Satiah Latuconsina PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

JURNAL MANEKSI V0L 5, NO.

1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK


RAKYAT INDONESIA (BRI) KCP UNIT AMBON KOTA TERHADAP UKM
PASAR MARDIKA

Satiah Latuconsina
Politeknik Negeri Ambon
Email: satiah@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) KCP unit Ambon Kota terhadap UKM Pasar Mardika.Teknik analisa data
yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah dengan mempergunakan regresi linier sederhana .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Kredit Usaha Rayat (KUR) BRI KCP Unit Kota Ambon
terhadap UKM Pasar Mardika dari tahun ketahun mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari peningkatan
pemberian KUR sebesar 42,6% untuk tahun 2014, naik 58,3% untuk tahun 2015 , dan untuk tahun 2016 naik
sebesar 70,8%.

Kata Kunci: KUR, Kredit, Regresi linier

1. PENDAHULUAN Di Maluku Salah satu sektor usaha yang


1.1. Latar Belakang mendominasi khususnya di kota ambon adalah sektor
Indonesia merupakan salah satu negara yang perdagangan UKM yang berlokasi di Pasar Mardika.
berada dalam tahap membangun dan para pedagang usaha UKM Mardika sebagian dari
berkembang.Seperti yang tercantum dalam mereka membuka usaha dengan modal sendiri dan
pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 (alinea banyak pula dengan mengambil KUR BRI sebagai
IV), Indonesia memiliki 4 tujuan yang hendak bantuan modal dalam mendirikan dan
dicapai, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah mengembangkan usaha mereka. Selain mendapat
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, bantuan finasial dan keringan suku bunga dari Bank
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut BRI para pedagang juga di berikan kemudahan dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan melengkapi kelengkapan berkas untuk memperoleh
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. pinjaman KUR tersebut.
Untuk merealisasikannya, maka Bangsa Indonesia
perlu mengupayakan suatu cara sebagai media dalam 2. TINJAUAN PUSTAKA
pencapaian tujuan dan cita – cita bangsa sebagaimana 2.1. Kredit
diisyaratkan dalam pembukaan Undang – Undang Kredit berasal dari kata Italia, Credere yang
Dasar 1945 tersebut. Pembangunan nasional artinya kepercayaan, yaitu kepercayaan dari kreditur
merupakan realisasi terhadap kesungguhan bangsa bahwa debiturnya akan mengembalikan pinjaman
Indonesia dalam rangka mencapai tujuan dan cita – besrta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah
cita luhur tersebut.Seiring dengan berjalannya pihak.
pembangunan nasional, maka kehidupan masyarakat Berdasrkan UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang
pun semakin dinamis dan terus mengalami Perbankan Bab I, Pasal 1, ayat (2), Kredit adalah
perkembangan. Hal ini pula membuat bangsa penyediaan uang atau tagihan yang dapat
indonesia yang notabene sebagai negara berkembang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
terdorong untuk meningkatkan perekonomian mereka. atau kesepakatan pinjam – meminjam antar bank
Berbagai upaya dilakukan oleh bangsa indonesia, dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
termasuk diantaranya dengan cara meningkatkan untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
pelayanan di bidang perbankan dan Usaha Kecil tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau
Menengah(UKM). di Pada tahap awal program Kredit pembagian hasil keuntungan.
Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan ini disediakan Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan (1996),
hanya terbatas oleh bank – bank yang ditunjuk oleh Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus
pemerintah saja, satu diantaranya yaitu : Bank Rakyat dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam
Indonesia (BRI). Penyaluran pola penjaminan di sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
fokuskan pada lima sektor usaha seperti : Pertanian, Prinsip penyaluran kredit adalah prinsip
perikanan dan kelautan, koperasi, kehutanan, kepercayaan dan kehati-hatian. Indicator kepercayaan
perindustrian dan perdagangan. KUR tanpa jaminan ini adalah kepercayaan moral, komeresial,financial,
ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat dan anggunan.
kecil dengan cara memberi pinjaman untuk usaha Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang didirikannya. yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam
11
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak


peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka b. Berdasarkan jangka waktu
waktu tertentu dengan pemberian bunga Sesuai 1. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang jangka
dengan Undang – Undang No. 10 tahun 1998 tentang waktunya paling lama satu tahun saja.
Perbankan, pasal 1 nomor 11 dan 12. 2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang
Menurut Thomas Suyatno, dkk, (2003 : 3), jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.
Penyediaan kredit bank – bank yang semula 3. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang
mengandalkan kredit likuiditas Bank Indonesia, jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
secara bertahap dialihkan menjadi penyediaan kredit c. Berdasarkan Sector Perekonomian
biasa oleh perbankan dan lembaga - lembaga 1. Kredit Pertanian, ialah kredit yang diberikan
keuangan lain yang didasarkan atas dana yang kepada kebun, peternakan, dan perikanan.
dihimpun dari masyarakat. 2. Kredit Perindustrian, ialah kredit yang
Menurut M. Djumhana (2000 : 366), berjalannya disalurkan kepada beraneka macam industry
kegiatan perkreditan akan lancar apabila adanya suatu kecil, menengah, dan besar.
saling mempercayai dari semua pihak terkait dalam 3. Kredit Pertambangan, ialah kredit yang
kegiatan tersebut. disalurkan kepada beraneka macam
pertambangan.
Fungsi Dan Tujuan Kredit 4. Kredit Ekspor Impor, ialah kredit yang
Fungsi Kredit bagi Masyarakat, antara lain : diberikan kepada eksportir dan atau importer
1. Dapat menjadi motivator dan dinamisator beraneka barang.
peningkatan kegiatan perdagangan 5. Kredit Koperasi, ialah kredit yang diberikan
perekonomian. kepada jenis-jenis koperasi.
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat 6. Kredit Profesi, ialah kredit yang diberikan
3. Memperlancar arus barang dan arus uang kepada beraneka macam profesi.
4. Meningkatkan produktivitas dana yang ada
5. Meningkatkan daya guna (utility)barang Penyaluran Kredit
6. Meningkatkan semangat berwirausaha 1. Perencanaan Penyaluran Kredit
7. Memperbesar modal kerja perusahaan Perencanaan penyaluran kredit harus dilakukan
8. Meningkatkan income per capita (IPC) secara realistis dan objektif.Agar pengendalian
Masyarakat dan berfungsi dan tercapainya tujuan. Perencanaan
Tujuan penyaluran Kredit, antara lain : penyaluran kredit harus di dasarkan pada
1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit keseimbangan antara jumlah, sumber, dan jangka
2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana – dana waktu dana agarn tidak menimbulkan masalah
yang ada terhadap tingkat kesehatan dan likuiditas bank.
3. Melaksanakan kegiatan operasional bank Jelasnya, rencana penyaluran kredit ini harus
4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat diperhitungkan secara terpadu oleh perencana
5. Memperlancar lalu lintas pembayaran secara baik dan benar.
6. Menambah modal kerja perusahaan 2. Prosedur Penyaluran Kredit
7. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Prosedur yang harus dipenuhi dalm penyaluran
masyarakat kredit, antara lain :
1. Calon debitur menulis nama, alamat, agunan,
Jenis – Jenis Kredit dan jumlah kredit yang diingikan pada formulir
jenis kredit dibedakan berdasarkan sudut aplikasi permohonan kredit.
pendekatan yang dilakukan, yaitu berdasarkan tujuan 2. Calon debitur mengajukan jenis kredit yang
kegunaannya, jangka waktu, sector perekonomian, diinginkan
agunan, golongan ekonomi, serta penarikan dan 3. Analisis kredit dengan cara mengikuti asas 5C,
pelunasan. 7P dari permohonan kredit
a. Berdasarkan Tujuan Kegunaannya 4. Jika pinjaman disetujui maka akad kredit
1. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang (perjanjian kredit) ditandatangani oleh kedua
dipergunakan untuk kebutuhan sendiri bersama belah pihak.
keluarganya. Kredit ini bersifat tidak produktif.
2. Kredit modal kerja (Perdagangan), yaitu kredit Prinsip – Prinsip Pemberian Kredit
yang dipergunakan untuk menambah modal Dalam melakukan penilaian criteria I criteria serta
usaha debitur. Kredit ini bersifat produktif. aspek penilaian tetap sama. Biasanya penilaian yang
3. Kredit investasi, kredit ysng dipergunakan umum harus dikakukan oleh bank untuk mendapatkan
untuk investasi produktif tetapi baru akan nasabah yang benar – benar layak untuk diberikan
menghasilkan dalam jangka waktu yang kredit maka dilakukan dengan analisa 5C dan 7P.
relative lama. Biasanya kredit ini diberikan Adapun analisa 5C sebagai berikut :
grace period. 1. Character
Merupakan sifat atau watak seseorang yang
diberikan kredit harus bias dipercaya. Dalam hal

