Anda di halaman 1dari 15

PERITONITIS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV
1. APRIANTO 2006. 103
2. AQMAL RIYADI 2006. 104
3. AYU SUGIARTI 2006. 110
4. ERNI 2006. 112
5. IIN MEGASARI 2006. 122
6. IKBAL HASBI 2006. 123
7. MAWARUDDIN 2006. 130
8. NURLINDA 2006. 135
9. NURWANSYAH 2006. 137
10. RISKAYANTI 2006. 138

AKPER SAWERIGADING PEMDA


LUWU
2008

ii
KATA PENGANTAR

Puja dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah sederhana yang berjudul

"PERITONITIS" ini dapat kami selesaikan tepat pada waktu yang kami

rencanakan, untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pembawa materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya, maka dari itu

kami meminta dengan hormat kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan

saran demi kesempurnaan makalah ini.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada

Dosen pembimbing dan berbagai pihak yang telah banyak membantu kami secara

material maupun spiritual atas penyusunan makalah ini.

Palopo, Maret 2008

PENYUSUN

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I KONSEP DASAR PERITONITIS.............................................. 1

A. Pengertian ..................................................1

B. Etiologi ..................................................1

C. Patofisiologi ..................................................1

D. Manifestasi Klinis ..................................................2

E. Komplikasi ..................................................2

F. Pemeriksaan ..................................................2

G. Penatalaksanaan ..................................................3

H. Penyimpangan KDM ..................................................4

BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN....................................... 6

A. Pengkajian Data Dasar........................................................... 6

B. Diagnosa yang Sering Muncul............................................... 6

BAB III PENUTUP............................................................................... 10

A. Kesimpulan............................................................................ 10

B. Saran ....................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

iv
BAB I

KONSEP DASAR PERITONITIS

A. Pengertian

Peritonitis adalah inflamasi peritonium, lapisan membran serosa rongga

abdomen dan meliputi visera. Biasanya akibat dari infeksi bakteri, organisme

berasal dari penyakit saluran gastrointestinal, pada wanita dari organ

reproduktif internal. Peritonitis bisa juga akibat dari sumber eksternal seperti

cedera atau trauma (misalnya, luka tembak / luka tusuk) oleh inflamasi yang

luas yang berasal dari organ di luar area peritonium seperti ginjal, bakteri.

Paling umum yang terlibat adalah E-Coli, klebsiella, proteus dan pseudomonas.

Inflamasi dan ileus paralitik adalah efek langsung dari infeksi.

B. Etiologi

Penyebab umum dari peritonitis adalah apendisitis, ulkus perforasi,

divertikulitis dan perforasi usus. Peritonitis juga dapat dihubungkan dengan

proses bedah abdominal dan dilisis peritoneal.

C. Patofisiologi

Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ abdomen ke dalam

rongga abdomen. Biasanya sebagai akibat dari inflamasi, infeksi,

iskemia/trauma/perforasi tumor. Terjadi proliferasi bakterial, terjadi edema dan

dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal

v
menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, respon

segera dari saluran usus adalah hipermotilitas diikuti ileus paralitik disertai

akumulasi udara dan cairan dalam usus.

D. Manifestasi Klinis

Gejala tergantung pada lokasi dan luas inflamasi. Manifestasi klinis awal

dari peritonitis adalah gejala dari gangguan yang menyebabkan kondisi ini

pada awalnya nyeri menyebar dan sangat terasa. Otot-otot menjadi kaku,

biasanya terjadi mual dan muntah serta penurunan peristaltik, suhu dan

frekuensi nadi meningkat dan hampir selalu terdapat peningkatan jumlah

leukosit, terjadi peradangan misalnya demam.

E. Komplikasi

Komplikasi peritonitis meliputi :

- Abses abdomen

- Septikemia

- Peritonitis dapat menyebabkan kematian

F. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan leukositosis (peningkatan sel

darah merah)

2. Sinar X abdomen mendeteksi akumulasi gas dan cairan dalam usus halus

dan usus besar & dilatasi

3. CT abdomen dapat menunjukkan pembentukan abses

vi
4. Parasentesis dapat dilakukan untuk menunjukkan darah, pus, bakteria dan

milase dalam rongga peritoneum, pewarna dan kultur dapat dilakukan

G. Penatalaksanaan

1. Pengganti cairan, koloid dan elektrolit merupakan fokus utama dari

penatalaksanaan medis

2. Analgesik untuk nyeri, antiemetik untuk mual dan muntah

3. Intubasi dan pengisapan usus untuk menghilangkan distensi abdomen

4. Terapi antibiotik masif (sepsis merupakan penyebab kematian utama)

5. Kadang dilakukan intubasi jalan nafas dan bantuan ventilator juga

diperlukan

6. Dan apabila penyakit ini tidak bisa teratasi dengan pemberian obat maka

dilakukan tindakan pembedahan untuk membuang materi penginfeksi dan

diarahkan pada eksisi, reseksi, perbaikan dan drainase.

