Selly Sipakoly PDF
Selly Sipakoly PDF
Selly Sipakoly
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon
Email: sipakolyselly@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta pertumbuhan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Ambon. Sampel dalam penelitian adalah 84 periode pengamatan yang
diperoleh dari data pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah kota Ambon periode tahun 2010-2016.
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis
menggunakan t-statistik untuk menguji koofisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguju pengaruh bersama-
sama dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil uji hipotesis melalui uji t-statistik. Sedangkan pengujian pertumbuhan
daerah menggunakan rumus pertumbuhan pajak dan retribusi daerah terhadap total pendapatan asli daerah yang
diukur dengan rasio. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Pajak Daerah berpengaruh positif (0.499) dengan nilai
probabilitas 0.000. Jika diukur dengan derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Selanjutnya,
Retribusi Daerah berpengaruh positif (0.176) dengan nilai probabilitas 0.000. Jika diukur dengan derajat signifikan
0,05 atau 5% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Retribusi terhadap
Pendapatan Asli Daerah sehingga hipotesis yang diusulkan dlam penelitian ini diterima.
keuangan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli regresi linier berganda dan uji statistik, dengan
Daerah (PAD). Kinerja keuangan pemerintah daerah kesimpulan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah
sangat terkait dengan aspek kinerja pelaksanaan APBD dapat menaikan pendapatan asli daerah. Hal ini terlihat
dan aspek kondisi neraca daerah. Kinerja pelaksanaan jika terjadi kenaikan 1% terhadap pajak dan retribusi
APBD tidak terlepas dari struktur dan akurasi belanja daerah dapat meningkatkan pendapatan asli daerah yang
pendapatan daerah yang meliputi pendapatan asli masing-masing sebesar 0,249% dan 0,548%.
daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan Penelitian yang dilakukan oleh Esti Purwaningsih
yang sah. Sementara itu, neraca daerah akan (2011), dengan judul “Analisis Faktor yang
mencerminkan perkembangan dari kondisi asset Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
pemerintah daerah, kondisi kewajiban pemerintah Sragen Tahun 1991-2008”, dengan tujuan untuk
daerah serta kondisi ekuitas dana yang tersedia. mengetahui pengaruh pendapatan perkapita, jumlah
perusahan dan jumlah penduduk terhadap pendapatan
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN asli daerah (PAD). Hasil metode analisis yang
HIPOTESIS digunakan yaitu uji hipotesis, uji asumsi klasik yaitu uji
Penelitian yang dilakukan oleh Rifai Bugis (2013), normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang multikolinearitas. Dengan kesimpulan bahwa
Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah pendapatan perkapita berpengaruh sifnifikan terhadap
Propinsi Maluku Tahun 1990-2010”, tujuan untuk PAD, jumlah perusahan tidak berpengaruh terhadap
menganalisis pertumbuhan PAD di Propinsi Maluku dan PAD dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan
pengaruh wisatawan, PDRB, dan inflasi terhadap negatif terhadap PAD.
peningkatan PAD di Propinsi Maluku, sampel data Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam
penelitian adalah data yangdiperoleh secara tidak penelitian ini adalah:
langsung atau diambil dari badan atau instansi lain yang 1. Diduga bahwa laju pertunbuhan pajak daerah sangat
terkaitdengan penelitian ini, seperti data yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
bersumber dari loparan dan publikasi BPS (BadanPusat (PAD) Kota Ambon.
Statistik), dengan jenis data runtun waktu (time series) 2. Diduga bahwa laju pertunbuhan Retribusi daerah
selama kurun waktu tahun1990-2010. Hasil model memiliki kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli
analisis mengacuh pada penurunan model error Daerah (PAD) Kota Ambon.
correction model (ECM), uji stasioneritas, analisis 3. Diduga bahwa laju pertumbuhan pajak dan retribusi
jangka pendek dan analisis jangka panjang. Dengan memiliki kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli
kesimpulan bahwa inflasi mempunyai pengaruh Daerah (PAD).
signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD)
sedangkan jumlah wisatawan dan produk domestik 3. METODOLOGI PENELITIAN
regional bruto tidak mempunyai pengaruh signifikan 3.1. Obyek Penelitian
terhadap PAD. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah data
Penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho dari Badan Pengelolaan Keuangan Kota Ambon dan
(2013), dengan judul “Analisis Pengaruh Pajak Daerah Dinas-Dinas yang terkait pada Pemerintah Kota Ambon
dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (Dispemkot, Dinas Tata Kota, Dinas Perhubungan,
(PAD) Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Periode 2010- SKPD Pengelolah PAD Kota Ambon.
