Anda di halaman 1dari 5

d.

Pola fungsi kesehatan Gordon

1. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan.

Kanker serviks dapat diakibatkan oleh higiene yang kurang baik pada daerah kewanitaan.
Kebiasaan menggunakan bahan pembersih vagina yang mengandung zat – zat kimia juga
dapat mempengaruhi terjadinya kanker serviks.

2. Pola istirahat dan tidur.

Pola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu akibat dari nyeri akibat progresivitas dari

kanker serviks ataupun karena gangguan pada saat kehamilan.gangguan pola tidur juga dapat

terjadi akibat dari depresi yang dialami oleh ibu.

3. Pola eliminasi

Dapat terjadi inkontinensia urine akibat dari uterus yang menekan kandung kemih. Dapat

pula terjadi disuria serta hematuria. Selain itu biisa juga terjadi inkontinensia alvi akibat dari

peningkatan tekanan otot abdominal

4. Pola nutrisi dan metabolik

Asupan nutrisi pada Ibu dengan kanker serviks harus banyak. Kaji jenis makanan yang biasa

dimakan oleh Ibu serta pantau berat badan Ibu . Kanker serviks pada Ibu yang sedang hamil

juga dapat mengganggu dari perkembangan janin.

5. Pola kognitif – perseptual

Pada Ibu dengan kanker serviks biasanya terjadi gangguan pada pada panca indra meliputi

penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, pengecap. Bila sudah metastase ke organ

tubuh

6. Pola persepsi dan konsep diri


Pasien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena mempunyai penyakit kanker

serviks, akibat dari persepsi yang salah dari masyarakat. Dimana salah satu etiologi dari

kanker serviks adalah akibat dari sering berganti – ganti pasangan seksual.

7. Pola aktivitas dan latihan.

Kaji apakah penyakit mempengaruhi pola aktivitas dan latihan. Dengan skor kemampuan

perawatan diri (0= mandiri, 1= alat bantu, 2= dibantu orang lain, 3= dibantu orang lain dan

alat, 4= tergantung total).

8. Pola seksualitas dan reproduksi

Kaji apakah terdapat perubahan pola seksulitas dan reproduksi pasien selama pasien

menderita penyakit ini. Pada pola seksualitas pasien akan terganggu akibat dari rasa nyeri

yang selalu dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual (dispareuni) serta adanya

perdarahan setelah berhubungan. Serta keluar cairan encer (keputihan) yang berbau busuk

dari vagina.

9. Pola manajemen koping stress

Kaji bagaimana pasien mengatasi masalah-masalahnya. Bagaimana manajemen koping

pasien. Apakah pasien dapat menerima kondisinya setelah sakit.

10. Pola peran - hubungan

Bagaimana pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Apakah

penyakit ini dapat mempengaruhi pola peran dan hubungannya.

11. Pola keyakinan dan nilai

Kaji apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan nilai yang diyakini.

3.2 Analisis data


1. Data subyektif :

 Pasien mengatakan merasa sakit ketika senggama dan terjadi perdarahan setelah senggama

yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal

 Pasien mengatakan merasa lemah pada ekstremitas bawah

 Pasien mengatakan merasa nyeri pada panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah

 Pasien mengatakan merasa nyeri ketika buang air kecil dan urine bercampur darah

 Pasien mengatakan nafsu makan berkurang

 Pasien mengatakan merasa tidak bertenaga dan lemas

 Pasien mengatakan kurang mengetahui mengenai kanker serviks

 Pasien mengatakan merasa cemas tentang kondisinya serta kondisinya.

 Pasien mengatakan merasa kurang perhatian dari keluarganya

2. Data obyektif

 TTV tidak dalam batas normal

Dimana batas normal TTV meliputi :

 Nadi : 60-100 x / menit

 Nafas : 16 - 24 x / menit

 Tekanan Darah : 110-140 / 60-90 mmHg

 Suhu : 36,5 0C – 37,5 0C

 Membran mukosa kering

 Turgor kulit buruk akibat perdarahan


 Pengisian kapiler lambat ( tidak kembali dalam < 2-3 detik setelah ditekan )

 Ekspresi wajah pasien pucat

 Pasien tampak lemas

 Warna kulit kebiruan

 Kulit pecah – pecah, rambut rontok, kuku rapuh

 Ekspresi wajah pasien meringis

 Pasien tampak gelisah

 Pasien mengalami kejang

 Tampak tanda - tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesia)

 Terjadi hematuria

 Terjadi inkontinensia urine

 Terjadi inkontinensia alvi

 Berat badan pasien tidak stabil

 Mual ataupun muntah

 Keluar cairan encer yang berbau busuk dari vagina.

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang muncul :


1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan
2. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan
3. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
4. Hipertermi b/d penyakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik
5. Risiko infeksi b/d penyakit kronis (metastase sel kanker)
6. Kerusakan eliminasi urine b/d infiltrasi kanker pada traktus urinarius
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan aktivitas metabolik
terhadap kanker
8. Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker serviks
9. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun
10. Inkontinensia alvi b/d peningkatan tekanan otot abdominal akibat nekrosis jaringan,
kerusakan neuromuscular
11. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuscular akibat infiltrasi kanker pada serabut
saraf lumbosakral
12. PK Gagal Ginjal
13. Gangguan pola tidur b/d depresi akibat penyakit kanker serviks
14. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai proses penyakit kanker serviks,
terapi, dan prognosisnya
15. Ansietas b/d krisis situasional
16. Berduka antisipasi b/d penyakit kronis yang diderita (kanker serviks) dan ancaman kematian
17. Koping keluarga melemah b/d sakit yang berkepanjangan pada anggota keluarga terdekat
18. Defisit perawatan diri b/d kelemahan
19. Risiko cedera pada ibu b/d penurunan jumlah trombosit
20. PK Anemia
21. Mual b/d kemoterapi
22. Kerusakan integritas kulit b/d perubahan status nutrisi dan kemoterapi
23. Gangguan citra tubuh b/d proses penyakit dan kemoterapi
24.HDR b/d bau busuk pada keputihan

Anda mungkin juga menyukai