12
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560

ini bank meyakini benar bahwa calon dibiturnya 6. Profitabilitas


memiliki reputasi yang baik. Untuk menganalisis bagaimana kemampuan
2. Capacity nasabah dalam mencari laba.Profitabilitas diukur
Adalah analisis untuk mengetahui kemampuan dari periode ke periode, untuk melihat peningkatan
nasabah dalam membayar kredit.Bank harus laba berdasarkan tambahan kredit yang telah
mengetahui secara pasti atas kemampuan calon diberikan.
debitur dengan melakukan analisis usahannya dari 7. Protection
waktu ke waktu.Pendapatan yang selalu Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit
meningkat diharapkan kelak mampu melakukan yang diberikan mendapatkan jaminan
pembayaran kembali alas kreditnya. perlindunagan, sehinggakredit yang diberikan
3. Capital benar-benar aman.perlindungan yang diberikan
Adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau
perusahaan yang dikelola calon debitur. Bank jaminan asuransi.
harus meneliti modal calon debitur selain melihat Jenis kredit dilihat dari sudut jaminannya dibagi
besarnya juga untuk melihat strukturnya, menjadi 2 : yaitu kredit tanpa jaminan (unsecured
4. Condition Loan) dan kredit dengan anggunan (sucured Loan).
Pembayaran yang diberikan juga perlu Dalam perkembanganya tidak semua bank telah
mempertimbangkan kondisi ekonomi yang menerapkan kredit tanpa jaminan, namun setahun
dikaitkan dengan prospek usaha calon terakhir ini telah muncul suatu kredit tanpa jaminan
nasabah.Penilaiam kondisi dan bidang usaha yang yang di sebut Kredit usaha rakyat (KUR).
dibiayai hendaknya benar – benar memiliki Perguliran KUR di mulai dengan adanya
prospek yang baik, sehingga memungkinkan keputusan Sidang Kabinet Terbatas yang
kredit relative kecil bermasalah. diselenggarakan pada tanggal 9 Maret 2007 bertempat
5. Collateral di Kantor Kementrian Negara Koperasi dan Usaha
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah Kecil Menengah (UKM) dipimpin oleh Bapak
baik yang bersifat fisik maupun yan Presiden RI saat itu, salah satu agenda keputusannya
nonfisik.Jaminan hendaknya melebihi jumlah antara lain, bahwa dalam rangka pengembangan
kredit yang diberikan. UKM dan Koperasi, Pemerintah akan mendorong
Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula peningkatan akses pelaku UKM dan Koperasi kepada
dilakukan dengan analisis 7P Kredit dengan unsure kredit/pembiayaan dari perbankan melalui penigkatan
penilaian sebagai berikut : kapasitas Perusahaan penjamin.
1. Personality Kredit Usaha Rakyat diluncurkan oleh Presiden
Menilai nasabah dari kepribadiannya atau tingkah Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5
laku sehari-hari. November 2007 dengan didukung oleh instruksi
2. Party Presiden No.5 Tahun 2008 tentang fokus Program
Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam Ekonomi tahun 2008 – 2009 untuk menjamin
klasifikasi atau golongan – golongan tertentu implementasi atau percepatan pelaksanaan KUR ini,
berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya berbagai kemudahan bagi UKM di tawarkan oleh
sehingga nasabah dapat di golongkan ke golongan Pemerintah. Beberapa diantaranya adalah
tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang penyelesaian kredit bermasalah UKM dan pemberian
berbeda pula dari bank. UKM hingga Rp. 5OO Juta.
3. Perpose Inpres tersebut didukung dengan Peraturan
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam Menkeu No.135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas
mengambil kredit termasuk jenis kredit yang Penjamin KUR. Jaminan KUR Sebesar 70% bisa
diingginkan nasabah.Tujuan pengambilan kredit ditutup oleh pemerintah melalui PT Asuransi Kredit
sesuai dengan kebutuhan. Indonesia (Askrido) dan perusahaan Saranna
4. Prospect Pengembangan Usaha dan 30 % ditutup oleh Bank
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang Pelaksana.
akan datang apakah menguntungkan atau tidak.
Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas 2.2. UKM
kredit yang dibiaya tanpa mempunyai prospek, Menurut Hubeis (2009), UKM didefinisikan
bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga dengan berbagai cara yang berbeda tergantung pada
nasabah. negara dan aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu,
5. Payment perlu dilakukan tinjauan khusus terhadap definisi-
Merupakan ukuran bagaiman cara nasabah definisi tersebut agar diperoleh pengertian yang
mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sesuai tentang UKM, yaitu menganut ukuran
sumber mana saja dana untuk pengembalian kuantitatif yang sesuai dengan kemajuan ekonomi.
kredit. Semakin banyak sumber penghasilan Berbagai definisi mengenai UKM dalam Hubeis
debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika (2009) yaitu:
salah satunya merugi maka akan dapat ditutupi 1. Di Indonesia, terdapat berbagai definisi yang
oleh usaha lainnya berbeda mengenai UKM berdasarkan