2012”, dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh
pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan 3.2. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
asli daerah, sampel yang digunakan dalam penelitian ini Variabel
adalah laporan realisasi APBD pada kabupaten/Kota di Variabel dalam penelitian ini adalah terdiri dari
Jawa Tengah 2010-2012. Metode analisis yang variabel independen (variabel terpengaruh) dan variabel
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Statistik dependen (variabel berpengaruh) yang dapat dirinci
Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Berganda sebagai berikut:
dan Uji Hipotesis. Dengan kesimpulan bahwa a). Variabel independen adalah Pajak Daerah dan
penambahan pajak daerah dan retribus daerah Retribusi Daerah.
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah. b). Variabel dependen adalah Pendapatan Asli Daerah.
Penelitian yang dilakukan oleh Stevanus J. Gomies Defenisi Operasional
dan Victor Pattiasina (2011), dengan judul “Analisis 1. PendapatanAsli Daerah
Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Total penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Maluku Kota Ambon mulai tahun 2009–2015 diperoleh dari
Tenggara, dengan tujuan untuk menghitung besarnya hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Maluku lain-lain pendapatan daerah yang sah dalam satuan
Tenggara. Hasil metode analisis yang digunakan adalah miliaran rupiah pertahun.
33
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
Tabel 4.1.
Hasil Pengumpulan Data Penelitian
Tahun Pajak Daerah Daerah Retribusi Daerah PAD
2010 9,728,221,000.00 7,775,619,000.00 20,619,217,534.59
2011 10,265,345,251.10 10,542,361,251.41 28,469,444,378.71
2012 15,129,828,891.00 11,107,670,200.00 29,657,499,802.42
2013 18,386,042,703.40 13,918,430,009.83 33,861,064,941.05
2014 32,930,258,138.20 17,072,736,203.03 53,330,515,868.43
2015 39,299,981,668.80 15,936,944,023.00 58,252,561,996.39
2016 44,983,335,424.40 17,660,700,927.00 66,178,584,704.93
Sumber: Dinas PPKAD Kota Ambon
34
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
Tabel 4.2.
Statistik Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PAD 1.16E9 6.31E9 3.2044E9 1.22198E9
PAJAK 6.44E8 6.65E9 1.7071E9 1.06685E9
RETRIBUSI 5.13E8 7.57E9 1.6968E9 1.66907E9
LnPAD 20.87 22.57 21.8125 .39873
LnPajak 20.28 22.62 21.0987 .54987
LnRetribusi 20.06 22.75 20.9573 .68812
Valid N (listwise)
Sumber : Data sekunder yang diolah
Hasil pada tabel diatas menunjukkan variabel Retribusi (LnRetribusi) berdasarkan tabel di atas
Pendapatan Asli Daerah data terendah ada pada nilai menunjukkan data terendah ada pada nilai 20.06 dan
1.16E9 dan angka tertinggi pada nilai 6.31E9 dan nilai tertinggi pada nilai 22.75. Sedangkan nilai rata-rata
rata-rata pada nilai 3.2044E9 serta standar deviasi sebesar 20.9573 dan standar deviasi sebesar 0.68812.
1.22198E9. Hasil ini menunjukkan bahwa standar Dari data dimaksud terlihat bahwa standar deviasi
deviasi Pendapatan Asli Daerah lebih kecil dari nilai variabel Retribusi (LnRetribusi) lebih kecil dari nilai
rata-rata variabel dimaksud, yang berarti data variabel rata-rata variabel tersebut yang berarti bahwa data
Pendapatan Asli Daerah baik. Selanjutnya variabel variabel Retribusi (LnRetribusi) baik.
