Anda di halaman 1dari 10

Analisis Zr Dalam Paduan Uzr (6%) Melalui

ISSN 0852-4777 Pengukuran Senyawa Zr-Arsenazo III Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

(Dian A., Yanlinastuti, Noviarty, Masrukan)

ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%)


MELALUI PENGUKURAN SENYAWA Zr-ARSENAZO III
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Dian.A, Yanlinastuti, Noviarty, Masrukan


Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – BATAN
Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314

E-mail: ad_09@ymail.com
(Naskah diterima tanggal: 04 April 2012, disetujui tanggal: 07 Mei 2012)

ABSTRAK
ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%) MELALUI PENGUKURAN SENYAWA KOMPLEK Zr-
ARSENAZO III TELAH DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI. Larutan sampel dibuat melalui pelarutan ingot UZr 6% menggunakan
pelarut HF 1 M dan HNO3 1 M dipanaskan pada temperatur 95 0C. Pembentukan senyawa
komplek UZr dilakukan dengan mereaksikan larutan UZr (6%) dengan arsenazo III (0,1%).
Verifikasi terhadap pembentukan dan pengukuran senyawa komplek Zr-arsenazo III dilakukan
dengan menggunakan larutan standar Zr SRM Spek pada berbagai konsentrasi, bahan
pengomplek arsenazo III (0,1%) dan bahan pelarut HCl. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa
kondisi optimum pembentukkan senyawa komplek Zr-arsenazo III diperoleh pada panjang
gelombang 666,3 nm, pelarut HCl 9 N, waktu stabil 30 menit sampai dengan 3,5 jam dan
konsentrasi arsenazo III (0,1%) sebesar 80 ppm. Daerah kerja analisis diperoleh mulai dari 0,04
ppm sampai 0,5 ppm dengan akurasi dan presisi masing- masing sebesar 1,846% dan 0,868%.
Sebelum analisis perlu dilakukan proses pemisahan Zr dari matrik U karena adanya uranium di
dalam sampel dapat mengakibatkan kenaikkan nilai absorbansi. Proses pemisahan Zr dari
paduan UZr dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan TBP/Kerosin (7:3) dengan waktu
kontak selama 10 menit. Hasil analisis Zr dalam larutan fasa air diperoleh sebesar 5,82% dengan
rekoveri 91,84% dan presisi metode (RSD) 0,08%.

Kata kunci: analisis Zr, paduan UZr, komplek Zr-arsenazo III, spektrofotometri UV-Vis.

ABSTRACT

ANALYSIS OF Zr IN UZr (6%) ALLOY HAS BEEN DONE BY MEASURING COMPLEX


COMPOUNDS OF Zr-ARSENAZO III WITH SPECTROPHOTOMETRIC METHOD. Sample
0
solutions were prepared by dissolving UZr 6% ingot using 1 M HF and 1 M HNO3 solvent at 95 C.
Complex formation of UZr was made by the reaction of UZr (6%) with arsenazo III (0.1%).
Verification of parameters for the formation and measurement of Zr-arsenazo III complex was
performed by using standard solution of SRM SPEK Zr at various concentrations, arsenazo III
(0.1%) and HCl. The result showed that the optimum condition for the formation of Zr-arsenazo III
complex was at a wavelength of 666.3 nm, 9 N HCl, which was stable at 30 minutes to 3.5 hours
and at a concentration of arsenazo III (0.1%) of 80 ppm. The analysis was done in the range of

59
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 18 No. 2, Juni 2012 : 59 - 119

0.04 ppm to 0.5 ppm with an accuracy and precision of 1.846% and 0.868% respectively. The
Separation process of Zr from UZr alloy was required before the analysis because the presence
of uranium in the sample might affect the analysis result significantly. The separation of Zr from
uranium matrix was done by extraction using TBP/kerosene (7:3) with contacting time of 10
minutes. The analysis of Zr in the aqueous phase shows that the content of Zr is 5.28% with
91,84% recovery and 0,08% method precision (RSD).

Key words: Zr analysis, UZr alloy, Zr-arsenazo III complex, UV-Vis spectrophotometry.

PENDAHULUAN pengembangan teknologi bahan bakar baru.


