Anda di halaman 1dari 8

MASALAH ETIKA YANG SERING TERJADI DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT

A. ABORSI

Aborsi adalah pengeluaran atau penggunaan. Secara umum dapat

diartikan sebagai penghentian kehamilan secar spontan atau rekayasa.

Adapun pengertian aborsi menurut :

 Pihak yang pro : aborsi adalah mengakhiri atau menghentikan

kehamilan yang tidak diinginkan karena sesuatu hal.

 Pihak yang anti aborsi : mengartikan bahwa aborsi adalah

membunuh manusia dalam rahim yang tidak bersalah dan tidak berdosa.

Dilihat dari dua sudut pandang :

 Moral

 Hukum

Secara umum ada 3 pandangan atau tanggapan terhadap abortus yaitu

sbb :

1. Pandangan konservatif

Abortus secara moral jelas salah dan dalam stuasi apapun abortus

tidak boleh dilakukan termasuk dengan alasan penyelamatan misalnya

bila kehamilan di lanjutkan maka menyebabkan ibu meninggal dunia.

i
2. Pandangan moderat

Abortus hanya memperkirakan sebagai prima fasia dari kesalahan

moral dan hambatan penentangan abortus dapat diakaikan dengan

sebagai pertimbangan moral yang kuat.

Sebagai contoh :

 Abortus dapat dilakukan selama tahap pre –

sentience ( sebelum fetus mempunyai kemampuan merasakan ).

 Abortus dapat dilakukan bila kehamilan merupakan

hasil pemerkosaan atau kegagalan kontrasepsi

3. Pandangan liberal

Abortus secara moral diperbolehkan atas dasar permintaan. Secara

umur pandangan ini menganggap bahwa :

 Fetus belum menjadi manusia

 Fetus hanyalah sekelompok sel-sel yang menempel

pada dinding raham manusia

 Secara genetik fetus dianggap sebagai bakat manusia

 Secara moral fetus bukan manusia

Adapun juga alasan yang dikemukakan abortus sering meninggalkan

konflik nilai bagi perawat bila ia harus terlibat dalam tindakan abortus.

i
 Di indonesia menurut KUHP 1918 abortus

dilarang dalam pasal 346 s/d 349 KUHP menyatakan bahwa :

“ brang siapa melakukan sesuatu dengan sengaja yang menyebabkan

keguguran atau matinya isi kandungan dapat dikenai penjara “.

 Masalah abortus memang komleks, namun

perawat profesional tidak diperkenalkan memaksakan nilai-nilai yang

ia yakini kepada pasien yang memiliki nilai berbeda termasuk

pandangan terhadap abortus.

Yang jelas harus ditolak adalah pengguguran sengaja. Apabila alasannya

tidak dapat di pertanggung jawabkan secara moral.

Pengguguran tidak layak dilakukan dalam hal :

 Mencegah bertambahnya anak

 Untuk mencegah rasa malu atau

karena kemiskinan

Pengguguran hanya dapat

dibenarkan dalam 2 kasus yaitu :

1. Kasus Dilematis ( 1 ) :

Yaitu situasi dimana jelas bahwa janin akan mati bersama ibunya

apabila tidak dilakukan pengguguran.

2. Kasus Dilematai ( 2 )

i
Yaitu situasi di mana ibu akan meninggal bila janin tidak

digugurkan.

Dalam kasus ( 1 ) ini, banyak ahli moral masih meragukan, apakah

hidup ibu selalu layak lebih di utamakan di bandingkan dengan hidup

janin.

Kesimpulan bahwa :

Immoralitas pengguguran juga berbeda-beda tingkatnya, berhubungan

karena.

 Perbedaan motivasi

 Perbedaan usia janin yang digugurkan

Adalah :

1. Usaha pengguguran karena motivasi egoistik dan

materialitais pasti jauh lebih layak kita kecam dibandingkan usaha

pengguguran karena adanya indikasi medis yang fatal.

2. Usaha pengguguran yang dilakukan ketika janin berusia

satu minggu 12 minggu, pasti tidak sejahat yang dilakukan ketika

janin berusia 3 bulan karena janin tersebut oleh semua orang dan ahli

sudah mengakuinya sebagai manusia yang utuh dan lengkap.

Aborsi juga layak ditolak pengguguran dengan menggunakan

berbagai obat-obatan dan berbagai cara menghapus embrio atau

i
penghentian kehamilan dini lebih-lebih bila hal itu dilakukan tanpa rasa

bersalah sama sekali.

B. EUTHANASIA

 Pengertian Euthanasia

Euthanasia merupakan tindakan menyunik mati seseorang, yang

disebabkan karena sesuatu hal. Euthanasia dilakukan apabila ada

permintaan dari pihak tertentu yang merasa bahwa mungkin itulah

tindakan yang terbaik kepada orang tersebut karena mengingat tentang

penyakit yang di deritanya.

Tapi menurut pandangan masyarakat. Tindakan tersebut dinilai

sebagai suatu kesalahan karena hidup seseorang tidak ditentukan oleh

orang lain melainkan ditentukan oelh Tuhan yang maha kuasa.

Perlu kita ketahui bahwa tindakan euthanasia sangat dikecam oleh

pemerintah dan seluruh warga indonesia.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makala ini dapat terselesaikan dengan

baik. Di dalam makala ini kami menguraikan tentang masalah etika yang sering

terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang turut berperan serta demi suksesnya pembuatan makala ini.

Meskipun makala ini telah selesai namun kami menyadari bahwa kesemprnaan

tidak pernah tercapai secara ideal. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

kami menerima saran dan kritik dari semua pihak. Semoga makala ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin…..

Penyusun

Kelompok IV

i
MAKALA
ABORSI & EUTHANASIA
DAN HUBUNGANNYA DENGAN ETIKA KEPERAWATAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

 SUGIANTO
 SULASMI
 SUMIANI
 SUMRAENI
 SURNIA
 SUSANTI
 SUWARTINY
 TENDRI ALAM
 YENNY RAHMAYANTI. S
 YESTY SANDY YOSEF
 YULI ASTUTI UMAR
 YULIATI
 YUNIDAR BASRI

i
AKPER SAWERIGADING PENDA LUWU
2005 / 2006

Anda mungkin juga menyukai