


Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama
yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup
rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat
ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping
ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang
sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin,
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Masa
anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan). Pada masa ini,
kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun
pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah
dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan,
mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita, perkembangan
kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk
pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila
tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas
sumber daya manusia dikemudian hari.

1. Pertumbuhan usia 1 - 6 Bulan


a. Berat badan rata-rata naik 140-200 gram/minggu
b. Panjang badan rata-rata bertambah 2.5 cm/bulan
c. Lingkar kepala rata-rata bertambah 1.5 cm/bulan

2. Pertumbuhan usia 6 - 12 Bulan


a. Pada usia 12 bulan berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir dan
rata-rata pertambahan adalah 90 - 150 gram/minggu
b. Pada usia 12 bulan panjang badan rata-rata bertambah 25 - 30 cm.
Pada usia bayi ini sebagian besar peningkatan panjang badan terjadi pada
batang tubuh/badan dari pada kaki.
c. Lingkar kepala rata-rata bertambah 0.5 cm/bulan. Pada usia 12 bulan
lingkar kepala akan mencapai 46 - 47 cm.
d. Fontanel anterior (ubun-ubun depan) menjadi agak lebar pada usia 6
bulan dan akan menutup pada usia 12 - 18 bulan. Fontanel posterior
(ubun-ubun belakang) menutup pada usia 6 - 8 minggu).
e. Pertumbuhan gigi susu pertamakali terjadi pada usia 6 - 8 bulan
dengan diawali keluarnya gigi seri tengah bawah. Umumnya ketika berisia
12 bulan anak memiliki 6 - 8 gigi.

3. Perkembangan usia lahir - 3 Bulan


a. Rasa lapar dan keinginan untuk makan ditunjukkan dengan menangis,
bila telah terpenuhi bayi akan tidur
b. Belajar mengangkat kepala
c. Belajar mengikuti objek dengan matanya
d. Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
e. Bereaksi terhadap suara/bunyi
f. Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan
kontak
g. Menahan barang yang dipegangnya
h. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

4. Perkembangan usia 3 - 6 Bulan


a. Dapat mendekatkan bibir pada cangkir / tempat minum
b. Enzim pencernaan akan lengkap pada usia 4 - 5 bulan. Kenalkan pada
makanan tambahan pada usia 6 bulan. Pemberian makanan tambahan
terlalu dini dikhawatirkan akan menimbulkan alergi.
c. Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan
bertopang tangan
d. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau
diluar jangkauannya
e. Menaruh benda-benda pada mulutnya
f. Berusaha memperluas lapangan pandangan
g. Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
h. Mulai berusaha mencari benda yang hilang

5. Perkembangan usia 6 - 9 Bulan


a. Dapat duduk tanpa dibantu
b. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
c. Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e. Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f. Bergembira dengan melempar benda-benda
g. Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
h. Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing atau
orang lain
i. Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian
j. Mulai merasa takut tidur dan takut ditinggal sendiri dalam gelap
6. Perkembangan usia 9-12 Bulan
a. Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Dapat berjalan dengan dituntun
c. Menirukan suara
d. Mengulang bunyi yang didengarnya
e. Belajar menyatakan satu atau dua kata
f. Mengerti perintah sederhana atau larangan
g. Memperlihatkan minat yang besar dalam meng -eksplorasi sekitarnya,
ingin melihat semuanya, menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke
dalam mulutnya
h. Berpartisipasi dalam permaian

Patofisiologi
Bayi memilik daya tahan tubuh dan organ tubuh masih belum stabil sehingga
dapat mudah terpengaruh oleh lingkungan, kerusakan otak, emosi. Apabila
terjadi masalah yang disebabakan oleh salah satu faktor tersebut dapat
mengakibatkan gangguan atau keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi, dan dapat muncul diagnosa gangguan komunikasi
verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa gangguan
komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran , kecemasan
orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak berkomunikasi
Pathway

Faktor Penyebab Gangguan Tumbang

Lingkungan: Emosi :
Kerusakan Otak :

Sosek rendah Ibu tertekan.


Kerusakan Neuromuskuler
Tekanan Keluarga. Gangguan serius
Sensori motor. pada
Keluarga bisu.
Serebral Palsi. orangtua/anak
Bahasa.
Masalah Persepsi.

Masalah Pendengaran Gangguan Bahasa

Kongenital. Ekspresif.

Reseptik.

Pertumbuhan dan Perkembangan Terlambat :


1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan kurangnya stimulasi bahasa
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan gangguan pendengaran
3. Kecemasan orang tua berhubungan dengan
ketidakmampuan anak berkomunikasi
Diagnosa
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi
bahasa
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran
3. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak
berkomunikasi

INTERVENSI
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa
a) Lakukan latihan komunikasi dengan memperhatikan
perkembangan mental anak – anak.
b) Lakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal maupun non
verbal.
c) Berbicara sambil bermain dengan alat untuk mempercepat persepsi
anak tentang suatu hal.
d) Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu
mengucapkan dengan benar.
e) Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan Denver Speech
Test.

2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran


a) Lakukan latihan komunikasi, dan stimulasi dini dengan benda-
benda atau dengan menggunakan bahasa isyarat serta biasakan
anak melihat artikulasi orang tua dalam berbicara.
b) Perhatikan kebersihan telinga anak
c) Kolaborasi dengan rehabilitasi untuk penggunaan alat bantu
dengar.
d) Gunakan bahasa yang sederhana dan umum digunakan dalam
komunikasi sehar-hari.
e) Gunakan verifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kematangan dan
pengetahuan anak.
3. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak
berkomunikasi
a) Hindari bicara pada saat kondisi bising.
b) Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara setinggi badan anak.
c) Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan mainan kesukaan anak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan..
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Faktor luar (eksternal).
Periode Tumbuh Kembang bayi:
- Masa prenatal
- Masa neonatal

B. Saran

Kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan pengetahuan dan


memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini sangat penting
dalam memberikan asuhan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimul, Hidayat.2008.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

DepKes RI.1992. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks keluarga.

Depkes RI. 2007. Buku Acuan & Panduan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi
Menyusu.

JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma


III kebidanan. Buku 5 asuhan bayi baru lahir. Jakarta: Pusdiknakes.

http://blogkputih.blogspot.co.id/2012/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html?m=1

Saifudin, Abdul Bahri.2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal


neonatal. Jakarta: YBP_SP.

Anda mungkin juga menyukai