Alat uji yang akan digunakan untuk analisis
Pengembangan bahan bakar
unsur Zr adalah spektrofotometer UV-Vis,
reaktor riset dewasa ini ditujukan dalam
yang memiliki kemampuan analisis selektif,
rangka mencari jenis bahan bakar baru, [2]
simpel dan murah .
untuk menggantikan bahan bakar uranium
pengkayaan tinggi atau HEU (High Enrich Metode spektrofotometri UV-Vis
Uranium) dengan bahan bakar uranium merupakan salah satu metode kimia untuk
pengkayaan rendah atau LEU (Low Enrich menentukan kandungan unsur logam dalam
Uranium). Salah satu bahan bakar baru suatu bahan secara kualitatif maupun
yang sedang dikembangkan di Pusat kuantitatif. Prinsip pengukuran
Teknologi Bahan Nuklir (PTBN) – BATAN spektrofotometri UV-Vis berdasarkan
adalah bahan bakar paduan uranium penyerapan cahaya ultra violet (180–
zirkonium (UZr). Pembuatan bahan bakar 350 nm) dan tampak (350-800 nm) oleh
UZr dilakukan melalui beberapa tahapan suatu senyawa. Penyerapan sinar ultra
proses yaitu pembuatan paduan UZr dalam violet (UV) dan tampak (visibel) oleh suatu
bentuk ingot, pengubahan ingot UZr menjadi senyawa dibatasi pada sejumlah gugus
serbuk UZr, pembuatan komposit bahan fungsi yang mengandung elektron valensi
bakar dan selanjutnya fabrikasi menjadi dengan tingkat eksitasi yang rendah dengan
[1]
rakitan elemen bakar . Sebelum dilakukan melibatkan 3 jenis elektron yaitu sigma, phi
tahapan pembuatan komposit bahan bakar, dan non bonding elektron. Bagian molekul
terlebih dahulu dilakukan analisis kimia yang dapat menyerap sinar disebut sebagai
terhadap sebuk UZr yang meliputi analisis gugus kromofor. Kromofor organik yang
unsur U dan Zr serta unsur pengotor. mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tampak antara lain yaitu karbonil, alken, azo,
[3]
kesesuaian kandungan unsur - unsur yang nitrat dan karboksil . Salah satu grup
terkandung dalam serbuk UZr dengan senyawa organik azo yaitu arsenazo III bila
spesifikasi bahan bakar yang dapat direaksikan dengan suatu unsur logam
digunakan dalam reaktor riset. Hal ini sangat yang memiliki jari - jari ion lebih besar dari
0
diperlukan sebagai masukkan data dalam 0,7-0,8 A. akan membentuk senyawa
kaitannya dengan kinerja bahan bakar komplek berwarna. Berdasarkan data
tersebut selama operasi reaktor. Pada tersebut maka unsur Zr yang memiliki jari -
0 [4]
kegiatan ini akan difokuskan pada analisis jari ion sebesar 0,87 A dimungkinkan
unsur pemadu Zr, yang keberadaannya dapat bereaksi dengan arsenazo III
sangat berpengaruh terhadap karakteristik membentuk senyawa komplek warna. Hal ini
[5]
bahan bakar UZr. Selain itu, sebagai upaya didukung pula dari peneliti sebelumnya
untuk meningkatkan kemampuan analisis di yang menyatakan bahwa analisis Zr dalam
laboratorium penguji IRM (Instalasi bahan matrik molybdenum dapat dilakukan
Radiometalurgi) dalam menunjang melalui pengukuran senyawa komplek Zr-

60
Analisis Zr Dalam Paduan Uzr (6%) Melalui
ISSN 0852-4777 Pengukuran Senyawa Zr-Arsenazo III Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

(Dian A., Yanlinastuti, Noviarty, Masrukan)

arsenazo III pada panjang gelombang dan larutan Zr dengan adanya uranium pada
serapan 666 nm. Berdasarkan fakta ini berbagai konsentrasi. Jika adanya uranium
maka diduga analisis Zr dalam paduan akan mempengaruhi analisis Zr maka
uranium-zirkonium dapat dilakukan melalui selanjutnya dilakukan proses pemisahan
pengukuran senyawa komplek Zr– menggunakan metode ekstraksi. Metode
arsenazo III. Untuk itu maka pada kegiatan ekstraksi menggunakan ekstraktan
ini akan dilakukan verifikasi terhadap TBP/Kerosin telah umum digunakan dalam
parameter kondisi pengukuran Zr dalam pemisahan uranium dari unsur logam
matrik molybdenum dan data hasil verifikasi lainnya sehingga diharapkan uranium dalam
tersebut selanjutnnya diterapkan pada fasa air tidak berpengaruh secara signifikan
analisis Zr dalam bahan paduan UZr. dalam analisis Zr.
arsenazo III memiliki struktur molekul seperti
[3] Hasil penelitian ini diharapkan dapat
yang terlihat pada Gambar 1 .
menentukan Zr dengan metode
spektrofotometri sehingga data analisis Zr di
dalam sampel bahan paduan UZr dengan
berbagai konsentrasi Zr dapat diketahui
secara tepat dan benar.

