(malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama tahap ini,
mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak, klien lebih mampu menyebarkan
penyakit ke orang lain
3. Tahap sakit merupakan interval saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang
spesifik terhadap jenis infeksi (mis. demam dimanifestasikan sakit tenggorokan, kongesti
sinus, dan rhinitis)
4. Pemulihan merupakan interval saat munculnya gejala akut infeksi dimana lamanya
penyembuhan bergantung pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan klien.
Penyembuhan dapat memakan waktu beberapa hari sampai dengan bulan.
D. Jelaskan struktur, fungsi, dan klasifikasi luas yang berhubungan dengan virus,
bakteri, jamur dan parasit
Jawaban :
1. Virus, parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Berasal
dari bahasa latin “virion” yang artinya racun. Virus memiliki ciri makhluk hidup karena
memiliki DNA dan dapat berkembang biak, sedangkan disebut benda mati karena tidak
memiliki sel dan dapat dikristalkan. Virus bersifat obligat, artinya virus hanya dapat
hidup dalam sel inang, tidak dapat bertahan di luar sel. Virus memiliki bentuk yang
bermacam-macam. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus influenza dan virus
penyaban AIDS (HIV). Virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies. Virus yang
berbentuk batang misalnya virus mosaic tembakau. Virus yang berbentuk polihidris
misalnya Adenovirus (penyebab penyakit demam). Virus yang berbentuk huruf T yaitu
virus yang menyerang bakteri (Bakteriofage).
Struktur tubuh virus tersusun atas:
Kapsid yaitu lapisan pembungkus DNA atau RNA yang terdapat pada bagian kepala
virus. Kapsid merupakan selubung terluar yang tersusun atas banyak subunit protein
yang disebut kapsomer. Kapsid inilah yang memberi bentuk pada virus sekaligus sebagai
pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
Kepala merupakan bagian yang berbentuk persegi delapan yang berisi materi genetik
yauti berupa DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
Isi tubuh (bagian inti) tersususn atas asam nukleat, yakni DNA saja atau RNA saja.
Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi
kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya virus dapat
dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza,
HIV, H5N1).
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi serabut. Pada bagian ekor teedapat lempengan dasar dan
serabut ekor yang berfungsi sebagai alat menempel dan tempat penginjeksian DNA ke
dalam sel inang.
Virus memiliki beberapa fungsi antara lain :
Sebagai antibakterial, misalnya pada bakteri pengganggu produk pangan yang diawetkan
Untuk pembuatan insulin, misalnnya pada virus penyebab kanker dapat dicangkokan
gen-gen penghasil hormon insulin ke dalam sel bakteri.
Pada pembuatan vaksin, misalnya vaksin polio dan vaksin campak
Untuk membuat zat antitoksin
Klasifikasi luas, pengelompokan jenis virus didasarkan pada beberapa hal yaitu :
a. Berdasarkan Asam Nukleatnya (materi genetik)
- Virus DNA, virus dengan bahan intinya berupa DNA yaitu Ribovirus.
Contuh Virus DNA :
No Famili Genus
1. Adenoviridae Adenovirus
2. Papovaridae Papillomavirus
3. Parvoviridae B 19 virus
4. Herpesviridae Herpes simplex virus, Varicella zoster virus,
Cytomegalovirus, Epstein barr virus.
5. Poxviridae Small pox virus, Vaccinia virus
6. Hepadnaviridae Hepatitis B virus
7. Polyomaviridae Polyoma virus (progressive multifocal
leuceoencephalopathy)
- Virus RNA, virus dengan bahan intinya RNA seperti Deosiribovirus. Contoh Virus RNA
yaitu Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses,
Reoviruses dan Retroviruses.
b. Berdasarkan bentuk dasarnya :
- Ikosahedral, bentuk tata ruang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi
ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
- Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak
kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks,
memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer,
misalnya virus influenza, TMV.
- Kompleks, pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus
pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
c. Berdasarkan keberadaan selubung pelapis nukleokapsida :
- Berselubung, selubung tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein. Contoh: Poxvirus,
Herpesviruses,Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses,
Retroviruses.
