Pengukuran pH darah
pH adalah logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen, dan jg keasaaman dan
kebasaan darah. pH normal: 7.35-7.45. Pada akumulasi ion hidrogen, pH turun
menyebabkan asidemia. Penurunan ion hidrogen menyebkan peningkatan pH dan
kebasaan.
INTERPRETASI HASIL
Orang tua mempunyai nilai PO2 dan saturasi oksigen mendekati bagian yang
lebih rendah dari rentang normal. Orang muda cenderung mempunyai nilai lebih tinggi
dari rentang normal. Asam adalah substansi yang dapat mendonorkan ion H+. Basa
adalah substansi yang dapat menerima atau berikatan dgn ion H+.
Tahap Orientasi
5 Beri salam dan perkenalkan diri
6 Identifikasi pasien: tanyakan nama, tanggal lahir, alamat
(minimal 2 item). Cocokkan dengan gelang identitas.
7 Tanyakan kondisi dan keluhan klien
8 Jelaskan tujuan, prosedur, lama tindakan, dan hal yang perlu
dilakukan klien
9 Berikan kesempatan klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
10 Jaga privasi klien
11 Cuci tangan
12 Dekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau
13 Letakkan pengalas dan bengkok pada tempat yang sesuai
14 Pakai sarung tangan disposibel
15 Tentukan arteri yang akan diambil darahnya dengan
melakukan allen test terlebih dahulu. Hasil positif jika warna
kulit kembali ke kondisi normal (kemerahan), bila tidak kembali
ke normal dalam waktu 15 detik; hasilnya negative. Jika
negative, ulangi pada tangan yang lain
- Minta pasien meninggikan mengepalkan tangan,
- Berikan penekanan pada kedua arteri radialis dan ulna
secara bersamaan,
- Kemudian instruksikan untuk menurunkan tangan dan
melepaskan gengaman tangan
- lepaskan penekanan pada arteri ulnaris
- Kemudian observasi warna telapak tangan, ibu jari dan jari
tangan yang lainnya
16 Palpasi denyutan artery (radialis) untuk menentukan lokasi
pungsi;pilih lokasi dengan denyutan paling keras
17 Dengan tangan yang non dominan, stabilisasi artery dengan
sedikit menekan sampai pergelangan tangan hiperextensi
18 Bersihkan tepat pungsi dan sekitarnya dengan alkohol 70%
dengan arah melingkar
19 Dengan tangan yang non dominan (yang digunakan untuk
palpasi), Pegang kasa dan letakkan tangan itu sedikit di atas
tempat yang akan dipungsi
20 Ambil spuit yang telah berisi heparin, arahkan ujung jarun
(menghadap ke atas) dengan sudut 45° -90°. Beritahu pasien
kalau jarum akan ditusukan dan akan sedikit sakit
21 Tusukkan jarum sampai darah tampak di spuit, setelah tampak
darah hentikan penusukan Pastikan darah itu darah arteri
dengan ciri : berdenyut dan memompa sendiri spuit yang
digunakan
22 Biarkan darah mengalir sendiri 2-3 ml (dengan pulsasi arteri),
tetapi kadang-kadang darah tidak langsung keluar. Bila
terpaksa, tarik penghisap spuit secara perlahan-lahan untuk
mencegah hemolisis. Bila tusukan tidak berhasil jarum
langsung dicabut, tarik perlahan-lahan sampai ujung jarum
berada dibawah kulit, kemudian tusukan boleh diulangi lagi
kearah denyutan.
23 Apabila sample darah sudah mencukupi, pegang dan letakkan
kasa di atas tempat penusukan, tarik jarum dan tusukkan ke
dalam karet penutup
24 Berikan penekanan di atas dan sedikit ke proximal tempat
penusukan selama 3-5 menit (+ 15 menit untuk pasien yang
mendapat therapi antikoagulan)
25 Inspeksi tempat penusukan adanya perdarahan dan
hematoma
26 Palpasi arteri di bagian distal tempat penusukan. Pastikan
denyutan keras dan tidak terjadi perubahan
27 Keluarkan gelembung udara dari spuit (jika terdapat)
28 Lepas sarung tangan
29 Siapkan sampel darah untuk dikirim ke unit laboratorium
- Berikan label identitas pasien
- Siapkan blangko perminataan pemeriksaan AGD
- Beri catatan waktu pengambilan, suhu tubuh pasien saat
pengambilan darah dan oksigen yang sedang dipakai (misal
: 1-12-09 pk 14.10 wita, S;36.5°C, O2 masker 6 lt/mnt)
Prosedur :
Keterangan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna
Tanggal : ………………………………..
Penguji
Nama : …………………………………
TTD : ……………………………….