Pajak Daerah berdasarkan tabel di atas menunjukkan
data terendah ada pada nilai 6.44E8 dan tertinggi pada 4.3. Uji Asumsi Klasik
nilai 6.65E9 serta nilai rata-rata sebesar 1.7071E9 dan 4.3.1. Pengujian Normalitas
nilai standar deviasi sebesar 1.06685E9. Dari data Untuk Menguji normalitas data, dilakukan
dimaksud, terlihat bahwa standar deviasi variabel Pajak dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S Model). Adapun
Daerah lebih kecil dari nilai rata-rata variabel tersebut hasil output SPSS untuk pengujian normalitas data
yang berarti bahwa data variabel Pajak Daerah baik. untuk model penelitian pertama dapat dilihat pada tabel
Variabel Retribusi Daerah berdasarkan tabel di atas berikut ini:
menunjukkan data terendah ada pada nilai 5.13E8 dan
tertinggi pada nilai 7.57E9. Sedangkan nilai rata-rata
sebesar 1.6968E9 dan standar deviasi sebesar
1.66907E9. Dari data dimaksud terlihat bahwa standar
deviasi variabel Retribusi Daerah lebih kecil dari nilai
rata-rata variabel tersebut yang berarti bahwa data
variabel Retribusi Daerah baik.
Selanjutnya karena data penelitian yang dalam
nominal yang besar dan berdasarkan ketentuan
pengujian selanjutnya data dimaksud haruslah di log-n,
hasilnya menunjukkan variabel Pendapatan Asli Daerah
(LnPAD) data terendah ada pada nilai 20.87 dan angka
tertinggi pada nilai 22.57 dan nilai rata-rata pada nilai
21.8125 serta standar deviasi 0.39873. Hasil ini
menunjukkan bahwa standar deviasi Pendapatan Asli
Daerah (LnPAD) lebih kecil dari nilai rata-rata variabel
dimaksud, yang berarti data variabel Pendapatan Asli
Daerah (LnPAD) baik. Selanjutnya variabel Pajak
Daerah (LnPajak Daerah) berdasarkan tabel di atas
menunjukkan data terendah ada pada nilai 20.28 dan
tertinggi pada nilai 22.62 serta nilai rata-rata sebesar
21.0987 dan nilai standar deviasi sebesar 0.54987. Dari
data dimaksud, terlihat bahwa standar deviasi variabel
Pajak Daerah (LnPajak Daerah) lebih kecil dari nilai
rata-rata variabel tersebut yang berarti bahwa data
variabel Pajak Daerah (LnPajak Daerah) baik. Variabel
35
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
Tabel 4.3.
Uji Normalitas K-S Model
Hasil uji normalitas dengan menggunakan K-S Model di dapat disimpulkan bahwa data penelitian untuk variabel
atas, terlihat bahwa nilai kolmogorof smirnov test independen Pajak Daerah dan Retribusi terdistribusi
variabel pendapatan asli daerah adalah sebesar 0.770 secara normal. Selanjutnya uji normalitas juga dapat
serta signifikan jauh di atas nilai signifikansi 0,05 yaitu dilakukan dengan melihat grafik histogram yang dapat
sebesar 0.593. Hal ini berati nilai residual terdistribusi dilihat pada gambar berikut ini:
secara normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas.
Lebih lanjut, kolmogorof smirnov test variabel pajak
daerah adalah sebesar 1.064 serta signifikan di atas nilai
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0.207 yang berarti nilai
residual terdistribusi secara normal atau memenuhi
asumsi klasik normalitas. Selanjutnya, kolmogorof
smirnov test variabel retribusi daerah adalah sebesar
1.990 serta signifikan di atas nilai signifikansi 0,05 yaitu
sebesar 0.276 yang berarti nilai residual terdistribusi
secara normal atau memenuhi asumsi klasik
normalitasSelain uji normalitas dengan Kolmogorof-
Smirnov Test, uji normalitas juga dapat dilakukan
dengan melihat grafik p-plot yang terlihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 4.2.