- Telanjang, tidak diselubungi oleh lapisan yang lain. Contoh: Adenoviruses,
Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
d. Berdasarkan jumlah kapsomernya :
- Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
- Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
- Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
- Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
- Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
e. Bedasarkan sel inangnya :
- Virus Bakteri (bakteriofage), sel inangnya adalah sel bakteri. Mengandung materi genetic
berupa DNA. Contoh : bakteriofage T4 yang menyerang bakteri Escherichia coli.
- Virus Mikroorganisme Eukariot, sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong
eukariot, seperti Protozoa dan Jamur. Virus ini terutama mengandung RNA.
- Virus Tumbuhan, sel inangnya berupa sel tumbuhan. Virus ini sebagian besar
mengandung RNA. Contoh : virus mosai tembakau.
- Virus hewan, sel inangnya berupa sel hewan atau sel manusia. Virus ini mengandung
DNA atau RNA. Contoh : virus penyakit mulut dan kaki pada sapi, serta virus penyakit
rabies pada anjing.
f. Berdasarkan alur fungsi genomnya :
- Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
- Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
- Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
- Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
- Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
- Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
- Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
2. Bakteri, dari bahasa Yunani yaitu bakterion artinya batang kecil. Bakteri merupakan
organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup
lainnya. Bakteri juga merupakan organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak
memiliki klorofil.
Struktur bakteri yaitu :
Flagela atau bulu cambuk, berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
Ada yang berjumlah satu (monotrik), banyak flagela di banyak sisi (lofotrik), satu atau
banyak flagella di kedua ujung (amfitrik), atau tersebar di seluruh permukaan sel
(peritrik). Flagela berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa jenis bakteri yang
berbentuk batang dan spriral. . Flagela tersusun atas protein kontraktil sehingga dapat
berkontraksi yang berdampak timbulnya gerakan ke kiri dan ke kanan.
Pilus (pili) dan fimbria, benang-benang halus yang keluar dari dinding sel yang tersusun
atas protein kontraktil dan berfungsi sebagai alat perlekatan dengan bakteri atau
organisme lainnya (sel inangnya). Pada saat konjugasi pilus atau fimbria berfungsi
sebagai saluran penghubung dalam transfer DNA (sexpilus). Pilus hanya terdapat pada
bakteri Gram negative, contohnya Escherichia coli.
Kapsula, lapisan mucus atau lender yang melapisi sel dan terbentuk dari hasil
metabolisme sel yang disekresikan. Kapsula berfungsi untuk menempel pada substrat
dan memberikan perlindungan tambahan yang meliputi peningkatan daya resistensi
terhadap sistem pertahanan inang.
Dinding sel, terdiri dari ikatan rantai polisakarida dengan protein yang disebut
peptidoglikan atau murein. Berfungsi sebagai pelindung, pemberi bentuk bakteri dan
mencegah supaya sel tidak pecah dalam media hipertonis. Berdasarkan perbedaan
ketebalan lapisan peptidoglikan dinding sel bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Bakteri gram positif, dindingnya banyak mengandung peptidoglikan sehingga
strukturnya lebih sederhana. Bakteri ini akan berwarna ungu jika diwarnai dengan
pewarna gram.
b. Bakteri gram negative, dindingnya hanya sedikit mengandung peptidoglikan sehingga
strukturnya menjadi lebioh kompleks karena bagian luarnya tersusun atas
lipopolisakarida. Bakteri ini akan berwarna merah muda atau merah, jika diwarnai
dengan pewarna gram.
Membran Plasma, menyelubungi sitoplasma dan tersusun atas fospolipid dan protein.
Membrane plasma terdapat di sebelah dalam dari dinding sel bakteri. Membran plasma
bersifat tipi, elastis, dan selektif permeabel seta berfungsi untuk melundungi organ sel
dari lingkungan, mengontrol pertukaran zat antara sel dan lingkungannya.
Mesosom, struktur membran yang membentuk lipatan yang terdapat di dalam sitoplasma.
Mesosom merupakan hasil perluasan membrane plasma kea rah sitoplasma sehingga
dapat menjadi penghubung antara sitoplasma dengan dinding sel. Fungsinya adalah
sebagai tempat pemisahan DNA dan pembentukan dinding sel baru serta transportasi
intraseluler.
Sitoplasma, cairan yang terdapat dalam sel. Sitoplasma merupakan bagian terbesar dari
sel yang tersusun atas air, senyawa organic, dan anorganik. Sitoplasma mengandung
ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. Sitoplasma berfungsi sebagai media tempat
organel-organel, dan juga untuk melindungi organel dari benturan-benturan.