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
INTERPRETASI HASIL ANALISA GAS DARAH ARTERI
No dokumen 5.6 No revisi : 0
Tanggal terbit: 29 Juni 2018 Halaman :
Pengertian Prosedur untuk menilai tekanan parsial oksigen, karbondioksida
dan pH (konsentrasi ion hydrogen) di darah arteri
Tujuan Untuk mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam tubuh,
mengetahui kadar oksigen dalam tubuh dan mengetahui
karbondioksida dalam tubuh
Prosedur 1. Lihat hasil pH.Normal pH darah adalah 7. 35 – 7. 45. Apabila
pH < 7. 35 maka kita sebut asidosis. Apabila pH > 7. 45 maka
kita sebut alkalosis
2. Lihat hasil CO2 . Kadar normal CO2 dalam darah arteri adalah
35 – 45 mmHg. Apabila kadar CO2 < 35 mmHg, maka kita
sebut alkalosis respiratorik. Apabila kadar CO2 > 45 mmHg,
maka kita sebut asidosis respiratorik.
3. Lihat hasil HCO3-. Kadar normal HCO3- adalah 22 – 26
mEq/L. Apabila kadar HCO3- < 22 mEq/L, maka kita sebut
asidosis metabolik. Apabila kadar HCO3- > 26 mEq/L, maka kita
sebut alkalosis metabolik
4. Perhatikan nilai CO2 dan HCO3-, mana yang sejalan dengan
pH. Apabila nilai pH menunjukkan asidosis (pH < 7. 35), mana
diantara CO2 dan HCO3- yang juga asidosis.
5. Perhatikan apakah mekanisme kompensasi sudah terjadi
6. Lihat hasil PO2 dan SaO2 (saturasi oksigen). Nilai normal PO2
dalam darah arteri adalah 80 – 100 mmHg. Nilai normal SaO2
adalah 95 – 100 %.
FORMAT PENILAIAN
INTERPRETASI HASIL ANALISA GAS DARAH ARTERI
Kompetensi : Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah Nama : ……………….......
Arteri
Pengertian : Prosedur untuk menilai tekanan parsial NIM: …………………
oksigen, karbondioksida dan pH
(konsentrasi ion hydrogen) di darah arteri.
Persiapan : Alat tulis
alat
Nilai
(0-2)
1 Ketepatan evaluasi PH 5
5 Ketepatan penentuan 20
gangguan primer
6 Ketepatan penentuan 20
kompensasi dari gangguan
primer
9 Ketepatan pengambilan 20
kesimpulan hasil AGD secara
keseluruhan (termasuk
pertanyaan lisan yang
diberikan oleh penguji)
Total
Kriteria penilaian:
Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan
Penguji
Nama : ..................................................
TTD : ..................................................
KONSEP PENGUKURAN CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)
Definisi
Tekanan vena central (central venous pressure) adalah tekanan darah di vena
kava. Ini memberikan informasi tentang tiga hal:parameter volume darah, keefektifan
jantung sebagai pompa, dan tonus vaskular. Tekanan vena central dibedakan dari
tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan lokal.
Metode pengukuran:
1. Manual: dengan menggunakan manometer air
2. Dengan membaca melalui monitor yang sudah dihubungkan dengan tranducer
Lokasi pemantauan
1. Vena Jugularis interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan)
2. Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan
3. Vena brakialis, yang mungkin tertekuk dan berkembang menjadi phlebitis
4. Lumen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau tepat di atas vena
kava superior
Tahap Orientasi
4 Beri salam dan perkenalkan diri
5 Identifikasi pasien: tanyakan nama, tanggal lahir, alamat
(minimal 2 item). Cocokkan dengan gelang identitas.
Tahap Kerja
9 Jaga privasi klien
10 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
11 Mengatur posisi pasien (posisi datar/flat) jika tidak
memungkinkan bisa dengan semi fowler
12 Menghubungkan set infus dengan cairan NaCl 0,9%
13 Mengeluarkan udara dari selang infus
14 Menghubungkan manometer line dengan threeway stopcock
15 Menghubungkan three way stopcock dengan selang infus
16 Mengeluarkan udara dari manometer line
17 Melakukan levelling, yaitu mensejajarkan letak jantung (atrium
kanan) dengan skala pengukur. Letak jantung dapat ditentukan
dengan cara membuat garis pertemuan antara sela iga ke
empat (ICS IV) dengan garis pertengahan aksila
18 Mengisi cairan ke manometer line sampai 25 cmH2O, dan
menutup aliran infus ke pasien
19 Membuka aliran infus dari manometer line ke pasien
20 Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada
skala pengukur dan nilai dibaca pada akhir ekspirasi
Terminasi
21 Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan, berikan
umpan balik positif
22 Kontrak pertemuan selanjutnya
23 Bereskan alat-alat
24 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Dokumentasi
25 Dokumentasi (tindakan yang dilakukan, respon klien)
FORMAT PENILAIAN
PENGUKURAN CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)
Prosedur :
Keterangan
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna
Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan
Tanggal : ………………………………..
Penguji
Nama : …………………………………
TTD : ……………………………….