vii
H. Penyimpangan KDM

Infeksi bakteri, trauma


benda tajam, inflamasi,
ultus perforasi

Kebocoran isi dari
rongga abdomen

Proliferasi bakterial

Edema jaringan dalam
waktu singkat

Eksudasi cairan

Cairan dalam rongga
peritoneal menjadi keruh

Peningkatan jumlah
protein

Inflamasi peritoneum

Merangsang
pengeluaran zat kimia
(histamin, bradikinin
dan prostaglandin)

Hipotalamus

Korteks serebri

viii
Nyeri dipersepsikan

Nyeri Ras meningkat

↓ ↓
Kurang pengetahuan Mual dan muntah Rem menurun
tentang penyakitnya ↓ ↓

Sering bertanya Nafsu makan menurun Klien terjaga
↓ ↓ ↓
Kurang informasi Intake tidak adekuat Gangguan pola tidur
↓ ↓
Kecemasan Nutrisi kurang dari
kebutuhan

ix
BAB II

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian Data Dasar

1. Aktivitas / istirahat

a. Gejala : keletihan, kelelahan

b. Tanda : ketidakmampuan melakukan aktivitas

2. Makanan dan cairan

a. Gejala : anoreksia, mual muntah, nafsu makan menurun

b. Tanda : BB menurun

3. Nyeri

a. Gejala : nyeri abdomen lokal dan konstan

b. Tanda : abdomen menjadi kaku dengan nyeri tekan yang memantul

4. Integritas ego

a. Gejala : perubahan pola tidur

b. Tanda : kecemasan

B. Diagnosa yang Sering Muncul

1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi peritoneum

Tujuan : nyeri hilang / terkontrol

 Intervensi : kaji intensitas nyeri

x
 Rasional : memberi informasi tentang kemajuan / perbaikan penyakit,

terjadinya komplikasi dan keefektifan nutrisi

 Intervensi : beri posisi nyaman

 Rasional : menurunkan tekanan pada abdomen

 Intervensi : observasi TTV

 Rasional : TTV tidak normal, indikasi adanya nyeri

 Intervensi : kolaborasi obat analgesik

 Rasional : meningkatkan istirahat dan menghilangkan nyeri

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dnegan nafsu makan

menurun

Tujuan :

- Porsi akan dihabiskan

- Klien tidak muntah lagi

 Intervensi : kaji tingkat pemenuhan nutrisi klien

 Rasional : membantu dalam mengidentifikasi akan kebutuhan diet yang

dapat mempengaruhi pemasukan makanan

 Intervensi : berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering

xi
 Rasional : membantu dalam proses pemulihan dan kebutuhan nutrisi

klien terpenuhi

 Intervensi : HE kepada klien tentang penyakitnya

 Rasional : agar klien / kelurga dapat mengerti tentang pentingnya

pemberian makanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

3. Gangguan rasa aman, cemas berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan tentang penyakitnya.

Tujuan :

Klien tidak merasa cemas dengan kritria

- Klien tidak kwatir dengan penyakitnya

- Ekspresi wajah ceria

 Intervensi

- Kaji tingkat kecemasan

- Berikan kesempatan pada klien mengngkapkan perasaannya

- Beri dorongan spiritual

- HE tentang proses penyakitnya

4. Gangguan pola tidur berghubungan dengan adanya nyeri

Tujuan :

Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria :

- Pasien dapat tidur sesuai kebutuhan (7-8 jam/hari)

- Klien tampak lebih ceria

xii
 Intervensi : ciptakan lingkungan yang tenang selama klien tidur

 Rasional : untuk membantu klien agar kebutuhan istirahat tidurnya

terpenuhi

 Intervensi : atur posisi senyaman mungkin

 Rasional : untuk menciptakan relaksasi sehingga klien dapat tidur

dengan nyaman

xiii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peritonitis adalah inflamasi peritonium. Kondisi ini paling sering terjadi

akibat kontaminasi sekresi gastrointestinal / peritonitis dapat juga terjadi

setelah trauma abdomen (luka tembak/luka tusuk, trauma tumpul karena

kecelakaan kendaraan bermotor).

Peritonitis primer relatif jarang terjadi pada pasien dengan nekrosis /

sirosis pada wanita muda akibat dari infeksi yang masuk melalui tuba fallopi /

melalui penyebaran hematogen.

B. Saran

1. Untuk penderita peritonitis sebaiknya melakukan perawatan yang efisien

dan sistematis karena apabila penyakit ini tidak ditangani lebih lanjut maka

akan menyebabkan kematian.

2. Bagi tim kesehatan sebaiknya lebih memberikan perhatian yang lebih bagi

penderita penyakit ini. Dan sebaiknya pemerintah membrikan pelayanan

secara gratis agar para penderita yng tidak mampu dapat berobat secara

efektif sehingga dapat pulih kembali.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Diane C. Baughman & Joann C. Hackley.

xv

Anda mungkin juga menyukai