TATA KERJA
Bahan dan peralatan

Gambar 1. Struktur molekul Bahan standar yang digunakan


pengompleks arsenazo III. pada kegiatan ini berupa larutan standar Zr
10 ppm dari pengenceran larutan Standar Zr
SRM (Standard Reference Material) dari
Unsur matrik merupakan salah satu Spek 10000 ppm. Sedangkan sebagai
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam sampel adalah bahan paduan (ingot) UZr
analisis menggunakan metode spektrometri, 6% yang dilarutkan dengan pelarut HNO3
dalam hal ini spektrofotmetri UV-Vis. dan HF. Bahan pereaksi komplek adalah
Uranium sebagai unsur matrik paduan UZr bahan arsenazo serbuk yang dilarutkan
diduga akan sangat mempengaruhi hasil sehingga memiliki konsentrasi 0,1%.
[3]
analisis. Hal ini berdasarkan pustaka ,
yang menerangkan bahwa pereaksi Analisis dilakukan menggunakan
arsenazo dapat bereaksi dengan uranium, alat spektrofotometri UV-Vis yang
thorium, hafnium membentuk senyawa merupakan salah satu alat uji untuk
komplek warna. Fakta ini sesuai dari pengujian komponen bahan bakar nuklir pra-
[6]
pustaka yang menyatakan bahwa uranium irradiasi yang berada di laboratorium IRM.
memiliki jari - jari ion (IV) dan (VI) lebih
0 0 Cara kerja
besar dari 0,8 A yaitu sebesar 116 A dan
0
106 A sehingga mampu membentuk Sebelum larutan sampel diatas
senyawa komplek warna dengan diukur dengan spektrofotometri, terlebih
arsenazo III. Oleh karena itu, untuk dahulu dilakukan kegiatan verifikasi metode
mengatisipasi gangguan matrik uranium meliputi penentuan kondisi pengukuran dari
terhadap analisis Zr maka pada kegiatan ini senyawa komplek Zr-arsenazo III (panjang
akan dipelajari pengaruh keberadaan gelombang optimum senyawa komplek Zr-
uranium dalam analisis unsur Zr. Kegiatan arsenazo III, pH, perbandingan mol
ini meliputi scanning larutan uranium standar Zr/arsenazo III, kestabilan komplek) serta

61
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 18 No. 2, Juni 2012 : 59 - 119

