PENDAHULUAN
diatur oleh dokter masing-masing yang melayani pasien dan keluarganya karena belum ada
aturan khusus mengenai hukum kesehatan. Jadi semuanya di tangan dokter baik itu rawat
jalan, rawat inap, tindakan kesehatan dan tindakan termasuk pengobatan karena belum ada
pedoman atau peraturan yang di buat pemerintah maupun rumah sakit. Dokter hanya
mengacu pada sumpah, dokter dan berbagai sarana yang ada di rumah sakit. Secara
manusiawi dokter juga berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya sesuai dengan
kemampuan dokter berkomunikasi dengan kebutuhan karena belum ada aturan khusus. Jadi,
hal-hal yang terjadi pada pengobatan saat itu atas tanggung jawab dokter tapi tidak ada
istilah malpraktek atau sengketa dengan pasien atau keluarganya dan pihak pasien dan
keluarganya tidak menuntut apa-apa. Pada saat ini setelah ada aturan hukum kesehatan,
dokter harus mengacu pada hukum kesehatan. Semua aturan dan undang-undang pemerintah
merupakan petunjuk secara umum, belum termasuk perincian tugas dengan tugas secara
terperinci sehingga Menteri Keseahatan membuat petunjuk praktis untuk operasional. Dalam
laksanakan sesuai dengan situasi daerah dan situasi rumah sakit masing-masing, sehingga
pimpinan kesehatan meningkat dan bersama pemerintah daerah membuat peraturan daerah
sendiri sesuai dengan situasi kondisi daerah masing-masing. Kemungkinan lain masing-
masing direktur rumah sakit juga mempunyai kebijakan tersendiri menyangkut aturan internal
rumah sakit.