A. Pengertian
Faringitis adalah radang yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas yang
tepatnya pada daerah faring. Penyakit ini dibagi menjadi dua jenis yaitu faringitis
B. Etiologi
1. Faringitis akut
oleh virus.
2. Faringitis kronik
rinitis kronik, inflamasi kronik yang dialami perokok dan peminum alcohol,
melalui mulut.
C. Patofisiologi
kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi
Karena proses radang yang berulang, maka epitel mukosa dan jaringan
D. Manifestasi klinis
1. Faringitis akut
Suhu tubuh naik sampai 40 oC, rasa gatal / kering di tenggorokan, lesu, nyeri
sendi, odinofagia, anoreksia dan otalgia. Bila laring terkena, suara akan
2. Faringitis kronik
Keluhan rasa gatal, kering dan tebal, serta berlendir yang sukar dikeluarkan di
E. Komplikasi
F. Penatalaksanaan
1. Faringitis akut
obat kumur atau obat isap dengan desinfektan. Bila alergi pada penisilin dapat
Dicari dan diobati penyekit kronik di hidung dan sinus paranasal. Terapi lokal
dengan melakukan kuastik memakai listrik atau zat kimia, misalnya albutil
atau nitres argenti. Sebagai simtomatis, diberikan obat isap atau obat kumur,
A. Biodata
1. Identitas klien
a. N a m a : Tn. “A”
b. U m u r : 58 tahun
d. A g a m a : Islam
2. Identitas penanggung
A. Riwayat kesehatan
sesak
Klien mulai terserang batuk dan sesak sejak 5 hari sebelum masuk RS
harinya beliau bangun dari tidurnya dan langsung batuk tiba-tiba dan
2. Riwayat keluarga
Genogram
X X X
X
? ?
X X X X X X
X X
60 5 5 5
7 5 0
58
? ?
23 21 20 18 17 15
Keterangan :
: Klien : Laki-laki
: Perempuan X : Meninggal
: Garis perkawinan
Kesimpulan :
: Garis keturunan
Tipe keluarga : Nuclear family
B. Riwayat psikososial
camas tetapi klien dapat menerima keadaannya dan berharap cepat sembuh.
5. Pola kognitif
6. Pola koping
7. Pola interaksi
Hubungan antara klien dan perawat serta hubungan perawat dan keluarga
D. Pemeriksaan fisik
e. TB : 153 cm, BB : 40 kg
Suhu tubuh : 39 0 C
Nadi : 90 x/menit
Pernapasan : 32 x/menit
a. Hidung
Inspeksi :
1) Bentuk hidung simetris kiri dan kanan
2) Tampak adanya pernapasan cuping hidung
Palpasi :
1) Tidak ada massa
b. Leher
Inspeksi :
Palpasi :
1) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
c. Dada
Inspeksi :
Palpasi :
2) Toraksik excurtion 5 cm
Auskultasi :
percabangan bronchus
a. Raut muka
Inspeksi :
3) Warna pucat
Palpasi :
b. Bibir
1) Bibir nampak kering
c. Mata
d. Leher
Inspeksi :
Palpasi :
1) Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Inspeksi :
Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela iga ke 5 mid klavikula kiri
Perkusi :
3) Batas-batas jantung :
Auskultasi :
b. Mulut
c. Gaster
d. Abdomen
dan hemorhoid
a. Mata
4) Pupil ishiakor dan mengecil bila kena cahaya (reflex pupil baik)
b. Hidung
Inspeksi
Palpasi
1) Tidak ada massa
c. Telinga
a. Fungsi serebral
1) Status mental
dan waktu
yang lalu
baru-baru.
spontan (4)
baik (5)
3) Bicara
b. Fungsi cranial
lapang pandang.
mengecil).
N.V. (Trigemenus)
dengan baik
N. VI (Abdusen) : Mata dapat digerakkan ke lateral kiri dan kanan
N.VII (Fasialis)
gesekan tangan
c. Fungsi motorik
d. Fungsi sensorik
e. Fungsi Cerebellum
Koordinasi baik, mampu menunjuk hidung, ibu jari dan lutut, klien
a. Kepala
nyeri tekan
pergerakan
a. Rambut
1) Warna rambut putih (ubanan)
b. Kulit
c. Kuku
pemeriksaan
adalah flu
24. Nutrisi
25. Caiaran
28. Olahraga
32. Rekreasi
2. Paracetamol 500 mg 3 x 1
3. Dextromethopan 3 x 1
4. Vit. B Compleks 3 x 1
TABULASI DATA
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 2 3 4
1. Data Subjektif : Mikroorganisme Jalan napas tidak
(S. Beta Heamoliticus
- Klien efektif
dan S. Pyagenes)
mengeluh batuk dan sesak
- Sifat Menginfiltrasi lapisan
epitel faring
batuk hilang timbul
- Sesak Epitel dan jaringan
dan batuk berku-rang saat limfoid terkikis
klien beristirahat
Produksi secret
- Klien meningkat
mengatakan leher kering
Akumulasi secret pada
dan gatal jalan napas
- Klien
mengeluh secret yang di Jalan napas tidak efektif
nampak kering
- Konjung
tiva tampak anemis
- Peristalti
c usus terdengar 5
kali/menit
- Turgor
kulit jelek
- Porsi
makan tidak di-habiskan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
--
2. Hipertermi berhubungan dengan 3/10 – 2005
proses inflamasi.
RENCANA KEPERAWATAN
SH : 39 0 C
ND: 90 x/menit
RR : 32 x/menit
TD : 130/80 mmHg
Turgor kulit jelek
3. Meningkatkan
10.35 hidrasi peroral dengan mengan-jurkan klien
untuk lebih banyak minum.
10.45 4. Menganjurkan
pada klien untuk memakai baju yang tipis dan
longgar.
5. Penatalaksanaan
pemberian obat antipiuretik yaitu Paracetamol
500 mg 3 x 1.
3/10 – 05 II 11.05 1. Mengkaji pola makan klien dengan
hasil klien malas makan (porsi makan tidak
11.15 dihabiskan).
11.20 2. Menimbang berat badan dengan hasil
40 kg
11.30 3. Menganjurkan kepada klien untuk
makan walaupun sedikit tapi sering.
4. Memberi HE kepada keluarga klien
11.40 untuk menyajikan makanan yang bervariasi
dalam keadaan hangat.
5. Penatalaksanaan pemberian obat
raboransia yaitu Vit. B. comp 3 x 1.
CATATAN PERKEMBANGAN