penentuan unjuk kerja metode waktu optimum. Pengukuran


spektrofotometri yaitu akurasi, presisi, limit dilakukan dengan pengulangan 3 kali
deteksi dan daerah kerja pengukuran. Untuk pada setiap pengukuran. Setelah
itu dilakukan beberapa tahapan kerja sbb: diperoleh daerah kerja dilakukan
pengukuran ulang pada salah satu
a. Larutan standar Zr dengan
standar sebanyak 5 kali pengulangan
konsentrasi 0,5 ppm dimasukkan ke
untuk menentukan akurasi dan
dalam labu takar 25 ml. Kemudian
presisi.
ditambahkan larutan pengomplek
arsenazo III (0,1%) sebanyak 2 ml
Pembuatan larutan sampel UZr
dan ditepatkan sampai tanda batas
dilakukan dengan menimbang potongan
dengan menggunakan larutan HCl
ingot UZr (6%) dengan berat 1,0167 gram.
9 N. Larutan tersebut dimasukkan ke
Kemudian dilarutkan dengan larutan HF 1 M
dalam cuvet spektrofotomoter dan
dan HNO3 1 M masing-masing 5 ml dan
dilakukan scanning mulai dari 0
dipanaskan pada temperatur 95 C hingga
panjang gelombang 190 nm sampai
larut sempurna. Kemudian larutan sampel
900 nm untuk menentukan panjang
tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam
gelombang optimum (absorbansi
labu 50 ml dan ditepatkan sampai tanda
maksimum).
batas menggunakan air distilasi.
b. Keasaman media senyawa komplek
Proses pemisahan matrik U dan Zr
Zr-arsenazo III ditentukan oleh
dilakukan menggunakan metode ektraksi
konsentrasi pelarut HCl. Untuk itu
dengan bahan ekstraktan adalah
dilakukan pengukuran absorbansi
TBP/Kerosin dengan perbandingan 7:3 dan
dari larutan yang dibuat dari larutan
pengocokkan selama 10 menit sehingga
standar Zr (0,5 ppm) dan arsenazo III
terpisah antara fasa organik yang banyak
(0,1%) dengan menggunakan
mengandung uranium dan fasa air dengan
konsentrasi HCl bervariasi 2 N, 5 N,
kandungan Zr lebih besar.
7 N, 9 N dan 10 N.
Pengukuran sampel untuk analisis
c. Pengaruh waktu kestabilan
Zr dilakukan berdasarkan data unjuk kerja
pembentukkan komplek antara
optimum yang diperoleh dari hasil kegiatan
zirkonium dan arsenazo III dilakukan
verifikasi.
dengan penambahan larutan standar
zirkonium sebanyak 100 µL di
masukkan kedalam labu ukur 25 ml, HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian ditambahkan arsenazo III Berdasarkan pengamatan secara
(0,1%) 2 ml. Selanjutnya ditepatkan visual senyawa komplek Zr-arsenazo III yang
dengan HCl dengan konsentrasi terbentuk berwarna biru kemerahan.
optimum. Pengukuran dilakukan Penentuan panjang gelombang optimum
dengan variasi waktu mulai 0 menit dilakukan dengan melakukan scanning
sampai 180 menit dengan interval larutan senyawa komplek Zr-arsenazo III
waktu 15 menit. dari 190 nm sampai 900 nm dan hasil
d. Penentuan daerah kerja pengukuran scanning berupa spektrum seperti yang
dilakukan dengan mengukur terlihat pada Gambar 2. Pada Gambar 2
absorbansi dari beberapa larutan terlihat bahwa absorbansi atau serapan
standar Zr variasi konsentrasi dari maksimum terjadi pada panjang gelombang
0,4 ppm sampai 10 ppm, pada 666,3 nm sehingga untuk pengukuran
kondsisi panjang gelombang, pH, selanjutnya dilakukan pada panjang

62
Analisis Zr Dalam Paduan Uzr (6%) Melalui
ISSN 0852-4777 Pengukuran Senyawa Zr-Arsenazo III Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

(Dian A., Yanlinastuti, Noviarty, Masrukan)

gelombang tersebut. Pengukuran sensitifitas karena pada panjang gelombang


absorbansi senyawa komplek pada panjang tersebut perubahan konsentrasi yang kecil
gelombang optimum dilakukan untuk dapat menyebabkan perubahan absorbansi
[7]
mengurangi kesalahan atau meningkatkan besar .

Gambar 2. Spektrum serapan pengomplek zirkonium dengan arsenazo III.

Salah satu faktor yang berpengaruh senyawa komplek Zr-arsenazo III semakin
pada pembentukan senyawa komplek besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
adalah pH dari media larutan. Pada kegiatan besar pH, reaksi komplek Zr dan arsenazo
ini telah dilakukan pengukuran absorbansi III yang terjadi semakin cepat sehingga
senyawa komplek Zr-arsenazo III pada jumlah senyawa Zr-arsenazo III yang
berbagai variasi larutan pengontrol pH yaitu terbentuk semakin banyak. Pada Gambar 3
HCl (5 N, 7 N, 9 N dan 10 N). Hasil menunjukkan bahwa pada konsentrasi HCl
pengukuran absorbansi senyawa komplek sebesar 10 N jumlah senyawa komplek Zr-
Zr-arsenazo III tersebut seperti yang arsenazo III yang terbentuk juga besar,
ditunjukkan pada Gambar 3. Pada namun untuk mengantisipasi sifat keasaman
Gambar 3. terlihat bahwa semakin besar yang tinggi digunakan HCl dengan
konsentrasi HCl, nilai absorbansi dari konsentrasi 9 N.