13
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560

kepentingan lembaga yang memberi definisi. Data sekunderadalah data yang


a. BadanPusat Statistik (BPS): UKM adalah diperolehdarisumber data yang berkaitan dengan
perusahaan atau industri dengan pekerja penulisan ini
antara5-19 orang.
b. BankIndonesia (BI):UKM adalah
perusahaan atau industry dengan
karakteristik berupa:(a)modalnya kurang 3.4. Teknik Pengambilan Data
dari Rp.20 juta; (b) untuk satuputaran dari Pada penulisan ini, penulis menggunakan teknik
usahanya hanya membutuhkan dana Rp.5 pengambilan data sebagai berikut :
juta; (c) memiliki asset maksimum Rp.600 1. Survey : mendatangi subjek penelitian dengan
jutadiluar tanah dan bangunan; dan (d) maksud untuk mengetahui letak geografis dari
omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar. tempat yang berkaitan dengan penelitian.
c. Departemen (Sekarang Kantor Menteri 2. Wawancara : mendatangi ke lokasi penelitian
Negara) Koperasi dan Usaha Kecil dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
Menengah (UUNo. 9 Tahun 1995):UKM penulisan serta wawancaradengan pihak terkait.
adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala 3. Kepustakaan : menghimpun dari data literature –
kecil dan bersifat tradisional, dengan literature penunjang dan data yang di dapat dari
kekayaan bersih Rp.50 juta – Rp.200 Juta Bank BRI Unit Kota.
(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha) dan omzet tahunan ≤ Rp.1miliar; 3.5. Teknik Analisa
dalam UU UMKM/2008 dengan kekayaan Teknik yang digunakan untuk memecahkan
bersih Rp.50 juta – Rp.500 juta dan permasalahan adalah dengan menggunakan analisa
penjualan bersih tahunan Rp.300 juta– Rp. regresi linear sederhana
2,5 miliar. Berikut Model Persamaan Regresi Linear Sederhana
d. KeppresNo. 16/ 1994: UKM adalah adalah seperti berikut ini :
perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Y = a + bX …………………………………… (3.1)
maksimal Rp. 400 juta.