Ribosom, organel sel bakteri yang melayang di sitoplasma. Ribosom tersusun atas
molekul protein dan RNA. ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Protein
yang yang disintesis oleh ribosom berupa protein struktural berupa membran sel dan
protein fungsional yang berupa enzim yang dibutuhkan dalam metebolisme.
Region nukleoid. Bakteri tidak mempunyai inti sel sejati (nukleus), tetapi mempunyai
bagian yang menyerupai inti yaitu region nukleoid. Region nukleoid tampak berwarna
kurang padat dibandingkan sitoplasma. Dalam region nukleoid terdapat molekul DNA
beruntai ganda yang melingkar seperti cincin.
DNA, materi pembawa informasi genetic. DNA bakteri berupa rantai tunggal berbentuk
melingkar (nukleoid). Bakteri memiliki tambahan DNA melingkar lain yang lebih kecil
yang disebut plasmid.
Klorosom, berada di bawah membran plasma. Klorosom mengandung pigmen klorofil
dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri
yang melakukan fotosintesis.
Granula dan Vakula gas, berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau
senyawa-senyawa lain yang dihasilkan. Pada vakuola gas yang hanya terdapat pada
bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup dengan menampung air. vakuola gas tersebut
memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air, sehingga dapat sinar matahari yang
digunakan untuk fotosintesis.
Endospora, bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif. Endospora
terbentu di dalam sel bakteri jika kondisi lingkungannya tidak menguntungkan bagi
kehidupan bakteri. Endospora sebagai pertahanan diri.
Fungsi dari bakteri antara lain :
- Bakteri pengikat nitrogen pada tanaman
- Bakteri nitrifikasi
- Bakteri penghasil antibiotik
- Bakteri daqlam industri makanan
Klasifikasi luas
a. Berdasarkan bentuk tubuhnya :
- Kokus (bulat)
1. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai
misalnya Streptococcus pyrogenes
2. Stafilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
misalnya staphylococcus aureus
3. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan misalnya Diplococcus pneumonia
- Basil (batang)
1. Basilus, misalnya Eschericcia coli.
2. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai misalnya
Bacillus anthracis.
- Vibrio (koma) yaitu bakteri yang bentuknya menyerupai koma (pendek) misalnya Vibrio
cholera
- Spirillum (spiral) yaitu bentuk sel bergelombang misalnya Treponema pallidum
b. Berdasarkan letak flagelnya
- Atrik, tidak mempunyai flagella
- Monotrik, flagella berjumlah satu pada salah satu ujung selnya.
- Lofotrik, flagella lebih dari satu (satu berkas) pada salah satu ujung selnya.
- Amfitrik, flagella satu atau lebih dari satu (satu berkas) pada kedua ujung selnya.
- Peritrik, flagella yang jumlahnya banyak dan tersebar pada seluruh permukaan sel
tubuhnya.
c. Berdasarkan cara memperoleh makanan
- Bakteri Heterotrop, hidup dari ketersediaan bahan organik dari makhluk hidup lain atau
yang tersedia di lingkungan. Bakteri heterotrop di bagi menjadi dua yaitu :
1. Bakteri saprofit, memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme lainnya atau produk
organisme lainnya. Bakteri ini digunakan untuk mendapatkan energi (ATP) dengan
menguraikan sampah yang berupa sisa-sisa bahan organik menjadi bahan anorganik
sehingga bakteri ini disebut sebagai pengurai. Contoh Eschericcia coli.
2. Bakteri parasit, memperoleh makanan dari inangnya. Inang tempat hidup bakteri adalah
tumbuhan, hewan, atau manusia. Bakteri parasit adalah bakteri yang dalam mensitesis
energi (ATP) dengan mendapatkan bahan organik dari sel/tubuh inang yang
ditempatinya. Apabila parasit pada manusia dan menyebabkan penyakit maka disebut
bakteri pathogen.