Gambar 3. Hubungan konsentrasi HCl dan absorbansi.

63
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 18 No. 2, Juni 2012 : 59 - 119

Jumlah pereaksi arsenazo III perlu mengakibatkan hasil pengukuran menjadi


dioptimasi untuk mengetahui jumlah tidak akurat. Untuk itu pada kegiatan ini
arsenazo III minimum, yang dapat dilakukan pengamatan stabilitas senyawa
membentuk komplek dengan seluruh Zr komplek Zr-arsenazo III melalui pengamatan
yang ada di dalam sampel. Hasil absorbansi serapan maksimum dengan variasi waktu.
dari pengukuran senyawa komplek Zr- Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
arsenazo III dengan variasi konsentrasi kestabilan senyawa komplek Zr-arsenazo III
arsenazo III dilakukan mulai dari konsentrasi mulai terjadi 30 menit setelah waktu
20 ppm sampai dengan 150 ppm pencampuran larutan Zr dengan arsenazo III
ditunjukkan pada Gambar 4. dan terlihat konstan selama waktu
pengamatan sampai 3,5 jam. Fenomena
stabilitas senyawa komplek Zr-arsenazo III
ini terlihat pada Gambar 5.

0.8

0.6

Absorbansi
0.4

0.2

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Waktu (jam)

Gambar 4. Hubungan absorbansi dengan Gambar 5. Hubungan waktu pengompleks


perbandingan Zr/arsenazo III. dengan zirkonium.

Dalam upaya untuk mengetahui


Gambar 4 menunjukkan bahwa nilai
tingkat kemampuan (kinerja) analitik metode
absorbansi maksimum tercapai pada
spektrofotometri telah ditentukan beberapa
konsentrasi arsenazo III sebesar 80 ppm.
unjuk kerja analisis yaitu linieritas, akurasi,
Hal ini menunjukkan bahwa pada
presisi dan batasan pengukuran. Linieritas
konsentrasi arsenazo III tersebut,
merupakan jangkauan konsentrasi yang
perbandingan mol Zr/arsenazo III mencapai
memenuhi hukum Lambert Beer, yang
stokhiometri sehingga terjadi kesetimbangan
menyatakan adanya hubungan liniear antara
reaksi pembentukkan senyawa komplek Zr- [8]
konsentrasi dan absorbansi sbb :
arsenazo III, yang menghasilkan senyawa
kompelk Zr-arsenazo III yang maksimum. A= ε .b.c

Pengamatan pengaruh waktu Dengan A= Absorbansi, ε= Koefisien


terhadap nilai absorbansi juga dilakukan -1
absorbtivitas molar (molar , L ), b=
-1

dalam kegiatan ini, karena dalam proses ketebalan media yang dilewati sinar (cm), c=
analisis dengan metode spektrofotometri Konsentrasi larutan sampel (ppm).
diperlukan rentang waktu untuk proses
preparasi sampel warna dan pengukuran Hasil pengukuran dari larutan Zr
serapan larutan. Bila senyawa komplek yang variasi konsentrasi mulai dari 0,04; 0,1; 0,2;
terbentuk mengalami perubahan warna 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 ppm memberikan nilai
beberapa waktu setelah proses absorbansi seperti yang terlihat pada
pembentukkan warna, hal ini akan Gambar 6.

64
Analisis Zr Dalam Paduan Uzr (6%) Melalui
ISSN 0852-4777 Pengukuran Senyawa Zr-Arsenazo III Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

(Dian A., Yanlinastuti, Noviarty, Masrukan)

Gambar 6. Hubungan konsentrasi Zr dengan nilai absorbansi


pada panjang gelombang 666,3 nm.

Gambar 6. menunjukkan bahwa hubungan fotometrik yang terjadi akibat pembiasan


linier antara konsentrasi Zr dengan cahaya paling minimal sehingga
absorbansi terjadi pada daerah konsentrasi penyimpangan yang terjadi sangat rendah
0,04 ppm sampai dengan 1 ppm. (0,005% atau 0,5%). Oleh karena itu, daerah
[9]
Berdasarkan pustaka dijelaskan bahwa kerja diambil maksimum pada konsentrasi Zr
pembacaan absorbansi hendaknya berada sebesar 0,5 ppm dengan absorbansi 0,844
diantara 0,2-0,8 atau 15-70% jika dibaca sehingga linieritas dan persamaan regresi
sebagai Transmitan (T). Hal ini karena pada linieritas seperti terlihat pada Gambar 7.
kisaran daerah tersebut kesalahan

Gambar 7. Hubungan konsentrasi Zr dengan absorbansi.