Uji Normalitas Grafik Histogram
36
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
Tabel 4.4.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) 7.602 1.030
LnPajak .499 .046 .890 1.124
Daerah
LnRetribusi .176 .037 .890 1.124
a. Dependent Variable: LnPAD
Sumber: Data sekunder yang diolah
Model Summaryb
Model R R Square Durbin-Watson
1 .839a .704 1.945
a. Predictors: (Constant), LnRetribusi, LnPajak
Daerah
b. Dependent Variable: LnPAD
Sumber: Data sekunder yang diolah
demikian dapat disimpilkan bahwa, model regresi dalam dependen. Disamping itu, uji F atau Uji Anova ini
penelitian ini memenuhi asumsi heteroskedisitas. digunakan untuk menguji signifikansi model regresi
secara keseluruhan. Hasil uji F dalam penelitian ini
4.7. Hasil Pengujian Model seperti terlihat pada tabel berikut:
4.7.1. Hasil Pengujian Signifikansi Simultan (Uji -
F)
Uji statistik F pada dasarnaya menunjukkan
apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau
Tabel 4.7.
Hasil Uji Signifikansi Simultan
(Uji – F)
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.291 2 4.645 96.351 .000a
Residual 3.905 81 .048
Total 13.196 83
a. Predictors: (Constant), LnRetribusi, LnPajak Daerah
b. Dependent Variable: LnPAD
Sumber: Data sekunder yang diolah
Sajian output dari uji anova atau uji f pada tabel diatas 4.7.2. Hasil Pengujian Signifikansi Parameter
menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah sebesar Individual ( Uji – t Statistik)
96.351 dengan tingkat probabilitas signifikan sebesar Uji – t statistik pada dasarnaya dilakukan untuk
0,000 (0%). Nilai probabilitas signifikan jauh lebih menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel
kecil dari 0,05 (5%) maka model regresi dapat independen secara masing-masing variabel dapat
digunakan untuk memprediksi variabel Pajak Daerah menerangkan variasi variabel dependen. Hasil dari
dan Retribusi modai terhadap Pendapatan Asli Daerah. dilakukannya uji – t statistik , dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.8.
Hasil Uji T – Statistik
(Uji Hipotesis)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.602 1.030 7.382 .000
LnPajak .499 .046 .688 10.735 .000
Daerah
LnRetribusi .176 .037 .304 4.736 .000
a. Dependent Variable: LnPAD
Sumber: Data sekunder yang diolah
Hasil pengujian t- statistik untuk pengujian hipotesis Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sehingga
pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa Pajak Daerah hipotesis yang diusulkan dlam penelitian ini diterima.
berpengaruh positif (0.499) dengan nilai probabilitas Selanjutnya hasil pengujian t- statistik untuk pengujian
0.000. Jika diukur dengan derajat signifikan yang hipotesis pada tabel diatas menunjukkan Retribusi
digunakan adalah 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan berpengaruh positif (0.176) dengan nilai probabilitas
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Pajak 0.000. Jika diukur dengan derajat signifikan 0,05 atau
38
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
5% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh 4.9. Pembahasan Hasil Penelitian
positif dan signifikan Retribusi terhadap Pendapatan 4.9.1. Pengaruh Pajak Daerah Terhadap
Asli Daerah sehingga hipotesis yang diusulkan dlam Pendapatan Asli Daerah.