- Bakteri autotrop, mempunyai kemampuan sendiri untuk menyusun zat organik ssebagai
bahan makanannya dari bahan-bahan anorganik. Berdasarkan sumber energi dalam
sintesis bahan organik bakteri dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Bakteri Fotosintetik, mensitesis zat organik sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
Jenis pigmen utama bakteri autotrop adalah klorofil dan karoten. Contoh : bakteri hijau
yang mengandung pigmen hijau, bakteri ungu yang mengandung pigmen ungu dan
merah.
2. Bakteri Khemosintetik, menggunakan energy kimia untuk mensintesis makanannya.
d. Berdasarkan kebutuhan oksigen
- Bakteri Aerob, membutuhkan oksigen dalam proses respirasi yang untuk menghasilkan
energy. Contohnya : bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
- Bakteri Anaerob, tidak membutuhkan oksigen dalam proses respirasinya. Energy
diperoleh dari proses perombakan senyawa organic tanpa oksigen atau fermentasi.
Bakteri anaerob dibedakan menjadi dua yaitu :
Bakteri anaerob obligat hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merupakan
racun bagi bakteri anaerob obligat.
Bakteri anaerob fakultatif dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen.
3. Jamur, organisme eukariotik dengan dinding sel terbuat dari kitin dan tidak mempunyai
klorofil sehingga dalam memperoleh makanannya (nutrisi) jamur bersifat sebagai parasit
(baik parasit obligat/parasite fakultatif) ataupun sebagai saprofit.
Struktur
Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa
Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyerap
makanan
Pada beberapa jenis jamur, hifa sel memanjang dengan sejumlah nukleus yang
dipisahkan oleh bagian yang disebut septa (jamak).Namun,ada jamur yan tidak memiliki
septa
Jamur memiliki dua fungsi yaitu bisa menguntungkan atau bisa merugikan manusia.
- Fungsi jamur yang menguntungkan sebagai berikut :
a. Dapat digunakan sebagai bahan makanan
b. Dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan
c. Dapat digunakan sebagai decomposer
- Fungsi jamur yang merugikan sebagai berikut :
a. Dapat menyebabkan infeksi pada vagina
b. Dapat menyebabkan kurap atau panu
c. Dapat menyebabkan kanker pada manusia
d. Dapat menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
Klasifikasi luas, secara filogenik,jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas :
Zygomycota, tersusun atas hifa senositik yang tidak bersekat, memiliki tiga jenis hifa,
yaitu stolon, rizoid,dan sporangiospor. Zygomycotina melakukan reproduksi seksual
dengan cara konjugasi yang melibatkan fusi dua gamet menghasilkan zigospora.
Reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan spora yang terkandung dalam konidium
atau sporangium. Jenis jamur yang tergolong Zygomycota yaitu :
a. Jamur roti merupakan jamur yang terdapat pada roti pada saat roti yang lembab disimpan
di tempat hangat dan gelap.
b. Jamur tempe merupakan jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe.
c. Pilobolus adalah jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terkomposisi.
Jamur tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya.
Ascimycota, tersusun atas miselium dengan hifa yang bersekat umumnya hidup di
lingkungan berair, bersifat parasit pada tumbuhan dan saprofit pada sampah. Ciri khusus
dari Ascomycotina adalah dapat menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil
repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spora. Kotak spora
ini menyerupai kantong sehingga disebut askus. Spesies yang tergolong Ascimycota
yaitu :
a. Penicillium merupakan jamur yang berwarna hijau kebiruan dan tumbuh pada buah-
buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula.
b. Ragi merupakan organisme uniseluler yang dikelompokan ke dalam Ascimycota karena
reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan askus.
c. Neurospora merupakan jamur yang digunakan untuk pembuatan makanan dari kacang
tanah dengan suatu proses fermentasi jamur.
d. Higrophorus coccineal dan Morcella deliciosa merupakan jamur yang bersifat parasit,
menyerang hewan, dapat membusukkan katu dan buah-buahan.
Basidiomycota, hifanya bersekat dikariotik, bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat
dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya (basidiokarp) yang menyerupai payung dan
terdiri atas batang dan tudung. Jamur dari divisi basidomycota memiliki ciri khas, yang
memiliki Basidium. Basidium merupakan alat reproduksi seksual yang terdapat dalam
bilah. Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp.