Akurasi dan presisi pengukuran dalam memenuhi persyaratan analisis dengan nilai
daerah kerja dilakukan dengan masing - masing sebesar 1,846% dan
menggunakan larutan standar SRM Spek Zr 0,868% (RSD). Batas minimum daerah kerja
pada konsentrasi 0,4 ppm dengan 7 kali atau limit deteksi pengukuran ditentukan
pengulangan. Hasil pengukuran berdasarkan pengukuran larutan Zr mulai
menunjukkan bahwa nilai akurasi dan presisi dari larutan blangko sampai pada

65
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 18 No. 2, Juni 2012 : 59 - 119

konsentrasi Zr terdeteksi dengan presisi dengan presisi yang memenuhi persyaratan


yang dapat diterima. Tabel 1 menunjukkan analisis. Hal ini dapat dilihat dari nilai RSD
bahwa pada konsentrasi standar 0,04 ppm yang diperoleh dari pengukuran lebih kecil
merupakan limit kuantisasi pengukuran dari nilai CV Horwitz. Berdasarkan fakta ini
karena pada konsentrasi tersebut dapat maka daerah kerja untuk analisis Zr mulai
diperoleh nilai nominal konsentrasi terukur dari 0,04 ppm sampai dengan 0,5 ppm.

Tabel 1. Data limit deteksi dari larutan standar Zr dengan variasi konsentrasi.

No Konsen Absorbansi Rerata Konsen RSD CV


trasi trasi (%) (%)
Standar Terukur Hor
(ppm) witz
1 0,000 -0,009 -0,009 -0,009 -0,008 -0,008 -0,009 - -
2 0,004 -0,011 -0,011 -0,011 -0,011 -0,011 -0,011 - -
3 0,010 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 - -
4 0,020 0,001 0,001 0,001 0,002 0,002 0,001 - -
5 0.040 0,071 0,071 0,071 0,072 0,072 0,071 0,039 0,850 3,25

Pengaruh matrik uranium diamati mengandung uranium dengan konsentrasi


dengan melakukan pengukuran absorbansi 4 ppm. Hasil pengukuran absorbansi Zr
pada panjang gelombang absorbansi ditunjukkan pada Gambar 8.
666,3 nm terhadap larutan standar Zr yang

Gambar 8. Spektrum absorbansi Zr dengan adanya uranium.

Gambar 8 menunjukkan bahwa kuantitatif sekitar 118,7%. Data kenaikkan


adanya uranium sekitar 4 ppm dalam intensitas serapan atau absorbansi Zr
sampel dapat menaikan intensitas serapan dengan naiknya kandungan uranium dapat
Zr cukup signifikan. Berdasarkan data pada dituangkan pada Tabel 2.
Tabel 2 kenaikkan tersebut secara

66
Analisis Zr Dalam Paduan Uzr (6%) Melalui
ISSN 0852-4777 Pengukuran Senyawa Zr-Arsenazo III Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

(Dian A., Yanlinastuti, Noviarty, Masrukan)

Tabel 2. Data Intensitas Serapan Zr dengan Kandungan uranium.

Konsentrasi Konsentrasi Absorbansi % Kenaikan intensitas


zirkonium (ppm) uranium (ppm) zirkonium serapan zirkonium
0,5 0,0 0,438 -
0,5 0,2 0,512 17,580
0,5 0,5 0,562 28,310
0,5 1,0 0,618 41,095
0,5 2,0 0,713 62,785
0,5 4,0 0,958 118,721

Fenomena ini menunjukkan bahwa menggunakan ekstraktan TBP/kerosín


untuk mendapatkan analisis Zr yang tepat dengan perbandingan 7:3 dan waktu
perlu terlebih dahulu dilakukan proses pengocokkan selama 10 menit. Metode
pemisahan Zr dari matrik uranium. Pada ekstraksi dapat memisahkan uranium
kegiatan ini telah dilakukan proses dengan rekoveri sebesar 95% dalam fasa
pemisahan Zr dari U dari larutan sampel UZr organik dan 5% terdapat dalam fasa air.
(6%), yang dibuat menjadi konsentrasi Hasil pengukuran dan perhitungan seperti
0,4 ppm secara triplo. Larutan sampel ini yang terlihat pada Tabel 3.
kemudian dikenakan proses ekstraksi

Tabel 3. Data hasil pengukuran dan perhitungan larutan Zr dalam fasa air.