penelitian ini diterima. Dari pengolahan data statistik, Hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini
diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: adalah diduga bahwa laju pertunbuhan Retribusi daerah
PAD = 7.602 (a) + 0.499 Pajak Daerah sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
+ 0.176 Retribusi Daerah + 1.113 e …….. (4.1) (PAD) Kota Ambon. Hasil pengujian t- statistik untuk
Angka yang dihasilkan dari pengujian tersebut dapat pengujian hipotesis pada tabel diatas, dapat dilihat
dijelaskan sebagai berikut: bahwa Pajak Daerah berpengaruh positif (0.499)
a. Konstanta (a) dengan nilai probabilitas 0.000. Jika diukur dengan
Nilai konstanta diperoleh sebesar 7.602 yang derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05 (5%)
berarti bahwa variabel independen yaitu Pajak maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Daerah dan retribusi adalah nol, maka nilai positif dan signifikan Pajak Daerah terhadap
pendapatan asli daerah adalah sebesar 7.602. Pendapatan Asli Daerah sehingga hipotesis yang
b. Koefisien Regresi (β) X1 diusulkan dlam penelitian ini diterima. Hasil ini
Koefisien variabel Pajak Daerah 0.499 yang memberi arti bahwa, semakin menningkatnya
berarti bahwa setiap peningkatan Pajak Daerah penerimaan Pajak Daerah akan mengakibatkan semakin
satu satuan, akan mengakibatkan peningkatan meningkat pula pendapatan asli daerah. Atau sebaliknya
pendapatan asli daerah sebesar 0.499 satuan. semakin rendah tingkat penerimaan Pajak Daerah ,
c. Koefisien Regresi (β) X2 makan akan semakin rendah pula tingkat pendapatan
Koefisien variabel Retribusi Daerah sebesar 0.176, asli daerah.
yang berarti bahwa setiap peningkatan retribusi Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan
satu satuan, akan mengakibatkan peningkatan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa
pendapatan asli daerah sebesar 0.176 satuan. imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
4.8. Hasil Pengujian Koofisien Determinasi (R2) yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
Uji koofisien determinasi (R2) digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan
mengukur seberapa besar kemampuan model dalam daerah. Hal ini menegaskan bahwa setiap orang baik
menjelaskan variasi variable dependennya. Nilai (R2) pribadi maupun badan mempunyai kewajiban untuk
yang mendekati satu berarti variable-variabel membayar iuran kepada pemerintah daerah. Iuran wajib
independennya memberikan hampir semua informasi ini memiliki dasar hukum tetap yang diatur melalui
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah
dependen (Ghozali, 2005). Hasil perhitungan koefisien yang sifatnya mengikat dan memaksa. Selain itu,
determinasi dapat dilihat dalam tabel berikut: pemberlakuan otonomi daerah menuntut adanya
kemandirian dalam pembangunan daerah dan
Tabel 4.9 kemandirian keuangan daerah. Pemerintah daerah harus
Hasil Uji Koofisien Determinansi (R2) berupaya secara maksimal untuk menghasilkan uang.
Salah satu sumber pendapatan asli daerah adalah pajak
Model Summaryb daerah. Pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah
R Adjusted R Std. Error of daerah diharapkan menjadi salah satu sumber
Model R Square Square the Estimate pembiayaan pembangunan di daerah demi
1 .839a .704 .697 .21957 mensejahterakan masyarakat di daerah. Jika hal ini
terjadi maka daerah mampu melaksanakan otonomi
a. Predictors: (Constant), LnRetribusi, LnPajak Daerah
daerah yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah
b. Dependent Variable: LnPAD
tangganya sendiri.
Sumber: Data sekunder yang diolah
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Adi Nugroho (2013), dengan judul “Analisis
Hasil pengujian koofisien determinasi pada tabel
Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap
diatas menunjukkan bahwa, besarnya nilai adjusted R
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten/Kota di Jawa
square adalah sebesar 0.697 atau sekitar 69.7%. Hal ini
Tengah Periode 2010-2012”, dengan tujuan untuk
memberi arti bahwa variabilitas variabel dependen yang
menganalisis pengaruh pajak daerah dan retribusi
dapat dijelaskan oleh variabelitas variabel independen
daerah terhadap pendapatan asli daerah, sampel yang
sebesar 69.7% sedangkan sisanya 31,3 % dijelaskan
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan realisasi
oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam
APBD pada kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2010-
model regresi.