Spora yang dihasilkan dalam basidium dinamakan Basidiospora. Beberapa contoh
spesies dari Divisi Basidiomycota, antara lain: Puccinia Graminis, Jamur Merang
(Volcariella Volvacea), Ustilago maydis, Jamur Kuping, Amanita Muscaria
Deuteromycota, hifa bersekat membentuk konidia dan belum diketahui fase
reproduksinya sehingga sering disebut sebagai jamur tidak sempurna. Reproduksi
aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan Konidium. Berikut contoh jamur
dari Deuteromycota, antara lain:
a. Aspergillus merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat keasam
b. Epidermophyton dan Mycosporium merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton
menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium penyebab penyakit
kurap.
c. Fusarium, Verticellium, dan Cercos merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika
tidak dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.
4. Parasit
Struktur. Parasit-parasit pada manusia dalam kingdom Protozoa digolongkan dalam 3
filum: Sarcomastigophora (terdiri dari flagellate dan amoeba); Apicomplexa (terdiri
dari sporozoa); Cilliophora (terdiri dari ciliata).
Klasifikasi luas, parasit penting dalam filum ini dikelompokkan lagi ke dalam beberapa
subfilum, yaitu:
Mastigophora flagellate, mempunyai suatu atau lebih flagella sepeti cambuk dan
beberapa diantaranya mempunyai suatu membran yang beundulasi misalnya
tripanosoma. Ini meliputi flagellate usus dan genitourinaria (giardia, trichomonas,
dientamoeba, chlimostrix) dan flagellate darah serta jaringan (trypanosome, leishmania)
Terdiri dari 2 golongan:
a. Flagellata traktus digestivus yang hidup di rongga usus dan mulut dan flagellata traktus
urogenital yang hidup di vagina, uretra, dan prostat. Misalnya Giardia lamblia,
Trichomonas vaginalis, T.hominis, dan T.tenax.
b. Flagellata darah dan jaringan yang hidup dalam darah dan di jaringan tubuh. Misalnya
Leishmania donovani, L.tropica, L.brasiliensis, Trypanosoma rhodesiense, T.gambiense
dan T.cruzi.
Selain itu, flagellata mempunyai 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat pergerakan (alat
neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri dari blefaroplas,
kadang-kadang ada benda parabasal. Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat
di dalam badan parasit. Kadang-kadang ada struktur yang tampak sebagai satu garis
mulai dari anterior sampai ke posterior, disebut aksostil. Disamping badan parasit
terdapat membran bergelombang dan kosta merupakan dasarnya. Beberapa spesies
flagellata mempunyai sitostoma. Parasit ini berkembangbiak secara belah pasang
longitudinal.
Sarcodina, merupkan amoeboid; dalam tubuh manusia diwakili oleh spesies entamoeba,
endolimax, iodamoeba, naegleria, dan achantamoeba
Sporozoa, mengalami suatu siklus hidup yang rumit dengan fase reproduksi aseksual
dan seksual yang berganti-ganti, biasanya melibatkan dua inang yang berbeda. Kelas
cocciia terdiri dari parasit manusia isospora, toxoplasma dan lain-lain. Anggota
Haematozoa (protozoa darah) diantaranya adalah parasit malara (spesies plasmodium)
dan anggota-anggota ordo piroplasmid, termasuk juga spesies babesia. Contoh sporozoa
adalah parasit malaria termasuk genus Plasmodium dan pada manusia ditemukan 4
spesies: Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, dan
Plasmodium ovale. Pada kera ditemukan spesies parasit malaria yang menyerupai
Plasmodium manusia, antara lain: Plasmodium cynomologi menyerupai Plasmodium
vivax, Plasmodium knowlesi menyerupai Plasmodium falciparum dan Plasmodium
malariae, Plasmodium rodhaini pada simpanse di Afrika dan Plasmodium brasilianum
pada kera di Amerika Selatan yang menyerupai Plasmodium malariae. Salah satu
Plasmodium primate, yaitu P. knowlesi dilaporkan pertama kali di Malaysia (1965) dapat
menginfeksi manusia dan menyebabkan gejala klinis, kemudian ditemukan di
Muangthai. Walaupun belum dilaporkan, hal ini kemungkinan dapat ditemukan di
Indonesia mengingat geografisnya yang serupa dengan negara tersebut.
Ciliophora, protozoa yang rumit yang mempunyai cilia tersebar dalam baris-baris atau
bercak-bercak dengan dua jenis nucleus pada masing-masing individu.