Konsentrasi Teoritis Konsentrasi Zr


Absorbansi Besaran
(sampel UZr),ppm Terukur, ppm
0,400 0,717 0,4353
0,400 0,717 0,4353
0,400 0,718 0,4359
Rerata 0,4355
RSD (%) 0,080
CV Horwitz (%) 2,260
Rekoveri (%) 91,840
Kadar Zr (%) 5,470

Tabel 3 menunjukkan bahwa analisis Zr optimum pengukuran senyawa komplek Zr-


dalam UZr 6% menggunakan metode arsenazo III dengan panjang gelombang
spektrofotometri dengan pengomplek 666,3 nm, pH pelarut HCl 9 N, waktu 30 menit
arsenazo III cukup presisi. Hal ini sampai dengan 3,5 jam, konsentrasi
ditunjukkan dari nilai RSD lebih kecil dari arsenazo III (0,1%) sebesar 80 ppm pada
nilai CV Horwitz, rekoveri metode diperoleh daerah kerja 0,04 s/d 0,5 ppm dengan akurasi
91,84%, berada dalam tingkat kepercayaan dan presisi masing- masing sebesar 1,846%
2σ dan 3σ (≤10%). dan 0,868%. Matrik uranium di dalam
sampel berpengaruh cukup signifikan
SIMPULAN terhadap analisis Zr sehingga sebelum
Metode spektrofotometri UV-Vis dapat analisis perlu dilakukan proses pemisahan.
digunakan untuk analisis unsur Zr di dalam Proses pemisahan uranium dan Zr cukup
paduan UZr 6% dengan kemampuan rekoveri efektif menggunakan metode ekstraksi
sebesar 91,84%. Hal ini dicapai pada kondisi dengan TBP/Kerosin (7:3) sebagai ekstratan

67
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 18 No. 2, Juni 2012 : 59 - 119

dengan waktu kontak selama 10 menit. Hasil Elements, V.I. Vernadskii Institute of
kegiatan ini diharapkan dapat dikembangkan Geochemistry and Analytical
lebih lanjut khususnya dalam proses Chemestry U.S.S.R, Academiy of
pemisahan agar jumlah uranium dalam fasa Sciences, Moscow, U.S.S.r.
air dapat sekecil mungkin sehingga dapat
[4]. Anonim, (n.d), http://www.webelem-
meningkatkan nilai rekoveri metode.
ents/ ionic/Zr/atomsize.html.

[5]. Duprau.W.A, (1972) A Simple


DAFTAR PUSTAKA
Spectrophotometric Mehtod For
[1]. Masrukan, Yulianto T., Sungkono, Determination Of Zirconium Or
(2010), Pengaruh Unsur Nb Pada Hafnium In Selected Molybdenum-
Bahan Bakar Paduan UZrNb Terhadap Base Alloys, National Aeronautics and
Densitas, Kekerasan dan Mikrostruktur, Space Administration-Washington D.C.
Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir
[6]. Anonim, (n.d), http://www.webeleme-
URANIA, Vol.16 No.3, Badan Tenaga
nts/ ionic/U/ atomsize.html.
Nuklir Nasional, Pusat Teknologi
Bahan Bakar Nuklir, Serpong. [7]. Choirul Amri, Dwi Siswanta, and
Mudasir, (2009), Determination of
[2]. Hobart H. Willard, (1988), Instrumental
th Trace Nitrites 4-(4-nitrobenzenazo)-1-
Methods of Analysis, 7 Edition,
aminonaphthalene Complex By
Publish Company, Hobart H.Willard,
Extraction-Spectrophotometry,
Wadsworth.
Indo.J.Chem, 2009,9(2).
[3]. S.B. Savvin, (2001), Analytical
[8]. Anonim, (n.d) http://www.wikipedia
Application of Arsenazo III-II, The
org/Ultraviolet-Visible, Spectroscopy.
Mechanism of Complex Formation
between Arsenazo III and Certain [9]. Anonim, (n.d), http://www.scribd.com/
doc/7250/Simultan PK2.

68

Anda mungkin juga menyukai