2012. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik,
Uji Regresi Berganda dan Uji Hipotesis. Dengan
39
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
kesimpulan bahwa penambahan pajak daerah dan petugas pemerintah yang berweang untuk menagih
retribus daerah berpengaruh signifikan terhadap sampai mengelola retribusi daerah tersebut haruslah
pendapatan asli daerah. Selanjutnya penelitian lain yang dengan pengawasan yang baik.
mendukung hasil penelitoan ini yaitu, Penelitian yang Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh Stevanus J. Gomies dan Victor Pattiasina oleh Adi Nugroho (2013), dengan judul “Analisis
(2011), dengan judul “Analisis Kontribusi Pajak Daerah Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap
dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten/Kota di Jawa
di Kabupaten Maluku Tenggara, dengan tujuan untuk Tengah Periode 2010-2012”, dengan tujuan untuk
menghitung besarnya kontribusi Pajak Daerah dan menganalisis pengaruh pajak daerah dan retribusi
Retribusi Daerah terhadap Penerimaan Pendapatan Asli daerah terhadap pendapatan asli daerah, sampel yang
Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Hasil metode digunakan dalam penelitian ini adalah laporan realisasi
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda APBD pada kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2010-
dan uji statistik, dengan kesimpulan bahwa pajak daerah 2012. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
dan retribusi daerah dapat menaikan pendapatan asli ini adalah Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik,
daerah. Uji Regresi Berganda dan Uji Hipotesis. Dengan
kesimpulan bahwa penambahan pajak daerah dan
4.9.2. Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap retribus daerah berpengaruh signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah. pendapatan asli daerah.
Hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini
adalah Diduga bahwa laju pertunbuhan Pajak Daerah 4.9.3. Laju Pertumbuhan Pajak Daerah Dan
daerah sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Retribusi Daerah Serta Kontribusinya
Daerah (PAD) Kota Ambon hasil pengujian t- statistik Terhadap Pendapatan Asli Daerah.
untuk pengujian hipotesis pada tabel diatas Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang
menunjukkan Retribusi berpengaruh positif (0.176) diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan
dengan nilai probabilitas 0.000. Jika diukur dengan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
derajat signifikan 0,05 atau 5% maka dapat Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
signifikan Retribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
sehingga hipotesis yang diusulkan dlam penelitian ini pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan
diterima. Hasil ini memberi arti bahwa, semakin untuk memberikan keluasan kepada daerah untuk
menningkatnya penerimaan dari retribusi akan menggali sumber-sumber keuangan daerah dalam
mengakibatkan semakin meningkat pula pendapatan asli pelaksanaan otonomi daerah sebagai bagian dari
daerah. Atau sebaliknya semakin rendah tingkat perwujudan asas desentralisasi. Oleh sebab itu, besarnya
penerimaan retribusi, makan akan semakin rendah pula tingkat pendapatan daerah sangat dipengaruhi oleh besar
tingkat pendapatan asli daerah. kecilnya sumber pendapatan tersebut. Berikut ini
Retribusi Daerah yang diartikan sebagai dijelaskan laju pertumbuhan sumber pendapatan daerah
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau yaitu pajak daerah dan retribusi daerah, yang
pemberian lain tertentu yang khusus disediakan dan atau berpengaruh terhadap laju pertumbuhan pendapatan asli
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan daerah. Pendapatan Asli Daerah dalam penelitian ini
orang pribadi atau badan. Pemerintah daerah diartikan sebagai penerimaan PAD Badan Pengelolaan
menyediakan berbagai fasilitas baik kepada kepentingan Keuangan Kota Ambon tahun 2007-2013. Penerimaan
individu maupun badan. Setiap individu atau badan PAD dinyatakan dalam jumlah rupiah pertahun dapat
yang menggunakan fasilitas yang disediakan oleh dijabarkan dalam tabel berikut ini;.
pemerintah daerah wajib memberikan iuran kepada
pemerintah daerah karena telah menggunakan fasilitas
yang disediakan. Retribusi daerah merupakan salah satu
sumber pendapatan asli daerah yang diharapkan menjadi
sumber pembiayaan demi penyelenggaraan pemerintah
daerah dan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-
undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah. Retribusi Daerah dibagi menjadi tiga
golongan yaitu : Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa
Usaha, Retribusi Perizinan Tertentu. Seperti halnya
pajak daerah, retribusi daerapun sangat memberikan
kontribusi terhadap pendapan daerah. Oleh sebab itu,
40
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
42
JURNAL MANEKSI VOL 5, NO. 1, JUNI 2016, ISSN : 2302-9560
43