3. METODOLOGI PENELITIAN Dimana :


3.1. Identifikasi Dan Pengukuran Variabel Y = Variabel Respons atau Variabel Akibat sebagai
Identifikasi yang digunakan dalam penulisan ini variable (Dependent)
adalah potensi pemberiaan kredit yang telah dikelola X = VariabelFaktor Penyebab sebagai variabel
dengan baik dan dapat menunjang UKM Pasar (Independent)
Mardika, sedangkan pengukuran variable dalam a = konstanta
penulisan ini adalah : b = koefisienregresi (kemiringan); besaran Respons
1 Variabel bebas : Pemberian Kredit Usaha Rakyat yang ditimbulkan oleh Prediktor.
(KUR)
2. Variabel terikat : UKM Pasar Mardika Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan
menggunakan Rumus dibawah ini :
3.2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam
a. = (Σy)(Σx²)– (Σx)(Σxy)…………………… (3.2)
penulisan ini adalah : n(Σx²) – (Σx)²
1. Data Kualitatif : data yang berupa keterangan
b. = n(Σxy)–(Σx)(Σy)…….…………………… (3.3)
atau informasi dimana penulis dapat dari
n(Σx²) – (Σx)²
penelitian yang dilakukan pada Bank BRI KCP
Unit Kota.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Data Kuantitatif : Data yang diperoleh dalam Peran koperasi dan Usaha Kecil Menengah
bentuk angka misalnya : (UKM) dalam menggerakan roda ekonomi di provinsi
 Data Pemberian Kredit kepada Debitur UKM
Maluku terus meningkat. Jumlah koperasi di tahun
 Data perkembangan pemberian kredit UKM
tahun 2014 mencapai 2.965. tahun 2015 bertambah
Tahun 2014-2016
menjadi 3.023 sedangkan tahun 2016 bertambah
menjadi 3.271 sedangkan Usaha kecil menengah
3.3. Sumber Data (UKM) dan usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Adapun sumber data yang penulis gunakan (UMKM ) 22.513 unit di tahun 2014 meningkat
dalam penulisan ini adalah :
31.188 unit di tahun 2015 dan bertambah 39.210 unit
 Data Primer di tahun 2016.
Data primer adalah data yang diperoleh dari
Pencapaian ini berpengaruh bukan hanya pada
pihak pimpinan maupun pegawai Bank BRI
sisi pertumbuhan saja tetapi secara continue kualitas
KCP Unit Kota Ambon. dan daya saing yang dimiliki oleh koperasi UKM dan
 Data Sekunder UMKM. Baik dari segi kelembagaan maupun usaha di
era globalisasi dan era pasar bebas yang
14
JURNAL MANEKSI V0L 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560

mengharuskan pelaku usaha beserta produknya DAFTAR PUSTAKA


mampu berdaya saing. Reksodiprodjo,Susatyo.1966.Pengantar Ekonomi
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2012 Bank dan Kredit.Jakarta:Pembangunan
tentang perekonomian, maupun Undang – Undang Sardjono, Iswardono.1981. Uang dan
Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM Bank.Yogyakarta:BPFE.
mengisyaratkan tugas dan tanggung jawab pemerintah Sianat, Dahlan.1993. Manajemen Dana
dalam memajukan koperasi, UKM dan UMKM. Bank.Jakarta.Intermedia.
Berbagai program dan kegiatan yang sudah Hasibuan,Melayu S.P.2009.Ekonomi Pembangunan
difasilitasi pemerintah salah salu diantaranya KUR dan Perekonomian Indonesia,edisi revisi.
untuk menjadikan Koperasi, UKM dan UMKM Bandung Armico
sebagai kekuatan ekonomi daerah yang berdaya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
saing.. Perbanka
Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995
Tabel 4.1. Keppres Nomor 16/1994 tentang UKM
Jumlah UKM dan UMKAM Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2008 tentang Fokus
Program Ekonomi.
No. Tahun Koperasi UKM &
UMKM
1. 2014 2.965 22.513
unit
2. 2015 3.023 31.188
unit
3. 2016 3.271 39.210
unit
Sumber Data : Dinas Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Maluku

5. PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemberian kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI KCP Unit
Kota Ambon terhadap UKM Pasar Mardika dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang debitur
UKM yang cukup pesat. Hal ini mengakibatkan para
pelaku UKM Mardika semakin berkembang dalam
menjalankan usaha mereka membantu pemerintah
dalam mengurangi angka pengangguran di Kota
Ambon .

5.2. SARAN
1. Diharapkan agar Pemerintah tetap
mempertahankan program KUR bersubsidi
dalam upaya mengurangi angka penganguran di
kota ambon.
2. Di harapkan di tahun berikut, suku bunga KUR
semakin kecil agar para Debitur memperoleh
keringanan dalam mengembalikan pinjaman
tesebut.

15

Anda mungkin juga menyukai