UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG RUMAH SAKIT BANGKATAN, BINJAI 2018 Telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga (aurikula), liang telinga (meatus akustikus eksternus) hingga membran timpani 1. Aurikula terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit 2. Meatus akustikus eksternus a. 1/3 luar MAE → lanjutan dari aurikula, mempunyai rambut, kelenjar sebasea, kelenjar serumenalis b. 2/3 dalam MAE → bagian dari os temporal, tidak berambut, tidak mobile terhadap sekitarnya 3. Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga Telinga tengah Telinga tengah terbentuk kubus dan terdiri dari tulang – tulang pendengaran (maleus, incus dan stapes) 1. Batas luar : membran tympani 2. Batas depan : Tuba Eustachius 3. Batas bawah : Vena jugularis (bulbus jugularis) 4. Batas belakang: Aditus ad antrum, kanalis, facialis, pars vertikalis. 5. Batas atas: Tegmen Tympani (meningen atau otak). 6. Batas dalam : berturut-turut dari atas kebawah kanalis semisirkularis horizintal, kanalis facialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round window) dan promontorium. Telinga dalam Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vesribuler yang terdiri dari tiga buah kanalis semisirkularis Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah atas, skala tympani disebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skala tympani berisis perilimpa, sedangkan skala media berisis endolimpa 1. Getaran suara ditangkap oleh daun telinga 2. Getaran dialirkan ke liang telinga dan mengenai membran timpani, sehingga membran timpani bergetar 3. Getaran diteruskan ke tulang – tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain. Dari tulang maleus → incus → stapes 4. Stapes menggerakan foramen ovale yang juga menggerakan perilimfe dalam skala vestibuli Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong endolimfe, sehingga menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria Proses ini menyebabkan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel – sel rambut sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel Keadaan ini menimbulkan depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis Bahasa latin ‘tinnire’, berarti nada
Tinitus merupakan bentuk gangguan
pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar. 1. Subjektif Tinitus ini lebih sering terjadi dibandingkan tinitus objektif Biasanya disebabkan oleh paparan suara bising atau penuaan Disebabkan proses iritatif / degeneratif traktur auditorius Non Vibratorik Tidak didengar oleh pemeriksa hanya penderita 2. Objektif Jarang terjadi Disebabkan oleh spasme otot kecil pada telinga tengah Umumnya disebabkan kelainan vaskular Vibratorik Didengar oleh pemeriksa 1. Pulsatil Bersamaan dengan denyut jantung Dapat disebabkan oleh kelainan vaskular dan non vaskular 2. Non-pulsatil Menetap dan tidak terputuskan Mengganggu di malam hari Lemas badan Stress Gangguan tidur Gangguan konsentrasi Gangguan ingatan Depresi Gangguan kecemasan Kelainan Somatik Pada Daerah Leher dan Rahang Kerusakan N. Vestibulococchlearis Kelainan Vaskular Kelainan Metabolik Neurologis Psikogenik Obat-obatan Gangguan Mekanik Aktifitas elektrik area auditorius menimbulkan perasaan adanya bunyi namun impuls bukan dari bunyi eksternal melainkan dari sumber impuls abnormal tubuh pasien sendiri Anamnesis merupakan hal yang sangat penting dalam penegakan diagnosis tinitus Yang perlu ditanyakan adalah Durasi tinitus Bilateral atau unilateral Kualitas dan kuantitas tinitus Sifatnya:mendeging,mendesis,menderu,berdetak,gemuru hriak air. Menggangu? Bertambah berat pada siang / malam? Ada gangguan pendengaran? Riwayat minum obat? Golongan aspirin Riwayat kebiasaan : merokok dan kopi Pada pemeriksaan fisik perlu dilakukan pemeriksaan lengkap, antara lain Bear Test Bedside Test : 1. Tes Schwabach 2. Tes dengan suara dari pemeriksa 3. Tes Rinne 4. Tes Weber Pemeriksaan penunjangnya adalah Pemeriksaan laboratorium ▪ Darah lengkap ▪ Profil lipid ▪ FTA ▪ Tiroid ▪ Dll Pemeriksaan CT scan dan MRI ▪ MRI digunakan untuk mendeteksi tumor di telinga tengah ▪ MRI/CT-Scan diindikasikan untuk pasien muda dengan tinitus pulsatif unilateral 1. Elektrofisiologik membuat stimulus elektro akustik dengan intensitas suara yang lebih keras dari tinitusnya 2. Psikologik Tinnitus tidak berbahaya 3. Medikamentosa Antidepresan atau antiansietas 4. Bedah/Operatif Tinitus yang telah terbukti disebabkan oleh akustik neuroma. Hindari suara keras yang dapat memperberat tinitus Kurangi makanan bergaram dan berlemak karena dapat meningkatkan tekanan darah yang merupakan salah satu penyebab tinitus Hindari faktor-faktor yang dapat merangsang tinitus seperti kafein, nikotin dan alkohol. Tetap berolah raga, istarahat yang cukup dan hindari kelelahan Terima Kasih